Anda di halaman 1dari 54

KONTROL ELEKTRONIK

OTOMOTIF

OT 440

RIDWAN ADAM M NOOR, S.PD


Garis Besar Apakah SRS Airbag itu?

1. Kendaraan mempunyai dua keamanan yang dibutuhkan.


Pertama keamanan aktif, yaitu mencegah kecelakaan sebelum
terjadi, dan keamanan pasif, yaitu melindungi penumpang
kendaraan pada saat terjadi tabrakan. Dalam melindungi
penumpang pada pada saat tabrakan, meminimalkan kerusakan
badan kendaraan sama pentingnya dengan melindungi
penumpang dalam kendaraan itu. Struktur penyerep benturan,
sabuk pengaman, SRS (Supllemental restrain System air bag dll.
Zona dapat Zona pelindung penumpang Zona dapat Adalah penyempurna sistem keamanan.
dibenturkan dibenturkan
2. CIAS ( Crash Impact Absorbing Struktur ) Body
Menyerep dan menghilangkan kekuatan akibat benturan melalui
deformasi bagian depan/belakang badan kendaraan bisa
melindungi penumpang dari kerasnya benturan. Kabin yang kuat
juga meminimalkan deformasi kabin.

3. Sabuk keselamatam ( Safety belt )


Sabuk keselamatan adalah alat utama dalam mengencangkan
penumpang. Menggunakan sabuk keselamatan bisa melindungi
penumpang dari terlempar keluar jika terjadi kecelakaan dan
juga meminimalkan kecelakaan sekunder didalam kabin.

4. SRS (Supplement Restrain System) Airbag


SRS Airbag dirancang sebagai alat proteksi lebih lanjut setelah
adanya sabuk keselamatan. Untuk mencegah kecelakaan parah
dari depan atau samping.
Dengan menggembungkan diri, SRS airbag bekerja bersamaan
dengan sabuk keselamatan untuk melindungi dari kecelakaan.

(1/1)
Garis Besar Kebutuhan

1. Kebutuhan akan sabuk keselamatan dan airbag


Pasa saat kendaraan menabrak objek lain, maka kendaraan akan
berhenti secara tiba-tiba tapi tidak secara langsung.
Contoh, jika kendraan menabrak objek tidak bergerak dengan
kecepatan 50 km/jam (30mph) secara berhadapan maka
dibutuhkan 0,1 detik untuk berhenti sempurna.
Pada saat itu bumper depan berhenti bergerak tapi bagian bodi
kendaraan yang lain masih bergerak dengan kecepatan yang
Lebih dari 0.1 detik untuk benar-benar berhenti (tabrakan pada 50km/j)
sama. Kendaraan akan menyerep energi tersebut dan pelan-pelan
melambat seiring dengan hancurnya bagian depan.
Menghantam Selama benturan, ruangan penumpang berangsur melambat tapi
interior pada kecepatan si penumpang masih tetap melaju dengan kecepatan yang sama
yang sama seperti
jatuh dari lantai 3
dalam ruangannya itu. Jika penumpang tidak mengenakan sabuk
(tabrakan pada 50km/j) keselamatan, mereka akan terus bergerak dengan kecepatan 50
Km/jam (30mph) hingga mereka bertabrakan dengan interior
kendaraan.
Pada contoh ini, penumpang akan menabrak interior kendaraan
secepat orang yang jatuh dari lantai 3 sebuah bangunan. Jika
penumpang mengenakan sabuk keselatan maka akan melambat
Kendaraan tanpa airbag (saat penumpang tidak memakai sabuk
keselamatan)
kecepatannya sehingga mengurangi daya dorong ke badan akibat
benturan.
Namun pada kecelakaan yang parah, mereka akan tetap
menabrak interior walau kekuatannya lebih sedikit dibandingkan
bila tidak mengenakan sabuk keselamatan.
SRS airbag melindungi wajah dan kepala akibat daya dorong ke
interior dan menyerap daya melambat yang terjadi pada diri
penumpang.
(1/1)

Kendaraan dengan airbag (saat penumpang memakai sabuk keselamatan)


Garis Besar Pengoperasian

1. Pengoperasian
1. Cara Kerja
Airbag sensor (1) Dalam tabrakan, sensor airbag mendeteksi derajat tumbukan dan
Collusion Menjadi aktif dan ketika derajat itu melonjak dari nilai spesifik sensornya maka
Tabrakan mengapikan initiator inisiatror memulai pengembangan
The aribag sensor (2) Initiator menyalakan pelonjak dan bahan pendorong yang
activates and ignites
the Initiator
menghasilkan gas yang sangat besar pada saat itu.

(3) Gas akan mengembangkan airbag untuk mengurangi daya


tumbuk pada penumpang dan kemudian mengempis melalui lubang
Propellant grain yang terdapat dibelakang airbag. Hal ini untuk mengurang daya
Gas is generated tumbuk ke airbag dan untuk menghasilkan daya pandang
and the bag inflator
Initiator penumpang.
Gas dibangkitkan
dan kantung PERINGATAN :
mengembang • Setelah airbag mengembang, asap dan gas nitrogen keluar
melalui lubang dibelakang airbag tersebut. Gas itu tidak
berbahaya walau terisap. Tapi jika terkena kulit, pastikan untuk
Penguat / Enhancer menghilangkan residunya dengan mencuci untuk mencegah dari
terjadinya iritasi kulit minor.
• Airbag yang mengembang dengan cepat bisa menyebabkan
sedikit goresan, terbakar atau bengkak.
• Komponen bagian airbag (kemudi, dashboard) akan panas dalam
waktu beberapa menit, tapi airbagnya tidak.

PETUNJUK
Lossen accupants inpact SRS airbag dirancang untuk mengembangkan sekali
saja. Oleh karena itu, komponen yang berhubungan
Mengurangi benturan penumpang dengan airbag harus diganti setelah adanya
pengembangan (1/5)
Garis Besar Pengoperasian

2. SRS Airbag akan mengembang (pengemudi, penumpang)


Sistem SRS airbag depan dirancang
mengembang untuk melindungi daya
dorong kedepan yang sangat keras
dalam area yang dinaungi antara tanda
panah dalam ilustrasi disamping

SRS airbag depan akan mengembang


jika keparahan daya dorong diatas
ambang batas yang ditetapkan, kira-
kira 20km/h-25 km/h (12 mph – 15
mph) ketika menabrak objek tidak
bergerak atau hancur.

Jika daya dorong kurang dari itu, SRS


air bag depan tidak akan
mengembang.

Namun kecepatan batas ini bisa lebih


tinggi bila kendaraan menabrak benda
seperti kendaraan yang diparkir atau
tiang rambu yang bisa bergerak atau
berubah jika tertabrak. Atau juga
dalam kodisi tabrakan “underride”
( contoh, bila hidung mobil tabrakan
dengan kolong truk, dll)

(2/5)
Garis Besar Pengoperasian

3. SRS airbag tidak mengembang (pengemudi, penumpang)

(1) SRS airbag depan tidakakan mengembang jika tabrakan ada


disisi kendaraan atau dari belakang, jika terguling atau tabrakan
frontal dalam kecepatan rendah.
Tabrakan dari belakang (2) SRS aibag depan tidak akan mengembang jika terjadi tumbukan
kuat di bawah kendaraan. Beberapa contoh lihat ilustrasi disamping.

Tabrakan dari samping


Kendaraan terguling

Menghantam gundukan,
Tepian trotoar dan material Jatuh ke dalam atau
kerasl melompati lubang yang
dalam

Landing hard or vehicle falling


(3/5)
Garis Besar Pengoperasian

4. SRS airbag akan mengembang (samping, tirai pelindung)

(1) Airbag samping + airbag tirai pelindung (depan) (1) Airbag samping + airbag tirai pelindung (depan)

Tabrakan dari samping <1> SRS airbag samping dan airbag tirai dirancang untuk
Collision from the side beroperasi jika ruang kendaraan mengelami tumbukan dibagian
samping.

<2> jika kendaraan mengalami tumbukan disisi diagonal atai sisi


samping seperti dalam ilustrasi dikiri, tapi tidak dalam ruang
kendaraan, SRS airbag samping dan airbag tirai tidak akan
beroperasi.

(2) Air bag samping + airbag tirai pelindung (depan + belakang)

<1> SRS airbag dan airbag tirai tidak dirancang untuk beroperasi
jika ruang dalam kendaraan menerima tumbukan samping atau
(2) Airbag samping + airbag tirai pelindung (depan + belakang) samping belakang.

Tabrakan dari samping <2> Ketika kendaraan mengalami tumbukan dari sisi diagonal
atau atau sisi yang tampak pada ilustrasi dikiri ini tapi tidak dalam
quarter back ruang kendaraan, SRS airbag samping dan airbag tirai tidak akan
mengembang.

(4/5)
Garis Besar Pengoperasian

5. SRS airbag tidak mengembang (samping, tirai pelindung)

SRS airbag samping dan airbag


tirai pelindung dirancang untuk
tidak bekerja bila tumbukan
kearah depan atau dari belakang,
berguling atau dari sisi samping
dalam kecepatan rendah.
Tabrakan dari belakang
Collision from the rear

Tabrakan dari depan


Collision from the front

Kendaraan terguling
Vehicle rollover

(5/5)
Garis Besar Tipe

1. Tipe SRS airbag



Airbag pengemudi depan ( single
stage, dual stage)
 Airbag penumpang depan (single
stage, dual stage)
• Inflator (u/ pengemudi dan 
Airbag samping
Diagram sistem penumpang depan)
• Seat belt pretensioner

Airbag tirai pelindung
(LH dan RH)
2. tipe sensor airbag
 Sensoe airbag depan
Seat position Inflator
Airbag
airbag sensor

Pemasangan sensor pusat airbag
Sensor depan (untuk samping kiri dan tirai
(Pengemudi) pelindung kiri)
( pemasangan sensor airbag)
 Sensor airbag samping (sensor airbag
samping dan tirai pelindung)
Inflator
Rakitan airbag sensor pusat (untuk samping kanan dan

Sensor airbag tirai pelindung (hanya
Tabrakan Benturan (Rakitan airbag sensor) tirai pelindung kanan) jika airbag tirai dipasang di depan dan
belekang)
Airbag sensor samping Switch gesper

Sensor pintu samping ( hanya ada di
(Airbag
Sensor samping dan
sabuk keselamatan
pengemudi
Inflator mobil-mobil 2 pintu dan 3 pintu
tirai pelindung) (untuk tirai pelindung kiri) dengan pintu atap dengan airbag
samping).
Airbag Inflator

Sensor airbag di posisi tempat duduk. (
Sensor tirai (untuk tirai pelindung hanya ada di dual stage airbag) sensor
pelindung kanan) deteksi penumpang.
Tabrakan Benturan
Hanya tirai pelindung airbag (depan + belakang) saja

(1/1)
Garis Besar Peringatan

1. Sabuk pengaman anak-anak

(1) Jangan sampai pernah memasang sistem sabuk pengaman anak-anak


yang menghadap kebelakang pada penumpang depan karena kekuatan
mengembang air bag penumpang depan bisa menyebabkan kematian
atau kecelakaan serius pada anak-anak.

(2) Sistem pengaman anak-anak yang menghadap ke depan boleh


dipasang pada kursi penumpang depan hanya tidak bisa dihindari. Selalu
geser kursi kebelakang sejauh mungkin, karena kekuatan mengembang
airbag bisa menyebabkan kematian atau kecelakaan serius pada anak-
anak.
Pada kendaraan dengan airbag samping dan airbag tirai, jangan biarkan
anak-anak bersender dipintu bahkan dalam keadaan memakai sistem
pengencang.
Kekuatan mengembang airbag samping dan airbag tirai bisa
menyebabkan kematian atau kecelakaan serius pada anak-anak.

Move seat
fully back

(1/4)
Garis Besar Peringatan

2. Rumah airbag (airbag depan) 3. Sekeliling pintu (airbag samping dan tirai)

2. Rumah airbag (airbag depan)


jangan meletakan obyek atau hewan peliharaan di atas atau
didalam dashboard atau kemudi dimana terletak rangka sistem
airbag. Menyebebkan terhalangnya proses pengembangan atau
kecelakaan karena terlempar ke belakang oleh daya dorong
airbag. Begitu juga pengemudi dan penumpang bagian depan
jangan memegang benda ditangannya atau lututnya

3. Sekeliling pintu (airbag samping dan tirai)


Jangan menyentuh cup holder atau alat atau obyek lain yang ada
disekitar pintu. Ketika airbag samping mengembang, cup holder
atau alat/benda lain akan terlempar keatas atau airbag samping
tidak mengembang dengan benar. Hal ini akan menyebabkan
kematian atau kecelakaan serius. Begitu juga dengan pengemudi
dan penumpang depan sebaiknya jangan memegang benda
ditangan atau dilutut.

Jangan menyentuh mikrofon atau benda atau obyek lain disekitar


komponen dimanan airbag tirai diaktifkan, seperti dikaca depan,
kaca samping, pilar depan dan belakang, atap dan pegangan.
Ketika airbag tirai mengembang, mikrofon atau benda lainnya
akan terlempar keras atau airbag tidak bisa mengembang dengan
benar.

(2/4)
Garis Besar Peringatan

4. Tempat duduk penumpang (airbag depan)

Jangan duduk dipinggir kursi atau bersandar di atas dasboard


pada saat kendaraan berjalan karena airbag depan mengembang
dengan cepat dan keras. Selain itu anda bisa terluka parah.
Duduk tegak dan bersandar dan selalu gunakan seat belt dengan
benar.

Jangan biarkan anak-anak berdiri atau berlutut di kursi


penumpang depan karena airbag depan mengembang dengan
cepat dan keras. Memungkinkan anak bisa terluka serius.

Jangan memegang anak dipangkuan atau dilengan, gunakan


sistem pengaman anak dibangku belakang.

(3/4)
Garis Besar Caution

5. Pintu (airbag samping dan airbag tirai)

Jangan bersandar di pintu ketika mobil sedang berjalan karena


airbag samping dan tirai mengembang dengan cepat dan keras.
Anda bisa terluka serius. Perlakuan khusus dilakukan terutama
jika ada anak kecil dalam kendaraan.

Duduk tegak dan bersandar, letakan seluruh berat tubuh ke kursi

jangan meletakan beban disisi luar kursi dengan airbag samping,


dan ke pilar depan, pilar belakang dan rel atap dengan airbag
tirai.

Jangan letakan kepala ke tempat dimanan airbag samping dan


tirai mengembang karena airbag mengembang dengan cepat dan
kuat.

Jangan biarkan anak kecil berlutut di kursi penumpang


menghadap ke sisi pintu karena airbag samping dan tirai
mengembang dengan cepat dan kuat. Hal ini dapat
mengakibatkan kematian atau kecelakaan serius.

(4/4)
SRS Airbag Tipe E Lokasi Komponen

Sistem SRS airbag terdiri dati komponen-


komponen berikut ini :

12. SRS warning light


4. Front passenger airbag 1. Front airbag sensor (LH, RH)
assembly 7. Curtain shield airbag 2. Center airbag sensor assembly
4. Rakitan airbag penumpang assembly 3. Driver airbag assembly
12. Lampu peringatan
SRS depan 7. Rakitan airbag tirai 4. front passenger airbag assembly
pelindung 5. Spiral cable 6 . Perakitan airbag
5. Spiral cable samping (LH, RH).
5. Kabel spiral 6. Side airbag assembly
1. front airbag sensor 7. Curtain shield airbag assembly
1. Airbag 8. Seat belt pretensiner
sensor depan 9. Side airbag sensor (LH, RH)
3. Driver airbag 10. Curtain shield airbag sensor
assembly 11. Seat position airbag sensor ( dengan
3. Rakitan airbag dua stage)
pengemudi 12. SRS warning light
13 DLC 3
13. DLC3

2. Rakitan airbag sensor 10. Curtain shield


pusat airbag sensor
2. Center airbag sensor 10. Airbag sensor
assembly tirai pelindung

6. Rakitan airbag 6. side airbag


9. Airbag sensor smaping samping asembly
8. Seat belt
9. Side airbag sensor pretensioner 11. Seat position 11. Seat posistion
Seat belt airbag sensor airbag sensor
pretensioer
(1/1)
SRS Airbag Tipe E Konstruksi dan Pengoperasian Part-Part
Fungsional
1. Inflator dan kantung (1) Untuk pengemudi (di pad roda kemudi)

Inflator tipe single-stage <1> Konstruksi


Enhancer /
Igniter charge rakitan SRS airbag pengemudi ada di dudukan kemudi. Rakitan
Filter Initiator Propellant grain SRS airbag tidak bisa dibongkar. Terdiri dari inflator
Gas generant ( pengembang), kantung dan dudukan kemudi.

<2> cara kerja


Ke kantung Ke kantung Sensor arbag diaktifkan dengan adanya pengurangan kecepatan
karena tabrakan frontal yang kuat. Arus listrik mengalir ke
inisiator yang terletak di inflator untuk mengapikannya. Api
menyebar dengan cepat ke igniter charge dan gas generan , gas
: Perambatan api generan menghasilkan sejumlah gas nitrogen . Gas mengalir
: Aliran gas nitrogen melalui filter dimana abu dipisah dan gas didinginkan sebelum
mengisi kantung. Seiring penyebaran gas, kantung pengemudi
membuka lapisan atas dari dudukan kemudi untuk kemudian
Inflator tipe dual-stage
mengembang sehingga mampu meredam benturan di kepala
pengemudi.
Propellant pertama Propellant ke 2
Propellant pertama
Gas generant
Filter

Ke kantung
Ke kantung

Enhancer : Perambatan api


: Aliran gas nitrogen ke 1
: Aliran gas nitrogen ke 2
Initiator pertama Initiator ke 2

(1/16)
SRS Airbag Tipe E Konstruksi dan Pengoperasian Part-Part
Fungsional
(2) Untuk penumpang depan (di panel instrumen)
<1> Konstruksi
Inflator tipw single-stage Inflator terdiri dari inisiator, proyektil, closure disk, bahan
Initiator Projectile Propellant grain pendorong, gas bertekanan tinggi, dll. Kantong mengembang
karena gas bertekanan tinggi mengalir dari inflator. Inflator dan
kantung tergabung dalam satu tas dan diletakan disisi panel
instrumen penumpang

<2> Cara kerja


Closure disk Action piston
Gas argon Jika sensor airbag dipicu oleh perlambatan yang terjadi saat
Primer Bertekanan tinggi kecelakaan frontal, arus listrik mengelir ke inisiator yang terletak
di inflator untuk mengapikannya.
Proyektil yang dibakar oleh pengapian inisiator, menembus
melalui closure disk dan bertabrakan dengan piston penggerak,
hal ini menyebabkan primer terbakar.
Api dari prmer menyebar cepat ke booster pengapian dan ke
Enhancer bahan pendorong.
: Perambatan api
: Aliran gas argon Gas yang menyebar akibat dari panas pengapian bahan
Ke kantung pendorong mengalir ke dalam airbag melalui lyubang pelepasan.
Air bag mengembang dan membantu menahan tumbukan kepala
dan dada penumpang depan.

PETUNJUK:
Panas pengapian Ada pula tipe inflator ganda yang mengontrol pengembangan
Lubang pelepas gas
dalm dua tingkat, dua dari amsing-masing itu adalah inisiator
Inflator tipe dual-stage dan bahan pendorong. Kecepatan optimal pengembangan
Initiator "B" Propellant wafer
Initiator "A" ditentukan oleh derajat tabrakan. Derajat tumbukan dideteksi
oleh sistem sensor airbag dan ketika tumbukan itu besar, inisiator
A dan B mengapi dalam waktu bersamaan> Ketika tumbukannya
pelan, waktu pengapian B melambatkan pengembangan airbag
dibandingak tipe tungal.
Orifice Filter Enhancer
(2/16)
SRS Airbag Tipe E Konstruksi dan Pengoperasian Part-Part
Fungsional
(3) Untuk airbag samping

Propellant grain Gas bertekanan tinggi <1> Konstruksi


Konstruksi dasar airbag samping sama seperti airbag penumpang
depan. Rakitan airbag samping tergabung dalam satu kotak dan
terletak disisi luar sandaran kursi.
Rakitan airbag samping terdiri dari inisiator, bahan pendorong, gas
bertekanan tinggi dan pressure bulkhead.
Initiator Pressure bulkhead
<2> cara kerja
Jika sensor airbag terpicu oleh adanya pelambatan yang terjadi saat
tabrakan, arus listrik mengalir ke inisiator yang terletak di dalam
inflator untuk mengapikannya. Gas pembakaran yang dihasilkan
oleh pembakaran dari bahan pendorong menyebabkan pressure
bulkhead robek. Hal ini memungkinkan panas dari gas yang terbakar
untuk menyebarkan gas bertekanan tinggi. Lalu tekanan ini
membuka rapture disc menyebabkan gas bertekanan tinggi dalam
botol meniup airbag dan mengembangkannya dengan cepat.

Lubang pelepas gas


Ke kantung

Rapture disc
: Perambatan api
: Aliran gas bertekanan tinggi
(3/16)
SRS Airbag Tipe E Konstruksi dan Pengoperasian Part-Part
Fungsional
(4) Rakitan airbag tirai pelindung

<1> Konstruksi
Inflator rakitan airbag samping dipasang dibelakang atau dibelakang
pilar. Kantung yang mampat dari rakitan airbag tirai dipasang diatas
panel atap.
Rakitan airbag tirai terdiri dari : pemantik, penopang., paku, break
washer, kantung dll.

<2> dengan adanya sinyal pengapian dari rakitan sensor pusat air
bag, arus listrik mengalir ke inisiator dan pemantik terpicu.
Pengapian ini akan membakar generator gas dan menghasilkan
Gas bertekanan tinggi Paku Igniter panas yang masuk ke break washer. Setelah itu gas bertekanan tinggi
Diffuser Lubang luar mengalir ke lubang sebelah luar untuk meniupkan airbag.

Klem Bracket
Airbag tirai pelindung Break washer

Gas bertekanan tinggi Lubang luar

Ke airbag tirai pelindung Generator gas

(4/16)
SRS Airbag Tipe E Konstruksi damnPengoperasian Part-Part
Fungsional
2. Rakitan sensor airbag pusat (rakitan sensor airbag) / Center airbag sensor assembly
Rakitan sensor pusat airbag (center airbag
Rakitan airbag sensor pusat (Airbag depan dan sirkuit seat belt pretensioner) sensor) terletak di tengah lantai dibawah panel
instrumen dan terdiri dari ranngkaian
Lampu peringatan diagnosis, rangkaian kontrol pengapian,
sensor perlambatan, safing sensor, memori
Sumber dll.
daya
cadangan Safing sensor (1) Rangkaian diagnosis
Rangkaian ini bertugas mendiagnosa sistem
bila ada gangguan. Bila dia mendeteksi
Airbag sensor depan
adanya gangguan, akan menyalakan atau
membuat lampu peringatan ABS berkedip
untuk mengingatkan pengemudi.

(2) Rangkaian control pengapian


Tugas rangkaian kontrol pengapian adalah
Inflator
Kabel Inflator
untuk untuk melakukan kalkulasi berdasarkan output
spiral pengemudi penumpang
depan sinyal dari sensoe perlambatan ( deceleration
sensor) yang ada dirakitan sensor airbag. Jika
CPU
monitor
Diagnostic nilai yang dikalkulasikan lebih besar dari nilai
circuit dan yang ditetapkan, maka akan mengaktifkan
ignition
Memori operasi pengapian.
control Seat belt
circuit Pretensioner pengemudi
(3) Deceleration sensor (sensor
Deceleration
sensor
Seat belt pretensioner perlambatan)
penumpang depan Berdasarkan perlambatan yang terjadi jika
Drive circuit kendaraan mengalami tabrakan frontal,
distorsi (penyimpangan) yang timbul pada
sensor mengubahnya menjadi sinyal electrik.

(5/16)
SRS Airbag Tipe E Konstruksi dan Pengoperasian Part-Part
Fungsional

(4) Safing sensor


Rakitan airbag sensor pusat (Airbag samping dan sirkuit airbag tirai pelindung) Safing sensor terletak dirakitan sensor airbag
pusat. Sensor ini akan terpicu jika daya
Lampu peringatan perlambatan akibat tabrakab lebih tinggi dari
pada nilai yang telah ditentukan.
Sumber
daya (5) Back up power source (Sumber tenaga
cadangan back-up)
Sumber tanaga back-up terdiri dari capasitor
catu daya dan konverter DC-DC. Jika sistem
Airbag sensor samping tenaga mengalami kegagalan dalam tragedi
(Airbag sensor samping dan tirai kecelakaan, kapasitor catu daya akan
pelindung) dengan
safing sensor membuang dan memasok tenaga listrik ke
sistem. Konverter DC-DC adalah tranformer
Airbag sensor tirai penambah kekuatan ketika voltase baterai
Pelindung dengan safing drop sampai ke nilai tertentu.
sensor
(6) Rangkaian memori
Inflator
untuk airbag samping (RH)
Ketika rangkaian diagnosis mendeteksi
adanya ganguan, maka ia akan mengkoding
CPU
monitor Diagnostic Inflator dan menyimpannya dalam rangkaian memori.
circuit dan untuk airbag samping (LH) Kode tersebut bisa dipakai nanti untuk
Memory IG control mengidentifikasi tempat terjadinya gangguan
circuit dan memberikan troubleshooting dengan
Inflator
untuk airbag tirai (RH) cepat.

Inflator
Drive circuit untuk airbag tirai (LH)

(5/16)
SRS Airbag Tipe E Konstruksi dan Pengoperasian Part-Part
Fungsional
3. Sensor airbag depan 4. Sensor airbag samping (sensor airbag samping dan tirai)/ sensor airbag tirai

3. Sensor airbag depan



Sensor airbag depan terletak dikanan dan kiri sisi depan anggota
Depan tunbuh.

Sensor-sensor tersebut tidak dapat dipisahkan.

Sensor airbag depan mendeteksi daya tumbukan dari depan dan
Deceleration mengirim sinyal perlambatan ke rakitan sensor pusat airbag
sensor
( center airbag sensor asembly).

Deceleration sensor (sensor perlambatan) terletak disensor airbag
depan . Ada dua sensor perlambatan : tipe yang terdiri dari semi
konduktor dan tipe mekanik yang menggunakan rotor eksentrik

4. Sensor airbag samping/sensor airbag tirai



Sensor airbag smping(sensor airbag samping dan tirai) terletak
dikanan dan kiri pilar tengah dan sensor sensor airbag tirai
diletakan di kanan dan kiri pilar belakang.

Sensoe airbag samping dan sensor airbag tirai terdiri dari : sensor
perlambatan, safing sensor, rangkaian kontrol pengepian dan
Safing sensor rangkaian diagnosis.

Sensor airbag samping dan tirai mendeteksi tumbukan dari sisi
samping dan mengirim sinyal perlambatan ke center airbag
Rakitan Rakitan sensor assembly.
sirkuit sirkuit Center airbag sensor assembly mengaktifkan airbag samping dan
airbag tirai.

Tanpa safing sensor Dengan safing sensor

(7/16)
SRS Airbag Tipe E Konstruksi dam Pengoperasian Part-Part
Fungsional
5. Sensor pintu samping
Side door sensor (sensor pintu samping) hanya ada pada
mobil dengan dua pintu atau tiga pintu hatback yang
Shaft memiliki side airbag (airbag samping) dan terletak didalam
pintu depan.
Side door sensor mendeteksi tumbukan dari samping dan
mengirimkan sinyal perlambatan (deceleration signal) ke
center airbag sensor assembly. Berdasarkan sinyal itu, center
airbag sensor assembly mengaktifkan side airbag ( airbag
Rotor samping) dan curtain shield airbag (airbag tirai)

Stationary
Movable
contact point
contact point

Kondisi normal Kondisi aktif


(8/16)
SRS Airbag Tipe E Konstruksi dam Pengoperasian Part-Part
Fungsional
6. Seat position airbag sensor

Seat rail
Seat position airbag sensor

Cut-off plate

(9/16)
SRS Airbag Tipe E Konstruksi dam Pengoperasian Part-Part
Fungsional
7. Sensor deteksi penumpang

Depan

Bantalan tempat
duduk

Sensor deteksi
penumpang

Spacer Electrode sheet Penumpangt

Lubang Electrode sheet


OFF ON
(10/16)
Bagian menyilang of A-A
SRS Airbag Tipe E Konstruksi dam Pengoperasian Part-Part
Fungsional
8. Lampu peringatan SRS 9. Kabel spiral
Lampu peringatan SRS Airbag
Lampu peringatan SRS airbag terletak di meter kombinasi
pada saat center airbag sensor assembly mendeteksi adanya
gangguan disistem, sensor akan menyalakan lampu peringatan
SRS Airbag dan memberitahukan pengemudi. Pada kondisi
pengoperasian normal, pada saat kunci kontak diposisi ON,
lampu menyala sekitar 6 detik dan kemudian mati.

Spiral cable (Kabel spiral)


Kabel spriral digunakan sebagai penghubung listrik dari badan
mobil ke kemudi.
Kabel spiral terbuat dari : rotator, pembungkus, kabel, cancel
cam, kotak.
Pembungkusnya terpasang di rakitan saklar combinasi. Rotator
bergerak bersama dengan kemudi.
cable
Panjang kabel 4.8 m* dan tersimpan di dalam pembungkus
Kabel sehingga ada celah didalamnya.

Cancel cam

(11/16)
Kotak Connector to initiator
Case Konektor ke initiator
SRS Airbag Tipe E Konstruksi dam Pengoperasian Part-Part
Fungsional
10. Konektor
Semua konektor pada airbag SRS
Curtain shield Curtain shield berwarna kuning untuk membedakan dari
airbag sensor airbag assembly konektor lain. Konektor mempunyai
(RH) (RH) (initiator) fungsi khusus dan dirancang khusus untuk
Side airbag sensor Seat belt
SRS airbag yang digunakan ditempat
(side dan curtain pretensioner seperti yang tergambar dikiri untuk
shield airbag sensor) (RH) memastikan reliabilitas yang tinggi.
Konektor-konektor ini menggunakan
Side airbag
Airbag sensor
assembly (RH)
terminal berlapis emas yang tahan lama.
depan (RH)
(initiator)
Rakitan airbag
penumpang depan
(initiator)
Center airbag Tipe Konektor Aplikasi
sensor assembly J/B
(airbag sensor Lampu peringatan SRS
assembly) (meter kombinasi) Mekanisme terminal twin- 2,4,6,8,10,12,13,1
lock 4,15,16,17,23, 24

Mekanisme pencegah 2,4,18,20,22,24,26


Spiral cable Rakitan airbag depan airbag active ,28
Airbag sensor
sub- untuk pengemudi
depan(LH) assembly (initiator)
Mekanisme pemeriksaan
1,2,3,4
Side airbag sensor Rakitan airbag hubungan listrik
(side dan curtain samping (LH)
shield airbag sensor) (initiator) Mekanisme connector
29,30
Curtain shield Seat belt twin-lock
airbag sensor pretensioner Mekanisme pencegah
(LH) (LH) 6,8,10,14,23
hubungan setengah
Curtain shield
Seat position Mekanisme connector lock 19,21,25,27
airbag assembly
airbag sensor
(LH) (initiator)
(12/16)
SRS Airbag Tipe E Konstruksi dam Pengoperasian Part-Part
Fungsional
(1) Mekanisme terminal twin-lock :

Setiap konektor mempunayi dua buah


konstruksi yang terdiri dari housing
Spacer dan spacer. Disain ini untuk
mengamankan penguncian pada
terminal dengan dua perangkat
pengunci ( retainer dan lance) untuk
mencegah terminal keluar.
Rumah

Female connector

Male connector

(13/16)
SRS Airbag Tipe E Konstruksi dam Pengoperasian Part-Part
(2) airbag ativation prevention
Fungsional
(2) Mekanisme pencegahan aktifasi airbag : (3) Mekanisme pengecekan hubungan mechanism
listrik : ( Mekanisme pencegahan
aktifasi airbag)
Konektor terhubung Konektor dilepas Masing-masing konektor berisi
lempengan pegas pendek. Pada saat
Spring plate pendek konektor dilepas, lempengan pegas
pendek secara otomatis terhubung ke
terminal positip(+) dan negatif (-)

Spring plate pendek


Terminal Dalam kontak
(3) Electrical Connection Check
Mechanism ( Mekanisme pengecekan
hubungan listrik)

Mekanisme ini didesain untuk


Initiator Initiator pemeriksaan electrical apakah konektor
Terminal
terhubung dengan benar dan sempurna.
Sirkuit tertutup Electrical connection check mechanism
Spring plate pendek Terminal untuk diagnosis juga dirancang untuk pin pendeteksi
Half connection hubungan terhubung dengan terminal
diagnosis jika konektor housing lock pada
posisi mengunci.
Mechanism ini digunakan untuk konektor
Pemutusan front airbag sensor dan center airbag
deteksi
sensor assembly
pin

Rakitan airbag sensor pusat Pemutusan deteksi pin


(14/16)
SRS Airbag Tipe E Konstruksi dam Pengoperasian Part-Part
Fungsional
(4) Mekanisme connector twin-lock :

Secondary lock Connector twin-lock mechanism ( Mekanisme connector twin


Rib / lock)
Rusuk
Dengan konektor mekanisme ini ( konektor male dan female)
Primary lock tidak selesai dikunci dengan dua perangkat untuk menambah kekuatan
(Secondary lock dicegah) hubungan
Jika primary lock kurang sempurna, rib akan menghalang dan
menjaga agar secondary lock tidak bisa mengunci.
Primary lock

Primary lock selesai


(Secondary lock diijinkan)

Mengunci

Twin-lock selesai

Mengunci
(15/16)
SRS Airbag Tipe E Konstruksi dam Pengoperasian Part-Part
Fungsional
(5) Mekanisme pencegahan hubungan setengah : (6) Mekanisme connector lock :

Stopper
Spring (5) Mekanismepencegahan hubungan
Slider Stopper setengah
Locking part Locking arm
Rebounded by slider
(Spring) Jika konektor tidak terhubung dengan
sempurna, dia akan terputus karena
pegasnya tidak bisa beroperasi lagi.

(6) Mekanisme connector locl

Dengan mengunci konector akan


mengamankan hubungan konektor itu

(16/16)
SRS Airbag Tipe E Pengoperasian Sistem

1. Pertimbangan pengapian dan kondisi-kondisi (1) Tabrakan depan

Tabrakan frontal
Pada saat kendaraan terjadi tabrakan secara frontal pada
Rakitan airbag sensor pusat daerah merah (Gbr.1) dan benturan lebih dari level yang
ditentukan. SRS airbag akan aktif secara otomatis.
Safing
sensor ON Pada saat ini deceleration sensor dan safing sensor yang
Airbag
AND
mengembang
terletak di center airbag sensor assembly aktif (ON).
Deceleration Safing sensor didesain untuk aktif pada tingkat deselerasi
sensor ON
yang lebih kecil dari airbag sensor.
Center airbag sensor assembly menekan batas ambang yang
seharusnya berdasarkan sinyal dari airbag sensor depan .
Sinyal dari airbag
Sensor depan

(REFERENSI) Gmb. 1
Tipe sensor tiga :

Airbag sensor depan (LH) ON

Airbag sensor depan (RH) ON OR

Deceleration
sensor ON Airbag
AND
Safing mengembang
sensor ON

Rakitan airbag sensor pusat


(1/2)
SRS Airbag Tipe E Pengoperasian Sistem

(2) Tabrakan samping depan (3) Tabrakan samping belakang

Rakitan airbag sensor pusat (2) Tabrakan frontal


Safing sensor dari Center airbag sensor assembly teraktifasi
Safing
sensor ON Side and karena adanya laju perlambatan yang lebih kecil dari pada sensor
DAN
curtain shield deselerasi di sensor air bag samping. Seperti tampak dalam
airbag
Deceleration inflating ilistrasi, pengapian airbag samping sdan airbag tirai disebabkan
sensor ON karena arus listrik mengalir ke inisiator jika safing sensor dan
Side airbag sensor deceleration sensor berjalan serentak ( aktif secara bersamaan )

PETUNJUK:
(REFERENSI) Kendaraan dengan sensor pintu samping : Model dengan SRS airbag tipe E memiliki safing sensor yang
ada di airbag sensor samping.
Rakitan airbag sensor pusat
Safing REFERENSI :
sensor ON Side and
AND curtain shield Kendaraan dengan sensor pintu samping
Side door airbag Pada saat safing sensor yang ada di center airbag sensor
inflating
sensor ON assembly aktif dan deceleration sensor yang ada di side door
OR
Deceleration sensor aktif, air bag samping dan airbag tirai terpantik atau
sensor ON terpicu.
Side airbag sensor

Rakitan airbag sensor pusat


(3) Tabrakan disisi belakang
Sinyal untuk mengapikan Pada saat safing sensor dan deceleration sensor aktif, airbag tirai
Airbag samping
pelindung mengembang

Safing Curtain
sensor ON shield
DAN ATAU airbag
Deceleration inflating
sensor ON
Curtain shield
airbag sensor

(2/2)
SRS Airbag Tipe E Fungsi Self-Diagnostic

Primary Check & Konstant Check

Rangkaian diagnosis memeriksa malfungsi dari sistem airbag secara konstan dalam dua tahap seperti ditunjukan dibawah

1 2
Kunci kotak
diputar ke ACC Primary check Constans
atau ON kira-kira 6 Check
detik

Primary Check
Ketika ignition switch diputar keposisi ACC atau ON dari posisi LOCK, diagnosis circuit mengaktifkan airbag warning light selama
6 detik untuk menjalankan primary check. Jika malfunsi terdeteksi selama primary check, airbag warning light tidak akan padam dan
tetap nyala walaupun telah lewat dari 6 detik.

Konstant Check
Jika tidak ada malfungsi terdeteksi selama primary check, airbag warning light akan padam kira-kira 6 detik untuk membuat pimer
siap untuk ignition. Diagnosis circuit mulai beralih ke konstant check saat ini untuk tetap memeriksa komponen-komponen seperti
power source sistem, mendeteksi hubungan terbuka atau short dan lain-lain secara konstant.
Jika malfungsi terdeteksi selama konstant check, airbag warning light akan menyala atau berkedip untuk memperingati pengemudi'

(1/4)
SRS Airbag Tipe E Fungsi Self-Diagnostic

3. Diagnostic code check


3. Pemeriksaan kode diagnostik
Kode diagnostik bisa diambil/dipanggil dengan cara berikut. Nomor
kode diketahui dari pola kedipan lampu peringatan SRS Airbag
( Warning Light)
(1) Menggunakan SST ( Kawat service)
<1> Kode masalah kini
- Putar kunci kontak ke posisi ON dan tunggu kurang lebih 20 atau
60 detik, tergantung dari model.
- Menggunakan SST, hubungkan antara terminal TC dan E1 dari
DLC1 atau DLC2, dan hubungkan TC dan CG dari DLC3

<2> Kode masalah lalu


- Menggunakan SST, hubungkan antara terminal TC dan E1 dari
DLC1 atau DLC2, dan hubungkan TC dan CG dari DLC3
- Putar kunci kontak ke posisi ON dan tunggu kurang lebih 20 detik
atau 60 detik, tergantung dari modelnya
0,25 sec
0,25 sec
ON
Warning light
OFF
Normal Mode

(2/4)
SRS Airbag Tipe E Fungsi Self-Diagnostic

4. Penghapusan diagnostic code

(1) Uraian
Lampu peringatan tidak akan mati walau gangguan sudah dibetulkan jika kunci kontak di posisi ON,
kecuali kode yang tersimpan dihapus dahulu. Prosedur penghapusan kode berbeda tergantung dari
tipe rangkaian memori.
Untuk RAM ( Random Access Memory ) rangkaian memori, memori dihapus jika catu dayanya
diputus.
Untuk EEPROM* ( Electrically Erasable Programmable ROM ) rangkaian memori, memorinya tidak
bisa dihapus walau catudayanya diputus.
Metode penghapusan kode diagnostik dari EEPROM akan diterangkan lebih lanjut pada (2) dan (3).

(2) Penghapusan kode menggunakan hand held tester


<1> Menggunakan hand held tester hubungkan ke DLC1, DLC2 atau DLC3
<2> Hapus code diagnosis masalah dengan mengikuti petunjuk di layar uji coba.
DLC ( Data Link Conector ) biasanya berada dibawah dashbord dekat steer.

(3/4)
SRS Airbag Tipe E Fungsi Self-Diagnostic

(3) Penghapusan kode dengan menggunakan SST (service wire) (Untuk model menggunakan terminal AB dan TC)

Untuk model menggunakan terminal AB dan TC


Grounding AB terminal Grounding TC terminal
Untuk model yang menggunakan terminal
AB dan TC
Service wire
<1> Hubungkan kabel service ke terminal
TC dan AB berturut-turut.
<2> Putar kunci kontak ke posisi ON dan
tunggu kurang lebih 6 detik.
<3> Dimulai dengan terminal TC
bergantian , secara bergantian hubungkan
kemasa terminal TC dan AB dua kali setiap
siklus 1.0 ± 0.5 detik.
(Start dengan TC terminal)
<4> Jika lampu peringatan SRS berkedip
cepat selama 50 m sec setelah beberapa
detik dari prosedur penghapusan, berarti
kode diagnosis telah terhapus.

Berkedip dalam 50 msec beberapa detik

(4/4)
SRS Airbag Tipe E Fungsi Self-Diagnostic

(3) Penghapusan kode menggunakan SST (service wire) (Untuk model menggunakan terminal TC terminal saja)

Untuk model menggunakan terminal TC terminal saja


Service wire

Lampu menyala Lampu mati


Dalam
10 detik

Diagnosis code output Lepas termiral TC Hubungkan terminal TC dan CG

Lampu menyala Lampu mati


Dalam
1 detik

Normal code output


Lepas termiral TC Hubungkan terminal TC dan CG

(4/4)
SRS Airbag Tipe M Deskripsi

Bag

Sensor lock
release bolt Inflator

Sensor lock
release rod

Airbag sensor

(1/1)
Seat Belt Pretensioner Aapakah Seat Belt Pretensioner itu?

(1/1)
Seat Belt Pretensioner Konstruksi dan Pengoperasian

1. Deskripsi

Inflator

ELR lock dan mekanisme belt


retraction

Pretensioner

Penarikan cepat sabuk


keselamatan pada awal
tabrakan.

Pembatas Gaya
Saat beban sabuk mencapai nilai
Mengurangi gaya yang spesifikasi, ia tetap
diberikan ke dada konstan.

(1/6)
Seat Belt Pretensioner Konstruksi dan Pengoperasian

2. Mekanisme pretensioner (1) Konstruksi

Pemendekkan ke dalam
Retractor shaft
Sabuk
keselamatan

Inflator

Drum Spring Drum


Wire
Drive plate

Pretensioner
shaft
Fixed end of the wire Cylinder
Piston
Konstruksi

Drum

Pretensioner
shaft
Clearance setting

Fixed end of the wire


(2/6)

Terakit sepenuhnya
Seat Belt Pretensioner Konstruksi dan Pengoperasian

(2) Pengoperasian

Drum Seat belt


Pretensioner shaft
Drum
Pretensioner
shaft
Share pin
Clearance setting
(putaran terbatas dari drive plate)
Wire

Piston

Inflator

Retractor shaft Kondisi normal (sebelum pengoperasian)


Penarikan
sabuk
Hubungan langsung
keselamatan
drum dan pretensioner shaft

Putaran ke arah lilitan Putaran


sbauk sebagai
Load
unit

Aliran gas bertekanan tinggi


dari inflator Pergerakan piston

(3/6)
Saat hubungan langsung drum dengan Saat melilitkan sabuk
pretensioner shaft
Saat beroperasi
Seat Belt Pretensioner Konstruksi dan Pengoperasian

3. Mekanisme pembatas daya

Retractor shaft
Spool

Force limiter
plate
Sabuk keselamatan

Sebelum pengoperasian Saat diputar 360° Akhir kondisi pengoperasian

(4/6)
Seat Belt Pretensioner Konstruksi dan Pengoperasian

4. Gas generator

Propellant grain Initiator

(5/6)
Seat Belt Pretensioner Konstruksi dan Pengoperasian

REFERENSI: 1. Komponen seat belt pretensioner tipe M

Contoh : Safety device active (locked sensor)

Sensor lock
release lever Sensor lock
release lever

Sensor lock
button

Obeng berkepala rata, atau


Alat yang setara

(6/6)
Perhatian Perhatian untuk Penanganan Airbag dan Seat Belt Pretensioner

2. Perhatian

Negative ( - ) terminal cable

(1/4)
Perhatian Perhatian untuk Penanganan Airbag dan Seat Belt Pretensioner

3. SRS airbag dan seat belt pretensioner

Contoh :
BENAR SALAH

(2/4)
Perhatian Perhatian untuk Penanganan Airbag dan Seat Belt Pretensioner

6. Kabel spiral (di dalam switch kombinasi)

Mark

(3/4)
Perhatian Perhatian untuk Penanganan Airbag dan Seat Belt Pretensioner

7. Airbag sensor depan

LH : RH :

(4/4)
Pembuangan SRS Airbag dan Seat Belt Pretensioner Perhatian untuk Pengembangan Airbag/Seat Belt
Pretensioner
1. Deskripsi

2. Perhatian

(1/1)
Pembuangan SRS Airbag dan Seat Belt Pretensioner Saat Menyekrap Kendaraan

Kembangkan airbag dandseat belt pretensioner dengan memberikan listrik ke initiator menggunakan SST (alat pengembang airbag).

Contoh :

Baterai

10 m (33 ft) atau lebih

(1/1)

(1/2)
Pembuangan SRS Airbag dan Seat Belt Pretensioner Saat Menyekrap Kendaraan

Contoh :
6m (20ft)

400mm (15.75 in.)


Dimensi baut:
Panjang 35 mm (1.38 in.)
Baut Bolt Jarak ulir 1.0 mm (0.038 in.)
Diam. 6.0 mm (0.236 in.)
sensor lock plate

Klip Kertas
2.5mm atau lebih

(2/2)
Pembuangan SRS Airbag dan Seat Belt Pretensioner Saat Membuang Hanya SRS Airbag/Seat Belt
Pretensioner Saja

Contoh : PERINGATAN

Jnagan menggunakan wire harness bila


diameter luar stripped wire
harness lebih kecil daripada 1.3 mm
(area permukaan: 1.25mm2). Bila hal ini
Tidak diamati, ada resiko putusnya harness
Pad roda kemudi Saat airbag mengembang.
(dengan airbag)
Disc wheel
Battery
Diameter wire
SST harness
10 m (33 ft) atau lebih Stripped wire harness section

Ban Ban
(3 atau lebih) Ban (5 atau lebih)
(5 atau lebih)

Ban
(5 atau lebih)
(1/1)
Pembuangan SRS Airbag dan Seat Belt Pretensioner Pembuangan SRS Airbag/Seat Belt Pretensioner

(1/1)

Anda mungkin juga menyukai