Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


From To Chart merupakan salah satu teknik konvensional yang digunakan
secara umum dalam perancangan tata letak pabrik dalam suatu proses produksi.
from to chart biasanya diisi dengan biaya total dari ongkos material handling untuk
tiap-tiap perpindahan yang terjadi. From To Chart (FTC) kadang disebut pula
sebagai Trip Frequency Chart atau Travel Chart yaitu suatu teknik konvensional
yang umum digunakan untuk perencanaan tata letak pabrik dan pemindahan bahan
dalam suatu proses produksi. Teknik ini sangat berguna untuk kondisi-kondisi
dimana banyak items yang mengalir melalui suatu area seperti job shop, bengkel
permesinan, kantor dan lain-lain. Pada dasarnya from to chart merupakan adaptasi
dari “Mileage Chart” yang umumnya dijumpai pada suatu peta perjalanan (road
map), angka-angka yang terdapat dalam suatu From To Chart akan menunjukkan
total dari berat beban yang harus dipindahkan, jarak perpindahan bahan, volume
atau kombinasi-kombinasi dari faktor-faktor ini.
Sering digunakan dalam proses perencanaan tata letak. Ini adalah bagan
yang menunjukkan aliran bahan dari satu departemen ke departemen lain dalam
organisasi. Biasanya metode ini digunakan untuk material yang tiba di lokasi
tertentu dengan jumlah material yang banyak. Untuk membuat bagan, langkah-
langkah berikut harus diselesaikan: mengubah data mentah setiap proyek menjadi
data yang bersih dan dapat digunakan; kemudian, menempatkan bagan dalam
template yang sesuai dengan tujuan proyek yang dinyatakan (Citra Indah
Asmarawati, 2019).
Material handling adalah penanganan material dalam jumlah yang tepat dari
material yang sesuai dalam kondisi yang baik pada tempat yang cocok, pada waktu
yang tepat dalam posisi yang benar, dalam urutan yang sesuai dan biaya yang murah
menggunakan metode yang benar. Material handling atau desain aliran
pemindahan bahan ini berperan penting dalam suatu perencanaan layout atau tata
letak fasilitas pabrik. Hal tersebut karena proses operasi pabrik umumnya lebih
banyak melibatkan bahan bergerak dari pada orang ataupun mesin. Akan tetapi,

1
2

pada kasus tertentu, lebih baik orang atau mesinlah yang bergerak dari pada bahan,
karena pemindahan bahan tersebut tentunya memerlukan biaya yang tidak sedikit.
Akan tetapi dari sisi lain, material handling ini justru menambah biaya (cost),
dengan demikian sebisa mungkin aktivitas pemindahan material atau barang di
minimalisasi, atau lebih tepatnya untuk menekan biaya pemindahan ini adalah
dengan memindahkan material atau barang dengan jarak sependek-pendeknya
dengan mengatur tata letak fasilitas yang ada.
Terdapat beberapa sistem pengukuran jarak yang dipergunakan. beberapa
jenis sistem pengukuran jarak antar departemen ini digunakan sesuai dengan
kebutuhan dan karekteristik perusahaan yang menggunakannya. Pengukuran jarak
yang dapat digunakan adalah Jarak Rectilinear, Jarak Rectilinear sering juga disebut
dengan Jarak Manhattan, merupakan jarak yang diukur mengikuti jalur tegak lurus.
Disebut dengan Jarak Manhattan, mengingatkan jalan jalan di kota Manhattan yang
membentuk garis-garis paralel dan saling tegak lurus antara satu jalan dengan jalan
lainnya. Ongkos material handling (OMH) dihitung dengan mengkalikan total
jarak perpindahan dan frekuensi perpindahan dengan biaya angkut material
handling per meter (BAM) (Aryono Dwi Wibowo, 2022).

1.2 Tujuan Praktikum


Adapun tujuan masalah pada praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui total jarak perpindahan material pada CV. IE YADARA.
2. Untuk mengetahui biaya yang dikeluarkan pada jarak permeter di CV. IE
YADARA.
3. Untuk mengetahui jarak antar departemen dan alat perpindahan material
pada CV. IE YADARA.

1.3 Manfaat Praktikum


Adapun manfaat pada praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat bagi mahasiswa adalah sebagai berikut:
a. Untuk menambah wawasan, pengetahuan dalam bidang teknik industri
khususnya mengenai Tata Letak Fasilitas.
b. Dapat mengetahui jarak antar departemen di CV. IE YADARA.
3

2. Manfaat bagi jurusan adalah sebagai berikut:


a. Dapat dijadikan referensi dan masukan dalam penyusunan Tata Letak
Layout yang mampu memberikan layanan dan kenyamanan kepada
pengguna.
b. Dapat menjadi sarana kerja sama antara jurusan dengan perusahaan.
3. Manfaat bagi pengusaha adalah sebagai berikut:
a. Memberikan gambaran dan rancangan tata letak yang mampu
memberikan area pelayanan yang mudah dijangkau, dan memiliki
fungsi departemen/area yang saling menguntungkan.
b. Dengan adanya penentuan tata letak yang optimal maka dapat
meminimalkan biaya Material Handling.

1.4 Metode Praktikum


Adapun metode praktikum pada praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Melakukan observasi ke lokasi pabrik yaitu CV. IE YADARA.
2. Mengambil data luas lantai dan mesin.
3. Melihat material handling yang digunakan.
4. Melakukan wawancara jenis-jenis mesin.
BAB II
PENGUMPULAN DATA

2.1 Metode Pengumpulan Data


Adapun metode pengumpulan data yang digunakan pada praktikum ini
adalah sebagai berikut:
1. Studi lapangan, yaitu dilakukan secara langsung pada objek. Dalam hal ini
praktikan mengumpulkan data dan informasi dengan mengadakan wawanc
ara kepada pemilik perusahaan yang dituju yaitu CV. IE YADARA.
2. Studi kepustakaan, yaitu pendekatan yang dilakukan melalui kepustakaan
dengan cara mengumpulkan informasi dari catatan kuliah, buku-buku di
perpustakaan dan browsing di internet. Tujuan dari studi ini adalah
membantu praktikan menganalisa penelitian.
3. Diskusi kelompok, yaitu pendekatan dengan melakukan diskusi antar
anggota kelompok yang satu dengan yang lainnya mengenai data-data yang
diperoleh baik dari studi lapangan maupun studi kepustakaan. Tujuan dari
diskusi antar kelompok ini adalah agar bisa saling melengkapi informasi
untuk penyelesaian masalah penelitian praktikan.

2.2 Data yang Diperlukan


Adapun data yang diperlukan pada praktikum ini adalah data-data hasil
wawancara dari CV. IE YADARA yaitu sebagai berikut:
1. Data bahan meliputi, bahan baku dan bahan tambahan baik dari segi
jumlah pemakaian, mutu, ukuran dan sifat bahan.
2. Data mesin-mesin dan peralatan CV. IE YADARA
a. Merek
b. Spesifikasi
c. Kapasitas
d. Jumlah
e. Efisiensi
f. Scrap
3. Data gerakan material handling

4
5

4. Data perusahaan, yaitu sebagai berikut:


a. Biaya material handling
b. Layout pabrik secara rinci setiap kegiatan ataupun secara keseluruhan.
Proses produksi dalam CV. IE YADARA
c. Kapasitas produksi yang hendak dicapai
d. Jarak antar departemen

2.3 Perolehan Data


Adapun perolehan data yang didapat dari CV. IE YADARA untuk
menghasilkan laporan yang bisa dipertanggung jawabkan memerlukan data yang
signifikan dan nyata. Untuk itu data yang dikumpulkan tidak boleh direkayasa.
Perolehan data pada tabel dapat dilihat berdasarkan operasional process chart.
Adapun operasional process chart dapat dilihat pada Gambar 2.1 yaitu sebagai
berikut:
OPERATION PROCESS CHART MESIN

NAMA PERKERJAAN : PRODUKSI AIR MINERAL


NOMOR PETA : 01
DIPETAKAN OLEH : KELOMPOK 08
TANGGAL DIPETAKAN : 13 NOVEMBER 2022

Karton/Kardus Cup 220 ml Tutup Galon Galon Air Sungai

Pelipatan Meja
Meja 1'
1' O-13 1' I-3 I-2 Pemeriksaan 30' O-1 Water Pump
karton/kardus Pemeriksaan
galon cacat
Alat Sealer Penyusunan cup
Mesin
1' O-14 kardus/karton 2' O-10 kemesin filling and 2' O-9 Pencucian 15' O-2 Mesin Prefilter
bagian bawah sealing cup Manual
galon

15' O-3 Mesin Ultrafiltrasi

Mesin RO
15' O-4
( Reverse Osmosis )

Mesin
15' O-5
Microfilter

Mesin
15' O-6
Mineralisasi

Mesin
15' O-7
Ozonisasi

I-1
Alat TDS dan
25' PH Air

Mesin Ultraviolet,
15' O-8
Ozonizer dan O2

Mesin Filling
10' O-11
Cup dan Galon

5' O-12 Mesin Sealing

Meja
1' I-4
Pemeriksaan

2 O-15 Mesin Packing

1' O-16 Mesin Sealer


RINGKASAN
KEGIATAN JUMLAH WAKTU (MENIT)
OPERASI 16 159
PEMERIKSAAN 4 28
PENYIMPANAN 1 -
TOTAL 21 187

Gambar 2.1 Operasional Process Chart


Sumber: Microsoft Visio
6

Adapun perolehan data untuk harga beli material handling dapat dilihat
pada Tabel 2.1 yaitu sebagai berikut:
Tabel 2.1 Harga Beli Material Handling
No Material Handling Harga
1. Pipa 8.500.000
2. Hand Truck 3.000.000
3. Konveyor 90000000
4. Operator 3000000
Sumber: Data Pengamatan
Adapun perolehan data untuk umur ekonomis material handling dapat
dilihat pada Tabel 2.2 yaitu sebagai berikut:
Tabel 2.2 Umur Ekonomis Material Handling
No Material Handling Umur Ekonomis
1. Pipa 15 Tahun
2. Hand Truck 10 Tahun
3. Konveyor 20 Tahun
4. Operator -
Sumber: Data Pengamatan
Adapun perolehan data untuk biaya perawatan material handling dapat
dilihat pada Tabel 2.3 yaitu sebagai berikut:
Tabel 2.3 Biaya Perawatan Material Handling
No Material Handling Biaya Perawatan
1. Pipa 19230,76923
2. Hand Truck 1923,076923
3. Konveyor 38461,53846
4. Operator 0
Sumber: Data Pengamatan
Adapun perolehan data untuk depresiasi garis lurus material handling dapat
dilihat pada Tabel 2.4 yaitu sebagai berikut:
Tabel 2.4 Depresiasi Garis Lurus Material Handling
No Material Handling Depresiasi Garis Lurus
1. Pipa 302,7065527
2. Hand Truck 160,2564103
3. Konveyor 2403,846154
4. Operator 0
Sumber: Data Pengamatan
Adapun perolehan data untuk biaya operator material handling dapat dilihat
pada Tabel 2.5 yaitu sebagai berikut:
7

Tabel 2.5 Biaya Operator Material Handling


No Material Handling Biaya Operator
1. Pipa 54487,17949
2. Hand Truck 19230,76923
3. Konveyor 576923,0769
4. Operator 19230,76923
Sumber: Data Pengamatan
Adapun perolehan data untuk biaya bahan bakar material handling dapat
dilihat pada Tabel 2.6 yaitu sebagai berikut:
Tabel 2.6 Biaya Bahan Bakar Material Handling
No Material Handling Biaya Bahan Bakar
1. Pipa 0
2. Hand Truck 0
3. Konveyor 0
4. Operator 0
Sumber: Data Pengamatan
Adapun perolehan data untuk total biaya material handling dapat dilihat
pada Tabel 2.7 yaitu sebagai berikut:
Tabel 2.7 Total Biaya Material Handling
No Material Handling Total Biaya
1. Pipa 74020,65527
2. Hand Truck 21314,10256
3. Konveyor 617788,4615
4. Operator 19230,76923
Sumber: Data Pengamatan
Adapun perolehan data untuk jarak angkut/jam (m) material handling dapat
dilihat pada Tabel 2.8 yaitu sebagai berikut:
Tabel 2.8 Jarak Angkut/jam (m) Material Handling
No Material Handling Jarak Angkut/jam (m)
1. Pipa 140
2. Hand Truck 228
3. Konveyor 120
4. Operator 100
Sumber: Data Pengamatan
Adapun perolehan data untuk beban maksimal (Kg) material handling dapat
dilihat pada Tabel 2.9 yaitu sebagai berikut:
8

Tabel 2.9 Beban Maksimal (Kg) Material Handling


No Material Handling Beban Maksimal (Kg)
1. Pipa 10000
2. Hand Truck 300
3. Konveyor 300
4. Operator 30
Sumber: Data Pengamatan
Adapun perolehan data untuk ongkos/meter (OMH) material handling dapat
dilihat pada Tabel 2.10 yaitu sebagai berikut:
Tabel 2.10 Ongkos/meter (OMH) Material Handling
No Material Handling Ongkos/meter (OMH)
1. Pipa 528,7189662
2. Hand Truck 93,48290598
3. Konveyor 5148,237179
4. Operator 192,3076923
Sumber: Data Pengamatan
Adapun perolehan data untuk sub total ongkos material handling dapat
dilihat pada Tabel 2.11 yaitu sebagai berikut:
Tabel 2.11 Sub Total Ongkos Material Handling
No Material Handling Sub Total Ongkos
1. Pipa 74020,65527
2. Hand Truck 21314,10256
3. Konveyor 617788,4615
4. Operator 19230,76923
Sumber: Data Pengamatan
BAB III
PENGOLAHAN DATA

3.1 Data Peralatan Material Handling


Adapun data peralatan material handling yang terdiri dari harga, umur
ekonomis, biaya perawatan, depresiasi garis lurus, biaya operator, biaya bahan
bakar, beban maksimal, dan jarak angkut pada CV. IE YADARA dapat dilihat pada
Tabel 3.1 yaitu sebagai berikut:
Tabel 3.1 Data Peralatan Material Handling
Biaya Beban Jarak
Material Umur Biaya Biaya
No Harga Bahan Maksimal Angkut/jam
Handling Ekonomis Perawatan Operator
Bakar (Kg) (m)
1. Pipa 8.500.000 15 Tahun 19230,76923 54487,17949 0 10000 140
2. Hand Truck 3.000.000 10 Tahun 1923,076923 19230,76923 0 300 228
3. Konveyor 90000000 20 Tahun 38462,53846 576923,0769 0 300 120
4. Operator 3000000 - 0 19230,76923 0 30 100
Sumber: Pengolahan Data

3.2 Ongkos Material Handling (OMH)


Biaya material handling merupakan biaya yang dibutuhkan dalam aktivitas
pemindahan bahan yang terjadi dari biaya tenaga kerja, biaya perawatan mesin dan
biaya peralatan, biaya utilitas (bahan bakar, listrik, air), dan total jarak tempuh
selama proses produksi berlangsung.
Adapun ongkos material handling pada CV. IE YADARA yaitu sebagai
berikut:
Tabel 3.2 Ongkos Material Handling
Ongkos Material Handling
Sub
Nama Alat Jarak Total
Dari Ke OMH Total
Komponen Angkut (m) Ongkos
Ongkos
Water Pump Air Pipa 529 30 15870

Pemeriksaan
Galon Manual 94 1 94
galon cacat
Gudang 17468
Pemeriksaan
Cup Manual 94 1 94
cup cacat
Pelipatan
Kardus Manual 94 15 1410
kardus
Water pump Prefilter Air Pipa 529 30 15870 476100

9
10

Tabel 3.2 Ongkos Material Handling (Lanjutan)


Ongkos Material Handling
Sub
Nama Alat Jarak Total
Dari Ke OMH Total
Komponen Angkut (m) Ongkos
Ongkos
Pemeriksaan
Pencucian galon Galon Manual 94 1 94 94
galon

Pemeriksaan
Penyusunan cup Cup Manual 94 1 94 94
cup

Pelipatan
Sealer 1 Kardus Manual 94 1 94 94
kardus

Prefilter Proses UF 1 Air Pipa 529 2 1058 1058

Pengisian air ke
Pencucian galon Galon Pipa 529 8 4232 4232
dalam galon

Pengisian air ke
Penyusunan cup Cup Konveyor 5148 1 5148 5148
dalam cup

Pengisian air ke Tutup


Tutup galon Manual 94 1 94 94
dalam galon galon

Proses UF 1 Mesin RO Air Pipa 529 1 529 529


Mesin RO Mikrofilter Air Pipa 529 5 2645 2645
Mikrofilter Mineralisasi Air Pipa 529 8 4232 4232
Mineralisasi Ozonisasi Air Pipa 529 2 1058 1058

Pengujian TDS
Ozonisasi Air Pipa 529 8 4232 4232
dan PH

Pengujian TDS
UF 2 Air Pipa 529 8 4232 4232
dan PH

Pengisisan air
UF 2 Air Pipa 529 2 1058 1058
kemasan

Pemasangan
Pengisisan air Tutup
tutup galon dan Manual 94 1 94 94
kemasan galon
sealing cup

Pemasangan
tutup galon dan Pemeriksaan AMDK Manual 94 1 94 94
sealing cup

Pemeriksaan Packing AMDK Manual 94 2 188 188


Packing Sealer 2 AMDK Manual 94 1 94 94
Sumber: Pengolahan Data

3.2.1 Total Biaya Material Handling


Rumus yang digunakan untuk menghitung biaya total material handling
sebagai berikut:
11

Total OMH = Biaya Tenaga Kerja + Biaya Perawatan Mesin + Utilitas (Penerangan,
air) + (Biaya bahan bakar + Biaya operator) × jarak tempuh. ..................... Pers 3.1
Adapun total ongkos material handling pada CV. IE YADARA dapat
dilihat pada tabel 3.3 yaitu sebagai berikut:
Tabel 3.3 Total Biaya Material Handling
No Material Handling Total Biaya
1. Pipa 74020,65527
2. Hand Truck 21314,10256
3. Konveyor 617788,4615
4. Operator 19230,76923
Sumber: Pengolahan Data

3.2.2 Biaya Material Handling Per Meter


Rumus yang digunakan untuk menghitung biaya material handling per
meter sebagai berikut:
Total Biaya Pemindahan Material
Biaya Material Handling Permeter = ........... Pers 3.2
Total Biaya

Adapun ongkos material handling permeter pada CV. IE YADARA dapat


dilihat pada Tabel 3.4 yaitu sebagai berikut:
Tabel 3.4 Ongkos/meter (OMH) Material Handling
No Material Handling Ongkos/meter (OMH)
1. Pipa 528,7189662
2. Hand Truck 93,48290598
3. Konveyor 5148,237179
4. Operator 192,3076923
Sumber: Pengolahan Data

3.3 Perhitungan Jarak


Perhitungan jarak digunakan untuk menentukan luas dari suatu departemen
ke departemen lainnya. Metode yang digunakan dalam perhitungan jarak ada dua
yaitu metode rectilinier dan euclidean distance, yang nantinyan digunakan untuk
menentukan perhitungan jarak antar departemen dan total jarak perpindahan
material.
Adapun cara perhitungan jarak antar depertemen yang digunakan pada
perancangan tata letak pabrik pada modul ini yaitu sebagai berikut:
12

1. Metode Rectilinier
Metode rectilinear adalah cara perhitungan jarak menggunakan jumlah
jarak tempuh pada setiap garis sumbu dengan kata lain jarak yang mengukur
mengikuti jalur tegak lurus. Metode ini diterapkan pada alat material
handling sejenis overhead crane yang bergerak secara rectangular. Adapun
rumus yang digunakan dalam perhitungan rectilinear adalah sebagai berikut
(Bahri, Sapul. 2022):
dij = |Xi -Xj| + |Yi -Yj| ...................................................................... Pers 3.3
2. Euclidean distance
Euclidean distance adalah perhitungan jarak dari dua buah titik dalam
Euclidean space, diperkenalkan oleh seorang matematikawan dari Yunani.
Untuk mempelajari hubungan antara sudut dan jarak. Euclidean ini biasanya
diterapkan pada dua dimensi dan tiga dimensi. Tapi juga sederhana jika
diterapkan pada dimensi yang lebih tinggi. Jarak euclidean merupakan jarak
yang paling umum yang digunakan untuk data numerik, untuk dua titik data
x dan y dalam ruang d-dimensi. Proses yang dilakukan dengan
membandingkan kedekatan nilai jarak dari dua buah variabel yaitu antara
citra uji dengan citra acuan untuk mencari nilai jarak terdekat. Hasil
perhitungan yang digunakan sebagai perbandingan adalah nilai yang paling
kecil (jarak yang paling dekat). Adapun rumus yang digunakan dalam
perhitungan Euclidean distance adalah sebagai berikut (Nurliza N, Niken
Nastia. 2018):

d (x,y) = √(Xa - Xb)2 +(Ya - Yb)2 ................................................... Pers 3.4

Pada praktikum ini lokasi pabrik air mineral pada CV. IE YADARA berada
di Gp Meurak Batee Iliek, Asan Kumbang, Bandar Dua, Kabupaten Bireun, Aceh
dan departemen yang dianalisis ada 18 departemen yaitu mushollah, toilet, rest
area, gudang produk jadi, sealling bottle room, sealling cup room, mineralisasi dan
ozonisasi room, mikrofilter room, pencucian galon, pengisian galon, prefilter room
13

dan mesin RO, ruang kardus belum siap pakai, kompresor yang digunakan untuk
mencari nilai dari from to chart (FTC).

3.3.1 Perhitungan Jarak Antar Departemen


Adapun cara perhitungan jarak antar depertemen yang digunakan pada
perancangan tata letak pabrik pada modul ini dapat dilihat pada Tabel 3.5 yaitu
sebagai berikut:
Tabel 3.5 Jarak Antar Departemen
Aliran Nama Komponen Jarak (m)
A Air 30
B Galon 1
C Cup 1
D Kardus 15
E Air 30
F Galon 1
G Cup 1
H Kardus 1
I Air 2
J Galon 8
K Cup 1
L Tutup galon 1
M Air 1
N Air 5
O Air 8
P Air 2
Q Air 8
R Air 8
S Air 2
T Tutup galon 1
U AMDK 1
V AMDK 2
W AMDK 1
Sumber: Pengolahan Data

3.3.2 From To Chart (FTC)


FTC merupakan penggambaran tentang beberapa total ongkos material
handling (OMH) dari satu mesin ke mesin lainnya dan sebaliknya. Teknik ini sangat
berguna untuk kondisi-kondisi dimana banyak item yang mengalir melalui suatu
area seperti job shop, bengkel pemesinan, kantor dan lain-lain (Nelviyanti. 2019).
14

From To Chart (FTC) kadang disebut pula sebagai trip Frequency Chart
atauTravel Chart yaitu suatu teknik konfensional yang umum digunakan untuk
perencanaan tata letak pabrik dan pemindahan bahan dalamsuatu proses
produksi.Teknik ini sangat berguna untuk kondisi-kondisi dimana banyak items
yangmengalirmelalui suatu area seperti job shop, bengkel permesinan, kantor dan
lain-lain. Padadasarnya from to chart merupakan adaptasi dari “Mileage Chart”
yangumumnyadijumpai pada suatu peta perjalanan (road map), angka-angka yang
terdapat dalamsuatu From To Chart akan menunjukkan total dari berat beban yang
harus dipindahkan,jarak perpindahan bahan, volume atau kombinasi-kombinasi
dari faktor-faktor ini.
Analisa untuk penentuan alokasi pabrik dengan metode form tochart
memperoleh pengolahan data dengan metode ini dapat dilihat pada Gambar 3.1
sebagai berikut:

Gambar 3.1 From To chart


Sumber: Pengolahan Data

3.3.3 Perhitungan Total Jarak Perpindahan Material


Adapun perhitungan total jarak perpindahan material CV. IE YADARA
dapat dilihat pada Tabel 3.6 yaitu sebagai berikut:
15

Tabel 3.6 Total Jarak Perpindahan Material


Nama Total Jarak
Aliran Jarak (m) Frekuensi/bulan
Komponen (m)
A Air 30 312 9360
B Galon 1 312 312
C Cup 1 312 312
D Kardus 15 312 4680
E Air 30 312 9360
F Galon 1 312 312
G Cup 1 312 312
H Kardus 1 312 312
I Air 2 312 624
J Galon 8 312 2496
K Cup 1 312 312
L Tutup galon 1 312 312
M Air 1 312 312
N Air 5 312 1560
O Air 8 312 2496
P Air 2 312 624
Q Air 8 312 2496
R Air 8 312 2496
S Air 2 312 624
T Tutup galon 1 312 312
U AMDK 1 312 312
V AMDK 2 312 624
W AMDK 1 312 312
Sumber: Pengolahan Data
BAB IV
ANALISIS DAN EVALUASI DATA

4.1 Analisis Data


4.1.1 Analisis From To Chart
Berdasarkan From To Chart (FTC) kadang disebut pula sebagai trip
frequency chart atau travel chart yaitu suatu teknik konvensional yang umum
digunakan untuk perencanaan tata letak pabrik dan pemindahan bahan dalam suatu
proses produksi. Teknik ini sangat berguna untuk kondisi-kondisi dimana banyak
items yang mengalir melalui suatu area seperti job shop, bengkel permesinan,
kantor dan lain-lain. Pada dasarnya from to chart merupakan adaptasi dari “Mileage
Chart” yang umumnya dijumpai pada suatu peta perjalanan (road map), angka-
angka yang terdapat dalam suatu akan menunjukkan total dari berat beban yang
harus dipindahkan, jarak perpindahan bahan, volume atau kombinasi-kombinasi
dari faktor-faktor ini. Analisa untuk penentuan alokasi pabrik dengan metode form
to chart.
Dari gudang ke water pump bernilai 15870, dari gudang ke pemeriksaan
galon bernilai 94, dari gudang ke pemeriksaan cup bernilai 15870, dari gudang ke
pelipatan kardus bernilai 1410 dan totalnya 33244. Dari water pump ke prefilter
bernilai 15870 dan totalnya 15870. Dari pemeriksaan galon ke pencucian galon
bernilai 94 dan totalnya 94. Dari pemeriksaan cup ke penyusunan cup bernilai 94
dan totalnya 94. Dari pelipatan kardus ke sealer 1 bernilai 94 dan totalnya 94. Dari
prefilter ke proses UF 1 bernilai 1058 dan totalnya 1058. Dari pencucian galon ke
pengisian air ke dalam galon bernilai 4232 dan totalnya 4232. Dari penyusuna cup
ke pengisian air ke dalam cup bernilai 5148 dan totalnya 5148. Dari tutup galon ke
pengisian air ke dalam galon bernilai 94 dan totalnya 94. Dari proses UF 1 ke mesin
RO bernilai 529 dan totalnya 529. Dari mesin RO ke mikrofilter bernilai 2645 dan
totalnya 2645. Dari mikrofilter ke mineralisasi bernilai 4232 dan totalnya 4232.
Dari mineralisasi ke ozonisasi bernilai 1058 dan totalnya 1058. Dari ozonisasi ke
pengujian TDS dan PH bernilai 4232 dan totalnya 4232. Dari Pengujian TDS dan
PH ke UF 2 bernilai 1058 dan 1058 totalnya. Dari UF 2 ke pengisian air ke dalam
cup 1058 dan totalnya 1058. Dari pengisian air ke dalam cup ke pemasangan tutup

16
17

galon bernilai 94 dan totalnya 94. Dari pemasangan tutup galon dan sealing galon
ke pemeriksaan galon bernilai 94 dan totalnya 94. Dari pemeriksaan galon ke
packing bernilai 188 dan totalnya 188. Dari packing ke sealer 2 bernilai 94 dan
totalnya 94.

4.1.2 Analisis Ongkos Material Handling (OMH)


Biaya material handling merupakan biaya yang dibutuhkan dalam aktivitas
pemindahan bahan yang terjadi dari biaya tenaga kerja, biaya perawatan mesin,
biaya peralatan, biaya utilitas (bahan bakar, listrik, air) dan total jarak tempuh
selama proses produksi berlangsung. Dari gudang ke water pump komponen yang
dibawa adalah air dengan alat angkut pipa bernilai Rp. 529, dengan jarak 30 meter,
sub total ongkos adalah 15870. Dari gudang ke pemeriksaan galon cacat komponen
yang dibawa adalah galon dengan alat angkut manual bernilai Rp. 94, dengan jarak
1 meter, sub total ongkos adalah 94. Dari gudang ke pemeriksaan cup komponen
yang dibawa adalah cup dengan alat angkut manual bernilai Rp. 94, dengan jarak 1
meter, sub total ongkos adalah 94. Dari gudang ke pelipatan kardus komponen yang
dibawa adalah kardus dengan alat angkut manual bernilai Rp. 94, dengan jarak 15
meter, sub total ongkos adalah 1410, untuk total keseluruhan ongkos adalah 17468.
Dari pemeriksaan galon ke pencucian galon komponen yang dibawa adalah galon
dengan alat angkut manual bernilai Rp. 94, dengan jarak 1 meter, sub total 94, total
ongkos adalah 94. Dari pemeriksaan cup ke penyusunan cup komponen yang
dibawa adalah cup dengan alat angkut manual bernilai Rp. 94, dengan jarak 1 meter,
sub total adalah 94, total ongkos adalah 94. Dari pelipatan kardus ke sealer 1
komponen yang dibawa adalah kardus dengan alat angkut manual bernilai Rp. 94,
sub total adalah 94, total ongkos adalah 94. Dari prefilter ke proses UF 1 komponen
yang dibawa adalah air dengan alat angkut pipa bernilai Rp. 529, dengan jarak 2
meter, sub total adalah 1058, total ongkos adalah 1058. Dari pencucian galon ke
pengisian air ke dalam galon komponen yang dibawa adalah tutup galon dengan
alat angkut manual bernilai Rp. 94, dengan jarak 1 meter, sub total adalah 94, total
ongkos adalah 94. Dari proses UF 1 ke mesin RO komponen yang dibawa adalah
air dengan alat angkut pipa bernilai Rp. 529, dengan jarak 1 meter, sub total adalah
529, total ongkos adalah 529. Dari proses mesin RO ke mikrofilter komponen yang
18

dibawa adalah air dengan alat angkut pipa bernilai Rp. 529, dengan jarak 5 meter,
sub total adalah 2645, total ongkos adalah 2645. Dari mikrofilter ke mineralisasi
komponen yang dibawa adalah air dengan alat angkut pipa bernilai Rp. 529, dengan
jarak 8 meter, sub total adalah 4232, total ongkos adalah 4232. Dari mineralisasi ke
ozonisasi komponen yang dibawa adalah air dengan alat angkut pipa bernilai Rp.
529, dengan jarak 2 meter, sub total adalah 1058, total ongkos adalah 1058. Dari
ozonisasi ke pengujian TDS dan PH komponen yang dibawa adalah air dengan alat
angkut pipa bernilai Rp. 529, dengan jarak 8 meter, sub total adalah 4232, total
ongkos adalah 4232. Dari Pengujian TDS dan PH ke UF 2 komponen yang dibawa
adalah air dengan alat angkut pipa bernilai Rp. 529, dengan jarak 2 meter, sub total
adalah 1058, total ongkos adalah 1058. Dari pengisian air kemasan ke pemasangan
tutup galon dan sealing cup komponen yang dibawa adalah tutup galon dengan alat
angkut manual bernilai Rp. 94, dengan jarak 1 meter, sub total adalah 94, total
ongkos adalah 94. Dari pemasangan tutup galon dan sealing cup ke pemeriksaan
komponen yang dibawa adalah AMDK dengan alat angkut manual bernilai Rp. 94,
dengan jarak 1 meter, sub total adalah 94, total ongkos adalah 94. Dari pemeriksaan
ke packing komponen yang dibawa adalah AMDK dengan alat angkut manual
bernilai Rp. 94, dengan jarak 2 meter, sub total adalah 188, total ongkos adalah 188.
Dari packing ke sealer 2 komponen yang dibawa adalah AMDK dengan alat angkut
manual bernilai Rp. 94, dengan jarak 1 meter, sub total adalah 94, total ongkos
adalah 94.

4.2 Evaluasi
4.2.1 Evaluasi From To Chart (FTC)
FTC merupakan penggambaran tentang beberapa total ongkos material
handling (OMH) dari satu mesin ke mesin lainnya dan sebaliknya. Teknik ini sangat
berguna untuk kondisi-kondisi dimana banyak item yang mengalir melalui suatu
area seperti ruang produksi, laboratorium, kantor dan lain-lain. Langkah-langkah
untu FTC yaitu dengan menghitung total ongkos dari departemen satu ke
departemen lain sehingga bisa didapat sub total ongkos dan total ongkos.
19

4.2.2 Evaluasi Ongkos Material Handling


Biaya material handling merupakan biaya yang dibutuhkan dalam aktivitas
pemindahan bahan yang terjadi dari biaya tenaga kerja, biaya perawatan mesin,
biaya peralatan, biaya utilitas (bahan bakar, listrik, air) dan total jarak tempuh
selama proses produksi berlangsung. Langkah-langkah untuk menghitung OMH
adalah mengetahui alat angkut yang digunakan untuk ke departemen lain lalu
menghitung total OMH pada tiap departemen dan komponen dan hasil omh dikali
kan dengan jarak untuk mendapatkan sub total ongkos dan total ongkos. Untuk
Total OMH = Biaya Tenaga Kerja + Biaya Perawatan Mesin + Utilitas (Penerangan,
air) + (Biaya bahan bakar + Biaya operator) × jarak tempuh dan untuk Biaya
Total Biaya Pemindahan Material
Material Handling Permeter = ………….….Pers 4.1
Total Biaya
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari modul 3 ininadalah sebagai berikut:
1. Total jarak angkut material pada CV. IE YADARA dapat dilihat pada
Tabel 5.1 yaitu sebagai berikut:
Tabel 5.1 Jarak Angkut Material
No Material Handling Jarak Angkut/jam (m)
1. Pipa 140
2. Hand Truck 228
3. Konveyor 120
4. Operator 100
Sumber: Pengolahan Data
2. Biaya yang dikeluarkan pada jarak permeter di CV. IE YADARA dapat
dilihat pada Tabel 5.2 yaitu sebagai berikut:
Tabel 5.2 Ongkos/meter (OMH)
No Material Handling Ongkos/meter (Omh)
1. Pipa 528,7189662
2. Hand Truck 93,48290598
3. Konveyor 5148,237179
4. Operator 192,3076923
Sumber: Pengolahan Data
3. Jarak antar departemen dan alat angkut material pada CV. IE YADARA
dapat dilihat pada Tabel 5.3 yaitu sebagai berikut:
Tabel 5.3 Jarak Antar Departemen dan Alat Angkut Material
Jarak
Dari Ke Alat Angkut
(m)
Water Pump 30 Pipa
Pemeriksaan
1 Manual
galon cacat
Gudang
Pemeriksaan
1 Manual
cup cacat
Pelipatan kardus 15 Manual
Water pump Prefilter 30 Pipa

Pemeriksaan galon Pencucian galon 1 Manual

Pemeriksaan cup Penyusunan cup 1 Manual

20
21

Tabel 5.3 Jarak Antar Departemen dan Alat Angkut


Material(Lanjutan)
Jarak
Dari Ke Alat Angkut
(m)
Pelipatan kardus Sealer 1 1 Manual
Prefilter Proses UF 1 2 Pipa
Pengisian air ke
Pencucian galon 8 Pipa
dalam galon
Pengisian air ke
Penyusunan cup 1 Konveyor
dalam cup
Pengisian air ke
Tutup galon 1 Manual
dalam galon
Proses UF 1 Mesin RO 1 Pipa
Mesin RO Mikrofilter 5 Pipa
Mikrofilter Mineralisasi 8 Pipa
Mineralisasi Ozonisasi 2 Pipa
Pengujian TDS
Ozonisasi 8 Pipa
dan PH
Pengujian TDS dan
UF 2 8 Pipa
PH
Pengisisan air
UF 2 2 Pipa
kemasan
Pemasangan
Pengisisan air
tutup galon dan 1 Manual
kemasan
sealing cup
Pemasangan tutup
galon dan sealing Pemeriksaan 1 Manual
cup
Pemeriksaan Packing 2 Manual
Packing Sealer 2 1 Manual
Sumber: Pengolahan Data

5.2 Saran
Adapun saran pada praktikum modul 3 ini adalah sebagai berikut:
1. Praktikan harus lebih memperhatikan secara teliti mengenai sistematika
penulisan laporan dalam praktikum Tata Letak Fasilitas.
2. Sebaiknya praktikan lebih teliti dalam mengerjakan ongkos material
handling dan perhitungan from to chart.
3. Sebaiknya komunikasi antar praktikan harus baik agar perhitungan data
balance.

Anda mungkin juga menyukai