Anda di halaman 1dari 13

Critical Journal Review

Disusun oleh :

KELOMPOK VII ( Tujuh )

Nama : Steven Jordan Zebua (202117052)

Trisna Wahyu Ningsi Lase (202117054)

Veridiana Daeli (202117055)

Wasnidar Laia (202117057)

Kelas/Semester : A/I (Satu)

Mata Kuliah : Pendidikan Pancasila

Dosen Pengampu : Dr. Anugerah Tatema Harefa,S.H.,M.A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (FMIPA)

INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (IKIP GUNUNGSITOLI)

T.A. 2020/2021
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat,anugerah dan kasih-Nya kepada kita, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
Critical Jurnal Review ini dengan baik untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Pendidikan
Pancasila. Terimakasih juga penulis ucapkan kepada pihak-pihak yang telah membantu
penulis menyelesaikan tulisan ini, terutama kepada Dosen Pengampu Bapak Dr. Anugerah
Tatema Harefa,S.H.,M.A.
Tulisan ini berisi ulasan-ulasan dari jurnal yang penulis bahas, mulai dari identitas
jurnal, pembahasan, kritik serta kesimpulan dan saran dari jurnal tersebut.
Terlepas dari itu semua, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekuarngan
dan kesalahan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan
tangan terbuka penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar penulis dapat
memperbaiki tulisan ini menjadi yang lebih baik lagi ke waktu yang akan datang.
Akhir kata penulis berharap Critical Jurnal Review ini dapat memberikan manfaat
kepada semua pembaca. Terimakasih

Gunungsitoli, 21 Desember 2020

Kelompok 7,

Tim Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Critical jurnal review merupakan suatu hal yang penting bagi mahasiswa karena
mempermudah dalam membahas inti hasil penelitian yang telah ada. Terdapat beberapa hal
penting sebelum kita mereview jurnal, seperti menemukan jurnal yang sesuai dnegan topic
yang diangkat, membaca keseluruhan dari isi jurnal dan mencoba untuk menuliskan kembali
dengan bahasa sendiri pengertian dari jurnal tersebut. Jurnal memiliki beberapa ciri, seperti
dibatasi sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh organisasi yang membuat jurnal ilmiah,
memiliki judul dan nama penulis serta alamat email dan asal organisasi penulis, terdapat
abstract yang berisi ringkasan dari isi jurnal, introduction, metodologi yang diusulkan,
implementasi, kesimpulan dan daftar pustaka. Langkah penting dalam mereview sebuah
jurnal, yaitu mengemukakan bagia diskusi, mengemukakan bagian pendahuluan,
mengemukakan bagian kesimpulan. Hal-hal yang perlu ditampilkan dalam critical jurnal
review, yaitu mengungkapkan beberapa landasan teori yang digunakan oleh peneliti sebagai
acuan dalam penelitiannya dan tujuan apa yang ingin dicapai, mengungkapkan metode yang
digunakan, subjek penelitian, teknik pengumpulan data, alat pengumpul data, dan analisis data
yang digunakan, mengambil hasil dari penelitian yang telah dilakukan dengan memberikan
deskripsi singkat, jelas, dan padat, serta menyimpulkan isi dari jurnal.

B. Tujuan Penulisan CJR


 Penyelesaikan tugas CJR dari mata kuliah Pendidikan Pancasila
 Mempermudah memahami inti dari hasil penelitian sebuah Jurnal
 Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mereview sebuah jurnal
 Menambah pengetahuan mahasiswa mengenai jurnal
C. Manfaat CJR
 Membantu semua kalangan dalam mengetahui inti dari hasil penelitian yang
terdapat dalam suatu jurnal
 Menjadi bahan evaluasi dalam pembuatan suatu jurnal di penerbitan
berikutnya.
D. Identitas Jurnal

Judul Jurnal : Memahami Indonesia Melalui Prespektif Nasionalisme,

Politik Identitas, Serta Solidaritas

Jenis Jurnal : Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Penulis : Mifdal Zusron Alfaqi

ISSN : -

Tahun Terbit : 2015

Volume : Vol. - No. 2

Halaman : 111-116

Reviewer : Steven Jordan Zebua (202117052)

Trisna Wahyu Ningsi Lase (202117054)

Veridiana Daeli (202117055)

Wasnidar Laia (202117057)


Bab II

Ringkasan Isi Jurnal

A. Pendaahuluan
Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang terlahir dari semangat nasionalisme.
Semangat nasionalisme di Indonesia pada dasarnya memang lahir dari bentuk
perlawanan terhadap kolonialisme. hal ini disebabkan oleh semangat ingin
terbebasnya bangsa Indonesia dari belenggu kolonialisme yang dilakukan oleh
Belanda dan Jepang.Bagaimana suku-suku yang ada di Indonesia memiliki ciri khas
sendiri-sendiri antara satu dengan yang lainnya, ini merupakan ciri dari nasionalisme
yang ada di Indonesia . Keinginan mengembalikan politik identitas yang telah lama
sebagai aturan atau norma yang ada dimasyarakat tersebut yang akhirnya menjadikan
sebagai symbol perlawanan kepada kolonialisme. Nasionalisme juga muncul dari
adanya solidaritas yang tinggi yaitu rasa bahwa bangsa Indonesia tidak lebih rendah
dari bangsa penjajah. Politik identitas serta solidaritas yang ada di Indonesia sekarang
mengalami berbagai masalah. Hal ini terjadi karena adanya beberapa konflik antar
suku, etnis, agama dan masalah-masalah lain yang sering terjadi di Indonesia. Masalah
kegalauan politik identitas ini terjadi karena banyak yang menganggap bahwa identitas
hanya diartikan secara sempit yaitu identitas kelompok.
Bangsa Indonesia tidak boleh terjebak pada solidaritas kelompok-kelompok
yang melahirkan primordialisme dan chauvinisme.Konflik antar daerah, suku, agama,
serta kelompok yang sekarang sering terjadi hanya akan memecah belah semangat
persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Tidak bisa dipungkiri bahwa nasionalisme
Indonesia lahir sebagai alat gerakan perlawanan terhadap kolonialisme dan
imperialisme. akan tetapi pada dasarnya nasionalisme Indonesia terlahir karena adanya
politik identitas serta solidaritas, yaitu sebuah rasa bahwa bangsa Indonesia pernah
mempunyai peradaban yang besar.
B. Deskripsi Isi Jurnal

Nasionalisme merupakan kata yang sering muncul ketika membicarakan


tentang sejarah kemerdekaan Indonesia. Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang
terlahir dari semangat nasionalisme. hal ini disebabkan oleh semangat ingin
terbebasnya bangsa Indonesia dari belenggu kolonialisme yang dilakukan oleh
Belanda dan Jepang. Semangat nasionalisme di Indonesia pada dasarnya memang lahir
dari bentuk perlawanan terhadap kolonialisme. Nasionalisme juga muncul dari adanya
solidaritas yang tinggi yaitu rasa bahwa bangsa Indonesia tidak lebih rendah dari
bangsa penjajah. Seperti keyakinan bahwa bangsa Indonesia memiliki peradaban besar
yang pernah terjadi di nusantara.
Politik identitas serta solidaritas yang ada di Indonesia sekarang mengalami
berbagai masalah. Hal ini terjadi karena adanya beberapa konflik antar suku, etnis,
agama dan masalah-masalah lain yang sering terjadi di Indonesia. Masalah kegalauan
politik identitas ini terjadi karena banyak yang menganggap bahwa identitas hanya
diartikan secara sempit yaitu identitas kelompok. Untuk mewujudkan nasionalisme
dan politik identitas nasional Indonesia dibutuhkan solidaritas yang tinggi pada bangsa
Indonesia. bangsa Indonesia tidak boleh terjebak pada solidaritas kelompok-kelompok
yang melahirkan primordialisme dan chauvinisme. Kemudian kita akan terjebak pada
fanatisme kedaerahan, kesukuan, agama, golongan, serta kelompok-kelompok lainnya,
yang pastinya akan melunturkan jiwa nasionalisme bangsa Indonesia.
 Nasionalisme
Nasionalisme secara etimologi berasal dari kata “nasional” dan “isme” yaitu
paham kebangsaan yang mengandung makna kesadaran dan semangat cinta tanah air,
memiliki kebanggaan sebagai bangsa, atau memelihara kehormatan bangsa, memiliki
rasa solidaritas terhadap musibah dan kekurangberuntungan saudara setanah air,
sebangsa dan senegara serta menjunjung tinggi nilai persatuan dan kesatuan.
Beberapa ahli juga banyak yang mendefi nisikan tentang konsep nasionalisme.
Abdul Munir Mulkhan (1996:14), mengatakan bahwa “nasionalisme adalah sebuah
gagasan mengenai kesatuan kebangsaan dalam suatu wilayah politik kenegaraan”.
Kemudian menurut Marvin Perry (2013:94). “Nasionalisme adalah suatu ikatan sadar
yang dimiliki bersama oleh sekelompok orang yang memiliki kesamaan bahasa,
kebudayaan dan sejarah yang ditandai dengan kejayaan dan penderitaan bersama dan
saling terikat dalam suatu negeri tertentu”. Tidak bisa dipungkiri bahwa nasionalisme
Indonesia lahir sebagai alat gerakan perlawanan terhadap kolonialisme dan
imperialisme. akan tetapi pada dasarnya nasionalisme Indonesia terlahir karena adanya
politik identitas serta solidaritas, yaitu sebuah rasa bahwa bangsa Indonesia pernah
mempunyai peradaban yang besar.
“Nasionalisme di Indonesia merupakan suatu cara untuk “saringan ideologis”
yang berbasis nilai-nilai luhur yang telah lama berkembang di nusantara” (Hariyono,
2014:59). Dengan adanya nasionalisme tersebut maka adanya perasaan bahwa bangsa
Indonesia tidak lebih rendah dari bangsa penjajahan akhirnya semangat tersebut
melahirkan gerakan- gerakan perlawanan terhadap kolonialisme.

 Politik Identitas
Politik identitas secara pengertian berawal dari dua kata yaitu politik dan
identitas. Pertama kita melihat dari pengertian politik terlebih dahulu yaitu secara
etimologi politik berasal dari bahasa Yunani yaitu Politeia, atau polis yang artinya
adalah negara atau kota. Kemudian menurut Miriam Budiardjo (2002:8), “politik
(politics) adalah bermacam-macam kegiatan dalam suatu sistem politik (atau nagara)
yang menyangkut proses menentukan tujuan-tujuan dari sistim itu dan melaksanakan
tujuan-tujuan itu”. Kemudian yang kedua adalah pengertian identitas, secara etimologi
identitas berasal dari kata identity yang artinya sebuah ciri yang melekat pada
seseorang atau kelompok misalanya suku, ras, agama dan antar golongan yang
membedakan dengan yang lainnya.
Kemudian pengertian politik identitas adalah sebuah alat politik suatu
kelompok seperti etnis, suku, budaya, agama atau yang lainnya untuk tujuan tertentu
misalnya sebagai bentuk perlawan atau sebagai alat untuk menunjukan jati diri suatu
kelompok tersebut. Menurut Sri Astuti Buchari (2014:20). “Politik identitas
merupakan suatu alat perjuangan politik suatu etnis untuk mencapai tujuan tertentu,
dimana kemunculannya lebih banyak disebabkan oleh adanya faktor-faktor tertentu
yang dipandang oleh suatu etnis sebagai adanya suatu tekanan berupa ketidakadilan
politik yang dirasakan oleh mereka”.
Dapat disimpulkan bahwa politik identitas merupakan alat perjuangan yang
dipakai suatu kelompok untuk memperjuangkan apa yang menjadi keingininan
kelompok tersebut. Politik identitas ini sering muncul ketika terjadi adanya
ketidakadilan atau biasanya hal tersebut juga muncul akibat adanya konflik yang
melibatkan kelompok satu dengan kelompok yang lain. Hal tersebut terjadi karena
merasa adanya kesamaan karakteristik atau etnis serta kesukuan suatu kelompok
tersebut Dalam pembangunan arah identitas, maka diperlukan sebuah cara untuk
membentuk identitas tersebut, menurut Castells (dalam Sri Astuti Buchari, 2014:23),
ada tiga pembentukan dalam membangun sebuah identitas, yaitu identitas legitimasi,
identitas resisten, dan identitas proyek. Identitas Legitimasi (legitimizing identity),
yaitu identitas yang diperkenalkan oleh sebuah institusi yang mendominasi suatu
masyarakat yang merasionalisasikan dan melanjutkan dominasinya terhadap aktor-
aktor sosial.
Identitas Resisten (resistance identity) yaitu sebuah proses pembentukan
identitas oleh aktor-aktor sosial yang dalam kondisi tertekan dengan adanya dominasi
dan stereotipe oleh pihak-pihak lain sehingga membentuk resistensi dan pemunculan
identitas yang berbeda dari pihak yang mendominasi, dengan tujuan untuk
kelangsungan hidup kelompok atau golongannya. Dan Identitas Proyek (project
Identity) yaitu suatu identitas dimana aktor-aktor sosial membentuk suatu identitas
baru yang dapat menentukan posisi-posisi baru dalam masyarakat sekaligus
mentransformasi struktur masyarakat secara keseluruhan.
 Solidaritas
Secara pengertian solidaritas adalah sikap kesetiakawanan atau kebersamaan,
dalam kepentingan bersama serta rasa simpati terhadap suatu kelompok tertentu.
Solidaritas muncul ketika individu merasa cocok terhadap individu yang lain yang
akhirnya melahirkan sebuah kesepakatan bersama untuk saling berkomitmen dalam
suatu tujuan. Dalam konsep solidaritas ada 2 (dua) macam bentuk solidaritas dalam
perjalanannya, yaitu solidaritas mekanik dan solidaritas organik.Solidaritas mekanik
merupakan persamaan perilaku atau sikap dari individu satu dengan individu yang
lain, sedangkan solidaritas organik adalah sifat saling ketergantungan antar
masyarakat sosial. Artinya setiap individu satu dengan individu yang lain saling
ketergantungan atau saling membutuhkan.
Perbedaan solidaritas mekanik dan solidaritas organik yaitu: Solidaritas
Mekanik : Pembagian kerja rendah, Kesadaran kolektif kuat, Hukum represif
dominan, Individualitas rendah, Konsensus pada nilai-nilai abstrak dan umum itu
penting, Keterlibatan komunitas dalam menghukum orang yang menyimpang, Secara
relatif saling ketergantungan dan Bersifat primitif atau pedesaan. Sedangkan
solidaritas organik : Pembagian kerja tinggi, Kesadaran kolektif lemah, Hukum
restitutif dominan, Individualitas tinggi, Konsensus terhadap pola-pola normatif
penting, badan-badan kontrol sosial yang menghukum orang yang menyimpang,
saling ketergantungan yang tinggi, dan Bersifat industrial perkantoran. Solidaritas
mekanik muncul karena ketergantungan individu satu dengan individu yang lain.
Sebagai contoh misalnya karena hubungan kerja, kesamaan hobi, kelompok studi, dan
berbagai kegiatan yang lain yang biasanya dilakukan oleh orang-orang dilingkungan
perkotaan. Sedangkan solidaritas organik juga mengalami banyak permasalah. Seperti
misalnya karena tingkat solidaritas yang begitu tinggi terhadap suatu kelompok
tertentu maka melahirkan konflik dengan kelompok yang lain, ini dapat dilihat dari
berbagai contoh misalnya perselisihan antar suporter sepakbola yang sekarang ini
sering terjadi di Indonesia.
BAB III

PEMBAHASAN

A. Pembahasan Isi Jurnal.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan penulis dengan melakukan metode


pendekatan kualitatif , bertujuan agar pembaca mampu terbakar semangat nasionalimenya
terutama pada unsur politik identitas serta solidaritas. Nasionalisme secara etimologi berasal
dari kata “nasional” dan “isme” yaitu paham kebangsaan yang mengandung makna kesadaran
dan semangat cinta tanah air, memiliki kebanggaan sebagai bangsa, atau memelihara
kehormatan bangsa, memiliki rasa solidaritas terhadap musibah dan kekurangberuntungan
saudara setanah air, sebangsa dan senegara serta menjunjung tinggi nilai persatuan dan
kesatuan atau sering kita sebut dengan kata Solidaritas.

Berikut menurut tanggapan para ahli, diantaranya.:

Abdul Munir Mulkhan (1996:14), mengatakan bahwa “nasionalisme adalah sebuah


gagasan mengenai kesatuan kebangsaan dalam suatu wilayah politik kenegaraan”. Kemudian
menurut Marvin Perry (2013:94). “Nasionalisme adalah suatu ikatan sadar yang dimiliki
bersama oleh sekelompok orang yang memiliki kesamaan bahasa, kebudayaan dan sejarah
yang ditandai dengan kejayaan dan penderitaan bersama dan saling terikat dalam suatu negeri
tertentu”.

Miriam Budiardjo (2002:8), mengatakan bahwa “politik (politics) adalah bermacam-


macam kegiatan dalam suatu system politik (atau nagara) yang menyangkut proses
menentukan tujuan-tujuan dari sistim itu dan melaksanakan tujuan-tujuan itu”. Menurut Sri
Astuti Buchari (2014:20). “Politik identitas merupakan suatu alat perjuangan politik suatu
etnis untuk mencapai tujuan tertentu, dimana kemunculannya lebih banyak disebabkan oleh
adanya faktor-faktor tertentu yang dipandang oleh suatu etnis sebagai adanya suatu tekanan
berupa ketidakadilan politik yang dirasakan oleh mereka”.

Maka seharusnya solidaritas dimaknai sebagai sikap yang saling menyayangi antar
indivdu, sikap saling memegang teguh norma-norma yang ada di masyarakat, serta sikap
saling merasa senasib dan secita-cita dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI). Dengan sikap solidaritas kebangsaan yang tinggi setiap warga negara maka akan
menjadi sebuah gerakan bersama untuk mewujudkan negara yang adil dan makmur, sesuai
dengan amanah Pancasila sebagai pandangan hidup bersama bangsa Indonesia.
B. Analisis Jurnal

Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan secara jelas


tentang makna ataupuin perspektif nasionalisme, politik
identitas, dan solidaritas guna mengenal Indonesia yang
pluralrisme yang satu dalam kebhinnekaan. Sudah menjadi
tanggung jawab bersama untuk menjaga makna NKRI (Negara
Kesatuan Republik Indonesia) dengan segala keberagamannya.
Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah buku-buku bertema
Nasionalisme, Ideologi Pancasila, Dasar-dasar Politik
Assesment Data Mengamati dan menyusun ulang point-point yang berbau
prespektif atau cara pandang tentang Nasionalisme, Politik
Identitas dan Solidaritas yang tidak lepas dari ideologi
Pancasila Di Indonesia.
Langkah Penelitian Tidak ada langkah-langkah dalam jurnal ini

Teknik Pengumpulan Deskripstif kualitatif


Data
Hasil Penelitian Hasil penelitian dari jurnal ini ialah Berdasarkan hasil
observasi melalui Instrumen penelitian buku-buku bertema
Nasionalisme, Ideologi Pancasila, Dasar-dasar Politik yang
sinkron dengan tema jurnal yang dibahas.
“Nasionalisme di Indonesia merupakan suatu cara untuk
“saringan ideologis” yang berbasis nilai-nilai luhur yang telah
lama berkembang di nusantara” (Hariyono, 2014:59). Dengan
adanya nasionalisme tersebut maka adanya perasaan bahwa
bangsa Indonesia tidak lebih rendah dari bangsa penjajahan
akhirnya semangat tersebut melahirkan gerakan- gerakan
perlawanan terhadap kolonialisme.
Kelebihan Penelitian Kekuatan Jurnal Utama:

 Dalam jurnal abstraknya sudah mewakili isi dari jurnal


seperti objek penelitian, tujuan penelitian, dan hasil dari
jurnal tersebut.
 Dalam jurnal memuat tentang langkah- langkah
kegiatan sehingga jurnal lebih mudah dipahami
bagaimana alur dari penelitian tersebut.Judul
Judul penelitian cukup jelas, akurat, tidak ambigu, dan
       
menggambarkan apa yang akan diteliti serta menarik perhatian
pembaca yang menggambarkan secara jelas mengenai inti
masalah atau mengapa judul penelitian tersebut diangkat.

 Sasaran / Hipotesis Penelitian


      Sasaran dan hipotesis penelitian disebutkan secara jelas dan
mencerminkan informasi yang disajikan dalam tinjauan
pustaka.

    

Kekurangan Penelitian Kelemahan Jurnal Utama:

 Tidak terdapat langkah-langkah penelitian


 Pada jurnal sedikit dicantumkan tabel atau grafik yang
mendukung sehingga membuat pembaca sukar memahami
isi jurnal
 Dalam jurnal tidak memuat kajian ahli. Sehingga kita tidak
dapat mengkaji perbedaan antara pendapat para ahli dan
konsep pada jurnal.
 Dalam jurnal penjelasannya terkesan berulang-ulang atau
bertele-tele.

BAB III
KESIMPULAN

A. Simpulan

Nasionalisme begitu penting bagi bangsa dan Negara Indonesia. karena semangat
nasionalisme inilah yang akhirnya membawa bangsa Indonesia untuk keluar dari era
kolonialisme dan imperialisme yang telah lebih dari tiga abad menjajah Indonesia. Politik
identitas yang ada disetiap suku ada bermacam corak dan latar belakang sendiri-sendiri, mulai
dari kemunculan politik identitas yang di sebabkan oleh adanya ketidakadilan, wujud
perlawanan, warisan nilai luhur, serta alat untuk menunjukan jati diri suku tertentu dengan
suku lain. sikap nasionalisme dan politik identitas harus dibarengi dingan sikap solidaritas
kebangsaan yang kuat. Sikap solidaritas kebangsaan yang kuat akan melahirkan tatanan
masyarakat yang stabil dan saling menghargai serta merasa memiliki individu satu dengan
individu yang lainnya, dalam hal ini adalah warga negara. Dengan sikap solidaritas
kebangsaan yang tinggi setiap warga negara maka akan menjadi sebuah gerakan bersama
untuk mewujudkan negara yang adil dan makmur, sesuai dengan amanah Pancasila sebagai
pandangan hidup bersama bangsa Indonesia.

B. Saran

Dari Jurnal diatas kita belajar betul tentang pemahaman rakyat Indonesia tentang
Nasionalisme, Politik Identitas dan Solidaritas. Namun , demi perkembangan jurnal kdeepan
agar dapat memaksimalkan penyampaian informasi kepada pembaca maka kami harapkan
agar setiap point point kelemahan jurnal dapat diperbaiki dan tak terulang di masa depan.

Anda mungkin juga menyukai