Anda di halaman 1dari 7

UJIAN TENGAH SEMESTER

PENGEMBANGAN SUMBER DAYA AIR


Nama : Slamet Prabowo
NIM : 4122321110015
Kelas : Paralel Malam
1. Jelaskan Perbedaan Pengembangan Sumber Daya Air, Perencanaan Sumber Daya Air,
dan Pengelolaan Sumber Daya Air. Berikan Contohnya dalam Bidang Teknik Sipil ?

Jawab :
 Pengembangan sumber daya air (water resources development) dapat
didefinisikan sebagai aktivitas fisik untuk meningkatkan pemanfaatan air untuk
air bersih, irigasi, penanggulangan banjir, listrik tenaga air, perhubungan,
pariwisata, perikanan dan sebagainya. Contoh dalam bidang Teknik sipil :
Pembangunan Bendungan, Pembangunan Jaringan Irigasi, Pembangunan
Ekowisata Waduk, Pembangunan PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air)

 Perencanaan sumber daya air (water resources planning) adalah


perencanaan pengembangan dan alokasi dari sumber daya air yang bersifat
“langka” secara sectoral dan antar sector, menyeimbangkan kebutuhan air
dengan ketersediaan air, dengan memperhatikan tujuan nasional, kendala dan
kehendak pihak yang berkepentingan. Contoh dalam bidang Teknik sipil :
Perencanaan pembangunan jaringan irigasi, inventarisasi sumber daya air

 Pengelolaan sumber daya air (water resources management) adalah


kumpulan aktivitas teknis, mengembangkan, mengoperasikan dan mengatur
sumber daya air. Contoh dalam bidang Teknik sipil :Pengelolaan Bendungan,
Pengelolaan sungai sesuai kewenangannya, pengelolaan dan pengoperasian
jaringan irigasi.

2. Jelaskan Tahapan dalam Pengembangan Sumber Daya Air ?

Jawab :
Tahapan proyek-proyek pengairan PSDA adalah sebagai berikut:
 Studi inventarisasi potensi pengembangan sumber daya air secara umum.
 Studi identifikasi nama proyek-proyek pengairan setelah tahap inventarisasi.
 Studi rekon (reconnaisance) atau pengenalan data pendahuluan.
 Studi rencana induk (Masterplan) atau rencana umum pengembanqan terpadu
menyeluruh sumber daya air di suatu wilayah sungai. Tahap ini dahulu disebut juga
dengan nama pre-feasibility study.
 Studi kelayakan (feasibility) atau telaah kemungkinan masing-masing elemen proyek
sumber air yang dikembangkan.
 Perencanaan teknis sampai dokumen kontrak siap pelaksanaan fisik (Detailed Design).
 Pembebasan lahan (Land Acquisition).
 Konstruksi atau pelaksanaan fisik lapangan.
 Operasi dan Maintenance (pemeliharaan). Operasi dan pemeliharaan
prasarana yang dibangun (termasuk pengaturan sumber daya air dan
pemanfaatan pada tingkat pemakai). Pendidikan masyarakat, tahapan ini
merupakan usulan yang ditambahkan kemudian
 Pendidikan masyarakat, tahapan ini merupakan usulan yang ditambahkan
kemudian

Pada masa kini tahapan kegiatan proyek-proyek pengairan dikenal dengan nama
SIDLAKOM, yaitu: Survei, Investigasi, Disain, Land Acquisition (pembebasan lahan),
Konstruksi, Operasi dan Maintenance (pemeliharaan). Operasi dan pemeliharaan
prasarana yang dibangun (termasuk pengaturan sumber daya air dan pemanfaatan
pada tingkat pemakai).

3. Jelaskan Definisi dan tujuan Water Balance ?

Jawab :
Keseimbangan air atau water balance merupakan siklus air yang seimbang dimana
besarnya aliran air yang masuk atau ketersediaan (inflow) dan keluar kebutuhan
(outflow) siklus adalah sama, adapun komponen dari ketersediaan air (inflow) ialah
air sungai, air hujan, mata air.
 Melihat bagaimana persediaan air pada permukaan tanah dan sub permukaan
tanah secara terukur.
 Pada pola penggunaan air dengan menggunakan analisa ini dapat dilakukan
penaksiran secara terperinci.
 Melihat adanya keseimbangan kelebihan dan kekurangan air.
 Digunakan dalam dasar perencanaan perhitungan optimasi sumber daya air.
Penerapan perhitungan neraca air dapat digunakan pada daerah seperti aliran sungai,
air tanah, waduk dan sungai. Berikut merupakan penerapan perhitungan neraca air
untuk beberapa daerah.

4. Jelaskan Permasalahan Sumber Daya Air yang ada di Indonesia ?

Jawab :
Sumber daya air yang ada di Indonesia juga memiliki permasalahan yang sering kali
menjadi hambatan bagi kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat . Permasalahan
terkait dengan SDA diantaranya yaitu:
1. Kerusakan jaringan irigasi
2. Layanan air baku yang belum optimal
3. Banjir dan kekeringan
4. Pelaksanaan operasi dan pemeliharaan yang belum optimal
5. Keterpaduan pengelolaan sumber daya air

5. Jelaskan Kebijakan Sentralisasi dan Desentralisasi dalam Manajemen Sumber Daya


Air?
Jawab :
Sentralisasi dan Desentralisasi merupakan salah satu isu yang sudah lama berkembang
sejak jaman terjadinya krisis di Indonesia. Pertimbangan akan kesejahteraan dan
pelayanan yang baik kepada masyarakat guna mempercepat penyelesaian masalah
dan peningkatan kesejahteraan menjadi salah satu pertimbangan yang dikedepankan.
Desentralisasi sudah berjalan sejak lama namun pelaksanaannya belum dapat dilihat
secara maksimal, masih banyak keraguan dan abstraksi bagaimana melihat perubahan
kehidupan dari segala lini dan aspek yang ada di Indonesia pada saat itu.
Keuntungan penerapan desentralisasi :
 kemampuan kreatifitas dan respon terhadap tantangan permasalahan daerah
bisa lebih cepat.
 beban permasalahan dan beban tugas yang di emban pemerintah pusat lebih
ringan.
 membuka kesempatan peningkatan partisipasi masyarakat di tingkat daerah
sehingga menumbuhkan kesadaran akan keterlibatan masyarakat dalam
pembangunan daerah.
Desentralisasi tidak hanya terjadi dalam bidang politik, ekonomi, sosial dan
lainnya, melainkan juga berdampak pada penerapan proses desentralisasi dalam
pengelolaan sumber daya air. Desentralisasi pengelolaan sumber daya air akan
menimbulkan dampak positif namun juga akan diiringi oleh dampak negatif yang
akan terjadi.

Beberapa kerugian dalam penerapan desentralisasi dalam pengelolaan sumber


daya air, adalah sebagai berikut :

 mengurangi eksternalitas positif dan meningkatkan eksternalitas negatif.


 biaya artikulasi yang semakin meningkat. Dalam hal ini penggabungan
antar unitunit menjadi satu akan menemui kendala terlebih dalam
hubungan antar daerah.
 berkurangnya potensial internal. Dalam hal ini perencanaan atau
pengelolaan sumber daya air memiliki keuntungan yang bersifat lokal yang
membawa manfaat bagi lingkungan internal yang dapat terlayani. Dengan
mempertimbangkan keuntungan maka penerapan desentralisasi dalam
pengelolaan sumber daya air merupakan salah satu pilihan yang tepat,
namun hal tersebut perlu dikombinasikan dengan proses sentralitas yang
lainnya.
6. Data Curah hujan masing masing stasiun disajikan pada bulan Januari 2010 –
Desember 2017 adalah sebagai berikut (terlampir dalam tabel). Luas Pengaruh dari
masing masing Stasiun :
LPA = 68.106 m2
LPB = 122.106 m2
LPC = 44.106 m2
Tentukan :
A. Data Curah Hujan Regional.
B. Curah Hujan Regional Andal (80% dan 90%)
C. Hitunglah Debit andalan setiap bulan.

Jawab :
XYZ = 015
Stasiun A
Tahun Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
2010 550 115 160 555 60 55 50 75 40 85 40 115
2011 585 10 545 150 155 0 75 150 55 80 75 50
2012 850 555 150 555 140 105 140 45 160 55 150 555
2013 705 570 155 60 55 0 15 0 15 10 145 150
2014 50 55 410 105 0 15 10 15 10 555 0 15
2015 575 550 575 70 155 10 5 10 155 140 5 550
2016 400 555 0 5 50 105 0 85 10 45 170 155
2017 515 110 55 100 405 10 155 10 55 70 55 100

Stasiun B
Tahun Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
2010 555 570 55 550 115 140 75 0 65 150 165 50
2011 640 55 40 55 160 15 100 55 0 5 180 55
2012 755 540 15 70 145 150 15 70 55 100 55 560
2013 670 55 0 75 50 5 0 5 0 5 60 505
2014 415 150 105 0 85 40 5 0 15 580 55 110
2015 180 485 440 555 570 55 10 15 0 75 150 85
2016 405 550 155 70 105 150 55 70 5 150 55 80
2017 540 555 410 45 180 185 100 15 110 155 80 45

Stasiun C
Tahun Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
2010 60 155 50 105 150 55 0 75 100 5 100 105
2011 459 170 89 100 49 40 159 150 9 160 69 60
2012 660 59 100 59 110 69 10 39 190 139 60 469
2013 569 480 99 340 9 0 9 0 19 10 89 50
2014 50 179 170 189 10 19 0 19 0 199 340 139
2015 489 450 399 310 9 0 19 10 69 180 49 460
2016 300 469 250 269 110 49 60 9 100 79 420 259
2017 549 240 159 110 89 110 79 10 199 200 309 210

a. Data Curah Hujan Regional


Contoh Perhitungan diambil pada Bulan Januari 2010
𝐿𝑃𝑎 . 𝐼𝑎 + 𝐿𝑃𝑏 . 𝐼𝑏 + 𝐿𝑃𝑐. 𝐼𝑐
𝐼𝑟 =
𝐿𝑃 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙

LPa = 68 x 10 𝑚
LPb = 122 x 10 𝑚
LPc = 44 x 10 𝑚 +
LPtotal = 234 x 10 𝑚

68 𝑥 10 . 550 + 122 x 10 . 555 + 44 x 10 . 60


𝐼𝑟 =
234 x 10

𝐼𝑟 = 460,47 𝑚𝑚

Selanjutnya hasil perhitungan disajikan dalam tabel berikut :

Tahun Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
2010 460,47 359,74 84,57 467,78 105,60 99,32 53,63 35,90 64,32 103,85 116,45 79,23
2011 589,98 63,55 195,97 91,07 137,68 15,34 103,83 100,47 17,68 55,94 128,62 54,49
2012 764,74 453,91 70,21 208,87 136,97 121,69 50,38 56,91 110,90 94,26 83,55 541,44
2013 661,18 284,57 63,66 120,47 43,74 2,61 6,05 2,61 7,93 7,39 90,15 316,28
2014 240,30 127,85 205,85 66,05 46,20 28,79 5,51 7,93 10,73 501,09 92,61 87,85
2015 352,89 497,31 471,52 367,99 343,91 31,58 10,24 12,61 58,02 113,63 88,87 290,64
2016 383,80 536,22 127,82 88,53 89,96 117,93 39,96 62,89 24,32 106,14 157,05 135,45
2017 534,43 366,45 259,64 73,21 228,27 120,04 112,03 12,61 110,75 138,76 115,79 92,01
b. Curah Hujan Regional Andal (80 % dan 90 %)
Untuk menghitung curah hujan andal, maka hasil pada tabel sebelumnya diurutkan
dan diambil curah hujan dengan realibilitas 80 % dan 90 %, dengan hasil diurutkan
sebagai berikut :
No Persentase Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
1 12,50% 764,74 536,22 471,52 467,78 343,91 121,69 112,03 100,47 110,90 501,09 157,05 541,44
2 25,00% 661,18 497,31 259,64 367,99 228,27 120,04 103,83 62,89 110,75 138,76 128,62 316,28
3 37,50% 589,98 453,91 205,85 208,87 137,68 117,93 53,63 56,91 64,32 113,63 116,45 290,64
4 50,00% 534,43 366,45 195,97 120,47 136,97 99,32 50,38 35,90 58,02 106,14 115,79 135,45
5 62,50% 460,47 359,74 127,82 91,07 105,60 31,58 39,96 12,61 24,32 103,85 92,61 92,01
6 75,00% 383,80 284,57 84,57 88,53 89,96 28,79 10,24 12,61 17,68 94,26 90,15 87,85
7 87,50% 352,89 127,85 70,21 73,21 46,20 15,34 6,05 7,93 10,73 55,94 88,87 79,23
8 100,00% 240,30 63,55 63,66 66,05 43,74 2,61 5,51 2,61 7,93 7,39 83,55 54,49

Untuk mendapatkan persentase 80% dan 90%, maka dapat digunakan rumus
interpolasi, contoh perhitungan disajikan pada persamaan berikut :
(𝑥 − 𝑥1)
𝑦 = 𝑦1 + (𝑦2 − 𝑦1)
(𝑥2 − 𝑥1)
Contoh untuk bulan januari

X1 = 75 %
X2 = 87,5 %
Y1 = 383,80
Y2 = 352,89
X = 80%
Maka ,

( )
𝑦 = 𝑦1 + ( )
(𝑦2 − 𝑦1)

( , , )
𝑦 = 383,80 + ( , , )
(352,89 − 383,80)

y = 371,438 mm

Maka, didapat curah hujan 80% = 371,438 mm. untuk curah hujan 90% dihitung
dengan Langkah yang sama, sehingga lebih detail hasil perhitungan disajikan pada
tabel berikut

No Persentase Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
1 80% 371,438 221,882 78,829 82,400 72,453 23,409 8,564 10,737 14,896 78,930 89,641 84,400
2 90% 330,371 114,986 68,903 71,774 45,706 12,795 5,944 6,867 10,168 46,231 87,807 74,282

c. Debit Andalan Setiap Bulan


Debit andalan dapat dihitung, dengan menggunakan persamaan berikut :

Q=CxIxA

Dimana :

Q = debit dalam satuan m3/detik

C = koefisien pengaliran (diasumsikan 0,85)

Ir = Curah Hujan Andalan (mm)


A = Luas DPS

Contoh perhitungan, diambil debit andalan 80 % pada bulan januari, sebagai berikut :

𝑄=𝐶𝑥𝐼𝑥𝐴
Dengan luas DPS = 234 𝑥 10 𝑚 (Total LPa, LPb dan LPc)

𝑄 = 0,85 𝑥 371,348/1000 𝑥 234 𝑥 10

𝑄 = 73.878.940 𝑚 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛

Jika diubah menjadi 𝑚 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 , (dengan asumsi 1 bulan = 30 Hari) , maka didapat nilai 28,502
𝑚
𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
Dan jika diubah dalam satuan liter⁄(de k ), adalah sebesar 28.502,68 liter⁄(de k )

Perhitungan lebih lengkap disajikan dalam tabel berikut :


𝟑
Debit Andalan (𝒎 𝒃𝒖𝒍𝒂𝒏)
No Persentase Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
1 80% 73.878.940 44.132.340 15.679.100 16.389.360 14.410.900 4.655.960 1.703.400 2.135.540 2.962.760 15.699.160 17.829.600 16.787.160
2 90% 65.710.780 22.870.780 13.704.720 14.275.920 9.090.920 2.544.900 1.182.180 1.365.780 2.022.320 9.195.300 17.464.780 14.774.700

Debit Andalan (𝒍𝒕𝒓 𝒅𝒆𝒕𝒊𝒌)

No Persentase Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
1 80% 28.502,68 17.026,37 6.049,04 6.323,06 5.559,76 1.796,28 657,18 823,90 1.143,04 6.056,77 6.878,70 6.476,53
2 90% 25.351,38 8.823,60 5.287,31 5.507,69 3.507,30 981,83 456,09 526,92 780,22 3.547,57 6.737,96 5.700,12

Anda mungkin juga menyukai