Anda di halaman 1dari 5

RANGKUMAN

WAWASAN KEBANGSAAN

 Wawasan Kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia dalam rangka mengelola
kehidupan berbangsa dan bernegara yang dilandasi oleh jati diri bangsa (nation character)
dan kesadaran terhadap sistem nasional (national system) yang bersumber dari Pancasila,
UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, guna memecahkan berbagai
persoalan yang dihadapi bangsa dan negara demi mencapai masyarakat yang aman, adil,
makmur, dan sejahtera.
 “Bendera Negara Kesatuan Republik Indonesia yang selanjutnya disebut Bendera Negara
adalah Sang Merah Putih”
(Pasal 1 Ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2009 2009 tentang
Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan)
 “Bahasa Indonesia yang dinyatakan sebagai bahasa resmi negara dalam Pasal 36 Undang-
Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945 bersumber dari bahasa yang
diikrarkan dalam Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928 sebagai bahasa persatuan yang
dikembangkan sesuai dengan dinamika peradaban Bangsa”
(Pasal 25 Ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2009 2009 tentang
Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan)
 “Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia berbentuk Garuda Pancasila yang kepalanya
menoleh lurus ke sebelah kanan, perisai berupa jantung yang digantung dengan rantai pada
leher Garuda, dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika ditulis di atas pita yang dicengkeram oleh
Garuda”
(Pasal 46 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2009 2009 tentang Bendera,
Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan)
 “Lagu Kebangsaan adalah Indonesia Raya yang digubah oleh Wage Rudolf Supratman”
(Pasal 58 Ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2009 2009 tentang
Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan)
 Manajemen Pemerintahan Negara
BELA NEGARA

 HARI BELA NEGARA ditetapkan dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 28
tahun 2006 tentang Hari Bela Negara tanggal 18 Desember
 Nilai dasar Bela Negara, yang meliputi:
a. cinta tanah air;
b. sadar berbangsa dan bernegara;
c. setia pada Pancasila sebagai ideologi negara;
d. rela berkorban untuk bangsa dan negara; dan
e. kemampuan awal Bela Negara.
 Indikator cinta tanah air.:
a. Menjaga tanah dan perkarangan serta seluruh ruang wilayahIndonesia.
b. Jiwa dan raganya bangga sebagai bangsa Indonesia
c. Jiwa patriotisme terhadap bangsa dan negaranya.
d. Menjaga nama baik bangsa dan negara.
e. Memberikan konstribusi pada kemajuan bangsa dan negara.
f. Bangga menggunakan hasil produk bangsa Indonesia
 Indikator sadar berbangsa dan bernegara.:
a. Berpartisipasi aktif dalam organisasi kemasyarakatan, profesi maupun politik.
b. Menjalankan hak dan kewajibannya sebagai warga Negara sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
c. Ikut serta dalam pemilihan umum.
d. Berpikir, bersikap dan berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negaranya.
e. Berpartisipasi menjaga kedaulatan bangsa dan negara.
 Indikator setia pada Pancasila Sebagai ideologi Bangsa. :
a. Paham nilai-nilai dalam Pancasila.
b. Mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
c. Menjadikan Pancasila sebagai pemersatu bangsa dan negara.
d. Senantiasa mengembangkan nilai-nilai Pancasila.
e. Yakin dan percaya bahwa Pancasila sebagai dasar negara
 Indikator rela berkorban untuk bangsa dan Negara. :
a. Bersedia mengorbankan waktu, tenaga dan pikirannya untuk kemajuan bangsa dan
negara.
b. Siap membela bangsa dan negara dari berbagai macam ancaman.
c. Berpartisipasi aktif dalam pembangunan masyarakat, bangsa dan negara.
d. Gemar membantu sesama warga negara yang mengalami kesulitan.
e. Yakin dan percaya bahwa pengorbanan untuk bangsa dan negaranya tidak sia-sia.
 Indikator kemampuan awal Bela Negara.:
a. Memiliki kecerdasan emosional dan spiritual serta intelijensia.
b. Senantiasa memelihara jiwa dan raga
c. Senantiasa bersyukur dan berdoa atas kenikmatan yang telah diberikan Tuhan Yang Maha
Esa.
d. Gemar berolahraga.
e. Senantiasa menjaga kesehatannya
ANALISA ISU KONTEMPORER

 KORUPSI
o Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi
 NARKOBA
o Narkotika dan Obat Berbahaya, serta napza (istilah yang biasa digunakan oleh
Kemenkes) yang merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif
(Kemenkes, 2010)
 TERORISME
o Terorisme adalah perbuatan yang menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan
yang menimbulkan suasana teror atau rasa takut secara meluas, yang dapat
menimbulkan korban yang bersifat massal, dan/atau menimbulkan kerusakan atau
kehancuran terhadap objek vital yang strategis, Iingkungan hidup, fasilitas publik,
atau fasilitas internasional dengan motif ideologi, politik, atau gangguan keamanan
o Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengeluarkan Resolusi 60/288 tahun 2006
tentang UN Global Counter Terrorism Strategy yang berisi empat pilar strategi global
pemberantasan terorisme, yaitu :
 pencegahan kondisi kondusif penyebaran terorisme;
 langkah pencegahan dan memerangi terorisme;
 peningkatan kapasitas negara-negara anggota untuk mencegah dan
memberantas terorisme serta penguatan peran sistem PBB; dan
 penegakan hak asasi manusia bagi semua pihak dan penegakan rule of law
sebagai dasar pemberantasan terorisme. Selain itu, PBB juga telah
menyusun High-Level Panel on Threats, Challenges, and Change yang
menempatkan terorisme sebagai salah satu dari enam kejahatan yang
penanggulangannya memerlukan paradigma baru.
o PENCEGAHAN TINDAK PIDANA TERORISME
 KESIAPSIAGAAN NASIONAL
 pemberdayaan masyarakat
 peningkatan kemampuan aparatur
 perlindungan dan peningkatan sarana prasarana
 pengembangan kajian Terorisme
 pemetaan wilayah rawan paham radikal Terorisme
 Kontra radikalisasi
 kontra narasi
 kontra propaganda
 kontra ideologi
 Deradikalisasi
 identifikasi dan penilaian
 rehabilitasi
 reedukasi
 reintegrasi sosial
 MONEY LAUNDRING
 PROXY WAR
 KEJAHATAN MASS COMMUNICATION (CYBER CRIME, HATE SPEECH, DAN HOAX)

KESIAPSIAGAAN BELA NEGARA

 KESIAPSIAGAAN JASMASNI
 KESIAPSIAGAAN MENTAL
 KEARIFAN LOKAL
 Memiliki Etika/ Etiket & Moral

AKUNTABILITAS

 Kepemimpinan
 Integritas
 Keadilan
 Transparansi
 Tanggung jawab
 Kepercayaan
 Keseimbangan
 Kejelasan
 Konsistensi

NASIONALISME

 PANCASILA

ETIKA PUBLIK

 Memegang teguh Ideologi Pancasila;


 Setia dan mempertahankan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta
pemerintahan yang sah;
 Mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia;
 Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak;
 Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
 Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif;
 Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur;
 Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik;
 Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah;
 Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat,tepat, akurat berdaya
guna, berhasil guna, dan santun;
 Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
 Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama;
 Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;
 Mendorong kesetaraan dalampekerjaan; dan
 Meningkatkan evektifitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat sistem
karier.

KOMITMEN MUTU
 Komitmen pada Kepuasan Customers
 Melindungi dan mengayomi
 Cepat, tepat, ramah.
 Melayani dengan hati
 Perbaikan berkelanjutan

ANTIKORUPSI

 jujur
 peduli
 mandiri
 disiplin
 tanggung jawab
 kerja keras
 sederhana
 berani
 adil

PELAYANAN PUBLIK

Anda mungkin juga menyukai