DI APOTEK BINTANG
Disusun Oleh :
MARIATI
0051198790
2022
LEMBAR PERSETUJUAN
DI APOTEK BINTANG
PASIR PENGARAIAN
Dewan Penguji :
1. Anggota
…………………..
2. Anggota
…………………..
3. Anggota
…………………..
4. Anggota
…………………..
LEMBAR PENGESAHAN
PROVINSI RIAU
DI APOTEK BINTANG
PASIR PENGARAIAN
Panitia Pelaksana
Ketua Sekretaris
Mengetahui
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Pada tanggal 03 Januari S/d 30 Maret 2022 tepat pada waktunya. Tambah lagi kata
Praktek kerja industri (PRAKERIN) ini dilaksanakan agar setiap siswa jurusan SMK
jurusan farmasi dapat memperoleh gambaran mengenai peran dan tanggung jawabnya di
Apotek yang merupakan salah satu tempat pengabdian profesi teknis kefarmasian dan
penulisan laporan ini merupakan salah satu dalam memenuhi syarat kenaikan kelas pada
kepada :
Industri (Prakerin).
Industri (Prakerin).
Industri (Prakerin).
8. Dan tidak lupa kepada Orang tua dan seluruh keluarga yang telah memberikan semangat dan
Kami berharap Praktek Kerja Industri ini dapat membuahkan hasil yang baik dan
kerja semoga laporan Praktek kerja Industri ini bermanfaat bagi semua pihak. Kami Sadar
bahwa laporan Praktek kerja industri ini masih banyak kekurangannya dan ketidak
sempurnaan karena keterbatasan dan kemampuan kami.oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran kritik yang bersifat membangun demi perbaikan laporan selanjutnya.
Semoga laporan ini memberikan manfaat yang lebih besar untuk mengembangkan ilmu
Farmasi.
COVER
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
1.2 Tujuan prakerin
2.1.1 Perencanaan
2.1.2 Pengadaan
2.1.3 Pemesanan
2.1.4 Penerimaan
2.1.5 Penyimpanan
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. ........................
Gambar 2. ............
Gambar 3. ..................
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.
Lampiran 2.
BAB I
PENDAHULUAN
Tujuan Pendidikan Menengah Farmasi yang merupakan bagian dari tujuan pendidikan
nasional adalah memiliki tenaga_tenaga farmasi yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berjiwa Pancasila dan UUD 1945, memiliki integritas dan kepribadian,
terbuka dan tanggap terhadap masalah. yang dihadapi masyarakat khususnya yang
Menurut UU NO. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional bahwa pendidikan
adalah usaha dan terancam untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi diri, kepribadian, ahlak mulia, serta
Berdasarkan tujuan di atas maka lulus sekolah menengah kejuruan (SMK) farmasi mampu.
pelayanan kefarmasian.
3 Berfungsi sebagai anggota masyarakat yang kreatif, produktif, bersifat terbuka, dapat
menyesuaikan diri dengan perubahan IPTEK dan berorientasi ke masa depan serta
martabat kemanusiaan.
4 4.Membatu dalam kegiatan penelitian di bidang farmasi dan di bidang lainnya yang
terkait.
tak terpisahkan dari sistem pendidikan Nasional juga wajib menerjemahkan tujuan
dalam kelas saja. Pengajaran yang berlangsung pada pendidikan ini lebih di tekankan
pada pengajaran yang menerobos di luar intistusi pendidikan seperti lingkungan kerja
merupakan bagian yang terpisah dan sistem program pengajaran serta merupakan
diperoleh pada proses belajar mengajar (PBM) Menurut UU RI NO.51 2009 tentang
1. Tujuan Umum
kompetensi yang diperoleh selama mengikuti pendidikan disekolah pada dunia kerja
mampu :
teknis kefarmasian di Apotek
c. Sebagai pedoman ataupun penambah wawasan bagi peserta didik generasi berikutnya.
BAB II
2.1.1 Perencanaan
Suatu kegiatan dalam pemilihan jenis, jumlah dan harga dalam rangka pengadaan dengan
tujuan mendapatkan jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran yang ada,
seperti obat obatan dan alkes dilakukan dengan pengumpulan data obat-obat yang akan
dipesan, data tersebut ditulis dalam buku defectal barang kosong yaitu jika barang habis atau
stok menipis berdasarkan jumlah barang yang tersedia pada bulan bulan sebelumnya.
Pengadaan perbekalan farmasi diapotek Bintang dilakukan oleh bagian unit pembelian
yang meliputi pengadaan obat bebas, keras tertentu, narkotika dan psikotropika. Dan obat
Pengadaan Rutin
Cara pengadaan perbekalan farmasi yang paling utama perbekalan rutin yaitu pembelian
barang kepada para distributor perbekalan farmasi untuk obat-obatan yang kosong
Pemesanan dilakukan dengan cara mebuat surat pesanan (SP) dan diserahkan kepada sales
kepada distributor atau PBF yang sesuai dengan Jenis barang yang dipesan PBF akan
mengirimkan barang-barang yang dipesan ke Apotek beserta fotocopy faktur sebagai bukti
pembelian barang
Pengadaan mendesak dilakukan apabila barang yang diminta tidak ada, serta untuk
menghindari penolakan obat atau dengan cara melakukan UP (Pembelian obat antar Apotek).
Pembelian barang dapat dilakukan ke Apotek lain yang terdekat sesuai dengan jumlah
Konsinyasi
Suatu bentuk kerja sama antar Apotek dengan suatu perusahaan atau distributor yng
baru, suplemen kesehatan atau sediaan farmasiSetiap satu bulan sekali pembayaran
dilakukan oleh Apoteker sesuai dengan jumlah barang yang laku, apabila barang
konsinyasi tidak laku maka dapat di retur atau dikembalikan kedistributor atau
2.1.3 Penerimaan
Penerimaan barang setelah dilakukan pemesanan maka perbekalan farmasi akan dikirim
oleh PBF disertai dengan fotocopi faktur barang yang datang akan diterima dan diperiksa
oleh petugas bagian penerimaan barang Penerimaan barang dilakukan dengan cara
sebagai berikut.
tertera pada saat pemesanan faktur apabila tidak sesuai petugas akan mengembalikan
2. Jika barang tersebut dinyatakan diterima maka barang akan dikirim dan petugas
Apotek akan menandatangani faktur asli sebagai bukti bahwa barang tersebut telah
diterima, faktur asli selanjutnya dikembalikan sebagai bukti pembelian dan satu
lembar kertas faktur disimpan sebagai arsip diapotek, lalu barang tersebut disusun
dengan wadah dan letaknya masing-masing sesuai dengan yang sudah ada.
3. Salinan faktur dikumpulkan setiap hari lalu dicatat sebagai data arsip faktur dan
barang yang diterima dicacat sebagai data stok barang dibuku Jika barang yang
diterima tidak sesuai dengan pemesanan atau terdapat kerusakan pada barang, maka
barang akan dikembalikan atau diganti dengan barang baru oleh distributor dan
barang-barang yang tidak sesuai dengan faktur harus dikembalikan karena tidak
2.1.4 Penyimpanan
Khusus di Apotek harus menggunakan kartu stok yang berisi tanggal pemasukan
b. Sediaan psikotropika dan narkotika disimpan dalam lemari terkunci dan kuncinya
dipegang oleh apoteker dan tenaga teknis kefarmasian yang dikuasakan. kuncinya
c. Obat yang masa penggunannya atau obat yang sudah mendekati Exp. Date di
Apotek Bintang diberikan penandaan khusus dan diletakkan ditempat yang mudah
terlihat agar bisa digunakan terlebih dahulu sebelum tiba masa kadaluarsa nya.
Menurut PP 51 Tahun 2009 Apotek merupakan suatu tempat atau terminal distribusi obat
perbekalan farmasi yang dikelola oleh Apoteker sesuai standar dan etika kefarmasian.
Sedangkan menurut Permenkes No.9 Tahun 2017 yang mencabut semua aturan sebelumnya
2.2.1. Strining Resep
jumlah obat, aturan pakai obat, dan identitas pasien (nama pasien alamat pasien dan
umur pasien)
• Petugas Apotek mengambil obat sesuai permintaan resep dengan memperhatikan nama obat,
dosis obat, tanggal kadaluarsa obat, Obat Lasa dan High Alert
• Untuk resep racikan petugas farmasi terlebuh dahulu menghitung dosis obat sesuai dengan
Prosedural)
• Petugas farmasi membuat keterangan etiket yang meliputi tanggal pembuatan resep, nama
pasien, dan aturan pakai obat (beri etiket putih untuk obat dalam dan etiket biru untuk obat
luar), memberikan keterangan “kocok dahulu” pada sediaan emulsi atau suspensi, dan
• Petugas Apotek menyerahkan obat kepada pasien dengan cara menerangkan kegunaan obat,
Setiap resep yang datang keApotek harus dibaca dan di analisa terlebih dahulu oleh
➢ Membaca resep
dianalisa oleh petugas Apotek dalam resep meliputi ;Nama obat, dosis obat, nama
pasien, umur pasien dan alamat pasien. Hal tersebut dilakukan untuk memastikan
➢ Meracik obat
Selain harus teliti dalam memabaca resep, saat peracikan obat petugas apotek juga
harus Double Check dalam pengambilan obat untuk peracikan, hal yang perlu
dalam pemberian obat yang mungkin bisa menimbulkan efek bagi kesehatan pasien.
2. Petugas mengambil obat-obat yang akan diracik sesuai dengan jumlah dan nama yang tertera
pada resep
4. Susun kertas puyer sesuai jumlah dalam resep,kemudian bagi serbuk menurut penglihatan
5. Kemudian lipat lalu masuk kan kedalam plastik klip Yang sudah di beri etiket.
Contoh resep racikan :
APOTEK BINTANG
R/Aclam No. XX
S2dd1
R/ Salbutamol 1,5
Ctm 2
Bromhexin 8
Mf pulv No.XXX
Da in cap 2dd1
S3ddp1
R/ Dosivec No. XX
S2dd1
R/ Zolocid No.XX
S2dd1 (AC)
Dr :dr.hendi
Cara mengerjakan:
5. Setelah itu masukkan dalam plastik klip, pada etiket putih yang tertera di plastik klip
tulis No resep, tanggal resep, nama pasien, dan aturan pakai obat.
2.2.3 Etiket
Salinan resep / copy resep salinan yang dibuat apoteker dimana obat berdasarkan
resep asli dari dokter. Copy resep dapat memudahkan pasien dalam melihat obat apa
(PIO) adalah kegiatan pelayanan yang dilakukan oleh Apoteker untuk memberi
informasi secara akurat, tidak biasa dan terkini kepada Dokter, Apoteker, Perawat,
Profesi Kesehatan dan Pasien agar dapat menggunakan obat dengan baik dan
❖ Obat Bebas
Obat bebas adalah obat yang dapat dijual bebas kepada masyarakat tanpa resep dokter, tidak
termasuk dalam Daftar Narkotika, Psikotropika, Obat Keras, Dan Obat Bebas Terbatas, dan
sudah terdaftar di Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Obat bebas disebut juga obat
OTC (Over The Counter). Penandaan obat bebas diatur berdasarkan SK MENKES RI Nomor
2380/A/SK/VI/1983 tentang tanda khusus untuk obat bebas dan obat bebas terbatas. Tanda
khusus untuk obat bebas yaitu bulatan berwarna hijau dengan garis tepi warna hitam.
Gambar
1. Pasien datang
5. Pasien membayar
Obat bebas terbatas adalah obat yang sebenarnya termasuk obat keras tetapi masih dapat
dijual dan dibeli bebas tanpa resep dokter, dan disertai dengan tanda peringatan. Obat bebas
terbatas atau obat yang termasuk dalam daftar “W”, Menurut bahasa belanda “W” singkatan
dari “Waarschuwing” artinya peringatan. Tanda khusus pada kemasan dan etiket obat bebas
❖ Ctm
❖ Ketoconazol krim
5. Pasien membayar
2.4.3 Pemusnahan
dikembalikan ke distributor
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
disimpulkan bahwa :
1. Sistem pengelolaan obat di Apotek Bintang meliputi perencanaan,
2. Pelayanan resep di Apotek Bintang terdiri dari resep umum dan rawat jalan.
3.2 Saran
umum dan bpjs, hal ini dilakukan untuk mempernudah dalam membedakan golongan
pasien.
DAFTAR PUSTAKA
PP 51 Tahun 2009, Tugas dan fungsi Apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian,
Jakarta.