Anda di halaman 1dari 18

UNSUR BUDAYA

DALAM
KEWIRAUSAHAAN
“The culture of societies and characteristics of people living in the societies, impacted by
certain innate personality traits, will influence the degree to which entrepreneurship is
initiated.” (p. 102).
 Budaya dari setiap komunitas dan karakteristik orang-orang yang tinggal didalam
komunitas tersebut akan berdampak pada sifat/ciri-ciri dasar personal dan akan membawa
pengaruh terhadap dimulainya aktivitas berwirausaha (hal. 102)

 Unsur budaya:
[a] kebiasaan,
[b] nilai-nilai,
[c] tradisi,
[d] seremonial dan ritual,
[e] bahasa dan
[f] pandangan hidup
DIMENSI BUDAYA
Dimensi budaya terdiri dari:
 Power distance/kesenjangan kekuasaan, merupakan tingkat kesenjangan kekuasaan yang terdapat diantara
anggota-anggota sebuah komunitas.
 Uncertainty avoidance/menghindari ketidakpastian, merupakan tingkat kekhawatiran setiap individu
dalam sebuah komunitas yang membuat mereka berusaha untuk menghindari ketidakpastian terhadap
berbagai hal dan situasi-situasi tertentu dimasa depan.
 Individualism and collectivism/individulisme dan kolektivisme, merupakan hal yang memperlihatkan
tingkat hubungan antar individu dalam sebuah komunitas serta tingkat kebersamaan antar individu yang
tercermin dalam cara-cara mereka untuk hidup bersama-sama dalam sebuah komunitas.
 Masculinity and femininity/maskulinitas dan femininitas, merupakan pembagian peran antar gender
dimana masing-masing individu dalam setiap komunitas memiliki fokus yang berbeda satu sama lain
dalam hal tujuan kerja dan tingkat ketegasan dalam menghadapi sebuah situasi.
Hubungan Dimensi Budaya dengan Kewirausahaan

 Hayton, George and Zahra, (2002) berpendapat dan menyimpulkan


bahwa tingkat individualisme yang tinggi, yang disertai dengan tingkat
maskulinitas serta tingginya upaya untuk menghindari ketidakpastian
dan tingkat kesenjangan kekuasaan yang rendah akan membawa
pengaruh dan dampak yang positif terhadap kewirausahaan.
 Wenneker et al, (2002), Noorderhaven et al, (2002) and Noorderhaven et
al, (2003) menyatakan bahwa suatu situasi yang mengakibatkan
terjadinya tingkat ketidakpastian terhadap masa depan didalam sebuah
organisasi besar, akan mendorong orang-orang yang memiliki jiwa
wirausaha untuk keluar dari organisasi tersebut dan mendirikan usaha
sendiri.
Orang Indonesia kira-
kira gimana ?
No Values Indonesian People
Hofstede Mangundjaya
1 Individualism vs. Collectivism Collectivist Value of the group
2 Uncertainty avoidance High Stable condition
3 Power distance High The importance of
seniority
4 Masculinity vs. Femininity Feminine Clear cut between gender
roles
5 Short term orientation vs. Long term Short term Short term
orientation
Kesimpulannya ?
 Dimensi budaya kolektif Indonesia cenderung akan menjadi sebuah hal yang
menghambat perkembangan kewirausahaan.
 Tingkat ketidakpastian masa depan masyarakat dan individu di Indonesia cukup
tinggi – sehingga mereka cenderung untuk meminamilisir ketidakpastian masa
depan tersebut melalui pembuatan ketentuan-ketentuan dan aturan-aturan sosial
tertentu yang mengikat dan cukup ketat. Adanya ketentuan dan aturan yang ketat
dan mengikat ini merupakan sebuah kondisi yang amat menyulitkan dalam upaya
mengembangkan kewirausahaan
 Kondisi masyarakat Indonesia yang relatif feminin dapat dikatakan merupakan
kondisi dan dimensi budaya yang menghambat perkembangan kewirausahaan.
Ngebandingin Orang Indonesia
dengan Orang Minang ?
No Values Indonesian Minangkabau
People* People**

1 Individualism vs. Collectivism Collectivist Collectivist


2 Uncertainty avoidance High Low
3 Power distance High Less High
4 Masculinity vs. Femininity Feminine Feminine
5 Short term orientation vs. Short term Long term
Long term orientation
• Etnis Minangkabau faktanya memiliki indeks yang rendah
dalam menghindari ketidakpastian masa depan dan memiliki
orientasi masa depan dalam jangka panjang.
• Pada masyarakat yang memiliki budaya menghindari
ketidakpastian masa depan yang rendah, kewirausahaan akan
jauh kebih innovatif dan proises untuk menjadi seorang
wirausahawan secara umum jauh lebih cepat, langsung dan
tidak sulit
• Sebaliknya, orang Indonesia secara umum memiliki indeks
yang cukup tinggi dalam hal menghindari ketidakpastian
masa depan dan memiliki orientasi jangka pendek.
Model Pembentukan Budaya Wirausaha
Etnis Minangkabau
Cultural Dimension

1. Collective society
2. Low uncertainty
avoidance Informal -
3. High power distance Cultural Based
4. Feminine society Entrepreneurial
5. Long-term orientation Learning

M
E
Perceived Value

1. Value of the group


R
2. Can tolerate unstable
condition A ENTREPRENEURIAL
CULTURE
3. Importance of seniority
4. Clear cut between
gender roles N
5. Long-term future
objectives
T

A
Kinship System U
Matrilineal System
Catatan Akhir

 Dimensi budaya orang Indonesia ternyata tidak mampu menciptakan sebuah


situasi dan kondisi sosial kemasyarakatan yang kondusif untuk mendukung
perkembangan budaya wirausaha dan kewirausahaan
 Dimensi budaya, nilai-nilai serta sistem kekerabatan tertentu yang
berkembang dalam sistem keluarga dan sosial kemasyarakatan etnis
Minangkabau di Sumatera Barat secara nyata telah mampu menciptakan
sebuah suasana kondusif bagi perkembangan budaya, pembentukan karakter
serta spirit wirausaha bagi etnis Minangkabau
 Aktivitas dan proses merantau merupakan efek moderasi yang terbentuk
antara dimensi budaya, nilai-nilai serta sistem kekerabatan dengan
pembentukan budaya kewirausahaan etnis Minangkabau
 Karena Budaya merupakan Adalah kebiasaan dan keyakinan serta
praktik yang berulang-ulang maka,
 Jadikan karakteristik kewirausahaan menjadi sebuah habit dan
karakter orang suskses
 Pengembangan budaya kreatif dan inovatif sangat diperlukan
 Dengan menjadi pribadi yang inovatif, maka juga akan
mendorong pada peningkatan produktivitas
 untuk itu jangan pernah membiarkan perilaku yang menyimpang
dan terlebih bertentangan. Karena akan membelokkan dari
maksud dan tujuan membentuk budaya inovasi yang eksploratif,
Masalahnya?

 Pengembangan budaya inovatif juga memiliki


penghambat, yakni yang berasal dari individu sendiri.
 Seperti sikap menolak terhadap perubahan hingga kepada
keinginan individu untuk memfokuskan diri pada sebuah
spesialisasi tertentu.
 Karena inovasi dipandang sebagai sebuah resiko yang
memiliki banyak kemungkinan atau sebuah
ketidakpastian.
Menurut Nicholas Lee, Senior Vice President & Head. Group Customer
Experience menyebutkan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan
dalam membangun budaya inovasi dalam perusahaan tersebut.
Diantaranya adalah :

Selalu Berpikir ke Depan.


Memberikan Kesempatan Untuk Mencoba Ide Baru.
Selalu Melakukan Update Perkembangan Teknologi.
Memberikan Penghargaan Karyawan Yang Memiliki Ide
Baru.
Keberanian Menghadapi Risiko.

https://www.intipesan.com/lima-hal-penting-dalam-membangun-budaya-inovasi-pada-organisasi /
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai