Anda di halaman 1dari 5

Sejarah Perkembangan Nasionalisme Negara Asia dan Afrika

Nasionalisme Asia-Afrika adalah suatu gerakan kebangsaan Asia-Afrika sebagai reaksi terhadap
kolonialisme dan imperialisme bangsa-bangsa Barat atas wilayah di Asia-Afrika. Gerakan Nasionalisme
Asia-Afrika bertujuan untuk menghancurkan pemerintahan kolonial Barat, menghentikan eksploitasi
terhadap bidang perekonomian, serta membangun negara nasional yang demokratis.

Latar Belakang Nasionalisme Asia dan Afrika

Nasionalisme negara-negara di Asia yang bangkit menentang kolonialisme antara lain terjadi di India,
Philipina, Indonesia, Turki, Jepang, dan Cina. Sedangkan negara di kawasan Afrika yang mengembangkan
ajaran nasionalisme akibat imperialisme antara lain Libya, Mesir, Angola, dan Afrika Selatan. Gerakan
Nasionalisme Asia-Afrika pada dasarnya ditimbulkan oleh beberapa faktor berikut:

Persamaan karakter dari sekelompok manusia yang timbul karena persamaan nasib, yaitu mereka
terjajah oleh keberadaan bangsa asing.

Keinginan bangsa untuk hidup bersama dan bersatu yang didorong oleh rasa kesetiakawanan yang
agung.

Rasa persatuan dan semangat kebangsaan dari sekelompok manusia yang tinggal di daerah yang
sama.

Sejarah Perkembangan Nasionalisme Negara Asia dan Afrika

Perkembangan Nasionalisme negara-negara Asia dan Afrika yang dilandasi oleh paham-paham di atas
membangkitkan semangat bangsa Asia-Afrika untuk mengembalikan harga dirinya yang hilang akibat
penindasan kolonialisme dan imperialisme bangsa Barat. Dalam prakteknya, nasionalisme setiap negara
memiliki ciri khusus yang membedakan satu bangsa dengan bangsa lainnya.

Peristiwa Penyulut Nasionalisme Asia-Afrika

Selain penyebab-penyebab di atas, gerakan-gerakan nasionalisme Asia dan Afrika juga banyak
dipengaruhi oleh peristiwa-peristiwa mutakhir pada abad ke-19 dan abad ke-20 berikut ini:
Kemenangan Jepang atas Rusia pada perang tahun 1905 di Manchuria. Peristiwa ini telah
menghilangkan keraguan bangsa-bangsa di Asia bahwa bangsa Barat tidak dapat dikalahkan.
Kemenangan Jepang ini juga sekaligus melahirkan kepercayaan diri sendiri dari bangsa-bangsa Asia-
Afrika.

Perang Dunia I yang berlangsung dari tahun 1914 sampai 1918. Peristiwa ini telah menyebabkan
bangsa-bangsa Eropa memusatkan perhatiannya pada daratan Eropa sebagai ajang peperangan. Dalam
periode ini bangsa-bangsa di Asia-Afrika memiliki peluang untuk meningkatkan tuntutan kemerdekaan
dan kebebasan nasionalnya dalam berbagai bidang kehidupan.

Revolusi Rusia pada tahun 1917. Peristiwa tersebut meningkatkan lahirnya gerakan anti penjajahan
dan anti kapitalis serta berkembangnya paham sosialisme dan komunisme.

Krisis ekonomi tahun 1929. Negara-negara kolonial berusaha meningkatkan eksploitasi bahan-bahan
mentah terhadap daerah-daerah koloni sebagai daerah produsen dan sumber bahan baku. Pemerasan
ini menimbulkan gerakan perlawanan yang radikal.

Lahirnya Piagam Atlantik pada akhir Perang Dunia II. Piagam tersebut dijadikan landasan perjuangan
hak-hak asasi internasional bagi negeri-negeri yang terjajah untuk menegakkan kemerdekaan
nasionalnya.

Reaksi Bangsa Asia-Afrika Terhadap Imperialisme

Segala bentuk penjajahan bangsa Barat menimbulkan reaksi dan perlawanan rakyat di negara-negara
Asia dan Afrika pada akhir abad ke-19 dan abad ke-20. Reaksi tersebut memiliki tiga aspek perlawanan,
yaitu:

Aspek politik, bertujuan untuk menumbangkan dominasi politik bangsa asing yang menguasai
penduduk pribumi. Kebangkitan nasionalisme memungkinkan setiap masyarakat lokal untuk
menyampaikan aspirasi untuk kesejahteraan mereka.

Aspek sosil-ekonomi, bertujuan untuk menghentikan penghisapan ekonomi Barat dan membangun
masyarakat yang sejahtera dengan mengembangkan perekonomian nasional.

Aspek budaya, bertujuan untuk menggali dan menghidupkan kembali kebudayaan bangsa sesuai
dengan cita-cita dan pembaruan jaman.
Ketiga aspek di atas merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dalam usaha menumbuhkan
semangat kebangkitan nasional bangsa di Asia dan Afrika serta membangkitkan kembali kebudayaan
sendiri yang pernah mencapai kejayaan di masa silam.

nasionalisme asia afrika

Kejayaan Masa Lampau Bangsa Asia-Afrika

Motivasi lain yang mendukung tumbuh-kembangnya paham nasionalisme di negara-negara Asia dan
Afrika adalah kejayaan masa lampau budaya mereka. Adapun masa kegemilangan masa lampau yang
pernah dimiliki oleh bangsa Asia-Afrika antara lain:

Kejayaan Kekaisaran Turki Usmani yang mampu menguasi wilayah Asia Tengah, Afrika Utara, hingga
Eropa Selatan.

Pengaruh kekuasaan Kerajaan Persia pada masa Alexander Agung.

Kemegahan dinasti di India pada masa Pemerintahan Shah Jehan.

Kejayaan Dinasti Han yang berlangsung dari abad ke-2 sebelum Masehi sampai abad ke-8 sesudah
Masehi di Cina.

Kejayaan Kerajaan Sriwijaya, Majapahit, dan Mataram Islam di Indonesia sehingga mampu menguasai
wilayah Asia Tenggara.

Karena sebab-sebab itulah terjadi pergerakan nasional bangsa-bangsa di Asia Afrika pada abad ke-20
yang menentang pemberlakuan kolonialisme dan imperialisme Eropa Barat. Negara-negara tersebut
berusaha menggali kembali nilai-nilai masa lampau untuk disesuaikan dan diperkaya dengan nilai-nilai
baru bangsa Barat.

Contoh penerapan budaya Barat untuk membangun negeri sendiri adalah kemajuan negara Jepang.
Bangsa Jepang berkembang sangat pesat setelah mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi Barat
sampai akhirnya dapat menghancurkan kekuatan dunia Barat, dalam hal ini Rusia.
Sikap bangsa Asia-Afrika tersebut kemudian dikenal sebagai kebangkitan nasional bangsa-bangsa Asia
Afrika yang merupakan reaksi terhadap imperialisme Barat di bidang ekonomi, politik, dan sosial
budaya.

Anda mungkin juga menyukai