KABUPATEN SUKABUMI
Disusun oleh :
SMK AL – HAFIZ
TAHUN 2021
2
LEMBAR PENGESAHAN
PIHAK INTANSI
Laporan Ini Disetujui Dan Disahkan :
Mengetahui :
i
LEMBAR PENGESAHAN
PIHAK SEKOLAH
Laporan Ini Disetujui Dan Disahkan :
Mengetahui :
Mengetahui :
Kepala Sekolah SMK AL – HAFIZ
SINTA MULYASARI,S.Pd
ii
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat dan
karunianya penyusun dapat menyelesaikan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) yang berlangsung
dari tanggal 4 Januari 2021 s/d 4 Maret 2021 pada DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN
KABUPATEN SUKABUMI, dan alhamdulillah penyusun dapat menyelesaikan laporan ini walaupun
Kami penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak sekolah SMK AL – HAFIZ
SUKABUMI dan berbagai pihak yang telah ikut memberikan motivasi serta membantu untuk
terlaksananya Praktek Kerja Industri (PRAKERIN), karena atas bimbingan dan dorongannya sehingga
kami penyusun dapat menyelesaikan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) dan menyelesaikan laporan
Saya sebagai peserta Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) SMK AL- HAFIZ mengucapkan
banyak terima kasih, semoga ilmu yang saya dapat pengalaman yang saya dapat di Praktek Kerja
Industri (PRAKERIN) dapat menjadi bekal buat saya nantinya bila sudah terjun di Dunia Usaha dan
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN INTANSI.......................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH..................................................................... ii
KATA PENGANTA....................................................................................................iii
DAFTAR ISI ............................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang................................................................................................... 1
Tujuan dan Manfaat Prakerin............................................................................. 2
Rumusan Masalah.............................................................................................. 4
Sistematika Penulisan........................................................................................ 5
BAB II LANDASAN TEORI
Gambaran Umum Intansi .................................................................................. 6
Struktur Organisasi dan Job Deskripsi............................................................... 7
Sejarah Intansi................................................................................................... 7
BAB III URAIAN KEGIATAN
Tabel Kegiatan Pelaksanaan PRAKERIN........................................................ 10
Uraian Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan........................................................... 14
Evaluasi Kegiatan............................................................................................ 16
BAB IV PENUTUP
Kesimpulan...................................................................................................... 18
Saran................................................................................................................ 19
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................. 20
LAMPIRAN
iv
BAB I
PENDAHULUAN
GBHN
1
1.2 Tujuan dan Manfaat Praktek Kerja Industri (PRAKERIN)
Kegiatan Praktek Kerja Industri yang telah dilasankan oleh setiap Siswa/i SMK AL-
HAFIZ merupakan program keahlian yang tentunya mempunyai tujuan yang telah
direncanakan dan diharapkan dapat dicapai oleh siswa/i. Adapun tujuan
penyelenggaraan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) adalah sebagai berikut :
1.2.1 Tujuan Umum
Keahlian profesi adalah andalan utama untuk menentukan keunggulan keahlian
profesional tenaga kerja yang ahli dan profesional untuk menghadapi perkembangan
ekonomi global di masa ini. Maka dimulai dari tahun 1994 di Indonesia dilakukan
sistem “magang” yang bertujuan untuk saling mengisi dan melengkapi antara
pendidikan sekolah dengan keahlian produktif yang dapat dilakukan melalui Praktek
Kerja Industri, sehingga Kegiatan PRAKERIN menjadi salah satu modal yang epektif.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan- pelatihan tenaga kerja yang
berkualitas dan profesional.
2. Memberikan pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian
proses pendidikan
3. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional dengan tingkat
pengetahuan dan etos kerja yang sesuai dengan tentunya lapangan kerja.
4. Memperkokoh Link and Match antara dunia pendidikan dengan dunia kerja.
5. Memperluas pandangan dan wawasan Siswa/i terhadap jenis-jenis pekerjaan yang ada
di bidang berkaitan dan di tempat praktek dengan segala persyaratan.
6. Untuk merealisasi pengaturan yang didapat dari sekolah dengan pekerjaan yang
sebenarnya diperusahaan.
7. Menyiapkan siswa/i agar mampu mengaplikasikan kemampuan, berkompetensi tinggi,
dan mengembangkan diri.
2
1.2.3 Manfaat
Manfaat Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) bagi siswa :
1. Memberikan pengalaman kerja kepada siswa/i di lingkungan kerja;
2. Mendapatkan pengetahuan lengkap dan akurat pada saat melaksanakan dan
setelah melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) tersebut;
3. Mendapatkan motivasi dan dorongan agar menjadi diri yang percaya diri dan
berani menunjukan pribadi yang mampu bekerja;
4. Mendapatkan pengetahuan tambahan yang diberikan oleh dunia kerja yang
sebelumnya belum dipelajari di sekolah;
5. Menjadikan diri memiliki sikap profesionalisme yang tinggi yang sangat
berguna pada saat sekarang maupun bekerja nanti.
6. Menambah relasi pertemanan yang baik.
7. Membentuk pola pikir siswa -siswi agar terkonstruktif baik serta memberikan
pengalaman dalam dunia Industri maupun dunia kerja.
8. Memberikan keuntungan pada pihak sekolah dan siswa – siswi itu sendiri,
karena keahlian yang tidak diajarkan di sekolah didapat didunia usaha/industri.
3
1.3 Rumusan Masalah
1. Antara teori yang telah dipelajari disekolah tidak selaras dengan realita
pekerjaan/kegiatan yang ada di Intansi Dinas Kearsipan Dan Perpustakaan
Kabupaten Sukabumi.
2. Ketika tidak ada pekerjaan yang harus kami kerjakan.
3. Masa pandemi Covid-19 yang berkepanjangan dan menyebabkan jalannya
pekerjaan kami di intansi adanya ke khawatiran.
Dengan adanya beberapa permasalahan yang kami alami, kami menyiasatinya dengan
cara sebagai berikut ;
4
1.4 Sistematika Penulisan
Untuk menguji kebenaran hasil laporan dan tempat pertanggung jawaban, maka
sistematika penulisan laporan ini menggunakan metode deskriptif anilitik, yaitu
metode yang menggambarkan dan membahas setiap laporan yang telah ditetapkan
sesuai dengan teknik pengumpulan data pemilihan laporan,
1. Halaman sampul
2. Halaman logo
3. Halaman judul
4. Halaman pengesahan
5. Kata pengantar
6. Daftar isi
7. Daftar tabel
8. Daftar gambar
9. Daftar Lampiran
5
BAB II
LANDASAN TEORI
6
Dalam penyelenggaraan kearsipan nasional saat ini pada dasarnya belum bersipat
terpadu, sistematik, dan komprehensif yang semuanya tidak terlepas dari pemahaman
dan pemaknaan umum terhadap arsip yang masih terbatas dan sempit oleh berbagai
kalangan, termasuk di kalangan penyelenggaraan negara.
Terlampir.
Kabupaten sukabumi merupakan salah satu kabupaten dengan wilayah terluas di Jawa
Barat kurang lebih 319. 970. Ha membentang dari selatan Provinsi ini berada pada 650-730
LS, 30-107 BT, beriklim tropis dengan curah hujan rata -rata 300 mm / tahun, serta dengan
suhu antara 20-30 ⁰C. Potensi sejak awal perkembangan sejarahnya ditandai dengan sektor
pertanian khususnya sektor perkebunan yang menyebar dibagian utara dan dibagian selatan
Sukabumi.
7
Bagian utara berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Cianjur ditandai dengan kehadiran
Gunung Gede, Pangrango dan bagian selatan berhadapan langsung dengan Samudera Indonesia,
sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Cianjur dan Kota Madya Sukabumi serta dibagian Barat
berbatasan dengan Provinsi Banten.
Wilayah Kabupaten Sukabumi memiliki ketinggian hingga 3000 mdpl, dan sejak tahun 2001
ibukota pemerintahan dipindahkan ke Kota Pelabuhanratu yang berjarak 160 Km dari Jakarta.
Kondisi geografis ini membuat Kantor Perpustakaan harus melakukan upaya untuk
mendekatkan akses informasi/bahan bacaan kepada masyarakat semaksimal mungkin. Untuk itu,
Kantor Perpustakaan Daerah Kabupaten Sukabumi membangun 5 titik Unit Pelayanan Perpustakaan
(UPP) yang tersebar di 5 wilayah eks kewadanaan, antara lain: Kecamatan Cicurug, Kecamatan
Pelabuhanratu, Kecamatan Jampang Kulon, Kecamatan Surade, dan Kecamatan Sagaranten.
Kelima wilayah kecamatan tersebut, yang telah dibangun gedung perpustakaan sering kali
disebut menjadi:
1. UPP Cicurug
2. UPP Pelabuhanratu
3. UPP Jampang Kulon
4. UPP Surade
5. UPP Sagaranten
UPP tersebut di atas bertujuan untuk mendekatkan akses bahan bacaan kepada
masyarakat, sehingga kebutuhan masyarakat akan bahan bacaan bisa terpenuhi.
8
Dengan demikian Dinas Kearsipan Dan Perpustakaan Kabupaten Sukabumi dapat
diharapkan mampu beradaptasi dengan perkembangan dan tuntutan masyarakat luas secara
dinamis. Dalam kompleksitas dinamika kehidupan, dinas kearsipan dan perpustakaan dituntut
untuk mempersiapkan seluruh komponen yang ada agar memiliki kesadaran dan tanggung
jawab untuk mengantisipasi permasalahan dalam menghadapi berbagai tantangan yang
timbul.
Untuk itu kebijakan pemerintah dalam pengelolaan kearsipan dan perpustakaan daerah
sangat berperan penting terkait dengan pemenuhan pelayanan kearsipan dan perpustakaan
serta pelayanan pemberian informasi kepada masyarakat. Oleh karena itu, pemenuhan
pelayanan kearsipan dan perpustakaan dituntut kinerja para penyelenggaraan dan pengelolaan
jasa arsip yang handal baik dari perumus kebijakan maupun operator pelayanan informasi,
dengan Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas profesional.
9
BAB III
URAIAN KEGIATAN
No Tanggal Kegiatan
1 04/01/2021 Perkenalan
5 08/01/2021 Jumsih
10
No Tanggal Kegiatan
Bersih- bersih rutin, Memilah Arsip Kacau, Mengentri Data, Diskusi dan
13 20/01/2021
Evaluasi
11
No Tanggal Kegiatan
12
No Tanggal Kegiatan
41 04/03/2021 Penjemputan
13
3.2 Uraian Kegiatan Pelaksanaan PRAKERIN
1. Arsip Dinamis
Arsip Dinamis merupakan arsip yang masih dibutuhkan secara ekslusif dalam
perencanaan, pelaksanaan, penyelenggaraan kehidupan kebangsaan pada umumnya
atau arsip yang dipakai secara ekslusif dalam penyelenggaraan manajemen negara.
Arsip Dinamis dari kegunaannya sanggup dibedakan atas :
Arsip Aktif
Arsip Aktif merupakan arsip yang secara ekslusif dan terus menerus
dibutuhkan dan dipakai dalam penyelenggaraan manajemen sehari-hari masih
dikelola oleh unit pengolah.
Arsip Inaktif
Arsip inaktif merupakan arsip yang tidak secara ekslusif dan tidak terus
menerus dibutuhkan dan dipakai dalam penyelenggaraan manajemen sehari-
hari serta dikelola oleh sentra arsip.
2. Arsip Statis
Arsip statis merupakan arsip yang tidak dipergunakan secara ekslusif untuk
perencanaan, penyelenggaraan kehidupan kebangsaan pada umumnya, maupun untuk
menyelenggarakan manajemen sehari-hari. Arsip statis ini, berada di Arsip Nasional
Republik Indonesia (ANRI) atau di arsip nasional daerah.
3. File
File sanggup disamakan dengan pengertian “Berkas” dan “Bendel”, yang merupakan
satu kesatuan arsip Perihal masalah tertentu dan disimpan berdasarkan contoh
klasifikasi.
14
4. Indeks
Indeks yaitu sarana inovasi kembali surat dengan cara mengidentifikasi surat melalui
penunjukan suatu tanda pengenal yang sanggup membedakan surat tersebut dengan
yang lainnya. Tanda pengenal surat ini harus sanggup diklasifikasikan dan merupakan
penunjuk ekslusif kepada berkasnya.
5. Kartu Tunjuk Silang
Kartu tunjuk silang yaitu kartu (formulir) yang dipakai untuk meperlihatkan petunjuk
pada satu dokumen yang memiliki lebih dari satu masalah.
6. Kode
Kode yaitu tanda yang terdiri atas huruf dan angka untuk membedakan antara
beberapa problem yang terdapat dalam contoh klasifikasi arsip.
7. Lembar Disposisi
Lembar disposisi lembaran untuk menuliskan disposisi suatu surat baik yang diberikan
oleh atasan kebawahan maupun sebaliknya.
8. Lembar Pengantar Surat Rutin
Lembar pengantar surat rutin yaitu formulir yang dipergunakan untuk mencatat dan
memberikan surat-surat biasa (tidak penting) dari unit kearsipan ke unit pengolah.
9. Penerima Surat
Penerima surat yaitu unit/staf yang bertugas untuk melaksanakan penerimaan surat
masuk baik dari kurir maupun dari pos
10. Penata Arsip
Penata arsip yaitu staf yang bertugas Untuk menyimpan surat-surat (arsip) dan
memelihara arsip.
11. Penyusutan Arsip
Penyusutan arsip yaitu proses kegiatan Penyiangan arsip/berkas untuk memisahkan
arsip aktif dan arsip inaktif serta menyingkirkan arsip-arsip yang tidak berkhasiat
berdasarkan kegiatan retensi arsip.
15
12. Penyerahan Arsip
Penyerahan arsip yaitu pengalihan wewenang penyimpanan, pemeliharaan dan
pengurusan arsip statis dan lembaga-lembaga negara, kubuh Pemerintahan, kubuh Swasta
dan perorangan kepada Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) atau arsip nasional
daerah.
13. Pemusnahan Arsip
Secara umum Pemusnahan Arsip adalah aktivitas menghancurkan arsip yang
sudah telah habis guna. Pengertian Pemusnahan Arsip menurut Peraturan Pemerintah
Nomor 34 Tahun 1979 yaitu tindakan atau kegiatan menghancurkan secara fisik arsip
yang sudah berakhir fungsinya serta tidak memiliki nilai guna secara total dengan cara
membakar habis, dicacah atau dengan cara lain sehingga tidak dapat lagi dikenal baik isi
atau bentuknya. Suatu intansi tidak dapat melakukan Pemusnahan Arsip secara langsung
tanpa melakukan prosedur pemusnahan arsip yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Prosedur ini diatur di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 1979 tentang
Penyusutan Arsip Pasal 7 sampai dengan Pasal 10 tentang Pemusnahan Arsip.
16
Arahan dan bimbingan dari pihak intansi
Arahan dan Bimbingan dari pembimbing pihak intansi menurut saya menjadi
salah satu faktor pendukung yg membantu saya ketika hendak melaksanakan
tugas atau pekerjaan yang ingin saya lakukan di Intansi.
3. Faktor Penghambat
Dalam melaksanakan pekerjaan pasti ada berbagai hambatan. Begitu pula
dengan saya yang baru mengenal dunia kerja, saya juga mengalami berbagai
hambatan. Hambatan-hambatan tersebut antara lain:
Kurangnya Pengalaman
Kami belum begitu berpengalaman sehingga pekerjaan yang saya kerjakan
kadang tersendat-sendat.
Teori dan Praktek yang Tidak Sesuai
Kurang sesuainya antara teori dan praktek yang diterima di sekolah dengan
pelaksanaan atau praktek pekerjaan yang sesungguhnya di lapangan
menyebabkan hasil yang dicapai kurang maksimal dalam pelaksanaannya.
17
BAB IV
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas, maka dapat di simpulkan
sebagai berikut ;
Pembelajaran yang dilakukan di dunia kerja adalah salah satu strategi dan peluang
yang dialami oleh para siswa/i dalam proses belajar tersebut, sehingga dengan adanya
program Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) atau bisa kita sebut juga Praktek Kerja
Lapangan (PKL) ini, penulis dapat merasakan langsung praktek didunia kerja. Pada
Intansi Dinas Kearsipan Dan Perpustakaan Kabupaten Sukabumi, dan semua yang
terkait dalam dunia kerja, penulis juga mengetahui konsep-konsep dalam dunia kerja.
Yaitu, konsep Akademis dan Non Teknis seperti menjaga hubungan atasan dengan
bawahan, menjaga hubungan relasi dan sebagainya. Sehingga kami dapat menambah
wawasan selama PRAKERIN, karena hanya dengan praktek kami bisa mengetahui
dan mengukur seberapa jauh kemampuan yang sudah kami dapatkan di sekolah.
Sehingga suatu saat nanti, ketika kami memasuki dunia kerja sudah tidak ragu lagi,
karena sebelumnya sudah memiliki pengalaman yang cukup baik di dunia kerja
melalui Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) atau Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini.
18
5.2 Saran
Saran yang bisa saya sampaikan, adalah sebagai berikut ;
1. Saran Untuk Sekolah
Harus lebih banyak praktik daripada teori.
Lebih memperhatikan siswa dan kemampuan siswa pada saat pelaksanaan
Praktek kerja Industri (PRAKERIN)
Menempatkan siswa/i pada DU/DI di Intansi sesuai dengan kompetensi
keahlian siswa.
Memberikan pemahaman kedisiplinan kepada siswa/i di tempat PRAKERIN
agar siswa/i bisa berprilaku dengan baik layaknya seorang pelajar
2. Saran Untuk Intansi
Diharapkan agar kerjasama antara sekolah dengan pihak intansi lebih
ditingkatkan dengan banyak memberi peluang kepada siswa/i SMK untuk
melaksanakn Praktek Kerja Industri (PRAKERIN)
Untuk para karyawan lebih ditingkatkan lagi motivasi dan kedisiplinannya
dalam bekerja.
Hubungan karyawan dengan siswa/i Ptaktek Kerja Industri (PRAKERIN)
diharapkan selalu terjaga keharmonisannya, agar tercipta suasana kerjasama
yang baik.
19
DAFTAR PUSTAKA
20
21