Anda di halaman 1dari 11

Tugas Kelompok

EVALUASI DAN PERBAIKAN KUALITAS PROSES PRODUKSI

Nama Kelompok :
R. Moch Wisnu Fajar P : 1826201141
Weli Anggraini : 1826201150
Soni Prabowo : 1826201078
Panji Ilham Permadi : 1826201087
Ricky Juliana : 2026201149
Eko Setiawan : 2026201150
Havid Fachriansyah : 2026201148

PROGRAM STUDI TEKNIK IINDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG
2021
1. Gambaran Proses Yang di Amati

Penelitian ini dilakukan pada Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang bergerak pada
bidang pencucian sepatu yakni Shoes and Care. UKM ini memiliki empat orang operator
dan dua orang administrator yang terbagi atas dua shift kerja. Satu shift kerja terdiri dari
dua operator dan satu orang administrator.
Shoes and Care menawarkan dua jenis pelayanan pencucian sepatu, yaitu fast clean dan
deep clean. Pelayanan fast clean merupakan pelayanan pencucian sepatu kilat yang dapat
ditunggu oleh pelanggan yaitu selama sekitar 30 menit, namun pencucian hanya
dilakukan pada bagian luar sepatu saja, sedangkan deep clean merupakan
1. Penyikatan bagian bawah dan mid-sole
2. Pengelapan bagian bawah dan mid-sole
3. Finishingbagian bawah dan mid-sole

Gambar 1. Pemborosan (Waste) Proses Fast Cleaning


II. Identifikasi Waste

Value Stream Mapping


Shoes And Care
Production control
Shoes n care

Supplier cairan
pembersih
sepatu

Pelanggan

Proses pengelapan Proses pengelapan


Penyikatan Bawahan Finishing clean
Pendaftaran bagian bawah dan bagian bawah dan
dan mid Sole Bawahan dan Midsole
mid sole mid sole
Pemberian Cairan RC Pemberian carian TL

Inventory cairan pembersih

C/T = 180 detik C/T = 370 detik C/T = 130 detik C/T = 215 detik C/T = 90 detik C/T = 370 detik C/T =280 detik C/T =115 detik
C/O = 0 C/O = 0 C/O = 0 C/O = 0 C/O = 0 C/O = 0 C/O = 0 C/O = 10 detik
Operator = 2 orang Operator = 2 orang Operator = 2 orang Operator = 2 orang Operator = 2 orang Operator = 2 orang Operator = 2 orang Operator = 2 orang
180 detik 370 detik 130 menit 215 detik 90 detik 370 detik 280 detik 115 detik

Gambar 2. VSM Shoes and Care


Berdasarkan gambar diatas, maka dapat dilihat bahwa terdapat pemborosan
(waste) yang ditunjukkan oleh adanya waktu non- value added sebesar 525 detik sehingga
waktu pelayanan menjadi sebesar 2275 detik. Pemborosan yang ditemukan ialah
pemborosan gerak (motion) yang ditunjukkan pada operasi kerja pendaftaran yang masih
manual, proses pencelupan kain lap ke wadah yang diawali dengan penuangan cairan,
serta proses pencarian dan pembersihan alat.
pelayanan pencucian sepatu keseluruhan yang meliputi bagian dalam dan luar
sepatu yang memerlukan waktu selama 5 sampai 7 hari pengerjaan. Penelitian ini khusus
membahas pelayanan jenis fast clean pada UKM Shoes and Care.
Pelayanan jenis fast clean terdiri dari dua fase kerja. Dimulai dari fase pertama,
pelanggan mendaftar ke bagian administrasi kemudian dilanjutkan dengan fase kedua yaitu
pengerjaan pencucian sepatu oleh operator selama 30 menit yang pengerjaannya ditunggu
oleh pelanggan sampai selesai. Pendaftaran pada bagian administrasi masih menggunakan
sistem manual, oleh karena itu masih membutuhkan waktu yang cukup lama pada fase
pertama. Pada fase kedua, proses pengerjaan pencucian sepatu terdiri dari beberapa proses
kerja, yakni:
1. Penyikatan bagian atas
2. Proses pengelapan bagian atas
3. Pengeringan sepatu

III. Dasar Teori yang akan digunakan Sebagai Lean Tool


1. Lean Manufacturing
Lean Manufacturing adalah suatu upaya untuk menghilangkan pemborosan
(waste) dalam produksi, meningkatkan nilai tambah pada suatu produk serta
memberikan nilai kepada kepada pelanggan yang dilakukan secara terus menerus
(continuously Improvement) oleh suatu Industri manufaktur (pabrik). Lean
Manufacturing dapat membantu perusahaan agar tetap dapat bersaing dengan cara
meningkatkan pelayanan terbaik bagi pelanggan dan berupaya untuk mengurangi
biaya produksinya secara terus menerus. Berikut adalah prinsip dasar Lean:
a. Berikan VALUE sesuai dengan kebutuhan dan permintaan pelanggan.
b. Identifikasi VALUE STREAM untuk setiap produk / jasa.
c. Buat aliran proses menjadi sebuah tahapan yang rutin dan
berkelanjutan (continuous FLOW).
d. Terapkan sistem tarik (PULL system) dalam proses.
e. Lakukan secara konsisten hingga tercapai proses yang
sempurna (ZEROWASTE).

2. Waste
Pemborosan (waste) adalah segala aktivitas tidak bernilai tambah dalam proses
dimana aktivitas-aktivitas itu hanya menggunakan sumber daya namun tidak
memberikan nilai tambah kepada pelanggan. Prinsip utama dari pendekatan lean
adalah pengurangan atau peniadaan pemborosan (waste). Ada 7 macam waste yang
didefinisikan menurut Shigeo Shingo (Hines & Taylor, 2000) yaitu:
a. Overproduction
Merupakan waste yang berupa produksi yang terlalu banyak, lebih awal, dan
terlalu cepat diproduksi yang mengakibatkan inventori yang berlebih dan
terganggunya aliran informasi dan fisik.
b. Defect
Merupakan waste yang dapat berupa kesalahan yang terjadi saat proses
pengerjaan, permasalahan pada kualitas produk yang dihasilkan, dan perfomansi
pengiriman yang buruk.

c. Unneccessary Inventory
Merupakan waste yang berupa penyimpanan barang yang berlebih yang
sebenarnya tidak perlu terjadi, serta delay informasi produk atau material yang
mengakibatkan peningkatan biaya dan penurunan kualitas pelayanan terhadap
customer.
d. Inappropriate Processing
Merupakan waste yang disebabkan oleh proses produksi yang tidak tepat karena
prosedur yang salah, penggunaan peralatan atau mesin yang tidak sesuai dengan
kapasitas dan kemampuan dalam suatu operasi kerja.
e. Excessive transportation
Merupakan waste yang berupa pemborosan waktu, usaha dan biaya karena
karena pergerakan yang berlebihan dari orang, informasi atau produk atau material.
Waste ini bisa disebabkan karena layout lantai produksi yang kurang baik, kurang
memahami aliran proses produksi.
f. Waiting
Merupakan waste yang berupa penggunaan waktu yang tidak efisien. Dapat
berupa ketidakaktifan dari pekerja, informasi, material atau produk dalam periode
waktu yang cukup panjang sehingga menyebakan aliran yang terganggu dan
memperpanjang lead time produksi.

g. Unneccessary Motion
Merupakan waste yang berupa penggunaan waktu yang tidak memberikan nilai
tambah untuk produk maupun proses. Waste jenis ini biasanya terjadi pada aktivitas
tenaga kerja di pabrik, terjadi karena kondisi lingkungan kerja dan peralatan yang
tidak ergonomis sehingga dapat menyebabkan rendahnya produktivitas pekerja dan
berakibat pada terganggunya lead time produksi serta aliran informasi.
IV. Proses Perbaikan

Untuk meningkatkan nilai efektifitas dalam proses kerja cleaning service “Shoes and
Care” maka ada beberapa kinerja yang harusnya dapat diperbaiki. Konsumen yang
menggunakan jasa pembersih sepatu ini akan mendapatkan kepuasan karena leadtime
pembersihan sepatunya menjadi lebih singkat. Berikut kinerja yang harus diperbaiki
tercantum dibawah ini:
1. Pada proses pendaftaran harusnya menggunakan perangkat komputer agar
penjadwalan tidak menggunakan buku (manual) yang membuat administrator
membutuhkan waktu untuk menulis inputdata jenis pelayanan dan menghitung
estimasi waktu pelayanan yang akan diberikan secara manual. Selain itu, sistem
administrasi menggunakan komputer akan memudahkan ketika terdapat seorang
pelanggan yang hendak bertanya mengenai apakah sepatu yang didaftarkan sudah
selesai atau belum. Hal tersebut mengingat karena pembagian shift kerja yang ada,
sehingga memungkinkan untuk administrator kesulitan dan memakan waktu yang
lama dalam mencari data pelanggan tersebut pada buku secara manual mengingat
administrator harus mencari dari berbagai data yang ada dalam buku tersebut,
terlebih jika data pelanggan di input oleh administrator yang berbeda.
2. Pada proses persiapan alat pembersih seperti kain lap dan sikat harusnya sudah
disiapkan didekat tempat kerja operator. Pembersihan alat sikat dan kain lap
harusnya dilakukan sekaligus pada saat awal pembersihan. Sehingga pada proses
sikat tidak lagi membersihkan lap ditiap pemberian cairan yang berbeda.
3. Pada proses penyikatan yang dilakukan pada operator selama ini dengan
menuangkan cairan pembersih kewadah. Kemudian mencelupkan sikat kewadah
tersebut lalu menyikatnya. Hal ini akan memakan waktu lama, oleh sebab itu
harusnya cairan pembersih itu dimasukkan kedalam sprayer. Sehingga pada
proses penyikatannya, cairan disemprotkan keseluruh permukaan sepatu lalu
menyikat langsung permukaan yang telah disemprot cairan secara keseluruhan.
Maka waktunya akan lebih singkat.
4. Mendekatkan semua alat kerja yang digunakan, seperti sikat, cairan pembersih
(RC, TL dan Secret recipe), kain lap, dan dryer.
5. Menyediakan masing-masing sikat untuk tiap-tiap cairan pemberih (Cairan TL,
RC dan Secret Recipe).

Setelah dilakukan perbaikan pada proses - proses diatas, maka aliran proses kerja
digambarkan kembali menggunakan tools VSM pada Gambar 3.
Value Stream Mapping
Shoes And Care
Production control
Shoes n care

Supplier cairan
pembersih
sepatu

Pelanggan

Penyikatan Bawahan Proses pengelapan Proses pengelapan


Finishing clean
Pendaftaran bagian bawah dan bagian bawah dan
dan mid Sole Bawahan dan Midsole
mid sole mid sole
Pemberian Cairan RC Pemberian carian TL

Inventory cairan pembersih

C/T = 180 detik C/T = 200 detik C/T = 60 detik C/T = 100 detik C/T = 60 detik C/T = 300 detik C/T =60 detik C/T =115 detik
C/O = 0 C/O = 0 C/O = 0 C/O = 0 C/O = 0 C/O = 0 C/O = 0 C/O = 10 detik
Operator = 2 orang Operator = 2 orang Operator = 2 orang Operator = 2 orang Operator = 2 orang Operator = 2 orang Operator = 2 orang Operator = 2 orang
100 detik 200 detik 60 menit 100 detik 60 detik 300 detik 60 detik 115 detik

Gambar 3. VSM Shoes and Care Perbaikan


Berdasarkan gambar diatas, dapat dilihat bahwa waktu pelayanan yang dibutuhkan
setelah dilakukan perbaikan ialah sebesar 1175 detik yang terdiri dari 995 detik value
added dan 180 detik non-value added. Dengan total waktu pelayanan sebesar 1175 detik
atau sekitar 20 menit, maka UKM Shoes and Care dapat meningkatkan customer value
dengan waktu pelayanan yang cepat dan kualitas pelayanan yang baik.

4.1 Current Process Activity Mapping


Berikut ini merupakan Process Activity Mappingdari proses pembersihan sepatu
oleh Shoes and Care yang telah ada dapat dilihat pada Tabel 1

Tabel 1. Current Process Activity Mapping


Jarak Jumlah Waktu
No Aktivitas Mesin/Alat/ VA/NVA
(m) TK (menit)
material
1 Pendaftaran pelanggan Buku - 1 180 VA
Sikat, kain lap dan
Mempersiapkan cairan (RC, TL,
2 40 2 300 NVA
alat dan bahan Secret Recipe)
pembersih
Pembersihan bagian
3 Sikat dan cairan - 2 370 VA
bawah dan mid sole
RC
4 Pembersihan sikat Air dan wadah - 2 60 NVA
Pengelapan bagian
5 bawah sepatu dan mid Kain lap - 2 130 VA
sole
Finishing Clean
6 bawahan sepatu Sikat dan cairan - 2 215 VA
dan TL
Midsole
7 Pembersihan sikat Air dan wadah - 2 60 NVA
Proses pengelapan
8 sepatu bagian Kain lap - 2 90 VA
bawah
dan midsole
Pembersihan bagian Sikat dan cairan
9 - 2 370 VA
atas sepatu Secret Recipe
10 Pembersihan sikat Air dan wadah - 2 60 NVA
11 Pengelapan sepatu Kain lap - 2 280 VA
12 Pengeringan sepatu Dryer - 2 115 VA
4.2Future Process Activity Mapping
Berikut ini merupakan usulan perbaikan Process Activity Mappingdari proses
pembersihan sepatu oleh Shoes n Care dapat dilihat pada Tabel 2

Tabel 2. Future Process Activity Mapping

No Aktivitas Mesin/Alat/ Jarak Jumlah Waktu VA/NVA


material (m) TK (menit)
1 Pendaftaran pelanggan Buku - 1 100 VA
Sikat, kain lap dan
Mempersiapkan
2 cairan (RC, TL, 5 2 150 NVA
alat dan bahan
Secret Recipe)
pembersih
Pembersihan bagian
3 Sikat dan cairan - 2 200 VA
bawah dan mid sole
RC
Pengelapan bagian
4 bawah sepatu dan mid Kain lap - 2 60 VA
sole
Finishing Clean
5 bawahan sepatu Sikat dan cairan - 2 100 VA
dan TL
midsole
Proses pengelapan
6 sepatu bagian Kain lap - 2 60 VA
bawah
dan midsole
Pembersihan bagian Sikat dan cairan
7 - 2 300 VA
atas sepatu Secret Recipe
8 Pengelapan sepatu Kain lap - 2 60 VA
9 Pengeringan sepatu Dryer - 2 115 VA
V. Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian pada UKM Shoes and Care, khususnya


pada pelayanan fast clean, produktivitas UKM masih dapat dioptimalkan
menggunakan konsep Lean Manufacturing. Melalui penggambaran aliran
proses kerja menggunakan VSM, dihasilkan total waktu siklus sebesar 2275
detik yang tediri dari 1750 waktu value added dan 525 detik waktu non-balue
added. Setelah dianalisis, terdapat pemborosan jenis gerakan (motion) yakni
pada proses pendaftaran yang masih manual, proses penuangan cairan ke
wadah, dan proses pencarian dan pembersihan alat.
Perbaikan pada pemborosan ditemukan dengan melakukan diskusi dan
studi lanjutan. Pada pemborosan pertama, yakni proses pendaftaran manual,
perbaikan yang disarankan ialah penggunaan otomasi dalam administrasi
sehingga dapat lebih mudah dan ringkas. Pemborosan kedua, yakni
penuangan cairan pembersih ke wadah, perbaikan yang disarankan ialah
menggunakan alat sprayer untuk tempat wadah cairan pembersih sehingga
tidak perlu dituangkan lagi. Pemborosan terakhir, proses pencarian dan
pembersihan alat, perbaikan yang disarankan ialah melakukan melakukan
penataan alat dan pembesihan alat sebelum pekerjaan dilakukan.
Dengan melakukan perbaikan diatas, maka total waktu siklus yang
dihasilkan berkurang sebesar 1100 detik, yakni dari 2275 detik menjadi 1175
detik yang terdiri dari 995 detik waktu value added dan 180 detik waktu non-
value added. Dengan waktu pelayanan fast clean yang lebih ringkas dan
kualitas pelayanan yang baik diharapkan dapat menambah customer value
pelanggan pada UKM Shoes and Care.

Anda mungkin juga menyukai