CULTURAL
ENVIRONMENTS
Dr. Hilmiana
Andreas Recki Prasetyo, S.Pt., M.S.M
TOPIK HARI
INI
KARAKTERISTIK BUDAYA
Lingkungan budaya
manajemen global
akan menggabungkan
beberapa elemen
makro ke dalam
sebuah organisasi
Apakah itu Budaya?
1. Sebuah kolektivitas pemikiran yang terprogram dan dapat mbedakan
satu anggota kelompok dengan yang lainnya (Hofstede)
2. Sebuah Kumpulan kepercayaan, nilai-nilai, perilaku, kebiasaan, dan
sikap yang membedakan orang-orang dari satu masyarakat dari yang
lain (Kluckhon)
3. Cara sekelompok orang memecahkan masalah dalam
merekonsiliasi dilema (Fons Trompenaars)
4. Sarana yang digunakan orang untuk berkomunikasi,
mengabadikan, dan mengembangkan pengetahuan mereka tentang
sikap terhadap kehidupan, jalinan makna yang di dalamnya orang
menafsirkan pengalaman mereka dan memandu tindakan mereka.
(Clifford Geertz)
5. Sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan dan sukar diubah (Kamus
Besar Bahasa Indonesia).
Berdasarkan definisi diatas dengan sudut pandang manajemen
global, budaya merupakan jawaban dari pertanyaan dibawah ini
1. Siapa kita?
2. Bagaimana kita hidup?
3. Bagaimana kita cara kita bekerja?
Monochronic &
Polychronic
Dimensi Model Hofstede
1. Power Distance 4. Masculinity/femininity:
keyakinan tentang ketegasan versus kepasifan;
distribusi kekuatan keberadaan materi versus
yang tepat dalam kualitas hidup
masyarakat
5. Long-term versus short-
2. Uncertainty term orientation:
Avoidance pandangan tentang
tingkat ketidakpastian pekerjaan, kehidupan, dan
yang dapat ditoleransi hubungan
dan dampaknya
terhadap pembuatan 6. Indulgence versus
aturan restraint:
Penekanan relatif pada
3. Individualism/collectivism:
kebahagiaan individu, waktu
Relatifitas kepentingan
luang, dan kontrol pribadi
individu versus kelompok
Dimensi Model Hofstede
Indonesia Malaysia
-Tingginya jarak kekuasaan -Tingginya jarak kekuasaan
-Masyarakat Kolektifis -Masyarakat kolektifis
-Rendah ketegasan -Tingginya ketegasan
-Rendahnya penghindaran -Rendahnya penghindaran
ketidakpastian ketidakpastian
-Orientasi jangka pendek -Orientasi jangka pendek
-Menahan diri dari -Gemar bermasyarakat
masyarakat
Sumber : https://www.hofstede-insights.com/country-comparison/indonesia,malaysia/
3. Kompleksitas dan Kontradiktif
Budaya
• Model dari sebuah budaya tidak bisa berdiri sendiri
• Budaya terkadang tidak bisa menjelaskan semua hal yang
ada dalam suatu kelompok/organisasi
o Seseorang dalam kelompok/organisasi terkadang
mempunyai cara tersendiri untuk menghadapi masalah
yang sama
o Sangat tidak dianjurkan melakukan STEREOTYPE pada
suatu budaya
Yang perlu dilakukan adalah:
• Mempertimbangkan situasi dan counter-trend, dari suatu
kelompok
• Memperhatikan perbedaan konteks (kejadian dan
lingkungan)
Budaya:
1. Stabil
2. Homogen
3. Dapat di klasifikasi
4. Tidak dapat memprediksi kebiasaan
5. Mewakili satu kesatuan
Budaya:
1. Berubah seiring waktu
2. Heterogen
3. Seringkali berbeda dengan klasifikasi
4. Bisa menjelaskan kebiasaan
5. Terdiri dari banyak sub-kultur yang berbeda
1. Budaya itu stabil, namun berubah
seiring waktu
3. Budaya terpecah-pecah
Dampak: Dalam budaya yang sama,
perbedaan perilaku masih bisa
teramati di dalam sub-kelompok yang
berbeda
Populasi: 5,75 Juta Jiwa
Etnis: 74% Tiongkok, 13% Malay, 9%
Indian, 4% Eurasian
Keragaman Budaya Agama: Buddha, Kristen, Muslim, Taoist,
dan Multikulturisme Hindu, Sikh, Yahudi
Singapore
Alasan sukses:
Pemerintah Singapura mempunyai peran
yang besar dalam mengintervensi
masyarakatnya
Contoh sukses negara multikultur: Singapura
Kebijakan yang dibuat:
1.Peraturan Integrasi Etnis: 4Ms
•Multi-kultural
•Multi-rasial
•Multi-religi
•Multi-lingual
2. Pendidikan bilingual (dua
bahasa)
• Bahasa Inggris, Bahasa
utama
• Menjadikan Bahasa Mandarin, Malay,
dan Tamil Bahasa resmi
• Simbol dari kesetaraan
• Pelestarian atas yang ada