Laporan Pratikum Foa
Laporan Pratikum Foa
FISIOLOGI ORGANISME
AIR
ALIRAN DARAH PADA EKOR KECEBONG/ IKAN KEPALA TIMAH
Tanggal : 17 - 5 - 2022
Gelas obyek
Pipet tetes
Mikroskop binokule
b. Bahan
alkohol 1%
aquades
Kesimpulan :
Berdarsarkan pengamatan di bawah mikroskop yang kami lakukan dengan mengambil
sample kecebong dan ikan kepala timah sesuai skema pratikum yang telah di berikan kami
menyimpulkan bahwa :
Tanggal : 25 -5 - 2022
5. Hasil Pengamatan
A.Parameter Air
Table 2.1 Hasil pengamatan parameter air
NO Satuan Sebelum di Campur larutan garam Setelah di Campur Larutan Garam
1 Turb 10 10
2 DO 0.014 mg 0,0 mg / L
3 Temp 29,2 c 27 c
4 Salinity 0,01 % 4,0 %
5 Ph 10,13 9,4
6 Cord 29,8 m S/cm 78 ms / c 12
1 5 menit - 669 kali Ikan masih dalam tahap stabil tidak ada
perubahan tingkah laku secara
signifikan
2 10 menit 12 gram 700 kali Ikan mulai mempercepat buka tutup
overculum ,Gerak renang masih belum
menunjukan reaksi dari perubahan
salinitas air
3 15 menit 25 gram 752 kali Buka tutup overkulum melebar dan
lebih cepat dari salinitas sebelumnya,
ikan mulai mengalami ketidak
seimbangan
tekanan osmose, Ikan kerap mengapung
dengan mulut terus terbuka lebar ke
permukaan air ,begitu pun gerak renang
yang tidak stabil menunjukan reaksi
ikan terkejut dengan penambahan
kadar
garam 25 gram
4 17 menit 37,5 gram 264 kali ikan mulai mengalami dehidrasi,akibat
dari dominasi kadar garam di air.
Gerakan renang nya mulai tidak stabil
dan kerap melompat dari dalam
air,Gerakan overculum melambat
menandakan ikan sudah tidak mampu
lagi menyeimbangkan tekanan
osmose.serta Gerakan seluruh sirip pada
ikan terus mengembang ,dan sisik mulai
memucat diiringi dengan badan yang
terus memutih,` reaksi selanjut nya ikan
mengalami kejang kejang dan Gerakan
overkulum berhenti dan Gerakan sirip
ikan kaku ,badan semakin pucat dan
sudah mengapung di permukaan ,
menandakan ikan tersebut tidak sadar
kan diri (pingsan) dan pengamatan di
hentikan pada durasi 02 menit,04 detik.
Kesimpulan :
Dari skema pengamatan yang kami telah laksanakan Bersama, kami dapat menyimpulkan
sebagai berikut :
Ikan komet tidak mampu menyeimbangkan tekanan osmose dalam larutan
dengan kadar garam yang tinggi .hal ini di tandakan dengan pergerakan
overkulum pada setiap masing masing larutan. Dimana pada larutan ke 3 buka
tutup overculum semakin cepat karena ikan berusaha mengeluarkan kadar
garam berlebih yang ada di dalam tubuh nya di tambah lagi kulit ikan yang
kedap yang mencegah garam keluar menyebakan perubahan warna ikan
menjadi pucat .
Pada larutan ke 3 dan ke 4 ikan kerap mebuka mulut nya di permukaan dan
pergerakan overkulum melamban ,kami menyimpulkan bahwa ikan berusaha
menghetikan kadar garam yang selalu masuk baik melaui minum maupun dari
insang. Ikan menutup overculum nya agar tubuh ikan tidak menerima lagi air
yang terkontaminasi garam ke tubuh nya. Ikan menunjukan pergerakan renang
yang tidak normal pada larutan ini, kami menduga ikan mengalami kontradiksi
garam pada tubuh nya yang sudah tidak bisa lagi di ekresikan di ginjal dan
berpengaruh pada kesadaran ikan dan kinjera respirasi pada ikan .
Saran :
Dari Hasil analisisa dan pengamatan dari kelompok kami masih jauh dari kata sempurna ,
apabila bapak ibu berkenan mengkoreksi dan memberi masukan kepada laporan kami. Kami
merasa sangat senang ,mengingat kami masih ingin mengetahui lebih dalam lagi system
Osmoregulasi Ikan, untuk itu kritik dan masukan sangat berharga buat kami
Kadar garam : -
Buka tutup overkulum :669
Total Durasi : 5 menit