Disusun oleh :
Ananda Putra Perdana (1721001)
Delilah Dji Djamco (1721011)
Risa Ariani Agustina (1721018)
Avanthi Hana Maria (1721019)
Muhammad Raihan Fauzy (1721022)
Laras Wati (1721027)
Diannisa Ghina Savitri (1721028)
Ricardo josua siagian (1721029)
Sefira natasha (1721030)
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan
rahmat-Nya, maka kami dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Lean
Manufacturing untuk Mata Kuliah Praktikum Manajemen Operasional ini.
Penulisan Laporan Praktikum ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu
syarat dalam penilaian Ujian Akhir Semester pada Mata Kuliah Praktikum
Manajemen Operasional. Kami menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan
dari dosen pengampu dan instruktur pada kegiatan praktikum Mata Kuliah
Praktikum Manajemen Operasional sangatlah sulit bagi kami untuk menyelesaikan
Laporan Praktikum ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada:
Kami berharap dan berdoa agar Allah SWT dapat memberikan balasan kebaikan
yang lebih kepada seluruh pihak yang turut andil dalam pelaksanaan praktikum
Mata Kuliah Praktikum Manajemen Operasional.
ii | P O L I T E K N I K S T M I J A K A R T A
E. Kendala dan Solusi .................................................................................. 13
F. Komponen yang digunakan ..................................................................... 14
G. Proses Stasiun Kerja ................................................................................ 15
H. Data Hasil Akhir ...................................................................................... 18
Stasiun kerja 3 .................................................................................................... 19
A. Prosedur Kerja ......................................................................................... 19
B. Alur Proses Stasiun 3 .............................................................................. 19
C. Kendala dan Solusi .................................................................................. 25
D. Hasil Data Akhir ...................................................................................... 25
BAB IV PENUTUP .............................................................................................. 26
4.1 Kesimpulan .............................................................................................. 26
4.2 Saran ........................................................................................................ 26
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 27
iii | P O L I T E K N I K S T M I J A K A R T A
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Manfaat
1. Mampu memenuhi suatu lonjakan permintaan dari para pelanggan.
2. Mampu meningkatkan efisiensi proses dalam menghasilkan produk.
3. Dapat mengetahui waste mana yang sebenarnya terjadi pada proses
produksi.
4. Dapat mengetahui waste yang paling berpengaruh terhadap kualitas
proses produksi sehingga dapat mengidentifkasi penyebab dan
menentukan langkah untuk mengeliminasi waste tersebut.
B. Proses Kerja
Merakit Komponen-komponen.
(Body, plug, ring plate).
10 | P O L I T E K N I K S T M I J A K A R T A
D. Kendala dan Solusi:
Plat
Plug Body
11 | P O L I T E K N I K S T M I J A K A R T A
Stasiun kerja 2
A. Tugas:
1. Menyatukan lever menggunakan mesin dan menggabungkan
antara lever dengan body, plug, dan ring plate menjadi satu
bagian dengan bantuan mesin.
2. Hasil penyatuan nya akan dilihat secara manual (sortir) oleh
operator mesin, apakah terjadi deffect atau tidak (lever sudah di
jepit dengan baik/masih longgar) jika tidak ada deffect maka
produk tersebut lolos (dilanjutkan) ke stasiun 3
12 | P O L I T E K N I K S T M I J A K A R T A
4. Master
5. Master Off
D. Hasil praktikum
Pada stasiun ke 2 adalah lanjutan proses perakitan yang
sudah dilakukan pada stasiun pertama. Pada stasiun ke 2 terdapat 1
operator 1 pengamat dan 1 supply. Proses yang dilakukan pada
stasiun ke 2 ketika komponen product pada stasiun ke 1 sudah selesai
dirakit maka,komponen produk yang kelar selesai dirakit di stasiun 1
secara otomatis akan ter supply ke stasiun 2 untuk dilakukannya
tindak lanjut dalam proses perakitan komponen product.
Pada proses perakitan di stasiun ke 2 operator mengambil
part supply yang ada untuk dilakukan pengepresan/penggabungan
komponen lalu dengan mesin akan dirakit dan digabungkan dengan
komponen product di stasiun ke 2 setelah komponen product
tersebut telah dirakit dan digabungkan,bila terjadi adanya kegagalan
atau kesalahan dalam produksinya maka komponen product yang
sudah digabungkan secara otomatis ter supply pada stasiun ke 3.
13 | P O L I T E K N I K S T M I J A K A R T A
kegagalan dalam proses perakitan dan penggabungan komponen
disebabkan oleh operator yang di latar belakangi dari beberapa
faktor yaitu :
1. Operator menutupi sensor.
2. Operator kurang teliti pada perakitan proses dan penggabungan
komponen product yang menyebabkan terjadi nya kegagalan
pada beberapa product.
Solusi :
1. Operator lebih teliti lagi dalam melakukan perakitan agar tidak
terjadi nya kegagalan dalam product
2. Operator lebih memperhatikan sensor yang ada pada bagian
mesin
3. Perusahaan mengecek kembali mesin yang ada sebelum di pakai.
14 | P O L I T E K N I K S T M I J A K A R T A
2. Tempat Penyimpanan Supply
Operator bersiap
menyalakan mesin melalui
monitor
15 | P O L I T E K N I K S T M I J A K A R T A
Logistic melakukan
penambahan supply lever
16 | P O L I T E K N I K S T M I J A K A R T A
Hasil setelah lever dan
bodymenyatu dan akan
masuk ke antrian produk
selesai
17 | P O L I T E K N I K S T M I J A K A R T A
1. Menyatukan kedua lever dengan mesin otomatis, namun
saat pengambilan lever kuning dan lever merah
membutuhkan bantuan manusia/sdm, maka pada bagian ini
disebut sebagai mesin semi otomatis
2. Setelah lever disatukan, selanjutnya pemasangan alat dari
stasiun 1 dengan lever harus dipasang dengan bantuan
mesin juga
3. Setelah di pastikan lever dan alat pada mesin satu
terpasangan dengankuat dan benar, maka alat pada stasiun
2 siap masuk ke dalam antrian good product, lalu produk
tersebut diambil oleh operator untuk mengirim ke stasiun 3.
4. Memastikan jumlah produk sudah tercapai sesuai target.
18 | P O L I T E K N I K S T M I J A K A R T A
Stasiun kerja 3
19 | P O L I T E K N I K S T M I J A K A R T A
Logistik melakukansupply lid
20 | P O L I T E K N I K S T M I J A K A R T A
Supply pertama akan dipindahkan oleh
mesinke dalam cup
21 | P O L I T E K N I K S T M I J A K A R T A
Perpindahan cup yangberisi assembly
dari jalur pertama ke jalur kedua
22 | P O L I T E K N I K S T M I J A K A R T A
Keluaran produksiyang telah
berhasil melewati sensor
23 | P O L I T E K N I K S T M I J A K A R T A
pembuangan cup yang terbuang karena tidak sesuai dengan
ketentuan.
4. Setelah cup terisi hasil keluaran stasiun 2, maka secara
otomatis mesinalat vacuum untuk lid akan beroperasi dan
berpindah hingga cup tertutup oleh lid.
5. Selanjutnya cup akan berpindah menuju tempat antrian
dengan melewati sensor yang tersedia agar dapat terdeteksi
berapa good product yang telah dihasilkan pada monitor
operator dan antrian good product yang lain dapat
memasuki tempat penyimpanan secara bergilir tanpa harus
terjadinya mesin mati.
6. Untuk tempat penyimpanan sementara ini memiliki 2 baris
dan pada masing-masing barisnya memiliki kapasitas 10
cup. Jika salah satu telah berisi 10 cup maka secara otomatis
mesin akan mengarahkan jalur untuk berpindah ke baris
lainnya.
7. Selanjutnya pengamat membantu operator untuk dapat
mengambil dan memindahkan good product keluaran dari
stasiun kerja 3 ini dari tempat penyimpanan sementara ke
tempat penyimpanan sesungguhnya.
Memastikan jumlah produk sudah tercapai sesuai target.
1. Memasukkan atau supplay yang putih berjalan, mesin pencapit
mengambil dan memasukkan ke dalam cup yang berwarna putih,
jika cup tidak berwarna putih atau berwarna biru maka mesin akan
mendeteksi dan akan dibuang.
2. Cup yang sudah terisi akan ditutup lid (tutup cup) secara otomatis
dengan menggunakan mesin pada stasiun kerja 3.
3. Gelas cup yang sudah terisi dan tertutup akan berpindah ke tempat
antrian jika antrian sudah terisi 10 cup maka secara otomatis antrian
akan berpindah jalur kesebelahnya (kanan/kiri).jika sudah penuh
satu antrian maka operator/manusia akan mengambilnya.
24 | P O L I T E K N I K S T M I J A K A R T A
Note: Langkah untuk menghentikan mesin pada stasiun kerja 3
Saat quantity produk berjumlah 40 kemudian klik cycle stop lalu
kemudia klik disch mode.
C. Kendala dan Solusi
1. Menunggu supply(putih/isinya)
Akibat: memakan waktu lama karena harus menunggu supply
putih pada stasiun kerja 2 karena operator mengenai sensor
Solusi: harus lebih hati-hati pada mesin atau sensornya.
2. Lupa mematikan waktu pada saat supply tidak ada dan cup tidak
berjalan, maka memakan waktu lebih banyak.
3. Kurang cup isi
Akibat: karena supply(putih) sudah habis dan hanya 38, 2nya
dirakit secara manual dan tidak terdetek
Solusi: agardapat membuat sesuai aturan yang ditentukan.
25 | P O L I T E K N I K S T M I J A K A R T A
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dapat di simpulkan berdasarkan praktikum Lean Manufacturing
yang sudah telah kami laksanakan pada tanggal Kamis, 12 Januari 2023
yaitu dalam pembuatan proses case bottle cup assembly terbagi dari 3
stasiun kerja. Yang dimana setiap stasiun memiliki cara kerja yang
berbeda-beda, seperti stasiun 1 yang bekerja secara manual yang
membutuhkan bantuan dari operator, sedangkan untuk stasiun 2 berkerja
secara semi-otomatis yag di karenakan ada bagian yang memerlukan
operator dan ada bagian yang dilakukan dengan bantuan mesin, dan
terakhir stasiun 3 yang dimana untuk cara bekerjanya pun sudah memakai
mesin secara full. Lean Manufacturing bertujuan untuk dapat menghemat
biaya sehingga bisa menjadi lebih irit. Lean Manufacturing juga diperlukan
cycle time yang baik untuk dapat bisa menyelesaikan kapasitas produk
yang sudah di tentukan dari stasiun awal sampai stasiun akhir. Dari hasil
pencatatan terjadinya pemborosan dikarenakan adanya produk yang cacat
yang di akibatkan okurangnya berhati-hati dari setiap tenaga kerja dari
setiap stasiun yang ada.
4.2 Saran
Dalam memproduksi sesuatu hal yang perlu di perhatikan adalah
material dikarenakan material dapat mempengaruhi suatu jalan nya
produksi di setiap stasiun. Sehingga di perlukan evaluasi untuk operator di
setiap stasiun untuk lebih fokus dan memperhatikan lebih lagi ketika
melakukan pengoperasian proses produksi agar supaya tidak terjadinya
adanya penumpukan di beberapa stasiun. Yang dimana dari hasil
pengamatan bahwa pada stasiun 1 dan 2 terdapat pembuangan komponen
yang diakibatkan kurang berahti-hati sehingga menutupi sensor mesin oleh
sebab itu perlu di perhatikan dan fokus agar tidak menutupi sensor mesin.
26 | P O L I T E K N I K S T M I J A K A R T A
DAFTAR PUSTAKA
27 | P O L I T E K N I K S T M I J A K A R T A
28 | P O L I T E K N I K S T M I J A K A R T A