Anda di halaman 1dari 1

MATA KULIAH : HUKUM PERDAGANGAN INTERNASIONAL

KELOMPOK : GRUP B
NAMA : HANIFAH NOOR ASUFIE (2220215320031)
HELWATI (222021520065)
MARISA PRATIWI (22202153200035)

SOAL:
Identifikasi kasus dalam link tersebut dan jelaskan latar belakangnya jika dikaitkan dengan
prinsip perdagangan internasional yang sudah didiskusikan minggu lalu. Sebutkan para pihak
yang terlibat, dan bagaimanakah solusi penyelesaian sengketa yang mungkin dilakukan oleh
WTO atau organisasi perdagangan lainnya. 

JAWAB:
Latar Belakang
Latar belakang terjadinya konflik antara Indonesia dengan Uni Eropa ialah karena
perbedaan pandangan antara kedua belah pihak mengenai perdagangan berbagai komoditas
utama.
Konflik ini dimulai dari kecurigaan terjadi praktek dumping produk biodieasel asal Indonesia.
Dumping adalah kebijakan suatu negara yang menjual produknya ke luar negeri dengan harga
yang lebih murah daripada harga jual dalam negeri itu sendiri. Indonesia dikenakan Bea Masuk
Anti Dumping (BMAD) 8,8 persen-23,3 persen yang kemudian hal tersebut digugat ke World
Trade Organization (WTO). Untuk kasus ini dimenangkan oleh Indonesia pada tahun 2018
dengan hasil Uni Eropa (UE) menghapus pengenaan BMAD mulai 16 Maret 2018.
Pada tahun 2019 terjadi perselisihan kembali antara Indonesia dengan Uni Eropa perihal
produk minyak sawit mentah (CPO). Hal ini kemudia digugat kembali ke WTO dikarenakan
adanya pelarangan sawit Indonesia masuk ke Uni Eropa lewat kebijakan Delegated Regulation
Supplementing Directive of The EU Renewable Energy Directive II (RED II). Dalam hal ini
terjadi indikasi diskriminasi terhadap Indonesia yang dilakukan oleh Uni Eropa dengan
melakukan kampanye hitam, mengangkat isu lingkungan untuk memonjokkan industri sawit. Hal
ini diindikasi terjadi karena harga sawit yang mengalahkan minyak biji bunga matahari produksi
Uni Eropa. Perselisihan lain yang terjadi antara Indonesia dan Uni Eropa ialah perihal larangan
ekspor bijih nikel mentah yang berlaku sejak tahun 2020.

Pihak yang terlibat


Uni Eropa (UE), Indonesia, WTO

Solusi penyelesaiaan masalah

Anda mungkin juga menyukai