Anda di halaman 1dari 56

Chapter 9 & Chapter 10

Anggota Kelompok 4:
1. Shadiqah Radhwa 19/444769/EK/22587
2. Silamba, Lian Miracle 19/444770/EK/22588
3. Leonardo Davinci 19/441472/EK/22490
4. Jaisyur Rahman Setyadharmaatmaja 19/441373/EK/22391
5. Ryan Moses Nathael 19/441484/EK/22502
6. Wibowo Bagus Satriadi 19/444872/EK/22680
7. M. Ikhsan 19/441475/EK/22493
Chapter 9
Diversity&Intercultural
Communication
Caveats when discussing
culture
01 02
Keunikan setiap Muncul steorotip dan
Individu ekspetasi yang buruk

03
Mendistorsi atau salah
menafsirkan perbedaan
karena etnosentrisme.
Defining Culture
The Layers of
Culture

1.Tingkatan
kewarganegaraan
3.Tingkatan 5. Tingkatan Sosial
gender

2.Tingkatan etnis, agama, 4.Tingkatan generasi 6.Tingkatan organisasi


ataupun budaya atau perusahan
A Brief Look at
Generational Differences
Establishing an Approach
for Understanding Cultural Differences
Context

Spirituality Information
Flow

Power and 7 Variables


Equality
Across All Time
Cultures
Collectivism and
individualism
Language
Communicating
When Encountering
Cultural Difference
Context
High Context Culture Low Context Culture

Lebih bergantung pada Bergantung pada pesan


hubungan interpersonal secara eksplisit atau tipe
dan kurang mementingkan komunikasi secara
pesan verbal daripada non langsung tidak tergantung
verbal seperti intonasi, pada hubungan secara
gerak tubuh, dan ekspresi interpersonal. Mereka lebih
wajah. menghargai fakta, dan
mengharapkan deal dalam
bisnis.
Information Flow

Information flow adalah hal paling penting dalam budaya


mempengaruhi bagaimana individu melakukan pertukaran
informasi dan bagaimana pesan atau informasi dapat
tersampaikan antara orang-orang di suatu perusahaan.
Time
Polychronic Monochronic

Suatu keadaan yang terdiri Waktu itu linear, terbagi,


dari beberapa kejadian dan hanya ada satu
yang terjadi di dalam sekali kejadian dalam sekali
waktu. Waktu lebih waktu. Waktu adalah hal
fleksibel. yang sangat penting dan
harus terukur dan diatur.
Language

“Culture is language; language is culture.”

Edward T. Hall
Power
Hofstede mengidentifikasikan power sendiri sebagai tingkatan
dimana anggota masyarakat yang memiliki kekuatan atau
kekuasaan lebih sedikit akan menerima kekuatan yang
didistribusikan dengan tidak sama atau tidak merata.
Collectivism versus
Individualism
Individualism memiliki pengertian dimana ikatan antara individu itu longgar; orang
lebih mementingkan keperluan mereka sendiri daripada kebutuhan orang lain.
Sedangkan collectivism memiliki arti yang berlawanan dengan individualisme; dimana
seseorang sejak lahir dan seterusnya ke dalam kelompok yang kuat dan kohesif.

Apakah budaya lebih menekankan pada individu atau komunitas?

Jika budaya seseorang berfokus pada individu, he or she will understand dan merasa peduli dengan
kebutuhan mereka masing, his or her expectations, and welfare. Jika pada community akn mencari
tentang hal apa yang dapat mempengaruhi grup mereka. Individual akan berfokus pada pesan yang
ditujukan secara khusus kepada mereka. Sedangkan kolektif ingin mengerti apa yang akan terjadi
pada grup atau komunitas.
Spirituality and
Tradition
Agama atau tradisi merupakan variabel penting dalam menentukan sikap dan
bagaimana individu berkomunikasi dan mengartikan pesan. Banyak cara dalam
berinteraksi dengan individu lain tergantung dengan kepercayaan yang dianut.
Contohnya, budaya Islam, suara adzan yang terdengar sebanyak 5 kali sehari dengan
speaker yang terdengar oleh masyarakat. Di timur tengah, Jumat adalah non-work day,
yang merupakan holy day, dimana hari Minggu di banyak Christian countries
merupakan non-work day.
A Final Word on Connecting an
Communicating and Cross Cultures

Approaches to any cross-cultural encounter


1. Be open and respectful
2. Know the social customs
3. Learn as much about the culture, history, people,
and even languages as reasonable
4. Obtain pointers and feedback from members of
the culture
5. Be patient, be flexible, and value the time needed
to develop relationships
6. Keep a sense of humor
7. Keep language simple and avoid jargon
Chapter 10
High-Performing
Team Leadership
Establishing an
Effective Team
Characteristics of What Katzenbach and Smith
Consider a “real” Team:

Complementary Accountability Commitment


Skills
Implementing the
Necessary Team
Work Processes
1 2

Permasalahan utama yang Dalam mengatasi adanya


menyebabkan konflik adalah permasalahan-permasalahan
tujuan dan goal yang kurang di atas dibutuhkan sistem
jelas serta pembagian kerja dan dalam team, ini biasa dibuat
problem solving yang kurang dengan Team Charter atau
jelas Kontrak
Creating The Team Charter

01 02
Project purpose Team member roles and
and goal responsibilities.

03 04
Ground rules. Communication
protocol.
Action Plan dan Work Plan
Dalam semua projek tim, dengan tingkat kerumitan atau
durasi yang beragam membutuhkan Action Plan dan Work
Plan yang spesifik untuk mengatur semua kegiatan yang
harus dilakukan, harus dikerjakan oleh siapa, dan harus selesai
kapan.

Action Plan pada umumnya memuat gambaran besar


tentang projek yang dikerjakan, fase-fase yang akan dilalui
dan waktunya. Berbeda dengan Work Plan yang lebih rinci
menjelaskan setiap langkah atau proses yang harus
dilakukan, kapan, dan siapa yang melakukannya.
Contoh Action Plan
Contoh Work Plan
Delivering The Results
Kinerja tim akan sangat bergantung pada penyampaian hasil
kerjanya. Biasanya dalam presentasi, laporan, atau bahkan
keduanya.

Dalam pembuatan dokumen atau presentasi diperlukan


pendekatan yang jelas, agar tidak terjadi revisi yang berulang
dan kesulitan dalam membagi dokumen yang ada

Dokumen atau presentasi yang dikerjakan juga perlu dicek


dan dikontrol isi dan kesesuaian antar ornamen di dalamnya.
Pendekatan Penulisan
Dokumen

1. Single-Scribe 2.Multi Writer


Approach Approach
Learning from the Team Experience
Tim harus belajar dari segala pengalaman yang ada, mulai dari
proses-proses yang telah dilakukan sampai apa saja yang tidak
berjalan dengan baik. Berangkat dari sana, akan dinilai mana
yang baik dan mana yang perlu dirubah.

Tim biasanya memberi waktu tersendiri untuk membicarakan hal


ini, dari internal tim maupun ketua tim. Apabila merupakan tim
yang berkelanjutan akan dilaksanakan pada waktu-waktu
tertentu seperti setelah projek selesai atau ada waktu rutinnya
sendiri.

Mereview kembali tiap jobdesk, peraturan, dan communication


protocol juga diperlukan.
Managing the People
Side of Teams
Organisasi merupakan
wadah kumpulan ide,
pendapat, ideologi, dan
personalitas yang berbeda
beda
Seorang pemimpin yang baik harus mampu
membentuk ekosistem yang baik dalam suatu
organisasi agar terbentuk sebuah kolaborasi
organisasi yang baik
1.
Position and
Responsibilities

WORKSHOP LESSONS
5. 2.
Cultural Differences Team Experiences

4. 3.
Personality Expectations
Position and
Responsibilities

1 2

Tanggung Posisi seseorang di


jawab diluar organisasi
Organisasi
Team Experiences
-Seberapa besar pengalaman orang tersebut terlibat
dalam suatu organisasi
Expectations
1 2

Sesuatu hal yang


Kesamaan antara ekspetasi
diekpetasikan dari
individu tersebut dengan
individu pada tim
tujuan tim
Personality
1 2

Bagaimana sifat
Memahami perbedaan
personal dari
karakter orang orang
individu tersebut
Culture Differences

1 2

Budaya tiap orang Membangun kebudayaan baru


yang berebeda beda secara bersama
Handling Team Issues
and Conflict
Team Conflict?
“An effective team is about hard work, conflict, integration, and collective results.”
- Katzenbach

> Kerjasama dalam tim bukan merupakan hal yang mudah, namun dapat menjadi
keuntungan yang besar kepada setiap individu dan hasil yang lebih baik untuk
organisasi.
Analytical : Konflik yang timbul akibat dari tidak
setujunya anggota tim dalam masalah substantif proyek,
pendekatan dalam pemecahan masalah yang ada, dan
menentukan jawaban untuk menjawab masalah utama.

Task : Konflik ini dapat meliputi tugas yang diberikan dan


Types of yang dikerjakan. Semua anggota dalam tim memiliki
ekspektasi tentang output tugas yang diberikan.
Team
Conflict Interpersonal : Konflik antarpribadi dapat terjadi karena
adanya perbedaan kepribadian, lingkungan, dan budaya
yang sangat merugikan tim jika terjadi.

Roles : Konflik yang terjadi karena perbedaan


pemahaman terhadap peran anggota tim dalam timnya.
Approaches to Handling Team Conflict

One on one : Facilitation : Team:


Pendekatan yang Pendekatan yang Pendekatan ini
diselesaikan oleh individu membutuhkan melibatkan seluruh tim
yang merasa memiliki penengah (mediator) untuk menyelesaikan
masalah dan konflik dan yang netral dan dapat masalah dan dapat
dapat diselesaikan oleh membantu menunjuk juru bicara
dua individu yang menyelesaikan masalah yang dapat mewakili
merasa bermasalah secara adil pendapat pihak.
Helping Virtual
Teams Succeed
Identifying Advantages and Challenges
of Virtual Teams
1. 2.
Loss of context Cultural
and nonverbals. differences.

3. 4.

EXAMPLES
Sharing Trust.
information.
Addressing the
Challenges of Virtual
Teams
Using a Shared Workspace
Using a Shared Workspace
Structure and Work Processes
What are the advantages yet challenges?

1.Of meeting in different places 2. Of meeting at


and at different times by using 3.Of meeting at the same
different times and in time and in different
e-mail, voice mail, or Web the same places using a
presentations that can be places with Web
shared electronic conferencing?
accessed when each team workspace?
member has time?
Trust and Commitment
In summary, according to an article in The McKinsey Quarterly, a
virtual team needs the following to be successful:

1.Shared 2.A “storehouse 3.A shared


beliefs. of credibility and workspace.
trust.”
YOU
THANK

CHAPTER 9&10-GROUP 4

Anda mungkin juga menyukai