LAPORAN
PENDAHULUAN
KATA PENGANTAR
Dalam rangka pelaksanaan pekerjaan “Penyusunan AKNOP Sarana dan Prasarana Sungai DAS
Citanduy” berdasarkan Surat Perjanjian Kontrak Nomor: 03/SPK-KI/PPK.OP.SDA.I/II/2023 Tanggal 2
Februari 2023 dengan ini kami sampaikan:
LAPORAN PENDAHULUAN
Laporan Pendahuluan ini berisikan tentang hal-hal yang lmenyangkut latar belakang pekerjaan,
gambaran umum lokasi pekerjaan, rencana pelaksanaan konsultan sejak dimulai hingga berakhirnya
pekerjaan, Harapan kami Laporan Pendahuluan ini dapat dijadikan sebagai bahan untuk melaksanakan
diskusi dengan Direksi Pekerjaan, yang hasilnya dapat dijadikan acuan dalam pelaksanaan pekerjaan
selanjutnya. Kepada semua pihak yang terkait kami ucapkan terima kasih atas kepercayaan yang
diberikan untuk melaksanakan pekerjaan ini.
( Febriansah, S.T.)
Tenaga Ahli
Penilaian Kinerja dan Penyusunan AKNOP Sarana dan Prasarana Sungai DAS Citanduy iii
LAPORAN PENDAHULUAN
DAFTAR ISI
Penilaian Kinerja dan Penyusunan AKNOP Sarana dan Prasarana Sungai DAS Citanduy iv
LAPORAN PENDAHULUAN
3.1. Operasi dan Pemeliharaan Prasarana Sungai Serta Pemeliharaan Sungai ............................14
4.1.1 Kriteria Teknis Operasi Bangunan Pengatur Debit Dan Arah Aliran ..............................................26
4.1.2 Kriteria Teknis Operasi Bangunan Pos Pemantau Kondisi Hidrologi, Hidroklimatologi Dan Kualitas
Air 29
4.1.3 Kriteria Teknis Operasi Prasarana Penunjang/Pendukung Kegiatan OP Prasarana Sungai .....29
Penilaian Kinerja dan Penyusunan AKNOP Sarana dan Prasarana Sungai DAS Citanduy v
LAPORAN PENDAHULUAN
LAMPIRAN:..........................................................................................................................................................45
Penilaian Kinerja dan Penyusunan AKNOP Sarana dan Prasarana Sungai DAS Citanduy vi
LAPORAN PENDAHULUAN
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Action Plan Penyusunan Aknop Sarana dan Prasarana Sungai DAS Citanduy ...................................... 4
Tabel 3. 2 Contoh Form Penilaian Kinerja Tanggul Sungai (Konstruksi tanah timbun) ......................................... 17
Penilaian Kinerja dan Penyusunan AKNOP Sarana dan Prasarana Sungai DAS Citanduy vii
LAPORAN PENDAHULUAN
DAFTAR GAMBAR
Penilaian Kinerja dan Penyusunan AKNOP Sarana dan Prasarana Sungai DAS Citanduy viii
LAPORAN PENDAHULUAN
BAB 1
PENDAHULUAN
Balai Besar Wilayah Sungai Citanduy mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan sumber daya air di wilayah
sungai yang meliputi perencanaan, pelaksanaan konstruksi, operasi dan pemeliharaan dalam rangka
konservasi dan pendayagunaan sumber daya air dan pengendalian daya rusak air pada sungai, danau, waduk,
bendungan dan tampungan air lainnya; irigasi, air tanah, air baku, rawa, tambak dan pantai.
Pemerintah sebagai penanggung jawab akan tuntutan keberhasilan fungsi dari suatu infrastruktur telah
menyusun beberapa program kerja disamping kegiatan rutin Operasi dan Pemeliharaan. Adapun beberapa
bentuk kegiatan yang berhubungan dalam meningkatkan fungsi sarana dan prasarana sungai tersebut yaitu
Penilaian Kinerja dan Penyusunan AKNOP Sarana dan Prasarana Sungai (meliputi prasarana fisik, sarana
penunjang, organisasi personalia, dokumentasi dan kondisi kelembagaan) sebagaimana dalam Peraturan
Surat Edaran Nomor 05/SE/D/2016 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Kegiatan Pemeliharaan Prasarana
Sungai Serta Pemeliharaan Sungai.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka Balai Besar Wilayah Sungai Citanduy melalui Satuan Kerja
Operasi dan Pemeliharaan SDA pada tahun anggaran 2023 melaksanakan kegiatan Penilaian Kinerja dan
Penyusunan AKNOP Sarana dan Prasarana Sungai DAS Citanduy dalam menunjang keberhasilan dan
keberlanjutan untuk sarana dan prasarana Sumber Daya Air.
Penilaian Kinerja dan Penyusunan AKNOP Sarana dan Prasarana Sungai DAS Citanduy 1
LAPORAN PENDAHULUAN
1.5. Sasaran
Sasaran dari pekerjaan adalah tersedianya dokumen AKNOP Sarana Dan Prasarana Sungai DAS Citanduy
yang akan digunakan sebagai dasar penyusunan kebutuhan anggaran operasi dan pemeliharaan sarana dan
prasarana sungai DAS Citanduy.
Penilaian Kinerja dan Penyusunan AKNOP Sarana dan Prasarana Sungai DAS Citanduy 2
LAPORAN PENDAHULUAN
Penilaian Kinerja dan Penyusunan AKNOP Sarana dan Prasarana Sungai DAS Citanduy 3
LAPORAN PENDAHULUAN
Penilaian Kinerja dan Penyusunan AKNOP Sarana dan Prasarana Sungai DAS Citanduy 4
LAPORAN PENDAHULUAN
BAB 2
GAMBARAN UMUM
Penilaian Kinerja dan Penyusunan AKNOP Sarana dan Prasarana Sungai DAS Citanduy 6
LAPORAN PENDAHULUAN
Penilaian Kinerja dan Penyusunan AKNOP Sarana dan Prasarana Sungai DAS Citanduy 7
LAPORAN PENDAHULUAN
daerah lembah yang memiliki elevasi yang lebih rendah dengan kemiringan dasar sungai yang relatif
kecil.
Formasi Pemali dan Formasi Halang telah terlipat-lipat dan tersesarkan. Sesar Baribis adalah Sesar naik,
kemudian pada Kala Pliosen-Pleistosen Sesar Citanduy bergeser mendatar (Simandjuntak & Surono, 1982).
Wilayah ini berada di dalam pengaruh pergerakan Sesar Baribìs dan Sesar Citanduy yang sejak kala tersebut
bergerak menganan (right lateral slip faults), sehingga blok wilayah di antara kedua sesar mengalarni dampak
gaya-gaya kopel yang menyebabkan terbentuk retakan-retakan dan terbentuknya cekungancekungan depresi.
Gejala tersebut díkenal sebagai mekanisme pull apart basin.
Zona Depresi Citanduy berada pada wilayah tektonik aktif, yaitu suatu wilayah yang dibatasi di selatan oleh
Sistem Sesar Ciawi-Pangandaran dan batas utara oleh Sistem Sesar Baribis-Majenang. Zona depresi ini
berarah barat laut-tenggara, dengan panjang lebih dari 200 km dan lebar lebih dari 50 km. Zona Depresi
merupakan zona yang relatif datar dan rendah yang terjadi karena merosok turun sehingga berelevasi lebih
rendah dari wilayah sekitarnya. Zona depresi ini terbentang luas mulai dari dataran Banjar sampai ke Cilacap,
berarah barat laut-tenggara sepanjang lebih dari 50 km dan lebar sekira 15 km, dibatasi sesar atau patahan
besar berarah N290oE – N310oE
Penilaian Kinerja dan Penyusunan AKNOP Sarana dan Prasarana Sungai DAS Citanduy 8
LAPORAN PENDAHULUAN
2.4. Hidroklimatologi
Hulu Sungai Citanduy mulai mengalir dari Gunung Cakrabuana di Kabupaten Tasikmalaya dan bermuara di
Sagara Anakan Provinsi Jawa Tengah dengan anak-anak sungainya terdiri dari Sungai Cimuntur, Cijolang dan
Ciseel. Di bagian selatan mengalir Sungai Cimedang dengan anak-anak sungainya terdiri dari sungai
Cikondang, Cibegal, Cipaledang, Cibungur, Citatah, Cigugur, Ciharuman, Cigembor, Cikuya, Cijengkol,
Cimagung dan Cicondong. Daerah Aliran Sungai Citanduy secara nasional dikategorikan sebagai DAS kritis
dengan indikator kekritisan antara lain fluktuasi debit sungai, tingkat erosi dan sedimentasi yang cukup tinggi
(± 5 juta ton/tahun terbawa oleh sungai Citanduy), serta produktivitas Daerah Aliran Sungai yang relatif rendah.
Kondisi iklim DAS Citanduy berdasarkan pengamatan curah hujan selama 10 tahun terakhir, menurut
Pembagaian Iklim Scmidt Fergusson pada umumnya beriklim tipe C (agak basah) seperti di wilayah Cipaku,
Padaherang, Banjarsari, Cihaurbeuti, Cimaragas dan Ciamis. Beberapa wilayah memiliki tipe iklim B (basah),
seperti di wilayah Kawali, Rancah, Panumbangan, Panjalu dan Cisaga. Selain itu juga bertipe iklim D (sedang)
di wilayah Cijeungjing, Pamarican, Cikoneng dan Sindangkasih, serta memiliki tipe iklim E (agak kering) di
wilayah Lakbok, Purwadadi, Cidolog dan Rajadesa.
Keadaan suhu udara berkisar antara 200 C sampai dengan 300 C dengan rata-rata curah hujan sebesar
3.606,50 mm/tahun, dengan hari hujan 177,40 hari. Berdasarkan sejumlah hasil penelitian bahwa ketersediaan
air tanah di DAS Citanduy, diketahui bahwa nilai water surplus tidak pernah bernilai negatif untuk periode
Januari – Desember. Hal ini disebabkan karena curah hujan selalu lebih besar daripada evapotranspirasi
potensial yang terjadi. Nilai water surplus terbesar terjadi pada pada bulan Febuari sebesar 436,71 mm/bulan,
sedangkan harga kelebihan air yang terkecil terjadi pada bulan September sebesar 66.13 mm/bulan.
Penilaian Kinerja dan Penyusunan AKNOP Sarana dan Prasarana Sungai DAS Citanduy 9
LAPORAN PENDAHULUAN
yaitu (1) ruang sungai, dan (2) dataran banjir. Yang dimaksud dengan ruang sungai adalah ruang yang meliputi
palung sungai dan sempadan sungai. Palung sungai berfungsi sebagai ruang wadah air mengalir dan sebagai
tempat berlangsungnya kehidupan ekosistem sungai. Sedangkan sempadan sungai merupakan ruang yang
berfungsi sebagai penyangga antara ekosistem sungai dan daratan agar fungsi sungai dan kegiatan manusia
tidak saling terganggu.
Daerah aliran sungai yang biasa disebut DAS ini adalah suatu wilayah daratan yang merupakan satu kesatuan
dengan sungai dan anak sungainya, yang berfungsi menampung, menyimpan, dan mengalirkan curah hujan
yang jatuh di atasnya ke alur-alur sungai dan terus mengalir ke anak sungai dan ke sungai utama, yang akhirnya
bermuara ke danau/waduk atau ke laut dan dibatasi oleh punggung bukit atau batas-batas pemisah topografi.
Bagian dari daerah aliran sungai atau DAS yang menerima air hujan dan mengalirkannya melalui anak sungai
ke sungai utama disebut sub DAS. Setiap DAS terbagi ke dalam sub DAS – sub DAS Ukuran dari pembagian
sub-DAS banyak pertimbangannya, tergantung pada detil wilayah dari analisa kebutuhan dan pasokan dan
lokasi pada bangunan utama pada sungai.
Penilaian Kinerja dan Penyusunan AKNOP Sarana dan Prasarana Sungai DAS Citanduy 10
LAPORAN PENDAHULUAN
Penilaian Kinerja dan Penyusunan AKNOP Sarana dan Prasarana Sungai DAS Citanduy 11
LAPORAN PENDAHULUAN
Penilaian Kinerja dan Penyusunan AKNOP Sarana dan Prasarana Sungai DAS Citanduy 12
LAPORAN PENDAHULUAN
1 Klep Cikaso Mangunjaya Mangunjaya Pangandaran Pintu Geser 1,76 2,2 0,1 3
2 Kedung Jambu Mangunjaya Mangunjaya Pangandaran Otomatis 1 1 0.01 2
3 Klep Kali Age I Sukamaju Mangunjaya Pangandaran Pintu geser 1,2 2 0,01 1
4 Klep Kali Age II Sukamaju Mangunjaya Pangandaran Pintu geser 1,5 1,5 0,01 1
5 Klep Anggaraksan Maruyungsari Padaherang Pangandaran Pintu geser 2,24 3,25 0,18 2
6 Klep kedung Oyong Maruyungsari Padaherang Pangandaran Pintu geser 1,3 1,55 0,01 1
7 Klep Cilalay Kedungwuluh Padaherang Pangandaran Pintu geser 1,75 2,2 0,16 3
8 Klep Pelning Karangpawitan Padaherang Pangandaran Pintu geser 2,2 2,4 0,15 1
9 Klep Bungur Doyong Karangpawitan Padaherang Pangandaran Pintu geser 2,25 2,2 0,2 4
10 Klep Cilentah Padaherang Padaherang Pangandaran Pintu geser 2,25 2,2 0,2 2
11 Klep Ciganjeng Ciganjeng Padaherang Pangandaran Pintu geser 2.00 2.2 0.15 4
12 Klep Ciilat I Paledah Padaherang Pangandaran Pintu geser 2,39 2,2 0,2 1
13 Klep Ciilat II Paledah Padaherang Pangandaran Pintu geser 1,75 2,2 0,15 2
14 Klep Paledah Paledah Padaherang Pangandaran Pintu geser 2,25 2,2 0,2 1
15 Klep Cipanggang I Sukanagara Padaherang Pangandaran Pintu Geser 2,32 2 0,18 3
16 Klep Cipanggang II Sukanagara Padaherang Pangandaran Pintu Geser 2,32 3,25 0,2 3
17 Klep Curug Banteng Karangsari Padaherang Pangandaran Pintu Geser 1,73 2,2 0,13 2
18 Klep Liung Gunung Padaherang Pangandaran Pintu Geser 1,75 1,68 0,13 1
19 Klep Cimeong Sindangwangi Padaherang Pangandaran Pintu Geser 1,75 1,7 0,15 2
Pintu Geser /
20 Klep Ciseel Ciganjeng Padaherang Pangandaran 2,3 3,23 7 7
Otomatis
21 Klep Cirapuan I Tunggilis Kalipucang Pangandaran Pintu Geser 2,31 3,33 0,16 6
22 Klep Cirapuan II Tunggilis Kalipucang Pangandaran Pintu Geser 2,37 3,2 0,16 3
23 Klep Cirapuan III Tunggilis Kalipucang Pangandaran Pintu Geser
24 Klep Tunggilis Tunggilis Kalipucang Pangandaran Otomatis 2,2 3,57 0,2 2
25 Klep Dahon Malang Banjarharja Kalipucang Pangandaran Pintu Geser 1,55 2,25 0,12 1
26 Klep Cibuluh Cibuluh Kalipucang Pangandaran Pintu Geser 2,35 2,2 0,16 2
27 Klep Kedung goong Cibuluh Kalipucang Pangandaran Otomatis 2,23 3,6 0,2 2
28 Klep Santolo Kalipucang Kalipucang Pangandaran Pintu Geser 2,3 3,53 0,18 4
29 Klep Cibuluh II Cibuluh Kalipucang Pangandaran Pintu Geser 1
Penilaian Kinerja dan Penyusunan AKNOP Sarana dan Prasarana Sungai DAS Citanduy 13
LAPORAN PENDAHULUAN
BAB 3
METODE PELAKSANAAN KEGIATAN
3.1. Operasi dan Pemeliharaan Prasarana Sungai Serta Pemeliharaan Sungai
Pedoman Penilaian Kinerja Sungai dan Prasarana Sungai mengacu pada Surat Edaran Nomor 05/SE/D/2016
Tentang Pedoman Penyelenggaraan Kegiatan Operasi dan Pemeliharaan Prasarana Sungai Serta
Pemeliharaan Sungai. Penilaian kinerja dimaksudkan untuk mengetahui tingkat pelayanan suatu obyek
tertentu, dalam hal penelitian ini adalah sungai dan prasarana sungai, berdasarkan kondisi dan fungsi sungai
dan prasarana sungai tersebut. Hasil penilaian kinerja selanjutnya digunakan sebagai dasar pertimbangan
untuk merencanakan upaya pengelolaan sungai dan prasarana sungai melalui Operasi dan Pemeliharaan,
serta rehabilitasi untuk mempertahankan fungsi layanannya sesuai umur rencana. Disamping itu dari
berdasarkan hasil inventarisasi, survei penelusuran dan penilaian kinerja juga digunakan sebagai masukan
dalam penyusunan AKNOP sungai dan prasarana sungai.
MULAI
PEKERJAAN PERSIAPAN
SELESAI
Penilaian Kinerja dan Penyusunan AKNOP Sarana dan Prasarana Sungai DAS Citanduy 14
LAPORAN PENDAHULUAN
Penilaian Kinerja dan Penyusunan AKNOP Sarana dan Prasarana Sungai DAS Citanduy 15
LAPORAN PENDAHULUAN
c) Menyusun program rencana untuk operasi dan pemeliharaan berdasarkan skala prioritas sesuai dengan
klasifikasi kondisi aktual sarana dan prasarana.
d) Menyusun uraian detail mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan dalam operasi dan pemeliharaan
prasarana sungai
Untuk menentukan penilaian kinerja Sarana dan Prasarana Sungai dalam proses penilaian menggunakan tabel
Kriteria kerusakan di setiap fasilitas dapat diklasifikasikan sesuai Obyek inspeksi, penelusuran dan evaluasi
mengambil acuan pada pedoman Operasi dan Pemeliharaan.
Tabel 3. 1 Form asset OP sungai
Penilaian Kinerja dan Penyusunan AKNOP Sarana dan Prasarana Sungai DAS Citanduy 16
LAPORAN PENDAHULUAN
3. Evaluasi
Evaluasi bertujuan untuk membandingkan antara perencanaan pemeliharaan dan pelaksanaannya.
Evaluasi kondisi fungsi dinilai berdasarkan tingkat kesesuaian fungsi sungai dan prasarana sungai
terhadap perencanaan maupun peruntukkannya, terbagai dalam 4 (empat) jenis, yaitu:
1) Fungsi baik jika mengalami penurunan fungsi < 10 % dari fungsi awal sungai dan prasarana sungai
sesuai direncanakan.
2) Fungsi terganggu ringan jika mengalami penurunan fungsi 10 –20 % dari fungsi awal sungai dan
prasarana sungai sesuai direncanakan
3) Fungsi terganggu sedang jika mengalami penurunan fungsi 21 –40 % dari fungsi awal sungai dan
prasarana sungai sesuai direncanakan.
4) Fungsi terganggu berat jika mengalami penurunan fungsi > 40 % dari fungsi awal sungai dan
prasarana sungai sesuai direncanakan.
Penilaian terhadap kondisi tersebut berdasarakan Surat Edaran Dirjen SDA Nomor: 05/SE/D/2016 bisa
dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 3. 2 Contoh Form Penilaian Kinerja Tanggul Sungai (Konstruksi tanah timbun)
FORMULIR PENILAIAN KINERJA SARANA PRASARANA SUNGAI
PENILAIAN KINERJA DAN PENYUSUNAN AKNOP SARANA PRASARANA SUNGAI DAS CITANDUY
Surveyor : Petugas Operasi Pemeliharaan SDA I
D. PENILAIAN KINERJA Nilai 10 = Buruk, Nilai 25 = Cukup, Nilai 40 = Baik, Nilai 50 = Sangan Baik
Bagian Bangunan yang Nilai Kondisi Tindakan yang perlu Anjuran
NO Hasil Pengamatan Penilaian Volume
diamati Kondisi Fisik Kondisi dilakukan Pemelihara
1 Retak 40 40 E. PENGAMBILAN KEPUTUSAN
2 Amblas 40 40 Total > 71 = Resiko Kecil = Kinerja Baik = Preventif
1 Puncak Tanggul
3 Berlubang 25 40 Total 50 - 70= Resiko Sedang= Kinerja Cukup = Korektif
4 Tumbuh semak liar 25 40 Total < 50 = Resiko Tingg = Kinerja Buruk = Rehabilitatif
1 Retak 40 40
2 Longsor 25 40 Kondisi Fisik Kondisi Fungsi
2 Lereng tanggul 3 Berlubang 25 40
4 Gebalan rumput botak 25 40
5 Tumbuh semak liar 25 40
1 Tertutup tanah 10 40
3 Sistem drainase tanggul
2 Tertutup sampah 25 40
4 Tanah di sekitar kaki tanggul 1 Longsor 40 40
1 Miring 10 40 Tanda tangan Pelaksana Inspeksi
5 Patok kilometer rusak 2 Rusak 10 40
3 Hilang 25 40
F. PERKIRAAN VOLUME
(………………………………………………………..)
Penilaian Kinerja dan Penyusunan AKNOP Sarana dan Prasarana Sungai DAS Citanduy 17
LAPORAN PENDAHULUAN
D. PENILAIAN KINERJA Nilai 10 = Buruk, Nilai 25 = Cukup, Nilai 40 = Baik, Nilai 50 = Sangan Baik
Bagian Bangunan yang Nilai Kondisi Tindakan yang perlu Anjuran
NO Hasil Pengamatan Penilaian Volume
diamati Kondisi FisikKondisi Fungsi dilakukan Pemelihara
1 Puncak Bangunan 1 Pecah; Bengkok E. PENGAMBILAN KEPUTUSAN
1 Miring Total > 71 = Resiko Kecil = Kinerja Baik = Preventif
2 Melengkung Total 50 - 70= Resiko Sedang= Kinerja Cukup = Korektif
3 Retak Total < 50 = Resiko Tingg = Kinerja Buruk = Rehabilitatif
2 Lereng 4 Patah,
5 Berlubang; Kondisi Fisik Kondisi Fungsi
6 Keropos
7 Berkarat
1 Tergerus
3 Bagian Dasar Bangunan
2 Keropos
1 Tutup Tanah
4 Sistem Drainase
2 Tutup Sampah
F. PERKIRAAN VOLUME
Tanda tangan Pelaksana Inspeksi
1.
2.
3.
(………………………………………………………..)
PENILAIAN KINERJA DAN PENYUSUNAN AKNOP SARANA PRASARANA SUNGAI DAS CITANDUY
Surveyor : Petugas Operasi Pemeliharaan SDA I Senin 12/04/2023
D. PENILAIAN KINERJA Nilai 10 = Buruk, Nilai 25 = Cukup, Nilai 40 = Baik, Nilai 50 = Sangan Baik
Bagian Bangunan yang Nilai Kondisi Tindakan yang perlu Anjuran
NO Hasil Pengamatan Penilaian Taksiran Volume
diamati Kondisi Fisik Kondisi dilakukan Pemelihara
1 Lereng Dasar 10 25 Pembangan pengaman E. PENGAMBILAN KEPUTUSAN
1 Tebing 2 Dasar terus 10 25 tebing yang terkikis 35 Rehabilitatif m Total > 71 = Resiko Kecil = Kinerja Baik = Preventif
3 Tumbuh semak liar 10 25 abrasi sungai Total 50 - 70= Resiko Sedang= Kinerja Cukup = Korektif
1 Lumpur mengendap 25 40 Total < 50 = Resiko Tingg = Kinerja Buruk = Rehabilitatif
2 Sampah menumpuk 40 40
2 Alur dasr 53,75 Korektif
3 Agradasi 10 10 Kondisi Fisik Kondisi Fungsi
4 Degradasi 25 25
1 Pengerukan
18,57142857 27,14
Kegiatan di palung dan 2 Penambahan batu/pasir Penilaian Hasil
3 3 Pelayaran
bantaran sungai 4 Pembuangan limbah 45,7 Korektif
5 Bangunan liar
1 Penambangan batu/pasir
4 Sempadan sungai 2 Bangunan liar
Tanda tangan Pelaksana Inspeksi
2 Patok batas sempadan rusak
F. PERKIRAAN VOLUME
1.
2.
3. (………………………………………………………..)
Penilaian Kinerja dan Penyusunan AKNOP Sarana dan Prasarana Sungai DAS Citanduy 18
LAPORAN PENDAHULUAN
PENILAIAN KINERJA DAN PENYUSUNAN AKNOP SARANA PRASARANA SUNGAI DAS CITANDUY
Surveyor : Petugas Operasi Pemeliharaan SDA I Senin 12/04/2023
D. PENILAIAN KINERJA Nilai 10 = Buruk, Nilai 25 = Cukup, Nilai 40 = Baik, Nilai 50 = Sangan Baik
Bagian Bangunan yang Nilai Kondisi Tindakan yang perlu Anjuran
NO Hasil Pengamatan Penilaian Taksiran Volume
diamati Kondisi FisikKondisi Fungsi dilakukan Pemelihara
1 Miring E. PENGAMBILAN KEPUTUSAN
1 Tiang Krib 2 Patah Total > 71 = Resiko Kecil = Kinerja Baik = Preventif
3 Balok Kayu Lapuk/Beton Total 50 - 70= Resiko Sedang= Kinerja Cukup = Korektif
2 Ruang Bebas diantara Tiang krib 1 Sampah/Sangkrah Tersangkut Total < 50 = Resiko Tingg = Kinerja Buruk = Rehabilitatif
1 Teelepas
3 Sistem sambungan antar tiang 2 Putus Kondisi Fisik Kondisi Fungsi
3 Bengkok
1 Tergerus
4 Bagian Kaki Krib 2 Gerowong Penilaian Hasil
3 Menggantung
Perkaitan dengan tebing 1 Tergerus
5 2 Longsor
sungai di belakang 2 Terlepas dari krib Tanda tangan Pelaksana Inspeksi
F. PERKIRAAN VOLUME
1.
2.
3.
(………………………………………………………..)
PENILAIAN KINERJA DAN PENYUSUNAN AKNOP SARANA PRASARANA SUNGAI DAS CITANDUY
Surveyor : Petugas Operasi Pemeliharaan SDA I Senin 12/04/2023
D. PENILAIAN KINERJA Nilai 10 = Buruk, Nilai 25 = Cukup, Nilai 40 = Baik, Nilai 50 = Sangan Baik
Bagian Bangunan yang Nilai Kondisi Tindakan yang perlu Anjuran
NO Hasil Pengamatan Penilaian Taksiran Volume
diamati Kondisi Fisik Kondisi dilakukan Pemelihara
1 Macet E. PENGAMBILAN KEPUTUSAN
1 Pintu Bangunan 2 Sela bocor Total > 71 = Resiko Kecil = Kinerja Baik = Preventif
3 Terganjal Total 50 - 70= Resiko Sedang= Kinerja Cukup = Korektif
2 Sistem penggerak pintu 1 Tak berfungsi; macet Total < 50 = Resiko Tingg = Kinerja Buruk = Rehabilitatif
1 Atap bocor
3 Power House 2 Dinding pintu rusak Kondisi Fisik Kondisi Fungsi
3 Lampu putus
1 Retak
4 Bagian dasar bangunan
2 Pecah Penilaian Hasil
Sedimen di Hulu dan Hilr
5 1 Menumpuk
Bangunan
1 Tak terbaca
6 Papan Duga (Peilscaal)
2 Rusak Tanda tangan Pelaksana Inspeksi
F. PERKIRAAN VOLUME
1.
2.
3.
(………………………………………………………..)
Penilaian Kinerja dan Penyusunan AKNOP Sarana dan Prasarana Sungai DAS Citanduy 19
LAPORAN PENDAHULUAN
Nilai kinerja sungai dan prasarana sungai dilakukan terhadap sungai, bangunan sungai, dan masing-masing
komponen bangunan yang diberi bobot berbeda-beda sesuai tingkat kepentingannya terhadap sungai dan
prasarana sungai. Nilai kinerja sungai dan prasarana sungai merupakan nilai gabungan antara kondisi dan
fungsi. Hasil penilaian kinerja dimanfaatkan untuk menentukan pilihan keputusan terbaik dalam mengatasi
masalah pengelolaan sungai di berbagai strata baik tingkat strategi maupun di tingkat implementasi, tingkat
pusat maupun daerah. Tindak lanjut hasil penilaian kinerja secara spesifik dapat berupa:
Penilaian Kinerja dan Penyusunan AKNOP Sarana dan Prasarana Sungai DAS Citanduy 20
LAPORAN PENDAHULUAN
Penilaian Kinerja dan Penyusunan AKNOP Sarana dan Prasarana Sungai DAS Citanduy 21
LAPORAN PENDAHULUAN
Pengoperasian prasarana sungai bertujuan mengoptimalkan manfaat prasarana sungai dalam rangka
pendayagunaan air dan pengendalian aliran air dalam rangka memenuhi berbagai jenis kebutuhan air serta
mengurangi risiko kerugian akibat aliran air sungai
Penilaian Kinerja dan Penyusunan AKNOP Sarana dan Prasarana Sungai DAS Citanduy 22
LAPORAN PENDAHULUAN
Gambar 3. 3 Bagan Struktur Organisasi Petugas Pemeliharaan Prasarana Sungai Serta Pemeliharaan Sungai
Kebutuhan personil ditentukan sesuai dengan besarnya beban kerja yang dihitung berdasarkan kriteria panjang
sungai, lebar sungai, dengan memperhatikan posisi atau letak sungai yang bersangkutan.
Semakin besar nilai indeks Kondisi Total maka menunjukkan bahwa Sungai semakin baik kondisi fisik dan
fungsinya. Pengamatan dilakukan pada jenis-jenis prasarana yang terdapat pada lingkup kegiatan OP,
penilaian dilakukan sebagai berikut :
Kondisi Fisik :
● Resiko Sangat Kecil=Kondisi Fisik Sangat Baik = 50;
● Resiko Kecil=Kondisi Fisik Baik = 40;
● Resiko Sedang=Kondisi Fisik Cukup Baik = 25;
● Resiko Besar=Kondisi Fisik Jelek = 10.
Kondisi Fungsi :
● Resiko Sedang=Kondisi Fungsi Cukup = 10;
● Resiko Sedang=Kondisi Fungsi Cukup = 25;
● Resiko Sedang=Fungsi Baik = 40;
● Resiko Sangat Kecil=Kondisi Fungsi Sangat Baik= 50
Penilaian Kinerja dan Penyusunan AKNOP Sarana dan Prasarana Sungai DAS Citanduy 23
LAPORAN PENDAHULUAN
Survey inventarisasi yang dilakukan oleh tim survey, yaitu dengan mengamati dan mencatat kondisi sungai dan
sarana prasarana sungai yang ada. Pengamatan dan pencatatan berdasarkan kondisi nyata yang ada
dilapangan, serta dilengkapi dengan dokumentasi dan sketsa untuk masing-masing kondisi. Hasil dari survey
inventarisasi selanjutnya diserahkan kepada tim evaluasi, yaitu tenaga ahli yang berkenaan dengan
permasalahan sungai dan sarana prasarananya. Kegiatan penilaian kinerja dilakukan di kantor oleh tim evaluasi
pada akhir masa Survey inventarisasi. Proses penilaian kinerja dilakukan dengan cara mencocokkan nilai yang
terdapat pada Tabel 3.7 (bersumber dari Pedoman Manajemen Aset Prasarana Sungai Terbangun) dengan
nilai yang terdapat pada Blangko Inventarisasi. Tujuan akhir dari proses identifikasi adalah keputusan tindak
lanjut OP selanjutnya, apakah prasarana sungai yang bersangkutan memerlukan pemeliharaan preventif,
korektif, atau rehabilitatif.
Penilaian Kinerja dan Penyusunan AKNOP Sarana dan Prasarana Sungai DAS Citanduy 24
LAPORAN PENDAHULUAN
Penilaian Kinerja dan Penyusunan AKNOP Sarana dan Prasarana Sungai DAS Citanduy 25
LAPORAN PENDAHULUAN
B. Laporan Bulanan
Laporan bulanan berisikan laporan mingguan, dan harian mengenai kemajuan pekerjaan serta
rencana kerja bulan berikutnya, berisikan kinerja bulanan, permasalahan yang dihadapi, rencana kerja
bulan berikutnya dan hasil diskusi dengan instansi-instansi terkait.
C. Laporan Akhir
Laporan ini merupakan penyempurnaan dari konsep laporan akhir yang telah dibahas dan
didiskusikan dengan Direksi Pekerjaan, dibuat dalam 3 (tiga) rangkap dan diserahkan kepada Direksi
Pekerjaan pada akhir masa kontrak.
Semua laporan dan gambar juga diserahkan dalam bentuk soft file yang dimasukkan ke dalam External
Hardisk.
Penilaian Kinerja dan Penyusunan AKNOP Sarana dan Prasarana Sungai DAS Citanduy 26
LAPORAN PENDAHULUAN
BAB 4
KRITERIA TEKNIS O&P SUNGAI
4.1.1 Kriteria Teknis Operasi Bangunan Pengatur Debit Dan Arah Aliran
Penilaian Kinerja dan Penyusunan AKNOP Sarana dan Prasarana Sungai DAS Citanduy 26
LAPORAN PENDAHULUAN
9) Kegiatan-kegiatan operasional pintu air pengendali dan prasarana pelengkapnya dilaporkan dalam
format laporan sesuai manual masing-masing bangunan.
10) Pengujian keakuratan tinggi bukaan air pada pintu dengan besarnya debit yang dikeluarkan,
dilakukan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun.
Penilaian Kinerja dan Penyusunan AKNOP Sarana dan Prasarana Sungai DAS Citanduy 27
LAPORAN PENDAHULUAN
9) Operasi dan Pemeliharaan pompa-pompa air dan bangunannya bila dimungkinkan dapat dilakukan
kerja sama dengan instansi terkait
Penilaian Kinerja dan Penyusunan AKNOP Sarana dan Prasarana Sungai DAS Citanduy 28
LAPORAN PENDAHULUAN
4.1.2 Kriteria Teknis Operasi Bangunan Pos Pemantau Kondisi Hidrologi, Hidroklimatologi
Dan Kualitas Air
1) Pengecekan secara visual terhadap kondisi peralatan pos pemantau kondisi hidrologi, hidroklimatologi
dan kualitas air, perlu dilakukan secara rutin, paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) bulan.
2) Terhadap peralatan alat pantau hidroklimatologi, secara periodic perlu dilakukan kalibrasi peralatan
untuk menjamin keakuratan hasil pemantauan.
3) Pencatatan data bagi peralatan yang bersifat manual dilakukan paling sedikit 1 (satu) kali dalam sehari,
untuk memperoleh data harian. Dalam hal terjadi intensitas hujan dalam keadaan luar biasa, pencatatan
curah hujan dapat dilakukan lebih intensif, untuk mendapatkan data curah hujan jam-jam-an (dalam
kaitannya dengan analisa hidrograf).
4) Pencatatan data bagi peralatan yang bersifat otomatis, perlu diperhatikan waktu penggantian kertas dan
tinta pencatat, agar data dapat terjamin secara kontinyu. Waktu penggantian tersebut sesuai dengan
manual peralatan yang bersangkutan.
5) Program penghimpunan catatan data hidrologi harus direncanakan paling sedikit sebanyak 2 (dua) kali
setahun, yaitu pada awal tahun dan akhir tahun. Sedangkan untuk pengumpulan data muka air dapat
dilakukan bersamaan dengan pengukuran debit.
6) Penghimpunan data yang diperoleh pada tahun tertentu harus diusahakan selesai paling lambat pada
awal tahun berikutnya sehingga proses pengolahan data menjadi data dan informasi dalam penerbitan
buku publikasi data tahunan (year book data) tidak terlambat. Apabila tidak cukup tenaga, maka program
penghimpunan data terutama untuk pos hujan dan pos klimatologi juga dapat dilakukan bersamaan
dengan program inspeksi pos.
7) Petugas OP harus selalu menjaga keamanan fisik bangunan pos pengamatan dari gangguan alam
maupun oleh intervensi aktivitas manusia, merawat pos pengamatan agar tetap dapat berfungsi baik,
serta melaporkan dengan segera kepada unit pengelola hidrologi sekiranya terjadi hal-hal yang bersifat
luar biasa.
1) Bangunan kantor, gudang, bengkel, dan pos jaga, harus memenuhi kebutuhan minimal persyaratan
kelengkapan prasarana penunjang kegiatan OP prasarana sungai (jumlah dan luas ruangan minimal,
kelengkapan fasilitas pendukung operasi).
2) Peralatan informasi untuk mendukung kegiatan pengumpulan data, analisis basis data dan layanan
informasi berkaitan dengan kegiatan OP prasarana sungai (terdiri antara lain: workstation, UPS computer,
printer, monitor, proyektor, operasi router, storage data, modem, peralatan GPS (“global positioning
Penilaian Kinerja dan Penyusunan AKNOP Sarana dan Prasarana Sungai DAS Citanduy 29
LAPORAN PENDAHULUAN
system”), fasilitas LAN (“local area network”) dan peralatan catu daya serta dilengkapi dengan fasilitas
jaringan internet, jaringan listrik. Peralatan informasi tersebut harus dipastikan dapat
3) dioperasikan dengan baik. Pengoperasian peralatan dilakukan sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan
4) Peralatan komunikasi untuk membantu kelancaran komunikasi dan koordinasi dalam penyelenggaraan
kegiatan OP prasarana sungai (antara lain : telepon/handphone, handy talky,transmitter, receiver) harus
dipastikan dapat dioperasikan dengan baik. Pengoperasian peralatan komunikasi dilakukan sesuai
dengan SOP yang telah ditetapkan.
5) Alat berat dan peralatan serta kendaraan pendukung operasi, harus dipastikan selalu dalam kondisi siap
dioperasikan. Pengoperasian peralatan berat dilaksanakan sesuai dengan manual operasi yang dibuat
oleh pabrik pembuat peralatan masing-masing.
6) Dalam pelaksanaan pengoperasian alat berat terdapat faktor-faktor yang harus dipertimbangkan. Faktor-
faktor tersebut adalah factor kondisi kesiapan alat; metode kerja operasi peralatan; ketrampilan operator,
cycle time operasi alat serta komunikasi antar operator dilapangan.
Penilaian Kinerja dan Penyusunan AKNOP Sarana dan Prasarana Sungai DAS Citanduy 30
LAPORAN PENDAHULUAN
ditindaklanjuti dengan kegiatan penelusuran detail terhadap tingkat kerusakan bangunan tersebut
untuk kemudian dilakukan analisa tingkat kerusakan dan rekomendasi untuk perbaikannya.
5) Penelusuran sungai atau walkthrough dilakukan paling sedikit 2 (dua) kali dalam satu tahun terutama
ketika menjelang musim penghujan (sebelum masa banjir) dan setelah terjadinya banjir atau paska
musim banjir. Hal ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kerusakan prasarana sungai (apabila terjadi
kerusakan), terutama pada tanggul dan lokasi yang rentan terhadap bocoran, longsoran tebing dan
limpasan air. Penelusuran sungai ini dilakukan oleh Tim yang dibentuk oleh Kepala Balai Besar/Balai
Wilayah Sungai. Tim dimaksud terdiri dari unsur Balai dan instansi terkait
6) Pemeliharaan yang bersifat preventif bertujuan untuk mempertahankan fungsi bangunan tetap sesuai
dengan tingkat kinerja layanan yang direncanakan. Pemeliharaan preventif terdiri atas pemeliharaan
rutin dan pemeliharaan berkala. Pemeliharaan rutin dan berkala dilakukan dengan selang/interval
waktu yang berbeda-beda untuk setiap jenis bangunan, misalnya setiap 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 1
tahun atau 2 tahun.
7) Pemeliharaan rutin dapat berupa kegiatan fisik maupun kegiatan non-fisik dan merupakan kegiatan
pemeliharaan yang dilakukan secara rutin, antara lain meliputi kegiatan sosialisasi peraturan terkait
dengan pengamanan bangunan dan pemeliharaan bangunan, membersihkan sampah dan
pembersihan serasah atau batang-batang kayu yang dapat mengganggu aliran.
8) Pemeliharaan berkala dapat berupa kegiatan fisik maupun kegiatan non fisik, yang dilakukan secara
berkala dengan jadwal tetap.
Penilaian Kinerja dan Penyusunan AKNOP Sarana dan Prasarana Sungai DAS Citanduy 31
LAPORAN PENDAHULUAN
memuat data detail kebutuhan perbaikan (pemeliharaan preventif), antara lain : berapa panjang ruas
tanggul (dalam m) yang kritis, luas kerusakan lereng tanggul (dalam m2), luas keretakan bagian
tanggul dan puncak tanggul pasangan batu.
5) Terhadap tanggul-tanggul yang kritis perlu segera dilakukan perbaikan untuk menghindari potensi
terjadinya kerusakan yang lebih parah. Beberapa contoh kerusakan tanggul antara lain: lendutan
puncak tanggul tanah; bocoran dan rembesan; longsoran dan kikisan tebing tanggul, keretakan pada
tubuh dan puncak tanggul pasangan batu.
6) Apabila diperlukan peninggian tanggul untuk memperoleh tinggi jagaan cukup pada saat banjir, bisa
dilakukan penambahan tinggi tanggul dengan cara menambah timbunan tanah diatasnya atau
memasang tembok parapet. Dalam hal menambah timbunan tanggul, terlebih dahulu perlu
diperhatikan kekuatan dan kondisi tanggul yang sudah ada, untuk menghindari terjadinya longsoran
atau kerusakan tanggul asli.
B. Pemeliharaan Revertment
1) Revertment atau bangunan pelindung tebing adalah bangunan untuk melindungi tebing sungai secara
langsung terhadap kerusakan akibat tekanan arus sungai, atau adanya potensi kelongsoran tebing.
Bangunan pelindung tebing, umumnya terdiri atas jenis perkuatan pasangan batu, beton, pasangan
Penilaian Kinerja dan Penyusunan AKNOP Sarana dan Prasarana Sungai DAS Citanduy 32
LAPORAN PENDAHULUAN
bronjong. Tata cara perencanaan teknik pelindung tebing dari pasangan batu dapat mengikuti acuan
SNI 03-3441-1994.
2) Inspeksi pengamatan kondisi bangunan pelindung tebing atau revetment, secara visual, dilakukan
paling sedikit 1(satu) kali dalam satu bulan untuk memastikan kondisi bangunan dalam keadaan baik.
Pengamatan umumnya mencakup keutuhan tubuh dan lereng bangunan, kondisi puncak, serta kaki
dan tumpuan bangunan pelindung tebing.
3) Termasuk dalam pengamatan ini, adalah identifikasi kerusakan yang antara lain disebabkan oleh erosi
atau penggerusan aliran sungai, keretakan atau kebocoran dan longsoran lereng bangunan pelindung
tebing sungai, kerusakan pada kawat pengikat bronjong dan lepasnya batuan dalam bronjong,
penurunan struktur bronjong.
4) Apabila pada saat dilakukannya inspeksi visual, ditemui adanya kerusakan atau kondisi pada sebagian
struktur atau komponen bangunan prasarana revertment yang kritis yang perlu dilakukan perbaikan
untuk menghindari potensi kerusakan yang lebih parah, perlu direkomendasikan untuk dilakukan
penelitian detail melalui walkthrough. Beberapa contoh antara lain : kerusakan longsoran dan kikisan
tebing tanggul, kerusakan pada kaki revetment.
5) Pemeliharaan bangunan pelindung tebing secara rutin berupa kegiatan pembersihan tubuh bangunan
dari sampah yang tersangkut atau berupa pembersihan dan pencabutan tumbuhan liar pada
permukaan bangunan, atau pembersihan lubang-lubang drainase pada permukaan tembok, dilakukan
paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu ) bulan.
6) Pemeliharaan preventif secara berkala untuk perbaikan ini (meliputi antara lain : penambalan tembok
pasangan yang terlepas, perbaikan dinding tembok yang retak atau pecah, serta perbaikan kaki
bangunan yang tergerus stau gerowong dengan toe protection, yang untuk upaya perbaikannya tidak
diperlukan desain), dan merupakan rekomendasi hasil kegiatan penelusuran (walkthrough) yang
dilakukan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 6 (enam) bulan, terutama sebelum waktu musim banjir.
Penilaian Kinerja dan Penyusunan AKNOP Sarana dan Prasarana Sungai DAS Citanduy 33
LAPORAN PENDAHULUAN
bangunan dalam keadaan baik. Pengamatan umumnya mencakup keutuhan tubuh dan lereng
bangunan, kondisi puncak, serta kaki dan tumpuan bangunan jetty.
4) Termasuk dalam pengamatan ini, adalah identifikasi kerusakan yang antara lain disebabkan oleh erosi
atau penggerusan aliran sungai, keretakan atau kebocoran dan longsoran lereng bangunan jetty.
5) Pemeliharaan bangunan jetty secara rutin berupa kegiatan pembersihan tubuh bangunan dari sampah
yang tersangkut atau tumbuhan liar, dilakukan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu ) bulan.
6) Terhadap komponen bangunan yang kritis perlu segera dilakukan perbaikan untuk menghindari
potensi kerusakan yang lebih parah. Beberapa contoh kerusakan longsoran dan kikisan pada lereng,
lendutan bangunan, kerusakan pada kaki bangunan. Pemeliharaan preventif secara berkala untuk
perbaikan ini, tidak diperlukan desain, dan merupakan rekomendasi hasil kegiatan penelusuran
(walkthrough) yang dilakukan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 6 (enam) bulan,
Penilaian Kinerja dan Penyusunan AKNOP Sarana dan Prasarana Sungai DAS Citanduy 34
LAPORAN PENDAHULUAN
2) Inspeksi pengamatan kondisi bangunan pelimpah banjhir (dengan jenis perkuatan pasangan batu,
beton), dilakukan paling sedikit 1(satu) kali dalam satu bulan untuk memastikan kondisi bangunan
dalam keadaan baik. Pengamatan umumnya mencakup keutuhan puncak spillway, tubuh dan lereng
bangunan, talud sisi kiri dan kanan pelimpah, sayap pelimpah, serta fondasi dan tumpuan bangunan.
3) Termasuk dalam pengamatan ini, adalah identifikasi kerusakan yang antara lain disebabkan oleh
penggerusan aliran sungai, retakan atau pengelupasan pada lereng kemiringan bangunan.
4) Pemeliharaan bangunan pelimpah banjir secara rutin berupa kegiatan pembersihan tubuh bangunan,
pencabutan tanaman liar di permukaan saluran dan tembok, pembersihan lubang drainase,
pembersihan sampah yang tersangkut, harus dilakukan paling sedikit 1 kali dalam 1 bulan.
5) Terhadap komponen bangunan pelimpah banjir yang kritis perlu segera dilakukan perbaikan untuk
menghindari potensi kerusakan yang lebih parah. Jenis perbaikan ini antara lain penambalan
permukaan yang terkelupas, atau pasangan batu yang terlepas, perbaikan dasar bangunan yang
tergerus, perbaikan kolam olakan yang retak, perbaikan tembok sayap, perbaikan puncak spillway
yang terkelupas.
6) Pemeliharaan preventif secara berkala untuk perbaikan tersebut butir diatas, terutama yang tidak
memerlukan desain untuk perbaikannya, dilakukan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 6 (enam) bulan).
7) Khususnya untuk bangunan pelimpah banjir dari pasangan bronjong, perlu diperhatikan kemungkinan
perubahan struktur karena proses defleksi, penurunan (settlement), putusnya kawat-kawat bronjong
yang membuat terlepasnya batuan didalamnya.
Penilaian Kinerja dan Penyusunan AKNOP Sarana dan Prasarana Sungai DAS Citanduy 35
LAPORAN PENDAHULUAN
4) Pemeliharaan preventif pintu pengendali banjir secara rutin berupa kegiatan pembersihan tubuh
bangunan, pencabutan tanaman liar atau gulma air (enceng gondok) didepan pintu yang dapat
mengganggu aliran, serta pembersihan sampah yang tersangkut, yang dilakukan paling sedikit 1
(satu) kali dalam 1 (satu) bulan. Kegiatan ini dapat dilakukan bersamaan dengan kegiatan inspeksi.
5) Pemeliharaan preventif secara berkala untuk tujuan menjaga kondisi pintu dan bangunan serta
peralatan pendukungnya tetap dalam keadaan baik dan siap operasi.
Penilaian Kinerja dan Penyusunan AKNOP Sarana dan Prasarana Sungai DAS Citanduy 36
LAPORAN PENDAHULUAN
2) Pengoperasian bendung karet mengikuti prosedur dan manual pengoperasian bendung karet dan
kelengkapannya. Bendung karet, prasarana pompa dan peralatan penggeraknya harus selalu siap
dioperasikan ketika diperlukan, dan oleh karenanya, factor pemeliharaan menjadi sangat penting
untuk menjamin bendung dapat dioperasikan dengan baik.
3) Kegiatan inspeksi secara visual, dilakukan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) bulan, untuk
memastikan kondisi bendung karet dan prasarana kelengkapannya dalam keadaan baik, serta dapat
segera diketahui apabila terdapat kerusakan.
4) Dalam hal terdapat kerusakan pada komponen bendung yang dikhawatirkan dapat berpengaruh
terhadap pengoperasian bending karet, atau kemungkinan timbulnya kerusakan yang lebih parah
pada komponen peralatan pendukung dan bangunan pelengkapnya, harus ditindak-lanjuti dengan
kegiatan penelusuran detail untuk mengetahui tingkat kerusakan dan rekomendasi langkah
perbaikannya. Dalam hal tidak ada rekomendasi dari hasil inspeksi, maka kegiatan penelusuran
(walkthrough) harus dilakukan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 6 (enam) bulan.
5) Pemeliharaan preventif secara rutin berupa : kegiatan pembersihan tubuh bendung karet dan
bangunannya, pembersihan sampah yang tersangkut, pengawasan dan perlindungan tubuh bendung
karet terhadap perilaku vandalisme, yang dilakukan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) bulan.
Kegiatan ini dapat dilakukan bersamaan waktunya dengan kegiatan inspeksi.
6) Pemeliharaan preventif secara berkala untuk menjaga kondisi prasarana bendung karet, bangunan
serta peralatan pendukungnya dalam keadaan baik dan siap operasi.
Penilaian Kinerja dan Penyusunan AKNOP Sarana dan Prasarana Sungai DAS Citanduy 37
LAPORAN PENDAHULUAN
sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) bulan. Kegiatan ini dapat dilakukan bersamaan waktunya dengan
kegiatan inspeksi.
5) Pemeliharaan preventif secara berkala untuk menjaga kondisi waduk retensi, beserta pintu dan
bangunan serta peralatan pendukungnya dalam keadaan baik.
Penilaian Kinerja dan Penyusunan AKNOP Sarana dan Prasarana Sungai DAS Citanduy 38
LAPORAN PENDAHULUAN
3) Apabila tanggul sungai juga difungsikan sebagai jalan inspeksi, maka kegiatan inspeksi dilakukan
bersamaan waktunya dengan inspeksi pengamatan tanggul. Pengamatan jalan inspeksi ini harus
memperhatikan kekuatan tanggul untuk jalan, kondisi lapisan penutup puncak tanggul (paving, beton,
aspal), apakah mengalami ketidak teraturan permukaan, lendutan, kupasan, retakan atau longsoran,
yang perlu penanganan perbaikan segera pada ruas tersebut.
4) Pekerjaan pemeliharaan rutin jalan inspeksi meliputi kegiatan pembersihan jalan, pembersihan
saluran drainase, pemangkasan tanaman liar yang mengganggu jalan, pengendalian lalu lintas umum,
pengawasan dan pencegahan kendaraan yang berpotensi merusak jalan inspeksi (dengan
pemasangan portal atau papan larangan), dilakukan paling sedikit 1 (satu) kali daalam 1 (satu) bulan.
Kegiatan pemeliharaan rutin ini dapat dilakukan bersamaan dengan kegiatan inspeksi rutin.
5) Pekerjaan pemeliharaan berkala dilakukan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 6 bulan, meliputi antara
lain: perbaikan bagian yang rusak, perbaikan aspal yang terkelupas, penutupan jalan yang berlubang,
penambalan permukaan jalan, pengecatan pintu portal.
Penilaian Kinerja dan Penyusunan AKNOP Sarana dan Prasarana Sungai DAS Citanduy 39
LAPORAN PENDAHULUAN
5) Inspeksi terhadap pos stasiun pengamat hidroklimatologi terdiri atas: inspeksi rutin (paling lama 6
bulan sekali) ; inspeksi besar (paling lama 5 tahun sekali); dan inspeksi luar biasa (apabila terjadi
kerusakan atau segera setelah terjadi bencana alam).
6) Pemeliharaan rutin pos pemantauan hridrologi, hidroklimatologi dan kualitas air, meliputi upaya
pembersihan lingkungan pos pemantauan, pembersihan dan pemangkasan ranting pohon yang dapat
mengganggu operasional pos, pembersihan rumput dan semak disekitar pos.
7) Pemeliharaan berkala meliputi : pengecatan pos, peralatan dan bangunan pos, serta pagar
pengaman, serta perbaikan dan penggantian sebagian komponen bangunan dan perlengkapan pos
pemantau, dilakukan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun.
N. Pemeliharaan Peralatan, Alat Berat Dan Kendaraan Operasional Pendukung Kegiatan OP Sungai
1) Peralatan, alat berat dan kendaraan operasi pendukung kelancaran kegiatan OP sungai, meliputi
berbagai jenis alat berat (antara lain: truck, dumptruck, crane, dozer, backhoe), peralatan untuk
kegiatan pemeliharaan (mesin pemotong rumput, chainsaw pemotong pohon), serta kendaraan
operasi roda 4 dan roda 2.
2) Inspeksi rutin dilakukan setiap hari untuk memastikan bahwa kondisi alat berat dan kendaraan operasi
dalam keadaan baik. Pemeliharaan rutin dapat dilakukan bersamaan dengan kegiatan inspeksi.
Penilaian Kinerja dan Penyusunan AKNOP Sarana dan Prasarana Sungai DAS Citanduy 40
LAPORAN PENDAHULUAN
3) Pengecekan kondisi (sekaligus untuk pengecekan kelaikan) serta uji operasi (running test) mesin
beserta peralatan perlengkapannya, agar selalu dalam keadaan siap operasi, dilakukan paling tidak
1 (satu) kali dalam satu minggu.
4) Pemeliharaan rutin peralatan alat berat dan kendaraan operasi meliputi pencucian kendaraan dan
peralatan, pengecekan oli mesin dan minyak rem, yang dilakukan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1
(satu) hari.
5) Pemeliharaan berkala terhadap peralatan/alat berat dan kendaraan operasional, dilakukan dalam
bentuk servis rutin berdasarkan jam operasi peralatan (antara lain pelumasan mesin, grease dan
penggantian ban).
6) Pemeliharaan berkala peralatan berat dan kendaraan operasional OP sungai, yang dilaksanakan
secara terjadwal mengikuti ketentuan dalam manual pemeliharaan yang dikeluarkan oleh pabrik
pembuatnya, antara lain meliputi kegiatan : overhaul mesin, overhaul transmisi, general overhaul.
7) Secara umum, pemeliharaan peralatan tersebut diatas harus dilaksanakan mengacu kepada buku
petunjuk pemeliharaan misalnya Manual Book atau Installation Workbook yang disediakan oleh pabrik
pembuat peralatan yang bersangkutan.
Penilaian Kinerja dan Penyusunan AKNOP Sarana dan Prasarana Sungai DAS Citanduy 41
LAPORAN PENDAHULUAN
BAB 5
RENCANA KEGIATAN
Dalam melaksanakan pekerjaan Penilaian Kinerja dan Penyusunan AKNOP Sarana dan Prasarana Sungai
DAS Citanduy perlu disusun rencana kerja untuk merealisasikan program kerja, yang secara umum adalah:
a) Tahap Persiapan, yakni melakukan persiapan teknis dan administrasi, mobilisasi personil dan
pengumpulan data-data sekunder.
b) Tahap Pengumulan data hasil survey langsung ke lokasi pekerjaan yang akan diidentifikasi, dimana
kegiatannya dilakukan dengan melakukan pengamatan observasi, pengukuran sarana prasarana
sungai.
c) Tahap Analisa, yaitu melakukan verifikasi dan pengolahan data lapangan, pengelolaan data tabular, dan
tekstual, penilaian kinerja setiap komponen, perhitungan BOQ dan analisa RAB (AKNOP)
d) Tahap Penyusunan Laporan, yang sesuai dengan KAK yakni Laporan Pendahuluan dan Laporan Akhir
dengan dilengkapi rincian penyusunan hasil perhitungan AKNOP.
Untuk pelaksanaan pekerjaan ini diberikan waktu selama 5 (lima) bulan terhitung sejak ditandatanganinya
kontrak berdasarkan rencana kerja yang telah disusun, selanjutnya ditetapkan jadwal rencana pelaksanaan
seperti pada tabel 5.1.
Penilaian Kinerja Penyusunan AKNOP Sarana dan Prasarana Sungai DAS Citanduy 42
LAPORAN PENDAHULUAN
A PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Persiapan Teknis dan Administrasi 2,44 2 1,22 1,22
2 Mobilisasi Personil dan Peralatan 1,22 1 1,22
3 Pengumpulan Data Sekunder 3,66 3 1,22 1,22 1,22
B ANALISIS KINERJA DAN PENUSUNAN AKNOP
1 Inventarisasi dan Kompilasi Data 18,29 15 1,22 1,22 1,22 1,22 1,22 1,22 1,22 1,22 1,22 1,22 1,22 1,22 1,22 1,22 1,22
2 Analisis Kinerja Sarana dan Prasarana Sungai 13,41 11 1,22 1,22 1,22 1,22 1,22 1,22 1,22 1,22 1,22 1,22 1,22
3 Penilaian Kinerja Sarana dan Prasarana Sungai 13,41 11 1,22 1,22 1,22 1,22 1,22 1,22 1,22 1,22 1,22 1,22 1,22
4 Penilaian Kinerja Kelembagaan OP Sarana dan Prasarana Sungai9,76 8 1,22 1,22 1,22 1,22 1,22 1,22 1,22 1,22
5 Perhitungan BOQ & RAB Pemeliharaan/Rehab 10,98 9 1,22 1,22 1,22 1,22 1,22 1,22 1,22 1,22 1,22
6 Analisis Perhitungan AKNOP 12,20 10 1,22 1,22 1,22 1,22 1,22 1,22 1,22 1,22 1,22 1,22
C Pelaporan
1 Laporan Pendahuluan 2,44 2 1,22 1,22
2 Laporan Bulanan Ke-1 1,22 1 1,22
3 Laporan Bulanan Ke-2 1,22 1 1,22
4 Laporan Bulanan Ke-3 1,22 1 1,22
5 Laporan Bulanan Ke-4 1,22 1 1,22
6 Laporan Bulanan Ke-5 1,22 1 1,22
9 Laporan Akhir 2,44 2 1,22 1,22
D DISKUSI DAN EVALUASI PEKERJAAN
1 Diskusi 1,22 1 1,22
2 Perbaikan Laporan 2,44 2 1,22 1,22
Jumlah Bobot Rencana Kerja (%) 100,00 82,00 1,2 3,7 3,7 4,9 2,4 2,4 3,7 4,9 7,3 7,3 7,3 8,5 7,3 7,3 7,3 7,3 6,1 3,7 1,2 2,4
Kumulatif Bobot Rencana Kerja (%) 1,2 4,9 8,5 13,4 15,9 18,3 22,0 26,8 34,1 41,5 48,8 57,3 64,6 72,0 79,3 86,6 92,7 96,3 97,6 100,0
Jumlah Bobot Realisai Kerja (%)
Kumulatif Realisasi Kerja (%)
Deviasi (%)
Penilaian Kinerja Penyusunan AKNOP Sarana dan Prasarana Sungai DAS Citanduy 43
LAPORAN PENDAHULUAN
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Menteri PUPR Nomor : 04/PRT/M/2015 Tanggal 18 Maret 2015 tentang Kriteria dan Penetapan Wilayah
Sungai. Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia,
Peraturan Menteri Pekerjaan mum dan Perumahan Rakyat Nomor 06/PRT/M/2015 tentang Eksploitasi dan
Pemeliharaan Sumber Air dan Bangunan Pengairan, Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat
Republik Indonesia,
Surat Edaran NO 05 /SE/D/2016 perihal Pedoman Penyelenggara Kegiatan Operasi dan Pemeliharaan Prasarana
Sungai serta Pemeliharaan Sungai. Direktorat Jendral Sumber Daya Air
Pedoman Perencanaan Teknik dan Pelaksanaan Krib Bronjong Kawat Pd T-08-2003 Departemen Permukiman
dan Prasarana Wilaah Republik Indonesia
Seyhan, Ersin., 1977. Dasar-dasar Hidrologi.Gadjah Mada Universiy Press. Yogyakarta. e-Journal
Wahyudi Sigit, Analisis Kinerja Dan Aknop Sungai Berdasarkan Kondisi Morfologi Sungai (Studi Kasus Sungai
Opak, Sungai Kuning, Sungai Winongo Daerah Istimewa Yogyakarta), Tesis Universitas Islam Indonesia,
Yogyakarta 2020.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2022 Tentang
Pedoman Penyusunan Perkiraan Biaya Pekerjaan Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat,
Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia,
Peraturan Bupati Ciamis Nomor 41 Tahun 2022 Tentang Standar Harga Belanja Daerah di Lingkungan Pemerintah
Kabupaten Ciamis Tahun Anggaran 2023.
Peraturan Bupati Pangandaran Tentang Standar Harga Belanja Daerah Untuk Tahun 2023 Nomor 15 Tahun 2022
Tentang Standar Harga Belanja Daerah Untuk Tahun 2023
Peraturan Wali Kota Tasikmalaya No 19 Tahun 2022 tentang standar satuan harga barang kebutuhan pemerintah
Kota Tasikmalaya tahun anggaran 2023
Peraturan Bupati Cilacap No. 56 Tahun 2022 tentang standar biaya masukan pemerintah kabupaten cilacap tahun
anggaran 2023
https://ciamiskab.bps.go.id
https://cilacapkab.bps.go.id
https://pangandarankab.bps.go.id
https://petatematikindo.wordpress.com/2014/01/08/administrasi-kabupaten-cilacap/
LAMPIRAN:
FORMULIR INSPEKSI
Penilaian Kinerja Penyusunan AKNOP Sarana dan Prasarana Sungai DAS Citanduy 45
FORM SURVEY PENELUSURAN SUNGAI …………………………………….
Kecamatan…………….……………………................ Kabupaten….……………………………………………
Memanjang X = Y = Z =
Titik 1 (Awal) :
Titik 2 (Akhir) X = Y = Z =
:
Titik Bangunan X = Y = Z =
:
A.8 KODE ASET
Revetment Grounsill
Jetty
Jalan inspeksi
Krib
Bangunan pos pemantau Hidrologi
Pelimpah banjir
Bangunan gedung kantor pendukung OP, lab. bengkel dll
Pintu pengendali aliran/banjir
Prasarana peralatan, alat berat dan kendaraan
Pompa banjir
Peralatan informasi dan komunikasi
Bendung karet lainnya
B. PENILAIAN PRASARANA
Kondisi Fisik
*) Nilai 10 = Buruk /Jelek, Nilai 25 = Cukup ; Nilai 40 = Baik; Nilai 50 = Sangat Baik
Kondisi Fisik *)
Penilaian 50 40 25 10
Resiko Sangat Kecil = Kondisi Resiko Sedang = Kondisi Fisik Resiko Besar = Kondisi Fisik
Resiko Kecil = Kondisi Fisik Baik
Fisik Sangat Baik Cukup Jelek
10
60 50 35 20
Resiko Besar = Kondisi Fungsi Buruk
25
Kondisi Fungsi *)
75 65 50 35
Resiko Sedang = Kondisi Fisik Cukup
40
90 80 65 50
Resiko Kecil = Kondisi Fisik Baik
50
100 90 75 60
Resiko Sangat Kecil = Kondisi Fisik
Sangat Baik
*) beri tanda √ pada kolom dan baris yang sesuai
D PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Prasarana BAIK
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG DASAR HUKUM
Dalam rangka memelihara sumber air dan menjaga kelestarian • Peraturan Menteri PUPR Nomor : 04/PRT/M/2015 Tentang Kriteria
fungsi sumber air, mengoptimalkan pemanfaatan prasarana dan Penetapan Wilayah Sungai.
sumber daya air, serta memberikan kejelasan proses penyusunan • Peraturan Menteri Pekerjaan umum dan Perumahan Rakyat Nomor
perhitungan angka kebutuhan nyata operasi dan pemeliharaan 06/PRT/M/2015 tentang Eksploitasi dan Pemeliharaan Sumber Air
prasarana sumber daya air secara efektif, efisien, dan
dan Bangunan Pengairan,
berkelanjutan sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat Nomor 06/PRT/M/2015 tentang Eksploitasi • Peraturan Menteri PUPR No 28 Tahun 2015 Tentang Penetapan
dan Pemeliharaan Sumber Air dan Bangunan Pengairan, perlu Garis Sempadan Sungai dan Garis Sempadan Danau,
dilakukan Penyelenggaraan Kegiatan Pemeliharaan Sungai Serta • Peraturan Menteri PUPR Nomor 1 Tahun 2022 Tentang Pedoman
Operasi dan Pemeliharaan Prasarana Sungai. Penyusunan Perkiraan Biaya Pekerjaan Konstruksi Bidang
Adapun beberapa bentuk kegiatan yang berhubungan dalam Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat,
meningkatkan fungsi sarana dan prasarana sungai tersebut yaitu • SE Dirjen SDA NO 05 /SE/D/2016 perihal Pedoman Penyelenggara
Penilaian Kinerja dan Penyusunan AKNOP Sarana dan Prasarana
Kegiatan Operasi dan Pemeliharaan Prasarana Sungai serta
Sungai (meliputi prasarana fisik, sarana penunjang, organisasi
personalia, dokumentasi dan kondisi kelembagaan) sebagaimana Pemeliharaan Sungai.
dalam Peraturan Surat Edaran Nomor 05/SE/D/2016 Tentang • Peraturan Bupati Ciamis Nomor 41 Tahun 2022 Tentang Standar
Pedoman Penyelenggaraan Kegiatan Pemeliharaan Prasarana Harga Belanja Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Ciamis
Sungai Serta Pemeliharaan Sungai. Tahun Anggaran 2023.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka Balai Besar • Peraturan Bupati Cilacap No. 56 Tahun 2022 tentang standar biaya
Wilayah Sungai Citanduy melalui Satuan Kerja Operasi dan masukan pemerintah kabupaten cilacap tahun anggaran 2023
Pemeliharaan SDA pada tahun anggaran 2023 melaksanakan
kegiatan Penilaian Kinerja dan Penyusunan AKNOP Sarana dan
Prasarana Sungai DAS Citanduy dalam menunjang keberhasilan
dan keberlanjutan untuk sarana dan prasarana Sumber Daya Air.
MAKSUD DAN TUJUAN LINGKUP PEKERJAAN
1. Pekerjaan persiapan
Maksud 2. Pengumpulan data sekunder
Maksud dari kegiatan Penilaian Kinerja dan Penyusunan AKNOP • Data teknis sarana dan prasarana sungai
Sarana dan Prasarana Sungai DAS Citanduy adalah untuk • Data asset sarana dan prasarana sungai
melaksanakan Penilaian Kinerja dan Penyusunan Angka Kebutuhan • Peta sebaran asset
Nyata Operasi dan Pemeliharaan (AKNOP) Sungai di DAS Citanduy 3. Kegiatan Analisa dan Pelaporan
yang menjadi barang milik negara BBWS Citanduy. • Analisa indek penilaian kinerja jaringan maupun bangunan.
• Analisa Angka Kebutuhan Nyata Operasi dan Pemeliharaan.
Tujuan • Analisa jenis kegiatan operasi rutin, pemeliharaan rutin,
Tujuan pelaksanaan kegiatan Penilaian Kinerja dan Penyusunan pemeliharaan berkala maupun rehab.
AKNOP Sarana dan Prasarana Sungai DAS Citanduy adalah untuk • Laporan Pendahuluan
menghasilkan dokumen yang berisi penilaian kinerja serta besarnya • Laporan Bulanan
biaya operasi dan pemeliharaan sarana dan prasarana sungai DAS • Laporan Akhir
Citanduy. 4. Penyusunan AKNOP dan Perhitungan Rencana Anggaran Biaya
• Melakukan penggambaran infrastruktur sarana dan prasarana
SASARAN sngai
• Melakukan perhitungan volume item pekerjaan pada sarana dan
Sasaran dari pekerjaan adalah tersedianya dokumen AKNOP Sarana
prasarana sungai.
Dan Prasarana Sungai DAS Citanduy yang akan digunakan sebagai
• Membuat analisa harga satuan pada sarana dan prasarana
dasar penyusunan kebutuhan anggaran operasi dan pemeliharaan
sungai
sarana dan prasarana sungai DAS Citanduy.
• Membuat Rencana Anggaran Biaya Operasi dan Pemeliharaan
WAKTU PELAKSANAAN
Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan ini selama 5 (lima) bulan sejak dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja
(SPMK) pada Tanggal 2 Februari 2023 dan berakhir pada Tanggal 31 Juni 2023.
Bobot Jml Februari Maret April Mei Juni
No Uraian Kegiatan
Rencana (%) Minggu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 17 18 19 20 25 26 27 28
A PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Persiapan Teknis dan Administrasi 2,44 2 1,22 1,22
2 Mobilisasi Personil dan Peralatan 1,22 1 1,22
3 Pengumpulan Data Sekunder 3,66 3 1,22 1,22 1,22
B ANALISIS KINERJA DAN PENUSUNAN AKNOP
1 Inventarisasi dan Kompilasi Data 18,29 15 1,22 1,22 1,22 1,22 1,22 1,22 1,22 1,22 1,22 1,22 1,22 1,22 1,22 1,22 1,22
2 Analisis Kinerja Sarana dan Prasarana Sungai 13,41 11 1,22 1,22 1,22 1,22 1,22 1,22 1,22 1,22 1,22 1,22 1,22
3 Penilaian Kinerja Sarana dan Prasarana Sungai 13,41 11 1,22 1,22 1,22 1,22 1,22 1,22 1,22 1,22 1,22 1,22 1,22
4 Penilaian Kinerja Kelembagaan OP Sarana dan Prasarana Sungai9,76 8 1,22 1,22 1,22 1,22 1,22 1,22 1,22 1,22
5 Perhitungan BOQ & RAB Pemeliharaan/Rehab 10,98 9 1,22 1,22 1,22 1,22 1,22 1,22 1,22 1,22 1,22
6 Analisis Perhitungan AKNOP 12,20 10 1,22 1,22 1,22 1,22 1,22 1,22 1,22 1,22 1,22 1,22
C Pelaporan
1 Laporan Pendahuluan 2,44 2 1,22 1,22
2 Laporan Bulanan Ke-1 1,22 1 1,22
3 Laporan Bulanan Ke-2 1,22 1 1,22
4 Laporan Bulanan Ke-3 1,22 1 1,22
5 Laporan Bulanan Ke-4 1,22 1 1,22
6 Laporan Bulanan Ke-5 1,22 1 1,22
9 Laporan Akhir 2,44 2 1,22 1,22
D DISKUSI DAN EVALUASI PEKERJAAN
1 Diskusi 1,22 1 1,22
2 Perbaikan Laporan 2,44 2 1,22 1,22
Jumlah Bobot Rencana Kerja (%) 100,00 82,00 1,2 3,7 3,7 4,9 2,4 2,4 3,7 4,9 7,3 7,3 7,3 8,5 7,3 7,3 7,3 7,3 6,1 3,7 1,2 2,4
Kumulatif Bobot Rencana Kerja (%) 1,2 4,9 8,5 13,4 15,9 18,3 22,0 26,8 34,1 41,5 48,8 57,3 64,6 72,0 79,3 86,6 92,7 96,3 97,6 100,0
Jumlah Bobot Realisai Kerja (%)
Kumulatif Realisasi Kerja (%)
Deviasi (%)
SUNGAI PRASARANA SUNGAI
Sungai merupakan tempat berkumpulnya air yang berasal dari hujan Prasarana sungai adalah prasarana yang dibangun untuk keperluan
yang jatuh di daerah tangkapan-nya dan mengalir sesuai dengan pengelolaan sungai, meliputi (1) prasarana pelindung palung sungai,
kapasitas alurnya menuju ke tempat yang lebih rendah sampai muara (2) prasarana pendayagunaan sungai, (3) prasarana pengendali aliran
sungai. Mengacu Peraturan Menteri PUPR No 28 Tahun 2015 Tentang air sungai, (4) prasarana pemantau kondisi hidrologi, hidroklimatologi
Penetapan Garis Sempadan Sungai dan Garis Sempadan Danau, dan kualitas air, serta (5) prasarana penunjang atau pendukung
yang dimaksud dengan sungai adalah alur atau wadah air alami kegiatan Operasi dan Pemeliharaan baik berupa gedung maupun
dan/atau buatan berupa jaringan pengaliran air beserta air di peralatan. Dalam kegiatan operasi dan pemeliharaan prasarana
dalamnya, mulai dari hulu sampai muara, dengan dibatasi kanan dan sungai, objek pengamatan prasarana sungai mengacu pada jenis-
kiri oleh garis sempadan. jenis prasarana sungai yang disebutkan dalam Surat Edaran Ditjen
SDA Nomor 05 Tahun 2016 yang terdiri dari:
Daerah aliran sungai yang biasa disebut DAS ini adalah suatu wilayah a. Tanggul sungai.
daratan yang merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak b. Pelindung tebing/ revetmen.
sungainya, yang berfungsi menampung, menyimpan, dan mengalirkan c. Bangunan jetty.
curah hujan yang jatuh di atasnya ke alur-alur sungai dan terus d. Bangunan krib.
mengalir ke anak sungai dan ke sungai utama, yang akhirnya e. Bangunan pelimpah banjir.
bermuara ke danau/waduk atau ke laut dan dibatasi oleh punggung f. Pintu pengendali aliran/ banjir.
bukit atau batas-batas pemisah topografi. g. Pompa banjir.
h. Bendung karet.
i. Retention pond.
j. Bangunan grounsill.
k. Jalan inspeksi.
l. Bangunan pos pemantau H3.
m. Bangunan kantor pendukung OP, laboratorium, bengkel, dan
gardu jaga.
n. Prasarana peralatan, alat berat, dan kendaraan operasi
pendukung OP.
o. Peralatan informasi dan komunikasi.
SEBARAN SUNGAI PADA WILAYAH SUNGAI CITANDUY
Sebaran sungai berikut hasil dari pemilihan berdasarkan pertimbangan (1) sungai primer, (2) sungai sekunder dan (3) drainase
berpotensi banjir.
Untuk memudahkan pembagian
wilayah kerja dibuat lah pembagian
sub DAS sebagai berikut:
No Nama Sub DAS Luas (ha)
1 CITANDUY HULU 71.974
1
2 CIMUNTUR 61.050 2 3
3 CIJOLANG 64.800 5
4 CISEEL 102.130
5 CIKAWUNG 56.923
6 CIBEUREUM 37.368
7
7 CIMENENG 18.653
4
8 CIKONDE 27.239 6
9 GATEL 13.057
Jumlah Luas 453.194
PEKERJAAN PERSIAPAN
SURVEY INVENTARISASI
(Pengumpulan data)
SELESAI
Rekapituasi
Penilaian
Kinerja
T07e Galian tanah biasa (1 m3 mengangkut hasil galian ke tempat pembuangan dengan jarak angkut Ha rga Sa tua n
12 AHS - T07e No Ura i a n Kode Sa tua n Koefi s i en Juml a h (Rp)
setiap 100 m termasuk perataan dan perapihan) (Rp)
T08a Galian tanah keras (1 m3 Galian tanah keras dengan bantuan alat pemecah pada saluran A Tena ga
13 AHS - T08a sedalam lebih kecil sama dengan 1 m dan membuang hasil galian ke tempat pembuangan dengan jarak 1 Pekerja L01 OH 1,25 85.000 106.250
angkut lebih kecil atau sama dengan 3 m termasuk perataan dan perapihan) 2 Ma ndor L15 OH 0,06 110.000 6.600
T08b Galian tanah keras (1 m3 Galian tanah keras dengan bantuan alat pemecah pada saluran
Juml a h Tena ga Kerja 112.850
14 AHS - T08b sedalam lebih besar 1 m sampai dengan 2 m dan membuang hasil galian ketempat pembuangan
dengan jarak angkut lebih kecil atau sama dengan 3 m termasuk perataan dan perapihan) B Ba ha n
-
T08c Galian tanah keras (1 m3 mengangkut hasil galian ke tempat pembuangan dengan jarak angkut
15 AHS - T08c Juml a h Ha rga Ba ha n
lebih besar 3 m sampai lebih kecil atau sama dengan 10 m termasuk perataan dan perapihan) -
C Pera l a tan
-
Tabel 1 : Contoh Daftar AHSP Juml a h Ha rga Pera l a tan -
Tabel 2 : Contoh AHSP Bidang PU D Juml a h ha rga tena ga da n pera l a tan ( A + B + C ) 112.850
E Overhea d + keuntunga n (15% x D) 16.928
Tabel 3 : Contoh AHSP Bidang Non PU F Harga satuan pekerjaan (D + E) 129.778
Sumber : SE DIRJEN SDA NO 05 /SE/D/2016
CONTOH PENYUSUNAN RENCANA ANGGARAN BIAYA AKNOP