Semester II 2020/2021
LAPORAN PRAKTIKUM
Nama : Hilma
NIM : 332 20 036
Kelas : 1B D3-Analisis Kimia
I. Tujuan :
Setelah percobaan ini dilakukan, mahasiswa dapat menentukan
orde redaksi dari pengaruh suhu dan konsentrasi terhadap
kecepatan reaksi.
1. Na2S2O3
2. HC1
3. Aquadest
d (Aı)
---------------- = k (Aı )m. A(2)n
Dt
Bila m = 1, reaksi dikatakan orde satu terhadap A, dan bila m = 2, reaksi dikatakan
berorde dua terhadap A. untuk persamaan laju dalam bentuk yang sederhana ini,
orde reaksi keseluruhan adalah jumlah dari pangkat- pangkatnya. Faktor
perbandingan k merupakan tetapan laju yang berdasarkan persamaan diatas
mempunyai satuan C3-(m-n). waktu bila reaksi berorde satu,
biasanya k dinyatakan dalam detik – ı atau menit – ı. bila reaksi berorde dua,
secara keseluruhan k dinyatakan dalam liter. permol, perdetik; cm3. permol.
perdetik atau cm3peerdetik.
Reaksi orde satu:
k
A produk
-d (A)
= k . (A)
dt
dimana :
(Ao)
In = k . t(A)
2,303 (Ao)
k log
(A) (A)
Semakin besar molaritas suatu reaktan, maka akan semakin cepat laju
reaksinya berlangsung. Semakin tinggi molaritasnya berarti semakin tinggi
molaritasnya berarti semakin padat dan banyak molekul yang terkandung.
Untuk tahap 1
Tahap 2 :
V. Data pengamatan
Tahap 1 :
Tahap 2 :
Menggunakan system 4 dengan komposisi Na2S2O3 (20 ml), HCl (2 ml),
dan H2O (20 ml).
Suhu Suhu 1/ Suhu Waktu 1/waktu Perubahan Log
No.
ºC ºK (𝐾 −1 ) (s) (𝑠 −1 ) warna 1/waktu
1 20 293 0,0034 60.58 0,016 Bening -putih -1,7959
2 29 302 0,0033 37.93 0,026 Bening -putih -1,5850
3 40 313 0,0032 22.92 0,044 Bening -putih -1,3565
4 50 323 0,0031 10.01 0,099 Bening -putih -1,0044
VI. Perhitungan
Menentukan laju reaksi tahapan 1 (pengaruh konsentrasi
terhadap laju reaksi)
1
1. Laju reaksi = 𝑡
a. Konsentrasi tiosulfat 50 mL, dengan waktu 14.06 s
1 1
𝑡 = 14.06 = 0,071 𝑠 −1
b. Konsentrasi tiosulfat 40 mL, dengan waktu 18.49 s
1 1
𝑡 = 18.49 = 0,054 𝑠 −1
c. Konsentrasi tiosulfat 30 mL, dengan waktu 24.77 s
1 1
𝑡 = 24.77 = 0,04 𝑠 −1
d. Konsentrasi tiosulfat 20 mL, dengan waktu 37.93 s
1 1
= 37.93 = 0,026 𝑠 −1
𝑡
Erlenmeyer 3
V1 x M1 = V2 x M2
30 mL x 0,25 M = 52 ML x M2
30 𝑚𝐿 𝑥 0,25 𝑀
M2 =
52 𝑚𝐿
M2 = 0,144231 M
Erlenmeyer 4
V1 x M1 = V2 x M2
20 mL x 0,25 M = 52 ML x M2
20 𝑚𝐿 𝑥 0,25 𝑀
M2 = 52 𝑚𝐿
M2 = 0,096153 M
0.04
0.03
0.02
0.01
0
0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3
konsentrasi (M)
3. Perhitungan orde reaksi : (untuk kelompok 1, menghitung orde
reaksi 1 dan 2)
𝑉1 𝑘1
= 𝑘2
𝑉2
0,071 𝑘1 50
= 𝑘2 40
0,054
1,3148 = 1,25 x
X = 1,05184
Menentukan laju reaksi tahapan 2 (pengaruh suhu terhadap
laju reaksi )
1
Laju reaksi = 𝑇 =…(𝐾 −1 )
Menghitung T (K)
a. T = 29 ºC
T = 29 +273 = 302 𝐾
b. T = 20 ºC
T = 20 +273 = 293 K
c. T = 40 ºC
T = 40 +273 = 313 K
d. T = 50 ºC
T = 50 +273 = 323 K
1
Menghitung 𝑇 =…(𝐾 −1 )
T = 293 K
1
T = 293 = 0,0034 𝐾 −1
T =302 K
1
T = 302 = 0,0033 𝐾 −1
T = 313 K
1
T= = 0,0032 𝐾 −1
313
T = 323 K
1
T = 323 = 0,0031 𝐾 −1
1
Menghitung 𝑡
60.58 s
1 1
Laju reaksi = 60.58 = 0,016 𝑠 −1 log 𝑡 = -1,7959
37.93 s
1 1
Laju reaksi = 37.93 = 0,026 𝑠 −1 log 𝑡 = -1,5850
22.92 s
1 1
Laju reaksi = 22.92 = 0,044 𝑠 −1 log 𝑡 = -1,3565
10.01 s
1 1
Laju reaksi = 10.01 = 0,099 𝑠 −1 log 𝑡 = -1,0044
Grafik :
0.1
y = 0.0027x - 0.046
0.08 R² = 0.8744
1/waktu
0.06
0.04
0.02
0
0 10 20 30 40 50 60
suhu ºC
Grafik 2.1
0.00325
0.0032
0.00315
0.0031 y = -0.0004x + 0.0027
R² = 0.9839
0.00305
-2 -1.5 -1 -0.5 0
log v
Grafik 2.2
Komentar kedua grafik diatas adalah sebagai berikut :
Dari kedua kurva tersebut, dapat disimpulkan bahwa suhu mempunyai pengaruh
yang sangat penting terhadap laju reaksi dimana pada grafik ke 2.1 menunjukkan
bahwa semakin tinggi suhu suatu larutan maka semakin cepat pula bereaksi, dan
pada kurva 2.2 menunjukkan bahwa semakin tinggi suhu suatu larutan maka
semakin tinggi pula log v, sebaliknya jika semakin rendah 1/T maka semakin
tinggi log v.
VII. Pembahasan
Percobaan ini bertujuan untuk menentukan orde redaksi dari
pengaruh suhu dan konsentrasi terhadap kecepatan reaksi. Pada percobaan
tahap 1 dilakukan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi terhadap laju
reaksi. Percobaan ini dilakukan dengan variasi konsentrasi Na2S2O3 da
n H2O, sedangkan konsentrasi HCl tetap. Langkah awal dari percobaan
ini adalah dilakukan pengadukan untuk menghomogenkan larutan
tujuannya agar pecobaan dapat berjalan dengan optimal. Pada tahap 1 ini
yang membedakan antara campuran 1 dan lainnya adalah komposisi
Na2C2O3, HCl, dan H2O.
IX. Saran