BUKU JAWABAN UJIAN Teori Akuntansi
BUKU JAWABAN UJIAN Teori Akuntansi
Petunjuk
1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.
Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
1. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
2. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal
ujian UAS THE.
3. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
4. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan
aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
5. Saya bersedia menjungjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila dikemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan diatas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik
yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.
2. Dapat dilihat dari laporan keuangan yang dihasilkan oleh perusahaan yang telah
dipilih ditiap negara. Berdasarkan laporan keuangan yang telah dilaporkan oleh
perusahaan pada tahun 2013, dapat kita ketahui bahwa rata-rata negara telah
mengadopsi IFRS dan masih dalam tahap penyesuaian. Apabila di ranking,
uratannya adalah sebagai berikut: Australia, Singapura, Jerman, Perancis, Malaysia,
Indonesia, India, Afrika Selatan, Thailand, Cina, Jepang, dan yang terakhir adalah
Amerika Serikat. Australia berada di urutan pertama karena negara ini telah
mengadopsi IFRS dari tahun 2005 dan telah mengadopsi IFRS hampir 100%.
Sedangkan Amerika Serikat berada di urutan terbawah karena negara ini memiliki
kebijakan untuk tidak melakukan adopsi IFRS. Sedangkan untuk Cina, walaupun
negara ini menerapkan IFRS, namun negara ini hanya mengadaptasi dengan cara
menerjemahkannya.
a. Perilaku Profesional
Setiap anggota harus berperilaku konsisten dengan reputasi profesi yang baik dan
menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi.Kewajiban untuk menjauhi
tingkah laku yang dapat mendiskreditkan profesi harus memenuhi sebagai
perwujudan tanggung jawabnya kepada penerima jasa, pihak ketiga, anggota yang
lain, staf, pemberi kerja dan masyarakat umum.Dalam upaya memasarkan dan
mempromosikan diri dan pekerjaan, akuntan profesional sangat tidak menganjurkan
mencemarkan nama baik profesi.Sesuai prinsip etika profesi Akuntansi, Akuntan
wajib mempunyai sikap jujur dan dapat dipercayai sebagai salah satu bagian dari
etika dalam profesi akuntansi.
Setiap kegiatan harus mengikuti standar teknis dan standar profesional yang relevan
berdasar prinsip etika profesi.Sesuai dengan keahliannya dan dengan berhati-hati,
akuntan berkewajiban untuk melaksanakan penugasan dari penerima jasa, selama
penugasan tersebut sejalan dengan prinsip integritas dan objektivitas.Standar teknis
dan standar professional yang harus ditaati anggota adalah standar etika profesi
akuntansi yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia, International Federation
of Accountants, badan pengatur dan pengaturan perundang-undangan yang relevan.
d. Kepentingan Publik
Integritas mengharuskan seorang anggota untuk bersikap jujur dan berterus terang
tanpa harus mengorbankan rahasia penerima jasa.
Pelayanan dan kepercayaan publik tidak boleh dikalahkan oleh keuntungan pribadi.
Integritas dapat menerima kesalahan yang tidak disengaja dan perbedaan pendapat
yang jujur, tetapi tidak menerima kecurangan atau peniadaan prinsip.
Maka dari itu, integritas merupakan salah satu prinsip etika profesi akuntansi paling
penting yang harus dimiliki oleh akuntan.
Suatu pedoman berperilaku dan bertindak bagi para akuntan dalam menjalankan
tanggung jawab profesi untuk memberikan informasi kepada pihak dengan beragam
kepentingan disebut kode etik kerahasiaan akuntan.Mengingat akuntan adalah
profesi yang berhubungan langsung dengan data keuangan maupun akuntansi,
maka sudah sepatutnya harus mampu memegang prinsip etika kerahasiaan.
Tidak memihak apa adanya jujur dan sesuai fakta disebut objektive.Setiap anggota
harus menjaga objektivitasnya dan bebas dari benturan kepentingan dalam
pemenuhan kewajiban profesionalnya.Objektivitas adalah suatu kualitas yang
memberikan nilai atas jasa yang memberikan anggota.Prinsip objektivitas
mengharuskan anggota bersikap adil, tidak memihak, jujur secara intelektual, tidak
berprasangka serta bebas dari benturan kepentingan atau di bawah pengaruh pihak
lain.
https://www.jurnal.id/id/blog/prinsip-dasar-etika-profesi-akuntansi/