Anda di halaman 1dari 34

MODUL

KAJIAN
PEMBELAJARAN DARING

oleh

Garda Sriwijaya
Kajian Pembelajaran Daring

Penulis : Garda Sriwijaya

Tahun Pembuatan : 2021

Ditulis dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional tahun 2021.


Kata Pengantar

Ucapan syukur Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah SWT


sang penentu segalanya, atas limpahan Rahmat, Taufik dan Hidayah-Nya
jualah sehingga penulis dapat menyelesaikan Modul Kajian Evaluasi
Pembelajaran. Modul ini dibuat dalam rangka memperingati Hari Pendidikan
Nasional Tahun 2021.

Sepenuhnya penulis menyadari bahwa tulisan ini takkan terwujud


tanpa adanya bantuan dari orang-orang yang memberikan dukungan Oleh
karena itu di samping rasa syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala,
penulis juga sampaikan ucapan terima kasih yang tulus kepada semua pihak
yang selama ini memberikan bantuan hingga selesainya proses pembuatan
modul ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan modul ini masih


terdapat beberapa kekurangan. Oleh karena itu, penulis membutuhkan kritik
dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan modul. Amin Ya
Rabbal Alamin.

Indralaya, 29 April 2021

Penulis
Daftar Isi

Modul 1...........................................................................................................

Modul 2...........................................................................................................

Modul 3...........................................................................................................

Modul 4...........................................................................................................

Modul 5...........................................................................................................

Daftar Pustaka
Evaluasi Pembelajaran Daring Modul 1

Virus Covid-19 saat ini telah ditetapkan oleh World Health


Organization (WHO) sebagai pandemi sejak tanggal 11 Maret 2020.
Penetapan pandemi virus covid-19 ini adalah yang pertama kalinya sejak
tahun 2009. Jika dilihat dari statistik penyebaran Covid-19 sangatlah
mengkhawatirkan, di mana menurut data persebaran yang dikutip dari
website https://covid19.go.id/ terlihat telah menjangkiti 34 provinsi di
Indonesia

Berkaitan dengan karakteristik klinis, masa inkubasi COVID-19


adalah 1 sampai 14 hari, dan pada umumnya terjadi di hari ke tiga sampai
hari ke tujuh. Demam, kelelahan, dan batuk kering merupakan tanda-tanda
umum infeksi corona disertai dengan gejala seperti hidung tersumbat, pilek,
dan diare pada beberapa pasien. Karena beberapa pasien yang parah tidak
mengalami kesulitan bernapas yang jelas dan datang dengan hipoksemia,
sehingga ada perubahan dalam panduan ini menjadi Dalam kasus yang parah,
dispnea dan atau hipoksemia biasanya terjadi setelah satu minggu setelah
onset penyakit, dan yang lebih buruk dapat dengan cepat berkembang
menjadi sindrom gangguan pernapasan akut, syok sepsis, asidosis metabolik
yang sulit ditangani, dan perdarahan dan disfungsi koagulasi, dan lain-lain.
Edisi ini menekankan bahwa pasien dengan kondisi sakit ringan hanya
mengalami demam ringan, kelelahan ringan dan sebagainya, tetap tanpa
manifestasi pneumonia (Safrizal ZA, Putra, Sofyan & Bimo, 2020).
Upaya mencegah penyebaran semakin meluas mendapat respon cepat
oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengeluarkan Surat Edaran No 3
tahun 2020. Surat Edaran Sekjen Kemendikbud No 36603/A.A5/OT/2020
pada 15 Maret 2020.

Kebijakan ini yang mulai diberlakukan dari tanggal 16 Maret 2020.


Menanggapi sudrat edaran tersebut banyak instansi pemerintah terutama
sekolah-sekolah memutuskan untuk melakukan pembelajaran dirumah.
Penghentian tatap muka atau belajar mengajar secara langsung bukan berarti
bahwa kegiatan belajar mengajar tidak dilakukan. Tidak bisa disangkal
pandemic Covid-19 telah mengguncang dunia pendidikan di Indonesia.
Semua jenjang pendidikan, mulai dari pendidikan anak usia dini, sekolah
dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas / kejuruan,
termasuk perguruan tinggi mengambil kebijakan untuk belajar dari rumah.
Dengan mewabahnya virus korona ini pula yang menyebakan
diberlakukannya kebijakan Work From Home (WFH). Hingga akhirnya
sekolah dan kampus secara nasional melaksanakan pembelajaran daring.
Kenyataan ini yang menjadikan Pandemi Covid-19 berdampak serius
terhadap sektor pendidikan secara global (Khasanah, Lestari, Rahman, &
Daniel, 2020).

Pembelajaran daring memberikan banyak manfaat untuk proses


pembelajaran, tetapi selain manfaat ada beberapa tantangan yang dihadapi
baik oleh pengajar dan pembelajar dari pemberlakuan pembelajaran daring
selama masa pandemi serta dari kajian pustaka.

1. Kejahatan cyber
Berkembangnya teknologi juga tidak menutup kemungkinan adanya
celah pada sistem pada sebuah aplikasi. (Kompasiana, 2020). Muncul
berita bahwa Kejahatan cyber menjadi ancaman dalam pembelajaran
daring. Peretasan terhadap informasi pribadi dilakukan oleh pihak-
pihak yang tidak bertanggung jawab. Informasi pribadi yang berhasil
diretas disalahgunakan untuk merugikan pemakai teknologi.
2. Koneksi internet yang kurang
Internet menjadi permasalahan bagi mayoritas orang. Tidak ada
internet maka tidak ada pula pembelajaran daring. Ketidakstabilan
koneksi internet tentu sangat mengganggu pembelajaran apalagi jika
pembelajaran daring sedang berlangsung. Sebagaimana yang
diungkapkan dari hasil survey Gunawan et al. (2020) Kendala yang
paling sering muncul selama pelaksanaan pembelajaran online yaitu
paket internet yang tidak dimiliki mahasiswa, keterbatasan akses
internet oleh dosen dan mahasiswa, dan belum terbiasanya dengan
pembelajaran online. (Gunawan et al., 2020). Internet bagi
pembelajaran daring ibarat jantung bagi tubuh manusia, kalau jantung
tidak berdetak maka manusia akan mati. Jika internet tidak ada maka
pembelajaran daring tidak bisa terlaksana.
3. Kurang paham penggunaan teknologi.
Kemampuan dalam menggunakan teknologi mutlak diperlukan dalam
pembelajaran daring ini. Bagi mereka yang tidak terlalu familiar atau
tidak tertarik dengan teknologi tentunya menjadi tantangan yang
besar dalam pembelajaran daring. Asal ada kemauan pasti ada jalan.
Seringkali yang menjadi penghalang adalah ketidakmauan untuk
belajar teknologi
4. Susah mengukur pemahaman dan kemampuan mahasiswa.
Pembelajaran daring susah untuk mengetahui pemahaman dan
kemampuan mahasiswa secara langsung kecuali diadakan
telekomunikasi langsung. Berbeda dengan pembelajaran tatap muka
di kelas yang mana kita dapat dengan langsung melihat
perkembangan mahasiswa melalui perilakunya di kelas, berbeda
dengan pembelajaran daring, kita melihat kemampuan dan
pemahaman mereka dari tugas yang mereka kerjakan. Video
telekomunikasi dapat dilakukan untuk melakukan wawancara kepada
mahasiswa, namun itu memerlukan waktu yang tidak sebentar.
Seperti contoh, tugas yang dikumpulkan tidak sesuai dengan instruksi
yang diberikan. Ini banyak terjadi pada pembelajaran bahasa asing
seperti bahasa Inggris.
5. Standardisasi dan efektivitas pembelajaran.
Dalam pembelajaran daring, duplikasi tugas yang dibuat mahasiswa
tidak dapat dihindari dan terkadang tidak dapat dikontrol. Karena
banyaknya informasi yang didapat dari internet, terkadang mahasiswa
hanya menyalinnya dan langsung mengumpulkannya sebagai tugas
tanpa menulis ulang dengan pemahaman sendiri. Terkadang tugas
juga banyak diberikan oleh pengajar sehingga keefektifan
pembelajaran menjadi pertanyaan.
6. Kurangnya interaksi dalam pembelajaran.
Interaksi antara pengajar dan pembelajar diperlukan dalam
pembelajaran sehingga pengajar dapat menilai kemampuan kognitif,
afektif dan psikomotorik pembelajar secara utuh. Dalam
pembelajaran daring banyak faktor yang menyebabkan kurangnya
interaksi pembelajaran salah satunya adalah sinyal internet yang
kurang baik dapat memperlambat reaksi pengajar dalam merespons
pertanyaan pembelajar begitu pun sebaliknya
Survei Evaluasi Pembelajaran Daring Universitas Sriwijaya

Dilakukan Survei oleh Badan Eksekutif Mahasiswa KM Unsri


mengenai Evaluasi Pembelajaran daring 1 Tahun belakangan. Sampel
sebanyak 793 mahasiswa Jenis data yang digunakan dalam evaluasi program
sistem pembelajaran daring adalah data primer, artinyadata yang langsung
didapatkan dari subjek yaitu mahasiswa.

Evaluasi program sistem pembelajaran daring dilakukan untuk


memperbaiki kualitas dan meningkatkan mutu pembelajaran. Tujuan dari
evaluasi program ini yaitu kejelasan pelaksanaan dari program sistem
pembelajaran daring di lingkungan Universitas Sriwijaya.

Dari hasil survei didapatkan bahwasanya sebanyak 44,5%


Pembelajaran dilakukan Melalui Video Conference, 43,5% Menggunakan E-
Learning, sisanya Menggunakan Classroom dan WhatsApp.

Sebanyak 38,7% Merasa bahwa seluruh kegiatan pembelajaran


terlaksana sesuai jadwal dan terkoordinasi dengan baik, sebanyak 36,1%
merasa Cukup, dan Sebanyak 18,5% Merasa hal tersebut masih kurang dan
6,7% merasa sangat baik.

Mengenai Kendala sinyal, sebanyak 53,2 % kadang-kadang


terkendala sinyal, sebanyak 32,4% Sering terkendala sinyal, sebanyak 12%
Jarang terkendala dan sisanya tidak pernah terkendala sinyal.

Alokasi dana untuk kouta internet selama satu bulan, sebanyak 41,1%
menjawab sebanyak Rp 100.000-200.000, 32,7% Menjawab sebanyak Rp.
50.000-100.000 dan sebanyak 22,1% menngeluarkan > Rp. 200.000 sisanya
<Rp. 50.000.

Sebanyak 57,8% Mengatakan Pembelajaran daring cukup mudah,


sebanyak 20,1% Menjawab sulit dalam pembelajaran daring, 18,8% merasa
mudah dalam pembelajaran daring dan sisanya merasa sangat mudah.

Interaksi Dosen dan Mahasiswa dalam pembelajaran daring,


sebanyak 35,7% merasa Cukup, sebanyak 32% merasa Baik, 27,2% merasa
itu Kurang dan 5% merasa sangat baik.

Seberapa tertarik dengan pembelajaran daring, sebanyak 49,7%


menjawab Cukup tertarik, 36,4% menjawab Kurang tertarik, 7,4%
Menjawab sangat tertarik dan sisinta sama sekali tidak tertarik.

Kualitas bahan ajar yang disajikan dalam pembelajaran daring,


sebanyak 74,5% merasa Cukup berkualitas, 13,2% merasa kurang
berkualitas, 11% merasa sangat berkualitas dan sisanya Tidak berkualitas.

Sebanyak 54,2% Cukup paham dengan materi pembelajaran, 38,6%


kurang paham dengan materi, sisanya sama sekali tidak paham.

Dari 793 yang mengisi angkat sebanyak 680 lebih suka pembelajaran secara
luring.
Dapat dilihat dari hasil survei bahwasanya pembelajaran daring masih belum
baik, masih diperlukan banyak sekali perbaikan dan banyaknya keluahan dari
siswa, dosen dan Orang tua terhadap pembelajaran daring sendiri.
Dampak Pembelajaran Daring Modul 2

Perlu diketahui Virus Covid-19 atau yang dikenal dengan Corona


Virus Disease 2019 telah melanda 215 Negara di Dunia termasuk Indonesia.
Dunia Pendidikan di tengah pandemi memberi tantangan tersendiri dalam
melanjutkan proses belajar pelajar di Indonesia melalui metode pembelajaran
online atau yang sering disebut Daring (Dalam Jaringan) dan Luring (Luar
Jaringan). Kemendikbud (Kementerian dan Kebudayaan) menerbitkan Surat
Edaran Nomor 15 Tahun 2020 tentang pedoman penyelenggaraan Belajar
dari rumah di masa darurat penyebaran Covid-19 yang di perkuat dalam
Mendikbud Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Pendidikan Dalam
Masa Darurat Corona Virus Dieases (Covid-19) yang diperkuat lagi dalam
SE Sekjen nomor 15 Tahun 2020 tentang Pedoman Pelaksanaan BDR selama
darurat Covid-19, dalam surat edaran ini memberikan tujuan dari
pelaksanaan Belajar Dari Rumah (BDR) adalah untuk memastikan
pemenuhan hak peserta didik untuk mendapatkan layanan pendidikan selama
darurat Covid-19, melindungi warga satuan pendidikan dari dampak buruk
Covid-19, mencegah penyebaran dan penularan Covid-19 di satuan
pendidikan dan memastikan pemenuhan dukungan psikososial bagi pendidik,
dan orang tua.

Dalam menggunakan sistem pembelajaran secara daring ini muncul


berbagai permasalahan yang dihadapi oleh para guru dan siswa yang
berdampak terhadap potret dunia pendidikan saat ini. Permasalah yang
dihadapi ialah berupa akses informasi yang terkendala oleh sinyal membuat
para siswa dan guru kesulitan dalam mengakses informasi, sehingga tidak
jarang guru kesulitan dalam menyampaikan materi dan siswa tertinggal
informasi karena kondisi sinyal yang kurang mendukung. Permasalahan lain
yang dihadapi adalah kendala dalam pembiayaan pembelajaran daring sebab
untuk mengikuti pembelajaran daring, mereka harus mengeluarkan biaya
cukup mahal untuk membeli kuota data internet. Sistem pembelajaran daring
juga terkesan monoton, sebab pada sistem ini selama proses belajar mengajar
berlangsung, siswa hanya memandangi layar laptop maupun handphone
untuk memperhatikan materi yang sedang disampaikan sehingga tidak jarang
hal ini menimbulkan rasa jenuh bagi para siswa. Selain itu sistem
pembelajaran ini juga cenderung membuat siswa menjadi tidak disiplin, hal
ini terjadi dikarenakan saat mengikuti pembelajaran secara daring tidak ada
seseorang yang mengawasi para siswa secara langsung. Tentu saja hal ini
akan membuat siswa menjadi lebih merasa bebas, contohnya dalam hal ini
seperti para siswa yang menghadiri kelas tanpa memperhatikan materi yang
disampaikan hingga para siswa yang mengisi daftar kehadiran tanpa
mengikuti kelas.

Namun, dibalik permasalahan yang memberikan dampak negatif


seperti yang telah dijelaskan diatas, terdapat berbagai hikmah yang justru
mampu memberikan dampak positif terhadap potret dunia pendidikan.
Hikmah tersebut diantaranya, para siswa dapat memanfaatkan handphone
dan laptop sebagai sarana belajar mereka, apalagi Indonesia sekarang lebih
dituntut dalam hal kemajuan teknologi yang mengharuskan semua orang
mengikuti perkembangan dari teknologi. Pembelajaran daring memberikan
dampak yang sangat baik bagi pelajar Indonesia dalam mengikuti kemajuan
teknologi menambah pengetahuan dan terbiasa di dunia teknologi seperti
mengakses video ke youtube, membuat akun belajar, mengakses zoom,
google meet, google classroom dan sebagainya. Pembelajaran daring juga
memberikan penghematan di dalam hal transportasi, uang jajan, dan
memberikan kemudahan dalam hal waktu sebab para siswa hanya bertatap
muka melalui aplikasi belajar dan bisa dilakukan dari rumah. Pembelajran
daring juga memberikan kesempatan yang lebih banyak kepada para siswa
dan pelajar untuk menghabiskan waktu bersama keluarga. Tidak bisa
dipungkuri bahwa sistem pembelajaran daring juga memiliki kelebihan untuk
mampu menumbuhkan kemandirian belajar (self regulated learning). Bahkan
pembelajaran secara daring mampu menghilangkan rasa cangung yang pada
akhirnya membuat para siswa menjadi berani berekpresi dalam bertanya dan
mengutarakan ide secara bebas.

Rekomendasi

a. Rekomendasi Bagi Pemerintah


1. Melakukan peninjauan kembali terhadap proses pembelajaran
daring dan kualitas para pelajar selama melakukan pembelajaran
daring dengan melihat dari berbagai indikator, seperti prestasi
siswa serta akreditasi sekolah.
2. Untuk sistem pembelajaran kedepan disarankan untuk
memberlakukan sistem hybrid.
3. Pembagian bantuan kuota KEMENDIKBUD secara merata
kepada seluruh pelajar di Indonesia, sebab masih terdapat pelajar
yang belum merasakan bantuan kuota.
b. Rekomendasi Bagi Tenaga Pendidik
1. Tenaga pendidik diharapkan bisa memberikan inovasi
pembelajaran kreatif agar pelajar tidak mudah merasa jenuh
selama melakukan pembelajaran daring.
2. Tenaga pendidik melakukan assessment mengenai proses
pembelajaran daring untuk mengetahui kelemahan dan
kekurangan dari pelajar selama mengikuti proses pembelajaran
daring.
3. Tenaga Pendidik diharapkan lebih menguasai teknologi untuk
menunjang proses pembelajaran.
c. Rekomendasi Bagi Orang tua
1. Orang tua lebih memberikan motivasi terhadap anak agar lebih
mandiri dalam mengerjakan tugas.
2. Orang tua lebih memberikan pendampingan terhadap anak selama
menjalani proses perkuliahan.
d. Rekomendasi Bagi Pelajar
1. Pelajar diharapkan lebih aktif dan mandiri dalam mencari materi.
2. Pelajar diharapkan lebih menguasai teknologi untuk menunjang
proses pembelajaran.
3. Pelajar diharapkan lebih disiplin dalam memanajemen waktu
untuk belajar.
Fasilitas Penunjang Pembelajaran Modul 3

Pandemi Covid-19 membawa pengaruh yang sangat besar terhadap


pelaksanaan pendidikan, terutama dengan harus ditutupnya universitas guna
mencegah penyebaran virus di kalangan pelajar, pendidik, dan tenaga
kependidikan. Pelaksanaan PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) secara daring,
sebagai salah satu solusi pemenuhan hak pendidikan, telah membantu
memastikan proses belajar mengajar tetap berlangsung namun berdampak
pada proses tumbuh kembang pelajar. Fasititas penunjang pembelajaran
secara daring/online menjadi tantangan tersendiri untuk pelaksanaan
pembelajaran, yang kita ketahui bahwasannya sinyal, device, kuota, dan
platform yang disediakan universitas dalam pembelajaran online menjadi
masalah utama guna terlaksananya pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Sinyal mejadi masalah dikarenakan banyak mahasiswa yang berada


di luar kota yang terkendala dengan masalah sinyal, yang mengakibatkan
terkadang suara zoom putus-putus, suka disconect sendiri, dan juga
terkadang suka susah masuk zoom meeting.

Device juga menjadi masalah karna masih banyak mahasiswa yang


belum mempunyai device yang mendukung dalam pembelajaran secara
online seperti smartphone, laptop, komputer. Dan juga para mahasiswa
masih banyak yang belum memiliki kemampuan dalam penggunaan
teknologi secara maksimal.

Kuota yang dirasa masih cukup kurang karna masih banyak


mahasiswa mencari materi di internet salah satunya di youtube karna
sebagaimana yang kita ketahui bahwasannya penggunaan data/kuota ketika
menggunakan youtube itu cukup besar, dan juga kuota yang lambat turun
menjadi masalah dikarenakan terkadang kegiatan pembelajaran sudah
dimulai tetapi kuota bantuan dari kemendikbud belum juga turun sehingga
mahasiswa harus mengeluarkan uang untuk membeli kuota sendiri sebelum
bantuan kuota mendikbud turun.

Sistem e-learning menjadi platfom pembelajaran yang harus


dimaksimalkan lagi kinerjanya supaya mengantisipasi terjadinya error. Agar
dapat mengakomodir semua mahasiswa dalam peningkatan sistem informasi
dan jaringan.

Di tengah pandemi Covid-19 pemerintah juga mewacanakan


pembelajaran tatap muka yang bisa dilakukan dengan memperhatikan hal-hal
seperti protokol kesehatan, juga kesiapan universitas, dan persetujuan orang
tua pelajar

Protokol kesehatan disaat masa pandemi ini sering kali disebut -


sebut, tapi apa sangkut pautnya protokol kesehatan dengan diadakannya
pembelajaran tatap muka kembali?. dengan dibuatnya peraturan yang
mewajibkan mahasiswa untuk selalu menaati protokol kesehatan itu bisa
mencegah penularan covid-19 di kalangan mahasiswa. Selain dibuat
peraturan pihak universitas harus menegakkannya sedisiplin mungkin, jadi
tidak hanya sekedar dibuat tetapi juga ditegakkan agar tujuan dari dibuatnya
tercapai secara penuh.

Kesiapan pihak universitas, kesiapan universitas juga sangat


berpengaruh dalam diadakannya pembelajaran tatap muka kembali. Kita
ambil contoh pada universitas sriwijaya, jika ingin mempersiapkan
pembelajaran tatap muka maka perlu dipersiapkan segala macam fasilitasnya.
Seperti diperbanyak wastafelnya, dipastikan air yang ada dikampus selalu
tersedia, persediaan handsanitazer dan sabun harus selalu tersedia, dan juga
para penegak peraturan yang selalu siap meneggakan peraturan yang
mengatur perihal protokol kesehatannya juga. jangan sampai pembelajaran
tatap muka dilaksanakan tanpa menyiapkan terlebih dahulu hal - hal yang
penting seperti fasilitas.

Persetujuan orang tua mahasiswa, mungkin juga bisa dibilang salah


satu kunci dalam dilaksanakannya kembali kegiatan tatap muka. Banyak
yang bisa kita kaji dari poin “persetujuan orang tua” bukan hanya perihal
orang tua yang menyetujui jika anaknya pergi belajar secara tatap muka
tetapi kita juga bisa menarik lebih dalam. Seperti meminta kerjasama kepada
orang tua untuk memberikan update kesehatan keluarganya, apakah
keluarganya memiliki gejala dalam waktu beberapa minggu terakhir, apakah
keluarganya pernah keluar kota, atau apakah keluarganya ada yang terkena
covid-19. jadi dengan diperoleh data-data semacam itu bisa menjadi salah
satu parameter apakah pelajar diperbolehkan menghadiri kegiatan belajar-
mengajar secara tatap muka. Jadi itu salah satu yang membuat persetujuan
orang tua menjadi salah satu poin penting yang perlu dikaji dan
dipertimbangkan untuk mempersiapkan pembelajaran secara tatap muka.
Protokol Kesehatan di Kampus Modul 4

Istilah protokol kesehatan muncul ketika Corona virus disease 2019


(Covid-19) mulai mewabah di Dunia bahkan sampai ke Indonesia. Kasus
Covid-19 dimulai Satu tahun lalu tepatnya pada 1 Desember 2019 pasien
pertama virus corona di Wuhan, China mulai menunjukkan gejala terinfeksi
virus SARS-Cov-2 dan sejak itu wabah tersebut telah meluas menjadi
pandemi di dunia. Kasus pertama Covid-19 ditemukan oleh komunitas medis
internasional di Wuhan, China, tapi asal pastinya masih belum diketahui
dengan jelas. Temuan kasus Covid-19 pertama di Indonesia itu terjadi pada
tanggal 2 Maret 2020 yang disampaikan langsung oleh Presiden Joko
Widodo, di Jakarta. Sejak kasus tersebut, pemerintah Indonesia terkesan
tidak siap dalam menanggapi masalah ini. Alhasil sampai hari ini 26 April
2021 kasus Covid 19 di Indonesia menyentuh angka 1,64 jt kasus terinfeksi
positif.

Salah satu inisiasi yang dibangun dan dibentuk oleh pemerintah


adalah mebuat pertauran berupa protokol kesehetan covid 19 sebagaimana
yang telah tercantum dalam keputusan menteri kesehatan yang diartikan
sebagai sebuah penentuan dari pergi aktivitas di tempat dan fasilitas umum
dalam lingkup pencegahan dan pengendalian covid-19. Protokol kesehatan
ini dilakukan terhadap tanggung jawab individu dan tanggung jawab untuk
masyarakat. Disaat pandemi covid 19 ini penerarapan protokol kesehatan
memiliki standar yang berbeda-beda di tiap daerah yang ada di Indonesia.
Kewenangan dalam pembuatan aturan perihal penerapan protokol
kesehatan ini dipegang oleh pemerintah daerah. Untuk di wilayah Suamtera
Selatan diatur dalam Peraturan gubernur sumatera selatan nomor 37 tahun
2020 tentang pedoman adaptasi kebiasaaan baru menuju masyarakat
produktif dan aman pada situasi Corona virus disease 2019 (Covid-19) di
Provinsi Sumatera Selatan. Terfokuskan pada proses pembelajaran yang
diatur dalam pasal 5 pergub No 37 tahun 2020, di pasal tersebut tertera jika
“Kegiatan pembelajaran dan aktivitas pelayanan administrasi di sekolah dan/
atau institusi pendidikan dilaksanakan dengan kewajiban bagi setiap orang
untuk menerapkan protokol kesehatan”. Dalam ruang lingkup pendidikan
tinggi hal ini diperbolehkan untuk melaksanakan KBM sesuai dengan
protokol kesehatan.

Lalu kita melihat kondisi Universitas Sriwijaya yang sampai dengan


hari ini pun belum ada kejelasan perihal proses pembelajaran yang dilakukan
secara tatap muka, hybrid (50% tatap muka, 50% tatap maya). Hal ini tentu
menjadi perhatian bersama di Provinsi Sumatera Selatan. bagi seluruh
mahasiswa Universitas Sriwijaya, ditinjau dari proses pembelajaran tatap
muka yang memberikan mahasiswa keleluasaan dalam ruang bergerak,
berfikir, dan berdiskusi. Keresahan ini diteriakkan oleh mahasiswa golongan
saintek yang mengeluh ketika adanya proses pembelajaran mata kuliah
praktikum yang dilaksanakan secara tatap maya, dan tentu esensi dari suatu
percobaan dalam mata kuliah tersebut sangat tidak didapatkan.

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TATAP MUKA?

Era kepemimpinan Joko Widodo - KH. Ma’aruf amin


mengamanahkan bagian pendidikan dan kebudayaan kepada pak mentri
Nadiem Anwar Makarim. Seorang pengusaha muda yang memiliki inovasi
dan kreatifitas dalam berkarya. Sudah kurang lebih satu tahun kita sama-
sama merasakan adanya Covid-19 di Indonesia, bahkan dunia secara
universal. Pemerintah pun mengeluarkan “Work from home” termasuk
bidang pendidikan, perkantoran, jasa, dan lainnya. Tentu ini menjadi
pertanyaan besar ketika proses pembelajaran dilakukan secara tatap maya
yang bertujuan untuk menghindari lonjakkan Covid-19, dan hasilnya pun
masih banyak sekali yang harus diperbaiki dari sistem ini.

Berangkat dari perkataan Pak mentri perihal : Semua Sekolah Wajib


Sudah Belajar Tatap Muka di Juli 2021. "Jadi bukan diterapkan di Juli 2021,
tapi aspirasinya semua sekolah sudah belajar tatap muka di Juli 2021. Itu
sesuai keputusan SKB 4 Menteri," ucap Nadiem secara daring, Selasa
(30/3/2021). Tentu pertanyaan besar timbul, apakah Indonesia sudah siap
untuk menjalankan proses pendidikan secara tatap muka kembali? Melihat
angka Covid-19 yang semakin meningkat tentu menjadi tantangan dan
pertanyaan sendiri bagi kita
semua.

Ilustrasi gambar diatas adalah dimana teradapat dua sistem


pembelajaran yang ada hingga saat ini. Pertama adalah kelas konvensional
yang dalam pelaksanaanya dilakukan secara tatap muka sehingga antara
mahasiswa dan dosen pun dapat bertemu secara emosional didalam kelas
kampus. Kemudian program kelas maya yang sampai saat ini mulai
dirasakan pemnafaatannya, Pembelajaran kelas maya dapat ditunjang dengan
adanya sistem E-learning. Tentu keresahan dari mahasiswa bahkan sampai
dengan orang tua pun juga ikut berkomentar perihal usulan pelaksanaan
KBM dapat dilakukan dengan menggunakan metode hybrid class, ini
dimaksud memanfaatkan50% pembelajaran secara tatap muka, dan 50%
secara tatap maya

KONDISI UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Bagaimana kondisi Universitas Sriwijaya sampai saat ini?

Pak mentri Nadiem makarim telah mengizinkan setiap instansi untuk


dapat melakukan pembelajaran secara tatap muka, tetapi itu semua akan
dikembalikan pada hak preogratif yang dimiliki oleh pemerintah provinsi
masing-masing dan dalam hal ini adalah wilayah Sumatera Selatan.
Mahasiswa Universitas Sriwijaya mulai melakukan pembelajaran tatap muka
pada bulan Maret 2020, dan sampai dengan saat ini yang angka periodik
harus diluruskan. Mahasiswa Unsri melakukan seluruh kegiatan secara tatap
maya dan seharusnya kemungkinan untuk timbulnya kreatifitas akan
semakin tinggi.

Selama kurang lebih satu tahun Kampus Unsri yang berada di


Inderalaya dan Bukit besar Palembang, tentu banyak fasilitas-fasilitas yang
rusak akibat jarang digunakan bahkan tidak dirawat dan dibiarkan begitu saja.
Salah satunya adalah kondisi fasilitas kantin yang bahkan rupa nya hampir
menyerupai hutan semak belukar. Ekonomi para pelaku dagang dikantin
tentu sangat terpukul perihal ini, dan dengan ketidakjelasan yang
ditimbulkan ileh pihak rektorat tentu membuat mahasiswa semakin bertanya-
tanya.
Seperti di awal sudah disampaikan bahwa ada keresahan yang
disuarakan oleh mahasiswa bagian saintek yang merasa kan bawah esensi
pendidikan dengan cara tatap maya tidak sesuai dengan prospek
pembelajaran mata kuliah saintek yang notaben nya lebih kepada hal-hal
yang bersifat praktik dan menggunakan instrumen pada perkuliahan tersebut.
Pihak Universitas Sriwijaya tentu dapat membuka kampus dengan tetap
menggunakan protokol kesehatan, dan sekarang kita mengenal ada nya
sebutan new normal era dan Protokol kesehatan sudah mencakupi
didalamnya.

Langkah diam seribu bahasa oleh pihak rektorat Unsri ini tentu dapat
membatasi gerak bagi mahasiswa yang organisatoris, bahkan terkendala
jarak dan waktu. Organisasi yang ada di internal kampus tentu merasakan
efek dan imbasnya ketika terjadi perubahan-perubahan yang sangat drastis
dalam kehidupan kemahasiswaan, tentu ini dapat mematikan langkah, ruang
gerak, dan kreatifitas mahasiswa.

Langkah yang diharuskan adalah dengan mempresentasikan edukasi


new normal dikalangan dan versi kampus universitas sriwijaya dengan
mengacu pada aturan pemerintah. Edukasi new normal atau kenormalan baru
merupakan sebuah edukasi yang diberikan pemerintah yang kemudian akan
diteruskan oleh pihak Unsri kepada Mahasiswa dan civitas akademika terkait
dengan new normal itu sendiri. Tujuan adanya edukasi new normal ini yaitu
dapat memberikan informasi yang baik dan relevan dari pemerintah terkait
dengan new normal dan mencegah Covid-19.

Salah satu langkah yang diambil oleh pihak kampus adalah dengan
tidak memberikan kejelasan terkait bagaimana proses pendidikan dan
pengajaran perihal praktik ataupun kerja langsung dari perkuliahan, dan
selama kurang lebih satu tahun ini kita masih berkutat dengan penggunaan
media seperti zoom, g-meet, dan aplikasi lain yang menunjang jalannya
pembelajaran tatap maya saja tanpa memikirkan esensi dari pendidikan
praktik itu sendiri. Silahkan bentuk yang namanya satgas covid Unsri jika
memang serius untuk mengedepankan kepentingan mahasiswa seutuhnya,
jangan hanya berkutat dengan kepentingan oligarki belaka.

Tuntutan

Berdasarkan tinjauan di atas, terdapat banyak poin yang merugikan


mahasiswa terkhusus pada kegiatan pembelajaran praktik nyata dan jalannya
roda organsisasi kampus ketika tidak ada kejelasan terkait proses pendidikan
dan pengajaran di Universitas Sriwijaya . Oleh karena itu, kami memberikan
tuntutan sebagaimana berikut:

1. Memohon kepada pihak rektorat untuk dapat membentuk satgas covid-19


yang isinya dari kalangan mahasiswa dan civitas akademika
2. Memohon kejelasan terkait mekanisme dan prosedur pembelajaran mata
kuliah praktik yang dirasa perlu untuk dilaksanakan untuk menjaga
esensi pendidikan
3. Keluarkan aturan yang jelas dari pihak Unsri terkait protokol kesehatan
di lingkungan Unsri, secara universal menguntungkan pihak mahasiswa
dan pihak kampus

Demikian, kajian dan tuntutan perihal bagaiman protokol kesehatan


dan kejelasan proses pembelajaran di Universitas Sriwijaya ini disusun
berdasarkan data empiris dan aktual serta keresahan langsung yang dihimpun
oleh pihak mahasiswa. Besar harapan dapat digunakan dengan semestinya
sebagai landasan pergerakan demi mewujudkan kesejahteraan manusia
Indonesia yang adil dan beradab.
Korelasi Vaksin dan Pembelajaran Modul 5

COVID-19 (coronavirus disease 2019) adalah penyakit yang


disebabkan oleh jenis coronavirus baru yaitu Sars-CoV-2, yang dilaporkan
pertama kali di Wuhan Tiongkok pada tanggal 31 Desember 2019. Sudah
berlangsung selama 1 tahun lamanya virus ini menjangkit diseluruh dunia
namun tak kunjung reda. Segala upaya telah dilaksanakan untuk mengatasi
pencegahan covid-19, seperti memakai masker, mencuci tangan, juga
menjaga jarak dan menghindari kerumunan dalam instruksi mentri dalam
negri nomor 6 tahun 2020 tentang penegakan protokol kesehatan untuk
pengendalian penyebaran virus covid-19. Langkah selanjutnya yaitu
pemberian vaksinasi, Pemberian vaksin merupakan salah satu upaya yang
dinilai paling efektif untuk mengatasi pandemi COVID-19 yang masih terus
berlangsung. Saat ini, vaksin COVID-19 sudah tiba di Indonesia dan sedang
dipersiapkan untuk didistribusikan ke masyarakat luas.

Vaksinasi atau imunisasi merupakan prosedur pemberian suatu


antigen penyakit, biasanya berupa virus atau bakteri yang dilemahkan atau
sudah mati, bisa juga hanya bagian dari virus atau bakteri. Tujuannya adalah
untuk membuat sistem kekebalan tubuh mengenali dan mampu melawan saat
terkena penyakit tersebut. Sebenarnya, sistem kekebalan tubuh terhadap
suatu penyakit bisa terbentuk secara alami saat seseorang terinfeksi virus
atau bakteri penyebabnya. Namun, infeksi virus Corona memiliki risiko
kematian dan daya tular yang tinggi. Oleh karena itu, diperlukan cara lain
untuk membentuk sistem kekebalan tubuh, yaitu vaksinasi. Vaksin yang
sudah masuk kedalam tubuh, mengalir melalui peredaran darah akan memicu
sistem imun untuk melepaskan antibodi pembela untuk melawan berbagai
jenis virus. Ini artinya, jika anda melakukan kontak dengan mikroba
berbahaya tersebut, tubuh anda akan mampu untuk menghilangkan mikroba
tersebut, sebelum merusak kondisi kesehatan tubuh anda. Dalam
"PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 84 TAHUN 2020 TENTANG PELAKSANAAN VAKSINASI
DALAM RANGKA PENANGGULANGAN PANDEMI CORONA VIRUS
DISEASE 2019 (COVID-19)". Disebutkan bahwa tujuan dari vaksin ini
sendiri adalah

a. mengurangi transmisi/penularan COVID-19;

b. menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat COVID-19;

c. mencapai kekebalan kelompok di masyarakat (herd imunity); dan

d. melindungi masyarakat dari COVID-19 agar tetap produktif secara sosial


dan ekonomi.

Dampak Vaksinasi Bagi Masyarakat


Sejak vaksin COVID-19 tiba di Indonesia, tidak sedikit masyarakat
yang belum setuju akan anjuran pemerintah untuk menjalani vaksinasi
COVID-19. Padahal, pemberian vaksin ini sangatlah penting, bukan hanya
untuk melindungi masyarakat dari COVID-19, tetapi juga memulihkan
kondisi sosial dan ekonomi negara yang terkena dampak pandemi.

Dampak Psikologis Vaksin Corona Bagi Masyarakat


Menurut Ikhsan Bella Persada, M.Psi., Psikolog. Ada tiga dampak
psikologis yang dirasakan ketika vaksin sudah tiba di Indonesia, yaitu:
1. Merasa Lega, Senang, dan Tenang
Kehadiran vaksin COVID-19 layaknya angin segar. Hal ini seperti
penanda pandemi akan segera berakhir. Ekonomi yang tadinya ambruk juga
bisa bangkit kembali. Orang-orang yang berisiko tinggi tertular pun akan
lebih terlindungi. Dengan adanya vaksin, masyarakat merasa lega karena
kasus positif bisa ditekan.
2. Merasa Biasa-biasa Saja
Ada yang senang, ada juga yang biasa-biasa saja. Biasanya, mereka
adalah orang-orang yang sudah menyadari bahwa kehadiran vaksin memiliki
kelebihan dan kekurangan. Meski ada vaksin, mereka pun tetap berusaha
menerapkan protokol kesehatan karena vaksin tak serta merta langsung
menyelesaikan masalah.
3. Merasa Apatis
Berbeda dengan dua dampak psikologis di atas, orang-orang ini justru
apatis dengan hadirnya vaksin virus corona di Indonesia. Mereka merasa
vaksin tersebut sangat tidak aman karena dibuat dengan terburu-buru dan
tidak bisa melindungi sepenuhnya dari virus SARS-CoV-2. Mereka yang
apatis biasanya memiliki tingkat kecemasan yang tinggi sejak awal pandemi.

Dampak Vaksinasi Bagi Kesehatan Masyarakat


Vaksinasi atau imunisasi bertujuan untuk membuat sistem kekebalan
tubuh seseorang mampu mengenali dan dengan cepat melawan bakteri atau
virus penyebab infeksi. Adapun dampaknya bagi kesehatan adalah sebagai
berikut :
 Mendorong terbentuknya herd immunity atau kekebalan
tubuh terhadap virus.
 Menurunnya angka kematian akibat virus.
Vaksin COVID-19 diharapkan bisa menjadi solusi untuk menyudahi
pandemi yang telah memakan banyak korban jiwa serta melumpuhkan
aktivitas masyarakat, dan partisipasi kita dalam program vaksinasi ini akan
sangat membantu pemulihan kondisi negara kita.

Reaksi Umum Yang Terjadi Setelah Vaksinasi


 Nyeri atau kemerahan di sekitar tempat suntikan
 Bengkak
 Demam ringan
 Kelelahan
 Sakit kepala
 Nyeri otot atau sendi.
Reaksi umum ini hanya berlangsung kurang dari seminggu. Bila lebih
dari seminggu efek samping tidak juga hilang, maka perlu segera menemui
layanan kesehatan. "Jika gejala Anda lebih parah atau berlangsung lebih dari
seminggu, beri tahu petugas kesehatan yang memberi Anda vaksin," jelas
Fukushima.

Jenis jenis Vaksin yang ada di Indonesia:

Vaksin corona yang akan dipergunakan di Indonesia terdapat 7 jenis.


Hal tersebut ditetapkan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan
tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
HK.01.07/Menkes/12758/2020 yang ditandatangan pada Senin
(28/12/2020). Sebagaimana yang sudah sering diberitakan, bahwa vaksin
corona yang dapat digunakan di Indonesia yaitu AstraZeneca, Sinopharm,
Moderna, Novavax Inc, Pfizer Inc, dan BioNTech, dan Sinovac.

1. AstraZeneca
Vaksin COVID-19, juga dikenal sebagai AZD1222, adalah
sebuah vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh Universitas
Oxford dan AstraZeneca yang diberikan lewat suntikan intraotot. Risetnya
dilakukan oleh Jenner Institute dan Oxford Vaccine Group dari Universitas
Oxford. Timnya dipimpin oleh Sarah Gilbert, Adrian Hill, Andrew
Pollard, Teresa Lambe, Sandy Douglas dan Catherine Green. Pada Desember
2020, kandidat vaksin tersebut menjalani riset klinis Tahap III. Pada 30
Desember 2020, vaksin tersebut disepakati untuk dipakai[7]dalam program
vaksinasi Britania Raya.

2. Moderna

Vaksin virus corona yang diproduksi Moderna telah diklaim memiliki


efektivitas sebesar 94,5 persen. Pada Senin (31/11/2020), Moderna
menyatakan telah mengajukan izin penggunaan darurat untuk vaksin Covid-
19 kepada regulator Amerika Serikat dan Eropa. Perusahaan itu mengeklaim
efektivitas suntikan dan catatan keamanan vaksin virus corona buatannya
baik.Sehingga, Moderna meyakini vaksin buatannya telah memenuhi
persyaratan yang ditetapkan BPOM AS (FDA) untuk penggunaan darurat.

3. Sinopharm

Dikutip dari The Guardian, 20 November 2020, di China setidaknya


sudah ada hampir satu juta orang yang disuntik menggunakan vaksin Covid-
19 buatan Sinopharm, di bawah izin penggunaan darurat. Vaksin tersebut
saat ini masih dalam tahap pengujian yang belum sepenuhnya
selesai.Sebelum vaksin Sinopharm terbukti berhasil seluruhnya, vaksin
hanya digunakan pada pejabat China, pelajar, dan pekerja yang bepergian
Sinopharm mengeklaim, individu yang melakukan vaksin telah melakukan
perjalanan ke lebih dari 150 negara dan saat ini belum ada kasus temuan
infeksi.

4. Pfizer and BioNTech

Pfizer dan BioNTech telah mengajukan penggunaan darurat vaksin virus


corona yang diproduksinya ke BPOM AS dan Eropa. Kandidat vaksin
Pfizer-BioNTech, dari hasil uji coba terakhir pada 18 November,diklaim 95
persen efektif pada virus corona dan tidak menimbulkan risiko masalah
keamanan.Dilansir Reuters, Selasa (1/11/2020), Pfizer-BioNTech
menyatakan vaksinnya akan dapat dipakai pada bulan ini di Eropa.
Penggunaan itu akan mulai dilakukan setelah pengajuan persetujuan
penggunaan darurat Uni Eropa disetujui oleh European Medicines Agency
(EMA).

5. Sinovac

Sinovac memberikan nama kadidat vaksin virus corona buatannya


CoronaVac. Vaksin ini memakai versi non-infeksi dari virus corona untuk
memicu respons imun.Pada 17 November, hasil uji coba awal Sinovac yang
terbit di The Lancet disebutkan vaksin aman, tetapi hanya menghasilkan
respons imun yang moderat dengan tingkat antibodi tak lebih tinggi dari
antibodi yang dihasilkan oleh pasien yang pulih dari Covid-19.

Sinovac akhirnya mendapat izin penggunaan darurat atau EUA yang


diterbitkan oleh BPOM pada Senin (11/1/2021).Dengan terbitnya EUA,
vaksin Sinovac secara resmi boleh digunakan untuk vaksinasi massal.

6. Novavax
Perusahaan vaksin yang berbasis di Maryland, Amerika Serikat,
mengembangkan vaksin virus corona berbasis protein yang disebut NVX-
CoV2373. Melansir laman resmi Novavax, NVX-CoV2373 merupakan
protein yang direkayasa dari urutan genetik SARS-CoV-2, penyebab
penyakit Covid-19.NVX-CoV2373 dibuat menggunakan teknologi
nanopartikel rekombinan Novavax untuk menghasilkan antigen yang berasal
dari protein lonjakan virus corona (S) dan ditambahkan dengan Matrix-M
berbasis saponin.

7. Bio Farma

PT Bio Farma (Persero) merupakan produsen vaksin virus corona dalam


negeri. Demi mengatasi pandemi, pemerintah melakukan beberapa hal,
termasuk pengadaan vaksin Covid-19. Ada dua jalur yang yang ditempuh
pemerintah untuk pengadaan vaksin yang melibatkan perusahaan BUMN
tersebutPertama, pemerintah melalui Bio Farma menjalin kerja sama dengan
perusahaan vaksin asal China, Sinovac Biotech. Kedua, mengadakan vaksin
dalam negeri yang disebut vaksin Merah Putih. Vaksin tersebut merupakan
kerja sama antara Bio Farma dan Lembaga Eijkman Institute.Pada 28
November 2020, Sekretaris Perusahaan Bio Farma Bambang Heriyanto
mengatakan bahwa sebanyak 1.620 relawan uji klinis tahap tiga vaksin
Sinovac telah disuntik. Kepala BPOM Penny K Lukito menyebutkan,
pihaknya telah menerima 95 persen persyaratan mutu bakal vaksin Sinovac.
Namun, BPOM saat ini masih menanti hasil dari uji klinis tahap ketiga
vaksin tersebut.
Rekomendasi

a. Bagi pemerintah

1. Dalam proses pengadaan vaksinasi harus dilakukan dengan hati-hati


dan penanganan yang intensif dan teliti.

2. Selalu mengamati perkembangan virus terhadap orang yang di


vaksinasi

3. Benar benar mempertimbangkan faktor keamanan vaksinasi.

b. Bagi tenaga kesehatan

1. Tidak ragu ragu saat mengikuti vaksinasi agar masyarakat percaya

2. Untuk tanaga kesehatan senior dan berpengalaman senantiasiasa


melakukan pengkajian vaksin sampai pada uji klinis fase ke 3.

3. Selalu menjaga kesehatan diri sendiri dan orang disekitar

c. Bagi masyarakat

1. Menjaga kesehatan diri

2. Selalu mematuhi protokol kesehatan

3. Mengikuti vaksinasi apabila sudah diperintahkan dan ditetapkan oleh


pemerintah dan tenaga kesehatan.
Daftar Pustaka

Humas. (2020). Inilah Perubahan Kebijakan Pendidikan Selama Masa


Pandemi Covid-19. Https://Setkab.Go.Id/.
https://setkab.go.id/inilahperubahan-kebijakan-pendidikan-selama-
masa-pandemi-covid-19/
Surat Edaran Nomor 2 Tahun 2020 Tentang Pencegahan dan Penanganan
Corona Virus Disease (Covid-19), (2020).
Surat Edaran Nomor 3 Tahun 2020 Tentang Pencegahan Corona Virus
Disease (COVID-19) Pada Satuan Pendidikan, 1 (2020).
Surat Edaran tentang Masa Belajar Penyelenggaraan Program Pendidikan,
10270 (2020).
Surat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
3696/MPK.A/HK/2020, (2020)
Trisnadewi, K., & Muliani, N. M. (2020). Pembelajaran Daring di Masa
Pandemi Covid-19. COVID-19: Perspektif Pendidikan, 35.

https://www.halodoc.com/artikel/ada-7-jenis-vaksin-corona-di-indonesia-
bolehkah-memilih

https://nasional.kompas.com/read/2021/03/03/09470601/setahun-covid-19-
ri-ini-7-jenis-vaksin-yang-jadi-harapan-akhiri-pandemi?page=2

https://www.docdoc.com/id/info/procedure/vaksin

https://amp.kontan.co.id/news/pengertian-vaksin-dan-cara-kerjanya-
terhadap-tubuh

Klikdokter, Dampak Psikologis Kedatangan Vaksin Corona di Indonesia,


https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3646100/dampak-
psikologis-kedatangan-vaksin-corona-di-indonesia diakses pada
tanggal 30 April 2021
Kompas.com, WHO Jelaskan Soal Efek Samping Setelah Disuntik Vaksin
Covid-19,
https://www.kompas.com/tren/read/2021/02/21/153000565/who-
jelaskan-soal-efek-samping-setelah-disuntik-vaksin-covid-19?page=all
diakses pada tanggal 30 April 2021
Pentingnya Vaksinasi Di Masa Pandemi Covid-19,
http://rsud.sampangkab.go.id/berita/detail/pentingnya-vaksinasi-di-
masa-pandemi-covid19 diakses pada tanggal 30 April 2021
KEPUTUSAN BERSAMA : MENTERI PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN, MENTERI AGAMA, MENTERI KESEHATAN,
DAN MENTERI DALAM NEGERI TENTANG PANDUAN
PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN DIMASA PANDEMI
CORONAVIRUS DISEASE 2019 (COVID-19)
Peraturan gubernur sumatera selatan nomor 37 tahun 2020 tentang pedoman
adaptasi kebiasaaan baru menuju masyarakat produktif dan aman pada
situasi Corona virus disease 2019 (Covid-19) di Provinsi Sumatera
Selatan.

Anda mungkin juga menyukai