Tugas PKN2 Merged

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 3

URAIAN

1.-MA -Peradilan Agama

-MK -Peradilan Militer

-KY -Lembaga Peradilan Militer Tinggi

-Pengadilan Negeri -Lembaga Peradilan Tata Usaha Negara

-Pengadilan Tinggi -Lembaga Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara

2.-Pengadilan Negeri: Pengadilan negeri mempunyai daerah hukum yang meliputi wilayah

kabupaten atau kota dan berkedudukan di ibu kota kabupaten atau kota.

-Mahkamah konstitusi: terdiri dari sembilan orang hakim konstitusi yang diajukan masing-masing

tiga orang oleh Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR, presiden, dan Mahkamah Agung.

-Mahkamah Agung: merupakan pengadilan kasasi yang bertugas membina keseragaman dalam

penerapan hukum melalui putusan kasasi.

-Pengadilan Tinggi: mengadili perkara pidana dan perkara perdata di Tingkat Banding.

3. -Mahkamah Agung: puncak peradilan negara tertinggi membawahi lingkungan peradilan umum,

agama, militer dan tata usaha negara.

-Mahkamah Konstitusi: lembaga tinggi negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia yang

merupakan pemegang kekuasaan kehakiman bersama-sama dengan Mahkamah Agung.

-Komisi Yudisial: mengusulkan pengangkatan hakim agung dan mempunyai wewenang lain dalam

rangka menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku hakim.

4. Dalam membentuk Peraturan Perundang-undangan harus dilakukan berdasarkan pada asas


Pembentukan Peraturan Perundang-undangan yang baik, yang Meliputi:

a. Kejelasan tujuan;
b. Kelembagaan atau pejabat pembentuk yang tepat;
c. Kesesuaian antara jenis, hierarki, dan materi muatan;
d. Dapat dilaksanakan;
e. Kedayagunaan dan kehasilgunaan;
f. Kejelasan rumusan; dan
g. Keterbukaan.

5.Omnibus Law Cipta Kerja merupakan peristiwa dimana Undang-Undang yang dibuat oleh para
legislator yang sebagian tidak memihak rakyat. Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja berisi 11
klaster yang menggabungkan 79 undang-undang yang di dalamnya menyangkut aturan tentang
ketenagakerjaan, penyederhaan perizinan, persyaratan investasi, hingga administrasi pemerintahan.
Omnibus Law ini sangat merugikan para buruh Indonesia. Nyatanya, para buruh Indonesia sampai
melakukan demo untuk menolak Omnibus Law. Beberapa isi Omnibus Law yang merugikan bagi para
buruh yaitu Gubernur menetapkan upah minimum sebagai jaring pengaman, Penghapusan izin atau
cuti khusus, Memangkas pesangon, dan membuat seseorang dapat dikontrak tanpa batas waktu.

Anda mungkin juga menyukai