Anda di halaman 1dari 162

TUGAS AKHIR

PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN


BERAT VOLUME BETON RINGAN SELULAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

Oleh :

ANITA RAHAYU WIDYASTUTIK


1431402755

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS 17 AGUSTUSTUS 1945 SURABAYA
2018

1
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

TUGAS AKHIR

PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT


TEKAN DAN BERAT VOLUME BETON RINGAN
SELULAR (CLC) DENGAN MENGGUNAKAN BAHAN
TAMBAH SUPERPLASTICIZER

Disusun sebagai syarat meraih gelar Sarjana Teknik (ST)


Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Oleh :
ANITA RAHAYU WIDYASTUTIK
1431402755

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
2018

2
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNUVERSUTAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

Nama : ANITA RAHAYU WIDYASTUTIK


NBI : 1431402755
Faktultas : Teknik
Program Studi : Teknik Sipil
Judul : PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT
TEKAN DAN BERAT VOLUME BETON RINGAN
SELULAR (CLC) DENGAN MENGGUNAKAN BAHAN
TAMBAH SUPERPLASTICIZER.

Disetujui Oleh,

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Ir. Bantot Sutriono M.Sc Nurul Rochmah, ST,MT,M.Sc


NPP. 20430.93.0303 NPP. 20430.15.0644

Mengetahui,

Dekan Fakultas Teknik Ketua Program Studi Teknik Sipil


Universitas 17 Agustus 1945 Universitas 17 Agustus 1945
Surabaya Surabaya

Dr. Ir. Sajiyo, M.Kes., Ir. Herry Widhiarto, MSc.


NPP. 20450.00.0515 NPP. 20430.87.0113

3
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertandatangan dibawah ini:


Nama : Anita Rahayu Widyastutik
NBI : 1431402755
Alamat : Kendung Indah I A No.16, Surabaya.
Telepon/HP : 087755972008

Menyatakan bahwa “TUGAS AKHIR” yang saya buat untuk memenuhi persyaratan
kelulusan Sarjana Teknik Sipil – Program Sarjana – Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
dengan Judul :
“PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN BERAT
VOLUME BETON RINGAN SELULAR (CLC) DENGAN MENGGUNAKAN
BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER”

Adalah hasil dari karya sendiri, dan bukan duplikasi dari hasil karya orang lain.
Selanjutnya apabila dikemudian hari klaim dari pihak lain bukan tanggung jawab
pembimbing dan atau pengelola program studi, tetapi menjadi tanggung jawab saya sendiri.

Atas hal diatas tersebut saya bersedia menerima sanksi, sesuai dengan hukum atau
aturan yang berlaku di Indonesia.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya tanpa unsur paksaan dari
pihak apapun.

Surabaya, 02 Mei 2018

Hormat saya,

Anita Rahayu Widyastutik

4
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN


DAN BERAT JENIS BETON RINGAN SELULAR (CLC)
DENGAN MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH
SUPERPLASTICIZER

Oleh : Anita Rahayu Widyastutik


NBI : 1431402755

ABSTRAK

Beton menjadi salah satu bahan yang diminati dalam pembuatan


struktur bangunan. Salah satu bentuk inovasi dalam bidang konstruksi adalah
teknologi beton ringan selular (cellular lightweight concrete) beton ringan
selular dapat diaplikasikan untuk berbagai bahan konstruksi salah satunya
adalah untuk bahan bata ringan, panel lantai, dinding pelat ataupun kepentingan
material konstruksi yang lain. Material penyusun beton ringan celular (cellular
lightweight concrete) antara lain foam (busa), semen, pasir, air dan bahan
tambah lainya yang diperlukan dalam pembuatan beton ringan selular (cellular
lightweight concrete).
Pada penelitian ini menggunakan metode eksperimen, yaitu dengan
membuat benda-benda uji yang berupa beton ringan selular (cellular
lightweight concrete) dengan campuran 1 bagian berat bahan pengikat (semen
Portland) dan 2,75 bagian berat agregat (pasir) beserta foam dan tambahan
superplasticizer sesuai dengan variasi yang telah ditentukan. Penelitian ini
bertujuan untuk menemukan komposisi optimum dengan penggunaan
superplasticizer sebagai bahan tambah beton ringan selular.
Hasil dari penelitian CLC berupa grafik yang menggambarkan nilai
kuat tekan dan massa jenis di tiap-tiap campuran CLC. Dari 20 variasi dengan
prosentase 0% foam, 25% foam, 50% foam, 75% foam di campur dengan
superplasticizer 0%, 0,3%, 0,6%, 0,96%, dan 1,44%, diperoleh hasil kuat tekan
optimum untuk pelat bisa menggunakan 1,44 % Superplasticizer dan 75% foam
yang hasil tes kuat tekan sampai 7 Mpa, dengan massa jenis 592,92 kg/m³.
Kata Kunci : CLC, cellullar lightweight concrete, beton ringan.

5
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

THE EFFECT OF FOAM PROCENTAGE ON PRESSURE STRENGTH AND


WEIGHT OF CELLULAR LIGHTWEIGHT CONCRETE (CLC) USING
ADDITIONAL SUPERPLASTICIZER MATERIALS

By: Anita Rahayu Widyastutik


NBI: 1431402755

ABSTRACT

Concrete is one of the ingredients that are in demand in building structures.


One form of innovation in construction is cellular lightweight concrete cellular
technology that can be applied to a variety of construction materials, one of which is
for lightweight brick, floor panels, plate walls or other construction material
interests. Celular lightweight concrete constituent materials (cellular lightweight
concrete) include foam (foam), cement, sand, water and other additives needed in
the manufacture of lightweight concrete cellular concrete.
This research uses an experimental method, namely by making test objects
in the form of cellular lightweight concrete with a mixture of 1 part by weight of
binding material (Portland cement) and 2.75 parts by weight of aggregate (sand)
along with foam and additional superplasticizer in accordance with predetermined
variations. This study aims to find the optimum composition with the use of
superplasticizer as a supplement for cellular lightweight concrete.
The results of the CLC study are graphs that illustrate the compressive
strength and density in each CLC mixture. Of the 20 variations with a percentage of
0% foam, 25% foam, 50% foam, 75% foam mixed with superplasticizer 0%, 0.3%,
0.6%, 0.96%, and 1.44%, the results obtained the optimum compressive strength for
plates can use 1.44% Superplasticizer and 75% foam which results in compressive
strength tests up to 7 MPa, with a density of 592.92 kg / m³.
Keywords: CLC, cellullar lightweight concrete, lightweight concrete.

6
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas
Akhir dengan judul “ PENGARUH VARIASI FOAM TERHADAP KUAT
TEKAN DAN BERAT JENIS BETON RINGAN SELULAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER”.

Tugas Akhir ini merupakan syarat yang harus dipenuhi untuk meraih gelar
Sarjana pada Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas 17 Agustus 1945
Surabaya. Selesainya Tugas Akhir ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak dan
selanjutnya pada kesempatan ini, izinkanlah penulis mengucapkan terima kasih yang
disampaikan kepada :
1. Bapak Dr. Mulyanto Nugroho, MM.,CMA.,CPAI selaku Rektor Universitas
17 Agustus 1945 Surabaya.
2. Bapak Dr. Ir. Sajiyo, M.Kes., selaku Dekan Fakultas Teknik.
3. Bapak Ir. Herry Widhiarto, M.Sc., selaku Ketua Program Studi Teknik Sipil
4. Bapak Ir. Bantot Sutriono,M.Sc, dan Ibu Nurul Rochmah ST.,MT.,M.Sc
selaku Dosen Pembimbing yang banyak memberikan bimbingan dan arahan
hingga selesainya Tugas Akhir ini.
5. Bapak dan Ibu Staff Dosen Pengajar Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya,
yang telah memberikan bimbingan dan pengajaran dari perkuliahan hingga
penyelesaian Tugas Akhir ini.
6. Ibu Sanjayani dan Bapak Sunaryo selaku Orang Tua penulis, yang selalu
memberikan doa dan semangat yang sangat luar biasa sehingga penulis
dapat menyelesaikan studi.
7. Terimakasih kepada segenap saudara dan teman-teman penulis yang
memberikan doa serta membantu kelancaran studi penulis.

Penulis menyadari bahwa penyusunan Tugas Akhir ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran yang
dapat membangun dan menyempurnakan Tugas Akhir ini. Penulis juga berharap
semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Surabaya, 02 Mei 2018


Anita Rahayu Widyastutik

7
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................... ii
SURAT PERNYATAAN .......................................................................................... iii
ABSTRAK ................................................................................................................. iv
ABSTRACT .......................................................................................................v
KATA PENGANTAR .............................................................................................. vi
DAFTAR ISI................................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xi
DAFTAR TABEL .................................................................................................... xii
BAB I .......................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ...................................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ................................................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ............................................................................................................ 2
1.3. Tujuan .............................................................................................................................. 2
1.4. Manfaat ............................................................................................................................ 3
1.5. Batas Masalah .................................................................................................................. 3
BAB II ......................................................................................................................... 5
LANDASAN TEORI ................................................................................................. 5
2.1. Beton ................................................................................................................................ 5
2.1.1. Kelebihan dan Kelemahan Beton ................................................................... 6
2.2. Bata Ringan ...................................................................................................................... 7
2.3. Beton Ringan .................................................................................................................... 7
2.3.1. Sifat dan Karakteristik Beton Ringan ............................................................. 9
2.4. Beton Ringan Selular (Cellular Lightweight Concrete) ................................................. 11
2.5. Material Penyusun Beton Ringan Selular ....................................................................... 12
2.5.1. Semen Portland ............................................................................................. 12
2.5.2. Agregat Halus ............................................................................................... 13
2.5.3. Air................................................................................................................. 14
2.5.4. Foam Agent .................................................................................................. 15
2.5.5. Bahan Tambah .............................................................................................. 15
2.5.6. Superplasticizer ............................................................................................ 16
2.6. Kuat Tekan ..................................................................................................................... 19

8
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

2.7. Penelitian Terdahulu ...................................................................................................... 20


BAB III ..................................................................................................................... 23
METODE PENELITIAN ....................................................................................... 23
3.1. Flowchart ....................................................................................................................... 23
3.2. Tempat Penelitian .......................................................................................................... 24
3.3. Alat dan Bahan ............................................................................................................... 24
3.3.1. Alat ............................................................................................................... 25
3.3.2. Bahan ........................................................................................................... 25
3.4. Metode Penelitian .......................................................................................................... 26
3.5. Tahap Penelitian............................................................................................................. 26
3.5.1. Rancangan Penelitian ................................................................................... 26
3.5.2. Pengadaan Bahan ......................................................................................... 27
3.5.3. Pemeriksaan Bahan ...................................................................................... 27
3.6. Proses Pembuatan Beton Ringan Selular (Celullar Lightweight Concrete) ................... 29
3.7. Pengujian Kuat Tekan Beton Ringan Selular ................................................................. 29
3.8. Langkah-Langkah Pengujian Material Bahan ................................................................ 30
3.8.1. Percobaan Analisa Saringan ......................................................................... 30
3.8.2. Percobaan Kelembaban Pasir ....................................................................... 31
3.8.3. Percobaan Berat Jenis Pasir .......................................................................... 33
3.8.4. Percobaan Air Resapan Pasir ....................................................................... 34
3.8.5. Percobaan Pengembangan Volume Pasir ..................................................... 36
3.8.6. Percobaan Kebersihan Pasir Terhadap Lumpur ........................................... 36
3.8.7. Percobaan Konsistensi Normal Semen Portland .......................................... 37
3.8.8. Percobaan Waktu Mengikat Dan Waktu Mengeras Semen Portland ........... 38
3.8.9. Percobaan Menentukan Berat Jenis Semen .................................................. 39
3.8.10. Percobaan Menentukan Berat Volume Semen ............................................. 40
3.9. Pembuatan Campuran Mortar (Mix Design) .................................................................. 44
3.10. Percobaan Mencetak Mortar Silinder............................................................................. 45
3.11. Percobaan Pelepasan Bekisitng dan Curing Mortar ....................................................... 45
3.12. Test Kekuatan Tekan Mortar ......................................................................................... 46
3.13. Analisa Data ................................................................................................................... 48
BAB IV ..................................................................................................................... 49
HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................... 49

9
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

4.1 Hasil Pengamatan Pasir .................................................................................................. 49


4.1.1. Analisa Saringan Pasir .................................................................................. 49
4.1.2. Analisa Kelembaban Pasir ............................................................................ 50
4.1.3. Analisa Resapan Pasir .................................................................................. 51
4.1.4. Analisa Berat Pasir ....................................................................................... 52
4.1.5. Analisa Berat Volume Pasir ......................................................................... 53
4.1.6. Analisa Pengembangan Volume Pasir .......................................................... 54
4.1.7. Analisa Kebersihan Pasir Terhadap Lumpur ................................................ 55
4.2 Hasil Pengamatan Semen ............................................................................................... 56
4.2.1. Analisa Konsistensi Normal Semen Portland ............................................... 56
4.2.2. Analisa Waktu Mengikat dan Waktu Mengeras Semen ............................... 57
4.2.3. Analisa Berat Jenis Semen ........................................................................... 57
4.2.4. Analisa Berat Volume Semen....................................................................... 58
4.3 Perhitungan Mix Design Campuran Mortar ................................................................... 59
4.4 Analisa Hasil Berat Jenis dan Tes Kuat Tekan CLC ...................................................... 67
4.4.1 Analisa Hasil Berat Jenis dan Kuat Tekan CLC tanpa Superplasticizer ............... 68
a. Analisa Campuran Mortar Normal tanpa Foam dan Superplasticizer ................... 68
b. Analisa Campuran Mortar Normal tanpa Superplasticizer dengan 25% Foam ..... 70
c. Analisa Campuran Mortar Normal tanpa Superplasticizer dengan 50% Foam ..... 72
d. Analisa Campuran Mortar Normal tanpa Superplasticizer dengan 75% Foam ..... 74
e. Analisa Campuran Mortar dengan 0,3% Superplasticizer dan 0% Foam .............. 76
f. Analisa Campuran Mortar dengan 0,3% Superplasticizer dan 25% Foam ............ 78
g. Analisa Campuran Mortar dengan 0,3% Superplasticizer dan 50% Foam ............ 80
h. Analisa Campuran Mortar dengan 0,3% Superplasticizer dan 75% Foam ............ 82
i. Analisa Campuran Mortar dengan 0,6% Superplasticizer dan 0% Foam .............. 84
j. Analisa Campuran Mortar dengan 0,6% Superplasticizer dan 25% Foam ............ 86
k. Analisa Campuran Mortar dengan 0,6% Superplasticizer dan 50% Foam ............ 88
l. Analisa Campuran Mortar dengan 0,6% Superplasticizer dan 75% Foam ............ 90
m. Analisa Campuran Mortar dengan 0,96% Superplasticizer dan 0% Foam ............ 91
n. Analisa Campuran Mortar dengan 0,96% Superplasticizer dan 25% Foam .......... 93
o. Analisa Campuran Mortar dengan 0,96% Superplasticizer dan 50% Foam .......... 95
p. Analisa Campuran Mortar dengan 0,96% Superplasticizer dan 75% Foam .......... 97
q. Analisa Campuran Mortar dengan 1,44% Superplasticizer dan 0% Foam ............ 99
r. Analisa Campuran Mortar dengan 1,44% Superplasticizer dan 25% Foam ........ 101

10
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

s. Analisa Campuran Mortar dengan 1,44% Superplasticizer dan 50% Foam ........ 103
t. Analisa Campuran Mortar dengan 1,44% Superplasticizer dan 75% Foam ........ 105
4.5 Analisa Hasil Grafik Tes Kuat Tekan dan Massa Jenis CLC ....................................... 106
4.5.1 Analisa Hasil Grafik Kuat Tekan dan Masssa Jenis CLC tanpa Superplasticizer dengan
Variasi 0%-75% Foam. ................................................................................................ 106
4.5.2 Analisa Hasil Grafik Kuat Tekan dan Masssa Jenis CLC 0,3% Superplasticizer dengan
Variasi 0%-75% Foam. ................................................................................................ 108
4.5.3 Analisa Hasil Grafik Kuat Tekan dan Masssa Jenis CLC 0,6% Superplasticizer dengan
Variasi 0%-75% Foam. ................................................................................................ 110
4.5.4 Analisa Hasil Grafik Kuat Tekan dan Masssa Jenis CLC 0,96% Superplasticizer
dengan Variasi 0%-75% Foam. .................................................................................... 112
4.5.5 Analisa Hasil Grafik Kuat Tekan dan Masssa Jenis CLC 1,44% Superplasticizer
dengan Variasi 0%-75% Foam. .................................................................................... 114
4.5.6 Analisa Hasil Grafik Kuat Tekan dan Masssa Jenis CLC tanpa Foam dengan Bahan
Tambah 0%-1,44% Superplasticizer. ........................................................................... 116
4.5.7 Analisa Hasil Grafik Kuat Tekan dan Masssa Jenis CLC 25% Foam dengan Bahan
Tambah 0%-1,44% Superplasticizer. ........................................................................... 118
4.5.8 Analisa Hasil Grafik Kuat Tekan dan Masssa Jenis CLC 50% Foam dengan Bahan
Tambah 0%-1,44% Superplasticizer. ........................................................................... 120
4.5.9 Analisa Hasil Grafik Kuat Tekan dan Masssa Jenis CLC 75% Foam dengan Bahan
Tambah 0%-1,44% Superplasticizer. ........................................................................... 122
4.6 Analisa Hasil Keseluruhan Grafik Tes Kuat Tekan CLC ............................................ 125
4.3 Analisa Hasil Keseluruhan Grafik Massa Jenis CLC .................................................. 127
BAB V..................................................................................................................... 129
KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................. 129
5.1. Kesimpulan .................................................................................................................. 129
5.2. Saran ............................................................................................................................ 130
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 131

11
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Hubungan antara kepadatan dan konduktifitas panas ......................................... 9


Gambar 2.2. Benda uji LWC menggunakan agregat lempung .............................................. 11
Gambar 2.3. Foam agent ....................................................................................................... 15
Gambar 3.1. Flow Chart ........................................................................................................ 24
Gambar 3.2. Percobaan Saringan Pasir ................................................................................. 31
Gambar 3.3. Percobaan Kelembaban Pasir ........................................................................... 32
Gambar 3.4. Percobaan Berat Jenis Pasir .............................................................................. 33
Gambar 3.5. Percobaan Air Resapan Pasir............................................................................ 34
Gambar 3.6. Percobaan Berat Volume Pasir ......................................................................... 35
Gambar 3.7. Percobaan Pengembangan Volume Pasir ......................................................... 36
Gambar 3.8. Percobaan Kebersihan Pasir Terhadap Lumpur................................................ 37
Gambar 3.9. Semen, Pasir, Air, Sp MG SKY 8614 dan foam .............................................. 41
Gambar 3.10.Campuran Semen dan Pasir ............................................................................. 42
Gambar 3.11.Campuran Superplasticizer dengan Air ........................................................... 42
Gambar 3.12. Foam ............................................................................................................... 43
Gambar 3.13. Mortar ............................................................................................................. 43
Gambar 3.14. Bekisting Silinder ........................................................................................... 44
Gambar 3.15. Percobaan Mencetak Mortar Silinder ............................................................. 45
Gambar 3.16. Percobaan Pelepasan Bekisting ...................................................................... 46
Gambar 3.17. Test Kekuatan Tekan Beton Ringan ............................................................... 47
Gambar 4.1. Analisa Saringan Pasir ...................................................................................... 49
Gambar 4.2. Analisa Kelembaban Pasir ................................................................................ 50
Gambar 4.3. Analisa Resapan Pasir ...................................................................................... 51
Gambar 4.4. Analisa Berat Jenis Pasir .................................................................................. 52
Gambar 4.5. Analisa Berat Volume Pasir ............................................................................. 53
Gambar 4.6. Analisa Pengembangan Volume Pasir .............................................................. 54
Gambar 4.7. Analisa KebersihanPasir Terhadap Lumpur (secara basah) ............................. 55

12
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Tipe dari Sifat Berbagai Jenis Beton Ringan ......................................................12
Tabel 2.2. Tabel Komposisi Semen .....................................................................................14
Tabel 2.3. Gradasi Agregat Untuk Adukan..........................................................................17
Tabel 3.1. Foam/Superplasticizer ........................................................................................27
Tabel 3.2. Ukuran Diameter Lubang Ayakan ......................................................................30
Tabel 4.1. Data Hasil Percobaan Analisa Saringan Pasir .....................................................49
Tabel 4.2. Data Hasil Percobaan Analisa Kelembapan Pasir ...............................................50
Tabel 4.3. Data Hasil Percobaan Analisa Resapan Pasir .....................................................51
Tabel 4.4. Data Hasil Percobaan Berat Jenis Pasir ..............................................................52
Tabel 4.5. Data Hasil Percobaan Berat VolumePasir ..........................................................53
Tabel 4.6. Data Hasil Percobaan Pengembangan Volume Pasir ..........................................54
Tabel 4.7. Data Hasil Percobaan Kebersihan Pasir Terhadap Lumpur
(secarabasah) ......................................................................................................55
Tabel 4.8. Data Hasil Percobaan Konsistensi normal semen Portland ................................56
Tabel 4.9. Data Hasil Percobaan Konsistensi Normal Semen Portlannd .............................57
Tabel 4.10. Data Hasil Percobaan Berat Jenis Semen ........................................................57
Tabel 4.11. Data Hasil Percobaan Berat Volume Semen .....................................................58
Tabel. 4.12. Komposisi Campuran Beton Ringan Celullar ..................................................59
Tabel 4.13. Data hasil tes kuat tekan Mortar Normal ..........................................................67
Tabel 4.14. Data hasil tes kuat tekan Mortar tanpa SP dengan 25% Foam ..........................70
Tabel 4.15. Data hasil tes kuat tekan tanpa SP dengan 50% Foam ......................................72
Tabel 4.16. Data hasil tes kuat tekan Mortar tanpa SP dengan 75% Foam ..........................74
Tabel 4.17. Data hasil tes kuat tekan Mortar 0,3% SP dengan 0% Foam ............................76
Tabel 4.18. Data hasil tes kuat tekan Mortar 0,3% SP dengan 25% Foam ..........................78
Tabel 4.19. Data hasil tes kuat tekan Mortar 0,3% SP dengan 25% Foam ..........................80
Tabel 4.20. Data hasil tes kuat tekan Mortar 0,3% SP dengan 75% Foam ..........................82
Tabel 4.21. Data hasil tes kuat tekan Mortar 0,6% SP dengan 0% Foam ............................84
Tabel 4.22. Data hasil tes kuat tekan Mortar 0,6% SP dengan 25% Foam ..........................86
Tabel 4.23. Data hasil tes kuat tekan Mortar 0,6% SP dengan 50% Foam ..........................88
Tabel 4.24. Data hasil tes kuat tekan Mortar 0,6% SP dengan 75% Foam ..........................90

13
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

Tabel 4.25. Data hasil tes kuat tekan Mortar 0,96% SP dengan 0% Foam ......................... 91
Tabel 4.26. Data hasil tes kuat tekan Mortar 0,96% SP dengan 25% Foam ....................... 93
Tabel 4.27. Data hasil tes kuat tekan Mortar 0,96% SP dengan 50% Foam ....................... 95
Tabel 4.28. Data hasil tes kuat tekan Mortar 0,96% SP dengan 75% Foam ....................... 97
Tabel 4.29. Data hasil tes kuat tekan Mortar 1,44% SP dengan 0% Foam ......................... 99
Tabel 4.30. Data hasil tes kuat tekan Mortar 1,44% SP dengan 25% Foam ..................... 101
Tabel 4.31. Data hasil tes kuat tekan Mortar 1,44% SP dengan 50% Foam ..................... 103
Tabel 4.32. Data hasil tes kuat tekan Mortar 1,44% SP dengan 75% Foam ..................... 105

14
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pembangunan dalam bidang teknik sipil untuk saat ini mengalami


peningkatan yang sangat pesat. Hal ini terbukti dengan adanya banyak
pembangunan di negara ini, misalnya pembangunan gedung, pembangunan
jembatan, tower, jalan raya, jalan tol maupun pembangunan konstruksi lain.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang konstruksi dapat
dijadikan landasan pemikiran untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan
dalam bidang konstruksi.
Beton menjadi salah satu bahan yang diminati dalam pembuatan struktur
bangunan. Dikarenakan beton memiliki banyak kelebihan, diantaranya harga
yang relatif murah, memiliki kuat tekan yang tinggi, bentuknya yang dapat
disesuaikan dengan keinginan, ketahanan yang baik terhadap cuaca dan
lingkungan sekitar. Berbagai penelitian tentang beton telah banyak dilakukan
sebagai upaya penyempurnaan fungsi dan kekuatan dari struktur beton.
Penyempurnaan beton dapat ditinjau dari berat sendiri beton yang merupakan
salah satu bagian terbesar yang berpengaruh terhadap beban struktur bangunan
itu sendiri. Berat jenis beton yang tinggi yaitu sekitar 2400 , akan berpengaruh
terhadap pembebanan struktur bangunan itu sendiri. Sehingga perlu dilakukan
cara untuk mengatasinya yaitu dengan pembuatan beton ringan. Berdasarkan SNI
03-2847-2002, beton dapat digolongkan sebagai beton ringan jika beratnya
kurang dari 1900 kg/m3.
Salah satu bentuk inovasi dalam bidang konstruksi adalah teknologi
beton ringan selular (cellular lightweight concrete) beton ringan selular dapat
diaplikasikan untuk berbagai bahan konstruksi salah satunya adalah untuk bahan
bata ringan, panel lantai, dinding pelat ataupun kepentingan material konstruksi
yang lain. Bata ringan merupakan material pengganti bata konvensional karena
bata konvensional dianggap menimbulkan beban cukup tinggi yang dapat
mempengaruhi dimensi struktural suatu konstruksi.
Material penyusun beton ringan celular (cellular lightweight concrete)
antara lain foam (busa), semen, pasir, air dan bahan tambah lainya yang
diperlukan dalam pembuatan beton ringan selular (cellular lightweight concrete).
Proses pembuatan beton ringan selular (celullar lightweight concrete) harus
dilakukan dengan metode praktis dan mudah agar dalam proses pembuatan tidak

15
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

memakan banyak biaya dan waktu pengerjaan. Bahan tambah lainya berupa
Superplasticizer.
Superplasticizer adalah zat-zat polymer organik yang dapat larut dalam
air yang telah dipersatukan dengan menggunakan proses polymerisasi yang
komplek untuk menghasilkan molekul-molekul panjang dari massa molecular
yang tinggi. Molekul-molekul panjang ini akan membungkus diri mengelilingi
partikel semen dan memberikan pengaruh negatif yang tinggi sehingga antar
partikel semen akan saling menjauh dan menolak. Hal ini akan menimbulkan
pendispersian partikel semen sehingga mengakibatkan keenceran adukan dan
meningkatkan workabilitas. Perbaikan workabilitas ini dapat dimanfaatkan untuk
menghasilkan beton dengan workability yang tinggi atau menghasilkan beton
dengan kuat tekan yang tinggi.
Variasi penggunaan foam dengan campuran superplasticizer dapat
mengurangi berat volume pada beton ringan selular (cellular lightweight
concrete) dan meningkatkan mutu beton ringan selullar. Penelitian ini bertujuan
untuk menemukan komposisi optimum dengan penggunaan superplasticizer
sebagai bahan tambah beton ringan selular.

1.2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengaruh penambahan foam terhadap kuat tekan beton ringan


selular (cellular lightweight concrete)?
2. Bagaimana pengaruh penambahan superplasticizer terhadap kuat tekan
beton ringan selular (cellular lightweight concrete) ?
3. Berapa persentase optimum penggunaan superplasticizer sebagai bahan
tambah campuran beton ringan selular?
4. Bagaimana hubungan berat jenis terhadap kuat tekan?

1.3. Tujuan

1. Untuk megetahui pengaruh penambahan variasi foam terhadap kuat tekan


beton ringan selular (cellular lightweight concrete)
2. Untuk mengetahui pengaruh penambahan superplasticizer terhadap kuat
tekan beton ringan selular (cellular lightweight concrete
3. Untuk mengetahui presentase optimum penggunaan superplasticizer
sebagai bahan tambah campuran beton ringan selular.
4. Untuk mengetahui korelasi antara berat jenis terhadap kuat tekan.

16
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

1.4. Manfaat

1. Sebagai alternatif bahan material baru dalam pelaksanaan konstruksi pada


bangunan sipil.
2. Sebagai inovasi baru dalam pengembangan material beton ringan selular
untuk kebutuhan dunia kosnstruksi bangunan sipil
3. Sumber literatur baru untuk pengembangan teknologi beton ringan selular
selanjutnya.

1.5. Batas Masalah

Penelitian ini dapat dilakukan lebih fokus dan tidak menyimpang dari
tujuan yang semula direncanakan, sehingga mempermudah mendapatkan data
dan informasi yang diperlukan, maka penulis menetapkan batasan masalah yang
hanya berkaitan dengan :
1. Persyaratan pengujian kuat tekan yang digunakan adalah SNI 03-6825-2002
tentang kuat tekan mortar semen portland.
2. Penambahan variasi foam pada beton ringan selular (cellular lightweight
concrete) sebanyak 0 % foam, 25% foam, 50% foam, 75% foam.
3. Penambahan bahan tambah admixture superpasticizer pada beton ringan
selular (cellular lightweight concrete) sebanyak 0%, 0,3%, 0,6%, 0,96%,
1,44%
4. Semen yang digunakan Semen Portland type 1.
5. Pasir yang digunakan sebagai agregat halus adalah pasir lumajang.
6. Aturan yang digunakan mencangkup acuan pada :
 SNI 03-2847-2002 (Tata Cara Perhitungan Strukur Beton Untuk
Bangunan Gedung)
 SNI 03-3402-2008 (Cara Uji Berat Isi Beton Ringan Struktural)
 SNI 03-0349-1989 (Bata Beton untuk Pasangan Dinding)
 SNI 03-6825-2002 (Metode Pengujian Kekuatan Tekan Mortar
Semen Portland Untuk Pekerjaan Sipil)
 SNI 03-3449-2002 (Tata Cara Rencana Pembuatan Campuran
Beton Ringan dengan Agregat Ringan)
 SNI 15-2049-2004 (Semen Portland)
 SNI 03-6820-2002 (Spesifikasi Agregat Halus Untuk Pekerjaan
Adukan dan Plesteran dengan Bahan Dasar Semen).
 ASTM C869 (Standard Spesification for Foaming Agents for
Use in Producing Cellular Concrete).

17
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

 ASTM C796 (Standard Test Method for Foaming Agents for Use
in Producing Cellular Concrete Using Preformed Foam)
7. Pengujian beton ringan selular dilakukan pada umur 28 hari.

18
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Beton

Beton banyak dipakai secara luas sebagai bahan bangunan. Bahan


tersebut diperoleh dengan cara mencampurkan semen portland, air dan agregat
(kadang-kadang ditambah bahan campuran beton yang bervariasi mulai dari
bahan kimia tambahan, serat sampai bahan buangan non-kimia) pada
perbandingan tertentu dan campuran tersebut apabila dituangkan dalam
cetakan kemudian dibiarkan akan mengeras seperti batuan (Tjokrodimulyo,K.,
1996).
Beton adalah campuran antara semen portland atau semen hidrolik yang
lain, agregat halus, agregat kasar dan air, dengan atau tanpa bahan tambahan
yang membentuk massa padat (SNI-03-2847-2002). Beton Normal adalah
beton yang mempunyai berat satuan 2200-2500 kg/m3 dan dibuat
menggunakan agregat alam yang dipecah atau tanpa dipecah (SNI 03-2847–
2002), dan beton merupakan fungsi dari bahan penyusunnya yang terdiri dari
bahan semen hidrolik (portland cement), agregat kasar, agregat halus, air dan
bahan tambah (admixture atau additive) (Mulyono,T., 2003).
Seiring dengan penambahan umur, beton akan semakin mengeras dan
akan mencapai kekuatan rencana (f’c) pada usia 28 hari. Kekuatan tekan
merupakan salah satu kinerja utama beton. Kekuatan tekan adalah kemampuan
beton untuk dapat menerima gaya per satuan luas (Tri Mulyono, 2004). Nilai
kekuatan beton diketahui dengan melakukan pengujian kuat tekan terhadap
benda uji silinder ataupun kubus pada umur 28 hari yang dibebani dengan
gaya tekan sampai mencapai beban maksimum. Beban maksimum didapat dari
pengujian dengan menggunakan alat compression testing machine.
Nilai kuat tekan beton relatif lebih tinggi dibandingkan dengan kuat
tariknya, dan beton merupakan bahan yang bersifat getas. Kuat tarik yang
dimiliki beton hanya berkisar antara 9-15% dari kuat tekannya, karena itu
sering kali dalam perencanaan kuat tarik beton dianggap sama dengan nol
(Dipohusodo,I., 1994).

19
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

2.1.1. Kelebihan dan Kelemahan Beton

1. Kelebihan dalam pemakaian bahan beton untuk struktur bangunan


dibandingkan dengan bahan bangunan lainnya adalah:
a. Beton mudah dibentuk sesuai dengan keinginan sehingga dapat
menghasilkan bentuk yang beragam, mulai dari pelat, balok, kolom.
b. Bahan-bahan pembentuk beton mudah didapat.
c. Mudah dalam perawatannya.
d. Beton menawarkan kemampuan tinggi dan harga yang relatif rendah.
e. Dibandingkan dengan bahan lain, beton memiliki usia layan yang
sangat panjang.
f. Mempunyai kuat tekan yang relatif tinggi dibandingkan bahan lain.
g. Beton bertulang mempunyai ketahan yang tinggi terhadap api dan air,
bahkan merupakan struktur terbaik untuk bangunan yang banyak
bersentuhan dengan air. Pada peristiwa kebakaran dengan intensitas
rata-rata batang-batang struktur dengan ketebalan penutup beton yang
memadai sebagai pelindung tulangan hanya mengalami kerusakan
pada permukaannya saja tanpa mengalami keruntuhan.
h. Keahlian buruh yang dibutuhkan untuk membangun konstruksi beton
bertulang lebih rendah bila dibandingkan dengan bahan lain seperti
baja struktur.
2. Kelemahan beton sebagai suatu bahan struktur bangunan adalah:
a. Beton mempunyai kuat tarik yang sangat rendah, sehingga
memerlukan penggunaan tulangan tarik.
b. Selama proses pengerasan campuran beton, kelembaban beton harus
dipertahankan untuk mendapatkan hasil yang direncanakan. Fungsi
dari air adalah untuk mempermudah dalam proses pencampuran beton,
tetapi jika kelebihan air akan menimbulkan banyak pori-pori pada
beton sehingga hasilnya kekuatan beton akan berkurang.
c. Beton tidak selamanya berkerja efektif di dalam struktur beton
bertulang, hanya bagian yang tertekan saja yang efektif berkerja,
sedangakan di bagian yang tertarik tidak berkerja secara efektif hanya
merupakan beban mati yang tidak bermanfaat.
d. Beton bertulang memerlukan bekisting untuk menahan beton tetap
ditempatnya sampai beton tersebut mengeras, selain itu penopang atau
penyanggah sementara diperlukan untuk menjaga agar bekisting tetap
berada pada tempatnya.

20
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

2.2. Bata Ringan

Batu bata ringan atau yang biasa di sebut foamed concrete merupakan
bahan yang terbuat dari mortar yang dicampur dengan foam agents dengan
melakukan control terhadap campuran foam menjadikan densitas dari bata ringan
yang berada diantara 500-1600 kg/m3 (Jitchaiyaphum,K., 2011).
Batu bata ringan merupakan material yang mempunyai fungsi seperti
batu bata merah namun dibuat dengan sistem yang lebih modern bata ringan juga
diartikan sebagai material yang menyerupai beton dan memiliki sifat kuat tahan
air dan api, awet (durrable) Ghoritman.dkk, 2011:2. Bata ini cukup ringan, halus
dan memiliki tingkat kerataan permukaan yang baik, bata ringan diciptakan
tujuan memperingan beban struktur dari sebuah bangunan konstruksi,
mempercepat pelaksanaan, serta meminimalisir material yang terjadi pada proses
pemasangan pada dinding berlangsung. Kelebihan bata ringan yang lainnya
adalah biaya yang harus dikeluarkan jauh lebih irit dan hemat. Hal ini dapat
terjadi karena pemakaian semen maupun pasir untuk perekatnya tidak begitu
banyak seperti batu bata biasa. Waktu yang digunakan untuk proses pengerjaan
juga lebih singkat dan cepat selain penghematan dalam material dan waktu
penggunaan material bata ringan ini juga dapat menghemat penggunaan sumber
daya manusia karena pengerjaan bata ringan yang relatif cepat menjadikan biaya
atau cost untuk pekerja lebih sedikit dibandingkan dengan bata konvensional.
Keduanya didasarkan pada gagasan yang sama yaitu menambahkan gelembung
udara kedalam mortat akan mengurangi berat beton yang dihasilkan secara drastis
dalam SNI 03-0349-1989.

2.3. Beton Ringan

Beton Ringan (Lightweight Concrete) adalah beton yang mengandung


agregat ringan yang mempunyai berat isi tidak lebih dari 1900 kg/m3
(Mulyono,T., 2003). Beton ringan dibuat dengan menggunakan agregat ringan
(keadaan kering dan gembur mempunyai berat 1100 kg/m3 atau kurang ) atau
dikombinasikan dengan agregat normal sedemikian rupa sehingga dihasilkan
beton dengan berat isi yang lebih kecil/lebih ringan dari pada beton normal. Beton
ringan digunakan terutama untuk mengurangi berat struktur itu sendiri dan
mengurangi sifat penghantaran panasnya.
Menurut Tjokrodimuljo,K (2007) Beton ringan mempunyai berat jenis
kurang dari 1800 kg/m3 sedangkan beton normal mempunyai berat jenis 2400
kg/m3 . Pada dasarnya, beton ringan diperoleh dengan cara penambahan pori-pori

21
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

udara kedalam campuran betonnnya. Oleh karena itu pembuatan beton ringan
dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut:
a. Dengan membuat gelembung-gelembung gas/udara dalam adukan semen,
dengan demikian akan terjadi banyak pori-pori udara di dalam betonnya
b. Dengan menggunakan agregat ringan, misalnya tanah liat bakar dan batu
apung. Dengan demikian beton yang terjadi pun akan lebih ringan dari
beton normal
c. Pembuatan beton tidak dengan butir-butir agregat halus. Dengan
demikian beton ini dinamakan “beton non pasir” dan hanya dibuat dari
semen dan agregat kasar saja (dengan butiran agregat kasar sebesar 20-10
mm), mempunyai pori-pori yang hanya berisi udara (semula terisi oleh
butir agregat halus)
Berdasarkan (ACI 213 R-79 dalam Yanuar,Y.,1997) definisi beton
agregat ringan struktural (Struktural Lightweight Agregat Concrete) adalah beton
dengan kuat tekan minimal pada sampel silinder umur 28 hari sebesar psi (17,24
Mpa) dan berat satuan kering udaranya tidak lebih dari 115 pcf (1850 kg/m3).
Menurut Neville (1975), beton ringan dilihat dari berat jenisnya dapat
dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok, yaitu:
a. Beton ringan dengan berat jenis antara 300-800 kg/m3 yang biasanya
dipakai sebagai bahan isolasi.
b. Beton ringan dengan berat jenis antara 800-1400 kg/m3 yang dipakai
untuk struktur ringan.
c. Beton ringan dengan berat jenis antara 1400-2000 kg/m3 yang dapat
dipakai untuk struktur sedang.
Pemakaian beton ringan menurut Gambhir (1986) dalam bangunan
diantaranya untuk:
a. Dinding tembok struktural, yaitu dinding tembok yang menahan beban.
Beton ringan yang dipakai untuk ini tentu saja beton ringan yang
mempunyai kuat tekan cukup tinggi.
b. Tembok penyekat antar ruang dalam suatu gedung, biasanya berupa
panel-panel beton bertulang.
c. Dapat dipakai sebagai beton tuang ditempat pada struktur komposit
antara plat lantai/atap beton ringan dan balok beton bertulang biasa.
d. Sebagai dinding isolasi pada gedung-gedung, terutama pada bangunan
perindustrian.
Menurut Murdock,L.J & Brook,K.M (alih bahasa: Stepanus Hendarko,
1999) beton ringan mempunyai berat jenis 1850 kg/m3 , dan penggunaan
agregat ringan dapat menghasilkan kekuatan beton lebih besar dari 30 Mpa.

22
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

Pembentukan beton ringan dapat dilakukan dengan membuat rongga udara


dalam beton dengan menghilangkan agregat halus, atau pembentukan udara
dalam pasta semen dengan menambahkan beberapa bahan yang menyebabkan
busa atau kedua cara tersebut dapat dikombinasikan. Beton ringan bukan saja
diperhitungkan karena beratnya yang ringan, tetapi juga karena isolasi suhu
yang tinggi dibandingkan dengan beton biasa. Umumnya pengurangan
kepadatan diikuti dengan kenaikan isolasi suhu, meskipun terdapat penurunan
kekuatan. Hubungan antara kepadatan dan konduktifitas panas dapat dilihat
pada Gambar 2.1.

Gambar 2.1. Hubungan antara kepadatan dan konduktifitas panas

Sumber : Murdock,L.J & Brook,K.M (alih bahasa: Stepanus Hendarko, 1999)

Gambar 2.1. Konduktivitas suhu beton ringan yang dikorelasi terhadap kadar
air satu persen volume terhadap berat jenis kering

Batasan untuk pengambilan ukuran maksimal berat jenis dari beton ringan yang
diambil untuk penelitian ini adalah 2000 kg/m3

2.3.1. Sifat dan Karakteristik Beton Ringan

Menurut Gambhir (1986), beton ringan mempunyai sifat-sifat


positif sebagai berikut:
a. Ringan. Berat jenis beton biasa sekitar 2400 kg/m3, sedangkan berat
jenis beton ringan antara 300-1800 kg/m3. Beton yang tidak begitu

23
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

ringan dipakai untuk struktur ringan sedangkan beton yang sangat


ringan digunakan sebagai bahan isolasi.
b. Tidak menghantarkan panas. Nilai isolasi yang dimiliki beton ini
sebesar 3 sampai 6 kali bata atau sekitar 10 kali beton biasa.
Dinding tembok dengan tebal 200 mm yang berasal dari beton
ringan dengan berat jenis 800 kg/m3, mempunyai tingkat isolasi
yang sebanding dengan dinding bata tebal 400 mm dengan berat
jenis 1600 kg/m3
c. Tahan api. Beton ringan mempunyai sifat yang cukup baik dalam
menahan api/kebakaran. Sifat beton ringan yang tidak baik dalam
menghantarkan panas membuat beton ringan itu sangat baik untuk
melindungi bagian struktur jika terdapat api yang membakar beton
ini.
d. Kurang baik dalam meredam suara. Beton ini kurang padat seperti
beton biasa sehingga tidak begitu bagus dalam menghambat suara.
e. Mudah dikerjakan. Kerusakan pada suatu bagian dapat diperbaiki
dengan mudah tanpa menyebabkan kerusakan pada bagian struktur
lainnya. Perlakuan pada beton ini lebih mudah daripada beton biasa
dalam hal pemotongan, pengeboran dan lain-lain.
f. Keawetannya tidak cukup tinggi. Karena beton ringan biasanya
bersifat tidak kedap air, maka beton ringan ini dapat mencegah
terjadinya karat pada baja tulangan sebagaimana terjadi pada beton
biasa. Oleh karena itu baja tulangan yang dipakai perlu diberi
lapisan khusus untuk mencegah terjadinya korosi.
g. Kecepatan pembuatan. Beton ringan ini dapat dengan mudah
diproduksi di pabrik. Sehingga dengan kemudahan ini maka ada
kemungkinan dalam perancangan struktur dengan konsep koordinasi
modul, lebih cepat dalam proses pembuatannya.

Menurut Tanudjaja,H (1997) dalam penelitian tesisnya mengatakan:


a. Berat isi beton keras menggunakan agregat kasar ringan dari lempung
(ALWA) berkisar antara 1750-1850 kg/m3 sehingga dapat
dikategorikan sebagai beton ringan.
b. Perolehan nilai kuat tekan silinder beton sebesar 29,50 Mpa pada fas
0,25 dan slump 7 cm tanpa superplasticizer ; kuat tekan 31,47 Mpa
pada fas 0,29 dan slump 23 cm dengan 2% superplasticizer ; kuat
tekan 34,39 Mpa pada fas 0,30 dan slump 9 cm tanpa
superplasticizer ; kuat tekan 32,64 Mpa pada fas 0,35 dan slump 10

24
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

cm tanpa superplasticizer ; kuat tekan 28,83 Mpa pada fas 0,40 dan
slump 9,5 cm tanpa superplasticizer (seluruhnya pada umur beton
28 hari).
Menurut Rossignolo et.al (2003) dalam E. Yas¸ar Æ Y. Erdog˘an (2008)
melaporkan tentang penelitiaan mereka mengenai pembuatan beton ringan
(LWC) menggunakan tanah lempung dengan variasi semen antara 440-710 kg/m3.
Mereka mengidentifikasikan kekuatan beton pada usia 28 hari akan dicapai kuat
tekan yang bervariasi antara 39,5-53,6 Mpa dan kepadatan kering antara 1,46-1,6
mg/m3, dengan contoh benda uji silinder yang dapat dilihat pada Gambar 2.2.

Sumber : E. Yas¸ar Æ Y. Erdog˘an (2008)


Gambar 2.2. Benda uji LWC menggunakan agregat lempung

2.4. Beton Ringan Selular (Cellular Lightweight Concrete)


Bata ringan CLC adalah beton selular yang mengalami proses curing secara
alami, CLC adalah beton konvensional yang mana agregat kasar (kerikil) digantikan
oleh udara, dalam prosesnya mengunakan busa organik yang sangat stabil dan tidak
ada reaksi kimia ketika proses pencampuran adonan, foam/busa berfungsi sebagai
media untuk membungkus udara.
Pabrikasi dan peralatan yang digunakan untuk menghasilkan CLC juga standard,
sehingga produksi dengan mudah dapat pula diintegrasikan ke dalam pabrikasi beton
konvensional. Hanya pasir, semen, air dan foam yang digunakan dan kepadatan
yang didapatkan dapat disesuaikan mulai dari 350 sampai 1.800 kg / m³ dan
kekuatan dapat juga dicapai dari serendah 1,5 sampai lebih 30 N / mm ². Pada
gelembung udara didalam beton benar-benar terpisah satu sama lain sehingga
penyerapan air jauh lebih sedikit dan baja tidak perlu di lapisi lapisan anti korosi,
beton dengan kepadatan diatas 1.200 kg/ juga tidak memerlukan plaster, seperti
AAC hanya cukup di cat saja. Penyerapan air lebih rendah dari pada di AAC dan
masih cukup baik di bandingkan dengan beton konvensional. Beton Ringan Selular
(Cellular Lightweight Concrete) sama halnya dengan beton konvensional kekuatan
akan bertambah seiring dengan waktu melalui kelembaban alamiah pada tekanan

25
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

atmosfer saja. Meskipun tidak mempunyai berat yang ringan seperti halnya AAC,
CLC tetap menawarkan penurunan berat jenis yang cukup besar dibandingkan
dengan beton konvensional termal 500% lebih tinggi dan tahan api. Karena sangat
praktis maka Beton Ringan Selular (Cellular Lightweight Concrete) mempunyai
banyak ruang lingkup pemanfaatan mulai dari isolasi atap rumah dengan kepadatan
mulai dari 350 kg/m3 sampai dengan produksi panel dan lantai beton dengan
kepadatan 1800 kg/m3 menurut ASTM C869 (Standart Spesification for foaming
agents use and making preformed foam for cellular concrete) standart kuat tekan
pada bata ringan adalah harus lebih besar dari 1,4 Mpa dengan nilai penyerapan air
water absorption maksimum 25%.

2.5. Material Penyusun Beton Ringan Selular

Untuk mendapatkan Beton Ringan Selular dengan kualitas yang bagus


maka harus memperhatikan material penyusunya. Material penyusun Beton Ringan
Seluler sangat berpengaruh terhadap kualitas bata ringan yang akan di hasilkan
nantinya. Material penyusun Beton Ringan Seluler antara lain :

2.5.1. Semen Portland


Semen portland adalah semen hidrolis yang dihasilkan dengan cara
mengiling klinker semen portland terutama yang terdiri atas kalsium silikat yang
bersifat hidrolis dan digiling bersama sama dengan bahan tambahan berupa satu atau
lebih bentuk kristal senyawa sulfat SNI 15-2049-1994. Portland cement merupakan
bahan pengikat utama untuk adukan beton dan pasangan batu yang digunakan untuk
menyatukan bahan menjadi satu kesatuan yang kuat. Jenis atau tipe semen yang
digunakan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kuat tekan beton, dalam
hal ini perlu diketahui tipe semen yang distandardisasi di Indonesia. Komposisi
penyusun semen dapat dilihat pada tabel 2.1.
Tabel 2.1. Tabel Komposisi Semen
Jenis Semen PCI PPC PCC
AL2O3 (%) 5,49 8,76 7,40
CaO (%) 65,21 58,66 57,38
SiO2 20,92 23,13 23,04
Fe2O3 3,78 4,62 3,36
Kehalusan 4,00 5,00 2,00
Berat Isi (kg/l) 1,29 1,19 1,15
Sumber : I Made, 2009:65

26
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

Semen akan berbentuk masakoloidal jika dicampur dengan air. Plastisitas


semen semakin lama semakin hilang dan semakin lama semakin keras. Fungsi utama
semen adalah sebagai pengikat pada campuran beton dan menjadikan campuran
beton lebih keras. Penggunaan semen mempunyai kadar masing-masing dalam
setiap campuran beton sesuai dengan kebutuhan. Dengan SNI 15-2049-2004
menurut tinjauan pemakaian semen portland dibagi menjadi 5 jenis yaitu :
1. Jenis I : untuk konstruksi pada umumnya dimana tidak diminta
persyaratan khusus seperti yang disyaratkan pada jenis jenis
lainnya.
2. Jenis II : untuk konstruksi pada umumnya terutama sekali bila di
syaratkan agak tahan terhadap sulfat dan panas hidrasi yang
sedang.
3. Jenis III : untuk konstruksi yang menuntut kekuatan awal yang tinggi.
4. Jenis IV : untuk konstruksi-konstruksi yang menuntut panas hidrasi
rendah.
5. Jenis V : untuk konstruksi-konstruksi yang menuntut persyaratan sangat
tahan terhadap sulfat.

2.5.2. Agregat Halus


Menurut SNI 03-6820-2002, Agregat Halus adalah agregat dengan besar
butir maksimum 4,76 mm berat dari alam atau hasil olahan sebagai salah satu
material pokok yang pentting dalam pembuatan beton maka agregat halus harus
memenuhi beberapa peryaratan teknik. Menurut SNI 03-6820-2002, agregat halus
yang akan digunakan dalam campuran beton harus memenuhi beberapa
persyaratan sebagai berikut :
1. Syarat bentuk dan ukuran
Bentuk dan ukuran agregat untuk plesteran harus memenuhi :
a. Agregat halus alami hasil disintegrasi batu alam.
b. Agergat halus hasil olahan diproses khusus sehingga bentuk dan
ukuran sesuai dengan persyaratan yang di tetapkan dalam SNI
03-6820-2002 ayat 2.1.3.
c. Agregat yang berbutir bulan dan berukuran seragam tidak boleh
digunakan.
2. Unsur Perusak
Unsur perusak yang terkandung dalam agregat harus dibatasi sebagai
berikut :
a. Partikel yang mudah pecah maksimum 1,0 %.
b. Tidak mengandung zat organik.

27
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

c. Partikel ringan yang terapung pada cairan dengan berat jenis 2,0
maksimum 0,5% .
d. Kadar lumpur maksimum 5%.
e. Bebas dari kotoran yang (dapat merusak warna).
3. Sifat fisik
Sifat fisik aggregat halus yang akan digunakan dalam campuran
beton harus memenuhi beberapa syarat antara lain sebagai berikut :
a. Gradasi agregat untuk lapisan 1 dan lapisan 2 sesuai pada
Tabel 2.2. Gradasi Agregat Untuk Adukan

Sumber : SNI 03-6820-2002


b. Besar butir yang tertinggal diantara saringan yang berurutan
tersebut pada tabel 2.3, butiran 1 diatas harus tidak lebih dari 50
%: ayakan antara No. 50 dan No. 100 tidak lebih dari 25%.
c. Bila nilai modulus kehalusan bervariasi lebih dari 0,2 dari nilai
yang diambil untuk pemilihan prosorsi adukan, agreat tidak
boleh dipakai tanpa melakukan pengaturan proopordi kembali.

2.5.3. Air

Air merupakan material yang berfungsi untuk menyatukan semen dan


pasir. Air adalah bahan dasar pembuatan beton yang paling murah. Fungsi air dalam
pembuatan beton untuk membuat semen bereaksi dan sebagai bahan pelumas antara
butir butir agregat.
Untuk membuat semen beraksi hanya dibutuhkan air sekitar 25% -30%
dari berat semen. Tetapi pada kenyataan dilapangan apabila faktor air semen atau
berat air dibagi berat semen kurang dari 03 maka adukan sulit dikerjakan. Sehingga
umumnya faktor air semen lebih dari 04 yang mana terdapat kelebihan air yang tidak
bereaksi dengan semestinya. Kelebihan air ini lah yang berfungsi sebagai pelumas
agrerat. Berdasarkan Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia (PUBI-1982)
pada pasal 4.

28
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

Persyaratan air yang boleh digunakan untuk membuat beton antara lain
adalah :
1. Air harus bersih
2. Tidak mengandug banyak lumpur, minya dan bahan terapung
lainnya
3. Tidak mengandung bahan yang tersuspensi lebih dari 2 gram/liter
4. Tidak mengandung garam yang mudah larut dan merusak beton
5. Semua air yang mutu nya meragukan harus diteliti terlebih dahulu.

2.5.4. Foam Agent

Menurut Husin dan Setiaji yang dikutip Suryani (2015:11) Foam Agent
adalah bahan material yang menyusun batu bata ringan, dengan ciri-ciri bahan tidak
berwarna dan berupa gel yang dihasilkan surfaktan busa dari foam agent ini dapat
dihasilkan dengan alat foam generator. Foam memiliki daur gugus diantaranya yaitu
gugus liofil dan gugus liofob, untuk gugus liofil memiliki rantai carbon pendek
misalnya gugus klorida sedangkan gugus liofob merupakan ikatan yang memiliki
rantai ikatan karbon panjang, minimal 10 atom karbon. Dalam pelarut air, gugus
liofil dikenal sebagai gugus hidrofil dimana gugus liofil dapat menarik molekul air
sedangkan gugus liofob dikenal juga dengan sebutan gugus hidrofop yang tidak
dapat menarik molekul air cenderung menagrah keudara. Berikut adalah gambar
bentuk busa yang digunakan dalm pembuatan beton ringan selular.

Gambar 2.3. Foam agent

2.5.5. Bahan Tambah


Menurut Mulyono (2004:117) Bahan Tambah Admixture adalah bahan
bahan yang di tambahkan kedalam campuran beton pada saat atau selama
pencampuran berlangsung admixture atau bahan tambah di definisikan dalam
Standard Definitions of Terminology Relating to Concrete and Concrete
Aggretation (ASTM C125-1995:61) dan dalam Cement dan Concrete Terminology
(ACI SP-19) adaalah sebagai material selain air agregat dan semen hidroloik agregat

29
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

yang dicampurkan dalam beton atau mortar yang ditambahkkan sebelum atau
selama pengadukan berlangsung. Bahan tambah ini berfungsi untuk memodifikasi
sifat dan karakteristikdari beton misalnya untuk dapat dengan mudah dikerjakan,
penghematan atau untuk tujuan lain seperti penghematan energi.
(Mulyono,2004:117).
Jenis-jenis bahan tambah menurut Nugraha dan Antoni (2007:84) adalah
sebagai berikut :
1. Jenis A : Mengurangi air (Water Reducer)
2. Jenis B : Memperlambat Pengikatan (Retarder)
3. Jenis C : Mempercepat Pengikatan (Accelator)
4. Jenis D : A+B (Water Reducer dan Retarder)
5. Jenis E : A+C (Water Reducer dan Accelator)
6. Jenis F : Superplasticizer (Water Reducer dan High Range)
7. Jenis G : Water Reducer, High Range dan Retarder
8. Serta bahan tambah yang berasal dari mineral alami seperti fly ash,
kapur, slag dan lain-lain.

2.5.6. Superplasticizer

Penggunaan superplasticizer mulai dikembangkan di Jepang dan Jerman


pada tahun 1960-an dan menyusul kemudian di Amerika Serikat pada 1970-an.
Superplasticizer adalah polimer linear yang mengandung sulfonic acid (asam
sulfonat), yang secara umum terbagi menjadi 4 jenis/kelompok :

 Sulfonated melamine-formaldehyde condensates (SMF)


 Sulfonated naphthalene-formaldehyde condensates (SNF)
 Modified lignosulfonates (MLS)
 Polycarboxylate derivatives, misal jenis polycarbonix ether (PCE).

Superplasticizer tersusun atas asam sulfonat yang berfungsi menghilangkan


gaya permukaan pada partikel semen sehingga lebih menyebar, melepaskan air
yang terikat pada kelompok partikel semen, untuk menghasilkan
viskositas/kekentalan adukan pasta semen atau beton segar yang lebih rendah.

30
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

Berikut adalah komposisi superplasticizer :

Tabel 2.3. Kimia Superplasticizer

Tabel kimia superplasticizer (Rixom and Maivaganam, 2003)

Efek superpasticizer pada beton segar yang dimanfaatkan adalah kemampuannya


untuk :
 meningkatkan slump dan workability (slump hingga 23 cm)
 mengurangi pemakaian air
 mengurangi pemakaian semen
Secara umum tujuan yang ingin dicapai dengan penggunaan superplasticizer
adalah untuk :
 mencapai posisi pengecoran yang sulit melakukan pemadatan dengan
vibrator karena dapat menghasilkan beton segar yang dapat mengalir dengan
lebih baik dengan slump hingga 23 cm.
 menghasilkan beton mutu tinggi dengan mengurangi air sehingga faktor air
semen yang merupakan faktor utama penentu mutu beton dapat
diminimalkan sekecil mungkin, sehingga hanya air yang diperlukan untuk
reaksi hidrasi semen saja yang digunakan.
 menghasilkan beton dengan permeabilitas yang lebih rendah (lebih kedap
air) dengan pengurangan pemakaian air dan kemampuan menyebarkan

31
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

partikel semen dalam adukan beton segar, dapat menghasilkan kepadatan


beton yang lebih baik sehingga lebih kedap air.
 menghasilkan beton yang setara mutunya dengan faktor air semen yang
lebih kecil, sehingga pemakaian semen menjadi lebih sedikit namun
pemakaian untuk tujuan ini tidak terlalu sering digunakan, karena jumlah
semen minimum yang disyaratkan untuk beton tertentu harus dipenuhi.
Kemampuan superplasticizer untuk meningkatkan slump beton segar tergantung
pada :
 jenis, takaran dan waktu penambahan superpasticizer
 faktor air semen dan jumlah semen yang digunakan dalam adukan beton
segar

Superplasticizer dapat digunakan untuk hampir semua jenis semen.


Takaran penggunaan superplasticizer harus mengikuti rekomendasi dari produsen,
yang dapat dilihat pada brosur teknis atau panduan pemakaian secara umum
penggunaannya pada beton normal adalah 1-3 liter per m³ beton segar untuk tujuan
meningkatkan workability (dapat dicampurkan di lokasi proyek sebelum penuangan
beton segar). Penggunaan untuk mengurangi pemakaian air dapat dilakukan dengan
takaran 5-20 liter per m³ beton segar namun hal ini harus dilakukan di batching plant
dengan pengawasan engineer sehubungan dengan penggabungannya dengan bahan
tambah yang bersifat retarding yang tujuan utamanya adalah menghasilkan beton
mutu tinggi dengan pemakaian semen yang tetap.
Efek negatif dari penggunaan superplasitcizer adalah kehilangan slump yang
relatif cepat, sehingga walaupun workability meningkat cukup besar, waktu
pengerjaannya menjadi lebih singkat dalam waktu sekitar satu jam setelah
penambahan superplasticizer, workability-nya akan relatif hilang karena slump loss
(kehilangan slump) yang sangat cepat. Slump loss atau kehilangan slump berbeda
dengan setting beton, walaupun dalam bahasa praktis di lapangan sering dikatakan
bahwa jika ditambah superplasticizer maka waktu setting menjadi lebih cepat.
Sebenarnya waktu settingnya tidak menjadi lebih cepat namun karena penurunan
nilai slump (kehilangan slump) yang relatif cepat, secara visual dan pengerjaannya
menimbulkan kesan bahwa beton sudah mengeras dalam arti memasuki masa
setting. Untuk mengakali efek negatif ini, superplasticizer dilakukan setelah beton
segar dituang sebagian yang mengakibatkan kesulitan mengetahui sisa beton segar
yang masih ada di dalam mobile mixer.

32
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

2.6. Kuat Tekan

Menurut SNI 03-1974-1990 kuat tekan beban beton adalah besarnya


beban persatuan luas, yang menyebabkan benda uji beton hancur bila di bebani
dengan gaya tekan tertentu, yang dihasilkan oleh mesin tekan, kekuatan tekan
beton akan bertambah dengan naiknya umur beton, dimana kekuatan tekan beton
akan naik secara cepat (linier) sampai umur 28 hari tetapi setelah itu kenaikannya
kecil. Kekuatan tekan rencana beton dihitung pada umur 28 hari. Kuat tekan
beton mengidentifikasikan mutu dari sebuah struktur semakin tinggi tingkat
kekuatan struktur yang di kehendaki, semakin tinggi pula mutu beton yang di
hasilkan. Kekuatan tekan beton dirumuskan sebagai berikut :
f’c = P/A (Mpa=N/ )
Dimana :
f’c = Kuat Tekan Beton (Mpa)
P = Gaya Tekan (N)
A = Luas penampang beton ( )

Beton harus di rancang proporsi campuranya agar menghasilkan suatu


kuat tekan rata-rata yang di syaratkan, pada tahap pelaksanaan konstruksi,beton
yang telah dirancang campurannya harus di produksi sedemikian rupa sehingga
memperkecil frekuensi terjadinya beton dengan kuat tekan lebih rendah dari f’c
yang telah direncanakan. Menurut Standart Nasional Indonesia, kuat tekan harus
memenuhi 0,85 f’c untuk kuat tekan rata rata dua silinder dan memenuhi f’c+0,82
s untuk rata-rata empat buah benda uji yang berpasangan. (Mulyono,Tri, 2004)
penambahan superplasticizer dapat dicampurkan sesaat sebelum beton segar
dituang di lapangan namun perlu sangat diperhatikan takaran/dosis
penggunaannya terutama jika penambahan.

33
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

2.7. Penelitian Terdahulu

a) Nama : Dewi Pertiwi dan Akhmad Sucoko


(Jurnal Sains dan Teknologi III 2015 ISBN 978-602-98569-1-0)

Percobaan dari penelitian ini membahas penggunakan pasir Lumajang,


Mojokerto, dan Jombang. Pasir Lumajang mengandung kadar lumpur 3,6 %
mempunyai kuat tekan beton sebesar 21,94 Mpa, Pasir Mojokerto dengan kadar
lumpur 20 % mempunyai kuat tekan beton sebesar 22,28 Mpa , Pasir Jombang
dengan kadar lumpur 18 % mempunyai kuat tekan beton sebesar 22,26 Mpa.
Penelitian uji kuat tekan beton pada umur 28 hari dengan menggunakan bahan
tambahan fly ash, hasil dari penelitian tersebut diperoleh bahwa kuat tekan beton
pada pasir lumajang mengalami peningkatan kuat tekan sebesar 25,91Mpa atau
0,11% pada umur 56 hari dan kuat tekan sebesar 32,842Mpa atau 26,89 % pada
umur 90 hari dibanding pasir lumajang umur 28 hari sebesar 25,882 Mpa.
Berikut adalah grafik kuat tekan pada umur 28, 56, 90 hari berdasarkan
penelitian tersebut :

34
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

b) Nama : Febriana Ekaputri Susanto, Alvin Adiputra Widjaja, Antoni,


dan Djwantoro Hardjito

(PEMBUATAN PASTA RINGAN GEOPOLIMER CELLULER


LIGHTWEIGHT CONCRETE (CLC) BERBASIS CAMPURAN LUMPUR
SIDOARJO DAN FLY ASH)

Penelitian ini membahas upaya pemanfaatan lumpur Sidoarjo dan sisa


pembakaran batubara berupa fly ash agar dapat bermanfaat untuk dunia konstruksi
sebagai pengganti semen. Penelitian ini menggunakan bahan dasar lumpur Sidoarjo,
fly ash, NaOH, sodium silikat, dan foam agent. Variasi kadar sodium silikat yang
digunakan pada percobaan sebesar 30%, 40%, 50% dan 60% dari massa campuran
lumpur dan fly ash,dengan memperhatikan perbandingan massa larutan sodium
silikat dengan larutan NaOH. Variasi molaritas NaOH yang digunakan pada
percobaan sebesar 5M, 6M, 7M dan 8M.Untuk menghasilkan berat jenis yang lebih
kecil maka ditambahkan foam agent. Perbandingan volume foam agent dengan air
yang digunakan adalah 1:50. Pada masing-masing penelitian tersebut diberikan
variasi pemberian foam sebesar 0.5 liter, 1 liter, dan 1.5 liter yang dikonversi
menjadi perbandingan massa foam dengan massa binder (campuran lumpur
Sidoarjo, fly ash, NaOH padat, sodium silikat dan air). Pengujian yang dilakukan
adalah tes kuat tekan pada benda uji berukuran 5×5×5 cm3, dan uji berat jenis.Hasil
terbaik dari penelitian ini, yaitu campuran fly ash murni dengan komposisi larutan
sodium silikat 480 gram (60%), NaOH 5M, dan penambahan foam 1.5 liter.Hasil
kuat tekan umur 7 hari sebesar 1.44 MPa dan berat jenis sebesar 0.61 gr/cm3.

35
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

c) Nama : SH Shafek, Al Adawy dan SA Abo- El- Enein

(PENGARUH SUPERPLASTICIZER PADA KUAT TEKAN PASTA SEMEN)

Pasta yang di buat oleh superplasticizer, selain semen dengan rasio 0, 0.25,
0.50, 0.75, 1.00 sebagai massa % semen. Air konsistensi, pengaturan waktu, kimia
di kombinasikan dengan kadar air (Wn), tingkat hidrasi dan kekuatan tekan pasta
mengeras dicampur yang di takdirkan pada periode waktu. Komposisi fase
dimaksudkan oleh DSC dan XRD teknik. Hasil penelitian menunjukan bahwa
sebagai laju dosis campuran meningkatkan permintaan semen air pasta konsistensi
menurun. Sementara besaran kekuatan tekan meningkat untuk rendah air /semen
untuk porositas awal dari sample.

36
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Flowchart
MULAI

RANCANGAN PENELITIAN

PENGADAAN BAHAN
- SEMEN PORTLAND TYPE 1
- PASIR LUMAJANG
-AIR
- FOAM
- SIPER PLASTICIZER

PEMERIKSAAN BAHAN

JOB MIX FORMULA (JMF)

PEMBUATAN BETON RINGAN SELULAR


(CELLULAR LIGHTWEIGHT CONCRETE)

1. 0% SP dan 0% FOAM pada UMUR 28 HARI (21 buah)


2. 0% SP dan 25% FOAM pada UMUR 28 HARI (21 buah)
3. 0% SP dan 50% FOAM pada UMUR 28 HARI (21 buah)
4. 0% SP dan 75% FOAM pada UMUR 28 HARI (21 buah)
5. 0.3% SP dan 0% FOAM pada UMUR 28 HARI (10 buah)
6. 0.3% SP dan 25% FOAM pada UMUR 28 HARI (10 buah)
7. 0.3% SP dan 50% FOAM pada UMUR 28 HARI (10 buah)
8. 0.3% SP dan 75% FOAM pada UMUR 28 HARI (10 buah)
9. 0.6% SP dan 0% FOAM pada UMUR 28 HARI (10 buah)
10. 0.6% SP dan 25% FOAM pada UMUR 28 HARI (10 buah)
11. 0.6% SP dan 50% FOAM pada UMUR 28 HARI (10 buah)
12. 0.6% SP dan 75% FOAM pada UMUR 28 HARI (10 buah)
13. 0.96% SP dan 0% FOAM pada UMUR 28 HARI (5 buah)
14. 0.96% SP dan 25% FOAM pada UMUR 28 HARI (5 buah)
15. 0.96% SP dan 50% FOAM pada UMUR 28 HARI (5 buah)
16. 0.96% SP dan 75% FOAM pada UMUR 28 HARI (5 buah)
17. 1.44% SP dan 0% FOAM pada UMUR 28 HARI (5 buah)
18. 1.44% SP dan 25% FOAM pada UMUR 28 HARI (5 buah)
19. 1.44% SP dan 50% FOAM pada UMUR 28 HARI (5 buah)
20. 1.44% SP dan 75% FOAM pada UMUR 28 HARI (5 buah)

37
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

TES BENDA UJI MELIPUTI


1. TES BERAT JENIS
2. TES KUAT TEKAN

HASIL DAN PENGOLAHAN DATA


1. DATA HASIL PENGUJIAN KUAT TEKAN DARI CLC
2. DATA HASIL PENGUJIAN BERAT JENIS DARI CLC

SELESAI

Gambar 3.1 Flowchart

3.2. Tempat Penelitian

Pengujian kuat tekan dan berat jenis pada beton ringan selular (celullar
lightweight concrete) dilakukan di laboratorium jurusan teknik sipil Universitas
17 agustus 1945 Surabaya.

3.3. Alat dan Bahan

Untuk mendapatkan hasil yang maksimum, tentunya juga membutuhkan


bahan dan peralatan yang berkualitas dan tetap memenuhi persyaratan yang
berlaku. Adapun bahan dan alat yang digunakan dalam penelitian tentang
pengaruh variasi foam pada beton ringan selular dengan bahan tambah
superplasticizer adalah sebagai berikut.

38
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

3.3.1. Alat
Alat-alat yang digunakan dalam pembuatan dan pengujian bata
beton interlock maupun pengujian bahan yang digunakan adalah sebagai
berikut :

a. Ayakan dan mesin penggetar, digunakan untuk memeriksa gradasi pasir


b. Timbangan, dalam penelitian ini menggunakan 2 buah timbangan :
 Timbangan analisa dengan ketelitian 1 gram, digunakan untuk
mengukur berat sampel pengujian (< 10kg)
c. Gelas ukur, digunakan untuk takaran semen, pasir dan air dalam proses
pembuatan beton ringan selular serta digunakan juga untuk menguji bobot
isi dari mortar.
d. Stopwatch, digunakan untuk mengukur waktu pengujian
e. Picknometer, digunakan untuk mencari berat jenis pasir.
f. Oven, digunakan untuk memanaskan atau mengeringkan benda uji.
g. Alat (cetok) dan alas (bak pengaduk) untuk proses pengadukan mortar
h. Jangka sorong, digunakan untuk mengukur semua dimensi benda uji.
i. Cetakan beton berlubang, cetakan terbuat dari pipa paralon 2 dim sebanyak
204 buah dengan masing masing ukuran 12 cm.
j. Bor berserta mata bor nya, untuk pengaduk mortar.
k. Wadah/ timba ember, digunakan untuk tempat mortar.
l. Mesin uji tekan, digunakan untuk menguji kuat tekan beton ringan selular
(cellular lightweight concrete).

3.3.2. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan beton ringan
selular (cellular lightweight concrete) adalah sebagai berikut :
a. Semen portland tipe I yaitu menggunakan merk semen gresik.
b. Pasir dari daerah lumajang.
c. Foam agent.
d. Air yang digunakan adalah air dari instalasi air bersih jurusan teknik
sipil Universitas 17 agustus 1945
e. Bahan Tambah Admixture Superplasticizer MasterGlenium SKY
8614 dari BASF ( Badische Anilin- und Soda-Fabrik).

39
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

3.4. Metode Penelitian

Pada penelitian ini menggunakan metode eksperimen, yaitu dengan


membuat benda-benda uji yang berupa beton ringan selular (cellular lightweight
concrete) dengan campuran 1 bagian berat bahan pengikat (semen Portland) dan
2 bagian berat agregat (pasir) beserta foam dan tambahan superplasticizer sesuai
dengan variasi yang telah ditentukan. Penelitian dilakukan dengan
memperlakukan produk dalam kondisi terkontrol dengan urutan kegiatan
sistematis sehingga diperoleh data untuk mengambil kesimpulan.

Untuk mengetahui apakah ada perubahan atau tidak pada suatu keadaan
yang di kontrol secara ketat maka kita memerlukan perlakuan (treatment) pada
kondisi tersebut dan hal inilah yang dilakukan pada penelitian eksperimen.
Sehingga penelitian eksperimen dapat dikatakan sebagai metode penelitian yang
digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam
kondisi yang terkendalikan (Sugiono : 2010).

3.5. Tahap Penelitian

Tahapan penelitian yang baik dan benar adalah salah satu faktor
penunjang berhasilnya sebuah penelitian, berikut adalah tahapan-tahapan yang
akan dilaksanakan dalam penelitian ini.

3.5.1. Rancangan Penelitian


Pada penelitian ini menggunakan rancangan penelitian dengan
metode eksperimen. Superplasticizer digunakan sebagai bahan tambah
pada pembuatan beton ringan selular (cellular lightweight concrete)
dengan proporsi 0,3%, 0,6%, 0,96%, 1,44% kemudian dibandingkan
dengan beton ringan selular (cellular lightweight concrete) dengan
proporsi 0% (tanpa menggunakan campuran superplasticizer) pada
masing-masing variasi foam yaitu, 0%, 25%, 50%, 75% foam. Lalu di
ambil sedikit sample untuk di timbang berat volume mortar tersebut
dilanjut dengan dilakukan pengujian kuat tekan pada masing-masing
benda uji.

40
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

Tabel 3.1 Foam/Superplasticizer


Superplasti
cizer/foam 0% foam 25% foam 50% foam 75% foam

0 % Sp 0%Sp + 0%F 0%Sp+25%F 0%Sp+50%F 0%Sp+75%F

0,3% Sp 0,3%Sp+0% F 0,3%Sp +25%F 0,3%Sp+50%F 0,3%Sp+75%F

0,6% Sp 0,6%Sp+ 0%F 0,6%Sp+25% F 0,6%Sp+ 50%F 0,6%Sp+75%F

0,96% Sp 0,96%Sp+0%F 0,96%Sp+25%F 0,96%Sp+50%F 0,96%Sp+75%F

1,44% Sp 1,44%Sp+0%F 1,44%Sp+25%F 1,44%Sp+50%F 1,44%Sp+75%F

3.5.2. Pengadaan Bahan


Persiapan dan pemeriksaan bahan-bahan yang digunakan untuk
pembuatan beton ringan selular (cellular lightweight concrete)
dilaksanakan di laboratorium jurusan teknik sipil Universitas 17 agustus
1945 surabaya. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
semen portland, pasir lumajang, foam dan superplasticiezer, serta
menggunakan air bersih dari instalasi air bersih jurusan teknik sipil
Universitas 17 agustus 1945 surabaya.

3.5.3. Pemeriksaan Bahan


Pemeriksaan bahan-bahan perlu dilakukan untuk memastikan
kualitasnya sebagai bahan utama pembuatan beton ringan selular (cellular
lightweight concrete). Untuk menghasilkan bata beton yang berkualitas
tinggi, maka diperlukan juga bahan susun yang berkualitas dan memenuhi
persyaratan yang berlaku. Pemeriksaan dilakukan pada semen, pasir, foam,
superplasticizer dan air sebagai bahan penyusun beton ringan selular
(cellular lightweight concrete).

1. Semen
Pemeriksaan semen dilakukan secara visual, yaitu semen dalam keadaan
tertutup rapat dan memiliki butir yang halus serta tidak menggumpal.
Semen sebagai bahan pengikat, apabila menggumpal maka akan
menyebabkan adukan menjadi tidak menyatu dengan baik, sehingga akan
mengurangi kualitas dan mutu beton ringan selular (cellular lightweight
concrete).

41
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

2. Pasir
Pemeriksaan dilakukan pada pasir sebagai bahan penyusun beton ringan
selular (cellular lightweight concrete). Ada beberapa pemeriksaan yang
dilakukan pada pasir, diantaranya adalah pemeriksaan gradasi pasir, pemeriksaan
kadar lumpur pasir, pemeriksaan kelembaban pasir, pemeriksaan resapan pasir,
pemeriksaan berat jenis pasir dan berat volume pasir.
a. Pemeriksaan gradasi pasir, tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk
mengetahui variasi diameter butiran pasir dan modulus kehalusan pasir.
b. Pemeriksaan kandungan lumpur pada pasir, tujuan dari pemeriksaan ini
adalah mengetahui seberapa banyak kadar lumpur yang terkandung
dalam pasir.
c. Pemeriksaan kelembaban pasir, tujuan dari pemeriksaan ini adalah
untuk mengetahui atau menentukan kandungan air dari pasir asli.
d. Pemeriksaan resapan pasir, tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk
menentukan kadar air resapan pasir, yaitu prosentase kandungan air
dalam pasir pada kondisi SSD.
e. Pemeriksaan berat jenis pasir, tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk
menentukan berat jenis pasir dalam keadaan SSD.
f. Pemeriksaan berat volume pasir, tujuan dari pemeriksaan ini adalah
untuk menentukan berat volume pasir, baik dalam keadaan lepas
maupun padat.

3. Foam Agent
Pemeriksaan foam agent dilakukan secara visual, foam harus bersih dan
tidak terkontaminasi oleh kotoran yang sifatnya bisa merugikan atau mengurangi
kekuatan dan mutu beton ringan selular (cellular lightweight concrete).

4. Air
Pemeriksaan terhadap air juga dilakukan secara visual, yaitu air harus
bersih, tidak mengandung lumpur, minyak dan garam atau zat kimia lainya sesuai
dengan persyaratan air minum.

42
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

3.6. Proses Pembuatan Beton Ringan Selular (Celullar Lightweight


Concrete)

Berikut adalah tahapan-tahapan dalam proses pembuatan beton ringan


selular (cellular lightweight concrete) :
1. Menimbang dan mempersiapkan bahan-bahan untuk pembuatan beton
ringan selular, yaitu : semen portland, pasir, foam, superplasticizer dan air
dengan berat yang telah ditentukan dalam perencanaan campuran beton
ringan selular.
2. Mempersiapkan cetakan beton serta peralatan lain yang dibutuhkan.
3. Mencampurkan pasir, semen, air, foam dan superplasticizer dengan
komposisi yang telah direncanakan dalam keadaan kering. Langkah ini
dilakukan agar pencampuran antara bahan-bahan tersebut dapat lebih
komposit, sehingga diharapkan hasil yang diperoleh akan maksimal.
4. Memasukan air 80% dari air yang dibutuhkan dan kemudian diaduk.
5. Ketika masih dalam proses pengadukan, sisa air dimasukan perlahan
hinggga airnya habis dan dalam jangka waktu kurang dari 3 menit.
6. Ketika proses pengadukan selesai, tuangkan adukan kedalam cetakan
paralon yang telah di sesuaikan ukuran untuk beton ringan selular.
7. Setelah 28 hari, beton dikeluarkan dari cetakan.
8. Perawatan bata beton dilakukan selama 28 hari tanpa perawatan.

3.7. Pengujian Kuat Tekan Beton Ringan Selular

Untuk pengujian kuat tekan beton ringan selular (cellular lightweight


concrete) harus menggunakan beton ringan yang telah lulus uji dan memenuhi
persyaratan secara bentuk fisik. Berikut adalah tahap-tahap pengujian kuat tekan
beton ringan selular (cellular lightweight concrete) :
1. Meratakan atau menerap bidang tekan, bahan penerapan dibuat dari
adukan 1 (satu) bagian semen portland dan 1 atau 2 (satu atau dua)
bagian pasir halus lolos ayakan 0,3 mm. Pemakaian bahan penerap lain
diperbolehkan, asalkan kekuatanya sama atau lebih tinggi dari kuat tekan
batanya. Bidang tekan benda uji (bagian atas dan bawah) diterap
sehingga terdapat bidang yang rata dan sejajar. Pengujian dilakukan jika
pengerasan lapisan penerap sedikitnya telah berumur 3 hari.

43
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

2. Letakan benda uji pada mesin tekan secara simetris (arah tekanan pada
bidang tekan benda uji disesuaikan dengan arah tekanan beban didalam
pemakaian).
3. Melakukan pengujian terhadap beton ringan selular (cellular lightweight
concrete) dengan mesin tekan yang dapat diatur kecepatan penekannya.
Kecepatan penekanan dari mulai pemberian beban sampai benda uji
hancur diatur sehingga tidak kurang dari satu menit dan tidak boleh lebih
dari dua menit.
4. Kuat tekan benda uji dihitung dengan membagi beban maksimum pada
waktu benda uji hancur, dengan luas bidang tekan bruto.

3.8. Langkah-Langkah Pengujian Material Bahan

Dalam penelitian ini terdapat rincian langkah-langkah percobaan uji


material bahan diantaranya adalah :

3.8.1. Percobaan Analisa Saringan Pasir


i. Tujuan : Menentukan distribusi ukuran butir/ gradasi pasir.
ii. Peralatan :
a. Timbangan analisa kapasitas 2600 gram.
b. Alat pengantar.
c. Sikat kuningan.
d. Nampan.
e. Satu set ayakan sebagai berikut :
Tabel 3.2 Ukuran Diameter Lubang Ayakan
No. Ayakan Ukuran Diameter Lubang (mm)
4 4,76
8 2,38
16 1,19
30 0,59
50 0,29
100 0,15
Pan
(Sumber : Buku Petunjuk Praktikum Teknologi Beton UNTAG, 2001)

iii. Bahan : Pasir dalam keadaan kering oven


iv. Prosedur :
a. Timbang pasir kering oven sebanyak 1000 gram

44
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

b. Susun saringan dengan diameter paling besar ditempat paling


atas dan selanjutnya diurutkan sesuai dengan diameternya.
c. Masukkan pasir tersebut kedalam saringan yang sudah tersusun
di no.2
d. Taruh saringan yang sudah berisi pasir di atas mesin
penggetaran kersai baut penguncinya.
e. Hidupkan mesin penggetar selama ± 10 menit.
f. Timbang pasir yang tertinggal pada tiap-tiap ayakan dengan
nampan.
g. Perhitungan : Pasir Tertahan

= x 100

Gambar 3.2 Percobaan Saringan Pasir


(Sumber :Dokumentasi Pribadi)

3.8.2. Percobaan Kelembaban Pasir


i. Tujuan : Untuk mengetahui/ menentukan kandungan air dari
pasir asli.
ii. Peralatan :
a. Timbangan analisa kapasitas 2600 gram
b. Oven
c. Pan
iii. Bahan : Pasir dalam keadaan asli
iv. Prosedur percobaan
a. Pasir dalam keadaan asli ditimbang beratnya 500 gram.

45
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

o
b. Pasir dimasukkan oven selama 24 jam dengan temperatur 110 +
o
5 C.
c. Keluarkan pasir dari oven, setelah dingin pasir ditimbang.
d. Untuk membuat pasir dalam keadaan Saturated Surfase Dry
(SSD) / kering permukaan jenuh:
 Rendam pasir asli kira-kira seberat 4 kg selama ± 24 jam
 Keluarkan pasir tersebut kemudian di jemur sambil di
bolakbalik dan ditipiskan supaya mempercepat penguapan
airnya.
 Setelah terlihat sudah agak kering/ mamel saudara coba
dengan alat kerucut yang telah disediakan.
e. Cara mengetahui pasir dalam keadaan SSD :
 Isi kerucut 1/3 bagian dengan pasir tersebut dan ditumbuk 25
kali. Sampai kerucut tersebut penuh. (diisi 3 lapis masing -
masing lapisan ditumbuk 25 kali setelah penuh ratakan).
 Angkat kerucut tersebut apabila pasir bagian luar longsor
tetapi bagian dalam masih berbentuk kerucut maka itulah
kondisi pasir SSD.
 Apabila kerucut diangkat pasir tidak ada yang runtuh maka
harus dikeringkan lagi, sebaiknya apabila waktu kerucut
diangkat pasirnya runtuh semua berarti kondisi SSD telah
dilewati harus membuat dari awal lagi.
f. Perhitungan

= x 100 %

Gambar 3.3 Percobaan Kelembaban Pasir


(Sumber :Dokumentasi Pribadi)

46
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

3.8.3. Percobaan Berat Jenis Pasir


i. Tujuan : Menentukan berat jenis pasir dalam keadaan SSD.
ii. Peralatan :
a. Timbangan analisa kapasitas 2600 gram.
b. Labu takar 1000cc.
c. Oven.
d. Nampan.
e. Kerucut untuk mengecek kondisi SSD.

iii. Bahan : Pasir dalam keadaan SSD


iv. Prosedur :
a. Timbang labu takar 1000 cc * W1
b. Timbang pasir kondisi SSD sebanyak 500 gram * W2
c. Masukkan pasir kedalam labu takar dan ditimbang * W3
d. Labu takar yang berisi pasir diisi air sampai pasir terendam
dengan air dan dipegang miring, diputar-putar hingga gelembung
udaranya keluar
e. Setelah yang tidak ada gelembung udara labu takar ditambah air
sampai batas garisnya dan ditimbang * W4
f. Bersihkan pasir didalam labu takar hingga bersih selanjutnya
labu takar diisi air sampai garisnya dan ditimbang. * W5
g. Perhitungan =( )

Gambar 3.4 Percobaan Berat Jenis Pasir


(Sumber :Dokumentasi Pribadi)

47
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

3.8.4. Percobaan Air Resapan Pasir


i. Tujuan : Menentukan kadar air resapan pasir yaitu pasir
pada kondisi SSD berapa prosen kandungan
airnya.
ii. Peralatan :
a. Timbangan kapasitas 2600 gram.
b. Oven.
c. Nampan.
iii. Bahan : Pasir pada kondisi SSD,
iv. Prosedur :
a. Timbang pasir pada kondisi SSD,
b. Masukkan pasir tersebut kedalam oven yang bertemperatur
o o
110 + 5 C selama 24 jam.(sampai kering),
c. Pasir keluarkan dari oven setelah dingin ditimbang.
d. Perhitungan = x 100%

Gambar 3.5 Percobaan Air Resapan Pasir


(Sumber :Dokumentasi Pribadi)

3.8.5. Percobaan Berat Volume Pasir


i. Tujuan : Menentukan berat volume pasir baik dalam keadaan lepas
maupun padat.
ii. Peralatan :
a. Timbangan
b. Takaran berbentuk silinder dengan volume 3 liter
c. Alat perojok dari besi dengan diamter 16 mm, panjang 60 cm
d. Wadah
iii. Bahan : Pasir kering oven

48
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

iv. Prosedur :
- Tanpa Rojokan
a. selinder dalam keadaan kering ditimbang dan ukur tinggi &
diameternya.
b. Isi selinder dengan pasir kering dan permukaan
diratakan.(cara
pengisiannya dengan dituangkan saja)
c. Timbang selinder berisi pasir tersebut
- Dengan rojokan
a. Timbang selinder dalam keadaan kering dan bersih serta ukur
tinggi dan diameternya.
b. Isi selinder 1/3 bagian tingginya dan dirojok 25 kali demikian
hingga penuh dan tiap bagian dirojok 25 kali. Khusus untuk
lapisan terakhir ketinggian pasir harus melebihi tinggi
selinder.
c. Ratakan permukaan pasir dengan tinggi selinder dan timbang.
v. Perhitungan

Gambar 3.6 Percobaan Berat Volume Pasir


(Sumber :Dokumentasi Pribadi)

49
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

3.8.6. Percobaan Pengembangan Volume Pasir

i. Tujuan : Untuk mengetahui prosentase volume udara yang


terkandung dalam rongga antar butir.
ii. Peralatan :
a. Gelas ukur 500 cc
b. Batang pengaduk
iii. Bahan yang diperlukan
a. Pasir asli
b. Air
iv. Prosedur :
a. Masukkan pasir dalam gelas ukur ± ¾ bagian, ukur volume pasir
tersebut. (cara memasukkan dituangkan pasir dari atas saja)
b. Keluarkan pasir dari gelas ukur sampai bersih pasir tersebut agar
gampang ditampung jangan sampai ada yang tercecer.
c. Isi gelas ukur tersebut dengan air ± ½ bagian
d. Masukkan pasir kembali kedalam gelas ukur sedikit demi
sedikit sambil diaduk, diamkan ± 4 s/d 8 jam ukur volume pasir
didalam air tersebut.
v.Perhitungan x 100 %

Gambar 3.7 Percobaan Pengembangan Volume Pasir


(Sumber :Dokumentasi Pribadi)

3.8.7. Percobaan Kebersihan Pasir Terhadap Lumpur


i. Tujuan : Menentukan banyaknya kadar lumpur dalam pasir
ii. Peralatan :
a. Botol / gelas ukur yang bening 500cc
b. Penggaris
iii. Bahan :

50
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

a. Pasir asli
b. Air
iv. Prosedur :
a. Gelas ukur diisi pasir dengan tinggi ± setengah bagian dari tinggi
gelas ukur
b. Isikan air kedalam gelas ukur hingga hampir penuh dan ditutup
rapat kemudian dikocok-kocok selanjutnya diamkan selama 24
jam.
c. Ukur tinggi endapan lumpur dan ukur pula tinggi endapan pasir.
d. Perhitungan x 100 %

Gambar 3.8 Percobaan Kebersihan Pasir Terhadap Lumpur


(Sumber :Dokumentasi Pribadi)

3.8.8. Percobaan Konsistensi Normal Semen Portland


i. Tujuan : Mengetahui kadar air normal yang digunakan untuk
mengikat dan mengeringnya semen portland.
ii. Peralatan :
a. Timbangan
b. Tempat adukan dan pengaduk.
c. Gelas ukur 200 cc.
d. Seperangkat alat vikat.
e. Solet perata.
iii. Bahan :
a. Semen
b. Air suling

51
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

iv. Prosedur Percobaan :


a. Timbang semen sebanyak 500 gram dan dicampur dengan air
suling kira-kira ±28% dan ratakan (diaduk-aduk) max. 2 menit
harus sudah selesai.
b. Bila pasta semen telah tercampur rata agar dibentuk bola dan
dilempar dari tangan kanan ke tangan kiri atau sebaliknya pada
jarak ± 15 cm sebnayak 6 kali lemparan.
c. Setelah itu bola pasta agar dimasukkan dalam konikel dan
permukaannya diratakan dengan alat solet perata (sepatula).
d. Jarum vikat besar ditempelkan pada bidang muka pasta semen
tepat ditengahnya dan lepaskan kunci pengikatnya agar jarum
vikat tersebut masuk kedalam pasta semen.
e. Catat berapa mm penurunan jarum tersebut selama 30 detik.
f. Jika dalam waktu 30 detik jarum vikat masuknya kurang dari
10 mm maka buatlah adonan semen lagi dengan air yang lebih
banyak dari yang pertama, sebaliknya apabila sebelum 30
detik jarum vikat sudah masuk 10 mm maka buatlah adonan
semen yang sama dengan air lebih sedikit dari yang pertama.
g. KONSISTENSI NORMAL ADALAH KONDISI PASTA
SEMEN YANG KANDUNGAN AIRNYA BISA
DITEMBUS MENAHAN JARUM VIKAT BESAR
SELAMA 30 DETIK MASUK 10 MM.

3.8.9. Percobaan Waktu Mengikat Dan Waktu Mengeras Semen


Portland
i. Tujuan : Menentukan waktu mengeras dan mengikat semen.
ii. Peralatan :
a. Timbangan
b. Tempat adukan dan pengaduk.
c. Gelas ukur 200 cc.
d. Seperangkat alat vikat.
e. Solet perata.
iii. Bahan :
a. Semen
b. Air suling
iv. Prosedur Percobaan :

52
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

a. Timbang semen sebanyak 500 gram dan dicampur dengan air


sebanyak yang diperlukkan untuk konsistensi normal hingga
rata selama max 2 menit.
b. Bila adukan semen dan air sudah rata adonan tersebut buatlah
bola dan dilempar dari tangan kanan ke tangan kiri atau
sebaliknya pada jarak ± 15 cm sebnayak 6 kali lemparan.
c. Selanjutnya bola pasta tersebut masukkan dalam konikel dan
permukannya diratakan
d. Letakkan jarum vikat kecil diatasa konikel yang berisi bola
pasta yang sudah dipadatkan.
e. Setelah 45 menit pengikat jarum vikat kecil dilepas dan diukur
penurunannya
f. Jarum vikat ditarik kembali dan konikel yang berisi pasta
semen agar digeser ± jaraknya 3 mm dari lubang yang tadi
kemudian jarum tersebut tempelkan dipermukaan pasta semen
tersebut dan dikunci lagi.
g. Setelah tenggang waktu 15 menit pengikat/pengunci jarum
vikat agar dilepas dan baca penurunannya.
h. Ulangi percobaan tersebut setiap 15 menit sekali sampai jarum
vikat kalau dilepas penurunannya 9 mm.
i. WAKTU MENGIKAT SEMEN ADALAH JARUM VIKAT
KECIL MASUK KE PASTA SEMEN SEDALAM 25 MM,
SEDANGKAN WAKTU MENGERAS SEMEN ADALAH
JARUM VIKAT KECIL MASUK 0 MM.

3.8.10. Percobaan Mementukan Berat Jenis Semen


i. Tujuan : Menentukan berat jenis semen.
ii. Peralatan :
a. Timbangan.
b. Labu takar 500 cc.
c. Corong.
d. Wadah.
iii. Bahan :
a. Semen.
b. Minyak tanah.
iv. Prosedur Percobaan :
a. Timbang semen sebanyak 500 gram (W1) gram.
b. Timbang Labu takar 500 cc yang telah dibersihkan.

53
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

c. Isi labu ukur dengan minyak tanah ± 1/3 bagian.


d. Masukkan semen yang telah ditimbang tersebut sedikit demi
sedikit kedalam labu ukur yang sudah berisi minyak tanah
sehingga habis.
e. Tambahkan minyak tanah ke dalam labu ukur sampai garis
batasnya.
f. Timbang labu ukur + semen + minyak tanah (W2) gram.
g. Bersihkan labu ukur yang berisi semen + minyak tanah
sampai bersih.
h. Isi labu ukur dengan minyak tanah sebatasa garis seperti di
prosedur 5.
i. Timbang labu ukur + minyak tanah (W3) gram.
j. Perhitungan (( ) )
0,8 adalah berat jenis minyak tanah.

3.8.11. Pecobaan Menentukan Berat Volume Semen


i. Tujuan : Menentukan berat volume semen baik dalam keadaan lepas
maupun padat
ii. Peralatan :
a. Timbangan
b. Takaran berbentuk silinder dengan volume ± 3 liter
c. Alat perojok dari besi dengan diameter 16 mm dan panjang 60
cm.
iii. Bahan : Semen
iv. Prosedur Percobaan :
a. Tanpa Rojokan :
 Silinder dalam keadaan kering ditimbang.
 Ukur diameter dan tinggi dari silinder.
 Silinder di isi semen dan diratakan permukaanya ( dalam
hal ini cara pengisiannya dengan dituangkan saja)
 Timbang silinder berisi semen.
b. Dengan rojokan :
 Silinder dalam keadaan kering ditimbang.
 Ukur diamaeter dan tinggi dari silinder.
 Silinder diisi 1/3 bagian, kemudian dirojok 25 kali
demikian hingga penuh dan tiap bagian dirojok 25 kali.

54
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

 Ratakan semen tersebut dengan permukaan silinder dan


ditimbang.
c. Perhitungan berat volume =

3.9. Pembuatan Campuran Mortar (Mix Design)


i. Tujuan : Membuat campuran beton berdasarkan analisa agregat dan
semen dari data yang diperoleh.
ii. Peralatan :
a. Timbangan kapasitas 100 kg.
b. Takaran air.
c. Ember.
d. Cetok.
e. Bor Tangan + Pengaduk.
f. Bak pengaduk.
iii. Bahan :
a. Semen portland (semen gresik) type 1.
b. Pasir.
c. Air .
d. Foam agent
e. Superplasticizer MG SKY 8614
iv. Prosedur :
a. Siapkan semua bahan yang diperlukan. Semen, pasir, air, sp, foam
agent.

Gambar 3.9. Semen, Pasir, Air, Superplasticizer MG SKY


8614, dan Foam Agent.
(Sumber :Dokumentasi Pribadi)

55
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

b. Masukkan pasir dan semen kedalam bak yang telah tersedia, aduk
hingga rata sampai warna nya sama.

Gambar 3.10. Campuran Semen dan Pasir


(Sumber :Dokumentasi Pribadi)

c. Campurkan larutan Superplasticizer sesuai kreteria yang telah


ditentukan dengan air yang telah tersedia sesuai takaran.

Gambar 3.11. Campuran Superplasticizer dengan Air


(Sumber :Dokumentasi Pribadi)

56
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

d. Siapkan Foam. Larutkan Foam Agent dan air ke dalam bak agar
terbentuk foam dengan perbandingan 1:30. Aduklah menggunakan
bor listrik hingga mengembang menjadi foam.

Gambar 3.12. Foam


(Sumber :Dokumentasi Pribadi)

e. Tuangkan dan aduk larutan Superplasticizer dengan air ke dalam


bak yang telah berisi semen dan pasir hingga menjadi mortar.

Gambar 3.13. Mortar


(Sumber :Dokumentasi Pribadi)

f. Masukan foam sesuai variasi pada mortar, kemudian aduk hingga


rata. Mortar siap di cetak pada bekisting yang telah tersedia.

57
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

3.10. Percobaan Mencetak Mortar Silinder


i. Tujuan : Membuat silinder benda uji yang selanjutnya untuk
mengevaluasi mutu mortar yang direncanakan
ii. Peralatan :
a. Kaca.
b. Oli/pelumas + kuas.
c. Silinder 60 mm x 120 mm
d. Perojok.
e. Spidol anti air/cat/stipo.
iii. Bahan : Mortar segar hasil campuran yang direncanakan
iv. Prosedur :
a. Siapkan cetakan silinder, berupa paralon yang di potong sesuai ukuran
yang di tentukan. Siapkan kaca yang permukaaannya bersih dan rata
sebagai alas cetakan silinder.

Gambar 3.14. Bekisting Silinder


(Sumber :Dokumentasi Pribadi)

b. Cetakan siliinder dibersihkan agar tidak ada kotoran yang menempel.


c. Cetakan silinder bagian dalam agar diolesi oli / solar sampai merata
biar memudahkan pada saat pelepasannya.
d. Isilah cetakan dengan adukan mortar dalam 3 lapis, tiap-tiap lapis
dipadatkan dengan 25 x tusukan secara merata. Pada saat melakukan
perojokan pertama, tongkat perojok tidak boleh sampai mengenai
dasar cetakan.
e. Setelah selesai melakukan perojokan, ketuk-ketuklah sisi cetakan
perlahan-lahan agar bagian tepi terisi oleh air semen.
f. Ratakan permukaan mortar dengan permukaan cetakan.
g. Tarulah cetakaan yang sudah terisi mortar tersebut ditempat yang
betul-betul rata dan bebas dari getaran.
h. Diamkan mortar tersebut dengan durasi waktu 24 jam.

58
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

i. Berikan tanda dengan menggunakan spidol anti air / stipo / cat agar
jangan sampai keliru dengan benda uji lain.

Gambar 3.15. Percobaan Mencetak Mortar Silinder


(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

3.11. Percobaan Pelepasan Bekisitng dan Curing Mortar


i. Tujuan : Melepaskan beton dari bekisting
ii. Alat :
a. Spidol anti air/cat/stipo.
b. Mesin pendorong manual
iii. Bahan : Mortar yang sudah diamkan 24 jam dalam cetakan.
iv. Prosedur :
 Dengan mesin pendorong manual
- Siapkan alat dan bahan.
- Cetakan silinder diambil dari alas kaca, usahakan
mengangkatnya secara perlahan agar kaca atau mortarnya tidak
retak.
- Siapkan mesin pendorong manual sebagai alat bantu untuk
mengeluarkan mortar dari bekisting.
- Kunci bekisitng dengan pengunci yang ada mesin pendorong
manual agar tidak licin saat di dorong,
- Dorong secara perlahan dengan cara memutar tuas sampai beton
keluar dari bekisitng.

59
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

- Setelah keluar dari bekisting lalu berikan tanda dengan


menggunakan spidol anti air / cat agar tidak tertukar dengan
benda uji lain.

Gambar 3.16 Percobaan Pelepasan Bekisting


(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

3.12. Test Kekuatan Tekan Mortar


i. Tujuan : Untuk mengetahui kekuatan tekan hancur mortar terhadap
Pembebanan.
ii. Peralatan :
a. Cetakan silinder, diameter 60 mm, tinggi 120 mm.
b. Timbangan
c. Mesin tekan, kapasitas sesuai kebutuhan.
d. Wadah.
e. Kamera.
iii. Bahan : Beton Silinder
iv. Prosedur :
a. Timbang masing-masing benda uji.
b. Letakkan benda uji pada alat tekan dan pilih permukaan yang rata
sebagai bidang yang akan dibebani.
c. Siapakn kamera agar bisa membaca dial pembeban secara akurat.
d. Gerakkan handle ke kanan dan tekan tombol penggerak (selama
pengetesan tombol tidak boleh dilepas).
e. Jika benda uji sudah terlihat cacat dan jarum manometer sudah
berhenti dalam keadaan tekan maka hentikan pengetesan.
f. Catat jarum manometer diatas yang lebih dahulu terpenuhi.

60
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

g. Perhitungan :
α =
Dimana:
f’c = Kekuatan tekan mortar (Mpa)
Pmaks = gaya tekan maksimum (kg)
A = Luas Penampang uji (cm2)

Gambar 3.17 Test Kekuatan Tekan Beton Ringan


(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

61
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

3.13. Analisa Data


Adapun Analisis dari setiap hasil penelitian diantaranya :
a) Berat volume dari setiap material diperoleh dari pengujian berat volume
pasir dan semen.
b) Nilai kadar air akan diperoleh dari pengukuran kadar air, pasir dan
semen.
c) Nilai kuat tekan mortar pada penelitian ini diperoleh dari setiap sampel
yang diuji yaitu pada sampel pada umur 28 Hari.
d) Grafik kuat tekan mortar dapat dianalisa pada umur 28 hari setelah
semua sampel selesai diuji.
e) Memperoleh hasil pengaruh campuran superplasticizer dan foam
terhadap beton ringan.
f) Persentase dari setiap campuran mortar akan mempengaruhi angka kuat
tekan mortar. Grafik akan membentuk kurve yang akan menunjukkan
bahwa mortar akan mengalami gaya tekan maksimum pada persentase
campuran tertentu.

62
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan Pasir


4.1.1. Analisa Saringan Pasir
 Berat Tempat = 220 gram
 Berat Tempat + Pasir = 1220 gram

Tabel 4.1 Data Hasil Percobaan Analisa Saringan Pasir


Saringan Tinggal Pada Saringan Komulatif
No Mm Tempat + Pasir Pasir % Tinggal Lolos
(gram) (gram)
Ayakan No 4. 4.76 292 72 7.2 7.2 92.80
Ayakan No 8. 2.38 265 45 4.5 11.2 88.30
Ayakan No 16. 1.19 323 103 10.3 22 78.00
Ayakan No 30. 0.6 414 194 19.4 41.4 58.60
Ayakan No 50. 0.3 452 232 23.2 64.6 35.40
Ayakan No 100. 9.15 497 277 27.7 92.3 7.70
PAN 289 69 6.9 99.2 0.80
Jumlah 2532 992 99.2
(Sumber : Hasil Pengamatan)

Gambar 4.1 Analisa Saringan Pasir


(Sumber :Dokumentasi Pribadi)

63
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

4.1.2. Analisa Kelembapan Pasir

Tabel 4.2 Data Hasil Percobaan Analisa Kelembapan Pasir


No. Satuan Pasir 1 Pasir 2
Berat Tempat Gram 110 110
Berat Pasir Gram 500 500
Berat Tempat + Pasir Asli Gram 610 610
Berat Tempat + Pasir Oven Gram 597 595
Berat Pasir Oven Gram 487 485
Kelembaban Pasir % 2,66 3,09
Rata – Rata % 9.65
(Sumber : Hasil Pengamatan)

Dari percobaan yang dilakukan, didapatkan data kelembaban pasir seperti


pada tabel 4.2 dengan menggunakan perhitungan :
Perhitungan :
Kelembapan Pasir 1 = x 100%

= x 100%
= 2,66 %
Kelembapan Pasir 2 = x 100%

= x 100%
= 3,09 %
Berdasarkan batas ASTM C 556-89 hasil yang didapatkan dari 2 sampel
pengujian adalah kelembapan pasir masih memenuhi persyaratan ASTM C 556 -89
yaitu sebesar 1% - 5%.

Gambar 4.2 Analisa Kelembapan Pasir


(Sumber :Dokumentasi Pribadi)

64
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

4.1.3. Analisa Resapan Pasir

Tabel 4.3 Data Hasil Percobaan Analisa Resapan Pasir


No. Satuan Pasir 1 Pasir 2
Berat Tempat Gram 220 112
Berat Pasir SSD Gram 500 500
Berat Tempat + Pasir SSD Gram 720 612
Berat Tempat + Pasir Oven Gram 715 605
Berat pasir SSD oven Gram 495 493
Kadar Air Resapan % 1,01 1,42
Rata – Rata % 1,21
(Sumber : Hasil Pengamatan)

Dari percobaan yang dilakukan, didapatkan data air resapan pasir seperti
pada tabel 4.3 dengan menggunakan perhitungan :
Perhitungan :
Resapan Pasir 1 = x 100%

= x 100%
= 1,01 %
Resapan Pasir 2 = x 100%

= x 100%
= 1,42 %
Dengan hasil yang didapatkan dari 2 sampel pengujian maka air resapan
pasir masih memenuhi persyaratan ASTM C 128 – 93, maksimal 4,0%.

Gambar 4.3 Analisa Resapan Pasir


(Sumber :Dokumentasi Pribadi)

65
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

4.1.4. Analisa Berat Jenis Pasir

Tabel 4.4 Data Hasil Percobaan Berat Jenis Pasir


No. Satuan Pasir 1 Pasir 2
Berat Labu Ukur (W1) gram 300 300
Berat Pasir (W2) gram 500 500
Berat Labu + Pasir SSD (W3) gram 800 800
Berat Labu + Pasir + Air (W4) gram 1623 1635
Berat Labu + Air (W5) Gram 1309 1309
Berat Jenis SSD Kg/L 2.69 2.87
Rata – Rata % 2,78
(Sumber : Hasil Pengamatan)

Dari percobaan yang dilakukan, didapatkan data berat jenis pasir seperti
pada tabel 4.4 dengan menggunakan perhitungan :
Perhitungan :
Berat Jenis Pasir 1 =( )

=( )
= 2,69 Kg/L
Berat Jenis Pasir 2 =( )

=( )
= 2,87 Kg/L
Dengan hasil yang didapatkan dari 2 sampel pengujian maka berat jenis
pasir masih memenuhi persyaratan ASTM C 128 – 93 yaitu sebesar 1,60 – 3,30.

Gambar 4.4 Analisa Berat Jenis Pasir


(Sumber :Dokumentasi Pribadi)

66
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

4.1.5. Analisa Berat Volume Pasir

Tabel 4.5 Data Hasil Percobaan Berat Volume Pasir


No. Satuan Dengan Rojokan Tanpa Rojokan
Berat Silinder Gram 5300 5300
O / H Silinder Cm 15,7 23,7 15,7 23,7
Volume Silinder Cm3 4062 4062
Berat Silinder + Pasir Gram 12476 13447
Berat Pasir Gram 7176 6921
Berat / Volume gram/ cm3 1.766 2,005
Rata – Rata Gram 1,89
(Sumber : Hasil Pengamatan)

Dari percobaan yang dilakukan, didapatkan data berat volume pasir seperti
pada tabel 4.5 dengan menggunakan perhitungan :
Perhitungan :

Percobaan 1 (dengan rojokan) =


=
= 1,76 Kg/L
Percobaan 2 (tanpa rojokan) =
=
= 1,70 Kg/L
Dengan hasil yang didapatkan dari pengujian maka berat volume pasir
masih memenuhi persyaratan ASTM C 29 / C 29 M - 91, yaitu dalam kondisi lepas
dan rojok harus memenuhi spesifikasi 0,4 - 1,9.

Gambar 4.5 Analisa Berat Volume Pasir


(Sumber :Dokumentasi Pribadi)

67
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

4.1.6. Analisa Pengembangan Volume Pasir

Tabel 4.6 Data Hasil Percobaan Pengembangan Volume Pasir

No. Satuan Pasir 1 Pasir 2


Volume Pasir Awal Cc 350 350
Volume Pasir Dalam Air Cc 290 280
Bulking Cc 20,69 25,00
Rata – Rata 22,84
(Sumber : Hasil Pengamatan)

Dari percobaan yang dilakukan, didapatkan data pengembangan


volume pasir seperti pada tabel 4.6 dengan menggunakan perhitungan :
Perhitungan :
Pengembangan Pasir 1 = x 100%

= x 100%
= 17,14 %

Pengembangan Pasir 2 = x 100%


= x 100%
= 20 %
Dengan hasil yang didapatkan dari pengujian maka pengembangan volume
pasir rata-rata dua percobaan adalah 18,57%.

Gambar 4.6 Analisa Pengembangan Volume Pasir


(Sumber :Dokumentasi Pribadi)

68
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

4.1.7. Analisa Kebersihan Pasir Terhadap Lumpur ( Secara Basah)

Tabel 4.7 Data Hasil Percobaan Kebersihan Pasir Terhadap Lumpur


No. Satuan Pasir 1 Pasir 2
Tinggi Lumpur Cm 10 5
Tinggi Pasir Cm 310 310
Kadar Lumpur % 3,23 1,61
Rata – Rata 2,42

(Sumber : Hasil Pengamatan)

Dari percobaan yang dilakukan, didapatkan data berat kebersihan pasir


terhadap lumpur seperti pada tabel 4.7 dengan menggunakan perhitungan :
Perhitungan :
Kebersihan Pasir Terhadap Lumpur 1 = x 100%

= x 100%
= 3,22 %
Kebersihan Pasir Terhadap Lumpur 2 = x 100%

= x 100%
= 1,6 %
Dengan hasil yang didapatkan dari 2 sampel pengujian maka kadar lumpur
masih memenuhi persyaratan ASTM C 117 – 95, maksimal 5,0%.

Gambar 4.7 Analisa Kebersihan Pasir Terhadap Lumpur


( Secara Basah)
(Sumber :Dokumentasi Pribadi)

69
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

4.2 Hasil Pengamatan Semen


4.2.1. Analisa Konsistensi Normal Semen Portland

Tabel 4.8 Data Hasil Percobaan Konsistensi Normal Semen Portland


No. Satuan Semen 1 Semen 2
Berat Tempat gram 67.4 67.4
Berat Semen gram 500 500
Berat Tempat + Semen gram 567.4 567.4
Volume Air ml 170 146
Penurunan mm 16 12
Konsistensi % 34 29
Rata – Rata 31,5
(Sumber : Hasil Pengamatan)

Dari percobaan yang dilakukan, didapatkan data konsistensi normal semen


portland seperti pada tabel 4.8 dengan menggunakan perhitungan :
Perhitungan :

Kebersihan Normal 1 = x 100%


= x 100%
= 34 %
Kebersihan Normal 2 = x 100%
= x 100%
= 29 %
Analisa :
Jadi, hasil rata-rata yang didapatkan dari 2 sampel konsistensi normal
semen portland masih memenuhi persyaratan ASTM C 187 – 79 kondisi
penurunan pasta masuk 10 mm.

70
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

4.2.2. Analisa Waktu Mengikat Dan Waktu Mengeras Semen Portland

Tabel 4.9 Data Hasil Percobaan Konsistensi Normal Semen Portland


No. Satuan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Waktu
Menit 45 60 75 90 105 120 135 150 165 180
Penurunan
Penurunan Mm 27 17 13 12 8 3 2 1 0
(Sumber : Hasil Pengamatan)

Analisa :

Waktu Pengikatan (setting time) adalah waktu yang diperlukan semen


untuk mengeras,terhitung sejak berekasinya air dan menjadi pasta semen cukup
kaku menahan tekan Sedangkan waktu mengeras yaitu waktu dimana pasta
semen sudah kaku dan jarum vikat mengalami angka penurunan kecil dan
memerlukan waktu kurang lebih 2 minggu untuk mencapai kekuatan yang
maksimal

4.2.3. Analisa Berat Jenis Semen

Tabel 4.10 Data Hasil Percobaan Berat Jenis Semen


No. Satuan Semen 1
Berat Labu Ukur Gram 309,3
Berat Labu + Semen Gram 559,3
Berat Labu + Semen + Air Gram 795,5
Berat Labu + Air Gram 545,3
Berat Semen Gram 500
Berat Jenis 1,601
(Sumber : Hasil Pengamatan)

Dari percobaan yang dilakukan, didapatkan percobaan berat jenis semen seperti
pada tabel 4.9 dengan menggunakan perhitungan :

Perhitungan :
Berat Jenis Semen 1 = )
(( )
= (( ) )
= 1,601

71
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

Analisa :
Jadi, hasil waktu mengikat dan waktu mengeras semen portland adalah
1,601 gram.

4.2.4. Analisa Berat Volume Semen

Tabel 4.11 Data Hasil Percobaan Berat Volume Semen


No. Satuan Dengan Tanpa
Rojokan Rojokan
Berat Silinder Gram 3728 3729
O / H Silinder Cm 15,7 14,7 15,7 14,7
Volume Silinder Cm3 2844 2844
Berat Silinder + Semen Gram 7170 7776
Berat Semen Gram 3442` 4047
3
Berat / Volume gram/ cm 1,21 1,42
Rata - Rata Gram 1,32
(Sumber : Hasil Pengamatan)

Dari percobaan yang dilakukan, didapatkan percobaan berat volume semen


seperti pada tabel 4.10 dengan menggunakan perhitungan :
Perhitungan :
Percobaan 1 (dengan rojokan) =
=
= 1,21 gram
Percobaan 2 (tanpa rojokan) =
=
= 1,42 gram
Analisa :
Jadi, hasil rata-rata yang didapatkan dari 2 sampel waktu mengikat dan
waktu mengeras semen portland yaitu 1,32 gram.

72
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

4.3 Perhitungan Mix Design Campuran Mortar

Tabel 4.12 Komposisi Campuran Beton Ringan Celullar


SP/Foam 0% Foam 25% Foam 50% Foam 75% Foam
0% SP 0% SP + 0% F 0% SP + 25% F 0% SP + 50% F 0% SP + 75% F
0,3% SP 0,3% SP + 0% F 0,3% SP + 25% F 0,3% SP+50%F 0,3% SP+75% F
0,6% SP 0,6% SP + 0% F 0,6% SP + 25% F 0,6% SP+50%F 0,6% SP+75% F
0,96% SP 0,96% SP+ 0%F 0,96% SP+ 25%F 0,96%SP+ 50%F 0,96%SP+75%F
1,44% SP 1,44% SP+0% F 1,44% SP+25%F 1,44% SP+50%F 1,44%SP+75%F

Keterangan :
1. 0% Superplasticizer + 0% Foam (1.1-1.21) sebanyak 21 benda uji.
2. 0% Superplasticizer + 25% Foam (2.1-2.21) sebanyak 21 benda uji
3. 0% Superplasticizer + 50% Foam (3.1-3.21) sebanyak 21 benda uji
4. 0% Superplasticizer + 75% Foam (4.1-4.21) sebanyak 21 benda uji
5. 0,3% Superplasticizer + 0% Foam (5.1-5.10) sebanyak 10 benda uji
6. 0,3% Superplasticizer + 25% Foam (6.10-6.10) sebanyak 10 benda uji
7. 0,3% Superplasticizer + 50% Foam (7.1-7.10) sebanyak 10 benda uji
8. 0,3% Superplasticizer + 75% Foam (8.1-8.10) sebanyak 10 benda uji
9. 0,6% Superplasticizer + 0% Foam (9.1-9.10) sebanyak 10 benda uji
10. 0,6% Superplasticizer + 25% Foam (10.1-10.10) sebanyak 10 benda uji
11. 0,6% Superplasticizer + 50% Foam (11.1-11.10) sebanyak 10 benda uji
12. 0,6% Superplasticizer + 75% Foam (12.1-12.10) sebanyak 10 benda uji
13. 0,96% Superplasticizer + 0% Foam (13.1-13.5) sebanyak 5 benda uji
14. 0,96% Superplasticizer + 25% Foam (14.1-14.5) sebanyak 5 benda uji
15. 0,96% Superplasticizer + 50% Foam (15.1-15.5) sebanyak 5 benda uji
16. 0,96% Superplasticizer + 75% Foam (16.1-16.5) sebanyak 5 benda uji
17. 1,44% Superplasticizer + 0% Foam (17.1-17.5) sebanyak 5 benda uji
18. 1,44% Superplasticizer + 25% Foam (18.1-18.5) sebanyak 5 benda uji
19. 1,44% Superplasticizer + 50% Foam (19.1-19.5) sebanyak 5 benda uji
20. 1,44% Superplasticizer + 75% Foam (20.1-20.5) sebanyak 5 benda uji

Data yang diperoleh dari SNI 03–6825–2002 tentang “Metode Pengujian


Kekuatan Tekan Mortar Semen Portland Untuk Pekerjaan Sipil” untuk pembuatan 6
benda uji berbentuk kubus dengan ukuran sisi 5 cm menggunakan komposisi
diantaranya adalah :
 Semen Portland 500 gram
 Pasir 1.375 gram

73
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

 Air 242 ml

Dari hasil yang diperoleh dari SNI 03–6825–2002, didapatkan komposisi untuk
percobaan pembuatan mortar. Pada penelitian ini untuk cetakan benda uji
menggunakan silinder dengan ukuran diameter 6 cm dan tinggi 12 cm. Oleh karena
itu komposisinya akan berbeda dengan menggunakan perhitungan sebagai berikut :

Perhitungan :
 Kebutuhan Mortar Normal Berbentuk Kubus
(SNI 03–6825–2002)
 Ukuran benda uji 50 x 50 x 50 mm dengan (6 benda uji)
 Volume kubus = sisi x sisi x sisi
= 0,5 x 0,5 x 0,5 m = 0,125 m3
 Semen Portland 500 gram (W1)
 Pasir 1.375 gram (W2)
 Air 242 ml (W3)
 Faktor Air Semen =
=
= 0,484
 Kebutuhan Mortar Normal Berbentuk Silinder
 Ukuran benda uji diameter 6 cm dan tinggi 12 cm (6 benda uji)
 Volume silinder = π x r2 x tinggi
= 3,14 x 0,032 x 0,12 m = 0,00033912 m3
 Nilai perbandingan =
=
= 2,712 (W4)
 Kebutuhan Semen = W4 x W1
= 2,712 x 500
= 1356 gram
 Kebutuhan Pasir = W4 x W2
= 2,712 x 1.375
= 3729 gram
 Kebutuhan Air = W4 x W3
= 2,712 x 242
= 656,3 ml

74
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

 Faktor Air Semen =


=
= 0,484
a) Perbandingan Mortar (6 Benda Uji Silinder)
Semen ; Pasir ; Air = 1 ; 2,75 ; 0,5

Diketahui :
- Semen = 1356 gram : 6 = 226 gram
- Pasir = 3729 gram : 6 = 621,5 gram
- Air = 656,3 ml : 6 = 109,38 gram

 Perhitungan Superplasticizer

Superplasticizer yang digunakan adalah Superplasticizer Master Glenium


Sky 8614.
Dosis dari penggunaan Superplasticizer Master Glenium Sky 8614
adalah :
Tingkat dosis tergantung pada desain campuran, kondisi batas dan
tingkat pengurangan air dan kemampuan kerja yang dibutuhkan.
Umumnya, untuk beton dengan rasio air/ semen anatara 0,45-0,55 dosis
khas adalah 1000-1500 ml per 100 kg bahan semen. Dosisi lainya juga
dapat digunakan tergantung pada kondisi kerja tertentu. Percobaan
campuran harus dibuat dengan bahan pekerjaan untuk menentukan dosis
optimum diperlukan untuk kebutuhan pekerjaan tertentu. Dosis yang
lebih tinggi dari penggantian klinker atau semen kurang reaktif.

Berdasarkan penduan syarat/dosis ialah 1000 ml – 1500 ml per 100 kg bahan


semen untuk beton dengan rasio air/semen 0,45 – 0,55
Kilogram (Kg) Liter
Kg = satuan berat (massa)
Liter = satuan volume
Satuan dasar Volume =
Besaran massa tidak dapat di konversi langsung menjadi besaran volume.
Jadi, Kg tidak dapat di konversi langsung ke satuan liter.
Caranya, harus dengan besaran lain yaitu massa jenis (berat jenis) atau
densitas.
Massa jenis =

75
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

Massa Jenis = 0,96-1,16 gr/ml


M = 0,96 x 1 = 0,96 kg = 960 gram = 1 liter Superplasticizer

Berarti, untuk takaran 1 liter.


960 gram SP untuk 100 kg semen.
1160 gram SP untuk 100 kg semen
Untuk takaran 1,5 liter
1440 gram SP untuk 100 kg semen
1740 gram SP untuk 100 kg semen

Jadi, batas minimal dan maksimal adalah 0,96-1,44 % Superplasticizer

1. 0% Superplasticizer + 0% Foam sebanyak 21 benda uji


Semen = 226 gram x 21 = 4746 gram
Pasir = 621,5 gram x 21 = 13051,5 gram
Air = 109,3 gram x 21 = 2295,3 ml

2. 0% Superplasticizer + 25% Foam sebanyak 21 benda uji


Semen =
Pasir =
Air =

3. 0% Superplasticizer + 50% Foam sebanyak 21 benda uji


Semen =
Pasir =
Air =

4. 0% Superplasticizer + 75% Foam sebanyak 21 benda uji


Semen =
Pasir =
Air =

76
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

5. 0,3% Superplasticizer + 0% Foam sebanyak 10 benda uji


SP = = 6,78 gram
Semen = 2260 – 6,78 = 2253,22 gram
Pasir = 621,5 gram x 10 = 6215 gram
Air = 109,3 gram x 10 = 1093 ml

6. 0,3% Superplasticizer + 25% Foam sebanyak 10 benda uji


SP = = 5,085 gram
Semen = 1695 – 5,085 = 1689,915 gram
Pasir = (9788,625:21) pasir yang sudah 25%
sebanyak 21 benda uji
466,125 x 10 benda uji = 4661,25 gram
Air = (1721,475:21) x 10
= 819,75 ml

7. 0,3% Superplasticizer + 50% Foam sebanyak 10 benda uji


SP = = 3,39 gram
Semen = 1130 – 3,39 = 1126,61 gram
Pasir = (6525,75:21) pasir yang sudah 50%
sebanyak 21 benda uji
310,79 x 10 benda uji = 3107,9 gram
Air = (1147,65:21) x 10
= 546,5 ml

8. 0,3% Superplasticizer + 75% Foam sebanyak 10 benda uji


SP = = 1,695 gram
Semen = 565 – 1,695 = 563,305 gram
Pasir = (3262,875:21) pasir yang sudah 75%
sebanyak 21 benda uji
155,37x 10 benda uji = 1553,7 gram
Air = (573,825:21) x 10
= 273,2 ml

9. 0,6% Superplasticizer + 0% Foam sebanyak 10 benda uji


SP = = 13,56 gram
Semen = 2260 – 13,56 = 2246,44 gram

77
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

Pasir = 621,5 gram x 10 = 6215 gram


Air = 109,3 gram x 10 = 1093 ml

10. 0,3% Superplasticizer + 25% Foam sebanyak 10 benda uji


SP = = 10,17 gram
Semen = 1695 – 10,17 = 1684,83 gram
Pasir = (9788,625:21) pasir yang sudah 25%
sebanyak 21 benda uji
466,125 x 10 benda uji = 4661,25 gram
Air = (1721,475:21) x 10
= 819,75 ml

11. 0,6% Superplasticizer + 50% Foam sebanyak 10 benda uji


SP = = 6,78 gram
Semen = 1130 – 6,78 = 1123,22 gram
Pasir = (6525,75:21) pasir yang sudah 50%
sebanyak 21 benda uji
310,79 x 10 benda uji = 3107,9 gram
Air = (1147,65:21) x 10
= 546,5 ml

12. 0,6% Superplasticizer + 75% Foam sebanyak 10 benda uji


SP = = 3,39 gram
Semen = 565 – 3,39 = 561,61 gram
Pasir = (3262,875:21) pasir yang sudah 75%
sebanyak 21 benda uji
155,37x 10 benda uji = 1553,7 gram
Air = (573,825:21) x 10
= 273,2 ml

13. 0,96% Superplasticizer + 0% Foam sebanyak 5 benda uji


SP = = 10,84 gram
Semen = 1130 – 10,84 = 1119,16 gram
Pasir = 621,5 gram x 5 = 3107,5 gram
Air = 109,3 gram x 5 = 546,5 ml

78
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

14. 0,96% Superplasticizer + 25% Foam sebanyak 5 benda uji


SP = = 8,13 gram
Semen = 847,5 – 8,13 = 839,37 gram
Pasir = 466,125 x 5 = 2330,6 gram
Air = 81,975 x 5
= 409,875 ml

15. 0,96% Superplasticizer + 50% Foam sebanyak 5 benda uji


SP = = 5,424 gram
Semen = 565 – 5,424 = 559,57 gram
Pasir = 310,79 x 5 benda uji = 1553,95 gram
Air = 54,65 x 5
= 273,25 ml

16. 0,96% Superplasticizer + 75% Foam sebanyak 5 benda uji


SP = = 2,712 gram
Semen = 282,5 – 2,712 = 279,78 gram
Pasir = 155,37x 5 benda uji = 776,85 gram
Air = 27,32 x 5
= 136,6 ml

17. 1,44% Superplasticizer + 0% Foam sebanyak 5 benda uji


SP = = 16,27 gram
Semen = 1130 – 16,27 = 1113,73 gram
Pasir = 621,5 gram x 5 = 3107,5 gram
Air = 109,3 gram x 5 = 546,5 ml

18. 1,44% Superplasticizer + 25% Foam sebanyak 5 benda uji


SP = = 12,204 gram
Semen = 847,5 – 12,204 = 835,296 gram
Pasir = 466,125 x 5 benda uji = 2330,6 gram
Air = 81,975 x 5
= 409,875 ml

19. 1,44% Superplasticizer + 50% Foam sebanyak 5 benda uji


SP = = 8,136 gram

79
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

Semen = 565 – 8,136 = 556,86 gram


Pasir = 310,79 x 5 benda uji = 1553,95 gram
Air = 54,65 x 5
= 273,25 ml

20. 1,44% Superplasticizer + 75% Foam sebanyak 5 benda uji


SP = = 4,068 gram
Semen = 282,5 – 4,068 = 278,432 gram
Pasir = 155,37x 5 benda uji = 776,85 gram
Air = 27,32 x 5
= 136,6 ml
Komposisi Material Asli

Variasi Semen Pasir Air SP Foam BU


1 4746 1051,5 2295,3 - 0% 21
2 3559,5 9788,625 1721,475 - 25% 21
3 2373 6525,75 1147,65 - 50% 21
4 1186,5 3262,875 573,825 - 75% 21
5 2253,22 6215 1093,8 6,78 0% 10
6 1689,915 4661,25 819,75 5,085 25% 10
7 1126,61 3107,9 546,5 3,39 50% 10
8 563,305 1553,7 273,2 1,695 75% 10
9 2246,44 6215 1093,8 13,56 0% 10
10 1684,83 4661,25 819,75 10,17 25% 10
11 1123,22 3107,9 546,5 6,78 50% 10
12 561,61 1553,7 273,2 3,39 75% 10
13 1119,16 3107,5 546,5 10,84 0% 5
14 839,37 2330,6 409,875 8,13 25% 5
15 559,57 1553,95 273,25 5,424 50% 5
16 279,78 776,85 1336,6 2,712 75% 5
17 113,73 3107,5 546,5 16,27 0% 5
18 835,296 2330,6 409,875 12,204 25% 5
19 556,86 1553,95 273,25 8,136 50% 5
20 278,432 776,85 136,6 4,068 75% 5

80
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER
4.4 Analisa Hasil Berat Jenis dan Tes Kuat Tekan CLC

4.4.1 Analisa Hasil Berat Jenis dan Kuat Tekan CLC tanpa Superplasticizer
a. Analisa Campuran Mortar Normal tanpa Foam dan Superplasticizer
Tabel 4.13 Data hasil tes kuat tekan Mortar Normal
Beban Teg. Teg.
Luas
Benda Massa Maksi Kekuata Hancur Hancur
Panjang Berat Penam Volume Umur (fci-fc'r) (fci-fc'r)²
Uji jenis mum n Tekan Benda Rata-rata
pang
Uji (Fci) (fc'r)
(cm) (kg) (cm²) (m³) (kg/m³) (hari) (kg) (kg/cm²) (kg/cm²) (kg/cm²) (kg/cm²) (kg/cm²)
1 2 3 4=πr² 5=πr²xt 6=3/5 7 8 9=8/4 10=9/k 11=∑10/n 12=10-11 13=12²
1.1 12 0,684 28.3 0,000339 2017,6 28 6000 212,01 212,01 258,03 -46,02 2117,8
1.2 12 0,675 28.3 0,000339 1991,1 28 6500 229,68 229,68 258,03 -28,35 803,8
1.3 12 0,675 28.3 0,000339 1991,1 28 7500 265,01 265,01 258,03 6,98 48,7
1.4 12 0,67 28.3 0,000339 1976,4 28 7500 265,01 265,01 258,03 6,98 48,7
1.5 12 0,686 28.3 0,000339 2023,5 28 7500 265,01 265,01 258,03 6,98 48,7
1.6 12 0,665 28.3 0,000339 1961,6 28 7000 247,34 247,34 258,03 -10,68 114,1
1.7 12 0,666 28.3 0,000339 1964,6 28 6000 212,01 212,01 258,03 -46,02 2117,8
1.8 12 0,685 28.3 0,000339 2020,6 28 8000 282,68 282,68 258,03 24,65 607,6
1.9 12 0,657 28.3 0,000339 1938,0 28 6500 229,68 229,68 258,03 -28,35 803,8
1.10 12 0,655 28.3 0,000339 1932,1 28 7000 247,34 247,34 258,03 -10,68 114,1
1.11 12 0,656 28.3 0,000339 1935,1 28 8500 300,35 300,35 258,03 42,31 1790,8
1.12 12 0,686 28.3 0,000339 2023,5 28 8100 286,21 286,21 258,03 28,18 794,3

67
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

1.13 12 0,655 28.3 0,000339 1932,1 28 8000 282,68 282,68 258,03 24,65 607,6
1.14 12 0,67 28.3 0,000339 1976,4 28 7500 265,01 265,01 258,03 6,98 48,7
1.15 12 0,676 28.3 0,000339 1994,1 28 7000 247,34 247,34 258,03 -10,68 114,1
1.16 12 0,666 28.3 0,000339 1964,6 28 7500 265,01 265,01 258,03 6,98 48,7
1.17 12 0,666 28.3 0,000339 1964,6 28 8000 282,68 282,68 258,03 24,65 607,6
1.18 12 0,68 28.3 0,000339 2005,9 28 7750 273,85 273,85 258,03 15,81 250,1
1.19 12 0,67 28.3 0,000339 1976,4 28 8000 282,68 282,68 258,03 24,65 607,6
1.20 12 0,659 28.3 0,000339 247,3 28 7000 247,34 247,34 258,03 -10,68 114,7
1.21 12 0,673 28.3 0,000339 229,6 28 6500 229,68 229,68 258,03 -28,35 803,8
1812,7 258,03 5418,7 12613,9
1 = variasi 0% SP 0% foam. 1.1 = 0% SP 0% foam benda uji ke 1
(Sumber : Hasil Pengamatan)

68
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

a. teg. Hancur rata-rata:

fc'r =
= 258,03

b. nilai standart deviasi:


s= 25,11
c. nilai tambah/margin(M):
M= 25,11
d. teg. Tekan(f'c):
f'c= Fc’r-M= 232,92

69
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER
b. Analisa Campuran Mortar Normal tanpa Superplasticizer dengan 25% Foam

Tabel 4.14 Data hasil tes kuat tekan Mortar tanpa SP dengan 25% Foam
Beban Teg. Teg.
Luas
Benda Massa Maksimu Kekuata Hancur Hancur
Panjang Berat Penam Volume Umur (fci-fc'r) (fci-fc'r)²
Uji jenis n Tekan Benda Rata-rata
pang
Uji (Fci) (fc'r)
(cm) (kg) (cm²) (m³) (kg/m³) (hari) (kg) (kg/cm²) (kg/cm²) (kg/cm²) (kg/cm²) (kg/cm²)
1 2 3 4=πr² 5=πr²xt 6=3/5 7 8 9=8/4 10=9/k 11=∑10/n 12=10-11 13=12²
2.1 12 0,52 28.3 0,00033 1545,7 28 5000 176,67 176,67 159,01 17,66 312,1
2.2 12 0,52 28.3 0,00033 1554,5 28 4500 159,01 159,01 159,01 0 0,0
2.3 12 0,48 28.3 0,00033 1415,9 28 5000 176,67 176,67 159,01 17,66 312,1
2.4 12 0,48 28.3 0,00033 1430,6 28 4500 159,01 159,01 159,01 0 0,0
2.5 12 0,50 28.3 0,00033 1495,5 28 4000 141,34 141,34 159,01 -17,66 312,1
2.6 12 0,50 28.3 0,00033 1480,8 28 4500 159,01 159,01 159,01 0 0,0
2.7 12 0,51 28.3 0,00033 1528,0 28 4750 167,84 167,84 159,01 8,83 78,0
2.8 12 0,50 28.3 0,00033 1498,5 28 4500 159,01 159,01 159,01 0 0,0
2.9 12 0,50 28.3 0,00033 1480,8 28 5000 176,67 176,67 159,01 17,66 312,1
2.10 12 0,51 28.3 0,00033 1522,1 28 4500 159,01 159,01 159,01 0 0,0
2.11 12 0,50 28.3 0,00033 1498,5 28 3750 132,50 132,50 159,01 -26,50 702,3
2.12 12 0,50 28.3 0,00033 1498,5 28 4000 141,34 141,34 159,01 -17,66 312,1
2.13 12 0,49 28.3 0,00033 1463,1 28 3750 132,50 132,50 159,01 -26,50 702,3
2.14 12 0,49 28.3 0,00033 1448,3 28 4500 159,01 159,01 159,01 0 0,0

70
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

2.15 12 0,51 28.3 0,00033 1516,2 28 4500 159,01 159,01 159,01 0 0,0
2.16 12 0,52 28.3 0,00033 1533,9 28 4250 150,17 150,17 159,01 -8,83 78,0
2.17 12 0,51 28.3 0,00033 1504,4 28 4000 141,34 141,34 159,01 -17,66 312,1
2.18 12 0,52 28.3 0,00033 1545,7 28 4500 159,01 159,01 159,01 0 0,0
2.19 12 0,52 28.3 0,00033 1554,5 28 5000 176,67 176,67 159,01 17,66 312,1
2.20 12 0,53 28.3 0,00033 1587,0 28 5500 194,34 194,34 159,01 35,33 1248,6
2.21 12 0,50 28.3 0,00033 1495,5 28 4500 159,01 159,01 0 159,01 25284,3
1504,70 159,01 3339,2 30278,8
2 = variasi 0% SP 25% foam. 2.1 = 0% SP 25% foam benda uji ke 1
(Sumber : Hasil Pengamatan)

a. teg. Hancur rata-rata:


fc'r= 159,01
b. nilai standart deviasi:
s= 38,91
c. nilai tambah/margin(M):
M= 38,91
d. teg. Tekan(f'c):
f'c= 120,10

71
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER
c. Analisa Campuran Mortar Normal tanpa Superplasticizer dengan 50% Foam

Tabel 4.15 Data hasil tes kuat tekan tanpa SP dengan 50% Foam
Benda Panjang Berat Luas Volume Massa Umur Beban Kekuatan Teg. Teg. (fci-fc'r) (fci-fc'r)²
Uji Penampang jenis Maksimum Tekan Hancur Hancur
Benda Uji Rata-rata
(Fci) (fc'r)
(cm) (kg) (cm²) (m³) (kg/m³) (hari) (kg) (kg/cm²) (kg/cm²) (kg/cm²) (kg/cm²) (kg/cm²)
1 2 3 4=πr² 5=πr²xt 6=3/5 7 8 9=8/4 10=9/k 11=∑10/n 12=10-11 13=12²
3.1 12 0,3 28.3 0,00033 884,9 28 1500 53,00 53,00 70,67 -17,66 312,15
3.2 12 0,35 28.3 0,00033 1032,4 28 2000 70,67 70,67 70,67 0 0,00
3.3 12 0,4 28.3 0,00033 1179,9 28 2000 70,67 70,67 70,67 0 0,00
3.4 12 0,35 28.3 0,00033 1032,4 28 2250 79,50 79,50 70,67 8,83 78,04
3.5 12 0,3 28.3 0,00033 884,9 28 1500 53,00 53,00 70,67 -17,66 312,15
3.6 12 0,4 28.3 0,00033 1179,9 28 2000 70,67 70,67 70,67 0 0,00
3.7 12 0,3 28.3 0,00033 884,9 28 1750 61,83 61,83 70,67 -8,83 78,04
3.8 12 0,3 28.3 0,00033 884,9 28 1500 53,00 53,00 70,67 -17,66 312,15
3.9 12 0,3 28.3 0,00033 884,9 28 2000 70,67 70,67 70,67 0 0,00
3.10 12 0,35 28.3 0,00033 1032,4 28 2500 88,33 88,33 70,67 17,66 312,15
3.11 12 0,35 28.3 0,00033 1032,4 28 1500 53,00 53,00 70,67 -17,66 312,15
3.12 12 0,3 28.3 0,00033 884,9 28 2000 70,67 70,67 70,67 0 0,00
3.13 12 0,3 28.3 0,00033 884,9 28 2500 88,33 88,33 70,67 17,66 312,15
3.14 12 0,35 28.3 0,00033 1032,4 28 2500 88,33 88,33 70,67 17,66 312,15

72
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER
3.15 12 0,4 28.3 0,00033 1179,9 28 2000 70,67 70,67 70,67 0 0,00
3.16 12 0,4 28.3 0,00033 1179,9 28 1500 53,00 53,00 70,67 -17,66 312,15
3.17 12 0,35 28.3 0,00033 1032,4 28 2000 70,67 70,67 70,67 0 0,00
3.18 12 0,34 28.3 0,00033 1002,9 28 2500 88,33 88,33 70,67 17,66 312,15
3.19 12 0,3 28.3 0,00033 884,9 28 2000 70,67 70,67 70,67 0 0,00
3.20 12 0,4 28.3 0,00033 1179,9 28 2500 88,33 88,33 70,67 17,66 312,15
3.21 12 0,3 28.3 0,00033 884,9 28 2000 70,67 70,67 0 70,67 4994,44
Jumlah 1002,9 70,671 1484,09 8272,05
3 = variasi 50% foam. 3.1 = 50% foam benda uji ke 1
(Sumber : Hasil Pengamatan)

a. teg. Hancur rata-rata:


fc'r= 70,67
b. nilai standart deviasi:
s= 20,34
c. nilai tambah/margin(M):
M= 20,34
d. teg. Tekan(f'c):
f'c= 50,33

73
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER
d. Analisa Campuran Mortar Normal tanpa Superplasticizer dengan 75% Foam

Tabel 4.16 Data hasil tes kuat tekan Mortar tanpa SP dengan 75% Foam
Benda Panjang Berat Luas Volume Massa Umur Beban Kekuatan Teg. Teg. (fci-fc'r) (fci-fc'r)²
Penampang jenis Maksimum
Uji Tekan Hancur Hancur
Benda Rata-rata
Uji (Fci) (fc'r)
(cm) (kg) (cm²) (m³) (kg/m³) (hari) (kg) (kg/cm²) (kg/cm²) (kg/cm²) (kg/cm²) (kg/cm²)
1 2 3 4=πr² 5=πr²xt 6=3/5 7 8 9=8/4 10=9/k 11=∑10/n 12=10-11 13=12²
4.1 12 0,22 28.3 0,00033 648,96 28 500 17,66 17,66 12,61 5,04 25,48
4.2 12 0,2 28.3 0,00033 589,97 28 500 17,66 17,66 12,61 0 0,00
4.3 12 0,182 28.3 0,00033 536,87 28 500 17,66 17,66 12,61 0 0,00
4.4 12 0,21 28.3 0,00033 619,46 28 500 17,66 17,66 12,61 5,04 25,48
4.5 12 0,195 28.3 0,00033 575,22 28 500 17,66 17,66 12,61 5,04 25,48
4.6 12 0,16 28.3 0,00033 471,97 28 500 17,66 17,66 12,61 0 0,00
4.7 12 0,175 28.3 0,00033 516,22 28 500 17,66 17,66 12,61 5,04 25,48
4.8 12 0,2 28.3 0,00033 589,97 28 500 17,66 17,66 12,61 -12,6 159,26
4.9 12 0,2 28.3 0,00033 589,97 28 500 17,66 17,66 12,61 0 0,00
4.10 12 0,153 28.3 0,00033 451,32 28 500 17,66 17,66 12,61 5,04 25,48
4.11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 12,61 -12,61 159,26
4.12 12 0,197 28.3 0,00033 581,12 28 500 17,66 17,66 12,61 0 0,00
4.13 12 0,17 28.3 0,00033 501,47 28 500 17,66 17,66 12,61 5,04 25,48
4.14 12 0,2 28.3 0,00033 589,97 28 500 17,66 17,66 12,61 5,04 25,48

74
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER
4.15 12 0,165 28.3 0,00033 486,72 28 500 17,66 17,66 12,61 0 0,00
4.16 12 0,2 28.3 0,00033 589,97 28 0 0 0 12,61 -12,6 159,26
4.17 12 0 28.3 0,00033 0 0 0 0 0 12,61 0 0,00
4.18 12 0,187 28.3 0,00033 551,62 28 0 0 0 12,61 -12,6 159,26
4.19 12 0,222 28.3 0,00033 654,86 28 500 17,66 17,66 12,61 0 0,00
4.20 12 0,214 28.3 0,00033 631,26 28 500 17,66 17,66 12,61 5,04 25,48
4.21 12 0,17 28.3 0,00033 501,47 28 0 0 0 0 0 0,00
Jumlah 10678 17,6 265,01 840,90

4 = variasi 75% foam. 4.1 = 75% foam benda uji ke 1


(Sumber : Hasil Pengamatan)

a. teg. Hancur rata-rata:


fc'r= 12,62
b. nilai standart deviasi:
s= 6,48
c. nilai tambah/margin(M):
M= 6,48
d. teg. Tekan(f'c):
f'c= 6,14

75
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER
e. Analisa Campuran Mortar dengan 0,3% Superplasticizer dan 0% Foam

Tabel 4.17 Data hasil tes kuat tekan Mortar 0,3% SP dengan 0% Foam
Beban Teg. Teg.
Benda Luas Massa Maksimum Kekuatan Hancur Hancur
Panjang Berat Penampang
Volume Umur (fci-fc'r) (fci-fc'r)²
Uji jenis Tekan Benda Rata-rata
Uji (Fci) (fc'r)
(cm) (kg) (cm²) (m³) (kg/m³) (hari) (kg) (kg/cm²) (kg/cm²) (kg/cm²) (kg/cm²) (kg/cm²)
1 2 3 4=πr² 5=πr²xt 6=3/5 7 8 9=8/4 10=9/k 11=∑10/n 12=10-11 13=12²
5.1 12 0,67 28,3 0,00033 2000 28 7500 265,01 265,01 265,01 0 0,00
5.2 12 0,69 28,3 0,00033 2058,9 28 8000 282,68 282,68 265,01 17,66 312,1
5.3 12 0,65 28,3 0,00033 1929,2 28 7500 265,01 265,01 265,01 0 0,00
5.4 12 0,66 28,3 0,00033 1949,8 28 7750 273,85 273,85 265,01 8,83 78,04
5.5 12 0,69 28,3 0,00033 2058,9 28 6500 229,68 229,68 265,01 -35,33 1248,6
5.6 12 0,67 28,3 0,00033 1997,0 28 7500 265,01 265,01 265,01 0 0,00
5.7 12 0,68 28,3 0,00033 2011,7 28 7000 247,34 247,34 265,01 -17,66 312,1
5.8 12 0,65 28,3 0,00033 1935,1 28 7500 265,01 265,07 265,01 0 0,00
5.9 12 0,68 28,3 0,00033 2032,4 28 8000 282,68 282,68 265,01 17,66 312,1
5.10 12 0,68 28,3 0,00033 2026,5 28 7750 273,85 273,85 265,01 8,83 78,04
0,67 265,01 2650,1 2650,1 0 2341,1
5 = variasi 0,3% SP 0% foam. 5.1 = 0,3% SP 0% foam benda uji ke 1
(Sumber : Hasil Pengamatan)

76
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

a. teg. Hancur rata-rata:


fc'r= 265,02
b. nilai standart deviasi:
s= 0,00
c. nilai tambah/margin(M):
M= 0,00
d. teg. Tekan(f'c):
f'c= 265,02

77
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

f. Analisa Campuran Mortar dengan 0,3% Superplasticizer dan 25% Foam

Tabel 4.18 Data hasil tes kuat tekan Mortar 0,3% SP dengan 25% Foam
Benda Panjang Berat Luas Volume Massa Umur Beban Kekuatan Teg. Teg. (fci-fc'r) (fci-fc'r)²
Penampang jenis Maksimum
Uji Tekan Hancur Hancur
Benda Rata-rata
Uji (fc'r)
(Fci)
(cm) (kg) (cm²) (m³) (kg/m³) (hari) (kg) (kg/cm²) (kg/cm²) (kg/cm²) (kg/cm²) (kg/cm²)
1 2 3 4=πr² 5=πr²xt 6=3/5 7 8 9=8/4 10=9/k 11=∑10/n 12=10-11 13=12²
6.1 12 0,51 28,3 0,00033 1507,3 28 5500 194,34 194,34 194,34 0 0,00
6.2 12 0,52 28,3 0,00033 1548,6 28 5250 185,51 185,51 194,34 -8,83 78,04
6.3 12 0,53 28,3 0,00033 1566,3 28 6000 212,01 212,01 194,34 17,66 312,15
6.4 12 0,51 28,3 0,00033 1510,3 28 5500 194,34 194,34 194,34 0 0,00
6.5 12 0,50 28,3 0,00033 1489,6 28 6200 219,08 219,08 194,34 24,73 611,82
6.6 12 0,5 28,3 0,00033 1474,9 28 5500 194,34 194,34 194,34 0 0,00
6.7 12 0,51 28,3 0,00033 1504,4 28 5000 176,67 176,67 194,34 -17,66 312,15
6.8 12 0,50 28,3 0,00033 1501,4 28 5750 203,18 203,18 194,34 8,83 78,04
6.9 12 0,5 28,3 0,00033 1474,9 28 5100 180,21 180,21 194,34 -14,13 199,78
6.10 12 0,50 28,3 0,00033 1495,5 28 5200 183,74 183,74 194,34 -10,60 112,37
0,51 194,34 1943,4 1943,46 0 1704,35
6 = variasi 0,3% SP 25% foam. 6.1 = 0,3% SP 25% foam benda uji ke 1
(Sumber : Hasil Pengamatan)

78
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

a. teg. Hancur rata-rata:


fc'r= 92,55
b. nilai standart deviasi:
s= 9,23
c. nilai tambah/margin(M):
M= 9,23
d. teg. Tekan(f'c):
f'c= 83,31

79
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER
g. Analisa Campuran Mortar dengan 0,3% Superplasticizer dan 50% Foam

Tabel 4.19 Data hasil tes kuat tekan Mortar 0,3% SP dengan 25% Foam
Benda Panjang Berat Luas Volume Massa Umur Beban Kekuatan Teg. Teg. (fci-fc'r) (fci-fc'r)²
Uji Penampang jenis Maksimum Tekan Hancur Hancur
Benda Rata-rata
Uji (Fci) (fc'r)
(cm) (kg) (cm²) (m³) (kg/m³) (hari) (kg) (kg/cm²) (kg/cm²) (kg/cm²) (kg/cm²) (kg/cm²)
1 2 3 4=πr² 5=πr²xt 6=3/5 7 8 9=8/4 10=9/k 11=∑10/n 12=10-11 13=12²
7.1 12 0,35 28,3 0,00033 1038,3 28 4000 141,34 141,34 141,34 0 0,00
7.2 12 0,38 28,3 0,00033 1120,9 28 4250 150,17 150,17 141,34 8,83 78,04
7.3 12 0,33 28,3 0,00033 985,2 28 4000 141,34 141,34 141,34 0 0,00
7.4 12 0,34 28,3 0,00033 1017,6 28 3750 132,50 132,50 141,34 -8,83 78,04
7.5 12 0,35 28,3 0,00033 1047,1 28 3500 123,67 123,67 141,34 -17,66 312,15
7.6 12 0,33 28,3 0,00033 994,1 28 4500 159,01 159,01 141,34 17,66 312,15
7.7 12 0,34 28,3 0,00033 1002,9 28 4000 141,34 141,34 141,34 0 0,00
7.8 12 0,36 28,3 0,00033 1076,6 28 4500 159,01 159,01 141,34 17,66 312,15
7.9 12 0,34 28,3 0,00033 1014,7 28 4000 141,34 141,34 141,34 0 0,00
7.10 12 0,36 28,3 0,00033 1085,5 28 3500 123,67 123,67 141,34 -17,66 312,15
0,35 4000 141,34 1413,4 1413,42 1404,6
7 = variasi 0,3% SP 50% foam. 7.1 = 0,3% SP 50% foam benda uji ke 1
(Sumber : Hasil Pengamatan)

80
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

a. teg. Hancur rata-rata:


fc'r= 67,31
b. nilai standart deviasi:
s= 8,38
c. nilai tambah/margin(M):
M= 8,38
d. teg. Tekan(f'c):
f'c= 58,93

81
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

h. Analisa Campuran Mortar dengan 0,3% Superplasticizer dan 75% Foam

Tabel 4.20 Data hasil tes kuat tekan Mortar 0,3% SP dengan 75% Foam
Benda Panjang Berat Luas Volume Massa Umur Beban Kekuatan Teg. Teg. (fci-fc'r) (fci-fc'r)²
Uji Penampang jenis Maksimum Tekan Hancur Hancur
Benda Uji Rata-rata
(Fci) (fc'r)
(cm) (kg) (cm²) (m³) (kg/m³) (hari) (kg) (kg/cm²) (kg/cm²) (kg/cm²) (kg/cm²) (kg/cm²)
1 2 3 4=πr² 5=πr²xt 6=3/5 7 8 9=8/4 10=9/k 11=∑10/n 12=10-11 13=12²
8.1 12 0,18 28,3 0,00033 541,29 28 1000 35,33 35,33 33,56 1,76 3,12
8.2 12 0,18 28,3 0,00033 530,97 28 750 26,50 26,50 33,56 -7,06 49,94
8.3 12 0,17 28,3 0,00033 504,42 28 1250 44,16 44,16 33,56 10,60 112,37
8.4 12 0,18 28,3 0,00033 530,97 28 1000 35,33 35,33 33,56 1,76 3,12
8.5 12 0,17 28,3 0,00033 516,22 28 750 26,50 26,50 33,56 -7,06 49,94
8.6 12 0,18 28,3 0,00033 533,92 28 1500 53,00 53,00 33,56 19,43 377,70
8.7 12 0,17 28,3 0,00033 507,37 28 750 26,50 26,50 33,56 -7,06 49,94
8.8 12 0,18 28,3 0,00033 554,57 28 750 26,50 26,50 33,56 -7,06 49,94
8.9 12 0,18 28,3 0,00033 557,52 28 1000 35,33 35,33 33,56 1,76 3,12
8.10 12 0,19 28,3 0,00033 560,47 28 750 26,50 26,50 33,56 -7,06 49,94
0,18 950 33,568 335,6 335,6 749,17
8 = variasi 0,3% SP 75% foam. 8.1 = 0,3% SP 75% foam benda uji ke 1
(Sumber : Hasil Pengamatan)

82
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

a. teg. Hancur rata-rata:


fc'r= 15,99
b. nilai standart deviasi:
s= 6,12
c. nilai tambah/margin(M):
M= 6,12
d. teg. Tekan(f'c):
f'c= 9,86

83
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER
i. Analisa Campuran Mortar dengan 0,6% Superplasticizer dan 0% Foam

Tabel 4.21 Data hasil tes kuat tekan Mortar 0,6% SP dengan 0% Foam
Benda Panjang Berat Luas Volume Massa Umur Beban Kekuatan Teg. Teg. (fci-fc'r) (fci-fc'r)²
Uji Penampang jenis Maksimum Tekan Hancur Hancur
Benda Uji Rata-rata
(Fci) (fc'r)
(cm) (kg) (cm²) (m³) (kg/m³) (hari) (kg) (kg/cm²) (kg/cm²) (kg/cm²) (kg/cm²) (kg/cm²)
1 2 3 4=πr² 5=πr²xt 6=3/5 7 8 9=8/4 10=9/k 11=∑10/n 12=10-11 13=12²
9.1 12 0,68 28,3 0,00033 2008,8 28 8000 282,68 282,68 282,68 0 0,00
9.2 12 0,65 28,3 0,00033 1935,1 28 8500 300,35 300,35 282,68 17,66 312,15
9.3 12 0,76 28,3 0,00033 2253,6 28 8000 282,68 282,68 282,68 0 0,00
9.4 12 0,68 28,3 0,00033 2026,5 28 7500 265,01 265,01 282,68 -17,66 312,15
9.5 12 0,67 28,3 0,00033 1976,4 28 8000 282,68 282,68 282,68 0 0,00
9.6 12 0,68 28,3 0,00033 2005,9 28 7500 265,01 265,01 282,68 -17,66 312,15
9.7 12 0,69 28,3 0,00033 2035,3 28 8000 282,68 282,68 282,68 0 0,00
9.8 12 0,67 28,3 0,00033 1982,3 28 8500 300,35 300,35 282,68 17,66 312,15
9.9 12 0,65 28,3 0,00033 1917,4 28 7500 265,01 265,01 282,68 -17,66 312,15
9.10 12 0,66 28,3 0,00033 1946,9 28 8500 300,35 300,35 282,68 17,66 312,15
0,68 8000 282,68 2826,85 2826,85 1872,92
9 = variasi 0,6% SP 0% foam. 9.1 = 0,6% SP 0% foam benda uji ke 1
(Sumber : Hasil Pengamatan)

84
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

a. teg. Hancur rata-rata:


fc'r= 134,61
b. nilai standart deviasi:
s= 9,68
c. nilai tambah/margin(M):
M= 9,68
d. teg. Tekan(f'c):
f'c= 124,94

85
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

j. Analisa Campuran Mortar dengan 0,6% Superplasticizer dan 25% Foam

Tabel 4.22 Data hasil tes kuat tekan Mortar 0,6% SP dengan 25% Foam
Benda Panjang Berat Luas Volume Massa Umur Beban Kekuatan Teg. Teg. (fci-fc'r) (fci-fc'r)²
Uji Penampan jenis Maksimum Tekan Hancur Hancur
g Benda Uji Rata-rata
(Fci) (fc'r)
(cm) (kg) (cm²) (m³) (kg/m³) (hari) (kg) (kg/cm²) (kg/cm²) (kg/cm²) (kg/cm²) (kg/cm²)
1 2 3 4=πr² 5=πr²xt 6=3/5 7 8 9=8/4 10=9/k 11=∑10/n 12=10-11 13=12²
10.1 12 0,51 28,3 0,00033 1519,1 28 6500 229,68 229,68 229,68 0 0,00
10.2 12 0,55 28,3 0,00033 1622,4 28 6000 212,01 212,014 229,68 -17,66 312,15
10.3 12 0,50 28,3 0,00033 1489,6 28 6500 229,68 229,68 229,68 0 0,00
10.4 12 0,52 28,3 0,00033 1533,9 28 6000 212,01 212,01 229,68 -17,66 312,15
10.5 12 0,51 28,3 0,00033 1504,4 28 6000 212,01 212,01 229,68 -17,66 312,15
10.6 12 0,54 28,3 0,00033 1592,9 28 6500 229,68 229,68 229,68 0 0,00
10.7 12 0,49 28,3 0,00033 1469 28 7500 265,01 265,01 229,68 35,33 1248,61
10.8 12 0,5 28,3 0,00033 1474,9 28 6500 229,68 229,68 229,68 0 0,00
10.9 12 0,51 28,3 0,00033 1504,4 28 7000 247,34 247,34 229,68 17,66 312,15
10.10 12 0,50 28,3 0,00033 1480,8 28 6500 229,68 229,68 229,68 0 0,00
0,51 6500 2296,82 2296,82 2497,22
10 = variasi 0,6% SP 25% foam. 10.1 = 0,6% SP 25% foam benda uji ke 1
(Sumber : Hasil Pengamatan)

86
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

a. teg. Hancur rata-rata:


fc'r= 109,37
b. nilai standart deviasi:
s= 11,17
c. nilai tambah/margin(M):
M= 11,17
d. teg. Tekan(f'c):
f'c= 98,20

87
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

k. Analisa Campuran Mortar dengan 0,6% Superplasticizer dan 50% Foam

Tabel 4.23 Data hasil tes kuat tekan Mortar 0,6% SP dengan 50% Foam
Benda Panjang Berat Luas Volume Massa Umur Beban Kekuatan Teg. Teg. (fci-fc'r) (fci-
Uji Penampang jenis Maksimum Tekan Hancur Hancur fc'r)²
Benda Uji Rata-rata
(Fci) (fc'r)
(cm) (kg) (cm²) (m³) (kg/m³) (hari) (kg) (kg/cm²) (kg/cm²) (kg/cm²) (kg/cm²) (kg/cm²)
1 2 3 4=πr² 5=πr²xt 6=3/5 7 8 9=8/4 10=9/k 11=∑10/n 12=10-11 13=12²
11.1 12 0,35 28,3 0,00033 1044,2 28 4500 159,01 159,01 159,01 0 0,00
11.2 12 0,35 28,3 0,00033 1044,2 28 4000 141,34 141,34 159,01 -17,66 312,15
11.3 12 0,35 28,3 0,00033 1044,2 28 5000 176,67 176,67 159,01 17,66 312,15
11.4 12 0,35 28,3 0,00033 1032,4 28 4750 167,84 167,84 159,01 8,83 78,04
11.5 12 0,38 28,3 0,00033 1147,4 28 5000 176,67 176,67 159,01 17,66 312,15
11.6 12 0,34 28,3 0,00033 1017,6 28 4500 159,01 159,01 159,01 0 0,00
11.7 12 0,35 28,3 0,00033 1047,1 28 4750 167,84 167,84 159,01 8,83 78,04
11.8 12 0,33 28,3 0,00033 973,4 28 4500 159,01 159,01 159,01 0 0,00
11.9 12 0,34 28,3 0,00033 1029,4 28 4000 141,34 141,34 159,01 -17,66 312,15
11.10 12 0,36 28,3 0,00033 1061,9 28 4000 141,34 141,34 159,010 -17,66 312,15
0,35 4500 1590,10 1590,10
11 = variasi 0,6% SP 50% foam. 11.1 = 0,6% SP 50% foam benda uji ke 1
(Sumber : Hasil Pengamatan)

88
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

a. teg. Hancur rata-rata:


fc'r= 75,72
b. nilai standart deviasi:
s= 0,00
c. nilai tambah/margin(M):
M= 0,00
d. teg. Tekan(f'c):
f'c= 75,72

89
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

l. Analisa Campuran Mortar dengan 0,6% Superplasticizer dan 75% Foam

Tabel 4.24 Data hasil tes kuat tekan Mortar 0,6% SP dengan 75% Foam
Benda Panjang Berat Luas Volume Massa Umur Beban Kekuatan Teg. Hancur Teg. Hancur (fci-fc'r) (fci-fc'r)²
Uji Penampang jenis Maksimum Tekan Benda Uji (Fci) Rata-rata (fc'r)

(cm) (kg) (cm²) (m³) (kg/m³) (hari) (kg) (kg/cm²) (kg/cm²) (kg/cm²) (kg/cm²) (kg/cm²)
1 2 3 4=πr² 5=πr²xt 6=3/5 7 8 9=8/4 10=9/k 11=∑10/n 12=10-11 13=12²
12.1 8,2 0,18 28,3 0,00033 545,72 28 1000 35,33 35,33 35,33 0 0,00
17.2 6 0,18 28,3 0,00033 530,97 28 1500 53 53,00 35,33 17,66 312,15
17.3 4 0,19 28,3 0,00033 560,47 28 500 17,66 17,66 35,33 -17,66 312,15
0,18 106,00 106,00 624,31
12 = variasi 0,6% SP 75% foam. 12.1 = 0,6% SP 65% foam benda uji ke 1
(Sumber : Hasil Pengamatan)

a. teg. Hancur rata-rata:


fc'r= 5,05
b. nilai standart deviasi:
s= 5,59
c. nilai tambah/margin(M):
M= 5,59
d. teg. Tekan(f'c):
f'c= -0,54

90
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER
m. Analisa Campuran Mortar dengan 0,96% Superplasticizer dan 0% Foam

Tabel 4.25 Data hasil tes kuat tekan Mortar 0,96% SP dengan 0% Foam
Benda Panjang Berat Luas Volume Massa Umur Beban Kekuatan Teg. Teg. (fci-fc'r) (fci-
Uji Penampang jenis Maksimum Tekan Hancur Hancur fc'r)²
Benda Uji Rata-rata
(Fci) (fc'r)
(cm) (kg) (cm²) (m³) (kg/m³) (hari) (kg) (kg/cm²) (kg/cm²) (kg/cm²) (kg/cm²) (kg/cm²)
1 2 3 4=πr² 5=πr²xt 6=3/5 7 8 9=8/4 10=9/k 11=∑10/n 12=10-11 13=12²
13.1 12 0,69 28,3 0,00033 2047,1 28 8750 309,18 309,18 309,18 0 0,00
13.2 12 0,63 28,3 0,00033 1876,1 28 8500 300,35 300,35 309,18 -8,83 78,04
13.3 12 0,68 28,3 0,00033 2020,6 28 8500 300,35 300,35 309,18 -8,83 78,04
13.4 12 0,71 28,3 0,00033 2109,1 28 9000 318,02 318,02 309,18 8,83 78,04
13.5 12 0,74 28,3 0,00033 2182,8 28 9000 318,02 318,02 309,18 8,83 78,04
0,69 8750 309,18 1545,93 312,15

13 = variasi 0,96% SP 0% foam. 13.1 = 0,96% SP 0% foam benda uji ke 1


(Sumber : Hasil Pengamatan)

91
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

a. teg. Hancur rata-rata:


fc'r= 73,62
b. nilai standart deviasi:
s= 3,95
c. nilai tambah/margin(M):
M= 3,95
d. teg. Tekan(f'c):
f'c= 69,67

92
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

n. Analisa Campuran Mortar dengan 0,96% Superplasticizer dan 25% Foam

Tabel 4.26 Data hasil tes kuat tekan Mortar 0,96% SP dengan 25% Foam
Benda Panjang Berat Luas Volume Massa Umur Beban Kekuatan Teg. Teg. (fci-fc'r) (fci-fc'r)²
Uji Penampang jenis Maksimum Tekan Hancur Hancur
Benda Uji Rata-rata
(Fci) (fc'r)
(cm) (kg) (cm²) (m³) (kg/m³) (hari) (kg) (kg/cm²) (kg/cm²) (kg/cm²) (kg/cm²) (kg/cm²)
1 2 3 4=πr² 5=πr²xt 6=3/5 7 8 9=8/4 10=9/k 11=∑10/n 12=10-11 13=12²

14.1 12 0,54 28,3 0,00033 1595,8 28 7500 265,01 265,01 265,01 0 0,00
14.2 12 0,52 28,3 0,00033 1542,7 28 7500 265,01 265,01 265,01 0 0,00
14.3 12 0,52 28,3 0,00033 1536,8 28 8000 282,68 282,68 265,01 17,66 312,15
14.4 12 0,56 28,3 0,00033 1666,6 28 7000 247,34 247,34 265,01 -17,66 312,15
14.5 10 0,55 28,3 0,00033 1637,1 28 7500 265,01 265,01 265,01 0 0,00
0,54 7500 1325,08 624,31
14 = variasi 0,96% SP 25% foam. 14.1 = 0,96% SP 25% foam benda uji ke 1
(Sumber : Hasil Pengamatan)

93
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

a. teg. Hancur rata-rata:


fc'r= 63,10
b. nilai standart deviasi:
s= 5,59
c. nilai tambah/margin(M):
M= 5,59
d. teg. Tekan(f'c):
f'c= 57,51

94
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER
o. Analisa Campuran Mortar dengan 0,96% Superplasticizer dan 50% Foam

Tabel 4.27 Data hasil tes kuat tekan Mortar 0,96% SP dengan 50% Foam
Benda Panjang Berat Luas Volume Massa Umur Beban Kekuatan Teg. Teg. (fci-fc'r) (fci-fc'r)²
Uji Penampang jenis Maksimum Tekan Hancur Hancur
Benda Uji Rata-rata
(Fci) (fc'r)
(cm) (kg) (cm²) (m³) (kg/m³) (hari) (kg) (kg/cm²) (kg/cm²) (kg/cm²) (kg/cm²) (kg/cm²)
1 2 3 4=πr² 5=πr²xt 6=3/5 7 8 9=8/4 10=9/k 11=∑10/n 12=10-11 13=12²
15.1 12 0,36 28,3 0,00033 1070,7 28 5500 194,34 194,34 194,34 0 0,00
15.2 9 0,35 28,3 0,00033 1050,1 28 6250 220,84 220,84 194,34 26,50 702,34
15.3 10 0,37 28,3 0,00033 1115,0 28 5000 176,67 176,67 194,34 -17,66 312,15
15.4 8 0,37 28,3 0,00033 1091,4 28 5000 176,67 176,67 194,34 -17,66 312,15
15.5 10 0,34 28,3 0,00033 1026,5 28 5750 203,18 203,18 194,34 8,83 78,04
0,36 5500 971,73 1404,69
15 = variasi 0,96% SP 50% foam. 15.1 = 0,96% SP 50% foam benda uji ke 1
(Sumber : Hasil Pengamatan)

95
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

a. teg. Hancur rata-rata:


fc'r= 46,27
b. nilai standart deviasi:
s= 8,38
c. nilai tambah/margin(M):
M= 8,38
d. teg. Tekan(f'c):
f'c= 37,89

96
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

p. Analisa Campuran Mortar dengan 0,96% Superplasticizer dan 75% Foam

Tabel 4.28 Data hasil tes kuat tekan Mortar 0,96% SP dengan 75% Foam
Benda Panjang Berat Luas Volume Massa Umur Beban Kekuatan Teg. Teg. (fci-fc'r) (fci-fc'r)²
Uji Penampa jenis Maksimum Tekan Hancur Hancur
ng Benda Uji Rata-rata
(Fci) (fc'r)
(cm) (kg) (cm²) (m³) (kg/m³) (hari) (kg) (kg/cm²) (kg/cm²) (kg/cm²) (kg/cm²) (kg/cm²)
1 2 3 4=πr² 5=πr²xt 6=3/5 7 8 9=8/4 10=9/k 11=∑10/n 12=10-11 13=12²
16.1 12 0,19 28,3 0,00033 582,59 28 2000 70,67 70,67 70,67 0 0,00
16.2 12 0,18 28,3 0,00033 533,92 28 1500 53,00 53,00 70,67 -17,66 312,15
16.3 12 0,19 28,3 0,00033 575,22 28 2500 88,33 88,33 70,67 17,66 312,15
16.4 12 0,21 28,3 0,00033 631,26 28 1500 53,00 53,00 70,67 -17,66 312,15
16.5 12 0,2 28,3 0,00033 589,97 28 2500 88,33 88,33 70,67 17,66 312,15
0,19 2000 353,35 1248,61
16 = variasi 0,96% SP 75% foam. 16.1 = 0,96% SP 75% foam benda uji ke 1
(Sumber : Hasil Pengamatan)

97
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

a. teg. Hancur rata-rata:


fc'r= 16,83
b. nilai standart deviasi:
s= 7,90
c. nilai tambah/margin(M):
M= 7,90
d. teg. Tekan(f'c):
f'c= 8,93

98
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER
q. Analisa Campuran Mortar dengan 1,44% Superplasticizer dan 0% Foam

Tabel 4.29 Data hasil tes kuat tekan Mortar 1,44% SP dengan 0% Foam
Benda Panjang Berat Luas Volume Massa Umur Beban Kekuatan Teg. Teg. (fci-fc'r) (fci-
Uji Penampang jenis Maksimum Tekan Hancur Hancur fc'r)²
Benda Uji Rata-rata
(Fci) (fc'r)
(cm) (kg) (cm²) (m³) (kg/m³) (hari) (kg) (kg/cm²) (kg/cm²) (kg/cm²) (kg/cm²) (kg/cm²)
1 2 3 4=πr² 5=πr²xt 6=3/5 7 8 9=8/4 10=9/k 11=∑10/n 12=10-11 13=12²
17.1 12 0,69 28,3 0,00033 2050,1 28 8500 300,35 300,35 300,35 0 0,00
17.2 12 0,69 28,3 0,00033 2035,3 28 8000 282,68 282,68 300,35 -17,66 312,15
17.3 12 0,69 28,3 0,00033 2041,2 28 8500 300,35 300,35 300,35 0 0,00
17.4 12 0,69 28,3 0,00033 2044,2 28 9000 318,02 318,02 300,35 17,66 312,15
17.5 12 0,70 28,3 0,00033 2079,6 28 8500 300,35 300,35 300,35 0 0,00
0,69 8500 1501,76 624,31
17 = variasi 1,44% SP 0% foam. 17.1 = 1,44% SP 0% foam benda uji ke 1
(Sumber : Hasil Pengamatan)

99
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

a. teg. Hancur rata-rata:


fc'r= 71,51
b. nilai standart deviasi:
s= 5,59
c. nilai tambah/margin(M):
M= 5,59
d. teg. Tekan(f'c):
f'c= 65,93

100
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

r. Analisa Campuran Mortar dengan 1,44% Superplasticizer dan 25% Foam

Tabel 4.30 Data hasil tes kuat tekan Mortar 1,44% SP dengan 25% Foam
Benda Panjang Berat Luas Volume Massa Umur Beban Kekuatan Teg. Teg. (fci-fc'r) (fci-fc'r)²
Uji Penampang jenis Maksimum Tekan Hancur Hancur
Benda Uji Rata-rata
(Fci) (fc'r)
(cm) (kg) (cm²) (m³) (kg/m³) (hari) (kg) (kg/cm²) (kg/cm²) (kg/cm²) (kg/cm²) (kg/cm²)
1 2 3 4=πr² 5=πr²xt 6=3/5 7 8 9=8/4 10=9/k 11=∑10/n 12=10-11 13=12²
18.1 12 0,54 28,3 0,00033 1610,6 28 7000 247,34 247,34 247,34 0 0,00
18.2 12 0,54 28,3 0,00033 1607,6 28 6500 229,68 229,68 247,34 -17,66 312,15
18.3 12 0,54 28,3 0,00033 1616,5 28 7500 265,01 265,01 247,34 17,66 312,15
18.4 12 0,55 28,3 0,00033 1637,1 28 6500 229,68 229,68 247,34 -17,66 312,15
18.5 12 0,53 28,3 0,00033 1581,1 28 7500 265,01 265,01 247,34 17,667 312,15
0,54 7000 1236,74 1236,74 1248,61
18 = variasi 1,44% SP 25% foam. 18.1 = 1,44% SP 25% foam benda uji ke 1
(Sumber : Hasil Pengamatan)

101
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

a. teg. Hancur rata-rata:


fc'r= 58,89
b. nilai standart deviasi:
s= 7,90
c. nilai tambah/margin(M):
M= 7,90
d. teg. Tekan(f'c):
f'c= 50,99

102
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

s. Analisa Campuran Mortar dengan 1,44% Superplasticizer dan 50% Foam

Tabel 4.31 Data hasil tes kuat tekan Mortar 1,44% SP dengan 50% Foam
Benda Panjang Berat Luas Volume Massa Umur Beban Kekuatan Teg. Teg. (fci-fc'r) (fci-fc'r)²
Uji Penampang jenis Maksimum Tekan Hancur Hancur
Benda Uji Rata-rata
(Fci) (fc'r)
(cm) (kg) (cm²) (m³) (kg/m³) (hari) (kg) (kg/cm²) (kg/cm²) (kg/cm²) (kg/cm²) (kg/cm²)
1 2 3 4=πr² 5=πr²xt 6=3/5 7 8 9=8/4 10=9/k 11=∑10/n 12=10-11 13=12²
19.1 12 0,36 28,3 0,00033 1076,6 28 2500 88,33 88,33 88,33 0 0,00
19.2 11 0,36 28,3 0,00033 1061,9 28 2500 88,33 88,33 88,33 0 0,00
19.3 11 0,36 28,3 0,00033 1073,7 28 3000 106,0070 106,00 88,33 17,66784 312,15
7
19.4 11 0,36 28,3 0,00033 1067,8 28 2000 70,67 70,67 88,33 -17,6678 312,15
19.5 11 0,37 28,3 0,00033 1103,2 28 2500 88,33 88,33 88,33 0 0,00
0,36 2500 441,69 624,31
19 = variasi 1,44% SP 50% foam. 19.1 = 1,44% SP 50% foam benda uji ke 1
(Sumber : Hasil Pengamatan)

103
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

a. teg. Hancur rata-rata:


fc'r= 21,03
b. nilai standart deviasi:
s= 5,59
c. nilai tambah/margin(M):
M= 5,59
d. teg. Tekan(f'c):
f'c= 15,45

104
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

t. Analisa Campuran Mortar dengan 1,44% Superplasticizer dan 75% Foam

Tabel 4.32 Data hasil tes kuat tekan Mortar 1,44% SP dengan 75% Foam
Benda Uji Panjang Berat Luas Volume Massa Umur Beban Kekuata Teg. Hancur Teg. Hancur (fci-fc'r) (fci-
Penampang jenis Maksimu n Tekan Benda Uji (Fci) Rata-rata (fc'r) fc'r)²
m
(cm) (kg) (cm²) (m³) (kg/m³) (hari) (kg) (kg/cm²) (kg/cm²) (kg/cm²) (kg/cm²) (kg/cm²)
1 2 3 4=πr² 5=πr²xt 6=3/5 7 8 9=8/4 10=9/k 11=∑10/n 12=10-11 13=12²
20.1 10 0,20 28,3 0,00033 592,92 28 500 17,66 17,66 17,66 0 0,00
20.2 5,5 0,19 28,3 0,00033 584,07 28 500 17,66 17,66 17,66 0 0,00
20.3 8 0,20 28,3 0,00033 601,76 28 500 17,66 17,66 17,66 0 0,00
0,20 53,00
20 = variasi 1,44% SP 75% foam. 20.1 = 1,44% SP 75% foam benda uji ke 1
(Sumber : Hasil Pengamatan)

a. teg. Hancur rata-rata:


fc'r= 2,52
b. nilai standart deviasi:
s= 0,00
c. nilai tambah/margin(M):
M= 0,00
d. teg. Tekan(f'c):
f'c= 2,52

105
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

4.5 Analisa Hasil Grafik Tes Kuat Tekan dan Massa Jenis CLC
4.5.1 Analisa Hasil Grafik Kuat Tekan dan Masssa Jenis CLC tanpa
Superplasticizer dengan Variasi 0%-75% Foam.

0% foam 25% foam 50% foam 75% foam

Keterangan :

 Pada campuran 0% Superplasticizer dengan 0% foam diperoleh kuat


tekan 25,803 Mpa.
 Pada campuran 0% Superplasticizer dengan 25% foam diperoleh
kuat tekan 15,901 Mpa.
 Pada campuran 0% Superplasticizer dengan 50% foam diperoleh
kuat tekan 7,067 Mpa.
 Pada campuran 0% Superplasticizer dengan 75% foam diperoleh
kuat tekan 1,766 Mpa.

106
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

0% foam 25% foam 50% foam 75% foam

Keterangan :

 Pada campuran 0% Superplasticizer dengan 0% foam diperoleh


massa jenis 1812,71 kg/m³.
 Pada campuran 0% Superplasticizer dengan 25% foam diperoleh
massa jenis 1504,70 kg/m³.
 Pada campuran 0% Superplasticizer dengan 50% foam diperoleh
massa jenis 1002,94 kg/m³.
 Pada campuran 0% Superplasticizer dengan 75% foam diperoleh
massa jenis 562,02 kg/m³.

107
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

4.5.2 Analisa Hasil Grafik Kuat Tekan dan Masssa Jenis CLC 0,3%
Superplasticizer dengan Variasi 0%-75% Foam.

0% foam 25% foam 50% foam 75% foam

Keterangan :

 Pada campuran 0,3% Superplasticizer dengan 0% foam diperoleh


kuat tekan 26,5017 Mpa.
 Pada campuran 0,3% Superplasticizer dengan 25% foam diperoleh
kuat tekan 19,434 Mpa.
 Pada campuran 0,3% Superplasticizer dengan 50% foam diperoleh
kuat tekan 14,134 Mpa.
 Pada campuran 0,3% Superplasticizer dengan 75% foam diperoleh
kuat tekan 3,533 Mpa.

108
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

0% foam 25% foam 50% foam 75% foam

Keterangan :

 Pada campuran 0,3% Superplasticizer dengan 0% foam diperoleh


massa jenis 2000 kg/m³.
 Pada campuran 0,3% Superplasticizer dengan 25% foam diperoleh
massa jenis 1507,37 kg/m³.
 Pada campuran 0,3% Superplasticizer dengan 50% foam diperoleh
massa jenis 1038,34 kg/m³.
 Pada campuran 0,3% Superplasticizer dengan 75% foam diperoleh
massa jenis 541,29 kg/m³.

109
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

4.5.3 Analisa Hasil Grafik Kuat Tekan dan Masssa Jenis CLC 0,6%
Superplasticizer dengan Variasi 0%-75% Foam.

0% foam 25% foam 50% foam 75% foam

Keterangan :

 Pada campuran 0,6% Superplasticizer dengan 0% foam diperoleh


kuat tekan 28,268 Mpa.
 Pada campuran 0,6% Superplasticizer dengan 25% foam diperoleh
kuat tekan 22,968 Mpa.
 Pada campuran 0,6% Superplasticizer dengan 50% foam diperoleh
kuat tekan 15,901 Mpa.
 Pada campuran 0,6% Superplasticizer dengan 75% foam diperoleh
kuat tekan 3,533 Mpa.

110
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

0% foam 25% foam 50% foam 75% foam

Keterangan :

 Pada campuran 0,6% Superplasticizer dengan 0% foam diperoleh


massa jenis 2008,84 kg/m³.
 Pada campuran 0,6% Superplasticizer dengan 25% foam diperoleh
massa jenis 1519,17 kg/m³.
 Pada campuran 0,6% Superplasticizer dengan 50% foam diperoleh
massa jenis 1044,24 kg/m³.
 Pada campuran 0,6% Superplasticizer dengan 75% foam diperoleh
massa jenis 545,72 kg/m³.

111
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

4.5.4 Analisa Hasil Grafik Kuat Tekan dan Masssa Jenis CLC 0,96%
Superplasticizer dengan Variasi 0%-75% Foam.

0% foam 25% foam 50% foam 75% foam

Keterangan :

 Pada campuran 0,96% Superplasticizer dengan 0% foam diperoleh


kuat tekan 30,918 Mpa.
 Pada campuran 0,96% Superplasticizer dengan 25% foam diperoleh
kuat tekan 26,501 Mpa.
 Pada campuran 0,96% Superplasticizer dengan 50% foam diperoleh
kuat tekan 19,434 Mpa.
 Pada campuran 0,96% Superplasticizer dengan 75% foam diperoleh
kuat tekan 7,067 Mpa.

112
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

0% foam 25% foam 50% foam 75% foam

Keterangan :

 Pada campuran 0,96% Superplasticizer dengan 0% foam diperoleh


massa jenis 2047,19 kg/m³.
 Pada campuran 0,96% Superplasticizer dengan 25% foam diperoleh
massa jenis 1595,87 kg/m³.
 Pada campuran 0,96% Superplasticizer dengan 50% foam diperoleh
massa jenis 1070,79 kg/m³.
 Pada campuran 0,96% Superplasticizer dengan 75% foam diperoleh
massa jenis 582,59 kg/m³.

113
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

4.5.5 Analisa Hasil Grafik Kuat Tekan dan Masssa Jenis CLC 1,44%
Superplasticizer dengan Variasi 0%-75% Foam.

0% foam 25% foam 50% foam 75% foam

Keterangan :

 Pada campuran 1,44% Superplasticizer dengan 0% foam diperoleh


kuat tekan 30,035 Mpa.
 Pada campuran 1,44% Superplasticizer dengan 25% foam diperoleh
kuat tekan 24,734 Mpa.
 Pada campuran 1,44% Superplasticizer dengan 50% foam diperoleh
kuat tekan 8,833 Mpa.
 Pada campuran 1,44% Superplasticizer dengan 75% foam diperoleh
kuat tekan 1,766 Mpa.

114
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

0% foam 25% foam 50% foam 75% foam

Keterangan :

 Pada campuran 1,44% Superplasticizer dengan 0% foam diperoleh


massa jenis 2050,14 kg/m³.
 Pada campuran 1,44% Superplasticizer dengan 25% foam diperoleh
massa jenis 1610,61 kg/m³.
 Pada campuran 1,44% Superplasticizer dengan 50% foam diperoleh
massa jenis 1076,69 kg/m³.
 Pada campuran 1,44% Superplasticizer dengan 75% foam diperoleh
massa jenis 592,92 kg/m³.

Dari grafik dapat disimpulkan bahwa setiap penambahan foam pada beton
ringan selular (clc) sangat berpengaruh pada kuat tekan dan berat jenis beton
ringan. Pada campuran tanpa foam sampai 50% foam berat jenis cenderung
menurun hingga separuh dari beton normal/ beton tanpa foam. Pada
penambahan 75% foam bisa berkurang hingga seperempat dari beton tanpa
foam.

115
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

4.5.6 Analisa Hasil Grafik Kuat Tekan dan Masssa Jenis CLC tanpa Foam
dengan Bahan Tambah 0%-1,44% Superplasticizer.

Keterangan :

Dengan Foam yang sama yaitu tanpa Foam/ 0% foam telah


tecapai hasil kuat tekan yang berbeda beda dari tiap masing-masing jenis SP.
 Pada campuran tanpa Superplasticizer dengan tanpa foam diperoleh
kuat tekan 25,803 Mpa.
 Pada campuran 0,3% Superplasticizer dengan 0% foam diperoleh
kuat tekan 26,501 Mpa.
 Pada campuran 0,6% Superplasticizer dengan 0% foam diperoleh
kuat tekan 28,268 Mpa.
 Pada campuran 0,96% Superplasticizer dengan 0% foam diperoleh
kuat tekan 30,918 Mpa.
 Pada campuran 1,44% Superplasticizer dengan 0% foam diperoleh
kuat tekan 30,035 Mpa.

116
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

Keterangan :

Dengan Foam yang sama yaitu tanpa Foam/ 0% foam telah


tecapai massa jenis CLC yang berbeda beda dari tiap masing-masing jenis
SP.
 Pada campuran tanpa Superplasticizer dengan tanpa foam diperoleh
massa jenis 1812,71 kg/m³.
 Pada campuran 0,3% Superplasticizer dengan 0% foam diperoleh
massa jenis 2000 kg/m³.
 Pada campuran 0,6% Superplasticizer dengan 0% foam diperoleh
massa jenis 2008,84 kg/m³.
 Pada campuran 0,96% Superplasticizer dengan 0% foam diperoleh
massa jenis 2047,19 kg/m³.
 Pada campuran 1,44% Superplasticizer dengan 0% foam diperoleh
massa jenis 2050,14 kg/m³.

117
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

4.5.7 Analisa Hasil Grafik Kuat Tekan dan Masssa Jenis CLC 25% Foam
dengan Bahan Tambah 0%-1,44% Superplasticizer.

Keterangan :

Dengan Foam yang sama yaitu 25% foam telah tecapai hasil kuat
tekan yang berbeda beda dari tiap masing-masing jenis SP.
 Pada campuran tanpa Superplasticizer dengan 25% foam diperoleh
kuat tekan 15,901 Mpa.
 Pada campuran 0,3% Superplasticizer dengan 25% foam diperoleh
kuat tekan 19,434 Mpa.
 Pada campuran 0,6% Superplasticizer dengan 25% foam diperoleh
kuat tekan 22,968 Mpa.
 Pada campuran 0,96% Superplasticizer dengan 25% foam diperoleh
kuat tekan 26,501 Mpa.
 Pada campuran 1,44% Superplasticizer dengan 25% foam diperoleh
kuat tekan 24,734 Mpa.

118
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

Keterangan :

Dengan Foam yang sama yaitu 25% foam telah tecapai massa
jenis CLC yang berbeda beda dari tiap masing-masing jenis SP.
 Pada campuran tanpa Superplasticizer dengan 25% foam diperoleh
massa jenis 1504,70 kg/m³.
 Pada campuran 0,3% Superplasticizer dengan 25% foam diperoleh
massa jenis 1507,37 kg/m³.
 Pada campuran 0,6% Superplasticizer dengan 25% foam diperoleh
massa jenis 1519,17 kg/m³.
 Pada campuran 0,96% Superplasticizer dengan 25% foam diperoleh
massa jenis 1595,87 kg/m³.
 Pada campuran 1,44% Superplasticizer dengan 25% foam diperoleh
massa jenis 1610,61 kg/m³.

119
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

4.5.8 Analisa Hasil Grafik Kuat Tekan dan Masssa Jenis CLC 50% Foam
dengan Bahan Tambah 0%-1,44% Superplasticizer.

Keterangan :

Dengan Foam yang sama yaitu 50% foam telah tecapai hasil kuat
tekan yang berbeda beda dari tiap masing-masing jenis SP.
 Pada campuran tanpa Superplasticizer dengan 50% foam diperoleh
kuat tekan 7,067 Mpa.
 Pada campuran 0,3% Superplasticizer dengan 50% foam diperoleh
kuat tekan 14,134 Mpa.
 Pada campuran 0,6% Superplasticizer dengan 50% foam diperoleh
kuat tekan 15,901 Mpa.
 Pada campuran 0,96% Superplasticizer dengan 50% foam diperoleh
kuat tekan 19,434 Mpa.
 Pada campuran 1,44% Superplasticizer dengan 50% foam diperoleh
kuat tekan 8,833 Mpa.

120
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

Keterangan :

Dengan Foam yang sama yaitu 50% foam telah tecapai massa
jenis CLC yang berbeda beda dari tiap masing-masing jenis SP.
 Pada campuran tanpa Superplasticizer dengan 50% foam diperoleh
massa jenis 1002,94 kg/m³.
 Pada campuran 0,3% Superplasticizer dengan 50% foam diperoleh
massa jenis 1038,34 kg/m³.
 Pada campuran 0,6% Superplasticizer dengan 50% foam diperoleh
massa jenis 1044,24 kg/m³.
 Pada campuran 0,96% Superplasticizer dengan 50% foam diperoleh
massa jenis 1070,79 kg/m³.
 Pada campuran 1,44% Superplasticizer dengan 50% foam diperoleh
massa jenis 1076,69 kg/m³.

121
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

4.5.9 Analisa Hasil Grafik Kuat Tekan dan Masssa Jenis CLC 75% Foam
dengan Bahan Tambah 0%-1,44% Superplasticizer.

Keterangan :

Dengan Foam yang sama yaitu 75% foam telah tecapai hasil kuat
tekan yang berbeda beda dari tiap masing-masing jenis SP.
 Pada campuran tanpa Superplasticizer dengan 75% foam diperoleh
kuat tekan 1,766 Mpa.
 Pada campuran 0,3% Superplasticizer dengan 75% foam diperoleh
kuat tekan 3,533 Mpa.
 Pada campuran 0,6% Superplasticizer dengan 75% foam diperoleh
kuat tekan 3,533 Mpa.
 Pada campuran 0,96% Superplasticizer dengan 75% foam diperoleh
kuat tekan 7,067 Mpa.
 Pada campuran 1,44% Superplasticizer dengan 75% foam diperoleh
kuat tekan 1,766 Mpa.

122
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

Keterangan :

Dengan Foam yang sama yaitu 75% foam telah tecapai massa jenis
CLC yang berbeda beda dari tiap masing-masing jenis SP.
 Pada campuran tanpa Superplasticizer dengan 75% foam diperoleh
massa jenis 562,02 kg/m³.
 Pada campuran 0,3% Superplasticizer dengan 75% foam diperoleh
massa jenis 541,29 kg/m³.
 Pada campuran 0,6% Superplasticizer dengan 75% foam diperoleh
massa jenis 545,72 kg/m³.
 Pada campuran 0,96% Superplasticizer dengan 75% foam diperoleh
massa jenis 582,59 kg/m³.
 Pada campuran 1,44% Superplasticizer dengan 75% foam diperoleh
massa jenis 592,92 kg/m³.

Dari grafik dapat terlihat semakin besar prosentase superplasticizer kuat


tekan pada beton ringan selular meningkat, misal pada campuran 0,3%

123
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

superplasticizer dan 25% foam kuat tekan clc tersebut adalah 19,43 Mpa dengan
massa jenis 1507,37 kg/m³, dan pada penambahan superplasticizer menjadi 0,6% kuat
tekan berubah menjadi 22,96 Mpa dan massa jenis menjadi 1519,17 kg/m³.
Tergambar jelas adanya selisih dalam hasil tes tersebut. Karena superplasticizer
dari BASF yang berupa Superplasticizer Master Glenium Sky 8614 memiliki
kemampuan untuk mengurangi kadar air pada beton serta meningkatkan
workability dan tanpa mengurangi mutu pada beton tersebut. Teksturnya lebih
cair dibanding tanpa superplasticizer, fungsi nya menambah kuat tekan pada
beton. Tetapi superplasticizer MG SKY 8614 memiliki batas penggunaan
tertentu, sesuai dengan hasil tes peneliti pada campuran 1,44% superplasticizer
menggalami penurunan kuat tekan, disini lah dapat di lihat bahwa maksimal
penggunaan superplasticizer adalah 1,44% dari jumlah semen.

Syarat optimum dari penggunaan superplasticizer berdasarkan penduan


syarat/dosis ialah 1000 ml – 1500 ml per 100 kg bahan semen untuk beton dengan
rasio air/semen 0,45 – 0,55. Dan pada campuran beton ringan selular antara 0,96%
-1,44% superplasticizer.

124
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

4.6 Analisa Hasil Keseluruhan Grafik Tes Kuat Tekan CLC

0% foam 25% foam 50% foam 75% foam

Di perolehnya gambar grafik diatas di ambil dari hasil tes kuat tekan tiap-
tiap campuran berbagai variasi Superplasticizer mulai dari 0% , 0,3%,
0,6%, 0,96% sampai 1,44% Superplasticizer dengan berbagai macam pula
campuran foam dari 0% foam, 25% foam, 50% foam hingga 75% foam

125
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

sesuai dengan campuran yang telah di tentukan seperti di bawah ini :

SP/Foam 0% Foam 25% Foam 50% Foam 75% Foam


0% SP 0% SP + 0% F 0% SP + 25% F 0% SP + 50% F 0% SP + 75% F
0,3% SP 0,3% SP + 0% F 0,3% SP + 25% F 0,3% SP+50%F 0,3% SP+75% F
0,6% SP 0,6% SP + 0% F 0,6% SP + 25% F 0,6% SP+50%F 0,6% SP+75% F
0,96% SP 0,96% SP+ 0%F 0,96% SP+ 25%F 0,96%SP+ 50%F 0,96%SP+75%F
1,44% SP 1,44% SP+0% F 1,44% SP+25%F 1,44% SP+50%F 1,44%SP+75%F

Dari grafik berikut dapat diketahui batas kuat tekan yang sesuai dengan
kreteria pada beton ringan clc yang sesuai untuk kebutuhan. Misalkan pada
pembuatan pelat, hanya dibutuhkan kuat tekan 6,4 Mpa.

0% foam 25% foam 50% foam 75% foam

126
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

Jadi, untuk pembuatan pelat bisa menggunakan campuran 1,44%


Superplasticizer dan 75% foam karena sesuai hasil tes tekan yang telah dilakukan
oleh peneliti mengungkap besar hasil kuat tes tekan sampai 7 Mpa.

4.7 Analisa Hasil Keseluruhan Grafik Massa Jenis CLC

Di perolehnya gambar grafik diatas di ambil dari hasil berat dibagi volume
pada clc di tiap-tiap campuran berbagai variasi Superplasticizer mulai dari
0% , 0,3%, 0,6%, 0,96% sampai 1,44% Superplasticizer dengan berbagai
macam pula campuran foam dari 0% foam, 25% foam, 50% foam hingga
75% foam

127
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

sesuai dengan campuran yang telah di tentukan seperti di bawah ini :

SP/Foam 0% Foam 25% Foam 50% Foam 75% Foam


0% SP 0% SP + 0% F 0% SP + 25% F 0% SP + 50% F 0% SP + 75% F
0,3% SP 0,3% SP + 0% F 0,3% SP + 25% F 0,3% SP+50%F 0,3% SP+75% F
0,6% SP 0,6% SP + 0% F 0,6% SP + 25% F 0,6% SP+50%F 0,6% SP+75% F
0,96% SP 0,96% SP+ 0%F 0,96% SP+ 25%F 0,96%SP+ 50%F 0,96%SP+75%F
1,44% SP 1,44% SP+0% F 1,44% SP+25%F 1,44% SP+50%F 1,44%SP+75%F

Massa jenis clc dengan campuran superplasticizer sebagai


subtitusi semen pada variasi prosentase 0%, 0,3%, 0,6%, 0,96% dengan
foam yang berbeda-beda dari tanpa foam/ 0% foam, 25% foam, 50%
foam hingga 75% foam pada umur 28 hari mengalami penurunan
terhadap beton normal. Semakin banyak campuran foam maka semakin
menurun pula massa jenis beton ringan clc tersebut.

Semakin banyak campuran foam akan berpengaruh pada massa


jenis beton ringan tersebut. Beton menjadi ringan dan kuat tekan pun
menjadi berkurang.

128
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dengan selesainya proses penelitian dan hasil yang didapatkan


penelitian ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Karakterisitik kuat tekan clc dengan campuran superplasticizer sebagai
subtitusi semen pada variasi prosentase 0%, 0,3%, 0,6%, 0,96% umur 28
hari mengalami kenaikan terhadap beton normal. Sedangkan variasi
prosentase 1,44% umur 28 hari mengalami penuruan terhadap beton clc
dengan prosentase sebelumnya.
2. Kuat tekan optimum campuran foam dan superplasticizer terjadi pada
umur 28 hari prosentase foam 0% dan 0,96% Superplasticizer sebesar
309.187 Kg/Cm2 .
3. Setiap penambahan foam pada beton ringan selular (clc) sangat berpengaruh
pada kuat tekan dan berat jenis beton ringan. Pada campuran tanpa foam
sampai 50% foam, berat jenis cenderung menurun hingga separuh dari beton
normal/ beton tanpa foam. Pada penambahan 75% foam bisa berkurang
hingga seperempat dari beton tanpa foam.
4. Semakin besar prosentase superplasticizer kuat tekan pada beton ringan
selular meningkat, misal pada campuran 0,3% superplasticizer dan 25%
foam kuat tekan clc tersebut adalah 19,43 Mpa dengan massa jenis 1507,37
kg/m³, dan pada penambahan superplasticizer menjadi 0,6% kuat tekan
berubah menjadi 22,96 Mpa dan massa jenis menjadi 1519,17 kg/m³.
Tergambar jelas adanya selisih dalam hasil tes tersebut.
5. Syarat optimum dari penggunaan superplasticizer berdasarkan penduan
syarat/dosis ialah 1000 ml – 1500 ml per 100 kg bahan semen untuk beton
dengan rasio air/semen 0,45 – 0,55. Dan pada campuran beton ringan selular
antara 0,96% -1,44% superplasticizer.
6. Semakin banyak campuran foam akan berpengaruh pada massa jenis beton
ringan tersebut. Beton menjadi ringan dan kuat tekan pun menjadi
berkurang.
7. Untuk pembuatan pelat, hanya dibutuhkan kuat tekan 6,4 Mpa dapat
menggunakan campuran 1,44% Superplasticizer dan 75% foam karena
sesuai hasil tes tekan yang telah dilakukan oleh peneliti mengungkap besar
hasil kuat tes tekan sampai 7 Mpa.

129
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

5.2. Saran

Dengan harapan penelitian agar lebih bervariasi dan hasil yang


lebih maksimal ada beberapa saran yang bisa diambil antara lain :
1. Pada pembuatan cetakan silinder yang terbuat dari paralon plastik
sebaiknya menggunakan bantuan mesin potong otomatis agar tidak
ada kemiringan pada cetakan, karena itu berpengaruh pada hasil
cetakan mortar dan penurunan pada saat tes kuat tekan mortar.
2. Kualitas semen portland yang digunakan juga perlu diperhatikan
karena jika semen yang dipakai sudah tidak memenuhi syarat semen
(semen menggumpal/mati) sangat mempengaruhi hasil tes tekan
mortar.
3. Pengujian material lebih selektif lagi karena bisa jadi alat yang akan
dipakai tidak pernah dikalibrasi terlebih lagi alat timbangan sebelum
digunakan untuk menimbang terlebih dahulu di posisikan netral pas
ditengah.
4. Pengecoran beton harus dilakukan secara berkelanjutan serta
perlakuan yang sama karena jika itu diabaikan akan menyebabkan
hasil dari kuat tekan beton pada saat tes tekan akan berbeda jauh
5. Pemadatan mortar sebaiknya menggunakan alat vibrator agar tidak
terjadi rongga-rongga yang menyebabkan penurunan kuat tekan
mortar.
6. Penelitian tugas akhir ini bisa dijadikan literatur tambahan atau
sebagaibahan evaluasi bagi penelitian tugas akhir selanjutnya, dengan
harapan pada hasil evaluasi penelitian tugas akhir tersebut nantinya
akan lebih baik dari penelitian sebelumnya.

130
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

DAFTAR PUSTAKA

ASTM C869, Standard Spesification for Foaming Agents for Use in


Producing Cellular Concrete.

ASTM C796, Standard Test Method for Foaming Agents for Use in
Producing Cellular Concrete Using Preformed Foam.

ASTM-C796-97, Standard Test Method for Foaming Agents for use in producing
cellular concrete using Preformed Foam. 1997.

Hardjito, Djwantoro. Alvin, Widjaja, Antoni (2012), “Pembuatan Pasta


Ringan Geopolimer Celliler Lightweight Concrete (CLC)
Berbasis Campuran Lumpur Sidoarjo dan Fly Ash

Hunaiti, Y.M., Composite action of foamed and lightweight aggregate concrete.

Journal of Materials in Civil Engineering, 1996. 8(3): p. 111-13.

Hunaiti, Y.M., Strength of Composite Sections with Foamed And Lightweight


Aggregate Concrete. Journal of materials In Civil Engineering, 1997.
May 1997.

Lisantono, A. & Hehanussa, P. G., 2009. Pengaruh Penggunaan Plasticizer pada


Self Compacting Geopolymer Concrete dengan atau Tanpa Penambahan
Kapur Padam, Media Teknik Sipil, Volume X, Yogyakarta.

Made, Dwi (2017), “Penelitian Komposisi Campuran Beton k-450 Berdasarkan


Permen No-11-PRT-M-2013 Tabel A.4 Dengan menggunakan
Superplasticizer”, Tugas Akhir, Universitas 17 Agustus 1945, Surabaya.

Marsiano, Penggunaan Admixtures Superplasticizer Pada Beton Untuk


Menaikkan Mutu Beton, Dosen Jurusan Sipil FTSP-ISTN.

Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia (1982), Bahan Bangunan,


Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta.

SNI 03-0349-1989, Bata Beton untuk Pasangan Dinding, Badan Standardisasi


Nasional, Jakarta.

131
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

SNI 03-6825-2002, Metode Pengujian Kekuatan Tekan Mortar Semen Portland


Untuk Pekerjaan Sipil, Badan Standardisasi Nasional, Jakarta.

SNI 03-6820-2002, Spesifikasi Agregat Halus Untuk Pekerjaan Adukan dan


Plesteran dengan Bahan Dasar Semen, Badan Standardisasi
Nasional, Jakarta.

SNI 03-2847-2002, Tata Cara Perhitungan Strukur Beton Untuk Bangunan


Gedung, Badan Standardisasi Nasional, Jakarta.

SNI 03-3449-2002, Tata Cara Rencana Pembuatan Campuran Beton Ringan


dengan Agregat Ringan, Badan Standardisasi Nasional, Jakarta.

SNI 15-2049-2004, Semen Portland, Badan Standardisasi Nasional, Jakarta.

SNI 03-3402-2008, Cara Uji Berat Isi Beton Ringan Struktural, Badan
Standardisasi Nasional, Jakarta.

Subroto. R. A., Utomo. D. J., Antoni, & Hardjito D. (2014). Pembuatan


Agregat Ringan Geopolimer Berbasis Lumpur Sidoarjo dan Fly
Ash dengan Menggunakan Foam Agent. Teknik Sipil.
Universitas Kristen Petra.

132
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

LAMPIRAN

133
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

1. Pengujian Material Penelitian

Berat Jenis Agregat Halus Proses Pengovenan Material

Tes Kebersihan Pasir Terhadap Lumpur Pengembangan Volume Pasir

134
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

2. Pengadaan Bahan dan Peralatan

Pengangkutan Material Pasir

Pemotongan Paralon Bekisting dari Paralon

Penandaan Bekisting Bekisting dan Larutan

135
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

3. Proses Pembuatan Benda Uji

Penimbangan Material Ayakan Pasir

Pencampuran bahan CLC Pembuatan Foam

Mencetak CLC ke dalam bekisting

136
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

JURNAL PENELITIAN

PENGARUH FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN BERAT JENIS


(CLC) DENGAN TAMBAHAN SUPERPLASTICIZER

Anita Rahayu Widyastutik (1431402755)


Email: anitarahayu_w@yahoo.com, Telp. 087755972008
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA

Abstract
Concrete becomes one of the ingredients of interest in the manufacture of
building structures. One form of innovation in the field of construction is cellular
lightweight concrete technology (cellular lightweight concrete) cellular lightweight
concrete can be applied to a variety of construction materials one of which is for the
material lightweight brick, floor panels, wall plates or the interests of other
construction materials. Celular lightweight concrete constituent materials (cellular
lightweight concrete), among others foam (foam), cement, sand, water and other added
material required in the manufacture of cellular lightweight concrete (cellular
lightweight concrete).
In this research used experimental method, namely by making specimens in
the form of cellular lightweight concrete (cellular lightweight concrete) with a mixture
of 1 part by weight of the binder (Portland cement) and 2 parts by weight of aggregate
(sand) along with additional superplasticizer foam and in accordance with the
variations that have this ditentukan. This study aims to find the optimum composition to
use as materials added superplasticizer cellular lightweight concrete.
Results of the study CLC in the form of a graph illustrating the compressive
strength and density of the mixture in each CLC. The optimum compressive strength to
the plate could have used 1.44% of superplasticizer and 75% foam compressive
strength test results up to 7 MPa, with density of 592.92 kg / m³.

Keywords : CLC, Cellullar lightweight concrete, Foam.

I. PENDAHULUAN

Beton merupakan salah satu bahan pembuatan struktur bangunan. Banyak


kelebihan pada beton, diantaranya harga yang relatif murah, memiliki kuat tekan yang
tinggi, bentuknya yang dapat disesuaikan dengan keinginan, ketahanan yang baik
terhadap cuaca dan lingkungan sekitar. Berbagai penelitian tentang beton dilakukan
sebagai upaya penyempurnaan fungsi dan kekuatan dari struktur beton. Penyempurnaan
beton dapat ditinjau dari berat sendiri beton yang merupakan salah satu bagian terbesar
yang berpengaruh terhadap beban struktur bangunan itu sendiri. Berat jenis beton yang

137
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

tinggi yaitu sekitar 2400 , akan berpengaruh terhadap pembebanan struktur


bangunan itu sendiri. Sehingga perlu dilakukan cara untuk mengatasinya yaitu dengan
pembuatan beton ringan. Berdasarkan SNI 03-2847-2002, beton dapat digolongkan
sebagai beton ringan jika beratnya kurang dari 1900 kg/m3.
Salah satu bentuk inovasi bidang konstruksi adalah teknologi beton ringan
selular (cellular lightweight concrete) beton ringan selular ini dapat diaplikasikan untuk
berbagai bahan konstruksi salah satunya adalah untuk bahan bata ringan, panel lantai,
dinding pelat ataupun kepentingan material konstruksi yang lain.
Material penyusun beton ringan celular (cellular lightweight concrete) antara lain foam
(busa), semen, pasir, air dan bahan tambah lainya yang diperlukan dalam pembuatan
beton ringan selular (cellular lightweight concrete). Bahan tambah lainya berupa
Superplasticizer.
Variasi penggunaan foam dengan campuran superplasticizer dapat
mengurangi berat volume pada beton ringan selular (cellular lightweight concrete) dan
meningkatkan mutu beton ringan selullar. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan
komposisi optimum dengan penggunaan superplasticizer sebagai bahan tambah beton
ringan selular.

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Beton Ringan
Beton Ringan (Lightweight Concrete) adalah beton yang mengandung agregat
ringan yang mempunyai berat isi tidak lebih dari 1900 kg/m3 (Mulyono,T., 2003).
Menurut Tjokrodimuljo,K (2007) Beton ringan mempunyai berat jenis kurang dari
1800 kg/m3 sedangkan beton normal mempunyai berat jenis 2400 kg/m3 . Pada
dasarnya, beton ringan diperoleh dengan cara penambahan pori-pori udara kedalam
campuran betonnnya.

B. Beton Ringan Selular


Beton Ringan Selular (CLC) adalah beton konvensional yang mana agregat
kasar (kerikil) digantikan oleh udara, dalam prosesnya mengunakan busa
organik yang sangat stabil dan tidak ada reaksi kimia ketika proses
pencampuran adonan, foam/busa berfungsi sebagai media untuk
membungkus udara.

138
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

Material penyusun dari beton ringan ialah semen, pasir, foam, dan bahan
tambah Superplasticizer.

Gambar 1. Semen, Pasir, Air, Superplasticizer MG SKY 8614,


dan Foam Agent.

Kekuatan tekan beton dirumuskan sebagai berikut :


f’c = P/A (Mpa=N/ )
Dimana :
f’c = Kuat Tekan Beton (Mpa)
P = Gaya Tekan (N)
A = Luas penampang beton ( )

139
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

III. METODOLOGI

A. Diagram Alir Kegiatan Penelitian


MULAI

RANCANGAN PENELITIAN

PENGADAAN BAHAN
- SEMEN PORTLAND TYPE 1
- PASIR LUMAJANG
-AIR
- FOAM
- SIPER PLASTICIZER

PEMERIKSAAN BAHAN

JOB MIX FORMULA (JMF)

PEMBUATAN BETON RINGAN SELULAR


(CELLULAR LIGHTWEIGHT CONCRETE)

1. 0% SP dan 0% FOAM pada UMUR 28 HARI (21 buah)


2. 0% SP dan 25% FOAM pada UMUR 28 HARI (21 buah)
3. 0% SP dan 50% FOAM pada UMUR 28 HARI (21 buah)
4. 0% SP dan 75% FOAM pada UMUR 28 HARI (21 buah)
5. 0.3% SP dan 0% FOAM pada UMUR 28 HARI (10 buah)
6. 0.3% SP dan 25% FOAM pada UMUR 28 HARI (10 buah)
7. 0.3% SP dan 50% FOAM pada UMUR 28 HARI (10 buah)
8. 0.3% SP dan 75% FOAM pada UMUR 28 HARI (10 buah)
9. 0.6% SP dan 0% FOAM pada UMUR 28 HARI (10 buah)
10. 0.6% SP dan 25% FOAM pada UMUR 28 HARI (10 buah)
11. 0.6% SP dan 50% FOAM pada UMUR 28 HARI (10 buah)
12. 0.6% SP dan 75% FOAM pada UMUR 28 HARI (10 buah)
13. 0.96% SP dan 0% FOAM pada UMUR 28 HARI (5 buah)
14. 0.96% SP dan 25% FOAM pada UMUR 28 HARI (5 buah)
15. 0.96% SP dan 50% FOAM pada UMUR 28 HARI (5 buah)
16. 0.96% SP dan 75% FOAM pada UMUR 28 HARI (5 buah)
17. 1.44% SP dan 0% FOAM pada UMUR 28 HARI (5 buah)
18. 1.44% SP dan 25% FOAM pada UMUR 28 HARI (5 buah)
19. 1.44% SP dan 50% FOAM pada UMUR 28 HARI (5 buah)
20. 1.44% SP dan 75% FOAM pada UMUR 28 HARI (5 buah)

140
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

TES BENDA UJI MELIPUTI


1. TES BERAT JENIS
2. TES KUAT TEKAN

HASIL DAN PENGOLAHAN DATA


1. DATA HASIL PENGUJIAN KUAT TEKAN DARI CLC
2. DATA HASIL PENGUJIAN BERAT JENIS DARI CLC

SELESAI

B. Metode Penelitian
Pada penelitian ini menggunakan metode eksperimen, yaitu dengan membuat
benda-benda uji yang berupa beton ringan selular (cellular lightweight concrete) dengan
campuran 1 bagian berat semen Portland dan 2 bagian berat agregat (pasir) beserta foam dan
tambahan superplasticizer sesuai dengan variasi yang telah ditentukan. Penelitian dilakukan
dengan memperlakukan produk dalam kondisi terkontrol dengan urutan kegiatan sistematis
sehingga diperoleh data untuk mengambil kesimpulan.

C. Rancangan Penelitian
Pada penelitian ini menggunakan rancangan penelitian dengan metode eksperimen.
Superplasticizer digunakan sebagai bahan tambah pada pembuatan beton ringan selular
(cellular lightweight concrete) dengan proporsi 0,3%, 0,6%, 0,96%, 1,44% kemudian
dibandingkan dengan beton ringan selular (cellular lightweight concrete) dengan proporsi
0% (tanpa menggunakan campuran superplasticizer) pada masing-masing variasi foam yaitu,
0%, 25%, 50%, 75% foam. Lalu di ambil sedikit sample untuk di timbang berat volume
mortar tersebut dilanjut dengan dilakukan pengujian kuat tekan pada masing-masing benda
uji.

Tabel 3.1 Foam/Superplasticizer


Superplasticiz
er/foam 0% foam 25% foam 50% foam 75% foam
0 % Sp 0%Sp + 0%F 0%Sp+25%F 0%Sp+50%F 0%Sp+75%F
0,3% Sp 0,3%Sp+0% F 0,3%Sp +25%F 0,3%Sp+50%F 0,3%Sp+75%F
0,6% Sp 0,6%Sp+ 0%F 0,6%Sp+25% F 0,6%Sp+ 50%F 0,6%Sp+75%F

141
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

0,96% Sp 0,96%Sp+0%F 0,96%Sp+25%F 0,96%Sp+50%F 0,96%Sp+75%F


1,44% Sp 1,44%Sp+0%F 1,44%Sp+25%F 1,44%Sp+50%F 1,44%Sp+75%F

Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan beton ringan selular (cellular


lightweight concrete) adalah sebagai berikut :
a. Semen portland tipe I yaitu menggunakan merk semen gresik.
b. Pasir dari daerah lumajang.
c. Foam agent.
d. Air yang digunakan adalah air dari instalasi air bersih jurusan teknik sipil Universitas
17 agustus 1945
e. Bahan Tambah Admixture Superplasticizer MasterGlenium SKY 8614 dari BASF
( Badische Anilin- und Soda-Fabrik).
Alat-alat yang digunakan dalam pembuatan beton ringan selullar (cellular lightweight
concrete) adalah :
a. Cetakan beton berlubang, cetakan terbuat dari pipa paralon 2 dim sebanyak 204 buah
dengan masing masing ukuran 12 cm.

Gambar 3. Bekisting Beton Ringan Selular.

b. Bor berserta mata bor nya, untuk pengaduk mortar.


c. Wadah/ timba ember, digunakan untuk tempat mortar.
d. Mesin uji tekan, digunakan untuk menguji kuat tekan beton ringan selular (cellular
lightweight concrete).

Gambar 4. Percobaan Pelepasan Bekisting.

142
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Data yang diperoleh dari SNI 03–6825–2002 tentang “Metode Pengujian Kekuatan
Tekan Mortar Semen Portland Untuk Pekerjaan Sipil” untuk pembuatan 6 benda uji
berbentuk kubus dengan ukuran sisi 5 cm menggunakan komposisi diantaranya adalah :
 Semen Portland 500 gram
 Pasir 1.375 gram
 Air 242 ml
Dari hasil yang diperoleh dari SNI 03–6825–2002, didapatkan komposisi untuk
percobaan pembuatan mortar. Pada penelitian ini untuk cetakan benda uji menggunakan
silinder dengan ukuran diameter 6 cm dan tinggi 12 cm. Oleh karena itu komposisinya akan
berbeda dengan menggunakan perhitungan sebagai berikut :
Perhitungan :
 Kebutuhan Mortar Normal Berbentuk Kubus
(SNI 03–6825–2002)
 Ukuran benda uji 50 x 50 x 50 mm dengan (6 benda uji)
 Volume kubus = sisi x sisi x sisi
= 0,5 x 0,5 x 0,5 m = 0,125 m3
 Semen Portland 500 gram (W1)
 Pasir 1.375 gram (W2)
 Air 242 ml (W3)
 Faktor Air Semen =

= 0,484
 Kebutuhan Mortar Normal Berbentuk Silinder
 Ukuran benda uji diameter 6 cm dan tinggi 12 cm (6 benda uji)
 Volume silinder = π x r2 x tinggi
= 3,14 x 0,032 x 0,12 m = 0,00033912 m3
 Nilai perbandingan =

=
= 2,712 (W4)
 Kebutuhan Semen = W4 x W1
= 2,712 x 500
= 1356 gram

 Kebutuhan Pasir = W4 x W2
= 2,712 x 1.375
= 3729 gram
 Kebutuhan Air = W4 x W3

143
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

= 2,712 x 242
= 656,3 ml
 Faktor Air Semen =

= 0,484
b) Perbandingan Mortar (6 Benda Uji Silinder)
Semen ; Pasir ; Air = 1 ; 2,75 ; 0,5
Diketahui :
- Semen = 1356 gram : 6 = 226 gram
- Pasir = 3729 gram : 6 = 621,5 gram
- Air = 656,3 ml : 6 = 109,38 gram

 Perhitungan Superplasticizer
Superplasticizer yang digunakan adalah Superplasticizer Master Glenium Sky
8614.

Berdasarkan penduan syarat/dosis ialah 1000 ml – 1500 ml per 100 kg bahan semen
untuk beton dengan rasio air/semen 0,45 – 0,55
Kilogram (Kg) Liter
Kg = satuan berat (massa)
Liter = satuan volume
Satuan dasar Volume =
Besaran massa tidak dapat di konversi langsung menjadi besaran volume.
Jadi, Kg tidak dapat di konversi langsung ke satuan liter.
Caranya, harus dengan besaran lain yaitu massa jenis (berat jenis) atau densitas.
Massa jenis =
Massa Jenis = 0,96-1,16 gr/ml
M = 0,96 x 1 = 0,96 kg = 960 gram = 1 liter Superplasticizer
Berarti, untuk takaran 1 liter.

144
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

960 gram SP untuk 100 kg semen.


1160 gram SP untuk 100 kg semen
Untuk takaran 1,5 liter
1440 gram SP untuk 100 kg semen
1740 gram SP untuk 100 kg semen
Jadi, batas minimal dan maksimal adalah 0,96-1,44 % Superplasticizer.

A. Analisa Hasil Tes Kuat Tekan dan Massa Jenis CLC


a. Tes Kuat Tekan

Kuat
Tekan 0% foam 25% foam 50% foam 75% foam
0% sp 258,03466 159,0105952 70,67137762 17,66784
0,3% sp 265,0177 194,34 141,3428 35,33
0,6% sp 282,6855 229,682 159,0106 35,3357
0,96% sp 309,1873 265,0177 194,3463 70,6714
1,44% sp 300,3534 247,3498 88,33922 17,66784

Diperoleh gambar grafik diatas diambil dari hasil tes tekan tiap-tiap campuran berbagai
variasi Superplasticizer mulai dari 0% , 0,3%, 0,6%, 0,96% sampai 1,44% Superplasticizer
dengan berbagai macam pula campuran foam dari 0% foam, 25% foam, 50% foam hingga
75% foam. Dari grafik berikut dapat diketahui batas kuat tekan yang sesuai dengan kreteria
pada beton ringan selular yang sesuai untuk kebutuhan, misalkan pada pembuatan pelat
hanya dibutuhkan kuat tekan 6,4 Mpa.

145
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

Jadi, untuk pembuatan pelat bisa menggunakan campuran 1,44% superplasticizer dan 75%
foam.

b. Hasil Tes Massa Jenis


Massa Jenis 0% foam 25% foam 50% foam 75% foam
0% sp 1812,7144 1504,705717 1002,949853 562,0245304
0,3% sp 2000 1507,374631 1038,348083 541,2979351
0,6% sp 2008,8496 1519,174041 1044,247788 545,7227139
0,96% sp 2047,1976 1595,870206 1070,79646 582,5958702
1,44% sp 2050,1475 1610,619469 1076,696165 592,920354

Diperoleh gambar grafik diatas diambil dari hasil tes tekan tiap-tiap campuran
berbagai variasi Superplasticizer mulai dari 0% , 0,3%, 0,6%, 0,96% sampai 1,44%
Superplasticizer dengan berbagai macam pula campuran foam dari 0% foam, 25% foam,
50% foam hingga 75% foam.

146
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

V. KESIMPULAN

Dengan selesainya proses penelitian dan hasil yang didapatkan


penelitian ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
8. Karakterisitik kuat tekan clc dengan campuran superplasticizer sebagai
subtitusi semen pada variasi prosentase 0%, 0,3%, 0,6%, 0,96% umur 28 hari
mengalami kenaikan terhadap beton normal. Sedangkan variasi prosentase
1,44% umur 28 hari mengalami penuruan terhadap beton clc dengan
prosentase sebelumnya.
9. Kuat tekan optimum campuran foam dan superplasticizer terjadi pada
umur 28 hari prosentase foam 0% dan 0,96% Superplasticizer sebesar
309.187 Kg/Cm2 .
10. Setiap penambahan foam pada beton ringan selular (clc) sangat berpengaruh
pada kuat tekan dan berat jenis beton ringan. Pada campuran tanpa foam
sampai 50% foam berat jenis cenderung menurun hingga separuh dari beton
normal/ beton tanpa foam. Pada penambahan 75% foam bisa berkurang
hingga seperempat dari beton tanpa foam.
11. Semakin besar prosentase superplasticizer kuat tekan pada beton ringan
selular meningkat, misal pada campuran 0,3% superplasticizer dan 25% foam
kuat tekan clc tersebut adalah 19,43 Mpa dengan massa jenis 1507,37 kg/m³,
dan pada penambahan superplasticizer menjadi 0,6% kuat tekan berubah
menjadi 22,96 Mpa dan massa jenis menjadi 1519,17 kg/m³. Tergambar jelas
adanya selisih dalam hasil tes tersebut.
12. Syarat optimum dari penggunaan superplasticizer berdasarkan penduan
syarat/dosis ialah 1000 ml – 1500 ml per 100 kg bahan semen untuk beton
dengan rasio air/semen 0,45 – 0,55. Dan pada campuran beton ringan selular
antara 0,96% -1,44% superplasticizer.
13. Semakin banyak campuran foam akan berpengaruh pada massa jenis beton
ringan tersebut. Beton menjadi ringan dan kuat tekan pun menjadi berkurang.

14. Untuk pembuatan pelat, hanya dibutuhkan kuat tekan 6,4 Mpa dapat
menggunakan campuran 1,44% Superplasticizer dan 75% foam karena sesuai
hasil tes tekan yang telah dilakukan oleh peneliti mengungkap besar hasil
kuat tes tekan sampai 7 Mpa.

VI. DAFTAR PUSTAKA

ASTM C869, Standard Spesification for Foaming Agents for Use in Producing
Cellular Concrete.
ASTM C796, Standard Test Method for Foaming Agents for Use in Producing Cellular
Concrete Using Preformed Foam.
Hardjito, Djwantoro. Alvin, Widjaja, Antoni (2012), “Pembuatan Pasta Ringan
Geopolimer Celliler Lightweight Concrete (CLC) Berbasis Campuran
Lumpur Sidoarjo dan Fly Ash”.
Made, Dwi (2017), “Penelitian Komposisi Campuran Beton k-450 Berdasarkan
Permen No-11-PRT-M-2013 Tabel A.4 Dengan menggunakan
Superplasticizer”, Tugas Akhir, Universitas 17 Agustus 1945, Surabaya.

147
PENGARUH PROSENTASE FOAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN
BERAT JENIS BETON RINGAN SELULLAR (CLC) DENGAN
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER

Marsiano, Penggunaan Admixtures Superplasticizer Pada Beton Untuk Menaikkan


Mutu Beton, Dosen Jurusan Sipil FTSP-ISTN.
SNI 03-6825-2002, Metode Pengujian Kekuatan Tekan Mortar Semen Portland Untuk
Pekerjaan Sipil, Badan Standardisasi Nasional, Jakarta.
SNI 03-3449-2002, Tata Cara Rencana Pembuatan Campuran Beton Ringan dengan
Agregat Ringan, Badan Standardisasi Nasional, Jakarta.
SNI 15-2049-2004, Semen Portland, Badan Standardisasi Nasional, Jakarta.
SNI 03-3402-2008, Cara Uji Berat Isi Beton Ringan Struktural, Badan Standardisasi
Nasional, Jakarta.
Subroto. R. A., Utomo. D. J., Antoni, & Hardjito D. (2014). Pembuatan Agregat Ringan
Geopolimer Berbasis Lumpur Sidoarjo dan Fly Ash dengan Menggunakan
Foam Agent. Teknik Sipil. Universitas Kristen Petra.

148

Anda mungkin juga menyukai