Anda di halaman 1dari 22

KEPUTUSAN DEPUTI BIDANG KELUARGA BERENCANA

DAN KESEHATAN REPRODUKSI


BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL

NOMOR:1557/KB.07/E/2020

TENTANG
STANDAR PELAYANAN
DI LINGKUNGAN KEDEPUTIAN BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN
KESEHATAN REPRODUKSI
BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL

DEPUTI BIDANG KELUARGA BERENCANA


DAN KESEHATAN REPRODUKSI

Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 20 Undang-


Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
yang mewajibkan setiap penyelenggara pelayanan publik
untuk menyusun dan menetapkan Standar Pelayanan
dengan memperhatikan kemampuan penyelenggara,
kebutuhan masyarakat, dan kondisi lingkungan;
b. bahwa untuk melaksanakan program reformasi birokrasi
dan pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas
dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani,
khususnya area perubahan peningkatan kualitas pelayanan
publik di lingkungan Kedeputian Bidang Keluarga
Berencana dan Kesehatan Reproduksi, yang mewajibkan
setiap unit kerja, untuk menyusun dan menetapkan Standar
Pelayanan dengan memperhatikan kemampuan
penyelenggara, kebutuhan masyarakat, dan kondisi
lingkungan;
c. bahwa dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan
pelayanan publik yang profesional, transparan dan
akuntabel, sesuai dengan asas penyelenggaraan
pemerintahan yang baik, dan guna mewujudkan kepastian
hak dan kewajiban berbagai pihak dalam penyelenggaraan
pelayanan
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, b, dan c, perlu menetapkan Keputusan
Deputi Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan
Reproduksi tentang Standar Pelayanan di Lingkungan
Kedeputian Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan
reproduksi BKKBN

Mengingat : a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun


2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038);
b. Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang
Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan
Keluarga (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2009 Nomor 161,Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5080);
c. Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012 tentang
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009
tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2012 Nomor 215, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5357);
d. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang
Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan
Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non
Kementerian yang telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Peraturan Presiden Nomor 145 Tahun 2015;
e. Keputusan Pemerintah Nomor 110 tahun 2001 tentang
unit Organisasi dan Tugas Eselon I Lembaga
Pemerintah Non Kementerian yang telah beberapa kali
diubah, terkhir dengan Peraturan Presiden Nomor 4
Tahun 2013;
f. Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang
Grand Design Reformasi Birokrasi 2010 – 2025;
g. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 15 Tahun 2014 tentang
Pedoman Standar Pelayanan;
h. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 11 Tahun 2015 tentang
Road Map Reformasi Birokrasi 2015 – 2019;
i. Peraturan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga
Berencana Nasional Nomor 72/PER/B5/2011 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Badan Kependudukan dan
Keluarga Berencana Nasional;
j. Peraturan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga
Berencana Nasional Nomor 82/PER/B5/2011 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
Provinsi;
k. Peraturan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga
Berencana Nasional Nomor 9 Tahun 2017 tentang Peta
Jalan Reformasi Birokrasi BKKBN 2015 – 2019;
l. Keputusan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga
Berencana Nasional nomor: 87/KEP/B4/2017 tentang
Tim Reformasi Birokrasi BKKBN;
m. Surat Keputusan Deputi Bidang Keluarga Berencana
dan Kesehatan Reproduksi BKKBN Nomor:
493/KB.08/E/2020 Tentang Reformasi Birokrasi dan
Pembangunan Zona Integritas (ZI) Menuju Wilayah
Bebas Dari Korupsi(WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih
Melayani (ZI WBK/WBBM) di Lingkungan Kedeputian
Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi
Memutuskan

Menetapkan : KEPUTUSAN DEPUTI BIDANG KELUARGA


BERENCANA DAN KESEHATAN REPRODUKSI
TENTANG STANDAR PELAYANAN DI LINGKUNGAN
KEDEPUTIAN KELUARGA BERENCANA DAN
KESEHATAN REPRODUKSI BKKBN

KESATU : Penetapan Standar Pelayanan di lingkungan Kedeputian


Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi
BKKBN merupakan implementasi dari pelaksanaan tugas
dan fungsi Deputi Bidang Keluarga Berencana dan
Kesehatan Reproduksi BKKBN, yang meliputi:
a. Standar Layanan Rantai Pasok Alat dan Obat
Kontrasepsi, sebagaimana lampiran I;
b. Standar Layanan Sertifikasi Kompetensi Contraceptive
Technology Update (CTU) IUD/Implan, sebagaimana
lampiran II;
c. Standar Layanan Refreshing Peningkatan Kapasitas
Provider Vasektomi, sebagaimana lampiran III;
d. Standar Layanan Informasi Kesehatan Reproduksi,
sebagaimana lampiran IV; dan
e. Standar Layanan Konsultasi dan Koordinasi Program
KB dan KR, sebagaimana lampiran V

KEDUA : Penerapan Standar Pelayanan sebagaimana diatur dalam


Diktum Kesatu, menjadi tanggung jawab Deputi Bidang
Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi dibantu
oleh Direktur Bina Kesertaan KB Jalur Pemerintah,
Direktur Bina Kesertaan KB Jalur Swasta, Direktur Bina
Kesertaan KB Jalur Willayah dan Sasaran Khusus, dan
Direktur Kesehatan Reproduksi BKKBN

KETIGA : Standar Pelayanan sebagaimana tercantum dalam


Lampiran Keputusan ini, digunakan sebagai pedoman
dalam penilaian ukuran kualitas dan kinerja pelayanan
bagi penyelenggara pelayanan publik di lingkungan
Kedeputian Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan
Reproduksi BKKBN

KEEMPAT Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.


Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 27 Mei 2020

Plt. Deputi Bidang Keluarga Berencana


dan Kesehatan Reproduksi,

Dr. Ir. Dwi Listyawardani, M.Sc, Dip.Com


LAMPIRAN I : KEPUTUSAN DEPUTI BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN
KESEHATAN REPRODUKSI BKKBN
NOMOR : 1558/KB.07/E/2020
TANGGAL : 27 MEI 2020
TENTANG : STANDAR PELAYANAN RANTAI PASOK ALOKON DI
LINGKUNGAN KEDEPUTIAN BIDANG KELUARGA BERENCANA
DAN KESEHATAN REPRODUKSI BKKBN

STANDAR PELAYANAN RANTAI PASOK ALOKON


(PENYEDIAAN PELAYANAN SELEKSI PRODUK, KUANTIFIKASI ALOKON DAN
PEMANTAUAN KETERSEDIAAN ALOKON DI FASKES )

NO KOMPONEN URAIAN
1 Dasar Hukum 1. Pasal 7 ayat (3), Undang-Undang No 25 Tahun 2009 tentang
Pelayanan Publik
2. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah
3. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 15 Tahun 2014 tentang Pedoman
Standar Pelayanan
4. Peraturan Kepala BKKBN nomor: 72/PER/B5/2011 tentang
Organisasi dan Tata Kerja BKKBN
5. Peraturan Kepala BKKBN nomor: 273/PER/B5/2014 tentang
Perubahan Atas Peraturan Kepala BKKBN nomor:
72/PER/B5/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja BKKBN
6. Peraturan Kepala BKKBN Nomor 9 Tahun 2019 tentang
Pemenuhan Kebutuhan Alokon bagi PUS dalam Pelayanan KB
2 Persyaratan 1. Pelayanan rantai pasok alokon yang terdiri dari :
Pelayanan a. Penyediaan pelayanan seleksi produk
b. Penyediaan pelayanan kuantifikasi alokon
c. Pemantauan ketersediaan alokon di faskes
2. Pimpinan unit kerja di lingkungan BKKBN (pengguna layanan
dari satker Sestama maupun perwakilan BKKBN Prov)
menyampaikan surat permohonan tertulis perihal permintaan
layanan rantai pasok alokon ditujukan ke alamat:
a. Deputi Bidang KBKR/Dirjalpem BKKBN (Jalan Permata
No. 1 Halim Perdana Kusuma Jakarta Timur 13650); atau
b. Email: ditjalpem@yahoo.com.
3. Perwakilan BKKBN Provinsi melakukan penyesuaian seleksi
produk, kuantifikasi alokon dan pemantauan ketersediaan
alokon di faskes
3 Sistem, 1. Pengguna layanan dari satker Sestama maupun perwakilan
mekanisme dan BKKBN Provinsi menyampaikan surat permohonan tertulis
prosedur perihal permintaan layanan yang ditujukan ke alamat:
a. Deputi Bidang KBKR/Ditjalpem BKKBN (Jalan Permata No.
1 Halim Perdana Kusuma Jakarta Timur 13650); atau
b. Email: ditjalpem@yahoo.com.
NO KOMPONEN URAIAN
2. Deputi Bidang KBKR BKKBN menghadiri langsung dan/atau
mendisposisikan surat permintaan layanan kepada Dirjalpem
BKKBN yang berkompeten sesuai materi yang diperlukan cc
Kasubag TU Deputi KBKR BKKBN
3. Deputi Bidang KBKR/Ditjalpem BKKBN yang ditugaskan
menyampaikan materi atau melaksanakan kegiatan sesuai
yang diperlukan kepada Pengguna Layanan pada waktu dan
tempat yang telah dijadwalkan.

4 Jangka waktu Pemberian layanan penyediaan asistensi/bimbingan teknis/fasilitasi


penyelesaian maksimal 1 minggu sejak surat permohonan diterima/ sesuai
jadwal yang tercantum dalam permohonan pengguna layanan

5 Biaya/Tarif Tidak dipungut biaya

6 Produk Layanan Asistensi/bimbingan teknis/fasilitasi kegiatan terkait kebijakan


seleksi produk, kuantifikasi dan pemantauan ketersediaan alokon
di faskes

7 Sarana, Prasarana 1. Komputer/laptop dengan akses internet


dan Fasilitas 2. Printer
3. Pesawat Telepon
4. Mesin Scan
5. Ruangan yang memadai
6. Panduan
7. Tools kuantifikasi, MiM tools,Stokku, Sirika

8 Kompetensi 1. SDM yang berkompeten


Pelaksana 2. SDM yang memiliki perilaku santun dan ramah untuk
memberikan asistensi/bimbingan teknis/fasilitasi
3. SDM yang memiliki kemampuan dan ketrampilan
menyampaikan materi yang diperlukan
.
9 Pengawasan Supervisi secara berjenjang dari atasan langsung
Internal
10 Penanganan, Pengaduan, saran, dan masukan dapat disampaikan secara
pengaduan, saran tertulis melalui surat yang ditujukan kepada:
dan masukan 1. Deputi Bidang KBKR/Dirjalpem BKKBN (Jalan Permata No.
1 Halim Perdana Kusuma Jakarta Timur 13650)
2. Perwakilan BKKBN Provinsi
3. lapor.go.id dan SMS 1708

11 Jumlah pelaksana Maksimal 10 (sepuluh) orang pada setiap penugasan Tim


Pelaksana Layanan di BKKBN Pusat terdiri dari Kedeputian KBKR,
Sestama, ADPIN dan Kependudukan serta Tim provinsi terdiri dari
bidang KBKR, Sekretariat, ADPIN dan Kependudukan
NO KOMPONEN URAIAN
12 Jaminan 1. Layanan asistensi/bimbingan teknis/fasilitasi kegiatan diberikan
Pelayanan sesuai jadwal yang sudah ditentukan
2. Materi disampaikan oleh Narasumber yang berkompeten di
bidangnya
3. Fasilitasi pemantauan ketersediaan alokon di faskes
4. Ketersediaan variasi jenis alokon program di tingkat provinsi
(min 3 jenis)
5. Perencanaan kebutuhan dengan standar metode kuantifikasi
6. Parameter ketersediaan stok alokon tingkat provinsi sesuai
ketentuan

13 Jaminan 1. Fasilitator yang kompeten dan sesuai kewenangannya


keamanan dan 2. Materi fasilitasi yang diberikan sesuai standar dan berasal dari
keselamatan sumber yang dapat dipertanggungjawabkan
pelayanan 3. Seleksi produk menjamin 6 tepat (jumlah, jenis, mutu, biaya,
waktu, tempat)

14 Evaluasi kinerja Laporan pelaksanaan kegiatan kepada atasan langsung.


pelaksana Evaluasi kinerja dilakukan sesuai jadwal pelaporan
bulanan/semesteran/tahunan selanjutnya dilakukan tindakan
perbaikan untuk menjaga dan meningkatkan kinerja pelayanan
Evaluasi untuk seleksi produk dilakukan 1 tahun sekali
Evaluasi untuk perencanaan kebutuhan dilakukan 2 kali dalam
setahun
Evaluasi untuk ketersediaan alokon dilakukan setiap bulan

Jakarta, 27 Mei 2020


Pimpinan Penyelenggara Pelayanan
Plt. Deputi Bidang Keluarga Berencana dan
Kesehatan Reproduksi BKKBN,

Dr. Ir. Dwi Listyawardani, M.Sc. Dip.Com


LAMPIRAN II : KEPUTUSAN DEPUTI BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN
KESEHATAN REPRODUKSI BKKBN
NOMOR : 1559/ KB.07/E/2020
TANGGAL : 27 MEI 2020
TENTANG : STANDAR PELAYANAN SERTIFIKASI KOMPETENSI
CONTRACEPTIVE TECHNOLOGY UPDATE (CTU) IUD/IMPLAN DI
LINGKUNGAN KEDEPUTIAN BIDANG KELUARGA BERENCANA
DAN KESEHATAN REPRODUKSI BKKBN

STANDAR PELAYANAN SERTIFIKASI KOMPETENSI


CONTRACEPTIVE TECHNOLOGY UPDATE (CTU) IUD/IMPLAN

NO KOMPONEN URAIAN
1. Dasar Hukum a. Pasal 7 ayat (3), Undang-Undang No 25 Tahun 2009 tentang
Pelayanan Publik
b. Undang-Undang No. 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan
Informasi Publik
c. Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik
d. Undang-Undang No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara RI Tahun 2009 No. 144)
e. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan (Lembaran Negara RI Tahun 2014 No. 298,
Tambahan (Lembaran Negara RI No. 5607)
f. Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2018 Tentang Jaminan
Kesehatan (Lembaran Negara RI Tahun 2018 No. 165)
g. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah
h. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 15 Tahun 2014 tentang Pedoman
Standar Pelayanan
i. Peraturan Kepala BKKBN nomor: 72/PER/B5/2011 tentang
Organisasi dan Tata Kerja BKKBN
j. Peraturan Kepala BKKBN nomor: 273/PER/B5/2014 tentang
Perubahan Atas Peraturan Kepala BKKBN nomor:
72/PER/B5/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja BKKBN
k. Peraturan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana
Nasional RI Nomor 6 Tahun 2020 Tentang Rencana Strategis
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
Tahun 2020-2024
l. Surat Kesepakatan Bersama Nomor: 374/JNPK-KR/XII/2017
Tentang Penilaian Kompetensi Bidan Peserta Pelatihan
NO KOMPONEN URAIAN
Contraceptive Technology Update (CTU) yang Diselenggarakan
BKKBN Pada Periode 2011-2016
2. Persyaratan Peserta (dokter/ bidan) sebagai pengguna layanan melakukan
Pelayanan aktivasi/registrasi akun dan upload berkas persyaratan ke dalam
website Monika yang terdiri dari:
a. Sertifikat kehadiran berlogo JNPK/P2KS/P2KP dengan nomor
CSP yang merupakan bukti bahwa Dokter/Bidan telah
mengikuti pelatihan CTU IUD/Implan yang diselenggarakan
oleh BKKBN dengan JNPK-KR periode tahun 2011-2016.
b. Form pelayanan K/IV sebanyak 3 IUD dan/atau 3 Implan
selama rentang waktu satu tahun terakhir sebagai bukti telah
melakukan pelayanan kepada akseptor atau surat rekomendasi
dari P2KP/P2KS.
c. Foto KTP, STR, NIP (bagi PNS) sebagai persyaratan
aktivasi/registrasi akun.
3. Sistem, a. Dokter/bidan melakukan pengajuan aktivasi (registrasi) melalui
Mekanisme dan website MONIKA (monika.bkkbn.go.id) untuk memperoleh
Prosedur username dan password akum MONIKA.
b. Administrator Provinsi melakukan validasi data pengajuan
aktivasi dokter/bidan.
c. Setelah pengajuan aktivasi disetujui oleh Administrator Provinsi
maka dokter/bidan akan memperoleh pemberitahuan informasi
melalui email/whatsapp mengenai username dan password
untuk login.
d. Dokter/bidan login ke dalam website MONIKA
(monika.bkkbn.go.id) dengan username dan password yang
telah dimiliki dan melengkapi data serta bukti persyaratan
sertifikasi meliputi: sertifikat pelatihan, bukti pelayanan (form K
IV) atau surat rekomendasi P2KP/P2KS, dan bukti
komplikasi/kegagalan jika ada
e. Dokter/bidan melakukan submit pengajuan sertifikasi apabila
persyaratan/upload berkas sertifikasi sudah lengkap.
f. Verifikator Provinsi (P2KS) melakukan verifikasi data pengajuan
sertifikasi dokter/bidan untuk menentukan status kompetensi
dokter/bidan yang bersangkutan.
g. Verifikator Nasional (JNPK-KR) melakukan verifikasi data
pengajuan sertifikasi dokter/bidan yang telah dinyatakan
kompeten oleh Verifikator Provinsi (P2KS) untuk memvalidasi
status kompetensi dan memberikan nomor sertifkat kompetensi.
h. Dokter/Bidan yang sudah dinyatakan kompeten oleh Verifikator
NO KOMPONEN URAIAN
Nasional (JNPK-KR) akan memperoleh pemberitahuan melalui
email/whatsapp dan bisa mendowload lembar hasil verifikasi
dari akun MONIKA masing-masing sebagai bukti pengambilan
sertifikat kompetensi.
i. Verifikator Provinsi (P2KS) melakukan pencetakan dan
penandatanganan sertifikat kompetensi dokter/bidan.

4. Jangka Waktu a. Waktu validasi pengajuan aktivasi/registrasi oleh Administrator


Penyelesaian Provinsi (Perwakilan BKKBN Provinsi): maksimal 2x24 jam
sejak pengajuan aktivasi dokter/bidan.
b. Waktu verifikasi pengajuan sertifikasi kompetensi oleh
Verifikator Provinsi (P2KS): maksimal 7x24 jam sejak submit
berkas pengajuan sertifikasi.
c. Waktu verifikasi dan pemberian nomor sertifikat oleh Verifikator
Nasional (JNPK-KR): maksimal 7x24 jam sejak dinyatakan
kompeten oleh Verifikator Provinsi (P2KS).

5. Biaya/Tarif Tidak dipungut biaya (Gratis)

6. Produk Pelayanan Sertifikat Kompetensi


(Qualified Service Provider)

7. Sarana, Prasarana a. Aplikasi MONIKA (monika.bkkbn.go.id)


dan/atau fasilitas b. Komputer/Laptop dengan akses internet
c. Handphone android dengan akses internet
d. Printer
e. Administrator dari BKKBN Pusat dan Provinsi
f. Verifikator dari JNPK-KR, P2KS dan P2KP

8. Kompetensi a. Administrator.
Pelaksana SDM yang mampu mengoperasikan komputer dan mampu
mengaplikasikan akun/website MONIKA sesuai dengan tugas
dan perannya.
o Provinsi : Kabid KB dan KR dan Kasubid Jalpemswa dan
Kabid Latbang dan Kasubid Penyelenggaraan dan
Pelaporan.
o Pusat : Kasubdit Kualitas dan Kasie Monev dan Kasi
Standarisasi

b. Verifikator
SDM yang mengetahui mekanisme dan persyaratan sertifikasi
kompetensi CTU IUD/Implan melalui website MONIKA.
o Provinsi : Pelatih P2KS dan P2KP
NO KOMPONEN URAIAN
o Pusat : JNPK

9. Pengawasan Melalui data proses sertifikasi mulai dari data registrasi, submit,
Internal kompeten, sertifikat diperoleh dari aplikasi MONIKA, digunakan
sebagai dasar pengawasan internal dan koordinasi untuk
pemecahan masalah.

10. Penanganan, Menyampaikan pengaduan, saran dan masukan langsung melalui


Pengaduan, Saran kontak whatsapp pada website MONIKA (monika.bkkbn.go.id) dan
dan Masukan melalui aplikasi lapor.go.id atau SMS ke 1708

11. Jumlah Pelaksana a. Provinsi : Tenaga Adminitrator Provinsi (Perwakilan BKKBN


Provinsi), Verifikator Provinsi (P2KS Provinsi), Helpdesk
(Perwakilan BKKBN Provinsi) minimal masing-masing 1 (satu)
orang.
b. Pusat : Tenaga Administrator Pusat (BKKBN Pusat) dan
Verifikator Pusat (JNPK-KR) minimal masing-masing 1 (satu)
orang.

12. Jaminan Pelayanan sertifikasi kompetensi CTU IUD/Implan melalui website


Pelayanan MONIKA yang lebih mudah, cepat dan dapat diakses dimana saja.
13. Jaminan Informasi yang disampaikan ke dalam website MONIKA dijamin
Keamanan dan kerahasiaannya.
Keselamatan
Pelayanan
14. Evaluasi Kinerja Evaluasi penerapan standar pelayanan ini dilakukan minimal 1 kali
Pelaksana dalam satu tahun. Selanjutnya dilakukan tindakan perbaikan untuk
menjaga dan meningkatkan kinerja pelayanan.

Jakarta, 27 Mei 2020


Pimpinan Penyelenggara Pelayanan
Plt. Deputi Bidang Keluarga Berencana dan
Kesehatan Reproduksi BKKBN,

Dr. Ir. Dwi Listyawardani, M.Sc. Dip.Com

LAMPIRAN III : KEPUTUSAN DEPUTI BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN


KESEHATAN REPRODUKSI BKKBN
NOMOR : 1560/KB.07/E/2020
TANGGAL : 27 MEI 2020
TENTANG : STANDAR PELAYANAN REFRESHING PENINGKATAN
KAPASITAS PROVIDER VASEKTOMI DI LINGKUNGAN
KEDEPUTIAN BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN
KESEHATAN REPRODUKSI BKKBN

STANDAR PELAYANAN REFRESHING PENINGKATAN KAPASITAS


PROVIDER VASEKTOMI

NO KOMPONEN URAIAN
1 Dasar Hukum 1. Pasal 7 ayat (3), Undang-Undang No 25 Tahun 2009 tentang
Pelayanan Publik
2. Undang-Undang No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara RI Tahun 2009 No. 144)
3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan (Lembaran Negara RI Tahun 2014 No. 298,
Tambahan (Lembaran Negara RI No. 5607)
4. Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2018 Tentang Jaminan
Kesehatan (Lembaran Negara RI Tahun 2018 No. 165)
5. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah
6. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 15 Tahun 2014 tentang Pedoman
Standar Pelayanan
7. Peraturan Kepala BKKBN nomor: 72/PER/B5/2011 tentang
Organisasi dan Tata Kerja BKKBN
8. Peraturan Kepala BKKBN nomor: 273/PER/B5/2014 tentang
Perubahan Atas Peraturan Kepala BKKBN nomor:
72/PER/B5/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja BKKBN
9. Peraturan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana
Nasional RI Nomor 6 Tahun 2020 Tentang Rencana Strategis
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
Tahun 2020-2024

2 Persyaratan 1. Pimpinan unit kerja di lingkungan BKKBN (pengguna layanan)


Pelayanan menyampaikan surat tertulis yang berisi:
a. Permohonan data tenaga provider MOP yang telah dilatih
dan bersedia memberi pelayanan MOP kepada Kepala
Perwakilan BKKBN Provinsi
b. Permohonan Narasumber kepada Ikatan Ahli Urologi
Indonesia (IAUI) dan Perkumpulan Kontrasepsi Mantap
Indonesia (PKMI)
c. Permohonan tindak lanjut data tenaga provider MOP yang
NO KOMPONEN URAIAN
telah dilatih dan bersedia memberi pelayanan MOP kepada
Perhimpunan Dokter Umum Indonesia (PDUI)
2. Pimpinan unit kerja Perwakilan BKKBN Provinsi mengirimkan
data tenaga provider yang telah dilatih dan bersedia melayani
MOP serta menandatangani surat pernyataan bersedia
mengikuti pelatihan dan memberikan pelayanan MOP ke email
ditjalsus@gmail.com
3 Sistem, 1. Persiapan pelaksanaan kegiatan refreshing peningkatan
mekanisme dan kapasitas provider vasektomi terdiri dari :
prosedur a. Pemilihan provider vasektomi
b. Rekruitmen provider vasektomi
2. Penyelenggaraan terdiri dari :
a. Pendampingan yang diperuntukkan bagi provider yang
sudah pernah mengikuti pelatihan keterampilan klinik
vasektomi tanpa pisau (VTP) namun belum terampil atau
belum mampu
b. Pelatihan Keterampilan Klinik VTP diperuntukkan bagi
dokter umum atau dokter spesialis bedah yang sama sekali
belum pernah mengikuti pelatihan vasektomi tanpa pisau
(VTP)
3. Pemberian sertifikasi pasca pelatihan Vasektomi Tanpa Pisau
(VTP) dibedakan menjadi dua yaitu sertifikasi telah mengikuti
pelatihan dan sertifikasi kompetensi. Sertifikasi kompetensi
diberikan dengan melakukan evaluasi kualifikasi pelayanan
kepada akseptor (minimal 5 akseptor) dan diawasi oleh tenaga
pelatih
4 Jangka waktu Refreshing peningkatan kapasitas provider vasektomi dilaksanakan
penyelesaian 15 (lima belas) hari kerja

5 Biaya/Tarif Tidak dipungut biaya

6 Produk Layanan Tersedianya provider vasektomi yang kompeten (memiliki


sertifikasi kompetensi)
NO KOMPONEN URAIAN
7 Sarana, Prasarana 1. Modul pelatihan klinis VTP
dan Fasilitas 2. Pedoman pelaksanaan refreshing
3. Alat peraga pelatihan
4. Tenaga pelatih adalah dokter spesialis urologi dari IAUI dan
PKMI
5. Motivator KB Pria
6. Calon akseptor vasektomi

8 Kompetensi 1. Fasilitator BKKBN Pusat : Kasubdit Kesertaan KB Pria, Kasi


Pelaksana Peningkatan Partisipasi KB Pria, Kasi Peningkatan Akses
Pelayanan KB Pria
2. Perwakilan BKKBN Provinsi: Kabid KBKR dan Kasubbid Jalsus
yang berpengalaman dalam kerjasama dengan IAUI dan PKMI

9 Pengawasan Kendali mutu pelaksanaan refreshing dilakukan secara berjenjang


Internal dari Perwakilan BKKBN Provinsi ke BKKBN Pusat dalam bentuk
laporan

10 Penanganan, Pengaduan, saran, dan masukan dapat disampaikan secara


pengaduan, saran tertulis melalui surat yang ditujukan kepada: Direktorat Bina
dan masukan Kesertaan KB Jalur Wilayah dan Sasaran Khusus BKKBN (Jalan
Permata No. 1 Halim Perdana Kusuma Jakarta Timur 13650,
Gedung BKKBN Halim II, Ext. 351) atau melalui email
ditjalsus@gmail.com dan melalui aplikasi lapor.go.id atau sms
1708

11 Jumlah pelaksana Pelaksanaan refreshing terdiri dari:

1. Panitia pelaksana di BKKBN Pusat 3 (tiga) orang


2. Panitia pelaksana di Perwakilan BKKBN Provinsi 2 (dua) orang

12 Jaminan 1. Refreshing peningkatan kapasitas provider vasektomi diberikan


Pelayanan sesuai jadwal yang sudah ditentukan
2. Narasumber/pelatih dari IAUI dan PKMI yang merupakan
lembaga tersertifikasi untuk memberikan pelatihan MOP
13 Jaminan 1. Materi dan prosedur yang diberikan dijamin keabsahannya dan
keamanan dan dapat dipertanggungjawabkan
keselamatan 2. Tenaga pelatih telah kompeten dalam melakukan pelatihan dan
pelayanan pelayanan MOP
3. Data dokter urologi diberikan oleh IAUI untuk penanganan
komplikasi pelayanan vasektomi
14 Evaluasi kinerja Evaluasi penerapan standar pelayanan ini dilakukan minimal 1 kali
NO KOMPONEN URAIAN
pelaksana dalam setahun atau sesuai kebutuhan untuk mengetahui segala
hal yang menjadi hambatan atau kendala tersedianya provider
vasektomi yang mampu dan kompeten di setiap kabupaten/kota

Jakarta, 27 Mei 2020


Pimpinan Penyelenggara Pelayanan
Plt. Deputi Bidang Keluarga Berencana dan
Kesehatan Reproduksi BKKBN,

Dr. Ir. Dwi Listyawardani, M.Sc. Dip.Com


LAMPIRAN IV : KEPUTUSAN DEPUTI BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN
KESEHATAN REPRODUKSI BKKBN
NOMOR : 1561/KB.07/E/2020
TANGGAL : 27 MEI 2020
TENTANG : STANDAR PELAYANAN INFORMASI KESEHATAN REPRODUKSI
DI LINGKUNGAN KEDEPUTIAN BIDANG KELUARGA
BERENCANA DAN KESEHATAN REPRODUKSI BKKBN

STANDAR PELAYANAN INFORMASI KESEHATAN REPRODUKSI

NO KOMPONEN URAIAN
1 Dasar Hukum 1. Pasal 7 ayat (3), Undang-Undang No 25 Tahun 2009 tentang
Pelayanan Publik
2. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah
3. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 15 Tahun 2014 tentang Pedoman
Standar Pelayanan
4. Peraturan Kepala BKKBN nomor: 72/PER/B5/2011 tentang
Organisasi dan Tata Kerja BKKBN
5. Peraturan Kepala BKKBN nomor: 273/PER/B5/2014 tentang
Perubahan Atas Peraturan Kepala BKKBN nomor:
72/PER/B5/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja BKKBN
6. Peraturan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga
Berencana Nasional Nomor 81 Tahun 2018 tentang Standar
Pelayanan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana
Nasional
7. Perka Nomor 199 tahun 2014 tentang Pomosi dan Konseling
Kesehatan Reproduksi
8. Panduan Teknis Pembinaan dan Fasilitasi Promosi dan
Konseling Kesehatan Reproduksi Tahun 2016
9. Perka No 24 Tahun 2017 tentang Pelayanan KB
pascapersalinan dan pascakeguguran

2 Persyaratan Promosi dan Konseling Kesehatan Reproduksi


Pelayanan a. Perwakilan BKKBN Provinsi dan komponen di lingkungan
BKKBN (pengguna layanan) diberi atau menyampaikan surat
permohonan tertulis yang berisi kebutuhan substansi materi
informasi kesehatan reproduksi secara jelas ditujukan ke
alamat:
1) Direktorat Kesehatan Reproduksi BKKBN (Jalan Permata
No. 1 Halim Perdana Kusuma Jakarta Timur 13650,
NO KOMPONEN URAIAN
Gedung BKKBN Halim II);
2) Email: ditkespro@gmail.com
3) No Telepon/WA/SMS 0813 8983 3390
b. Mitra/masyarakat/keluarga hadir langsung di tempat kegiatan
untuk mendapatkan pemberian informasi/ tempat pelayanan.

3 Sistem,
mekanisme, dan BKKBN
Pendekatan
prosedur Perwakilan
PKB/PLKB/
Pendataan
Provinsi dan dan Nakes
Stakeholder
komponen pemetaan
lainnya
BKKBN

Pencatatan, Mitra/ Pemberian


masyarakat
pelaporan /keluarga terpapar informasi
dan evaluasi informasi kespro kespro
Konseling

Pengetahuan,
Sikap, Perilaku

4 Jangka waktu 1. Promosi : 3 - 30 menit (sesuai dengan media yang digunakan)


penyelesaian 2. Konseling : 10 - 60 menit

5 Biaya/tarif Tidak dipungut biaya (GRATIS)

6 Produksi Informasi yang diberikan terkait dengan kesehatan reproduksi


pelayanan antara lain :
1. Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD)
2. KB Pascapersalinan dan Pascakeguguran
3. Pencegahan Kanker Alat Reproduksi (KAR)
4. Pencegahan Penyakit Menular Seksual (PMS) dan HIV AIDS
5. Penanggulangan Infertilitas
6. Kespro anak, remaja, dan lansia

7 Sarana, prasarana, 1. Promosi :


dan/fasilitas a. Media promosi
b. Meja dan kursi
c. Proyektor
d. Komputer/ laptop
e. Ruang pertemuan/ lapangan
NO KOMPONEN URAIAN
f. Pengeras suara
2. Konseling :
a. Media konseling
b. Meja dan kursi
c. Ruang konseling
3. Media :
a. Cetak (buku materi/panduan, leaflet, lembar balik, poster,
dll)
b. Audio (radio)
c. Audiovisual (videografis, film pendek, TV, ceramah, dll)
d. Sosial media/ internet

8 Kompetensi 1. Promosi : Petugas pelaksana promosi Kespro (Direktur,


pelaksana Pejabat Administrator, dan Pejabat Pengawas)
a. Terlatih di bidang substansi
b. Terlatih di bidang promosi dan konseling
2. Konseling : Petugas pelaksana konseling Kespro (Direktur,
Pejabat Administrator, dan Pejabat Pengawas/Pakar)

9 Pengawasan Supervisi secara berjenjang dari atasan langsung


internal
10 Penanganan Perwakilan BKKBN Provinsi dan komponen di lingkungan BKKBN
pengaduan, saran, (pengguna layanan) diberi atau menyampaikan surat permohonan
dan masukan tertulis yang berisi kebutuhan substansi materi informasi kesehatan
reproduksi secara jelas ditujukan ke alamat:
1) Direktorat Kesehatan Reproduksi BKKBN (Jalan Permata No.
1 Halim Perdana Kusuma Jakarta Timur 13650, Gedung
BKKBN Halim II);
2) Email: ditkespro@gmail.com
3) No Telepon/WA/SMS 0813 8983 3390 & 0812 9053 699

11 Jumlah pelaksana Minimal satu orang petugas promosi atau konseling kespro

12 Jaminan Informasi yang diberikan dengan cepat (segera ditindaklanjuti),


pelayanan tepat (sesuai dengan permintaan), akurat, lengkap, dan dapat
dipertanggungjawabkan
13 Jaminan Informasi yang diberikan dijamin keabsahannya dan
keamanan dan kerahasiaannya
keselamatan
pelayanan
14 Evaluasi kinerja 1. Pemantauan dan evaluasi standar pelayanan ini dilakukan
NO KOMPONEN URAIAN
Pelaksana minimal satu kali dalam satu tahun. Selanjutnya dilakukan
tindakan perbaikan untuk menjaga dan meningkatkan kinerja
pelayanan.
2. Melalui Google Form untuk pengisian penilaian kepuasan.

Jakarta, 27 Mei 2020


Pimpinan Penyelenggara Pelayanan
Plt. Deputi Bidang Keluarga Berencana dan
Kesehatan Reproduksi BKKBN,

Dr. Ir. Dwi Listyawardani, M.Sc. Dip.Com


LAMPIRAN V : KEPUTUSAN DEPUTI BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN
KESEHATAN REPRODUKSI BKKBN
NOMOR : 1561a/KB.07/E/2020
TANGGAL : 27 MEI 2020
TENTANG : STANDAR PELAYANAN KONSULTASI DAN KOORDINASI
PROGRAM KB DAN KR DI LINGKUNGAN KEDEPUTIAN BIDANG
KELUARGA BERENCANA DAN KESEHATAN REPRODUKSI
BKKBN

STANDAR PELAYANAN KONSULTASI DAN KOORDINASI PROGRAM KB DAN KR

NO KOMPONEN URAIAN
1. Dasar Hukum 1. UU Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan
Kependudukan dan Pembangunan Keluarga
2. Peraturan Pemerintah Nomor 87 Tahun 2014 tentang
Perkembangan Kependudukan, KB, dan Sistem
Informasi Keluarga
3. UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah

2. Persyaratan Pengguna layanan menyampaikan surat


Pelayanan permohonan tertulis yang berisi:
- materi konsultasi dan koordinasi secara jelas;
- waktu kunjungan konsultasi dan koordinasi; dan
- nomor kontak personal yang dapat dihubungi.
ditujukan ke alamat:
Direktorat ........(sesuai bidang yang diperlukan)
BKKBN Jl. Permata No. 1, Halim Perdanakusuma,
Jakarta Timur 13650

3. Sistem, Pengguna layanan Direktur Bidang yang


mekanisme, dan menyampaikan surat bersangkutan
prosedur resmi ditujukan mendisposisikan
kepada pejabat/pegawai yang
Direktorat ........ berkompeten untuk
(sesuai bidang yang memberikan konsultasi &
koordinasi

Direktur Bidang yang


Pejabat/pegawai bersangkutan
yang ditunjuk menugaskan
melaksanakan tugas pejabat/pegawai yang
memberikan konsultasi
berkompeten untuk
kepada pengguna
memberikan konsultasi &
layanan
koordinasi
NO KOMPONEN URAIAN
4. Jangka waktu Informasi/ jawaban pelaksanaan konsultasi dan
penyelesaian koordinasi disampaikan maksimal 1 hari sejak surat
permohonan diterima oleh Direktur Bidang yang
bersangkutan.

5. Biaya/tarif Tidak dipungut biaya.

6. Produk pelayanan Saran, masukan, pertimbangan, solusi, dan


rekomendasi terhadap permasalahan yang
dikonsultasikan.

7. Sarana, 1. Ruang tamu ber-AC, Meja, Kursi tamu


prasarana, 2. Buku Tamu
dan/ atau 3. Komputer dan Printer
fasilitas 4. Pesawat Telepon
5. Mesin Fax

8. Kompetensi 1. SDM yang memiliki pengetahuan di bidang kebijakan


Pelaksana Program KB dan KR;
2. SDM yang memiliki wawasan dalam hal
penyelenggaraan pelayanan KB dan KR;
3. SDM yang memiliki perilaku santun dan ramah untuk
memberikan konsultasi dan koordinasi.

9. Pengawasan 1. Supervisi atasan langsung.


internal 2. Dilakukan sistem pengendalian internal Pemerintah
dan Pengawasan fungsional oleh inspektorat.

10. Penanganan 1. Pengaduan, saran, dan masukan dapat disampaikan


pengaduan, secara tertulis melalui surat yang ditujukan kepada:
saran, dan Direktorat Bina Kesertaan KB Jalur Swasta, BKKBN
masukan Jl. Permata No. 1, Halim Perdanakusuma, Jakarta
Timur 13650
2. Menyampaikan pengaduan, saran, dan masukan
langsung via Telepon : 021- 8098018 atau 021-
8009029 Fax: 021-8008554 Email:
ditjalswa@gmail.com

11. Jumlah pelaksana Maksimal 2 (dua) orang petugas


12. Jaminan 1. Layanan konsultasi dan koordinasi diberikan sesuai
pelayanan jadwal yang sudah ditentukan;
2. Konsultasi dan koordinasi diberikan oleh Petugas
yang telah mendapatkan penugasan dari atasan
langsung;
3. Materi dipersiapkan sesuai permasalahan yang
ingin dikonsultasikan dan dikoordinasikan.
NO KOMPONEN URAIAN
13. Jaminan 1. Informasi yang diberikan dijamin keabsahannya dan
keamanan dan dapat dipertanggungjawabkan;
keselamatan 2. Petugas yang memberikan konsultasi telah
pelayanan mendapatkan penugasan dari atasan langsung;
3. Keselamatan Pengguna layanan konsultasi
dan koordinasi menjadi tanggung jawab pihak BKKBN
selama berada di lingkungan Kantor BKKBN.

14. Evaluasi kinerja Evaluasi penerapan standar pelayanan ini dilakukan


Pelaksana minimal 1 kali dalam satu tahun. Selanjutnya
dilakukan tindakan perbaikan untuk menjaga dan
meningkatkan kinerja pelayanan.

Jakarta, 27 Mei 2020


Pimpinan Penyelenggara Pelayanan
Plt. Deputi Bidang Keluarga Berencana dan
Kesehatan Reproduksi BKKBN,

Dr. Ir. Dwi Listyawardani, M.Sc. Dip.Com

Anda mungkin juga menyukai