Anda di halaman 1dari 2

Nama : Galih Sulistiya Ningsih

NIM : 19407141034
Prodi/Kelas : Ilmu Sejarah 2019/A
Mata Kuliah : Sejarah Asia Tenggara
“Kolonialisme dan Gerakan Anti Asing di Asia Tenggara”
Asia Tenggara merupakan wilayah yang memiliki sumber daya alam yang beraneka
ragam. Kekayaan sumber daya alam tersebut membuat bangsa barat terpikat untuk
melakukan perjalanan ke Asia Tenggara dengan tujuan awal untuk mencari dan berdagang
rempah-rempah karena salah satu pusatnya yaitu di Indonesia. Namun, seiring berjalannya
waktu, bangsa barat justru berpikiran lebih dari sekedar berdagang, yaitu untuk
memanfaatkan serta mengambil sumber daya alam, ekspansi jalur perdagangan dan
penyebarluasan wilayah kekuasaan. Hal ini menjadikan wilayah Asia Tenggara sebagai
sasaran kolonialisme. Kolonialisme ini pada dasarnya adalah usaha yang dilakukan oleh suatu
negara untuk menyebarluaskan pengaruh politik, ekspansi wilayah kekuasaan dan ekploitasi
terhadap negara koloni agar suatu negara dapat memperoleh keuntungan bagi negaranya
sendiri. Terdapat beberapa negara barat yang menerapkan sistem kolonialisme di kawasan
Asia Tenggara, yakni Portugis, Inggris, Spanyol, Belanda, Perancis, dan Amerika Serikat.
Sebagian besar negara di Asia Tenggara ini dijajah oleh bangsa barat tersebut, kecuali Negeri
Gajah Putih yaitu Thailand. Thailand merupakan satu-satunya negara yang tidak pernah
mengalami penjajahan seperti negara-negara lain yang berada di kawasan Asia Tenggara.
Thailand pernah membuat negara Belanda dan Perancis tertarik untuk melakukan ekspansi
wilayah dan kekuasaan dikawasan tersebut, namun hal tersebut gagal dikarenakan pada saat
itu Raja Siam melakukan kerjasama dan bersekutu dengan Inggris sehingga wilayah Thailand
tetap utuh dan tidak jatuh ke tangan bangsa lain.
Menurut Nicholas Tarling dalam bukunya yang berjudul The Cambridge of Southeast
Asia menjelaskan bahwa faktor penyebab kolonialisme oleh bangsa barat disebabkan karena
adanya dorongan dari bangsa barat itu sendiri untuk meningkatkan potensi perekonomian dan
politik negara-negaranya, adanya kemampuan dan kapabilitas yang dimiliki oleh bangsa
Eropa dalam kemajuan teknologi dan komunikasi untuk mempengaruhi negara koloni atau
jajahannya. Selain itu, adanya faktor integrasi satu sama lain antara negara-negara Eropa
untuk memimpin serta mengontrol sumber daya yang dimilikinya. Jalannya sistem
kolonialisme yang ada di Asia Tenggara terjadi dalam beberapa periode. Periode pertama
yakni terjadi pada tahun 1511, dimana pada masa itu Portugis dan Spanyol merupakan dua
negara pelopor yang melakukan perjalanan samudera untuk mencari tempat bahan baku
mentah penghasil rempah-rempah. Penjelajahan ini dilakukan sebab pada masa tersebut
Eropa tengah mengalami krisis rempah-rempah, sehingga bangsa Eropa memiliki pemikiran
untuk mencari sekaligus mengambil alih kekuasaan negara koloni agar pengambilan sumber
daya alam dapat dimaksimalkan untuk keuntungan negara penjajah. Pada masa itu, Portugis
memasuki dan menduduki wilayah Maluku yang ada di Indonesia, sedangkan Spanyol
menduduki wilayah Filipina dan Sulu.
Kemudian, ada masanya dimana negara-negara koloni yang berada dikawasan Asia
Tenggara mengalami perubahan penguasa, seperti yang terjadi di Filipina yang tidak dikuasai
oleh Spanyol lagi dan dikuasai oleh Amerika Serikat. Periode selanjutnya yakni pada masa
berakhirnya Perang Dunia II yang diikuti dengan berakhirnya masa kolonialisme yang
ditandai dengan lahirnya dua negara super power yang saling beradu dalam menyebarkan
ideologi liberal-kapitalis oleh Amerika Serikat dan sosialis-komunis oleh Uni Soviet.
Persaingan dalam menyebarkan dua ideologi besar tersebut menyebabkan terjadinya Perang
Dingin. Pada masa ini negara-negara yang berada di wilayah Asia Tenggara tidak lagi
dikuasai dan telah terbebas dari masa penjajahan. Paham Nasionalisme pun turut
berkembang di wilayah Asia Tenggara ini. Periode kelima yakni setelah terbebas dari
pengaruh kolonialisme, negara-negara yang berada dikawasan Asia Tenggara bersatu dalam
membentuk suatu organisasi yang dilatar belakangi oleh agama, wilayah, bahasa, etnis,
budaya yang biasa disebut dengan ASEAN (Association of South East Asian Nations).

Pertanyaan :
Diantara negara-negara di Asia Tenggara, Thailand adalah satu-satunya negara yang tidak
pernah dijajah. Namun, bagaimana sikap Thailand pada saat itu melihat negara tetangganya
banyak yang terjajah? Apakah ada upaya untuk membantu dalam diplomasi maupun
memberikan bantuan tertentu?
Sumber :
Tarling, Nicholas. 1999. The Cambridge of Southeast Asia Vol. Three, From 1800 to the
1930. Cambridge: Cambridge University Press.
 

Anda mungkin juga menyukai