Anda di halaman 1dari 24

S.A.

R
Our topic :
1. Memahami akronim dari SAR
2. Memahami apa itu BASARNAS
3. Memahami dasar-dasar SAR
Masihkah
Ingat?
Jadi apa itu

S.A.R?
01
S.A.R
SAR merupakan singkatan dari Search And Rescue ,
yang memiliki hakikat berupa usaha dan upaya
pencarian, pemberian pertolongan dan penyelamatan
jiwa manusia dan harta benda yang bernilai dari
berbagai musibah baik dalam perlindungan,
pelayanan, bencana alam, maupun bencana yang
lainnya
Jadi Kenapa Kita
Mempelajari S.A.R ?
Sebagai salah satu komponen masyarakat yang memiliki rasa
kemanusiaan, maka seorang PRAMUKA harus memiliki
pengetahuan dasar dari SAR dan ini pula merupakan perwujudan
rasa tanggungjawab kita akan keselamatan sesama.

Oleh karena itu, materi SAR diberikan untuk membekali anggota


PRAMUKA akan ilmu dan teknik dasar SAR yang ada, juga
memberikan wawasan dan bekal ketrampilan untuk memberikan
pertolongan SAR pada sesama.
BASARNAS ?

02
BASARNAS
Adalah ...

BADAN SAR NASIONAL atau Badan Nasional Pencarian dan


Pertolongan atau yang lebih kita kenal dengan sebutan
BASARNAS adalah lembaga pemerintah non kementerian
Indonesia yang bertugas untuk menjalankan tugas dalam bidang
pencarian dan pertolongan.
Tugas Pokok
BASARNAS
Tugas Pokok Dalam Peraturan Menteri Perhubungan Dalam Peraturan Presiden Nomor 99 tahun 2007
Nomor KM.43 Tahun 2005 Tentang Organisasi dan tata tentang Badan SAR Nasional disebutkan bahwa
kerja Departemen Perhubungan,
Badan SAR Nasional mempunyai tugas pokok yaitu :
Basarnas memiliki tanggung jawab menjalankan
Melaksanakan PEMBINAAN, tugas pemerintahan di bidang pencarian dan
PENGKOORDINASIAN & PENGENDALIAN pertolongan (search and rescue) yang selanjutnya
POTENSI SEARCH AND RESCUE (SAR) dalam disebut sebagai SAR, sesuai dengan ketentuan
kegiatan SAR terhadap orang dan material yang hilang peraturan perundang-undangan.
atau dikhawatirkan hilang , atau Menghadapi bahaya
dalam pelayaran dan atau penerbangan, serta
memberikan bantuan SAR dalam penanggulangan
bencana dan musibah lainnya sesuai dengan peraturan
SAR Nasional dan Internasional.
Fungsi Fungsi Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut di atas, Badan SAR

BASA Nasional menyelenggarakan fungsi:

1. Perumusan kebijakan teknis di bidang pembinaan potensi SAR dan

RNAS
pembinaan operasi SAR
2. Pelaksanaan program pembinaan potensi SAR dan operasi SAR
3. Pelaksanaan tindak awal
4. Pemberian bantuan SAR dalam bencana dan musibah lainnya
5. Koordinasi dan pengendalian operasi SAR alas potensi SAR yang
dimiliki oleh instansi dan organisasi lain
6. Pelaksanaan hubungan dan kerja sama di bidang SAR balk di dalam
maupun luar negeri
7. Evaluasi pelaksanaan pembinaan potensi SAR dan operasi SAR
8. Pelaksanaan administrasi di lingkungan Badan SAR Nasional.
BASA
RNAS
03
Sistem Kerja

S.A.R
Sistem S.A.R diaktifkan bila ?
1. Muncul suatu keadaan darurat atau kemungkinan akan
timbulnya keadaan darurat.
2. Dapat tidak diaktifkannya kembali apabila korban yang berada
dalam keadaan darurat dibebaskan ke posisi terawat dan betul-
betul aman atau ketika tidak mungkin lagi muncul keadaan
darurat dan ketika tidak lagi diharapkan pertolongan.
Dalam penyelenggaraan
operasi S.A.R terdapat
5 tahapan, yaitu : 01
Tahap Awal (Preliminary Mode)
Yaitu mengumpulkan informasi-informasi awal, saat dari
mulai tim-tim pencari diminta bantuannya sampai
kedatangannya di lokasi. Melakukan perencanaan pencarian
awal, perhitungan-perhitungan, mengkoordinasikan regu
pencari, memebentuk pos pengendali perencanaan, mencari
identitas subjek, perencanaan operasi dan evakuasi.
02
Tahap Pemagaran (Confinement Mode)
Yaitu memantapkan garis batas untuk mengurung orang yang
dinyatakan atau dikhawatirkan hilang agar berada di dalam
areal pencarian (search area). Untuk lebih jelasnya akan
dibahas dalam bagian tersendiri.
Tahap Pengenalan (Detection Mode)
Yaitu pemeriksaan-pemeriksaan terhadap tempat-tempat
yang dicurigai. Apabila dirasa perlu, dilakukan pencarian
dengan cara menyapu (sweep searches). Bisa juga dilakukan
03
pemeriksaan terhadap tempat-tempat yang diketemukan
tanda-tanda atau barang-barang yang ditinggalkan
oleh survivor. Untuk lebih jelasnya akan dibahas dalan
bagian tersendiri.
Tahap Pelacakan (Tracking Mode)
Yaitu mengikuti dan melacak jejak yang ditinggalkan
oleh survivor atau pelacakan terhadap barang-barang yang tercecer
04
dari survivor. Tracking bisa benar-benar dilakukan oleh orang-orang
yang terlatih dan berpengalaman serta mempunyai kemampuan
melacak yang tinggi antara lain membaca jejak,medan peta kompas,
mengerti maksud dan tujuan korban, makna dari benda-benda yang
terjatuh dan sengaja ditinggal korban atau dengan menggunakan
anjing pelacak. Dari beberapa pengalaman, pelacakan dengan anjing
pelacak masih belum bisa dilakukan secara baik untuk kondisi
alamIndonesia. Hal ini dikarenakan faktor alam yang sulit dan ekstrim
serta cepat berubah.
05
Tahap Evakuasi (Evacuation Mode)
Yaitu memberikan pertolongan pertama dan membawa survivor ke titik
penyerahan untuk perawatan lebih lanjut. Tiga hal pokok yang harus
dilakukan pencari apabila berhasil menemukan Survivor dalam keadaan
hidup:
1. Memberikan pertolongan pertama bila diperlukan. Dalam hal ini personil
harus benar-benar memiliki kemampuan pertolongan pertama, karena kalau
salah menangani akan mengakibatkan korban bertambah parah bahkan bisa
meninggal.
2. Meyakinkan pada survivor bahwa Ia akan selamat
3. Mengabarkan ke pangkalan pengendali tentang kondisi dan lokasi
ditemukannya survivor.
04
Contoh Pengetahuan dasar
yang bisa kita terapkan

S.A.R
melalui
kebakaran
Klasifikasi Jenis Kebakaran di Indonesia dibagi menjadi tiga kelas,
yaitu:

Kelas I
Kebakaran yang disebabkan oleh benda-benda padat,
misalnya kertas, kayu, plastik, karet, busa dan lain-lainnya.
Media pemadaman kebakaran untuk kelas ini berupa: air,
pasir, karung goni yang dibasahi, dan Alat Pemadam
Kebakaran (APAR) atau racun api tepung kimia kering.
kebakaran
Kelas II
Kebakaran yang disebabkan oleh benda-benda mudah terbakar berupa
cairan, misalnya bensin, solar, minyak tanah, spirtus, alkohol dan lain-
lainnya. Media pemadaman kebakaran untuk kelas ini berupa: pasir
dan Alat Pemadam Kebakaran (APAR) atau racun api tepung kimia
kering. Dilarang memakai air untuk jenis ini karena berat jenis air
lebih berat dari pada berat jenis bahan di atas sehingga bila kita
menggunakan air maka kebakaran akan melebar kemana-mana
kebakaran
Kelas III
Kebakaran yang disebabkan oleh listrik. Media pemadaman
kebakaran untuk kelas ini berupa: Alat Pemadam Kebakaran
(APAR) atau racun api tepung kimia kering. Matikan dulu
sumber listrik agar kita aman dalam memadamkan
kebakaran.
Ada
Pertanyaan?
Trimakasih
SALAM PRAMUKA !!

Anda mungkin juga menyukai