Anda di halaman 1dari 53

Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa

melalui Penyedia
(Persiapan Pengadaan, Pemilihan dan Pelaksanaan Kontrak)

Linda Mikowati
Kepala Seksi Wilayah Kalimantan
Direktorat Advokasi dan Penyelesaian Sanggah Wilayah I
PRINSIP
PENGADAAN

EFESI TRANSPAR BERSAING AKUNTABEL


EN AN
EFEKT TERBU ADIL/TIDAK
IF KA DISKRIMINA
TIF
Proses PBJP secara
Umum
1. Kebutuhan Barang Secara Melalui
dan Jasa Pemerintah Elektronik Swakelola

2. Diperlukan 3. Bagaimana Cara 4. Rencana Umum


Kegiatan Pengadaan Pengadaannya Pengadaan
(HOW)

Peraturan Melalui
Perundangan Penyedia Barang/Jasa
yang Terkait
Tahapan PBJP
melalui Penyedia
Dilakukan dari Penyedia kepada Pejabat
Penandatangan Kontrak sampai dengan serah terima
pekerjaan kepada PA/KPA
Serah Terima

Dilaksanakan oleh Pelaksanaan


Pejabat Penandatangan Kontrak
Kontrak
Dilakukan oleh PPK, Pokja atau PP
Pelaksanaan
Pemilihan
Dilakukan oleh Pokja atau PP
Persiapan
Setelah menerima perintah pengadaan dari
PPK kepada Kepala UKPBJ/PP Pemilihan
Dilakukan oleh PPK setelah RKAKL/RKAD disetujui oleh
DPR/DPRD atau setelah penetapan Pagu Anggaran
Persiapan
K/L/Persetujuan RKA perangkat Daerah Pengadaan
Disusun PPK dan ditetapkan PA/KPA
Identifikasi Kebutuhan, Penetapan B/J,
Perencanaan
Cara, Jadwal dan Anggaran Pengadaan
Titik Kritis Persiapan Pengadaan
• Belum dilakukan survey dan analisa pasar
• Komponen HPS tidak jelas (Keuntungan, Pajak, Biaya2 lain,
potongan harga?)
• Survey Pasar dilakukan ke pihak yang tidak sesuai
(Produsen/Pabrikan, Agen tunggal/Distributor, Reseller,
Makelar?)
• Pemaketan tidak berdasarkan hasil Analisa pasar (Pemecahan
atau Penggabungan)
• Konsolidasi?
• Penetapan Uang Muka, Subkontrak, Jenis Kontrak, Jaminan,
Penyesuaian Harga
• Rancangan Kontrak (SSKK: Pembayaran, Denda, Sanksi,
Subkontraktor, Penyelesaian Perselisihan, dst)
Titik Kritis Persiapan Pemilihan
• Pastikan Dokumen Rencana Pelaksanaan Pengadaan sudah clean and clear
• Lakukan review/kaji ulang terhadap Dokumen Rencana Pelaksanaan
Pengadaan.
• Cek Waktu yang tersedia untuk tender dan pelaksanaan kontrak.
• Kenali kemampuan diri terkait teknis barang/jasa yang diadakan. Libatkan
Tim Teknis apabila dibutuhkan.
• Tentukan metode pemilihan yang tepat
• Pertimbangkan cara tender yang tepat. Tender umum atau Tender cepat?
• Dalam menyusun Dokumen Pengadaan:
 Pastikan konsistensi Dokumen Pemilihan dengan KAK
 Pastikan konsistensi Dokumen Pemilihan dengan Rancangan Kontrak
 Pastikan hal-hal yang harus dipilih/ditentukan sudah clear dalam
Dokumen Pemilihan
 Susun daftar hal-hal yang harus diperjelas dalam Pemberian Penjelasan
 Susun addendum Dokumen Pengadaan apabila ada.
 Sesuaikan Dokumen Pemilihan sesuai kebutuhan
Titik Kritis Pelaksanaan Pemilihan
1. Pemberian Penjelasan yang bersifat Pasif
2. Menambah Persyaratan Kualifikasi yang tidak substansial
3. Mensyaratkan upload seluruh dokumen kualifikasi
4. Menggugurkan kesalahan yang tidak substansial
5. Tidak dapat menentukan persyaratan pengalaman yang relevan
6. Ketelitian dalam melakukan koreksi Aritmatik
7. Klarifikasi hal-hal yang tidak/kurang jelas
8. Keliru menetapkan metode evaluasi
9. Alokasi waktu pemilihan yang tidak wajar
10.E-Reverse Auction
Sejenis?
Sejenis?
Pada Pekerjaan Konstruksi?
Tender/Seleksi Ulang Gagal?
Listrik, telepon/komunikasi, air bersih,
bahan bakar gas, bahan bakar minyak PBJ pada BLU
Diatur tersendiri dengan Peraturan Pimpinan BLU,
apabila belum menerapkan maka berpedoman pada
Perpres nomor 6/18
• Hotel, tiket transportasi, langganan
koran/majalah
• Keikutsertaan PBJ berdasarkan tarif yg dipublikasikan
seminar/pelatihan/pendidikan, jurnal/
publikasi ilmiah/penelitian/lap.riset, kapal
bekas, pesawat bekas, sewa
Barang/Jasa yang memiliki harga satuan barang/jasa,
pungutan atau bea yg ditetapkan oleh Pemerintah PBJ yang
gedung/gudang
• Jasa Arbiter, Advokat, Tenaga Kesehatan,
PPAT/Notaris, Auditor,
dikecualikan
PBJ sesuai praktik bisnis mapan
penerjemah/interpreter, Penilai
• Praktik transaksinya berlaku umum dan terbuka,
• Pembuatan/sewa/pembelian film, iklan • jumlah permintaan B/J > jumlah penawaran
layanan masyarakat, karya seni dan • jasa profesi tertentu,
budaya, jasa pekerja seni budaya • karya seni dan budaya, industri kreatif

Cukai, Mata Uang, Industri Pertahanan, PBJ yg diatur dengan Per-UU


Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum,
Pengadaan Tanah bagi pembangunan untuk
PBJ yang diatur dengan ketentuan tersendiri dalam lain
peraturan perundang-undangan
kepentingan umum, Penyediaan Dilaksanakan dengan
Infrastruktur Prioritas, Pengadaan rumah
cara non kompetisi,
bagi mantan Presidan dan/atau Mantan
Wakil Presiden, KPBU, Asian Games, Sistem kompetisi atau lelang
Administrasi Perpajakan
Database Permasalahan Kontrak
Pelaksanaan Kontrak

a. Penetapan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ);


b. Penandatanganan Kontrak;
c. Pemberian uang muka;
d. Pembayaran prestasi pekerjaan;
e. Perubahan Kontrak;
f. Penyesuaian harga;
g. Penghentian Kontrak atau Berakhirnya Kontrak;
h. Pemutusan Kontrak;
i. Serah Terima Hasil Pekerjaan; dan/ atau
j. Penanganan Keadaan Kahar.

Pasal 52 Ayat 1
Pembayaran Prestasi

a. Pembayaran diberikan kepada penyedia setelah dikurangi angsuran


pengembalian uang muka (proporsional setiap tahapan), retensi dan denda.
b. Untuk subkontrak, maka permintaan pembayaran dilengkapi dengan bukti
pembayaran kepada subkontraktor sesuai dengan realisasi pekerjaan.
c. Pembayaran prestasi dapat diberikan dalam bentuk:
• Bulanan
• termin (tahapan penyelesaian), atau
• sekaligus setelah penyelesaian pekerjaan.

Pasal 53
Pembayaran Prestasi (2)

d. Pembayaran mendahului prestasi pekerjaan, penyedia harus menyampaikan


jaminan atas pembayaran yang akan dilakukan atau sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan.

e. Pembayaran dapat dilakukan terhadap peralatan/bahan yang belum


terpasang yang menjadi bagian dari hasil pekerjaan yang berada di lokasi
pekerjaan dan telah tercantum dalam Kontrak.

Pasal 53
Perubahan Kontrak

Dalam hal terdapat perbedaan antara kondisi lapangan pada saat pelaksanaan
dengan gambar dan/atau spesifikasi teknis/KAK yang ditentukan dalam dokumen
Kontrak, PPK bersama Penyedia dapat melakukan perubahan kontrak, yang
meliputi:

a. menambah atau mengurangi volume yang tercantum dalam Kontrak;


b. menambah dan/atau mengurangi jenis kegiatan;
c. mengubah spesifikasi teknis sesuai dengan kondisi lapangan; dan/ atau
d. mengubah jadwal pelaksanaan

penambahan nilai kontrak akhir tidak melebihi 10% dari harga yang tercantum
dalam Kontrak awal.
Pasal 54
Perubahan Kontrak (2)

• Perubahan kontrak dapat dilakukan untuk seluruh jenis kontrak


• Perlu diperhatikan mengenai ketersediaan anggaran untuk
pekerjaan tambah yang mengakibatkan adanya penambahan
biaya
• Untuk kepentingan pemeriksaan, PA/KPA dapat membentuk
Panitia/Pejabat Peneliti Pelaksanaan Kontrak atas usul PPK.
Perubahan Kontrak (3)

Perpanjangan Waktu
• Perpanjangan waktu pelaksanaan dapat diberikan oleh PPK atas pertimbangan
yang layak dan wajar misalnya:
a) pekerjaan tambah;
b) perubahan disain;
c) keterlambatan yang disebabkan oleh PPK;
d) masalah yang timbul diluar kendali Penyedia; dan/atau
e) Keadaan Kahar
• PPK dapat menyetujui perpanjangan waktu pelaksanaan atas Kontrak setelah
melakukan penelitian terhadap usulan tertulis yang diajukan oleh Penyedia
• PPK dapat menugaskan Panitia/Pejabat Peneliti Pelaksanaan Kontrak untuk
meneliti kelayakan perpanjangan waktu pelaksanaan dan/atau melibatkan Tim
ahli (bila perlu)
• Persetujuan perpanjangan waktu pelaksanaan dituangkan dalam adendum
Kontrak.
Studi Kasus

Apakah para pihak dapat merubah jenis kontrak saat


pelaksanaan kontrak ?

Penjelasan:
Jenis Kontrak dalam pelaksanaan kontrak tidak boleh
dilakukan perubahan karena jenis kontrak telah
dimuat dalam draft kontrak sehingga menjadi hal
yang berpengaruh dalam kompetisi pada proses
pemilihan.
Studi Kasus

Modus Penyimpangan apa saja yang dapat terjadi terkait


Perubahan Kontrak?

Penjelasan:
1. Pelaksanaan Kontrak terlambat karena kesalahan Penyedia
namun PPK memberikan perpanjangan waktu tanpa
dikenakan sanksi.
2. PPK memperpanjang kontrak dengan waktu yang panjang
dan tidak sesuai kebutuhan yang sesungguhnya.
3. Perpanjangan kontrak dilakukan tanpa alasan yang jelas,
tanpa dokumentasi yang lengkap dan tanpa addendum
kontrak.
4. Perubahan jenis kontrak Lumsum menjadi jenis kontrak
Harga Satuan.
Penyesuaian Harga

a. Terhadap kontrak Tahun Jamak dengan masa pelaksanaan lebih dari 18 bulan
b. Untuk Jenis Kontrak Harga Satuan atau Kontrak Waktu Penugasan
c. Tata Cara perhitungan penyesuaian harga dicantumkan dalam Dokumen Pemilihan.
d. Diberlakukan mulai bulan ke-13 sejak pelaksanaan pekerjaan
e. Tidak berlaku untuk komponen keuntungan , biaya tidak langsung (overhead cost) dan
harga satuan timpang.
f. Diberlakukan sesuai dengan jadwal pelaksanaan
g. Untuk komponen pekerjaan dari luar negeri, menggunakan indeks penyesuaian harga
dari negara asal tersebut
h. Jenis pekerjaan baru dengan harga satuan baru karena addendum kontrak, diberikan
mulei bulan ke-13 sejak addendum ditandatangani.
i. Apabila pelaksanaan kontrak terlambat, yang digunakan adalah indeks terendah antara
jadwal kontrak dan realisasi pekerjaan

Pasal 37
Peristiwa Kompensasi

• PPK Mengubah Jadwal yang mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan


• Keterlambatan pembayaran kepada Penyedia
• PPK tidak memberikan gambar-gambar, spesifikasi dan/atau instruksi
sesuai jadwal yang dibutuhkan
• Penyedia belum bisa masuk ke lokasi sesuai jadwal dalam kontrak
• PPK menginstruksikan kepada pihak Penyedia untuk melakukan pengujian
• PPK memerintahkan penundaan pelaksanaan pekerjaan
• PPK memerintahkan untuk mengatasi kondisi tertentu yang tidak dapat
diduga sebelumnya dan disebabkan/tidak disebabkan oleh PPK
• Ketentuan lain dalam SSKK
Studi Kasus
• Terdapat pelaksanaan pekerjaan Pembangunan Jembatan antar pulau.

• Dalam proses pelaksanan kontrak, ternyata pada rencana jalur


jembatan antara Pulau teridentifikasi ada beberapa titik pondasi
jembatan yang dibawahnya ada ranjau laut bekas penjajah yang
kondisinya masih aktif. Akibatnya perlu dilakukan netralisasi ranjau laut
oleh TNI AL. Proses netralisasi sejak survei sampai peledakan ternyata
memerlukan waktu lama akibatnya sisa waktu kontraktor
menyelesaikan fisik jembatan tidak mencukupi.

• Keberadaan ranjau laut yang tidak pernah diduga para pihak dlm
kontrak dan harus dibersihkan

• Terdapat potensi resiko yang terjadi jika pembersihan ranjau itu tidak
dilakukan akan menimbulkan korban (jiwa dan material)

Apa yang harus dilakukan PPK?


Analisis Kasus
Penyimpangan yang mungkin dilakukan: Tidak dilakukan pengendalian kontrak

Penjelasan:
• Perpanjangan waktu pelaksanaan dapat diberikan oleh PPK atas pertimbangan
yang layak dan wajar untuk hal-hal sebagai berikut: a) pekerjaan tambah; b)
perubahan disain; c) keterlambatan yang disebabkan oleh PPK; d) masalah
yang timbul diluar kendali Penyedia; dan/atau e) Keadaan Kahar.
• Dalam hal adanya indikasi bahwa terdapat titik pondasi jembatan yang
dibawahnya ada ranjau laut bekas penjajah yang kondisinya masih aktif, PPK
terlebih dahulu melakukan penelitian apakah indikasi tersebut benar adanya,
selain itu PPK harus melakukan penelitan apakah bila dilakukan proses
netralisasi ranjau laut tersebut akan berpengaruh terhadap pembangunan
jembatan tersebut
• PPK dapat menugaskan Panitia/Pejabat Peneliti Pelaksanaan Kontrak untuk
meneliti kelayakan perpanjangan waktu pelaksanaan dan/atau melibatkan Tim
ahli (bila dianggap perlu)
• Bilamana hasil penelitian PPK bahwa akibat proses netralisasi sejak survai
sampai peledakan ternyata mengakibatkan terhentinya proses pembangunan
jembatan, maka PPK dapat memperpanjang waktu pelaksanaan pekerjaan
sekurang-kurangnya sama dengan waktu terhentinya kontrak
• Bilamana PPK menyetujui untuk memberikan perpanjangan waktu pelaksanaan
pekerjaan, maka harus dituangkan dalam dokumen perubahan kontrak
(addendum) yang disepakati kedua belah pihak
• Pelanggaran: Prinsip Efektif, Efisien, Akuntabel
Keadaan Kahar

• suatu keadaan yang terjadi diluar kehendak para pihak dan tidak dapat
diperkirakan sebelumnya, sehingga kewajiban yang ditentukan dalam
Kontrak menjadi tidak dapat dipenuhi

• Penyedia memberitahukan Keadaan Kahar kepada PPK

• Tidak termasuk Keadaan Kahar adalah hal-hal merugikan yang disebabkan


oleh perbuatan atau kelalaian para pihak

• Keterlambatan pelaksanaan pekerjaan yang diakibatkan oleh terjadinya


Keadaan Kahar tidak dikenakan sanksi

Pasal 55
Keadaan Kahar (2)

• Penanganan:
a. Dalam hal terjadi keadaan kahar, pelaksanaan Kontrak dapat
dihentikan.
b. Dalam hal pelaksanaan Kontrak dilanjutkan, para pihak dapat
melakukan perubahan kontrak.
c. Perpanjangan waktu untuk penyelesaian Kontrak disebabkan keadaan
kahar dapat melewati Tahun Anggaran.
d. Tindak lanjut setelah terjadinya keadaan kahar diatur dalam Kontrak

Pasal 55
Pengendalian Kontrak

a. dalam periode I (rencana fisik pelaksanaan 0% - 70% dari Kontrak), realisasi


fisik pelaksanaan terlambat lebih besar 10% dari rencana;

b. dalam periode II (rencana fisik pelaksanaan 70% - 100% dari Kontrak),


realisasi fisik pelaksanaan terlambat lebih besar 5% dari rencana;

c. rencana fisik pelaksanaan 70% - 100% dari Kontrak, realisasi fisik


pelaksanaan terlambat kurang dari 5% dari rencana dan akan melampaui
tahun anggaran berjalan.
Pengendalian Kontrak (2)

a. Pada saat Kontrak dinyatakan kritis, PPK menerbitkan surat peringatan


kepada Penyedia dan selanjutnya menyelenggarakan Rapat Pembuktikan
(show cause meeting/SCM).
b. dalam SCM PPK, direksi pekerjaan, direksi teknis dan penyedia membahas
dan menyepakati besaran kemajuan fisik yang harus dicapai oleh Penyedia
dalam periode waktu tertentu (uji coba pertama) yang dituangkan dalam
Berita Acara SCM I
c. apabila Penyedia gagal pada uji coba pertama, maka dilaksanakan SCM II,
jika gagal lagi maka dilaksanakan SCM III.
d. pada setiap uji coba yang gagal, PPK harus menerbitkan surat peringatan
kepada Penyedia atas keterlambatan realisasi fisik pelaksanaan pekerjaan
Pemberian Kesempatan

a. Dalam hal Penyedia gagal menyelesaikan pekerjaan sampai masa


pelaksanaan Kontrak berakhir, namun PPK menilai bahwa Penyedia mampu
menyelesaikan pekerjaan
b. dimuat dalam adendum kontrak yang didalamnya mengatur waktu
penyelesaian pekerjaan, pengenaan sanksi denda keterlambatan kepada
Penyedia, dan perpanjangan Jaminan Pelaksanaan
c. dapat melampaui Tahun Anggaran
d. Denda keterlambatan dikenakan sebesar 1%0 (satu permil) dari nilai
kontrak atau nilai bagian kontrak untuk setiap hari keterlambatan

Pasal 56
Pemberian Kesempatan (3)

Dalam hal melewati tahun anggaran:

a. Akhir masa pelaksanaan kontrak, PPK, Penyedia dan Konsultan melakukan


perhitungan akhir kontrak
b. PPK memastikan alokasi anggaran tahun berikutnya
c. Perpanjangan masa berlaku jaminan pelaksanaan
d. Penyedia membuat surat pernyataan menyelesaikan pekerjaan selama
waktu yang disepakati.
e. Mengenakan denda keterlambatan
f. Adendum kontrak
Studi Kasus

Apakah pemberian kesempatan dapat melebihi 50


hari kalender?

Penjelasan:
Durasi waktu Pemberian kesempatan pada prinsipnya
diberikan dengan pertimbangan yang dapat
dipertanggungjawabkan dengan justifikasi teknis,
berorientasi terhadap pencapaian output dan
tersedianya waktu serta anggaran.
Studi Kasus

Apakah para pihak dapat merubah besaran denda


saat pelaksanaan kontrak ?

Penjelasan:
Besaran denda dalam pelaksanaan kontrak tidak
boleh dilakukan perubahan karena jenis kontrak telah
dimuat dalam draft kontrak sehingga menjadi hal
yang berpengaruh dalam kompetisi pada proses
pemilihan.
Studi Kasus

Modus Penyimpangan apa saja yang dapat terjadi


terkait pengenaan denda?

Penjelasan:
1. PPK tidak mencantumkan besaran denda di dalam
Rancangan Kontrak dan Kontrak;
2. Besaran denda tidak sesuai dengan output pekerjaan yang
akan diterima, yang seharusnya dikenakan denda dari
keseluruhan akan tetapi pengenaan denda hanya bagian;
3. PPK tidak memberikan sanksi denda kepada penyedia
yang terlambat melaksanakan pekerjaaan akibat
kesalahan penyedia barang/jasa.
Pemutusan Kontrak

• Pemutusan Kontrak dapat dilakukan oleh Pejabat Penandatangan


Kontrak atau Penyedia;
• Oleh PPK, apabila Penyedia tidak melaksanakan Kontrak, tidak
menyelesaikan pekerjaan, atau tidak melaksanakan kewajiban
dalam masa pemeliharaan;

• Penyedia dikenakan sanksi:


a. pencairan Jaminan Pelaksanaan atau sanksi pencairan
Jaminan Pemeliharaan; dan
b. Sanksi Daftar Hitam selama 1 (satu) tahun
Pasal 78 Ayat 3
Serah Terima Pekerjaan
Thank You!

Anda mungkin juga menyukai