Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR 

Alhamdulillahirobbil ‘alamin, segala puja dan puji syukur kami ucapkan kehadirat
Allah WT, karena atas limpahan rahmat dan karunia"Nyalah makalah ini dapat kami
selesaikan# $an shalawat beriring salam buat junjungan alam, nabi besar &uhammad AW,
karena atas perjuangan beliaulah yang telah mengenal dan menghantarkan kepada kita akan
kebenaran hakiki lewat risalah ilaihi yang dibawanya, buat kemaslahatan hidup kita di dunia
dan di akhirat nantinya, amin yaa robbal ‘alamin#
Ucapan terima kasih yang tak terhingga, kami ucapkan kepada (bu Anita
 Nasution,&#Pd# selaku $osen pembina mata kuliah Teori )ilangan pada *K(P
&atematika semester + # alam dan doa dari kami, semoga Allah WT senantiasa membalas
semua amal dan kebaikan ibu, dengan balasan kebaikan yang dilipat gandakan, Amin yaa
robbal ‘alamin#
Jika dalam penyusunan, pembuatan, ataupun dalam penulisan makalah ini terdapat
kesalahan atau kekeliruan, maka kami dari T(& Penyusun .kelompok (/0 memohon maa1 
yang sebesar"besarnya, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat
kami perlukan demi kesempurnaan makalah ini#

Rantauprapat, 2 April +342


Wassalam,
T(& Penyusun
 )A) (
PEN$A5U6UAN

4#4 6atar )elakang


Pada perkuliah"perkuliahan sebelumnya, kita telah membahas tentang induksi
matematik 7 teorema binomial, keterbagian, basis bilangan bulat, dan 1aktorisasi bilangan
 bulat, maka untuk kesempatan kali ini kami dari kelompok (( akan melanjutkan pembahasan
mengenai ” $E*EN(( $AN (*AT KEK9NGRUENAN”
&enurut ukirman .+33:0 konsep si1at"si1at keterbagian dapat dipelajari
lebih mendalam lagi dengan menggunakan konsep kekongruenan# &emang
kekongruenan merupakan cara lain untuk menelaah keterbagian dalam himpunan bilangan
bulat#
$emi memenuhi tugas kelompok, dan untuk kelancaran proses diskusi kelompok mata
kuliah ini, maka kami dari kelompok (/ menyiapkan bahan diskusi, berupa makalah yang
kami persembahkan ini#

4#+ Tujuan Penulisan


4# Untuk mendeskripsikan uraian materi atau bahan diskusi kelompok pada mata Kuliah Teori
)ilangan
+# Untuk &emenuhi Tugas selaku Kelompok ; pada mata Kuliah Teori )ilangan#

4#< &an1aat=Kontribusi Penulisan


4# )agi mahasiswa pada umumnya, dan Tim penyusun .kelompok ;0 pada khususnya, untuk 
menambah wawasan tentang konsep"konsep Teori )ilangan terutama pada materi yang akan
dibahas#
+# )agi peserta diskusi, ebagai bahan $iskusi Kelompok pada mata Kuliah Teori )ilangan,
 )A) ((
PE&)A5AAN
>$E*EN(( $AN (*AT
KEK9NGRUENAN”

$E*EN(( :#4?
Jika m suatu bilangan bulat positi1, maka a kongruen dengan b modulo m @ditulis a
 b.mod m0B, bila m membagi .a"b0#
Jika m tidak membagi .a"b0 maka dikatakan bahwa a tidak kongruen dengan b
modulo m @ditulis a b .mod m0B#

Contoh ?

+:  4 mod D
sebab .a"b0 terbagi oleh m, .+:"40 +D terbagi oleh D#
Contoh ?
<3  + mod F
sebab .a"b0 terbagi oleh m, .<3"+0 + terbagi oleh F#

Teorema :#4#
a  b .mod m0bila dan hanya bila ada bilangan bulat k sehingga a  mk H b#

)ukti?
a  b .mod m0 akan ditunjukkan bahwa a  mk H b
$ari de1enisi 4 diatas didapat bahwa ?
a  b .mod m0, bila dan hanya bila mI.a"b0# Karena mI.a"b0, maka m J 3 karena mI.a"b0, maka
ada bilangan bulat k, sehingga .a"b0  mk .lihat teorema +#4 hal#<<0

Contoh ?
Jika +:  D .mod F0 maka ada bilangan bulat k  <#
yaitu +:"D  Fk 
+4  F#<
Jadi a  b .mod m0, bila dan hanya bila a"b  mk, untuk setiap bilangan bulat k#
Karena a"b  mk sama artinya dengan a  mk H b,
Atau dengan kata lain?
a  b .mod m0 bila dan hanya bila a  mk H b#
Contoh ?
+:  D .mod F0, sama artinya dengan +:  F#< H D, dimana k  <

Contoh ?
+3  + .mod L0, sama artinya dengan +3  L#+ H +, dimana k  +

Teorema :#+#
etiap bilangan bulat kongruen modulo m dengan tepat satu diantara 3,4,+,<,###,.m" 40#

)ukti ?
Kita telah mempelajari bahwa jika a dan m bilangan" bilangan bulat, dan m J 3, menurut
algoritma pembagian, maka a dapat dinyatakan sebagai ?

a  mM H r, dengan 3  r O m

(ni berarti bahwa a"r  mM, yaitu a  r .mod m0#


Karena 3  r O m, maka ada m buah pilihan untuk r, yaitu ? 3,4,+,<,###,.m"40#
Jadi setiap bilangan bulat akan kongruen dengan m dengan tepat satu diantara
3,4,+,<,###,.m"40#

Contoh ?
+F  r .mod 20, tentukan r, jika 3  r O 2#
Jawab
Karena 3  r O 2, maka pilihan untuk r tepat satu diantara 3,4,+,<,D,:,2# aitu <#

$E*EN(( :#+?
Jika a  r .mod m0 dengan 3  r O m, maka r disebut residu terkecil dari a modulo
m# Untuk kekongruenan residu terkecil  ini, Q3,4,+,<,###,.m"40 disebut himpunan
residu terkecil modulo m#

Contoh ?
Residu terkecil dari F4 modulo + adalah 4, sebab sisa dari F4?+ adalah 4#
Contoh ?
Residu terkecil dari F4 modulo < adalah +, sebab sisa dari F4?< adalah +#
Contoh ?
Residu terkecil dari .":<0 modulo 43 adalah F, sebab sisa dari .":<0?43 adalah F .ingat residu
terkecil dari suatu bilangan adalah bilangan bulat positi10#
Contoh
Residu terkecil dari <D modulo : adalah D, sebab sisa dari <D?: adalah D#
Walaupun <D  L .mod :0, tetapi L bukan residu terkecil dari <D .mod :0, sebab L bukan sisa
dari <D?:#

Contoh ?
5impunan residu terkecil dari modulo : adalah Q3#4,+,<,D#
5impunan residu terkecil dari modulo L adalah Q3#4,+,<,###,L#
5impunan residu terkecil dari modulo +D adalah Q3#4,+,<,###,+<#

Kita dapat melihat relasi kekongruenan itu dengan cara yang lain, seperti teorema berikut ini?

Teorema :#<
a  b .mod m0 bila dan hanya bila a dan b memiliki sisa yang sama jika dibagi m#

)ukti ?
Akan dibuktikan dari dua sisi,
Pertama,
 jika a  b .mod m0, maka akan ditunjukkan bahwa a dan b memiliki sisa yang sama jika
dibagi m# Karena a  b .mod m0, maka a  r .mod m0 dan b  r .mod m0, dengan r adalah
residu terkecil modulo m atau 3  r O m# elanjutnya, a  r .mod m0, berarti a  mM H r, dan
 b  r .mod m0, berarti b  mt H r, untuk suatu bilangan bulat M dan t, sehingga menurut
teorema +#+ hal# <D
dapat disimpulkan bahwa a dan b memiliki sisa yang sama jika dibagi m# .TerbuktiS0

Kedua,
 jika a dan b memiliki sisa yang sama, maka akan dirunjukkan a  b .mod m0#
&isalkan?
a memiliki sisa r jika dibagi m, berarti a  mM H r, dan
 b memiliki sisa r jika dibagi m, berarti b  mt H r, untuk suatu bilangan bulat M dan t,
dari kedua persamaan ini diperoleh ?
.a"b0  .mM  mt0 H .r"r0
.a"b0  m.M  t0
Karena M dan t adalah suatu bilangan bulat, maka .M"t0 adalah suatu bilangan bulat,
menurut teorema +#4 hal#<< berarti bahwa ?
mI.a"b0 atau a  b .mod m0# .TerbuktiS0
&enurut teorema"teorema terdahulu, ungkapan"ungkapan berikut mempunyai arti yang sama,
yaitu ?
4# n  F.mod 0
+# n  F H k 
<# n dibagi  bersisa F#
$E*EN(( :#<
5impunan bilangan bulat Qr 4, r +, r <,###, r m disebut sistim residu lengkap modulo m,
 bila setiap elemennya kongruen modulo m, dengan satu dan hanya satu dari 3,4,+,###,.m"40#

Contoh ?
5impunan QD:,"L,4+,"++,+D adalah sistim residu lengkap dari modulo :, dapat diperiksa
 bahwa ?
D:  3.mod :0
"L  4.mod :0
4+  +.mod
:0
+<  <.mod :0
+D  D.mod :0

Contoh ?
5impunan Q3,4,+,<,D merupakan sistim residu lengkap modulo :, sekaligus
sebagai himpunan residu terkecil modulo :#
Contoh ?
5impunan QD,<,+,4,3 merupakan suatu sistim residu lengkap modulo :#
Contoh ?
5impunan Q:,44,2,4,,4: bukan merupan sistim tersidu lengkap modulo 2,sebab :  44
.mod 20 yang dua"duanya berada dalam himpunan tersebut#

>RE6A( EKU(;A6EN(”

Apakah relasi Kekongruenan &odulo suatu bilangan bulat merupakan relasi


ekuiUalensi atau tidak V Untuk menjawab pertanyaan diatas, simaklah uraian"uraian berikutS
Kekongruenan modulo suatu bilangan bulat positi1 adalah relasi antara bilangan"
 bilangan bulat# suatu relasi disebut relasi ekuiUalensi jika relasi itu memiliki si1at re1lekti1,
simetris, dan transiti1#
ekarang akan ditunjukkan bahwa relasi kekongruenan itu merupakan relasi ekuiUalensi#

Perhatikan S
Jika m, a, b, dan c adalah bilangan"bilangan bulat dengan m positi1, maka ?
a# a  a .mod m0, si1at re1lekti1 
 b# Jika a  b .mod m0, maka b  a .mod m0, si1at simetris#
c# Jika a  b .mod m0 dan b  c .mod m0, maka a  c .mod m0, si1at transiti1#

)ukti ?
a# Karena a"a  3#m, maka a  a .mod m0#
 b# Jika a  b .mod m0, maka a"b  k#m, sehingga b"a  ."k0#m, yang berarti bahwa b  a .mod
m0#
c# a  b .mod m0, berarti a"b  p#m
 b  c .mod m0, berarti b"c  M#m
untuk suatu bilangan bulat p dan M, jika kedua persamaan tersebut kita jumlahkan, maka
diperoleh?
a"c  .pHM0#m
karena p dan M adalah bilangan"bilangan bulat, maka .p H M0 bilangan bulat,
sehingga a  c .mod m0#

Karena relasi >” .kekongruenan0 pada himpunan bilangan bulat memenuhi ketiga si1at
tersebut, yaitu re1lekti, simetris, dan transiti1, maka relasi >” .kekongruenan0 pada himpunan
 bilangan bulat merupakan relasi ekuiUalensi#
.terbuktiS0# Karena relasi kekongruenan pada bilangan bulat merupakan relasi ekuiUalensi,
maka akibatnya himpunan bilangan bulat pada kongruen modulo m ini terpartisi menjadi
himpunan"himpunan bagian yang setiap himpunan bagian disebut kelas#

Contoh ?
&isalnya kita memperhatikan himpunan bilangan bulat dengan relasi kekongruenan modulo
:, maka dengan relasi ini himpunan bagian bilangan bulat terpatisi .terbagi menjadi
himpunan"himpunan bagian yang saling asing, dan gabungannya sama dengan himpunan
 bilangan bulat0 menjadi : kelas, yaitu ?
@3B  Q###,"43,":,3,:,43,###
@4B  Q###,"L,"D,4,2,44,####
@+B  Q###,","<,
+,F,4+,#### @<B 
Q###,"F,"+,<,,4<,#### @DB 
Q###,"2,"4,D,L,4D,####

Keterangan ?
Pemberian nama untuk suatu kelas menggunakan nama salah satu anggota kelas
tersebut, yang dibubuhi tanda >garis diatasnya”, atau dengan menggunakan tanda >kurung
 persegi”, seperti contoh diatas#
Relasi kekongruenan mempunyai kemiripan si1at dengan persamaan, sebab relasi
kekongruenan dapat dinyatakan sebagai persamaan, yaitu a  b .mod m0 sama artinya dengan
a  b H km, untuk suatu bilangan bulat k#
&isalnya ?
4# Jika a  b .mod m0, maka .a H c0  .b H c0 .mod m0, untuk setiap bilangan bulat c#
+# Jika a  b .mod m0, maka ac  bc .mod m0, untuk setiap bilangan bulat c#

)ukti ?
4# Jika a  b .mod m0, berarti a"b  p#m, atau
a  pm H b, untuk setiap bilangan bulat p, selanjutnya,
 jika masing"masing ruas ditambahkan dengan bilangan bulat c, maka diperoleh ?
a H c  pm H b H c
atau,
.a H c0 " .b H c0 p#m
ang berarti bahwa?
.a H c0  .b H c0 .mod m0#######.Terbukti S0

Contoh ?
Jika 4:  < .mod D0, maka
? U 4F  : .mod D0,
sebab 4: H +  4F, dan < H +  :
U +4  L .mod D0,
sebab 4: H 2  +4, dan < H 2 
L U 442  43D .mod D0,
sebab 4: H 434  442, dan < H 434  43D#
U $an seterusnya#

+# Jika a  b .mod m0, berarti a"b  p#m untuk setiap bilangan bulat p selanjutnya,
 jika masing"masing ruas dikalikan dengan bilangan bulat c, maka diperoleh ?
c.a " b0  c#p#m
atau,
ac  bc  cp#m
karena c dan p masing"masing adalah bilangan bulat, maka c#p juga merupakan suatu
 bilangan bulat, sehingga diperoleh bahwa ?
ac  bc .mod m0####.Terbukti S0

contoh ?
Jika 43  + .mod D0, &aka
? U :3  43 .mod D0,
ebab 43#:  :3, dan +#:  43
U 4+3  +D .mod D0,
ebab 43#4+ 4+3, dam +#4+  +D
U $an seterusnya#

Teorema :#D?
Jika a  b .mod m0, dan c  d .mod m0, maka . a H c0  .b H d0 .mod m0#

)ukti ?
Jika a  b .mod m0, dan c  d .mod m0, akan dibuktikan bahwa . a H c0  .b H d0 .mod m0#
Kareana a  b .mod m0, berarti a  s#m H b, untuk suatu bilangan bulat s#
Karena c  d .mod m0, berarti c  t#m H d, untuk suatu bilangan bulat s#
Jika kedua persamaan tersebut dijumlahkan, maka diperoleh bahwa ?
.a H c0  .sm H tm0 H .b H d0
.a H c0  m.s H t0 H .b H d0
.a H c0 " .b H d0  m#.s H t0
5al ini berarti bahwa ?
a H c0  .b H d0 .mod m0
.TerbuktiS0
Contoh ?Jika +3  + .mod 20, dan +:  4 .mod 20, maka D:  < .mod 20, sebab +3 H +:  D:,
dan + H 4  <#

Teorema :#:
Jika a  b .mod m0, dan c  d .mod m0, maka aW H cy  bW H dy .mod m0, untuk  setiap bilangan bulat W dan y
)ukti ?
a  b .mod m0, berarti a  m#s H b,untuk suatu bilangan bulat s# c
 d .mod m0, berarti c  m#t H d, untuk suatu bilagan bulat t#
Jika kedua ruas persamaan pertama dikalikan dengan W, dan kedua ruas persamaan kedua
dikalikan dengan y, maka diperoleh ?
aW  msW H bW
cy  mty H dy

$engan menjumlahkan kedua persamaan ini, maka diperoleh bahwa ?


aW H cy  .msW H mty0 H .bW H dy0
aW H cy  m.sW H ty0 H .bW H dy0
.aW H cy0 " .bW H dy0  m.sW H ty0

 persamaan terakhir ini berarti bahwa ?


m I .aW H cy0 " .bW H dy0
sehingga ?
.aW H cy0  .bW H dy0 .mod m0#
.Terbukti S0

Contoh ?
Jika +4  4 .mod D0, dan 42  + .mod F0, maka
.+4#< H 42#D0  .4#< H +#D0 .mod F0
.2< H 2<0  .< H 0 .mod F0
4+2  44 .mod F0#

 >(*AT KANE6A( .PENG5APUAN0”

Pada persamaan = kesamaan bilangan bulat berlaku si1at kaselasi .penghapusan0, yaitu ?
&isalkan a,b,dan c bilangan bulat, jika ab  ac, dengan a X 3, maka b  c#

Contoh ?
Jika <#W  <#2, maka W  2
Apakakah pada kekongruenan berlaku si1at yang mirip dengan si1at kaselasi .penghapusan0
tersebut V
&isalkan ?
 jika ab  ac .mod m0, dengan a X 3
apakah b  c .mod m0 V
ambil sebuah contoh ?
+D  4+ .mod D0
<#  <#D .mod D0
  D .mod D0
Akan tetepi, bagaimana dengan contoh berikut ?
+D  4+ .mod D0
+#4+  +#2 .mod D0
Apakah 4+  2 .mod D0V Jelas tidak, karena D tidak membagi .4+  20

$ari kedua contoh diatas, dapat disimpulkan bahwa walaupun si1at kaselasi .penghapusan0
tidak berlaku sepenuhnya pada relasi kekongruenan, tetapi akan berlaku jika memenuhi
syarat seperti yang dinyatakan dalam teorema berikut ?

Teorema :#2?
Jika ac  bc .mod m0, dengan .c,m0  4, , maka a  b .mod m0#

)ukti ?
Jika ac  bc .mod m0, dengan .c,m0  4, , akan dibuktikan bahwa a  b .mod m0#
Jika ac  bc .mod m0, berarti m I .ac  bc0, atau m I c.a  b0# Karena m I c.a  b0, dengan
.c,m0  4, maka m I .a  b0 5al ini berarti bahwa a  b .mod m0#
.Terbukti S0
Contoh ?
Jika +#4  D#4 .mod 40, maka +  D .mod 40
Contoh ?
Tentukan bilangan"bilangan bulat y yang memenuhi perkongruenan <y  4 .mod F0V
Jawab ?
Karena 4  4: .mod F0, maka kita dapat mengganti 4 pada pengkongruenan tersebut dengan
4:, sehigga diperoleh ?
<y  4: .mod F0
elanjutnya karena .<,F0  4, maka kita dapat membagi < pada ruas"ruas perkongruenan
tersebut, ehingga diperoleh ?
y  : .mod F0
 berarti?
y  : H Fk untuk setiap bilangan bulat k,
atau dapat dikatakan bahwa himpunan penyelesaian dari pengkongruenan tersebut adalah Q:
H Fk Ik bilangan bulat k#

Kita dapat menghapus .melenyapkan0 suatu 1aktor dari suatu kekongruenan, jika 1aktor 
tersebut dan bilangan modulonya saling prima, sebaliknya jika 1aktor dan bilangan
modulonya tidak saling prima, maka kita harus mengganti bilangan modulonya seperti
tampak dalam teorema berikut ?

Teorema :#F?
Jika ac  bc .mod m0 dengan .c,m0  d,maka a  b .mod m=d0#

)ukti ?
ac  bc .mod m0 berarti m I .ac  bc0 atau mI c.a  b0, maka m=d I c=d .a"b0#
Karena d *P) dari c dan m, maka m=d dan c=d adalah bilangan"bilangan bulat#
Karena .c,m0  d, maka .c=d , m=d0  4#
Karena .c=d , m=d0  4, dan m=d I c=d .a"b0,maka ?
m=d I.a"b0
 berarti a  b .mod m=d0
.Terbukti S0
Contoh ?
Tentukan W yang memenuhi +W  D .mod 20

Jawab
+W  +#+ .mod 20, karena .+,20  +, maka ?
W  + .mod <0 atau, W  <k H +, untuk setiap bilangan bulat k# jadi nilai"nilai W adalah Q<k H
+, atau dapat dikatakan bahwa himpunan penyelesaian dari pengkongruenan itu adalah Q<k 
H + I k bilangan bulat#
$A*TAR PUTAKA

ukirman#+332# Pengantar Teori Bilangan#5anggar KeratonYogyakarta#


6imbong,A# $an Prijono,A#+332# Matematika Diskrit #C;#)udi UtomoY)andung#
etiawan,T,)#Stuktur Aljabar #totobaraZ1kip#unej#ac#id0

Anda mungkin juga menyukai