Anda di halaman 1dari 10

MATRIKS TANGGAPAN PEMERINTAH

TERHADAP PERTANYAAN KOMISI VI DPR-RI

Nama Anggota
No Respon/Pertanyaan Tanggapan
Komisi VI DPR

1. M. Hekal 1. RCEP sudah diinisiasi sejak 11 tahun lalu sehingga 1. Implementasi Persetujuan RCEP memiliki peran yang relevan dan
perdagangan dunia telah mengalami perubahan, signifikan dengan kondisi global saat ini dan berbagai tantangan
(F-P Gerindra/
termasuk perubahan yang nyata dengan adanya lainnya.
Pimpinan Komisi
pandemi COVID-19 dan perilaku dari negara-negara  Kehadiran RCEP dipercaya dapat membangun kembali
VI DPR RI)
lain. harapan berlangsungnya pemulihan ekonomi.
2. Indonesia telah memiliki program basis produksi  Bagi Indonesia, seluruh Negara Peserta RCEP merupakan
baterai, sehingga membutuhkan investasi supaya mitra strategis perdagangan dan berpotensi besar untuk
siap bersaing secara global dengan mempersiapkan memperluas jangkauan Indonesia dalam memasuki Rantai
tempat dan basis produksi untuk bisa meningkatkan Nilai Global atau Global Value Chain (GVC).
pendapatan masyarakat. 2. Terkait dengan pembatasan ekspor gula India, tentunya akan
3. Agar menjadi perhatian pemerintah (terutama memberi dampak pasokan gula di dalam negeri mengingat India
Kemenko Perekonomian, BKPM, Kemenperin, merupakan importir terbesar produk gula dan turunannya ke
Kemenhan, dan Kemendag) bahwa investor asing Indonesia.
lebih banyak menikmati keuntungan, seperti dalam  Namun demikian, Indonesia masih dapat memenuhi
program hilirisasi dari UU Minerba yang melarang kebutuhan gula dalam negeri dari Australia, Thailand, Brazil,
ekspor. Salah satunya smelter asing yang lebih dan RRT.
mudah memperoleh batu bara dengan harga murah  Selain itu, pemerintah juga berupaya untuk memenuhi
dibandingkan dengan BUMN/BUMD atau pelaku pasokan gula dalam negeri melalui program Revitalisasi
usaha lokal. Pemerintah harus mengambil langkah, Industri Gula. [Mohon masukan dari Kementan dan
mengantisipasi, dan bermanuver. Kemenperin].
4. Dampak COVID-19 yaitu adanya larangan ekspor
oleh beberapa negara ke Indonesia seperti India
yang menahan ekspor gula. Bagaimana wewenang
pemerintah agar tetap dapat menyeimbangkan?

Page 1 of 10
Nama Anggota
No Respon/Pertanyaan Tanggapan
Komisi VI DPR

2. Martin 1. Proses ratifikasi dirasakan lama di sisi pemerintah. 1. Pemerintah telah mengupayakan percepatan proses ratifikasi
Manurung 2. Banyak persoalan normatif dari program-program dan telah menyampaikan Surat Presiden kepada DPR sebelum
pemerintah yang saat ini belum terukur masa reses DPR.
(F-P Nasdem/
perkembangannya, seperti OSS yang hingga saat ini  Berikut adalah detail timeline proses ratifikasi RCEP:
Pimpinan Komisi
masih ditemui banyak hambatan. Dukungan  13 Desember 2022: Raker II dengan DPR-RI dan Putusan
VI DPR RI)
pemerintah dirasa masih belum maksimal. Instrumen Hukum Ratifikasi melalui UU
3. Pemerintah perlu menyiapkan aturan-aturan  26 Januari 2022: Penyampaian Surat Hasil Rapat Pimpinan
turunan yang diperlukan. Agar saat RDP dapat Nomor B/033/PW.01/1/2022
ditampilkan sektor, aturan turunan (PP), dan status  21 Februari 2022: Penyampaian Surat Mensetneg ke Menlu
perkembangan saat ini. Nomor B-130/M/D-1/HK.00.04/02/2022
4. Perlu masukan dari sisi pemerintah terkait  25 Februari 2022: Penyampaian Surat Menlu ke Mendag
pernyataan presiden bahwa saat ini standardisasi Nomor 080/HI/02/2022/08/01
produk terlalu banyak jenisnya sehingga hanya  10 Maret 2022: Penyampaian Surat Mendag ke Menlu
sedikit UMKM yang dapat memenuhinya. Nomor 232/M-DAG/SD/3/2022
Bagaimana hambatan dan tantangan yang masih  15 Maret 2022: Penyampaian RUU RCEP dari Menlu ke
ada? Supaya dapat disampaikan ke mitra-mitra Presiden Nomor 106/HI/03/2022/08/01
terkait di wilayahnya masing-masing.  22 Maret 2022: Permohonan Paraf atas RUU RCEP dari
Mensetneg ke 4 Menteri Nomor
B-228/M/D-1/HK.00.04/3/2022
 4 April 2022: Surat Presiden ke DPR Perihal RUU RCEP
Nomor R-13/Pres/04/2022
 2 Juni 2022: FGD II dengan Komisi VI DPR-RI

2. Perkembangan beberapa program pemerintah:


 INAExport [Mohon masukan dari Ditjen PEN]
Page 2 of 10
Nama Anggota
No Respon/Pertanyaan Tanggapan
Komisi VI DPR

 1500 UKM Go Ekspor dan UMKM Go Global [Mohon


masukan dari Ditjen PEN, Kemenkop UKM, dan Kemenko
Perekonomian]
 Program Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE) [Mohon
masukan dari DJBC, Kemenkeu]
 Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (GNBBI) [Mohon
masukan dari Ditjen PEN]
 Sistem Perizinan OSS [Mohon masukan dari BKPM]

3. Pemerintah secara paralel juga tengah menyiapkan tiga


Peraturan tingkat Menteri untuk implementasi Persetujuan
RCEP, yaitu:
a) Permendag mengenai Surat Ketentuan Asal, saat ini berada
pada tahap penelahaan hukum; [Mohon masukan dari
Ditfas, Kemendag]
b) PMK mengenai Tarif, saat ini berada pada tahap finalisasi
transposisi RCEP ; [Mohon masukan dari BKF, Kemenkeu]
c) PMK mengenai Tata Cara Penetapan Tarif, saat ini berada
pada tahap penyusunan draft teks. [Mohon masukan dari
DJBC, Kemenkeu]
4. Pemerintah menyusun standardisasi guna melindungi produsen,
konsumen, tenaga kerja dan masyarakat dari aspek keamanan,
keselamatan, kesehatan serta pelestarian fungsi lingkungan,
pengaturan standardisasi ini dilakukan dalam rangka
membangun sistem yang mampu meningkatkan daya saing
nasional.
 Oleh karena itu, penting bagi pelaku UMKM nasional memiliki
standarisasi jika ingin mengembangkan pasar domestik dan
Page 3 of 10
Nama Anggota
No Respon/Pertanyaan Tanggapan
Komisi VI DPR

memasuki pasar global. [Mohon masukan dari BSN]

3. Adisatrya S. S. (F- 1. Mendukung penyelesaian ratifikasi RUU Pengesahan 1. Pemerintah mengapresiasi dukungan yang diberikan oleh Komisi
PDIP) Persetujuan RCEP untuk mengejar ketertinggalan VI DPR-RI dan berharap proses ratifikasi Persetujuan RCEP dapat
implementasi Persetujuan RCEP oleh Indonesia sejak segera diselesaikan.
1 Januari 2022. 2. Pemerintah telah dan secara intensif akan terus melakukan
2. Perlu dilakukan sosialisasi kepada pelaku usaha, upaya menyebarluaskan informasi terkait pemanfaatan dari
khususnya UMKM, agar RCEP dapat dipahami dan Persetujuan RCEP kepada seluruh pemangku kepentingan,
dimanfaatkan secara maksimal. khususnya pelaku usaha nasional sehingga diharapkan dapat
3. Penyusunan dan pelaksanaan rencana aksi perlu meningkatkan perekonomian nasional.
melibatkan DPR dan pelaku usaha.  Kemendag telah melakukan sejumlah kegiatan sosialisasi
dalam bentuk FGD atau Konsultasi Publik mengenai
Persetujuan RCEP (di Semarang, Jogja, Bogor, Bandung) dan
bedah bab untuk mendapatkan masukan dari seluruh
komponen masyarakat, khususnya asosiasi. [Mohon masukan
dari K/L terkait program sosialisasi RCEP yang telah
dilakukan]
3. Pemerintah dibawah koordinasi Kemenko Perekonomian
bersinergi dengan K/L terkait sedang dalam tahap menyusun
Panduan Penyusunan Rencana Aksi, Identifikasi Sektor atau
Komoditas Prioritas, dan Identifikasi Permasalahan.
 Dalam meningkatkan legalitas Rencana Aksi, maka
pemerintah juga akan melibatkan DPR untuk menyusunnya
dalam bentuk Peraturan Presiden. [Mohon masukan dari
Kemenko Perekonomian]

Page 4 of 10
Nama Anggota
No Respon/Pertanyaan Tanggapan
Komisi VI DPR

4. Nasim Khan (F- 1. Indonesia masih tertinggal dalam hal kerja sama di 1. Pemerintah memiliki sejumlah program pelatihan tenaga kerja
PKB) sektor tenaga kerja, sehingga pemerintah perlu yang difasilitasi oleh Balai Latihan Kerja (BLK) dan melalui
meningkatkan pelatihan tenaga kerja. pelatihan kartu pra-kerja yaitu program pengembangan
2. Pemerintah perlu mengantisipasi dampak negatif kompetensi kerja yang ditujukan untuk para pencari kerja
implementasi RCEP terhadap UMKM dengan maupun pekerja yang membutuhkan peningkatan kompetensi
dilakukannya pengembangan dalam berbagai hal. secara online maupun offline. [Mohon masukan dari DPPJ,
Kemendag dan Kemenaker]
2. Pemerintah telah mengupayakan langkah penguatan UMKM
melalui berbagai pelatihan ekspor dan pembiayaan, yang
diantaranya:
 Trade Expo Indonesia (TEI)  Kemendag
 Business matching  Kemendag
 Indonesian Design Development Center (IDDC)  Kemendag
 Fasilitasi UKM ekspor untuk mandiri ekspor dan UKM yang
bergerak di sektor pertanian yang termasuk dalam klasifikasi
komoditas Volatile Food  Bank Indonesia
 Penguatan Industri Kecil dan Menengah (IKM) melalui
fasilitas Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE) 
Kemenkeu
 Klinik Ekspor yang merupakan Program Kemudahan Layanan
Informasi dan Izin Kepabeanan dan Cukai dalam rangka
Ekspor  Kemenkeu
[Mohon masukan dari K/L terkait]

5. Elly R. Yasin (F- 1. Mendukung RCEP segera diimplementasikan untuk 1. Pemerintah mengapresiasi dukungan yang diberikan oleh Komisi
PPP) dapat memperoleh manfaatnya. VI DPR-RI dan berharap proses ratifikasi Persetujuan RCEP dapat
2. Agar sektor ekonomi, politik, dan budaya dapat
Page 5 of 10
Nama Anggota
No Respon/Pertanyaan Tanggapan
Komisi VI DPR

menjadi pertimbangan dalam RCEP. segera diselesaikan.


3. Mendorong tumbuhnya investor baru di sektor 2. Dalam proses perundingan RCEP, pemerintah telah melibatkan
industri perwakilan dari seluruh K/L terkait sehingga telah
4. Agar pemerintah dapat mengembangkan ekonomi mempertimbangkan aspek ekonomi, politik, dan sosial budaya.
digital untuk pelaku usaha. 3. Pada kerja sama RCEP, relaksasi kebijakan investasi, khususnya di
sektor industri diharapkan akan memberikan peningkatan aliran
investasi bagi Indonesia. Daya tarik investasi akan menjadi
semakin tinggi dengan pembukaan akses pasar perdagangan jasa
sehingga memberikan insentif bagi investor untuk meningkatkan
investasinya di kawasan RCEP. [Mohon masukan dari BKPM]
4. Persetujuan RCEP mengatur secara khusus bab mengenai
Perdagangan Melalui Sistem Elektronik/E-Commerce yang
diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan dan perlindungan
terhadap konsumen untuk dapat melakukan transaksi secara
elektronik. [Mohon masukan dai Keasdepan Ekonomi Digital,
Kemenko Perekonomian dan Pusat Kelembagaan Internasional,
Kemenkominfo]

6. Herman Khaeron 1. Apakah RCEP merupakan perjanjian ASEAN+ atau 1. RCEP merupakan perjanjian bersama 15 negara (10 negara
(F-P Demokrat) masing-masing negara dalam ASEAN? ASEAN dan 5 negara mitra ASEAN) yang mengkonsolidasikan 5
2. Agar disusun matriks perbandingan perjanjian ASEAN+1 FTAs, yaitu ASEAN-China FTA, ASEAN-Korea FTA,
regional di ASEAN dan ASEAN+1 untuk dapat ASEAN-Japan CEP, dan ASEAN-Australia-New Zealand FTA.
meninjau risk and benefit dari masing-masing 2. Tingkat liberalisasi dalam komitmen perdagangan barang
perjanjian dan agar tidak terjadi tumpang tindih diantara negara peserta RCEP mencapai 89% - 92%.
dengan perjanjian yang telah ada.  Komitmen liberalisasi tarif dalam RCEP lebih rendah
dibandingkan ASEAN +1 FTA (kecuali AIFTA). Namun terdapat
sejumlah pos tarif yang mendapatkan tambahan akses pasar
Page 6 of 10
Nama Anggota
No Respon/Pertanyaan Tanggapan
Komisi VI DPR

di RCEP.
 Keunggulan yang dimiliki oleh RCEP adalah adanya aturan-
aturan fasilitatif perdagangan yang mendorong perluasan dan
pendalaman Regional Value Chain..

7. Muslim (F-P 1. Maraknya produk UMKM lokal yang dijual di luar 1. Pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan daya saing
Demokrat) negeri menggunakan brand lain, sehingga pengrajin produk UMKM melalui sosialisasi dan pelatihan, khususnya
tidak mendapatkan nilai tambah. Pemerintah perlu pelatihan untuk meningkatkan produktivitas UMKM (packaging,
melakukan lebih banyak sosialisasi, program labelling, pemenuhan standar internasional, dsb) dan
pembinaan, dan langkah mitigasi. kemampuan SDM (sertifikasi, informasi pasar tujuan ekspor,
2. Agar pemerintah dapat mensosialisasikan Rencana dsb). [Mohon masukan dari Ditjen PEN]
Aksi yang telah disusun kepada pelaku UMKM di 2. Pemerintah saat ini tengah menyusun Rencana Aksi
seluruh Indonesia. Implementasi Persetujuan RCEP dibawah koordinasi Kemenko
Perekonomian.
 Terkait kegiatan sosialisasi kepada pelaku UMKM dan pelaku
industri prioritas juga telah direncanakan oleh pemerintah
untuk dilakukan pasca Persetujuan RCEP diratifikasi yang
bertujuan sebagai diseminasi informasi kepada pelaku usaha
di Indonesia.
 Pemerintah juga akan mengoptimalkan peran dan fungsi dari
FTA Center untuk meningkatkan kegiatan sosialisasi dan
pendampingan kepada pelaku usaha.

8. Rafli (F-PKS) 1. Mengapresiasi upaya pemerintah dalam 1. Persetujuan RCEP merupakan satu-satunya perjanjian ASEAN
memperluas pasar perdagangan barang dan jasa, yang mengatur secara khusus bab mengenai UKM pada Bab 14.
tetapi perlu memperhatikan fakta yang terjadi di  Pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan daya saing
Page 7 of 10
Nama Anggota
No Respon/Pertanyaan Tanggapan
Komisi VI DPR

lapangan, yaitu UMKM yang masih tidak produktif, produk UMKM melalui sosialisasi dan pelatihan, khususnya
salah satunya karena pemenuhan standar pelatihan untuk meningkatkan produktivitas UMKM
internasional yang dipersulit dan berbiaya tinggi. (packaging, labelling, pemenuhan standar internasional, dsb)
Pemerintah perlu melakukan sosialisasi dan dan kemampuan SDM (sertifikasi, informasi pasar tujuan
memberikan ruang kemudahan bagi UMKM dalam ekspor, dsb). [Mohon masukan dari Ditjen PEN, Kemendag,
pemenuhan standar-standar internasional. BSN, dan Kemenkop UKM]
2. Agar dapat menjadi evaluasi bagi Kemendag bahwa 2. Kemendag berkomitmen untuk mewujudkan organisasi yang
masih banyak ditemukan oknum yang bersih dan akuntabel, efektif dan efisien, serta memiliki
mempermainkan surat persetujuan impor. pelayanan publik yang berkualitas melalui implementasi nilai
3. Agar selalu berkoordinasi dan bersinergi dengan budaya kerja “PROMISE” yaitu profesional, melayani, integritas,
anggota DPR-RI dalam menjalankan workshop, inovasi, dan sinergi. [Mohon masukan dari Dit. Impor,
pelatihan, dan sosialisasi di masing-masing Kemendag]
daerahnya. 3. Pemerintah akan selalu berkoordinasi dan bersinergi secara
intensif dengan semua pemangku kepentingan, khususnya
dengan Komisi VI DPR-RI selaku mitra kerja Kemendag, dalam
melakukan sosialisasi Persetujuan RCEP.

9. Evita Nursanty 1. Apa dampak langsung dari kemudahan investasi 1. Beberapa dampak yang dapat diperoleh antara lain:
(F-PDIP) yang diberikan ke Indonesia?  Mendorong aliran modal, alih teknologi, dan menciptakan
2. Mendukung penuh agar RCEP segera diratifikasi lapangan kerja baru untuk mendukung pembangunan
untuk mendorong tujuan Indonesia dalam ekonomi;
peningkatan daya saing dan investasi.  Memberikan kepastian hukum, perlakuan yang adil dan
3. Perlu mengantisipasi dampak negatif RCEP, setara dalam kegiatan investasi sehingga menciptakan
khususnya yang berpotensi merugikan petani dan peluang bisnis baru;
UMKM untuk jangka panjang.  Menciptakan landasan hukum untuk meningkatkan kerja
4. Beberapa usulan untuk mengurangi dampak negatif sama investasi.
Persetujuan RCEP: 2. Pemerintah mengapresiasi dukungan yang diberikan oleh Komisi
Page 8 of 10
Nama Anggota
No Respon/Pertanyaan Tanggapan
Komisi VI DPR

a. agar pemerintah bisa menjamin pekerja VI DPR-RI dan berharap proses ratifikasi Persetujuan RCEP dapat
perusahaan asing (MNC) di Indonesia tidak segera diselesaikan.
didominasi oleh pekerja asing; 3. Pemerintah saat ini dalam tahap menyusun Panduan Penyusunan
b. memperbanyak pelatihan tenaga kerja dan Rencana Aksi, Identifikasi Sektor atau Komoditas Prioritas, dan
pemberian bantuan infrastruktur digital untuk Identifikasi Permasalahan yang diharapkan dapat meredam
UMKM; dampak negatif dari Persetujuan RCEP, khususnya bagi petani
c. memperkuat kerja sama dengan lawan dagang dan UMKM.
RRT untuk menghindari dominasi barang RRT 4. Kami mencatat usulan untuk mengurangi dampak negatif
masuk ke Indonesia. Persetujuan RCEP.
a. Terkait dengan pemanfaatan Persetujuan RCEP di sektor
tenaga kerja, implementasinya tetap mengikuti ketentuan PP
No. 34 Tahun 2021 tentang Penggunaan Tenaga Kerja Asing
(TKA). Dengan ditandatanganinya RCEP memberikan peluang
bagi pengusaha Indonesia untuk dapat bermitra dengan
pengusaha asing, mengingat komitmen akses pasar jasa yang
dberikan Indonesia di RCEP sebagian besar mensyaratkan
kemitraan ketimbang memberikan akses pasar secara penuh.
b. Pemerintah memiliki sejumlah program pelatihan tenaga
kerja yang difasilitasi oleh Balai Latihan Kerja (BLK) dan
melalui pelatihan kartu pra-kerja yaitu program
pengembangan kompetensi kerja yang ditujukan untuk para
pencari kerja maupun pekerja yang membutuhkan
peningkatan kompetensi secara online maupun offline.
c. Indonesia telah memiliki sejumlah FTA dengan negara mitra,
baik secara multilateral, regional, maupun bilateral. Hal ini
diharapkan dapat mengurangi dominasi banjirnya produk
impor dari RRT.

Page 9 of 10
Nama Anggota
No Respon/Pertanyaan Tanggapan
Komisi VI DPR

10. Nevy Zuairina (F- 1. Bagaimana pemerintah dapat mengatasi persaingan 1. Pemerintah berupaya untuk mendorong pelaku usaha nasional
PKS) global dengan tingginya biaya produksi yang agar dapat bersaing secara global diantaranya melalui program
berpengaruh terhadap harga produk? peningkatan daya saing nasional dengan mendukung inovasi
produk dan jasa, pengembangan sumber daya manusia dan teknologi,
2. Bagaimana mitigasi pemerintah terkait potensi
serta perluasan area pemasaran. [Mohon masukan dari Puska KPI,
kerugian pelaku usaha akibat impor yang meningkat
Kemendag]
apabila bergabung dengan RCEP?
2. Pemerintah melalui Kemenko Perekonomian selaku koordinator
3. Agar pemerintah melakukan sosialisasi dan edukasi penyusunan Rencana Aksi bersinergi dengan Kemendag, Kemlu,
publik sebaik mungkin supaya masyarakat dapat dan Prospera sebagai tim inti sedang dalam tahap menyusun
mengetahui dampak dari RCEP bagi aktivitas Panduan Penyusunan Rencana Aksi, Identifikasi Sektor atau
masyarakat. Komoditas Prioritas, dan Identifikasi Permasalahan yang
diharapkan dapat meningkatkan daya saing nasional guna
meredam dampak negatif dari implementasi Persetujuan RCEP.
[Mohon masukan dari Kemenko Perekonomian dan K/L terkait]
3. Pemerintah telah dan secara intensif akan terus melakukan
upaya menyebarluaskan informasi terkait pemanfaatan dari
Persetujuan RCEP kepada seluruh pemangku kepentingan,
khususnya pelaku usaha nasional sehingga diharapkan dapat
meningkatkan perekonomian nasional.

Page 10 of 10

Anda mungkin juga menyukai