NIM: BD.71.20.001
Tugas: Hukum Bisnis Internasional
Dosen Pengampu: Abdul Aziz Baihaqi, MBA
Kasus gugatan uni eropa kepada indonesia tentang larangan
impor nikel ke uni eropa
Indonesia kalah dalam gugatan Uni Eropa di Badan Penyelesaian Sengketa atau
Dispute Settlement Body (DSB) Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) terkait
larangan ekspor bijih nikel sejak awal 2020.
Keputusan itu merupakan hasil putusan panel WTO yang dicatat dalam sengketa
DS 592. Adapun final panel report tersebut sudah keluar pada tanggal 17 Oktober
2022.
Dalam final panel report tersebut juga berisi panel menolak pembelaan yang
diajukan oleh Pemerintah Indonesia terkait dengan keterbatasan jumlah Cadangan
Nikel Nasional dan untuk melaksanakan Good Mining Practice (Aspek
Lingkungan) sebagai dasar pembelaan.
Kedua, Peraturan Menteri ESDM Nomor 11 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua
Atas Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 25 Tahun 2018
tentang Pengusahaan Pertambangan Mineral dan Batu Bara.
Keempat, Peraturan Menteri ESDM Nomor 7 Tahun 2020: Tata Cara Pemberian
Wilayah, Perizinan, dan Pelaporan Pada Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral
dan Batubara.
Jawaban:
Menurut saya, Indonesia harus menyikapi kalahnya dari gugatan larangan ekspor
nikel di World Trade Organization (WTO) dengan perlawanan. Perlawanan ini
dengan mengajukan banding.
Menurut saya, tidak adil. Jadi itu sebabnya kita harus bikin South-South
Cooperation. South-South Cooperation (SSC) merupakan langkah untuk
menyatukan suara dari negara-negara di wilayah selatan yang memiliki sumber
daya mineral seperti Indonesia.
Kenapa kita mesti harus ekspor ke sana? Nilai tambahnya di tempat sana, baru di
kasih ke kita? kita mesti bikin di negara indonesia dong, supaya nilai tambahnya
seperti sekarang. Kalau tidak ada hilirisasi, ekonomi Indonesia hari ini tidak seperti
ini. Tujuannya demi meningkatkan nilai jual dan pendapatan negara.