Laporan Pengadaan Tanah Revisi 1
Laporan Pengadaan Tanah Revisi 1
LAPORAN PENGADAAN
TANAH
Penyusunan Dokumen Lingkungan dan
LARAP Pengendalian Banjir Sungai Sausu
Kab. Parigi Moutong
2020
Laporan Pengadaan Tanah
Penyusunan Dokumen Ligkungan Hidup dan LARAP Pengendalian Banjir Sungai Sausu Kab. Parigi Moutong
KATA PENGANTAR
Isi dari dokumen Pengadaan Tanah ini adalah penjelasan mengenai inti dari
pekerjaan “Dokumen Lingkungan dan LARAP Pengendalian Banjir Sungai Sausu Kab.
Parigi Moutong” yang meliputi, Letak Tanah, Luas Tanah yang Dibutuhkan, Gambaran
Umum, Perkiraan Waktu Pelaksanaan Pengadaan Tanah, Pelaksanaan Pembangunan,
Perkiraan Nilai Tanah, Rencana Aksi Pengadaan Tanah.
Kepada berbagai pihak yang telah memberikan saran dan masukan terhadap
proses penyusunan laporan ini, kami ucapkan terima kasih.
PT.ARTAMA INTERKONSULTINDO
.......................
Ketua Tim
i
Laporan Pengadaan Tanah
Penyusunan Dokumen Ligkungan Hidup dan LARAP Pengendalian Banjir Sungai Sausu Kab. Parigi Moutong
DAFTAR ISI
ii
Laporan Pengadaan Tanah
Penyusunan Dokumen Ligkungan Hidup dan LARAP Pengendalian Banjir Sungai Sausu Kab. Parigi Moutong
DAFTAR TABEL
iii
Laporan Pengadaan Tanah
Penyusunan Dokumen Ligkungan Hidup dan LARAP Pengendalian Banjir Sungai Sausu Kab. Parigi Moutong
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Denah Rencana Lokasi Pengendali Banjir Sungai Sausu.......... I-3
iv
Laporan LARAP
Penyusunan Dokumen Ligkungan Hidup dan LARAP Pengendalian Banjir Sungai Sausu Kab. Parigi Moutong
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sungai Sausu berada di Kecamatan Sausu Kabupaten Parigi Moutong, merupakan
sungai ordo 1 dari Daerah Aliran Sungai (DAS) Sausu dengan luas ± 568,64 Km2 di WS
Parigi Poso. Panjang sungai utama sekitar ±125 Km. Sungai adalah suatu alur air
yang ada dipermukaan bumi dan terbentuk secara alamiah mengalir menuju danau
atau laut atau ke sungai yang lain. Sungai sebagai sumber air sangat besar manfaatnya
dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat misalnya untuk irigasi pertanian, bahan
baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan, bahkan sebagai objek
wisata. Pada umumnya, kondisi sungai di bagian hulu dipengaruhi oleh kondisi daerah
aliran sungai, khususnya kerapatan vegetasi hutan. Pada bagian tengah banyak
dipengaruhi oleh budidaya pertanian dan sebagian pemukiman, sedangkan pada
bagian hilir sungai didominasi oleh pengaruh dampak pemukiman yang padat dengan
segala permasalahan limbahnya.
Berkaitan dengan hal tersebut maka Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi
III merencanakan kegiatan pembangunan pengendali Banjir Sungai Sausu
Kabupaten Parigi Moutong untuk mengembalikan fungsi alami dari Sungai dan anak
sungainya. Rencana kegiatan pembangunan tersebut sudah dilengkapi dengan
kajian secara teknis (DED) Pengendalian Banjir Sungai Sausu Kabupaten Parigi
Moutong, yang menghasilkan desain-desain penanganan sungai berupa tanggul
pengaman, check dam dan normalisasi.
I-1
Laporan LARAP
Penyusunan Dokumen Ligkungan Hidup dan LARAP Pengendalian Banjir Sungai Sausu Kab. Parigi Moutong
5. Desa Taliabo
I-2
Laporan Pengadaan Tanah
Penyusunan Dokumen Ligkungan Hidup dan LARAP Pengendalian Banjir Sungai Sausu Kab. Parigi Moutong
I-3
Laporan Pengadaan Tanah
Penyusunan Dokumen Ligkungan Hidup dan LARAP Pengendalian Banjir Sungai Sausu Kab. Parigi Moutong
BAB II
GAMBARAN UMUM
2.1. LUAS TANAH YANG DIBUTUHKAN
Luas total tanah yang dibutuhkan untuk Pengendalian Banjir Sungai Sausu Kabupaten
Parigi Moutong adalah 578.593 m² (57,86 Ha). Jenis bangunan air yang dibutuhkan dalam
rangka penanganan sungai Sausu, untuk permasalahan banjir dan perbaikan sungai
dengan melihat permasalahan yang ada dan juga kondisi topografi sungai, adalah sebagai
berikut:
Secara umum, status kepemilikan tanah yang akan dipergunakan untuk Pengendalian
Banjir Sungai Sausu Kabupaten Parigi Moutong sebagian besar merupakan lahan
perkebunan yang diolah oleh masyarakat atau digunakan oleh penduduk terkena proyek
(PTP). Sebagian besar tanah milik PTP merupakan Tanah penggarap yang tidak dilengkapi
dengan dokumen/ surat kepemilikan lahan baik itu sertifikat tanah, kuitansi, atau surat
lainnya namun demikian sebagian PTP memiliki Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang
(SPPT).
Berdasarkan hasil pengukuran luas lahan untuk Pengendalian Banjir Sungai Sausu
Kabupaten Parigi Moutong, Desa yang terkena dampak dapat dilihat pada Tabel 2.1.
II - 1
Laporan Pengadaan Tanah
Penyusunan Dokumen Ligkungan Hidup dan LARAP Pengendalian Banjir Sungai Sausu Kab. Parigi Moutong
Berdasarkan hasil identifikasi dan pengukuran lahan kepemilikan tanah dari rencana
Pengendalian Banjiar Sungai Sausu, terdapat sebanyak 197 lahan/persil dengan luas tanah
terukur 578.593,00 m² (57,86 Ha). Melalui identifikasi di lapangan juga didapatkan data aset
yang akan terkena kegiatan Pembangunan Pengendalian Banjiar Sungai Sausu baik lahan
pemerintah yang menjadi hak guna WTP maupun tanaman yang tumbuh di atasnya.
Selengkapnya rekapitulasi tersebut disajikan pada tabel berikut:
II - 2
Laporan Pengadaan Tanah
Penyusunan Dokumen Ligkungan Hidup dan LARAP Pengendalian Banjir Sungai Sausu Kab. Parigi Moutong
II - 3
Laporan Pengadaan Tanah
Penyusunan Dokumen Ligkungan Hidup dan LARAP Pengendalian Banjir Sungai Sausu Kab. Parigi Moutong
Perkiraan nilai tanah dilakukan berdasarkan parameter nilai NJOP dan harga
pasaran.Nilai NJOP didapatkan dari data data kelengkapan yang telah dikumpulkan
dari pemilik lahan yang terkena dampak, sedangkan harga pasaran berdasarkan
informasi yang diperoleh dari perangkat desa terdampak. Berdasarkan hasil
wawancara dengan kepala desa dan beberapa warga yang terkena proyek maka
diperoleh harga tertinggi dan terendah yang dapat dijadikan sebagai patokan dalam
menentukan harga pembebasan. Adapun harga tanah, bangunan dan asset umum
dapat dilihat pada table berikut:
II - 4
Laporan Pengadaan Tanah
Penyusunan Dokumen Ligkungan Hidup dan LARAP Pengendalian Banjir Sungai Sausu Kab. Parigi Moutong
II - 5
Laporan Pengadaan Tanah
Penyusunan Dokumen Ligkungan Hidup dan LARAP Pengendalian Banjir Sungai Sausu Kab. Parigi Moutong
II - 6
Laporan Pengadaan Tanah
Penyusunan Dokumen Ligkungan Hidup dan LARAP Pengendalian Banjir Sungai Sausu Kab. Parigi Moutong
BAB III
RENCANA PENGADAAN TANAH
Berdasarkan Undang-undang Pengadaan Tanah No 2 Tahun 2018 pengadaan tanah
untuk kepentingan umum diselenggarakan melalui 4 tahapan:
1. Perencanaan Pengadaan Tanah
Balai Wilayah Sungai Sulawesi III menyiapkan perencanaan pengadaan tanah untuk
Pengendalian Banjir Sungai Sausu. Perencanaan pengadaan tanah untuk Pengendalian
Banjir Sungai Sausu didasarkan atas Rencana Tata Ruang Wilayah dan prioritas
pembangunan yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah, Rencana
Strategis, Rencana Kerja BWS Sulawesi III. Perencanaan pengadaan tanah untuk
Pengendalian Banjir Sungai Sausu sebagaimana dimaksud disusun dalam bentuk dokumen
perencanaan pengadaan tanah, yang paling sedikit memuat:
c. letak tanah;
i. rencana penganggaran
III - 1
Laporan Pengadaan Tanah
Penyusunan Dokumen Ligkungan Hidup dan LARAP Pengendalian Banjir Sungai Sausu Kab. Parigi Moutong
Konsultasi publik adalah proses komunikasi dialogis atau musyawarah antar pihak yang
berkepentingan guna mencapai kesepahaman dan kesepakatan dalam perencanaan
pengadaan tanah untuk Pengendalian Banjir Sungai Sausu. Konsultasi publik rencana
pembangunan Pengendalian Banjir Sungai Sausu dilaksanakan untuk mendapatkan
kesepakatan lokasi rencana pembangunan dari pihak yang berhak dengan melibatkan
pihak yang berhak dan masyarakat yang terkena dampak serta dilaksanakan di tempat
rencana pembangunan Pengendalian Banjir Sungai Sausu atau di tempat yang
disepakati. Pelibatan pihak yang berhak dapat dilakukan melalui perwakilan dengan
surat kuasa dari dan oleh pihak yang berhak atas lokasi rencana pembangunan.
Setelah mencapai kesepakatan, maka dituangkan dalam bentuk berita acara
kesepakatan. Kemudian BWS Sulawesi III dapat mengajukan permohonan penetapan
lokasi kepada Gubernur sesuai dengan kesepakatan tersebut. Gubernur menetapkan
lokasi dalam waktu paling lama 14 (empat belas) hari kerja terhitung sejak di terimanya
pengajuan permohonan penetapan oleh BWS Sulawesi III.
III - 2
Laporan Pengadaan Tanah
Penyusunan Dokumen Ligkungan Hidup dan LARAP Pengendalian Banjir Sungai Sausu Kab. Parigi Moutong
a. Sekretaris Daerah provinsi atau pejabat yang ditunjuk sebagai ketua merangkap
anggota;
d. Kepala Kantor Wilayah Hukum dan Hak Asasi Manusia Provinsi Sulawesi Tengah
sebagai anggota;
Hasil kajian tim berupa rekomendasi diterima atau ditolaknya keberatan rencana
lokasi pembangunan dalam waktu paling lama 14 (empat belas) hari kerja terhitung sejak
diterimanya permohonan oleh gubernur. Gubernur berdasarkan rekomendasi mengeluarkan
surat diterima atau ditolaknya keberatan atas rencana lokasi pembangunan.
Dalam hal setelah penetapan lokasi pembangunan masih terdapat keberatan, pihak
yang berhak (masyarakat) dapat mengajukan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara
setempat paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja sejak dikeluarkannya penetapan lokasi.
Pengadilan Tata Usaha Negara memutuskan diterima atau ditolaknya gugatan dalam waktu
paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja sejak diterimanya gugatan. Pihak yang keberatan
terhadap putusan Pengadilan Tata Usaha Negara dalam waktu paling lama 14 (empat
belas) hari kerja dapat mengajukan kasasi kepada Mahkamah Agung Republik Indonesia.
III - 3
Laporan Pengadaan Tanah
Penyusunan Dokumen Ligkungan Hidup dan LARAP Pengendalian Banjir Sungai Sausu Kab. Parigi Moutong
Mahkamah Agung wajib memberikan putusan dalam waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari
kerja sejak permohonan kasasi diterima. Putusan pengadilan yang telah mempunyai
kekuatan hukum tetap menjadi dasar diteruskan atau tidaknya pengadaan tanah untuk
pembangunan Pengendalian Banjir Sungai Sausu. Gubernur bersama BWS Sulawesi III
mengumumkan penetapan lokasi pembangunan Pengendalian Banjir Sungai Sausu dengan
dimaksudkan untuk pemberitahuan kepada masyarakat bahwa di lokasi tersebut akan
dilaksanakan pembangunan Pengendalian Banjir Sungai Sausu.
- Pengukuran dan pemetaan bidang per bidang tanah oleh tim BPN Kanwil
Sulawesi Tengah
- Pengumpulan data Pihak yang Berhak dan objek pengadaan tanah.
III - 4
Laporan Pengadaan Tanah
Penyusunan Dokumen Ligkungan Hidup dan LARAP Pengendalian Banjir Sungai Sausu Kab. Parigi Moutong
Dalam hal tidak menerima hasil inventarisasi, pihak yang berhak dapat mengajukan
keberatan kepada BPN Kanwil Sulawesi Tengah dalam waktu paling lama 14 (empat belas)
hari kerja terhitung sejak diumumkan hasil inventarisasi. Apabila keberatan atas hasil
inventarisasi dilakukan verifikasi dan perbaikan dalam waktu paling lama 14 (empat belas)
hari kerja terhitung sejak diterimanya pengajuan. Dalam hal masih juga terdapat keberatan
atas hasil inventarisasi inventarisasi dan identifikasi dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan. Hasil pengumuman atau verifikasi dan perbaikan
ditetapkan oleh BPN Kanwil Sulawesi Tengah dan selanjutnya menjadi dasar penentuan
pihak yang berhak dalam pemberian ganti kerugian.
Penilaian besarnya nilai Ganti Kerugian oleh penilai dilakukan bidang per bidang tanah,
meliputi:
a. Tanah
c. Bangunan
d. Tanaman
III - 5
Laporan Pengadaan Tanah
Penyusunan Dokumen Ligkungan Hidup dan LARAP Pengendalian Banjir Sungai Sausu Kab. Parigi Moutong
Nilai Ganti Kerugian yang dinilai oleh Penilai merupakan nilai pada saat
pengumuman penetapan lokasi pembangunan Pengendalian Banjir Sungai Sausu.
Besarnya nilai ganti kerugian berdasarkan hasil penilaian Penilai disampaikan kepada BPN
Kanwil Sulawesi Tengah dengan berita acara dan menjadi dasar musyawarah penetapan
ganti kerugian. Dalam hal bidang tanah tertentu yang terkena Pengadaan Tanah terdapat
sisa yang tidak lagi dapat difungsikan sesuai dengan peruntukan dan penggunaannya, pihak
yang berhak dapat meminta penggantian secara utuh atas bidang tanahnya.
a. Uang
b. Tanah pengganti
c. Permukiman kembali
BPN Kanwil Sulawesi Tengah melakukan musyawarah dengan pihak yang berhak
dalam waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja sejak hasil penilaian dari penilai
disampaikan kepada BPN Kanwil Sulawesi Tengah untuk menetapkan bentuk dan/atau
besarnya ganti kerugian. Berdasarkan hasil penilaian ganti kerugian. Hasil kesepakatan
dalam musyawarah menjadi dasar pemberian ganti kerugian kepada pihak yang berhak
yang dimuat dalam berita acara kesepakatan.
Dalam hal tidak terjadi kesepakatan mengenai bentuk dan/atau besarnya ganti
kerugian, pihak yang berhak dapat mengajukan keberatan kepada pengadilan negeri
setempat dalam waktu paling lama 14 (empat belas) hari kerja setelah musyawarah
penetapan ganti kerugian. Pengadilan Negeri memutus bentuk dan/atau besarnya ganti
kerugian dalam waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja sejak diterimanya pengajuan
keberatan. Pihak yang keberatan terhadap putusan pengadilan negeri dalam waktu paling
lama 14 (empat belas) hari kerja dapat mengajukan kasasi kepada Mahkamah Agung
Republik Indonesia. Mahkamah Agung wajib memberikan putusan dalam waktu paling lama
30 (tiga puluh) hari kerja sejak permohonan kasasi diterima. Putusan Pengadilan
Negeri/Mahkamah Agung yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap menjadi dasar
pembayaran Ganti Kerugian kepada pihak yang mengajukan keberatan. Dalam hal Pihak
yang Berhak menolak bentuk dan/atau besarnya Ganti Kerugian, tetapi tidak mengajukan
III - 6
Laporan Pengadaan Tanah
Penyusunan Dokumen Ligkungan Hidup dan LARAP Pengendalian Banjir Sungai Sausu Kab. Parigi Moutong
keberatan dalam waktu tersebut, pihak yang berhak dianggap menerima bentuk dan
besarnya ganti kerugian.
Pemberian ganti kerugian atas objek pengadaan tanah diberikan langsung kepada
pihak yang perhak. Ganti kerugian diberikan kepada pihak yang berhak berdasarkan hasil
penilaian yang ditetapkan dalam musyawarah dan/atau putusan Pengadilan
Negeri/Mahkamah Agung. Pada saat pemberian Ganti Kerugian Pihak yang Berhak
menerima Ganti Kerugian wajib:
Bukti yang dimaksud merupakan satu-satunya alat bukti yang sah menurut hukum
dan tidak dapat diganggu gugat dikemudian hari. Pihak yang berhak menerima ganti
kerugian bertanggung jawab atas kebenaran dan keabsahan bukti penguasaan atau
kepemilikan yang diserahkan. Tuntutan pihak lain atas objek pengadaan tanah yang telah
diserahkan BWS Sulawesi III menjadi tanggung jawab pihak yang berhak menerima ganti
kerugian.
Dalam hal pihak yang berhak menolak bentuk dan/atau besarnya ganti kerugian
berdasarkan hasil musyawarah atau putusan Pengadilan Negeri / Mahkamah Agung, Ganti
Kerugian dititipkan di Pengadilan Negeri setempat.
a. Pihak yang berhak menerima ganti kerugian tidak diketahui keberadaannya, atau
III - 7
Laporan Pengadaan Tanah
Penyusunan Dokumen Ligkungan Hidup dan LARAP Pengendalian Banjir Sungai Sausu Kab. Parigi Moutong
BPN Kanwil Sulawesi Tengah menyerahkan hasil pengadaan tanah kepada BWS
Sulawesi III setelah:
a. Pemberian ganti kerugian kepada pihak yang berhak dan pelepasan hak
dilaksanakan; dan/atau
III - 8
Laporan Pengadaan Tanah
Penyusunan Dokumen Ligkungan Hidup dan LARAP Pengendalian Banjir Sungai Sausu Kab. Parigi Moutong
III - 9