(Tugas Individu)
Strategic Leadership
Oleh :
Erika Fajar Subhekti
225231035
1. Bisa menunjukkan rasa percaya diri kepada orang lain dan juga dapat
menghargai anggota ke bawah-nya maksudnya yaitu tidak semena-mena
kepada anggota ke bawah.
2. Mampu menciptakan serta menjaga semangat kerja para anggota-nya.
3. Memandang masalah dari perspektif yang berbeda, maksudnya adalah dapat
melihat dari berbagai sisi dan sudut pandang, yaitu harus belajar untuk dapat
mendengar dan melihat. Artinya, harus membiasakan diri untuk dapat
mendengar dan menghargai pendapat orang lain, dan menganggap bahwa
setiap apa yang disampaikan oleh orang lain adalah suatu kebenaran awal bagi
orang tersebut. Selain itu, harus dapat melihat dengan penuh kesabaran dan
ketelitian dari setiap objek permasalahan yang dihadapi.
4. Dan mampu memahami permintaan khusus terhadap kebutuhan anggota,
maksudnya adalah misalkan jika anggota membutuhkan sesuatu yang dapat
membantu mereka menyelesaikan pekerjaannya dengan baik dan cepat, maka
kenapa tidak dipenuhi agar dapat menunjang kegiatan dalam bekerja.
Masalah ini tidak dapat dihindari dari kehidupan kita setiap harinya.
Dapat dilihat pada tabel diatas yaitu data kasus kekerasan terhadap perempuan
yang terjadi pada tahun 2018 sampai dengan 2022, tidak dialami saja oleh perempuan
dewasa, tetapi juga kepada anak-anak dibawah umur sehingga meninggalkan trauma
mendalam yang membuat anak tersebut kesulitan bersosialisasi lagi dengan orang
lain diluar dari lingkungan, atau bahkan pelaku juga bisa dari lingkungan didalam
rumah.
Pelaku-pelaku Kekerasan Seksual ini siapa saja?, yaitu bisa saja keluarga,
pasangan, pendidik, teman, atasan, oknum tokoh agama atau tokoh masyarakat, serta
orang yang tidak di kenal melalui media sosial.
Kesimpulan dari ini adalah, fungsi utama dari kepemimpinan transformasional yaitu
memberikan pelayanan sebagai katalisator dari perubahan (catalyst of change), serta
pada saat bersamaan sebagai seorang pengawas dari perubahan. Dan diharapkan
pemimpin mampu melakukan kolaborasi dengan berbagai instansi terkait dalam
menyelesaikan masalah kekerasan berbasis gender ini.