KAJIAN
PEMBELAJARAN DARING
oleh
Garda Sriwijaya
Kajian Pembelajaran Daring
Penulis
Daftar Isi
Modul 1...........................................................................................................
Modul 2...........................................................................................................
Modul 3...........................................................................................................
Modul 4...........................................................................................................
Modul 5...........................................................................................................
Daftar Pustaka
Evaluasi Pembelajaran Daring Modul 1
1. Kejahatan cyber
Berkembangnya teknologi juga tidak menutup kemungkinan adanya
celah pada sistem pada sebuah aplikasi. (Kompasiana, 2020). Muncul
berita bahwa Kejahatan cyber menjadi ancaman dalam pembelajaran
daring. Peretasan terhadap informasi pribadi dilakukan oleh pihak-
pihak yang tidak bertanggung jawab. Informasi pribadi yang berhasil
diretas disalahgunakan untuk merugikan pemakai teknologi.
2. Koneksi internet yang kurang
Internet menjadi permasalahan bagi mayoritas orang. Tidak ada
internet maka tidak ada pula pembelajaran daring. Ketidakstabilan
koneksi internet tentu sangat mengganggu pembelajaran apalagi jika
pembelajaran daring sedang berlangsung. Sebagaimana yang
diungkapkan dari hasil survey Gunawan et al. (2020) Kendala yang
paling sering muncul selama pelaksanaan pembelajaran online yaitu
paket internet yang tidak dimiliki mahasiswa, keterbatasan akses
internet oleh dosen dan mahasiswa, dan belum terbiasanya dengan
pembelajaran online. (Gunawan et al., 2020). Internet bagi
pembelajaran daring ibarat jantung bagi tubuh manusia, kalau jantung
tidak berdetak maka manusia akan mati. Jika internet tidak ada maka
pembelajaran daring tidak bisa terlaksana.
3. Kurang paham penggunaan teknologi.
Kemampuan dalam menggunakan teknologi mutlak diperlukan dalam
pembelajaran daring ini. Bagi mereka yang tidak terlalu familiar atau
tidak tertarik dengan teknologi tentunya menjadi tantangan yang
besar dalam pembelajaran daring. Asal ada kemauan pasti ada jalan.
Seringkali yang menjadi penghalang adalah ketidakmauan untuk
belajar teknologi
4. Susah mengukur pemahaman dan kemampuan mahasiswa.
Pembelajaran daring susah untuk mengetahui pemahaman dan
kemampuan mahasiswa secara langsung kecuali diadakan
telekomunikasi langsung. Berbeda dengan pembelajaran tatap muka
di kelas yang mana kita dapat dengan langsung melihat
perkembangan mahasiswa melalui perilakunya di kelas, berbeda
dengan pembelajaran daring, kita melihat kemampuan dan
pemahaman mereka dari tugas yang mereka kerjakan. Video
telekomunikasi dapat dilakukan untuk melakukan wawancara kepada
mahasiswa, namun itu memerlukan waktu yang tidak sebentar.
Seperti contoh, tugas yang dikumpulkan tidak sesuai dengan instruksi
yang diberikan. Ini banyak terjadi pada pembelajaran bahasa asing
seperti bahasa Inggris.
5. Standardisasi dan efektivitas pembelajaran.
Dalam pembelajaran daring, duplikasi tugas yang dibuat mahasiswa
tidak dapat dihindari dan terkadang tidak dapat dikontrol. Karena
banyaknya informasi yang didapat dari internet, terkadang mahasiswa
hanya menyalinnya dan langsung mengumpulkannya sebagai tugas
tanpa menulis ulang dengan pemahaman sendiri. Terkadang tugas
juga banyak diberikan oleh pengajar sehingga keefektifan
pembelajaran menjadi pertanyaan.
6. Kurangnya interaksi dalam pembelajaran.
Interaksi antara pengajar dan pembelajar diperlukan dalam
pembelajaran sehingga pengajar dapat menilai kemampuan kognitif,
afektif dan psikomotorik pembelajar secara utuh. Dalam
pembelajaran daring banyak faktor yang menyebabkan kurangnya
interaksi pembelajaran salah satunya adalah sinyal internet yang
kurang baik dapat memperlambat reaksi pengajar dalam merespons
pertanyaan pembelajar begitu pun sebaliknya
Survei Evaluasi Pembelajaran Daring Universitas Sriwijaya
Alokasi dana untuk kouta internet selama satu bulan, sebanyak 41,1%
menjawab sebanyak Rp 100.000-200.000, 32,7% Menjawab sebanyak Rp.
50.000-100.000 dan sebanyak 22,1% menngeluarkan > Rp. 200.000 sisanya
<Rp. 50.000.
Dari 793 yang mengisi angkat sebanyak 680 lebih suka pembelajaran secara
luring.
Dapat dilihat dari hasil survei bahwasanya pembelajaran daring masih belum
baik, masih diperlukan banyak sekali perbaikan dan banyaknya keluahan dari
siswa, dosen dan Orang tua terhadap pembelajaran daring sendiri.
Dampak Pembelajaran Daring Modul 2
Rekomendasi
Langkah diam seribu bahasa oleh pihak rektorat Unsri ini tentu dapat
membatasi gerak bagi mahasiswa yang organisatoris, bahkan terkendala
jarak dan waktu. Organisasi yang ada di internal kampus tentu merasakan
efek dan imbasnya ketika terjadi perubahan-perubahan yang sangat drastis
dalam kehidupan kemahasiswaan, tentu ini dapat mematikan langkah, ruang
gerak, dan kreatifitas mahasiswa.
Salah satu langkah yang diambil oleh pihak kampus adalah dengan
tidak memberikan kejelasan terkait bagaimana proses pendidikan dan
pengajaran perihal praktik ataupun kerja langsung dari perkuliahan, dan
selama kurang lebih satu tahun ini kita masih berkutat dengan penggunaan
media seperti zoom, g-meet, dan aplikasi lain yang menunjang jalannya
pembelajaran tatap maya saja tanpa memikirkan esensi dari pendidikan
praktik itu sendiri. Silahkan bentuk yang namanya satgas covid Unsri jika
memang serius untuk mengedepankan kepentingan mahasiswa seutuhnya,
jangan hanya berkutat dengan kepentingan oligarki belaka.
Tuntutan
1. AstraZeneca
Vaksin COVID-19, juga dikenal sebagai AZD1222, adalah
sebuah vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh Universitas
Oxford dan AstraZeneca yang diberikan lewat suntikan intraotot. Risetnya
dilakukan oleh Jenner Institute dan Oxford Vaccine Group dari Universitas
Oxford. Timnya dipimpin oleh Sarah Gilbert, Adrian Hill, Andrew
Pollard, Teresa Lambe, Sandy Douglas dan Catherine Green. Pada Desember
2020, kandidat vaksin tersebut menjalani riset klinis Tahap III. Pada 30
Desember 2020, vaksin tersebut disepakati untuk dipakai[7]dalam program
vaksinasi Britania Raya.
2. Moderna
3. Sinopharm
5. Sinovac
6. Novavax
Perusahaan vaksin yang berbasis di Maryland, Amerika Serikat,
mengembangkan vaksin virus corona berbasis protein yang disebut NVX-
CoV2373. Melansir laman resmi Novavax, NVX-CoV2373 merupakan
protein yang direkayasa dari urutan genetik SARS-CoV-2, penyebab
penyakit Covid-19.NVX-CoV2373 dibuat menggunakan teknologi
nanopartikel rekombinan Novavax untuk menghasilkan antigen yang berasal
dari protein lonjakan virus corona (S) dan ditambahkan dengan Matrix-M
berbasis saponin.
7. Bio Farma
a. Bagi pemerintah
c. Bagi masyarakat
https://www.halodoc.com/artikel/ada-7-jenis-vaksin-corona-di-indonesia-
bolehkah-memilih
https://nasional.kompas.com/read/2021/03/03/09470601/setahun-covid-19-
ri-ini-7-jenis-vaksin-yang-jadi-harapan-akhiri-pandemi?page=2
https://www.docdoc.com/id/info/procedure/vaksin
https://amp.kontan.co.id/news/pengertian-vaksin-dan-cara-kerjanya-
terhadap-tubuh