Pada hari ini Sabtu tanggal 21 Juni 2008, anak-anak kami sekalian telah di khatamkan, dengan lantunan
ayat-ayat al-Qur’an yang ananda baca dengan suara yang merdu dan syahdu. Sekarang ananda
menyalami kedua orang tua kalian masing-masing sambil mendengarkan renungan kalbu dari Ustadz dan
Ustadzah ananda.
“Wahai ananda sekalian, sekarang ciumlah tangan kedua orang tua ananda masing-masing. Dan
bayangkan wajah orang tua ananda. Dengan ayat-ayat yang ananda baca tadi, orang tua ananda
menundukkan kepala dengan tubuh yang gemetar. Air mata yang bercucuran, terucap di bibirnya sambil
berdo’a “ ya.. Alloh jadikanlah anak kami ini anak yang berguna bagi bangsa dan agama, serta
Wahai ananda,.. itulah ucapan dari orang tua ananda masing-masing, dia tidak mengharapkan balasan dari
anaknya dikala dewasa nantinya, melainkan do’a anak yang shalehlah yang ditunggu-tunggunya. Untuk
itu. Marilah kita renungkan bersama, betapa susahnya ayah dan ibu ananda memlihara anaknya sampai
dewasa, mencari nafkah tak kenal hujan, terik matahari di tempuhnya jua, sakit-sakitan ia bekerja jua
demi anak yang tercinta. Apakah kita wajar durhaka kepadanya?...... jawabnya tidak, sekali lagi tidak.
Ibu mengandung ananda Sembilan bulan lamanya, setelah lahir tak kenal lelah, siang dan malam
membelai anak kesayangannya, larut malam bangun menyusui anaknya. Ayah bekerja kadang kala di
anjungan tinggi, terik matahari, mencari sesuap nasi, untuk keluarga tersayang..
Sekarang ananda sekalian sudah besar dan sudah pandai menulis dan membaca al-Qur’an. Dan lihatlah
wajah orang tua ananda sekalian, semakin hari semakin keriput, rambutnya bertabur uban, giginya sudah
berangsur-angsur gugur, kulit pun kendur. Kadang kala makan pun sudah bubur, ingat akhirnya pasti akan
masuk keliang kubur. Untuk itu ananda sekalian, kalian masih bersyukur orang tua kalian masih diberi
umur panjang oleh Allah SWT. Coba ananda lihat teman-teman kalian yang tak punya orang tua lagi.
Yang telah dipanggil oelh Allah SWT. Dia tidak bisa lagi bersenda gurau dengan orang tuanya. Sedih….
Oh.. sedih.. memilukan dikala melihat teman-temannya betapa bahagianya punya kedua Ayah dan Ibu
hanya bercucuran air mata saja, sambil terbayang wajah kedua orang tuanya yang tiada. Alunan suara
takbir semakin membuat hati menjadi syahdu dan rindu, ia berkata: “ Ya. Allah dengan ujian yang
Engkau berikan kepada kami, tabahkanlah hati kami, kuatkanlah iman di hati kami, dan terimalah
amalan orang tua kami, sayangilah orang tua kami sebagaimana mereka menyayangi kami sewaktu mash
kecil dan masukkanlah kedua orang tua kami. kedalam syurga-MU Jannatunna’im. Amin”.
Untuk itu ananda, meminta maaflah kepada kedua orang tua kalian selagi mereka masih duduk di Masjid
ini, mungkin ada perkataan dan perbuatan ananda sekalian yang menyakiti hati dan perasaan orangtua
ananda, dan juga mungkin pernah membohonginya, dan juga mungkin pernah mengambil uangnya, pada
kesempatan ini minta maaflah. Insya Allah, orang tua ananda pasti memaafkanya
Lihatlah wajah orang tua kalian masing-masing ucapkanlah kepadanya, maafkan ananda, ananda sudah
banyak berbuat salah kepada Ibu dan Kepada Ayah… Maafkan ya.. Bu.. Maaf ya Ayah…, ananda tidak
akan mengulanginya lagi. Orang tua kalian berkata: “Ibu telah Memaafkan ananda, Ayah juga telah
Mulai sekarang buanglah sifat yang buruk dalam diri ananda, dan ikutilah selalu nasehat orang tuamu dan
juga gurumu, berbudi baiklah selalu dimanapun ananda berada, sebagaimana berbudi baik yang dibawa
oleh junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Berkatalah dengan jujur, berbuatlah dengan sopan santun,
bertindaklah dengan adil, carilah ilmu dimana saja kamu berada, karena ilmu membawa kita bahagia baik
Semoga ananda sekalian menjadi orang yang berguna bagi bangsa dan agama dan jadilah anak yang