Anda di halaman 1dari 19

Universitas Pamulang Manajemen S-1

PERTEMUAN KE- 4

PENGERTIAN FORECASTING PENJUALAN

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian forecasting

2. Mahasiswa dapat menyebutkan faktor internal dan eksternal dalam forecasting

3. Mahasiswa dapat menyebutkan teknik – teknik forecasting

4. Mahasiswa mengerti sumber - sumber dibutuhkan untuk membuat anggaran


penjualan

B. URAIAN MATERI
1. Pengertian Forecasting Penjualan

Forecasting penjualan yaitu estimasi / ramalan melalui analisa selera


pelanggan berpotensi dalam kurun periode tertentu menggunakan bermacam
perkiraan.

Arti tentang forecasting penjualan antara lain : forecasting penjualan


merupakan estimasi maupun proyeksi melalui analisa selera pelanggan
berpotensi dalam kurun periode tertentu menggunakan bermacam analisa.
Forecasting penjualan yaitu anggaran memuat estimasi - estimasi mengenai
aktifitas – aktifitas korporasi kurun periode tertentu di masa berikutnya, juga
memuat estimasi - estimasi mengenai kondisi ataupun kondisi pembiayaan
korporasi di periode berikutnya. Pokok utamanya forecasting penjualan
merupakan analisa peramalan selera pelanggan berpotensi dalam kurun periode
ditentukan menggunakan bermacam analisa. Output yang dihasilkan dari
forecasting penjualan mengutamakan pencantuman atau evaluasi dengan
menggunakan angka - angka mengenai keadaan yang akan datang tentang
penjualan sebagai estimasi lapangan melalui selera pelanggan berpotensi dalam
kurun periode yang ditentukan. Walaupun seperti itu, output taksiran yang
disapat kemungkinan berbeda dengan rencana. Biasanya output yang dihasilkan
oleh forecasting penjualan selanjutnya diubah ke dalam rencana penjualan
sambil mempertimbangkan bermacam kemungkinan, seperti :
a. Masukan dari pimpinan
b. Kebijakan korporasi

Penganggaran Perusahaan
49
Universitas Pamulang Manajemen S-1

c. Keterikatan terhadap sumber daya


d. Keputusan pimpinan untuk meraih target penjualan.

Tersedianya forecasting penjualan barang pada korporasi tertentu,


mengakibatkan pimpinan korporasi itu dapat melanjutkan kebijakan dengan lebih
yakin. Berdasarkan forecasting penjualan yang dibuat tersebut, pimpinan
korporasi selanjutnya bisa mendapatkan proyeksi mengenai kondisi masa depan
korporasi. Proyeksi kondisi penjualan kurun waktu berikutnya amat prioritas
untuk pimpinan korporasi, sebab aturan korporasi teramat dipengaruhi besaran
penjualan hasil produksi korporasi itu. Ketika mengoperasikan bisnisnya,
korporasi umumnya melaksanakan dua pendekatan, yaitu
a. Pendekatan spekulasi

Korporasi belum mengkalkulasikan konsekuensi yang disebabkan oleh


ketidak- pastian unsur – unsur eksternal dan internal.
b. Pendekatan pengkalkulasian risiko

Korporasi telah mengkalkulasikan konsekuensi yang disebabkan oleh


ketidak- pastian unsur – unsur eksternal dan internal.

2. Unsur Internal

Adalah unsur yang bisa dikontrol, umpamanya ; mutu dan manfaat barang
yang meliputi :
a. Bagaimana barang digunakan

Produk atau jasa yang dihasilkan tentunya akan dimanfaatkan untuk


menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh pengguna produk atau jasa
melalui produk atau jasa yang tersedia di pasar. Produk atau jasa ini dapat
memenuhi kebutuhan daripada pengguna yang memanfaatkannya.
b. Mengapa orang membeli produk tersebut,

Setiap orang yang menggunakan produk atau jasa tertentu pastilah


disertai dengan alasan yang berbeda – beda. Masing – masing pengguna
dalam memilih salah satu produk atau jasa yang disukai disertai alasan –
alasan mengapa mereka memilih produk atau jasa tersebut. Setiap alasan
dari para pengguna produk atau jasa ini, merupakan peluang bagi perusahaan
untuk masuk atau menguasai pasar.

Penganggaran Perusahaan
50
Universitas Pamulang Manajemen S-1

c. Penggunaan potensial produk,

Setiap perusahaan yang menyediakan produk atau jasa harus


menyertakan penawaran yang menyebutkan bahwa produk atau jasa mereka
berbeda dengan produk atau jasa yang diberikan oleh perusahaan lainnya.
Dengan menawarkan kelebihan – kelebihan dari produk atau jasa yang
mereka sediakan, suatu perusahaan dapat memiliki potensial produk dari
pasar yang akan mereka bidik.
d. Perubahan yang dapat menaikan kegunaan produk

Perusahaan harus terus berinovasi atas produk atau jasa yang mereka
sediakan. Dengan mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi, maka suatu
perusahaan dapat menciptakan perubahan – perubahan atas produk atau
jasanya, sehingga dapat menaikkan nilai tambah bagi produk atau jasa
perusahaan tersebut.
e. Beban produksi dan pengiriman barang

1) Proses produksi barang

Biaya – biaya yang ditanggung oleh perusahaan atas produk atau


jasa yang disajikan tergantung terhadap proses pembentukan produk
tersebut. Makin lama, atau makin panjang suatu proses pembentukan
produk dapat meningkatkan ongkos produksi. Demikian juga makin
panjang suatu mata rantai distribusi, maka akan meningkatkan juga
ongkos produksi tersebut.

2) Teknologi yang di pakai,

Perkembangan teknologi juga menyebabkan perusahaan akan


memutakhirkan produk atau jasa mereka. Perusahaan yang ingin
menguasai pasar, pastilah akan menggunakan teknologi yang
termutakhir dan terupdate. Pemilihan akan teknologi ini menyebabkan
peningkatan terhadap onkos produksi.

3) Bahan mentah yang di pakai,

Bahan mentah atau lebih sering juga dipakai dengan istilah bahan
baku merupakan penggerak utama suatu perusahaan. Ketersediaan
bahan baku ini sangat mempengaruhi harga jual suatu produk atau ajas.
Bahan baku yang langka dapat menyebabkan suatu perusahaan

Penganggaran Perusahaan
51
Universitas Pamulang Manajemen S-1

menghentikan proses produksinya, atau terpaksa menaikkan harga jual


produk atau jasanya dengan pertimbangan akan kehilangan pelanggan
potensial dari produk atau jasa mereka.

4) Kapasitas produksi.

Mesin dan peralatan yang digunakan oleh perusahaan untuk


menciptakan suatu produk memiliki kapasitas maksimum. Kapasitas ini
tidak dapat dilampaui oleh perusahaan karena akan mengakibatkan
dampak terhadap mesin atau peralatan perusahaan. Oleh karenanya,
kapasitas produksi dari suatu peralatan dan mesin yang digunakan oleh
perusahaan sangat menjadi perhatian dalam menciptakan suatu produk.

f. Keahlian pimpinan korporasi meliputi :

1) Pendalaman masalah yang timbul.

Seorang manager harus mampu melihat dan mengamati persoalan


yang sedang dihadapi oleh perusahaan saat ini. Bahkan, seorang
manager harus mampu meramalakan bahwa suatu persoalan akan terjadi
di masa mendatang apabila perusahaan tidak melakukan antisipasi dari
sekarang.

2) Kemampuan melihat reaksi pesaing.

Setiap manager yang profesional selalu mempelajari aksi dan


gerakan yang dilakukan oleh para pesaing. Disamping memperhatikan
konsisi internal perusahaan, seorang manajer juga cenderung
mengawasi setiap tindak tanduk dari para pesaingnya.

3) Kemampuan Melakukan Forecast

Setiap tahun, seorang manager harus mampu membuat program –


program perusahaan agar perusahaan dapat berjalan dengan baik.
Pencetusan suatu program dengan sendirinya akan membuat seorang
manager mempunyai kapasaita untuk melakukan ramalan terhadap
anggaran untuk membiayai program – program yang akan dijalankan oleh
perusahaan.

Penganggaran Perusahaan
52
Universitas Pamulang Manajemen S-1

3. Unsur Eksternal

Adalah unsur yang belum bisa dikontrol, meliputi :

a. Keahlian perusahaan kompetitor

Pesaing atau kompetitor merupakan perusahaan yang memproduksi


barang atau jasa yang sejenis. Para kompetitor ini tentu mempunyai strategi
masing – masing yang diterapkan sebagai kebijkan perusahaannya. Biar
bagaimanapun, strategi dari para kompetitor ini tentunya membawa dampak
yang mengurangi pangsa pasar perusahaan. Kepiawaian dari para kompetitor
ini tidak dapat dibatasi maupun dikendalikan oleh suatu perusahaan.
Terkadang, ada perusahaan yang malah meniru program – program yang
dibuat oleh para kompetitor ini.

b. Konsumen

Perilaku konsumen mengikuti akan kebutuhan mereka untuk


menggunakan barang atau jasa tertentu. Konsumen menggunakan suatu
barang atau jasa sebagai solusi atas permasalahan yang sedang mereka
hadapi saat ini. Perusahaan harus jeli melihat suatu program yang akan
dibiayai dapat menyentuh permasalahan yang sedang dihadapi oleh
konsumen, sehingga program – program yang dibuat oleh perusahaan dapat
diminati oleh konsumen sehingga biaya yang disusun dalam anggaran
perusahaan dapat berlaku efektif dan efisien.

c. Peraturan hukum

Hukum yang berlaku di masing – masing negara dan masing – masing


wilayah tentunya berbeda – beda. Perusahaan harus mengikuti suatu aturan
yang berlaku di wilayah tertentu pada suatu negara. Hukum yang berlaku
memaksa perusahaan untuk mengikuti peraturan tersebut agar masyarakat
dapat menerima barang atau jasa yang ditawarkan.

d. Keadaan politik

Hingar bingar politik di suatu negara sangat mempengaruhi daya


konsumsi masyarakat di negara tersebut. Politik yang stabil akan membuat
rakyat tersebut dapat berbelanja dengan leluasa tanpa ada rasa ketakutan.
Demikian sebaliknya, apabila keadaan politik di suatu negara tidak menentu,
maka daya beli masyarakat tersebut akan berkurang secara signifikan.

Penganggaran Perusahaan
53
Universitas Pamulang Manajemen S-1

e. Kondisi lingkungan

Kondisi lingkungan baik di darat ataupun di laut harus diperhitungkan


dalam penyusunan suatu anggaran. Anggaran yang disusun perusahaan
harus disesuaikan dengan kondisi tanah, air, dan sumber daya lainnya
sehingga biaya yang dikeluarkan untuk membiayai suatu program yang
disusun perusahaan tidak terlalu besar.

f. Perubahan teknologi

Perubahan teknologi dari manual menjadi digital akan memaksa


perusahaan untuk mengeluarkan anggaran lebih terhadap perubahan
teknologi ini. Apabila perusahaan tidak mengikuti arus perkembangan
teknologi, malah perusahaan tersebut akan tenggelam dilibas oleh
perusahaan kompetitor.

g. Barang substitusi

Barang substitusi atau barang pengganti juga perlu diwaspadai dan


dicermati. Barang substitusi ini jangan sampai dibiarkan terlalu berkembang
sehingga menjadi bahan utama dalam kebutuhan konsumen. Perkembangan
barang substitusi ini dapat diikuti oleh perusahaan dengan membuat beberapa
variasi produk dimana variasi produk ini akan memerlukan suatu program
kerja yang perlu dibiayai oleh perusahaan.

h. Selera masyarakat

Selera masyarakat terkadang dapat berubah – ubah dari satu masa ke


masa berikutnya. Untuk memaksa masyarakat agar stia terhadap selera
konsumsi akan barang dan jasa yang diciptakan perusahaan, maka
diperlukan suatu program yang tetap mengajak masyarakat untuk
menggunakan barang atau jasa yang pernah mereka sukai.
4. Forecasting Penjualan

Forecasting penjualan adalah pendekatan yang mengkalkulasikan


konsekuensi yang bisa saja terjadi pada periode – periode berikutnya.
forecasting penjualan adalah sentral dari semua program korporasi yang
mendeskripsikan kemampuan penjualan juga besaran market yang ingin
dijelajahi pada periode berikutnya.

Penganggaran Perusahaan
54
Universitas Pamulang Manajemen S-1

5. Cara Membuat Forecasting Penjualan

Output dari forecasting penjualan menyerupai ulasan atau evaluasi dengan


menggunakan angka - angka pada keadaan periode berikutnya tentang
penjualan sebagai peramalan dari selera pelanggan berpotensi pada kurun
masa ditentukan. Walaupun begitu, output estimasi yang didapat kemungkinan
berbeda dengan perencanaan.

Biasanya output dari sebuah forecasting penjualan nantinya diubah


kedalam program penjualan sambil mengkalkulasikan bermacam persoalan,
seperti :
a. Masukan pimpinan

Dalam menyusun suatu anggaran penjualan, perusahaan perlu untuk


mengumpulakan seluruh pendapat dari para manajer yang ada di perusahaan
tersebut. Pendapat para manajer ini dapat menciptakan suatu program yang
tersusun dan terencana.
b. Strategi-strategi yang direncanakan

Setelah program kerja disusun oleh perusahaan, maka selanjutnya


perusahaan perlu mempertimbangkan strategi – strategi khusu untuk
menjalankan program – program kerja yang telah disusun. Strategi ini harus
direncanakan sebaik – baiknya agar dalam pelaksanaannya menjadi suatu
strategi yang jitu.
c. Keterkaitan dengan sumber daya

Penyusunan anggaran penjualan perlu memperhatikan sumber daya –


sumber daya yang ada di perusahaan. Ini diperlukan agar perusahaan tidak
dibebani dengan anggaran penjualan yang cukup tinggi. Apabila perusahaan
dapat memaksimalkan sumber daya yang ada maka anggaran penjualan
perusahaan dapat dioptimalkan.

d. Ketetapan manajemen dalam usaha mencapai sasaran penjualan

Dalam pengendalian internal, perusahaan perlu mengeluarkan


ketetapan – ketetapan yang mengatur agar pencapaian perusahaan dapat
berjalan sebagaimana mestinya. Ketetapan yang dikeluarkan oleh
perusahaan ini, wajib diikuti oleh seluruh departemen yang ada di
perusahaan.

Penganggaran Perusahaan
55
Universitas Pamulang Manajemen S-1

Tersedianya sebuah forecasting penjualan hasil produksi pada sebuah


korporasi, menyebabkan pimpinan korporasi itu bisa melanjutkan langkah
seterusnya dengan yakin. Berdasarkan forecasting penjualan yang dibuat itu,
pimpinan korporasi akan mendapat deskripsi mengenai kondisi korporasi
pada periode berikutnya. Deskripsi kondisi penjualan kurun periode berikutnya
ini, amat prioritas untuk pimpinan korporasi, sebab aturan korporasi amat
dipengaruhi besaran penjualan hasil – hasil produksi korporasi itu.

6. Data dan informasi Penyusunan Anggaran Penjualan

Data yang diperlukan dalam penyusunan anggaran penjualan adalah


sebagai berikut :

a. Produk yang dibuat

Dalam menyusun anggaran penjualan perlu dipastikan produk yang


dibuat oleh suatu perusahaan. Produk bisa aja sejenis, namun bisa juga
beberapa jenis.
Contoh :

Suatu perusahaan memproduksi beberapa jenis produk dengan merk


boneka 112, boneka 113 dan boneka 114. Boneka – boneka ini akan
dipasarkan oleh perusahaan tersebut dengan masing – masing target yang
berbeda. Boneka – boneka ini juga dipasarkan di beberapa wilayah tertentu.

b. Riwayat penjualan

Riwayat penjualan dari masa ke masa kan dijadikan suatu peramalan


penjualan. Hasil penjualan tersebut akan dianalisa dan dijadikan data untuk
meramalkan penjulan pada tahun berikutnya.
Contoh :

Riwayat penjualan dari tahun 2011 sampai dengan 2015 adalah sebagai
berikut :

Penganggaran Perusahaan
56
Universitas Pamulang Manajemen S-1

Tahun Penjualan
2011 5.000
2012 10.000
2013 25.000
2014 43.000
2015 50.000

c. Sistem penjulan

Sistem penjualan merupakan hasil pengamatan para manager


perusahaan terhadap pola – pola yang terjadi selama penjualan. Sistem
penjulan ini juga menjelaskan termin pembayaran yang digunakan oleh
pelanggan.
Contoh :

Dibawah ini disajikan pola penjualan bulannan yang dihadapi oleh suatu
perusahaan pada tahun tertentu
Bulan %-se penjualan
Januari 3
Pebruari 3
Maret 7
April 7
Mei 7
Juni 7
Juli 9
Agustus 9
September 12
Oktober 12
Nopember 10
Desember 10

Penganggaran Perusahaan
57
Universitas Pamulang Manajemen S-1

d. Persediaan produk jadi

Persediaan produk jadi adalah kebijakan yang ditetapkan oleh


perusahaan untuk persediaan awal dan persediaan akhir sebagai upaya untuk
dapat terpenuhinya penjualan kepada konsumen.
Contoh persediaan produk jadi

Boneka 112 Boneka 113 Boneka 114


bulan
Awal Akhir Awal Akhir Awal Akhir
Januari 40 50 20 30 30 40
Pebruari 60 40 50
Maret 70 50 60
April 80 60 70
Mei 90 70 80
Juni 100 80 90
Juli 110 90 100
Agustus 120 100 110
September 130 110 120
Oktober 140 120 130
Nopember 150 130 140
Desember 160 140 150

e. Struktur organisasi

Struktur organisasi perusahaan disederhanakan dalam tingkatan


departemen, menjadi departemen produksi dan departemen non produksi.
Departemen produksi dan departemen non produksi terdiri dari beberapa
bagian, yaitu :

1) Departemen Produksi

Departemen produksi merupakan departemen yang memproduksi


produk perusahaan
a) Bagian pra produksi

Bagian pra produksi bertugas menyiapkan bahan – bahan yang

Penganggaran Perusahaan
58
Universitas Pamulang Manajemen S-1

dibutuhkan ketika akan memproduksi suatu produk


b) Bagian produksi

Bagian produksi bertugas melakukan proses produksi dimana bagian


ini mengubah bahan baku menjadi barang jadi.
c) Bagian paska produksi

Bagian ini bertugas sebagai tempat pengepakan barang – barang yang


diperoleh dari bagian produksi.
d) Bagian administrasi produksi

Bagian ini bertugas sebagai bagian pembantu yang


mengadministrasikan kegiatan di departemen produksi mulai
penyediaan bahan baku, jadwal produksi, dan lain – lain.
e) Bagian pemeliharaan dan perbaikan

Bagian ini bertugas dalam hal pemeliharaan dan perbaikan


seluruh peralatan dan mesin – mesin yang digunakan dalam
proses produksi

2) Departemen Non produksi

a) Bagian pemasaran

Bagian pemasaran bertanggungjawab dalam hal pemasaran


produk jadi sekaligus distribusi ke masing – masing wilayah penjulan.
Bagian ini juga bertanggungjawab dalam hal memelihara konsumen
agar selalu puas dengan produk yang dijual dan puas terhadap
pelayanan yang diberikan.

b) Bagian administrasi dan umum

Bagian administrasi dan umum bertanggungjawab dalam hal


administrasi pegawai, akuntansi, perpajakan, dan lainnya termasuk
menyiapkan laporan keuangan perusahaan secara periodik.

f. Bahan baku

Bahan baku adalah bahan – bahan yang digunakan untuk memproduksi


suatu produk. Bahan baku ini terdiri dari :

Penganggaran Perusahaan
59
Universitas Pamulang Manajemen S-1

1) Harga bahan baku

Harga bahan baku adalah harga yang berlaku sampai dengan


anggaran disusun yang diperoleh oleh perusahaan dari berbagai
informasi.

2) Persediaan bahan baku

Persediaan bahan baku dapat diperoleh oleh perusahaan baik dari


dalam negeri maupun dari luar negeri. Pembelian bahan baku dilakukan
setiap bulan dan disesuaikan dengan produksi yang dilakukan
perusahaan sesuai anggaran yang dibuat.

3) Pembelian bahan baku

Pembelian bahan baku dilakukan kepada beberapa supplier


dengan menggunakan sistem pembayaran yang telah disepakati antara
perusahaan dengan suplier pada saat anggaran akan dibuat.

g. Tenaga kerja

Tenaga kerja pada perusahaan biasanya dibagi menjadi dua bagian


dalam penggajian, yaitu tenaga kerja yang dibayar bulanan dan tenaga kerja
yang dibayar berdasarkan jam kerja. Tenaga kerja yang dibayar bulanan
adalah tenaga kerja yang berada pada bagian administrasi produksi, bagian
pemeliharaan dan perbaikan, bagian pemasaran, dan bagian administrasi dan
umum. Sedangkan yang dibayar sesuai dengan jam kerja adalah bagian pra
produksi, bagian produksi, dan bagian paska produksi.

h. Penyusutan

Perhitungan penyusutan digunakan untuk pembebanan biaya


penyusutan terhadap produk yang dibuat. Penyusutan dialokasikan ke masing
– masing bagian berdasarkan ketetapan yang dibuat oleh perusahaan.
Penyusutan bagian administrasi produksi dan bagian pemeliharaan dan
perbaikan dialokasikan ke masing – masing bagian produksi secara
proporsional.
Contoh penyusutan per tahun dari pabrik boneka

Penganggaran Perusahaan
60
Universitas Pamulang Manajemen S-1

No Aktiva Tetap Penyusutan


1 Bangunan pabrik 50.000.000
2 Mesin dan peralatan di bagian pra produksi 2.400.000
3 Mesin dan peralatan di bagian produksi 3.500.000
4 Mesin dan peralatan di bagian paska produksi 2.800.000
5 Mesin dan peralatan di bagian administrasi produksi 4.000.000
6 Mesin dan peralatan di bagian pemeliharaan dan 2.500.000

perbaikan

i. Listrik

Perhitungan pemakaian listrik dalam rangka proses produksi sesuai


dengan penggunaan rata – rata per bagian dengan tarif yang dibebankan oleh
Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Contoh :

Pemakaian listrik per bagian dalam perusahaan boneka adalah sebagai


berikut :

Pemakaian
No Pemakaian listrik per bagian
kwh
1 Bagian pra produksi 120
2 Bagian produksi 400
3 Bagian paska produksi 100
4 Bagian administrasi produksi 50
5 Bagian pemeliharaan dan perbaikan 40
Total 710

j. Informasi kas dan piutang perusahaan

Informasi kas dan piutang perusahaan adalah catatan – catatan


perusahaan yang berisi saldo awal kas perusahaan dan saldo awal piutang
perusahaan beserta mutasi – mutasinya tiap bulan sehingga dapat diperoleh

Penganggaran Perusahaan
61
Universitas Pamulang Manajemen S-1

saldo akhir kas perusahaan dan saldo akhir piutang perusahaan.

k. Biaya di luar usaha dan pajak penghasilan

Biaya ini merupakan biaya – biaya yang terjadi diluar proses produksi
dimana biaya diluar usaha seperti sumbangan dan biaya bank. Sedangkan,
pjak penghasilan adalah pajak yang ditanggung oleh perusahaan sesuai
dengan Undang – undang Pajak yang berlaku.

7. Contoh soal

Dari perusahaan boneka 112, boneka 113, dan boneka 114 diperoleh data
– data mengenai tenaga kerja adalah sebagai berikut :
a. Bagian pra produksi meliputi dua pekerja bagian pengadaan yang diupah Rp.
18.000 per jam dan satu orang supervisor diupah Rp. 4.000.000 tiap bulannya
b. Bagian produksi meliputi enam orang pekerja bagian perakitan yang diupah
Rp. 30.000 per jam dan tiga orang karyawan bagian Quality Control dengan
masing – masing upah sebesar Rp. 24.000 per jam serta satu orang
supervisor diupah Rp. 4.000.000 tiap bulannya
c. Bagian paska produksi terdiri dari empat karyawan bagian pengepakan
dengan masing – masing gaji Rp. 18.000 per jam dan satu orang supervisor
diupah Rp. 4.000.000 tiap bulannya
d. Bagian administrasi produksi meliputi dua pekerja masing – masing upah Rp.
2.000.000 per bulannya dan satu orang manajer dengan gaji Rp.6.000.000
per bulan.
e. Bagian pemeliharaan dan perbaikan meliputi dua pekerja dengan masing –
masing upah Rp. 2.000.000 dan satu orang supervisor diupah Rp. 4.000.000
tiap bulannya.
f. Bagian pemasaran meliputi lima pekerja dengan masing – masing gaji
sebesar Rp. 3.500.000 satu orang supervisor dengan gaji Rp. 4.000.000 dan
satu orang manajer dengan gaji Rp. 6.000.000 per bulan.
g. Bagian administrasi dan umum terdiri dari tiga orang karyawan bagian
keuangan dan akuntansi dengan gaji masing – masing Rp. 3.000.000, satu
orang supervisor dengan gaji Rp. 4.000.000 dan satu orang manajer dengan
gaji Rp. 9.000.000, satu orang sekretaris dengan gaji Rp. 6.000.000 dan satu
orang Direktur dengan dengan gaji Rp. 20.000.000.
h. Waktu standar untuk menghasilkan setiap produk pada masing – masing

Penganggaran Perusahaan
62
Universitas Pamulang Manajemen S-1

bagian adalah sebagai berikut :


Standar waktu pembuatan produk

(menit)
Bagian Tenaga Kerja
Boneka 112 Boneka 113 Boneka

114
Pra produksi Pengadaan 70 75 80
Perakitan 180 190 200
Produksi
Quality Control 30 35 40
Paska Pengepakan 24 25 30

Produksi

Diminta :

Susunlah anggaran tenaga kerja untuk perusahaan boneka tersebut apabila


produk yang diselesaikan per bulan adalah : boneka 112 sebanyak 20 unit,
boneka 113 sebanyak 30 unit dan boneka 114 sebanyak 10 unit.
Jawab
a. Anggaran tenaga kerja bagian pra produksi Upah per jam = Rp. 18.000
Upah per menit = Rp. 18.000 : 60 menit = Rp. 300 per menit Jam kerja
pengadaan :
Pekerjaan Perhitungan Jumlah
Boneka 112 = 70 menit x Rp. 300 = Rp 21.000
Boneka 113 = 75 menit x Rp. 300 = 22.500
Boneka 114 = 80 menit x Rp. 300 = 24.000
Total pekerjaan per karyawan Rp 67.500
Produksi per bulan
Boneka 112 = 20 unit x Rp. 67.500 Rp` 1.350.000
Boneka 113 = 30 unit x Rp. 67.500 2.025.000
Boneka 114 = 10 unit x Rp. 67.500 675.000
Total biaya produksi per bulan Rp 4.050.000
Karyawan pengadaan = 2 orang Rp 8.100.000
Gaji supervisor Rp. 4.000.000

Penganggaran Perusahaan
63
Universitas Pamulang Manajemen S-1

Anggaran tenaga kerja bagian pra produksi Rp 12.100.000

b. Anggaran tenaga kerja bagian produksi

1) Bagian perakitan
Upah per jam = Rp. 30.000
Upah per menit = Rp. 30.000 : 60 menit = Rp. 500 per menit

2) Bagian quality control Upah per jam = Rp. 24.000 Upah per menit = Rp.
24.000 : 60 menit = Rp. 400 per menit Jam kerja perakitan :
Pekerjaan Perhitungan Jumlah
Boneka 112 = 180 menit x Rp. 500 = Rp 90.000
Boneka 113 = 190 menit x Rp. 500 = 95.000
Boneka 114 = 200 menit x Rp. 500 = 100.000
Total pekerjaan per karyawan Rp 285.000
Produksi per bulan
Boneka 112 = 20 unit x Rp. 285.000 Rp` 5.700.000
Boneka 113 = 30 unit x Rp. 285.000 8.550.000
Boneka 114 = 10 unit x Rp. 285.000 2.850.000
Total biaya produksi per bulan Rp 17.100.000
Karyawan perakitan = 6 orang Rp 102.600.000

Jam kerja Quality Control


Pekerjaan Perhitungan Jumlah
Boneka 112 = 30 menit x Rp. 400 = Rp 12.000
Boneka 113 = 35 menit x Rp. 400 = 14.000
Boneka 114 = 40 menit x Rp. 400 = 16.000
Total pekerjaan per karyawan Rp 42.000
Produksi per bulan
Boneka 112 = 20 unit x Rp. 42.000 Rp` 840.000
Boneka 113 = 30 unit x Rp. 42.000 1.260.000
Boneka 114 = 10 unit x Rp. 42.000 420.000
Total biaya produksi per bulan Rp 2.520.000
Karyawan quality control = 3 orang Rp 7.560.000

Penganggaran Perusahaan
64
Universitas Pamulang Manajemen S-1

Gaji supervisor Rp. 4.000.000

Jumlah anggaran tenaga kerja bagian produksi

a. bagian perakitan Rp. 102.600.000


b. bagian quality control 7.560.000
c. gaji supervisor 4.000.000
Jumlah anggaran tenaga kerja produksi Rp 114.160.000

c. Anggaran tenaga kerja bagian paska produksi Bagian pengepakan


Upah per jam = Rp. 18.000

Upah per menit = Rp. 18.000 : 60 menit = Rp. 300 per menit

Pekerjaan Perhitungan Jumlah


Boneka 112 = 24 menit x Rp. 300 = Rp 7.200
Boneka 113 = 25 menit x Rp. 300 = 7.500
Boneka 114 = 30 menit x Rp. 300 = 9.000
Total pekerjaan per karyawan Rp 23.700
Produksi per bulan
Boneka 112 = 20 unit x Rp. 23.700 Rp 474.000

`
Boneka 113 = 30 unit x Rp. 23.700 711.000
Boneka 114 = 10 unit x Rp. 23.700 237.000
Total biaya produksi per bulan Rp 1.422.000
Karyawan pengepakan = 4 orang Rp 5.688.000
Gaji supervisor Rp. 4.000.000
Anggaran tenaga kerja bagian pasca produksi Rp 9.688.000

d. Anggaran tenaga kerja bagian admisnistrasi produksi


a. 2 orang @ Rp. 2.000.000 Rp 4.000.000
b. 1 orang manager 6.000.000

Penganggaran Perusahaan
65
Universitas Pamulang Manajemen S-1

Anggaran tenaga kerja bagian adm produksi Rp 10.000.000

e. Anggaran tenaga kerja bagian pemeliharaan dan perbaikan


a. 2 orang @ Rp. 2.000.000 Rp 4.000.000
b. 1 orang supervisor 4.000.000
Anggaran tenaga kerja bagian pemeliharaan Rp 8.000.000

f. Anggaran tenaga kerja bagian pemasaran


a. 5 orang @ Rp. 3.500.000 Rp 17.500.000
b. 1 orang supervisor 4.000.000
c. 1 orang manager 6.000.000
Anggaran tenaga kerja bagian pemasaran Rp 27.500.000

g. Anggaran tenaga kerja bagian administrasi dan umum


a. 3 orang @ Rp. 3.000.000 Rp 9.000.000
b. 1 orang supervisor 6.000.000
c. 1 orang manager 9.000.000
d. 1 orang sekretaris 6.000.000
e. 1 orang direktur 20.000.000
Anggaran tenaga kerja bagian adm umum Rp 50.000.000

h. Anggaran tenaga kerja erusahaan boneka, dapat disusun sebagai berikut :

a. Anggraran tenaga kerja bagian pra produksi Rp 12.100.000


b. Anggaran tenaga kerja bagian produksi 114.160.000
c. Anggaran tenaga kerja bagian paska produksi 9.688.000
d. Anggaran tenaga kerja administrasi produksi 10.000.000
e. anggaran tenaga kerja pemeliharaan / perbaikan 8.000.000
f. Anggaran tenaga kerja bagian pemasaran 27.500.000
g. Anggaran tenaga kerja administrasi umum 50.000.000

Penganggaran Perusahaan
66
Universitas Pamulang Manajemen S-1

Total anggaran tenaga kerja Rp 231.448.000

C. SOAL LATIHAN/TUGAS
1. Apa arti dan makna dari Forecasting penjualan ? Jelaskan !
2. Faktor apa saja yang akan mempengaruhi dalam proses Forecasting Penjualan
? Sebutkan !
3. Bagaimana tehnik-teknik yang digunakan dalam menentukan Forecasting
Penjualan ? Berikan langkah-langkahnya !
4. Data dan informasi apa yang dibutuhkan dalam penyusunan Anggaran Penjualan
? Berikan contohnya !
5. Apa hubungan antara hubungan Eksternal dan Internal dalam Forecasting
penjualan dengan Realita Penjualan yang ada ? Jelaskan !

D. REFERENSI
Adisaputro, Drs. Gunawan dan Drs. Marwan Asri, 2003, Anggaran Perusahaan,
BPFE, Yogyakarta

Christina, Ellen, dkk., 2001, Anggaran Perusahaan Suatu Pendekatan Praktis,


Gramedia, Jakarta

Darsono., Purwanti, Ari. 2010. Penganggaran Perusahaan : Teknik Mengetahui dan


Memahami Penyajian Anggaran Perusahaan sebagai Pedoman
Pelaksanaan dan Pengendalian Aktivitas Bisnis. Edisi 2. Mitra Wacana
Media, Jakarta.

Husnayetti, 2012, Anggaran Perusahaan, Jelajah Nusa, Tangerang

Munandar, M. 2007. Budgetting. Perencanaan Kerja Pengkoordinasian Kerja


Pengawasan Kerja. Edisi Kedua. BPFE, Yogyakarta.

Nafarin, M. 2007. Penganggaran Perusahaan. Edisi 3. Salemba Empat, Jakarta.

Rahayu, Sri., Arifian, Ari. 2010. Penganggaran Perusahaan. Graha Ilmu, Yogyakarta.

Rudianto. 2009. Penganggaran, Erlangga, Jakarta.

Nuryatno Amin, Muhammad dkk 2019, Praktikum Penganggaran Perusahaan, Mitra


Wacana Media, Bogor

Penganggaran Perusahaan
67

Anda mungkin juga menyukai