Anda di halaman 1dari 23

BALAI WILAYAH SUNGAI SULAWESI III

DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR


2020
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

LAPORAN PENGADAAN
TANAH
Penyusunan Dokumen Lingkungan dan
LARAP Pengendalian Banjir Sungai Sausu
Kab. Parigi Moutong

2020
Laporan Pengadaan Tanah
Penyusunan Dokumen Ligkungan Hidup dan LARAP Pengendalian Banjir Sungai Sausu Kab. Parigi Moutong

KATA PENGANTAR

Laporan ini adalah Dokumen Pengadaan Tanah “Dokumen Lingkungan dan


LARAP Pengendalian Banjir Sungai Sausu Kab. Parigi Moutong”. Laporan ini disusun
berdasarkan atas Surat Perjanjian Kerja (Kontrak Pekerjaan) Antara PT.Artama
Interkonsultindo dan PPK Perencanaan dan Program Satuan Kerja Balai Wilayah
Sungai (BWS) Sulawesi III, Nomor Kontrak : HK0201/P&P/Bws13/657/2020 dan
tanggal kontrak 14 April 2020.

Isi dari dokumen Pengadaan Tanah ini adalah penjelasan mengenai inti dari
pekerjaan “Dokumen Lingkungan dan LARAP Pengendalian Banjir Sungai Sausu Kab.
Parigi Moutong” yang meliputi, Letak Tanah, Luas Tanah yang Dibutuhkan, Gambaran
Umum, Perkiraan Waktu Pelaksanaan Pengadaan Tanah, Pelaksanaan Pembangunan,
Perkiraan Nilai Tanah, Rencana Aksi Pengadaan Tanah.

Kepada berbagai pihak yang telah memberikan saran dan masukan terhadap
proses penyusunan laporan ini, kami ucapkan terima kasih.

Palu, November 2020

PT.ARTAMA INTERKONSULTINDO

.......................

Ketua Tim

i
Laporan Pengadaan Tanah
Penyusunan Dokumen Ligkungan Hidup dan LARAP Pengendalian Banjir Sungai Sausu Kab. Parigi Moutong

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ i


DAFTAR ISI ..................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. iii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... iv
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... v
BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................... I-1
1.1 Latar Belakang .................................................................................. I-1
1.2 Maksud,Tujuan dan Sasaran Kegiatan.............................................. I-2
1.3 Lokasi Kegiatan................................................................................. I-2
BAB II. GAMBARAN UMUM ............................................................................ I-1
2.1. Luas Tanah yang Dibutuhkan............................................................ II-1
2.2. Gambaran Umum Status Tanah........................................................ II-1
2.3. Perkiraan Waktu Pelaksanaan Pengadaan Tanah ............................ II-4
2.4. Perkiraan Nilai Tanah ........................................................................ II-4
BAB III. RENCANA PENGADAAN TANAH ..................................................... III-1
LAMPIRAN
- Surat Kesesuaian Tata Ruang (KALAU ADA)

ii
Laporan Pengadaan Tanah
Penyusunan Dokumen Ligkungan Hidup dan LARAP Pengendalian Banjir Sungai Sausu Kab. Parigi Moutong

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Rekapanitulasi Luas dan Jumlah Lahan Rencana


Pembangunan Pengendalian Banjir Sungai Sausu ......................... II-2
Tabel 2.2 Rekapitulasi Hasil Pendataan Aset Warga Terdampak ................... II-2
Tabel 2.3 Harga Tanah Berdasarkan Harga Pasar ......................................... II-5
Tabel 2.4 Harga Bangunan Berdasarkan NJOP ............................................. II-5
Tabel 2.5 Harga Bangunan Berdasarkan Pasar ............................................. II-5

iii
Laporan Pengadaan Tanah
Penyusunan Dokumen Ligkungan Hidup dan LARAP Pengendalian Banjir Sungai Sausu Kab. Parigi Moutong

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Denah Rencana Lokasi Pengendali Banjir Sungai Sausu.......... I-3

iv
Laporan LARAP
Penyusunan Dokumen Ligkungan Hidup dan LARAP Pengendalian Banjir Sungai Sausu Kab. Parigi Moutong

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sungai Sausu berada di Kecamatan Sausu Kabupaten Parigi Moutong, merupakan
sungai ordo 1 dari Daerah Aliran Sungai (DAS) Sausu dengan luas ± 568,64 Km2 di WS
Parigi Poso. Panjang sungai utama sekitar ±125 Km. Sungai adalah suatu alur air
yang ada dipermukaan bumi dan terbentuk secara alamiah mengalir menuju danau
atau laut atau ke sungai yang lain. Sungai sebagai sumber air sangat besar manfaatnya
dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat misalnya untuk irigasi pertanian, bahan
baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan, bahkan sebagai objek
wisata. Pada umumnya, kondisi sungai di bagian hulu dipengaruhi oleh kondisi daerah
aliran sungai, khususnya kerapatan vegetasi hutan. Pada bagian tengah banyak
dipengaruhi oleh budidaya pertanian dan sebagian pemukiman, sedangkan pada
bagian hilir sungai didominasi oleh pengaruh dampak pemukiman yang padat dengan
segala permasalahan limbahnya.

Berkaitan dengan hal tersebut maka Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi
III merencanakan kegiatan pembangunan pengendali Banjir Sungai Sausu
Kabupaten Parigi Moutong untuk mengembalikan fungsi alami dari Sungai dan anak
sungainya. Rencana kegiatan pembangunan tersebut sudah dilengkapi dengan
kajian secara teknis (DED) Pengendalian Banjir Sungai Sausu Kabupaten Parigi
Moutong, yang menghasilkan desain-desain penanganan sungai berupa tanggul
pengaman, check dam dan normalisasi.

Pengadaan tanah dalam rangka pembangunan yang ditujukan untuk kepentingan


umum telah diatur Nomor 2 Tahun 2012 tentang pengadaan tanah bagi
pembangunan untuk kepentingan umum. Salah satu dampak penting dari kegiatan
pembangunan pengendali Banjir Sungai Sausu Kabupaten Parigi Moutong adalah
pengadaan lahan pada lahan-lahan yang diprakirakan terkena dampak banjir
Sungai Sausu di Kabupaten Parigi Moutong. Berdasarkan design perencanaan
Pengendalian Banjir Sungai Sausu diperoleh informasi bahwa wilayah yang terkena
pengadaan lahan berada di 5 (lima) desa di Kecamatan Sausu Kabupaten Parigi
Moutong. Oleh karena itu dilakukan studi Land Acquisition Resettlement Action
Plan (LARAP) pada lahan yang terkena proyek pengendalian banjir.

1.2. Maksud,Tujuan dan Sasaran Kegiatan

I-1
Laporan LARAP
Penyusunan Dokumen Ligkungan Hidup dan LARAP Pengendalian Banjir Sungai Sausu Kab. Parigi Moutong

Maksud dilaksanakannya pekerjaan ini, adalah:


a. Mendapatkan data kepemilikan tanah, bangunan maupun tanaman milk
masyarakat di daerah bantaran Sungai Sausu
b. Mendapatkan informasi yang dibutuhkan secara detail dalam rangka pelaksanaan
pembebasan lahan dan relokasi penduduk di daerah sekitar sungai untuk
mengantisipasi setiap permasalahan yang mungkin timbul.

Tujuan pekerjaan adalah:


a. Menyusun rencana alternative pelaksanaan relokasi penduduk
b. Merumuskan kebijakan dalam pengambilan keputusan.
Sasaran yang ingin dicapai pada pekerjaan ini:
a. Tersedianya data teknis dan sosial ekonomi serta lingkungan di sekitar lokasi
rencana usaha dan / atau kegiatan.
b. Tersusunnya dokumen lingkungan hidup untuk rencana usaha dan/ atau
kegiatan pengendalian banjir Sungai Sausu Kabupaten Parigi Moutong.
c. Tersedianya rekomendasi kelayakan lingkungan untuk rencana usaha dan/ atau
kegiatan pengendalian banjir Sungai Sausu Kabupaten Parigi Moutong sehingga
dapat diperhatikan dampak-dampak yang akan terjadi, sehingga dapat dilakukan
upaya pengelolaan dan upaya pemantauan lingkungan hidup.
d. Tersusunnya dokumen LARAP (Land Acquisition Resettlement and Action Plan).
1.3. Lokasi Kegiatan
Lokasi kegiatan berada di Sungai Sausu, Kabupaten Parigi Moutong Provinsi
Sulawesi Tengah adalah sebagai berikut:

1. Desa Sausu Piore

2. Desa Sausu Auma

3. Desa Sausu Torono

4. Desa Sausu Trans

5. Desa Taliabo

I-2
Laporan Pengadaan Tanah
Penyusunan Dokumen Ligkungan Hidup dan LARAP Pengendalian Banjir Sungai Sausu Kab. Parigi Moutong

Gambar 1.1. Denah Rencana Lokasi Pengendali Banjir Sungai Sausu

I-3
Laporan Pengadaan Tanah
Penyusunan Dokumen Ligkungan Hidup dan LARAP Pengendalian Banjir Sungai Sausu Kab. Parigi Moutong

BAB II
GAMBARAN UMUM
2.1. LUAS TANAH YANG DIBUTUHKAN

Luas total tanah yang dibutuhkan untuk Pengendalian Banjir Sungai Sausu Kabupaten
Parigi Moutong adalah 578.593 m² (57,86 Ha). Jenis bangunan air yang dibutuhkan dalam
rangka penanganan sungai Sausu, untuk permasalahan banjir dan perbaikan sungai
dengan melihat permasalahan yang ada dan juga kondisi topografi sungai, adalah sebagai
berikut:

1. Pembuatan Groundsill (Lokasi Jembatan IX S.Sausu P.401)


2. Perkuatan tanggul dari pasangan batu kali yang dipasang pada tebing kiri kanan
sungai Minti mulai dari muara Minti (CP.13) s/d patok M.47 sepanjang ± 2,432 km.
3. Pembuatan Checkdam (Lokasi-1 di S.Torono Patok Tr.74 dan lokasi-2 di S.Auma
Patok A.64)
4. Pembuatan Tanggul Batu Boulder (Lokasi P.0- P.26 sepanjang ±1,95)
5. Normalisasi Sungai (Lokasi S.Sausu P.0 – P.45, sepanjang ± 3.092 m)
6. Pembuatan Tanggul Tanah dan Perkuatan Tebing (Lokasi S.Sausu P.45 – P. 95,
sepanjang ± 3.013 m)

2.2. GAMBARAN UMUM STATUS LAHAN

Secara umum, status kepemilikan tanah yang akan dipergunakan untuk Pengendalian
Banjir Sungai Sausu Kabupaten Parigi Moutong sebagian besar merupakan lahan
perkebunan yang diolah oleh masyarakat atau digunakan oleh penduduk terkena proyek
(PTP). Sebagian besar tanah milik PTP merupakan Tanah penggarap yang tidak dilengkapi
dengan dokumen/ surat kepemilikan lahan baik itu sertifikat tanah, kuitansi, atau surat
lainnya namun demikian sebagian PTP memiliki Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang
(SPPT).

Berdasarkan hasil pengukuran luas lahan untuk Pengendalian Banjir Sungai Sausu
Kabupaten Parigi Moutong, Desa yang terkena dampak dapat dilihat pada Tabel 2.1.

II - 1
Laporan Pengadaan Tanah
Penyusunan Dokumen Ligkungan Hidup dan LARAP Pengendalian Banjir Sungai Sausu Kab. Parigi Moutong

Tabel 2.1. Rekapanitulasi Luas dan Jumlah Lahan Rencana Pembangunan


Pengendalian Banjir Sungai Sausu
Jumlah Lahan
No Titik Pekerjaan Luas Lahan yang
Terdampak
Normalisasi Sungai 486.259 m²
1 120 Lahan
(Desa Sausu Piore) (48,63 Ha)
Check Dam 5.402 m²
2 3 Lahan
(Desa Sausu Auma) (0,54 Ha)
Check Dam
3.976 m²
3 (Desa Sausu 1 Lahan
(0,39 Ha)
Torono)
Normalisasi Sungai 75.777 m²
4 65 Lahan
(Desa Sausu Trans) (7,58 Ha)
Groundsill
7.179 m²
5 (Desa Sausu 8 Lahan
(0,72 Ha)
Taliabo)
578.593 m²
Total 197 Lahan
(57,86 Ha)
Sumber: Data Primer 2020

Berdasarkan hasil identifikasi dan pengukuran lahan kepemilikan tanah dari rencana
Pengendalian Banjiar Sungai Sausu, terdapat sebanyak 197 lahan/persil dengan luas tanah
terukur 578.593,00 m² (57,86 Ha). Melalui identifikasi di lapangan juga didapatkan data aset
yang akan terkena kegiatan Pembangunan Pengendalian Banjiar Sungai Sausu baik lahan
pemerintah yang menjadi hak guna WTP maupun tanaman yang tumbuh di atasnya.
Selengkapnya rekapitulasi tersebut disajikan pada tabel berikut:

Tabel 2.2. Rekapitulasi Hasil Pendataan Aset Warga Terdampak


Normalisasi Sungai Check Dam Groundsill
No Uraian Satuan Desa Desa Desa Desa Desa Jumlah
Sausu Sausu Sausu Sausu Sausu
Piore Trans Auma Torono Taliabo
1 Jumlah Bidang Terdampak bidang 120 65 3 1 8 197
2 Jumlah KK Pemilik Bidang KK 94 47 3 1 7 152
3 Luas Bidang
a Kebun m2 455,549 37,572 5,402 3,976 3,956 506,455
b Sawah m2 6,185 10,197 - - - 16,382
c Pekarangan m2 24,525 28,008 - - 3,223 55,756
4 Luas Bangunan
a Tembok m2 - 408 - - - 408
b Setengah Tembok m2 - 377 - - 15 392
c Kayu/Bambu m2 - 220 - 35 - 255
5 Tanaman
Pisang Rumpun 2301 925 5 96 58 3,385
Kelapa Pohon 2957 340 81 18 25 3,421

II - 2
Laporan Pengadaan Tanah
Penyusunan Dokumen Ligkungan Hidup dan LARAP Pengendalian Banjir Sungai Sausu Kab. Parigi Moutong

Normalisasi Sungai Check Dam Groundsill


No Uraian Satuan Desa Desa Desa Desa Desa Jumlah
Sausu Sausu Sausu Sausu Sausu
Piore Trans Auma Torono Taliabo
Sukun Pohon 2 2 2 6 12
Coklat Pohon 2117 724 105 25 2,971
Nantu Pohon 234 35 5 6 280
Nangka Pohon 5 32 4 1 42
Jeruk Pohon 7 150 1 158
Durian Pohon 33 265 6 8 9 321
Alpukat Pohon 13 3 16
Langsat Pohon 1 1 2
Manggis Pohon 8 2 10
Bambu Hijau Rumpun 38 77 2 1 6 124
Ketapang Pohon 70 1 3 74
Jambe Pohon 1 1
Pepaya Pohon 51 107 2 1 161
Bambu Kuning Rumpun 6 2 1 9
Nibung Pohon 118 4 63 185
Jati Super Pohon 4 128 1 133
Pala Pohon 5 5
Rambutan Pohon 1 27 2 30
Mangga Pohon 44 17 5 66
Jati Putih Pohon 168 102 19 289
Nilam Rumpun 1592 2669 5196 9,457
Vanili Pohon 13 86 99
Cengkeh Pohon 5 3 8
Waru Pohon 538 39 3 580
Ise Pohon 1 1
Ketela/Singkong Pohon 116 410 1 527
Padi Pohon 1000 1,000
Gamal/Glirisidi Pohon 30 3 33
Langsat Pohon 5 1 6
Lamtoro Pohon 1 1
Jagung Pohon 20005 20,005
Gaharu Pohon 2 77 79
Buah Naga Pohon 1 509 510
Semangka Pohon 225 225
Randu Pohon 4 4
Kweni Pohon 1 1
Belimbing Pohon 4 4
Sawo Pohon 3 3
Salak Pohon 3 3
Jahe Rumpun 96 96
Kedondong Pohon 3 2 5

II - 3
Laporan Pengadaan Tanah
Penyusunan Dokumen Ligkungan Hidup dan LARAP Pengendalian Banjir Sungai Sausu Kab. Parigi Moutong

Normalisasi Sungai Check Dam Groundsill


No Uraian Satuan Desa Desa Desa Desa Desa Jumlah
Sausu Sausu Sausu Sausu Sausu
Piore Trans Auma Torono Taliabo
Jambu Air Pohon 1 1
Kelengkeng Pohon 1 1
Merica Pohon 1 67 68
Jambu Pohon 1 1
Cempaka Pohon 1 1
Cabai Pohon 455 1 456
Lengkuas Rumpun 1 1
Popa Pohon 505 505
Nipa Pohon 15 15
Jabon Pohon 10 10
Kayu Teha Pohon 6 6
Sengon Pohon 40 40
Jambe/Pinang Pohon 9 9
Talok Pohon 1 1
Rau Pohon 10 10
Kayu Mas Pohon 75 75
Berinigin Pohon 2 2
Kenanga Pohon 1 1
Mengkudu Pohon 2 2
Pala Pohon 21 21
Salak Pohon 1 1
Pepaya Jingga Pohon 1 1
Kamboja Pohon 3 3
Kelapa Sawit Pohon 95 95
Sumber: Data Primer 2020

2.3. PERKIRAAN WAKTU PELAKSANAAN PENGADAAN TANAH


Pelaksanaan pengadaan tanah dilakasanakan menyesuaikan dengan kegiatan
Pemda Kabupaten Parigi Moutong

2.4. PERKIRAAN NILAI TANAH

Perkiraan nilai tanah dilakukan berdasarkan parameter nilai NJOP dan harga
pasaran.Nilai NJOP didapatkan dari data data kelengkapan yang telah dikumpulkan
dari pemilik lahan yang terkena dampak, sedangkan harga pasaran berdasarkan
informasi yang diperoleh dari perangkat desa terdampak. Berdasarkan hasil
wawancara dengan kepala desa dan beberapa warga yang terkena proyek maka
diperoleh harga tertinggi dan terendah yang dapat dijadikan sebagai patokan dalam
menentukan harga pembebasan. Adapun harga tanah, bangunan dan asset umum
dapat dilihat pada table berikut:

II - 4
Laporan Pengadaan Tanah
Penyusunan Dokumen Ligkungan Hidup dan LARAP Pengendalian Banjir Sungai Sausu Kab. Parigi Moutong

Tabel 2.3. Harga Tanah Berdasarkan Harga Pasar


NJOP Harga Pasar Harga Rata
No Uraian Satuan
Terendah Tertinggi Terendah Tertinggi Rata
Harga Tanah Kebun
I 1. Desa Sausu Piore m² Rp 5,000 Rp 7,150 Rp 75,000 Rp 150,000 Rp 112,500
2. Desa Sausu Auma m² Rp 2,450 Rp 5,000 Rp 50,000 Rp 150,000 Rp 100,000
3. Desa Sausu
m² Rp 3,500 Rp 5,000
Torono Rp 60,000 Rp 170,000 Rp 115,000
4. Desa Sausu Trans m² Rp 3,500 Rp 5,000 Rp 350,000 Rp 450,000 Rp 400,000
5. Desa Sausu
m² Rp 2,450 Rp 5,000
Taliabo Rp 200,000 Rp 400,000 Rp 300,000
Harga Tanah Pekarangan
II 1. Desa Sausu Piore m² Rp 14,000 Rp 20,000 Rp 50,000 Rp 100,000 Rp 75,000
2. Desa Sausu Auma m² Rp 7,150 Rp 14,000 Rp 30,000 Rp 70,000 Rp 50,000
3. Desa Sausu
m² Rp 7,150 Rp 20,000
Torono Rp 40,000 Rp 100,000 Rp 70,000
4. Desa Sausu Trans m² Rp 14,000 Rp 36,000 Rp 100,000 Rp 200,000 Rp 150,000
5. Desa Sausu
m² Rp 20,000 Rp 27,000
Taliabo Rp 150,000 Rp 200,000 Rp 175,000
Sumber : Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Parigi Mouton dan Hasil wawancara dengan masyarakat
setempat, 2020

Tabel 2.4. Harga Bangunan Berdasarkan NJOP


NJOP
No Uraian Satuan
Terendah Tertinggi
1 Desa Sausu Piore m² Rp 98,000 Rp 14,150,000
2 Desa Sausu Auma m² Rp 98,000 Rp 595,000
3 Desa Sausu Torono m² Rp 98,000 Rp 968,000
4 Desa Sausu Trans m² Rp 98,000 Rp 9,275,000
5 Desa Sausu Taliabo m² Rp 98,000 Rp 1,833,000
Sumber: Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Parigi Mouton, 2020

Tabel 2.5. Harga Bangunan Berdasarkan Pasar


Harga Pasar Harga Rata
No Uraian
Terendah Tertinggi Rata
I Harga Bangunan Permanen / Tembok
1. Desa Sausu Piore Rp 60,000,000 Rp 80,000,000 Rp 70,000,000
Rp
2. Desa Sausu Auma Rp 70,000,000 Rp 85,000,000
100,000,000
Rp Rp
3. Desa Sausu Torono Rp 50,000,000
170,000,000 110,000,000
Rp Rp Rp
4. Desa Sausu Trans
100,000,000 200,000,000 150,000,000
Rp
5. Desa Sausu Taliabo Rp 50,000,000 Rp 75,000,000
100,000,000

II - 5
Laporan Pengadaan Tanah
Penyusunan Dokumen Ligkungan Hidup dan LARAP Pengendalian Banjir Sungai Sausu Kab. Parigi Moutong

Harga Pasar Harga Rata


No Uraian
Terendah Tertinggi Rata
II Harga Bangunan Semi Permanen / Setengah Tembok
1. Desa Sausu Piore Rp 40,000,000 Rp 60,000,000 Rp 50,000,000
2. Desa Sausu Auma Rp 50,000,000 Rp 80,000,000 Rp 65,000,000
Rp
3. Desa Sausu Torono Rp 60,000,000 Rp 90,000,000
120,000,000
Rp Rp
4. Desa Sausu Trans Rp 80,000,000
120,000,000 100,000,000
5. Desa Sausu Taliabo Rp 20,000,000 Rp 60,000,000 Rp 40,000,000
III Harga Bangunan Non Permanen / Kayu atau Bambu
1. Desa Sausu Piore Rp 14,000,000 Rp 36,000,000 Rp 25,000,000
2. Desa Sausu Auma Rp 12,000,000 Rp 51,000,000 Rp 31,500,000
3. Desa Sausu Torono Rp 15,000,000 Rp 75,000,000 Rp 45,000,000
4. Desa Sausu Trans Rp 40,000,000 Rp 80,000,000 Rp 60,000,000
5. Desa Sausu Taliabo Rp 15,000,000 Rp 60,000,000 Rp 37,500,000
Sumber : Hasil wawancara dengan masyarakat setempat, 2020

II - 6
Laporan Pengadaan Tanah
Penyusunan Dokumen Ligkungan Hidup dan LARAP Pengendalian Banjir Sungai Sausu Kab. Parigi Moutong

BAB III
RENCANA PENGADAAN TANAH
Berdasarkan Undang-undang Pengadaan Tanah No 2 Tahun 2018 pengadaan tanah
untuk kepentingan umum diselenggarakan melalui 4 tahapan:
1. Perencanaan Pengadaan Tanah

Balai Wilayah Sungai Sulawesi III menyiapkan perencanaan pengadaan tanah untuk
Pengendalian Banjir Sungai Sausu. Perencanaan pengadaan tanah untuk Pengendalian
Banjir Sungai Sausu didasarkan atas Rencana Tata Ruang Wilayah dan prioritas
pembangunan yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah, Rencana
Strategis, Rencana Kerja BWS Sulawesi III. Perencanaan pengadaan tanah untuk
Pengendalian Banjir Sungai Sausu sebagaimana dimaksud disusun dalam bentuk dokumen
perencanaan pengadaan tanah, yang paling sedikit memuat:

a. maksud dan tujuan rencana pembangunan;

b. kesesuaian dengan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Rencana Pembangunan


Nasional dan Daerah;

c. letak tanah;

d. luas tanah yang dibutuhkan;

e. gambaran umum status tanah;

f. perkiraan waktu pelaksanaan Pengadaan Tanah;

g. perkiraan jangka waktu pelaksanaan pembangunan;

h. perkiraan nilai tanah; dan

i. rencana penganggaran

2. Persiapan Pengadaan Tanah

BWS Sulawesi III mengajukan permohonan penetapan lokasi Pengendalian Banjir


Sungai Sausu yang ditujukan kepada Gurbenur Sulawesi Tengah cq. Kepala Dinas
Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman Prop. Sulawesi Tengah dilengkapi dengan
dokumen perencanaan pengedaan tanah pembangunan Pengendalian Banjir Sungai Sausu

III - 1
Laporan Pengadaan Tanah
Penyusunan Dokumen Ligkungan Hidup dan LARAP Pengendalian Banjir Sungai Sausu Kab. Parigi Moutong

A. Pemberitaan rencana pembangunan

Pemberitaaan rencana pembangunan disampaikan kepada masyarakat pada rencana


lokasi pembangunan untuk kepentingan umum, baik langsung maupun tidak langsung.

B. Pendataan awal lokasi rencana pembangunan

Pendataan awal lokasi rencana pembangunan meliputi kegiatan pengumpulan data


awal pihak yang berhak dan objek pengadaan tanah.Pendataan awal dilaksanakan
dalam waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja sejak pemberitahuan rencana
pembangunan. Hasil pendataan awal lokasi rencana pembangunan digunakan sebagai
data untuk pelaksanaan konsultasi publik rencana pembangunan.

C. Konsultasi publik rencana pembangunan

Konsultasi publik adalah proses komunikasi dialogis atau musyawarah antar pihak yang
berkepentingan guna mencapai kesepahaman dan kesepakatan dalam perencanaan
pengadaan tanah untuk Pengendalian Banjir Sungai Sausu. Konsultasi publik rencana
pembangunan Pengendalian Banjir Sungai Sausu dilaksanakan untuk mendapatkan
kesepakatan lokasi rencana pembangunan dari pihak yang berhak dengan melibatkan
pihak yang berhak dan masyarakat yang terkena dampak serta dilaksanakan di tempat
rencana pembangunan Pengendalian Banjir Sungai Sausu atau di tempat yang
disepakati. Pelibatan pihak yang berhak dapat dilakukan melalui perwakilan dengan
surat kuasa dari dan oleh pihak yang berhak atas lokasi rencana pembangunan.
Setelah mencapai kesepakatan, maka dituangkan dalam bentuk berita acara
kesepakatan. Kemudian BWS Sulawesi III dapat mengajukan permohonan penetapan
lokasi kepada Gubernur sesuai dengan kesepakatan tersebut. Gubernur menetapkan
lokasi dalam waktu paling lama 14 (empat belas) hari kerja terhitung sejak di terimanya
pengajuan permohonan penetapan oleh BWS Sulawesi III.

Konsultasi publik rencana pembangunan Pengendalian Banjir Sungai Sausu


dilaksanakan dalam waktu paling lama 60 (enam puluh) hari kerja. Apabila sampai
dengan jangka waktu 60 (enam puluh) hari kerja pelaksanaan konsultasi publik rencana
pembangunan terdapat pihak yang keberatan mengenai rencana lokasi pembangunan,
dilaksanakan konsultasi publik ulang dengan pihak yang keberatan paling lama 30 (tiga
puluh) hari kerja. Apabila masih terdapat pihak yang keberatan mengenai rencana
lokasi pembangunan, Instansi yang memerlukan tanah melaporkan keberatan dimaksud
kepada gubernur setempat. Gubernur akan membentuk tim untuk melakukan atas
keberatan rencana lokasi pembangunan. Tim sebagaimana dimaksud terdiri atas:

III - 2
Laporan Pengadaan Tanah
Penyusunan Dokumen Ligkungan Hidup dan LARAP Pengendalian Banjir Sungai Sausu Kab. Parigi Moutong

a. Sekretaris Daerah provinsi atau pejabat yang ditunjuk sebagai ketua merangkap
anggota;

b. Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Sulawesi Tengah


sebagai Sekretaris merangkap anggota.

c. instansi yang menangani urusan di bidang perencanaan pembangunan


daerahProvinsi Sulawesi III sebagai anggota;

d. Kepala Kantor Wilayah Hukum dan Hak Asasi Manusia Provinsi Sulawesi Tengah
sebagai anggota;

e. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah


Provinsi Sulawesi Tengah sebagai anggota;

f. bupati/wali kota atau pejabat yang ditunjuk sebagai anggota; dan;

g. Akademisi sebagai anggota;

Tim kajian keberatan tersebut bertugas sebagai berikut :

a. Menginventarisasi masalah yang menjadi alasan keberatan

b. Melakukan pertemuan atau klarifikasi dengan pihak yang keberatan

c. Membuat rekomendasi diterima atau ditolaknya keberatan

Hasil kajian tim berupa rekomendasi diterima atau ditolaknya keberatan rencana
lokasi pembangunan dalam waktu paling lama 14 (empat belas) hari kerja terhitung sejak
diterimanya permohonan oleh gubernur. Gubernur berdasarkan rekomendasi mengeluarkan
surat diterima atau ditolaknya keberatan atas rencana lokasi pembangunan.

Dalam hal ditolaknya keberatan atas rencana lokasi pembangunan, Gubernur


menetapkan lokasi pembangunan. Dalam hal diterimanya keberatan atas rencana lokasi
pembangunan, Gubernur memberitahukan kepada BWS Sulawesi III untuk mengajukan
rencana lokasi pembangunan di tempat lain.

Dalam hal setelah penetapan lokasi pembangunan masih terdapat keberatan, pihak
yang berhak (masyarakat) dapat mengajukan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara
setempat paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja sejak dikeluarkannya penetapan lokasi.
Pengadilan Tata Usaha Negara memutuskan diterima atau ditolaknya gugatan dalam waktu
paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja sejak diterimanya gugatan. Pihak yang keberatan
terhadap putusan Pengadilan Tata Usaha Negara dalam waktu paling lama 14 (empat
belas) hari kerja dapat mengajukan kasasi kepada Mahkamah Agung Republik Indonesia.

III - 3
Laporan Pengadaan Tanah
Penyusunan Dokumen Ligkungan Hidup dan LARAP Pengendalian Banjir Sungai Sausu Kab. Parigi Moutong

Mahkamah Agung wajib memberikan putusan dalam waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari
kerja sejak permohonan kasasi diterima. Putusan pengadilan yang telah mempunyai
kekuatan hukum tetap menjadi dasar diteruskan atau tidaknya pengadaan tanah untuk
pembangunan Pengendalian Banjir Sungai Sausu. Gubernur bersama BWS Sulawesi III
mengumumkan penetapan lokasi pembangunan Pengendalian Banjir Sungai Sausu dengan
dimaksudkan untuk pemberitahuan kepada masyarakat bahwa di lokasi tersebut akan
dilaksanakan pembangunan Pengendalian Banjir Sungai Sausu.

3. Pelaksanaan Pengadaan Tanah

Berdasarkan penetapan lokasi pembangunan Pengendali banjir Sausu, BWS


Sulawesi III mengajukan pelaksanaan pengadaan tanah kepada Lembaga Pertanahan
dalam Hal ini BPN Kanwil Sulawesi Tengah. Pelaksanaan pengadaan tanah meliputi:

a. Inventarisasi dan identifikasi penguasaan, pemilikan, penggunaan, dan pemanfaatan


tanah

b. Penilaian ganti kerugian

c. Musyawarah penetapan ganti kerugian

d. Pemberian ganti kerugian, dan

e. Pelepasan tanah Instansi.

Setelah penetapan lokasi pembangunan untuk pembangunan Pengendali banjir


Sausu pihak yang berhak hanya dapat mengalihkan hak atas tanahnya kepada BWS
Sulawesi III melalui BPN Kanwil Sulawesi Tengah. Beralihnya hak dilakukan dengan
memberikan ganti kerugian yang nilainya ditetapkan saat nilai pengumuman penetapan
lokasi.

A. Inventarisasi dan Identifikasi Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan, serta


Pemanfaatan Tanah

a. Inventarisasi dan identifikasi penguasaan, pemilikan, penggunaan, dan pemanfaatan


tanah dilaksanakan dalam waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja yang meliputi
kegiatan:

- Pengukuran dan pemetaan bidang per bidang tanah oleh tim BPN Kanwil
Sulawesi Tengah
- Pengumpulan data Pihak yang Berhak dan objek pengadaan tanah.

III - 4
Laporan Pengadaan Tanah
Penyusunan Dokumen Ligkungan Hidup dan LARAP Pengendalian Banjir Sungai Sausu Kab. Parigi Moutong

Hasil inventarisasi dan identifikasi penguasaan, pemilikan, penggunaan, dan


pemanfaatan tanah wajib diumumkan di kantor desa/kelurahan, kantor kecamata, dan
tempat pengadaan tanah dilakukan dalam waktu paling lama 14 (empat belas) hari kerja
yang dilakukan secara bertahap, parsial, atau keseluruhan. Pengumuman hasil inventarisasi
dan identifikasi meliputi subjek hak, luas, letak, dan peta bidang tanah objek pengadaan
tanah.

Dalam hal tidak menerima hasil inventarisasi, pihak yang berhak dapat mengajukan
keberatan kepada BPN Kanwil Sulawesi Tengah dalam waktu paling lama 14 (empat belas)
hari kerja terhitung sejak diumumkan hasil inventarisasi. Apabila keberatan atas hasil
inventarisasi dilakukan verifikasi dan perbaikan dalam waktu paling lama 14 (empat belas)
hari kerja terhitung sejak diterimanya pengajuan. Dalam hal masih juga terdapat keberatan
atas hasil inventarisasi inventarisasi dan identifikasi dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan. Hasil pengumuman atau verifikasi dan perbaikan
ditetapkan oleh BPN Kanwil Sulawesi Tengah dan selanjutnya menjadi dasar penentuan
pihak yang berhak dalam pemberian ganti kerugian.

B. Penilaian Ganti Kerugian

BPN Kanwil Sulawesi Tengah menetapkan penilai sesuai dengan ketentuan


peraturan perundang-undangan. BPN Kanwil Sulawesi Tengah mengumumkan penilai yang
telah ditetapkan untuk melaksanakan penilaian objek pengadaan tanah. Penilai yang
ditetapkan wajib bertanggung jawab terhadap penilaian yang telah dilaksanakan dan apabila
terdapat pelanggaran dikenakan sanksi administratif dan/atau pidana sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

Penilaian besarnya nilai Ganti Kerugian oleh penilai dilakukan bidang per bidang tanah,
meliputi:

a. Tanah

b. Ruang atas tanah dan bawah tanah

c. Bangunan

d. Tanaman

e. Benda yang berkaitan dengan tanah, dan/atau

f. Kerugian lain yang dapat dinilai.

III - 5
Laporan Pengadaan Tanah
Penyusunan Dokumen Ligkungan Hidup dan LARAP Pengendalian Banjir Sungai Sausu Kab. Parigi Moutong

Nilai Ganti Kerugian yang dinilai oleh Penilai merupakan nilai pada saat
pengumuman penetapan lokasi pembangunan Pengendalian Banjir Sungai Sausu.
Besarnya nilai ganti kerugian berdasarkan hasil penilaian Penilai disampaikan kepada BPN
Kanwil Sulawesi Tengah dengan berita acara dan menjadi dasar musyawarah penetapan
ganti kerugian. Dalam hal bidang tanah tertentu yang terkena Pengadaan Tanah terdapat
sisa yang tidak lagi dapat difungsikan sesuai dengan peruntukan dan penggunaannya, pihak
yang berhak dapat meminta penggantian secara utuh atas bidang tanahnya.

Pemberian ganti kerugian dapat diberikan dalam bentuk:

a. Uang

b. Tanah pengganti

c. Permukiman kembali

d. kepemilikan saham, atau

e. bentuk lain yang disetujui oleh kedua belah pihak.

C. Musyawarah Penetapan Ganti Kerugian

BPN Kanwil Sulawesi Tengah melakukan musyawarah dengan pihak yang berhak
dalam waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja sejak hasil penilaian dari penilai
disampaikan kepada BPN Kanwil Sulawesi Tengah untuk menetapkan bentuk dan/atau
besarnya ganti kerugian. Berdasarkan hasil penilaian ganti kerugian. Hasil kesepakatan
dalam musyawarah menjadi dasar pemberian ganti kerugian kepada pihak yang berhak
yang dimuat dalam berita acara kesepakatan.

Dalam hal tidak terjadi kesepakatan mengenai bentuk dan/atau besarnya ganti
kerugian, pihak yang berhak dapat mengajukan keberatan kepada pengadilan negeri
setempat dalam waktu paling lama 14 (empat belas) hari kerja setelah musyawarah
penetapan ganti kerugian. Pengadilan Negeri memutus bentuk dan/atau besarnya ganti
kerugian dalam waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja sejak diterimanya pengajuan
keberatan. Pihak yang keberatan terhadap putusan pengadilan negeri dalam waktu paling
lama 14 (empat belas) hari kerja dapat mengajukan kasasi kepada Mahkamah Agung
Republik Indonesia. Mahkamah Agung wajib memberikan putusan dalam waktu paling lama
30 (tiga puluh) hari kerja sejak permohonan kasasi diterima. Putusan Pengadilan
Negeri/Mahkamah Agung yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap menjadi dasar
pembayaran Ganti Kerugian kepada pihak yang mengajukan keberatan. Dalam hal Pihak
yang Berhak menolak bentuk dan/atau besarnya Ganti Kerugian, tetapi tidak mengajukan

III - 6
Laporan Pengadaan Tanah
Penyusunan Dokumen Ligkungan Hidup dan LARAP Pengendalian Banjir Sungai Sausu Kab. Parigi Moutong

keberatan dalam waktu tersebut, pihak yang berhak dianggap menerima bentuk dan
besarnya ganti kerugian.

D. Pemberian Ganti Kerugian

Pemberian ganti kerugian atas objek pengadaan tanah diberikan langsung kepada
pihak yang perhak. Ganti kerugian diberikan kepada pihak yang berhak berdasarkan hasil
penilaian yang ditetapkan dalam musyawarah dan/atau putusan Pengadilan
Negeri/Mahkamah Agung. Pada saat pemberian Ganti Kerugian Pihak yang Berhak
menerima Ganti Kerugian wajib:

a. Melakukan pelepasan hak

b. Menyerahkan bukti penguasaan atau kepemilikan objek pengadaan tanah kepada


instansi yang memerlukan tanah melalui BPN Kanwil Sulawesi III

Bukti yang dimaksud merupakan satu-satunya alat bukti yang sah menurut hukum
dan tidak dapat diganggu gugat dikemudian hari. Pihak yang berhak menerima ganti
kerugian bertanggung jawab atas kebenaran dan keabsahan bukti penguasaan atau
kepemilikan yang diserahkan. Tuntutan pihak lain atas objek pengadaan tanah yang telah
diserahkan BWS Sulawesi III menjadi tanggung jawab pihak yang berhak menerima ganti
kerugian.

Dalam hal pihak yang berhak menolak bentuk dan/atau besarnya ganti kerugian
berdasarkan hasil musyawarah atau putusan Pengadilan Negeri / Mahkamah Agung, Ganti
Kerugian dititipkan di Pengadilan Negeri setempat.

Penitipan ganti kerugian DI Pengadilan Negeri juga dapat dilakukan terhadap:

a. Pihak yang berhak menerima ganti kerugian tidak diketahui keberadaannya, atau

b. Objek pengadaan tanah yang akan diberikan Ganti Kerugian:

- Sedang menjadi objek perkara di pengadilan


- Masih dipersengketakan kepemilikannya
- diletakkan sita oleh pejabat yang berwenang, atau
- menjadi jaminan di bank.
Pada saat pelaksanaan pemberian Ganti Kerugian dan Pelepasan Hak telah
dilaksanakan atau pemberian Ganti Kerugian sudah dititipkan di Pengadilan Negeri,
kepemilikan atau Hak Atas Tanah dari pihak yang berhak menjadi hapus dan alat bukti
haknya dinyatakan tidak berlaku dan tanahnya menjadi tanah yang dikuasai langsung oleh
negara.

III - 7
Laporan Pengadaan Tanah
Penyusunan Dokumen Ligkungan Hidup dan LARAP Pengendalian Banjir Sungai Sausu Kab. Parigi Moutong

4. Penyerahan Hasil Pengadaan Tanah

BPN Kanwil Sulawesi Tengah menyerahkan hasil pengadaan tanah kepada BWS
Sulawesi III setelah:

a. Pemberian ganti kerugian kepada pihak yang berhak dan pelepasan hak
dilaksanakan; dan/atau

b. Pemberian ganti kerugian telah dititipkan di Pengadilan Negeri.

BWS Sulawesi III dapat mulai melaksanakan kegiatan pembangunan setelah


dilakukan serah terima hasil pengadaan tanah. Pengadaan tanah untuk kepentingan umum
karena keadaan mendesak akibat bencana alam, perang, konflik sosial yang meluas, dan
wabah penyakit dapat langsung dilaksanakan pembangunannya setelah dilakukan
penetapan lokasi pembangunan untuk kepentingan umum.Sebelum penetapan lokasi
pembangunan untuk kepentingan umum terlebih dahulu disampaikan pemberitahuan
kepada pihak yang berhak. Dalam hal terdapat keberatan atau gugatan atas pelaksanaan
pengadaan tanah, BWS Sulawesi III tetap dapat melaksanakan kegiatan pembangunan.
BWS Sulawesi III wajib mendaftarkan tanah yang telah diperoleh sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

Pemantauan dan Evaluasi

Pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan pengadaan tanah untuk kepentingan


umum dilakukan oleh Pemerintah. Pemantauan dan evaluasi hasil penyerahan pengadaan
tanah untuk kepentingan umum yang telah diperoleh, dilakukan oleh Lembaga Pertanahan.

III - 8
Laporan Pengadaan Tanah
Penyusunan Dokumen Ligkungan Hidup dan LARAP Pengendalian Banjir Sungai Sausu Kab. Parigi Moutong

III - 9

Anda mungkin juga menyukai