Disusun oleh :
i
HALAMAN PENGESAHAN DARI D/DI/INSTANSI
Disahkan Di Biak
Mengetahui
ii
HALAMAN PENGESAHAN DARI SEKOLAH
Disahkan di Biak
Mengetahui,
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur, penulis panjatkan kepada Tuhan yang maha esa, yang
telah memberikan berkat dan karuniaNya kepada kita semua. Sehingga penyusun
dapat membuat laporan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) Di KEJAKSAAN
NEGERI BIAK NUMFOR ini dapat diselesaikan dengan baik, Walapun
demikian, penyusun telah berusaha semaksimal mungkin demi kesempurnaan
penyusunan laporan ini baik dari hasil kegiatan belajar mengajar di sekolah,
maupun dalam melaksanakn praktik kerja di dunia industri. Saran dan kritik yang
sifatnya membangun sangat diharapkan oleh penyusun oleh kesempurnaan dalam
penulisan laporan berikutnya. Laporan ini dapat terselesaikan atas bantuan dan
bimbingan dari semua pihak. Untuk itu penulis mengucapakn banyak terimakasih
kepada semua pihak yang ikut membantu dalam penyelesaian laporan ini,
terutama kepada:
Semoga laporan ini dapat bermanfaat untuk kegiatan prakerin pada tahun yang
akan datang.
iv
DAFTAR ISI
Halaman Sampul.....................................................................................................i
Halaman Pengesahan Dari Dudi/instansi............................................................ii
Halaman Pengesahan Dari Sekolah....................................................................iii
Kata Pengantar ....................................................................................................iv
Daftar Isi.................................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................1
A. Latar Belakang Prakerin ..............................................................................1
B. Tujuan Prakerin............................................................................................2
C. Manfaat Prakerin..........................................................................................2
BAB II PELAKSANAAN PRAKERIN................................................................3
A. Tempat dan Waktu Pelaksanan ...................................................................3
B. Sejarah Kejaksaan Negeri Biak Numfor......................................................4
C. Visi dan Misi Kejaksaan Negeri Biak Numfor............................................7
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN...............................................................9
A. Hasil dan Pembahasan Prakerin...................................................................9
BAB IV PENUTUP..............................................................................................11
A. Kesimpulan ...............................................................................................11
B. Saran ..........................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................12
Lampiran : ............................................................................................................12
1. Foto Kegiatan.............................................................................................12
2. Struktur Organisasi Perusahaan.................................................................13
3. Jurnal Kegiatan Prakerin dan Daftar Hadir................................................14
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
B. TUJUAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI
Adapun tujuan dari Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) adalah sebagai
berikut:
Menghasikan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional, yaitu tenaga kerja
yang memiliki tingkat pengetahuan, dan etos kerja yang sesuai dengan
kebutuhan dunia kerja.
2
BAB II
PELAKSANAAN PRAKERIN
3
B. SEJARAH KEJAKSAAN R.I.
Sebelum Reformasi
4
Pada masa pendudukan Belanda, badan yang ada relevansinya dengan
jaksa dan Kejaksaan antara lain adalah Openbaar Ministerie. Lembaga ini
yang menitahkan pegawai-pegawainya berperan sebagai Magistraat dan
Officier van Justitie di dalam sidang Landraad (Pengadilan Negeri), Jurisdictie
Geschillen (Pengadilan Justisi ) dan Hooggerechtshof (Mahkamah Agung )
dibawah perintah langsung dari Residen / Asisten Residen.
Kejaksaan RI terus mengalami berbagai perkembangan dan dinamika
secara terus menerus sesuai dengan kurun waktu dan perubahan sistem
pemerintahan. Sejak awal eksistensinya, hingga kini Kejaksaan Republik
Indonesia telah mengalami 22 periode kepemimpinan Jaksa Agung. Seiring
dengan perjalanan sejarah ketatanegaraan Indonesia, kedudukan pimpinan,
organisasi, serta tata cara kerja Kejaksaan RI, juga juga mengalami berbagai
perubahan yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi masyarakat, serta
bentuk negara dan sistem pemerintahan.
Menyangkut Undang-Undang tentang Kejaksaan, perubahan mendasar
pertama berawal tanggal 30 Juni 1961, saat pemerintah mengesahkan Undang-
Undang Nomor 15 tahun 1961 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Kejaksaan
RI. Undang-Undang ini menegaskan Kejaksaan sebagai alat negara penegak
hukum yang bertugas sebagai penuntut umum (pasal 1), penyelenggaraan
tugas departemen Kejaksaan dilakukan Menteri / Jaksa Agung (Pasal 5) dan
susunan organisasi yang diatur oleh Keputusan Presiden. Terkait kedudukan,
tugas dan wewenang Kejaksaan dalam rangka sebagai alat revolusi dan
penempatan kejaksaan dalam struktur organisasi departemen, disahkan
Undang-Undang Nomor 16 tahun 1961 tentang Pembentukan Kejaksaan
Tinggi.
Pada masa Orde Baru ada perkembangan baru yang menyangkut
Kejaksaan RI sesuai dengan perubahan dari Undang-Undang Nomor 15 Tahun
1961 kepada Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1991, tentang Kejaksaan
Republik Indonesia. Perkembangan itu juga mencakup perubahan mendasar
pada susunan organisasi serta tata cara institusi Kejaksaan yang didasarkan
5
pada adanya Keputusan Presiden No. 55 tahun 1991 tertanggal 20 November
1991.
Masa Reformasi
6
Sebelumnya, upaya penegakan hukum yang dilakukan terhadap tindak pidana
korupsi, sering mengalami kendala. Hal itu tidak saja dialami oleh Kejaksaan,
namun juga oleh Kepolisian RI serta badan-badan lainnya.
C. VISI DAN MISI PT. GARUDA INDONESIA
Dengan Penjelasan :
Lembaga Penegak Hukum: Kejaksaan RI sebagai salah satu lembaga
penegak hukum di Indonesia yang mempunyai tugas dan fungsi sebagai
penyidik pada tindak pidana tertentu, penuntut umum, pelaksana
penetapan hakim, pelaksana putusan pengadilan yang telah memperoleh
kekuatan hukum tetap, melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan
putusan pidana bersyarat, pidana pengawasan dan lepas bersyarat,
bertindak sebagai Pengacara Negara serta turut membina ketertiban dan
ketentraman umum melalui upaya antara lain : meningkatkan kesadaran
hukum masyarakat, Pengamanan kebijakan penegakan hukum dan
Pengawasan Aliran Kepercayaan dan penyalahgunaan penodaan agama.
Profesional: Segenap aparatur Kejaksaan RI dalam melaksanakan tugas
didasrkan atas nilai luhur TRI KRAMA ADHYAKSA serta kompetensi
dan kapabilitas yang ditunjang dengan pengetahuan dan wawasan yang
luas serta pengalaman kerja yang memadai dan berpegang teguh pada
aturan serta kode etik profesi yang berlaku
Proporsional: Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Kejaksaan selalu
memakai semboyan yakni menyeimbangkan yang tersurat dan tersirat
dengan penuh tanggungjawab, taat azas, efektif dan efisien serta
penghargaan terhadap hak-hak publik
7
Akuntabel: Bahwa kinerja Kejaksaan Republik Indonesia dapat
dipertanggung jawabkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Misi
8
BAB III
9
6. Rekam Register Surat Digital.
Adalah Kegiatan Mengecek Nomor-nomor Surat Sesuai Jenis Surat
Masing-masing.
7. Desain Daftar Urut Kepangkatan Pegawai.
Adalah Kegiatan Membuat Tabel Dalam Bentuk Digital.
8. Pengetikan Ulang Disposisi Fisik ke Disposisi Elektronik.
Adalah Kegiatan Memindahkan Disposisi Fisik (Kertas) ke
Komputer Dalam Bentuk Digital.
9. Input Perkara Kriminal.
Adalah Kegiatan Memasukkan Data Kasus Perkara Kriminal ke
Dalam Bentuk Digital Guna Mempermudah Mengetahui Data
Perkara Yang di Terima.
10. Pengecekan Ulang Disposisi.
Adalah Kegiatan Mengecek Disposisi Kajari (pimpinan) dalam
Bentuk Digital, Apakah Sudah di Disposisi Atau Belum.
11. Menulis Disposisi Kajari.
Adalah Kegiatan Memasukkan Disposisi Kajari (pimpinan) Dari
Bentuk Fisik ke Bentuk Digital.
12. Cetak Lembar Disposisi.
Adalah Kegiatan Mencetak Lembar (print) Disposisi dari Bentuk
Digital ke Bentuk Fisik.
13. Buat Nota Keuangan.
Adalah Kegiatan Membuat Tabel Rancangan Anggaran
Pendapatan Para Pegawai.
14. Membuat Absen Harian Para Pegawai dan Honor.
15. Buat Surat Ijin Pegawai.
10
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Dengan adanya laporan ini, maka saya ingin mengajukan beberapa saran,
yaitu:
1. Sebaiknya perusahaan memperhatikan dan meningkatnya sarana prasarana
yang dibutuhkan untuk para pegawai dan juga siswa/i yang sedang
melaksanakan praktek kerja lapangan.
2. Sebaiknya perusahaan melakukan lebih banyak lagi kegiatan yang
mengakrabkan karyawan, hal ini dapat mempengaruhi kinerja dari para
11
karyawan karena dengan rasa kebersamaan yang tinggi, kerja sama dan
rasa memiliki antar karyawan, maka perusahaan akan meningkat pula.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber : https://www.kejaksaan.go.id/profil_kejaksaan.php?id=3
https://www.kejaksaan.go.id/profil_kejaksaan.php?id=1
FOTO KEGIATAN
12
STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN
13