Kelompok : III
Fasilitator : DWINTA PRATIWI ADI, SKM, M.Kes
Angkatan/kelas : 4
Topik : ANALISA ISU PELAKSANAAN PELATIHAN SECARA DARING
SERING TIDAK OPTIMAL
Pendahuluan
1. Latar Belakang
RSUP Sanglah merupakan RS Type A sebagai RS Rujukan Tingkat Nasional dan
merupakan Rumah Sakit pendidikan. Sebagai Rumah sakit rujukan nasional, RSUP
Sanglah menerima rujukan dari wilayah Bali, NTB dan NTT. RSUP Sanglah terus
melakukan inovasi dan mengembangkan pelayanan khususnya layanan unggulan seperti
layanan kemoterapi terpadu, Jantung Terpadu dan layanan Perawatan Intensif terpadu.
Disamping itu di RSUP Sangalh sudah dapat dilakukan layanan baru yaitu layanan
transplantasi ginjal dan layanan Radioterapi. Untuk mendukung pengembang semua
layanan yang ada, tentu harus diikuti dengan juga pengembangan SDM yang kompetensi
melalui pendidikan, pelatihan dan penelitian. Untuk itu, maka pendidikan dan pelayanan
harus berjalan selaras dan saling terkait dengan mengutamakan mutu dan keselamatan
pasien melalui bidang pendidikan dan penelitian.
Sub Bagian Pendidikan dan Pelatihan RSUP Sanglah mempunyai tugas dan fungsi untuk
memfasilitasi terlaksananya pendidikan dan pelatihan baik pelatihan di dalam Rumah sakit
(in house training) ataupun pelatihan keluar RS (eksternal). Darurat bencana wabah
penyakit akibat virus corona yang mulai masuk ke Bali sejak setahun belakangan ini
berpengaruh terhadap pelatihan tersebut, sehingga pelatihan-pelatihan rutin yang
diselenggarakan untuk staf RSUP sendiri dan bagi peserta didik yang akan melakukan
Praktik Klinik lapangan menjadi tertunda. Untuk menanggulangi hal tersebut,
penyelenggaraan pelatihan pada masa pandemi Covid-19 diarahkan dengan
memanfaatkan Teknologi lnformasi (TI) dalam pengelolaan pembelajaran. Salah satu
pembelajaran yang digunakan dengan memanfaatkan Zoom Meeting, Google Meeting,
Webinar dan Webec. Oleh karena itu, penting untuk mengoptimalkan kegiatan pelatihan
secara daring agar tujuan pelatihan dapat terealisasi dengan sebagaimana mestinya.
3. Faktor penyebab
a. Kurang fasih menggunakan aplikasi zoom meeting
b. Koneksi Internet tidak stabil
c. Perangkat yang digunakan tidak memadai
d. Staff Bag. Diklit Kurang fasih menggunakan aplikasi zoom
e. Suara bising di lingkungan tempat kerja
Analisa isu
1. Isu strategis (USG)
Kriteria
No ISU Prioritas
U S G
1. Sulitnya koordinasi dengan bagian lain karena 3 3 2 8
lokasi berjauhan dengan kantor utama
2. Pelaksanaan Pelatihan secara daring sering tidak 5 5 5 15
optimal
3. Terlambat diterimanya informasi tentang pelatihan 5 4 3 12
yang akan dilaksanakan
2. Core isu
Keterangan:
U: Urgency; S=Seriousness; G: Growth.
Interval penentuan prioritas:
Angka 1: sangat tidak mendesak/gawat dan dampak;
Angka 2: tidak mendesak/gawat dan dampak;
Angka 3: cukup mendesak/gawat dan dampak;
Angka 4: mendesak/gawat dan dampak;
Angka 5: sangat mendesak/gawat dan dampak.
Berdasarkan hasil analisis menggunakan teknik USG, isu paling prioritas adalah
“Pelaksanaan Pelatihan secara daring sering tidak optimal”. Isu ini menjadi lebih prioritas
dibandingkan dengan 2 isu lainnya karena pelaksanaan pelatihan yang diadakan oleh
Bagian Diklit RSUP Sanglah adalah menggunakan metode distance learning dengan
pemanfaatan TI yaitu secara daring dengan menggunakan zoom metting. Hal ini
disebabkan oleh dampak dari penyebaran virus covid-19 yang mengharuskan untuk
meminimalisir berkumpulnya peserta pada tempat pelatihan.
Selama mengadakan pelatihan secara daring, banyak kendala yang dihadapi mulai dari
koneksi internet sampai masalah penggunaan aplikasi untuk daring tersebut, sehingga
pelaksanaan pelatihan menjadi kurang optimal. Apabila isu tersebut tidak segera
ditindaklanjuti, maka akan terjadi dampak negatif, yaitu materi pembelajaran yang
diberikan selama pelatihan tidak tersampaikan secara optimal kepada peserta.
1. Dampak
Berdasarkan isu-isu yang diperoleh tentang Pelaksanaan Pelatihan secara daring sering
tidak optimal, dampak yang diperoleh apalagi tidak ditanggulangi secara benar yaitu, tujuan
pelatihan tidak tersampaikan secara optimal. Ilmu yang seharusnya didapatkan oleh
peserta pelatihan menjadi tidak optimal karena terganggu masalah teknis seperti
dijabarkan diatas. Misalnya Ketika narasumber memaparkan materi pembelajaran, koneksi
terputus sehingga kegiatan pelatihan menjadi terhenti sementara. Waktu yang diberikan
untuk memaparkan materi menjadi terpotong dan materi yang akan disampaikan
selanjutnya menjadi tidak optimal.
Selain berdampak pada peserta pelatihan, hal ini juga berdampak pada kualitas
penyelenggaraan pelatihan.
2. Rekomendasi
Dari analisis menggunakan diagram fish bone diatas dapat dilihat bahwa penyebab paling
dominan yang mengakibatkan Pelaksanaan Pelatihan secara daring sering tidak optimal
adalah Koneksi Internet yang tidak stabil dan Perangkat komputer yang digunakan tidak
memadai. Untuk menanggulangi hal tersebut, dapat direkomendasikan untuk mengajukan
proses pengadaan pembaruan perangkat baru, bisa berupa pengadaan laptop dengan
spek yg mumpuni maupun perangkat PC namun yang sudah dilengkapi dengan fasilitas
webcam dan tentunya dengan spesifikasi yang memadai pula.
Selain perangkat laptop atau PC, pembaruan perangkat internet yaitu pengadaan jalur baru
fiber optic bisa diajukan sebagai alternatif agar koneksi internet lebih stabil, sehingga jalan
pelatihan via zoom meeting akan lebih lancar.