A. Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan kekentalan zat cair adalah untuk memahami asas kerja
viskosimeter, memahami tentang kekentalan zat cair, serta dapat menentukan angka
kental dinamis dari suatu cairan.
45
C. Landasan Teori
Dalam kehidupan sehari-hari terlihat bahwa air memiliki sifat lebih mudah diaduk dan
cepat tertuang dibandingkan dengan minyak lincir. Minyak lincir lebih kental dari pada
air. Mengaduk dan menuang adalah menggerakan zarah-zarah dan lapisan cairan
terhadap sesamanya. Pada suatu cairan yang mengalir, lapisan-lapisan itu begerak
dengan kecepatan yang tidak sama sehingga saling berdesakan.
G v + dv
dy
G v
Gaya gesek G antara 2 lapisan zat cair yang mengalir, berbanding lurus dengan luas
lapisan A dan perubahan kecepatan dv serta berbanding terbalik dengan perubahan
jarak dy.
dv dv
Sehingga G≅ A , atau dapat ditulis G= A (5.1)
dy dy
dengan:
G = Gaya gesek
= Angka kental dinamis (viskositas)
A = Luas lapisan
dv = Perubahan kecepatan
dy = Perubahan jarak
gram dyne detik
Satuan dalam sistem satuan cgs adalah = = poise, sedangkan dalam
cm detik cm2
newton detik
mks adalah = h 10 poise.
m2
Besar tergantung pada temperatur dan faktor lain. Pada pengaliran melalui pipa
dyne
sepanjang 1 cm dan jari-jari tampang R cm, karena perbedaan tekanan p dapat
cm2
ditunjukkan bahwa volume cairan (dalam cm3) yang mengalir dalam waktu t detik
adalah :
46
πR2 pt
V= (5.2)
8
A
B Termostat
Cara kerja percobaan kekentalan adalah sebagai berikut. Cairan yang akan diperiksa,
dialirkan melalui pipa vertikal. Pipa ini berda di dalam termostat (Gambar 5.1). Bagian
atas pipa membesar untuk menyimpan cairan yang akan diperiksa. Bila waktu yang
diperlukan untuk mengalir zat cair 1 dengan volume sesuai goresan A sampai dengan
B adalah t1, dan waktu untuk mengalirkan zat cair 2 dengan volume yang sama adalah
t2, maka:
s1 t1 s2 t2 1 s1 t1
= atau = (5.3)
1 2 2 s2 t2
dengan:
s1 = berat jenis zat cair 1
s2 = berat jenis zat cair 2
Pada percobaan ini zat cair 1 adalah larutan garam (NaCl) dan zat cair 2 adalah air
murni (aquadest). Jadi dapat dibandingkan antara larutan NaCl dan aquadest.
Perbandingan ini dinamakan nisbi larutan, yaitu:
larutan Slarutan tlarutan
nisbi = = (5.4)
aquadest Saquadest taquadest
Untuk mengetahui dinamis larutan (dL), harus diketahui dahulu nisbi larutan
seperti pada persamaan (5.4). Berdasarkan nisbi larutan tersebut dapat ditentukan
dinamis larutan dengan persamaan :
dL =nisbi .dA , dengan dA =1,005.10-2 poise (5.5)
47
Untuk setiap konsentrasi larutan dapat ditentukan dinamis larutan (dL).
D. Pelaksanaan Percobaan
48
T1 +T2 +T3 41+41,1+41
tlarutan 1 = = = 44,03 detik
3 3
T1 +T2 +T3 39,4+40+39,6
tlarutan 2 = = = 39,60 detik
3 3
T1 +T2 +T3 39,7+39,7+39,6
tlarutan 3 = = = 39,66 detik
3 3
T1 T2 T3 Trata-rata
Larutan
(detik) (detik) (detik) (detik)
Aquadest(200 ml air) 39,8 40,2 40,4 40,13
Larutan 1 (200 ml air garam) 41 41,1 42 44,03
Larutan 2(100 ml air + 100 ml air garam) 39,4 40 39,6 39,60
Larutan 3 (150 ml air + 50 ml air garam) 39,7 39,7 39,6 39,66
49
3. Dihitung nisbi
s t
η larutan larutan
nisbi s t
aquadest aquadest
1,256 x 40,13
nisbi larutan aquadest = = 1,256 gr/cm3
1 x 40,13
1,256 x 41,03
nisbi larutan 1 = = 1,284 gr/cm3
1 x 40,13
1,256 x 39,6
nisbi larutan 2 = = 1,239 gr/cm3
1 x 40,13
1,256 x 39,66
nisbi larutan 3 = = 1,241 gr/cm3
1 x 40,13
η η xη η 1,005x10 2 poise
dl nisbi dA dA
dl aquadest = 1,256x 1,005x10-2 poise = 1,26228x 10-2 poise
dl larutan 1 = 1,284 x 1,005x10-2 poise = 1,2905 x 10-2 poise
dllarutan 2 = 1,239 x 1,005x10-2 poise = 1,2455 x 10-2 poise
dl larutan 3 = 1,241 x 1,005x10-2 poise = 1,2474 x 10-2 poise
T rata- Berat
nisbi dl
Larutan rata jenis
(gr/cm3) (poise)
(detik) (gr/cm3)
Aquadest(200 cc air) 40,13 1,256 1,256 1,2622 x10-2
Larutan 1 (200 cc air garam) 41,03 1,284 1,284 1,2905 x 10-2
Larutan 2(100 cc air + 100 cc air garam) 39,60 1,239 1,239 1,2455 x10-2
Larutan 3 (150 cc air + 50 cc air garam) 39,66 1,241 1,241 1,2474 x10-2
50
F. Pembahasan
G. Kesimpulan
51