Anda di halaman 1dari 6

LATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

KEMENTERIAN DALAM NEGERI REGIONAL YOGYAKARTA


TAHUN 2022

Hari/Tanggal : Senin, 13 Juni 2022


Waktu : 6 Jp
Sifat : Tugas Asynchronous individu Agenda 1
Fasilitator : Dra. Eny Setyawati,MT.

1. Menurut anda, apakah nilai-nilai dasar Bela Negara masih relevan saat ini?

Sebelumnya kita harus memahami apa pengertian dari Bela negara itu sendiri. Bela Negara
adalah tekad, sikap, dan perilaku serta tindakan warga negara, baik secara perseorangan
maupun kolektif dalam menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan
bangsa dan negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa Indonesia dan Negara dari berbagai
Ancaman. 

Konsep bela negara modern itu sendiri bukanlah sebuah konsep baru yang berseberangan
dengan pakem yang sudah dibuat, namun di dalam konsep itu didefinisikan kembali apa itu
bela negara masa kini dan bagaimana menghadapi ancaman per ancaman secara rinci, dan
apabila perlu dijelaskan pula lingkungan strategis dan konteks politik yang menjadi latar
belakang ancaman itu, dan bagaimana ancaman bisa masuk dengan mudah ke tubuh bangsa
dan negara Indonesia. Sebab apabila ancaman itu telah berhasil diidentifikasi, maka negara
akan dengan cepat, tanggap, dan senyap dalam melakukan pengawasan dan tindakan, serta
antisipasi.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya


Nasional untuk Pertahanan Negara Pasal 7 Ayat (3), nilai dasar Bela Negara meliputi : a.
cinta tanah air; b. sadar berbangsa dan bernegara; c. setia pada Pancasila sebagai ideologi
negara; d. rela berkorban untuk bangsa dan negara; dan e. kemampuan awal Bela Negara. 

Hal penting pada pengembangan kesadaran Bela Negara berikutnya adalah kesetiaan pada
Pancasila sebagai ideologi Negara, sebagai dasar Negara yang mempersatukan bangsa yang
majemuk dengan kebhinekaanya. Berikutnya adalah kerelaan berkorban untuk bangsa dan
LATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
KEMENTERIAN DALAM NEGERI REGIONAL YOGYAKARTA
TAHUN 2022

Negara, yang dikembangkan dengan aksi nyata, tanpa pamrih dan didasari pada keyakinan
bahwa pengorbanan tersebut tidak akan sia-sia. 

Terakhir, kesadaran bela Negara perlu diaktualisasikan dengan aksi dan tindakan nyata
berupa kemampuan awal bela Negara. Kemampuan awal bela Negara tidak dapat diartikan
secara sempit, namun harus diartikan secara luas. Di lapangan pengabdian sesuai profesi
masing, kompetensi menjadi awal dari terbentuknya kemampuan untuk membela Negara
menghadapi berbagai bentuk ancaman, bahkan sejak ancaman tersebut masih berupa potensi
ancaman. Dengan kompetensi masing masing dan sesuai dengan profesi seluruh warga
Negara berhak dan wajib untuk menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan
keselamatan bangsa dan negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa Indonesia dan Negara
dari berbagai Ancaman 

Bela Negara dilaksanakan atas dasar kesadaran warga Negara serta keyakinan pada kekuatan
sendiri yang ditumbuhkembangkan melalui usaha Bela Negara. Usaha Bela Negara
diselenggarakan melalui pendidikan kewarganegaraan, pelatihan dasar kemiliteran secara
wajib, pengabdian sebagai prajurit Tentara Nasional Indonesia secara sukarela atau secara
wajib, dan pengabdian sesuai dengan profesi. Usaha Bela Negara bertujuan untuk
memelihara jiwa nasionalisme Warga Negara dalam upaya pemenuhan hak dan kewajibannya
terhadap Bela Negara yang diwujudkan dengan Pembinaan Kesadaran Bela Negara demi
tercapainya tujuan dan kepentingan nasional.

Kesimpulan tentang Bela Negara yaitu, Dasar Bela Negara yang ada saat ini cukup relevan
untuk tetap dilanjutkan. a. cinta tanah air; b. sadar berbangsa dan bernegara; c. setia pada
Pancasila sebagai ideologi negara; d. rela berkorban untuk bangsa dan negara; dan e.
kemampuan awal Bela Negara. Namun tentunya harus ada adaptasi sesuai dengan
perkembangan jaman yang ada saat ini.

2. Jelaskan menurut pendapat anda, ancaman yang paling penting terjadi saat ini
dan mengancam eksistensi NKRI?
LATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
KEMENTERIAN DALAM NEGERI REGIONAL YOGYAKARTA
TAHUN 2022

Yang dimaksud dengan ancaman pada era reformasi diartikan sebagai sebuah kondisi,
tindakan, potensi, baik alamiah atau hasil suatu rekayasa, berbentuk fisik atau non fisik,
berasal dari dalam atau luar negeri, yang bertentangan dengan Pancasila secara langsung atau
tidak langsung diperkirakan atau diduga atau yang sudah nyata dapat membahayakan tatanan
serta kelangsungan hidup bangsa dan negara baik aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial dan
budaya maupun aspek pertahanan dan keamanan.dalam rangka pencapaian tujuan
nasionalnya.
Berdasarkan paparan di atas, maka ancaman yang saat ini mungkin akan terjadi adalah.
Ancaman internal meliputi :
1. Korupsi
Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi beserta revisinya melalui Undang- Undang Nomor 20 tahun 2001. Secara
substansi Undang- undang Nomor 31 Tahun 1999 telah mengatur berbagai modus
operandi tindak pidana korupsi sebagai tindak pidana formil, memperluas
pengertian pegawai negeri sehingga pelaku korupsi tidak hanya didefenisikan
kepada orang perorang tetapi juga pada korporasi, dan jenis penjatuhan pidana yang
dapat dilakukan hakim terhadap terdakwa tindak pidana korupsi adalah Pidana
Mati, Pidana Penjara, dan Pidana Tambahan.
2. Narkoba
Dunia internasional (UNODC) menyebutnya dengan istilah narkotika yang
mengandung arti obat- obatan jenis narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya.
Sehingga dengan menggunakan istilah narkotika berarti telah meliputi narkotika,
psikotropika, dan bahan adiktif lainnya.
Penggolongan narkotika :
 Golongan I : untuk ilmu pengetahuan dan bukan untuk pengobatan dan
sangat berpotensi tinggi menyebabkan ketergantungan. Contoh 1. Opiat:
morfin, heroin, petidin, candu. 2. Ganja atau kanabis, marijuana, hashis. 3.
Kokain: serbuk kokain, pasta kokain, daun koka
 Golongan II berkhasiat untuk pengobatan dan pelayanan kesehatan dan
berpotensi tinggi menyebabkan ketergantungan. Contoh morfin dan petidin;
 Golongan III berkhasiat untuk pengobatan dan pelayanan kesehatan serta
berpotensi ringan mengakibatkan ketergantungan. Contoh kodein.
LATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
KEMENTERIAN DALAM NEGERI REGIONAL YOGYAKARTA
TAHUN 2022

Penggolongan Psikotropika :

 Golongan I hanya digunakan untuk kepentingan ilmu pengetahuan dan tidak


untuk terapi serta sangat berpotensi mengakibatkan ketergantungan. Contoh
ekstasi, LSD;
 Golongan II berkhasiat untuk pengobatan dan pelayanan kesehatan serta
berpotensi tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contoh amfetamin, shabu,
metilfenidat atau italin;
 Golongan III berkhasiat pengobatan dan pelayanan kesehatan serta
berpotensi sedang mengakibatkan ketergantungan. Contoh pentobarbital,
flunitrazepam
 Golongan IV berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan untuk pelayanan
kesehatan serta berpotensi ringan mengakibatkan ketergantungan. Contoh
diazepam, bromazepam, fenobarbital, klonazepam, klordiazepoxide, dan
nitrazepam

Penggolongan Zat Adiktif

 Minuman beralkohol, mengandung etanol etil alkohol, yang berpengaruh


menekan susunan saraf pusat;
 Senyawa organik, yang terdapat pada berbagai barang keperluan rumah
tangga, kantor dan sebagai pelumas mesin, yang sering disalahginakan
seperti lem, thinner, cat kuku dll;
 Tembakau, dll
3. Terorisme
Terorisme sebagai kejahatan luar biasa jika dilihat dari akar perkembangannya
sangat terhubung dengan radikalisme. Untuk memahami Hubungan konseptual
antara radikalisme dan terorisme dengan menyusun kembali definsi istilah-istilah
yang terkait.
4. Radikalisme
Radikalisme merupakan suatu sikap yang mendambakan perubahan secara total dan
bersifat revolusioner dengan menjungkirbalikkan nilai-nilai yang ada secara drastis
lewat kekerasan (violence) dan aksi-aksi yang ekstrem. Ciri-ciri sikap dan paham
LATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
KEMENTERIAN DALAM NEGERI REGIONAL YOGYAKARTA
TAHUN 2022

radikal adalah: tidak toleran (tidak mau menghargai pendapat dan keyakinan orang
lain); fanatik (selalu merasa benar sendiri; menganggap orang lain salah); eksklusif
(membedakan diri dari umat umumnya); dan revolusioner (cenderung
menggunakan cara kekerasanuntuk mencapai tujuan).
5. Radikal Terorisme
Radikal Terorisme adalah suatu gerakan atau aksi brutal mengatasnamakan ajaran
agama/golongan, dilakukan oleh sekelompok orang tertentu, dan agama dijadikan
senjata politik untuk menyerang kelompok lain yang berbeda pandangan.
6. Money loundry (Pencucian Uang)
7. Proxy War
Sasarannya adalah Mematikan kesadaran suatu bangsa dengan cara menghilangkan
identitas atau ideologi atau keyakinan suatu bangsa yang pada gilirannya akan
menghilangkan identitas diri. Bangsa tanpa kesadaran, tanpa identitas, tanpa
ideologi sama dengan bangsa yang sudah rubuh sebelum perang terjadi.
8. Cyber Crime
merupakan bentuk kejahatan yang terjadi dan beroperasi di dunia maya dengan
menggunakan komputer, jaringan komputer dan internet.
9. Hate Speech
Hate speech atau ujaran kebencian dalam bentuk provokasi, hinaan atau hasutan
yang disampaikan oleh individu ataupun kelompok di muka umum atau di ruang
publik merupakan salah satu bentuk kejahatan dalam komunikasi massa.
10. Hoax
Hoax adalah berita atau pesan yang isinya tidak dapat dipertangung jawabkan atau
bohong atau palsu, baik dari segi sumber maupun isi. Sifatnya lebih banyak
mengadu domba kelompok-kelompok yang menjadi sasaran dengan isi pemberitaan
yang tidak benar.

Yang paling berpengaruh terhadap eksistensi NKRI adalah radikalisme dan hoax yang
kian tersebar di Indonesia. Perkuat kembali jiwa nasionalisme, Pancasila, dan Bhineka
Tunggal Ika di tiap lapisan masyarakat, di lembaga pendidikan dari tingkat dasar sampai
pendidikan tinggi, hingga lembaga atau instansi pemerintahan untuk tidak mengikuti faham2

tersebut. Pancasila sebagai dasar negara Indonesia dan falsafah Bhineka Tunggal Ika, yang
LATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
KEMENTERIAN DALAM NEGERI REGIONAL YOGYAKARTA
TAHUN 2022

berarti kesatuan dalam keanekaragaman, adalah modal Indonesia yang harus dilestarikan dan
diperkuat agar Indonesia terus dapat melangkah maju.

Anda mungkin juga menyukai