I. Dasar Pemikiran :
Nasehat I : - Kapan saja, di mana saja, bagaimana saja keadaannya setiap Ja-
maah supaya tetap menetapi, memerlukan dan mempersungguh
QHJ (prinsip misi hidup kita).
- Jamaah supaya tetap dalam hidayah Alloh (survive/tangguh)
tujuan pokok (4:94:3)
- Jamaah supaya berpengaruh dan tidak terpengaruh (Peraturan
teks bernomer: 33)
- Jamaah supaya memanfaatkan kefadholan/keistimewaan ([po-
tensi] kecerdasan/kepandaian [intelektualnya]) untuk meningkat-
kan perjuangan [kelancaran dan peningkatan kualitas] QHJ
(6:90+3:05:4).
- … terhadap GP tingkat mahasiswa-mahasiswa supaya diadakan
pembinaan khusus yang lebih intensif pumpung masih hidup
[enerjik] dan ada kesempatan dan semua itu supaya diniati ibadah
amal sholih (2:91:1+10:01:4+10:04:2+9:05:4)
Sumber Daya :
Kasus/Fakta :
Berawal dari anggapan bahwa urusan dunia tidak penting, akibatnya ada kendala
sedikit saja terus nglokro (lemah, bahkan hilang semangat!).
Akibatnya :
- Malas dan suka membolos kuliah.
- (sangat) terlambat lulus dengan IPK rendah (julukan MA; Mahasiswa
Abadi)
- Orang tua resah, pengurus susah, calon mertua ogah (masa depan
suram).
2
Kasus : 1. Malu dan frustrasi, mbules/tidak tertib sambung, bahkan sampai mon-
dar mandir
2. Stress (depresi mental – berteriak-teriak bahkan mau bunuh diri).
Akibatnya :
1. Membuang biaya, tenaga, waktu, kesempatan, dan 5 Bab tergang-
gu.
2. Kurang menetapi dan menepati amanat asli orang tua (dengan misi
sekolah/kuliah yang baik dan benar).
3. Bikin susah dan repot pengurus dan sahabat.
II. Harapan:
Nasehat Imam:
- Berusaha menjadi mahasiswa teladan dan barokah (11:95), syukur
syukur dapat bea siswa (6:00:1 + 6:01:3 + 6:05:5 + 6:06:3)
- Berpotensi sebagai pendekar – pejuang agama (mempunyai andil
dalam urusan fii sabilillah (4:96 + 6:90 + 6:05:5 + 6:06:3)
- Insya Alloh lebih mudah mendapatkan pekerjaan lancar dan
sukses dunia-akhirot (6:01:3 + 6:05:5 + 6:06:3)
- Berpengaruh baik terhadap lingkungannya (khoirunnasi anfa’uhum
linnaasi)
- Menetapi 6 Tobiat Luhur Jamaah: Rukun, Kompak, Kerjasama,
Jujur, Amanah, Mujhid-muzhid (kerja mempeng – tirakat banter
(kerja keras – prihatin kuat) produktif, produktif bagi mahasiswa
berarti lulus dengan cepat dengan IP yang tinggi) (4:01:4)
- …Semua jamaah supaya merasa bahwa dirinya wajib untuk mem-
perjuangkan QHJ dimana saja [berada] dan [adapun langkah]
selanjutnya jamaah supaya meningkatkan dirinya dalam memper-
juangkan QHJ, [antara lain dengan] memasyarakatkan QHJ [contoh
dengan buku “Mengenal LDII”]/menghidupkan [dan meningkatkan
kualitas] QHJ, sehingga [menetapi/menjalani QH]Jamaah bisa [se-
nantiasa] berjalan lancar ila yaumal qiyamah (wong-wong jamaah
gembruuuduk pada mlebu surga kabeh). Didalam memperjuangkan
QHJ itu dibutuhkan [sosok] orang-orang yang: [kritis dan] berani
[mengutarakan ide, kreasi, konsep inovasinya], militan, tabah,
patuh, [dengan tetap] fatonah bitonah budi luhur (7:91:5)
Ini semua perintah Imam yang tidak maksiat, maka harus ditaati.
Prinsip berkuliah: efisiensi biaya, waktu, tenaga berprestasi: cepat lulus de-
ngan IP tinggi.
Tuntutan saat ini: lulus tepat waktu dengan IPK tinggi, sehingga mempunyai kans
bekerja yang tinggi, sebab IPK merupakan seleksi paling awal
sebelum test formal/normatifnya.
3
Contoh : Untuk menjadi PNS, mulai tahun 2003 IPK > 3.00.
IP tinggi bisa dicapai apabila serius, telaten, tekun, kuat kemauan, serta
minat + hobi, sesuai dengan bakat, dan kemampuan (resep sederhana
sukses berkarir).
Menentukan langkah awal masa depan kita. Mulai saat ini kita harus sudah
merencanakan langkah dengan tepat.
Awas evaluasi DO (drop Out) pertama minimal 30 SKS dengan indeks prestasi
kumulatif IPK = 2 pada akhir semester IV.
Kiat :
1. Sesuaikan diri segera dengan iklim perguruan tinggi, jangan larut
dalam euphoria !.
2. Manfaatkan waktu, tenaga, dan biaya seefisien mungkin.
3. Segera bikin grup belajar dan diskusi yang intensif dibawah DPA
yang sama.
4. Wujudkan jaringan info dan kerja sama satu jurusan/program studi
antar Perguruan Tinggi (ada forum bertemu yang rutin). Coba telu-
suri dosen; dimana saja mengajarnya apa dan bagaimana tipe soal
favoritnya serta himpun bank soal-jawabnya.
5. Ikuti langkah berikut:
- Punya waktu belajar yang rutin.
- Konsentrasi penuh saat kuliah, tidak malu menerapkan cara
manqul (mencatat tertib dan lengkap materi + keterangan saat
kuliah).
- Awas jangan ngantukan melulu !!!
- Sambung rutin ke Perpustakaan (tidak alergi dengan literatur
berbahasa Inggris).
- Cermati penekanan dan isyarat dosen saat kuliah (awas metu/
keluar ujian lho!).
- Mintalah kemanqulan (minimal memfoto kopi ringkasan kuliah)
kepada teman yang pandai.
- Berdoa dan sholat hajad (syukur pada sepertiga akhir malam)
- Minta doa restu ortu (khususnya ibu) dan Kyai kelompok setem-
pat.
- Bimbing adik kelas (supaya ditolong Alloh kita harus nolong sau-
dara)
- Prinsip bajingan tengik:
4
Kiat :
1. Sadari dan sesuaikan diri segera dengan alam
pendidikan profesi.
2. Pegang teguh prosedur, mekanisme, aturan, dan
kriteria/indeks yang berlaku.
3. Jangan anggap masa ini sekadar formalitas yang harus
dilalui/mengikuti arus saja !
4. Rukun – kompak – solid dalam bentuk kerja tim yang
baik dan benar
5. Bekerja jujur dan profesional; jangan pernah sekalipun
merugikan pihak manapun walau sekecil apapun !!!
6. Tetap cermat – teliti – hati-hati dalam setiap langkah.
7. Serap dan cerna setiap event semaksimal mungkin
sebagai bekal pengalaman yang akan berguna kelak di kemudian
hari !!!
8. Tetap kuat berprinsip : lebih baik banyak memberi
daripada menerima.
9. Jaga dan pertahankan sikap perilaku mulia di setiap
tempat, keadaan, dan kapanpun kita berada.
10. Jaga keseimbangan antara hak dan kewajiban kita setiap saat.
Target :
1. Pembekalan khusus supaya mempunyai tingkat kefakihan (penghayatan dan peya-
kinan) yang kuat ! :
NIKJ: Dalam rangka pembinaan/peramutan kepada GP:GP supaya mempu-
nyai kepahamam [/kefakihan] yang lebih kuat, budi pekerti yang baik/makari-
mal akhlaq, dan meningkatkan kerukunan dan kekompakan sesama jamaah
(1:93:1)
Untuk itu sebagai GP harus benar-benar faham [/fakih] agama, paham jama-
ah [punya keyakinan yang sangat kuat tentang kebenaran QHJ], tahan
bantingan, tidak akan terpengaruh keadaan [(tetap kritis, tak terkooptasi
oleh “kekuasaan dan atau iming-iming fasilitas” maupun pada arus yang
tidak benar)] (2:92:4 + 12:96)
2. Penyiapan generasi yang handal menghadapi rayuan iblis:
NIKJ: Anak turunnya [jamaah] supaya diusahakan jadi orang jamaah yang baik
dan [memiliki ke]paham[an yang kuat 1, agar] jangan sampai terpengaruh rayuan
Iblis laknat jahanam yang memang berusaha [habis-habisan] dengan
bermacam-macam usaha[/rekayasa] untuk menjerumuskan manusia sebanyak-
banyaknya ke dalam neraka (8:99:2)
3. Merasa wajib untuk memperjuangkan dan meningkatkan kualitas QHJ:
NIKJ: …Semua jamaah supaya merasa bahwa dirinya wajib untuk memperju-
angkan QHJ dimana saja [berada] dan [langkah] selanjutnya jamaah supaya me-
ningkatkan dirinya dalam memperjuangkan QHJ, [antara lain dengan] memasya-
rakatkan QHJ [contoh dengan buku “Mengenal LDII”]/menghidupkan [dan mening-
katkan kualitas] QHJ, sehingga [menetapi/menjalani QH]Jamaah bisa [senantiasa]
berjalan lancar ila yaumal qiyamah (wong-wong jamaah gembruuuduk pada mlebu
surga kabeh). Didalam memperjuangkan QHJ itu dibutuhkan [sosok] orang-orang
yang: [kritis dan] berani [mengutarakan ide, kreasi, konsep inovasinya], militan,
tabah, patuh, [dengan tetap] fatonah bitonah budi luhur (7:91:5)
Muatan Lokal (ijtihad Kyai Daerah setempat saat pendirian pengajian dan pelantikan pe-
ngurus pengajian cendikiawan):
1. Mahasiswa dibekali dengan semangat juang dan kepedulian yang tinggi untuk
kebaikan, perkembangan serta peningkatan kualitas QHJ selepas/ setelah lulus
2. Mempunyai kemampuan survival (tetap aktif dan paham jamaah yang tinggi) yang
prima di tempat asal/tugas yang baru.
3. Mampu mempercepat dan mendinamisasi perkembangan dan peningkatan kualitas
QHJ ditempat yang baru
1
7
NB:
Kritis: adalah kemampuan minimal, sebagai sifat dan sikap dasar orang beriman;
yaitu punya keinginan kuat untuk tahu dan mampu dengan tegas dan jelas
menilai-memilah - memilih mana yang maksiat dan bukan maksiat, mana yang
haq & batil ; baik-buruk, benar-salah, halal-harom, sunah-bidah, amanat-khianat,
jujur-bohong, suci-najis, mahrom-bukan mahrom, fakih-abidin, sejati-semu, asli-
palsu, teratur-ngawur, konsisten-nonsens, manqul-rokyu, mulia-hina, berani-pe-
ngecut, nalar (akal-sehat) - akal-akalan, pikiran jernih-kotor, lazim-asing (ghorib),
rasional-emosional, terarah+terukur+teratur-sembarang + sekedar + amburadul,
bisnis toyib-bisnis ribawi, yang murni-yang tak murni, pahala-dosa, dan sorga-
neraka.
Masalah KKN :
LANGKAH:
3. Hindari :
a) Program yang menggunakan waktu Jumat pagi sampai
dengan siang (yang melewati sholat Jumatan).
b) Kesibukan penuh sehingga tak lancar jadual mengajinya
terutama di kelompok pengajian terdekat di lokasi KKN.
8
4. Harus berani unjuk diri; bahwa kita adalah orang yang pegang erat
ketentuan agama ini gunanya untuk :
a) Mencegah pelanggaran laki-laki / perempuan yang bukan
mahromnya.
b) Menambah yoni / wibawa.
c) Modal membuat program ekstensi.
d) Orang lain akan mikir-mikir kalau akan berbuat sesuatu yang
tidak baik kepada kita.
e) Yang jelas mengamankan misi asli kita yaitu sukses KKN itu
sendiri !!!
CUPLIKAN-CUPLIKAN CERDAS
1. Kaum cerdik pandai adalah orang yang berkualitas tinggi; kalau berbicara
isinya terinspirasi dan sarat dengan makna (nilai kebaikan-kebenaran-
kemuliaan), hikmah, ide, gagasan, solusi, ilmu, dzikir, dsb. Orang seperti
ini materi/isi pembicaraannya bermanfaat tidak saja bagi dirinya saja
tetapi juga bagi orang-orang lain yang mendengarkan. Jika dia diajak
berbicara sekalipun ngobrol biasa, ujung-ujungnya adalah manfaat.
2. Tujuan yang sewajarnya dilakukan oleh orang terpelajar (intelektual) tak
lain adalah mencari, menemukan dimanapun kebenaran – kemurnian -
kebaikan berada lalu menanamkan + menyebarkannya, sama sekali bukan
menyebarkan keraguan!
3. Kaum cerdik pandai adalah pelopor – penegak selalu konsisten untuk
menerapkan prinsip transfer ilmiah yang lebih familier sering disebut
dengan prosedur manqul1 baik terhadap masalah dunia terlebih dalam hal
materi agama !!
4. Cerdik pandai berperan membantu masyarakat mengenali jati diri, ling-
kungan dan peran sosialnya secara proporsional sehingga daya kritis
1
Prosedur manqul adalah prosedur baku proses belajar mengajar/secara berguru dalam
penguasaan keilmuan; teori maupun praktek di bidang agama sebagai kewajiban yang harus
ditempuh dan menjadi syarat sahnya kepemilikan ilmu tiap orang iman; yang prosesnya dimulai
dengan memasang niat karena Alloh, untuk dengan sengaja berkonsentrasi memusatkan
perhatian kita, secara cermat, teliti dan hati-hati (anshitu) dengan tujuan spesifik ingin menguasai
keterangan seutuhnya, menelusur kronologi – konteks – latar belakang (asbabul nuzul dan as-
babul wurud), yang tersirat dari yang tersurat (substansi/inti/hikmah) dari materi/dalil/hukum/ke-
tentuan/ketetapan yang sedang dan telah dikaji yang lazimnya memang dimulai dengan proses
mendengar (sami’a). (Harus dibedakan dengan proses seperti yang lazim disebut dengan acara
pengajian turba penyampaian hasil daerahan yang notabene adalah diniatkan memang terbatas
hanya ingin mendengar nasehat-ijtihad Bapak Imam setiap bulan sebagai implementasi samikna
pada lafal baiat kita dulu!) Manqul itu lazimnya via mendengar (sami’a) tetapi sami’a (saja
jelas) tidak sama dengan manqul !!!
9
Ada delapan (8) elemen penguji awal sejauh mana kualitas kecerdasan
spiritual (SQ) kita melalui barometer kepribadian yang meliputi :
1
2
3
11
______________________