NEWSLETTER
Here is where your presentation begins
4
Pasar Keuangan
● Pasar keuangan berperan penting dalam
meningkatkan efisiensi perekonomian melalui
channeling funds dari pihak yang tidak
memiliki kapasitas untuk memanfaatkan dana
untuk kepentingan produktif kepada pihak
yang mampu memanfaatkan dana untuk
aktivitas produksi.
● Aktivitas di pasar keuangan dipengaruhi oleh
aktivitas-aktivitas di pasar keuangan dan
memiliki dampak langsung terhadap
kesejahteraan individu, perilaku bisnis dan
konsumen, dan fluktuasi kinerja
perekonomian
Interaksi Ekonomi Secara Agregat Interaksi di Pasar Keuangan
Model Dua Negara Model Perekonomian Terbuka
Lembaga Keuangan dan Tantangannya
● Lembaga perantara keuangan (financial
intermediaries) mampu menurunkan biaya
secara signifikan.
○ Contoh: Lembaga keuangan menggunakan
skala ekonomi dan pengetahuan di bidang Asymmetric
Information
keuangan untuk menurunkan biaya per
Rupiah yang diinvestasikan.
● Lembaga perantara keuangan mampu
mampu menurunkan risiko secara
No Man’s
substansial melalui skala ekonomi yang Land in Transaction
dimilikinya. Financial Cost
○ Contoh: biaya asuransi menjadi ekonomis Supervision
akibat skala usaha
● Kondisi di atas hanya terjadi jika dan hanya
jika pasar keuangan didesain secara baik
Biaya Transaksi (Transaction Cost)
● Biaya transaksi dalam pasar keuangan adalah biaya yang timbul akibat pelaksanaan
transaksi keuangan
○ Dapat berupa biaya berbentuk moneter dan waktu
● Biaya transaksi timbul akibat (Williamson, 1998):
○ Bounded rationality
○ Perilaku oportunis
● Biaya transaksi dapat berkurang dengan adanya lembaga perantara keuangan (financial
intermediaries)
Pasar Keuangan
Asimetri informasi terjadi jika salah satu pihak tidak memiliki informasi
yang cukup terkait pihak lainnya dalam suatu transaksi,
Debitur sehingga tidak mampu membuatkeputusanyang akurat Kreditur
Selalu ada agent dan principal dalam game dengan asimetri informasi:
● Agent = pihak yang memiliki informasi lebih baik (peminjam atau nasabah)
● Principal = pihak yang kurang memilki informasi (lembaga keuangan)
Dampak asimetri informasi di pasar keuangan:
1. Adverse selection: Muncul sebelum transaksi terjadi. Yaitu pihak yang paling aktif dan terlibat dalam
transaksi adalah pihak yang memiliki performa atau kinerja buruk. Contoh: kreditur dengan potensi
buruk (i.e. gagal bayar) justru merupakan pihak yang paling aktif mencari pinjaman.
2. Moral Hazard: Muncul setelah transaksi terjadi. Yaitu adanya kemungkinan perilaku penyimpangan
atau tidak diinginkan. Contoh: kreditur terlibat dalam usaha yang tidak menguntungkan, menurut
debitur (atau bahkan digunakan untuk kepentingan konsumsi) setelah mendapat pinjaman
3. Potensi kejahatan: tindak kejahatan semakin marak senyampang dengan peningkatan intensitas
asimetri informasi
Lembaga
Keuangan
Otoritas
Jejaring Pengawas
Transaksi Lembaga
Keuangan
Informasi
Asimetri
Produk
Nasabah
keuangan
Pemilik
Modal
10
Lemon Problem (Adverse Selection)
PerusahaanA
Perusahaan performa bagus
Hanya ingin menjual surat hutang
dengan harga mahal
Investor
Investor dalam pasar keuangan yang
mengalami asimetri informasi tidak
mengetahui manakah perusahaan yang
memiliki performa baik dan buruk
Perusahaan B
Perusahaan performa buruk
Bersedia menjual surat hutang dengan harga murah
Lemon Problem (Adverse Selection)
PerusahaanA
Perusahaan performa bagus
Tidak mau menjual surat hutang sesuai harga
rata-rata pasar
Investor
Investor hanya akan mau membayar
harga senilai rata-rata harga pasar
Perusahaan B
Perusahaan performa buruk
Bersedia menjual surat hutang sesuai harga rata-rata
Hazar Moral di Pasar Keuangan
● Jika diasumsikan terdapat sebuah perjanjian hutang
antara kreditur dan debitur
○ Kreditur wajib membayar sejumlah uang dan bunga
secara berkala kepada debitur sesuai dengan kontrak
● Namun, kreditur memiliki insentif untuk menggunakan
uang tersebut untuk investasi yang lebih berisiko
○ Mengapa? Debitur hanya peduli dengan jumlah dan
ketepatan waktu pembayaran hutang sesuai dengan
kontrak
○ Hal ini menciptakan ruang bagi kreditur menggunakan
uang pinjaman untuk investasi yang lebih berisiko
● Investasi yang berisiko dapat menghasilkan timbal
balik yang lebih besar bagi kreditur, dan di sisi lain
jumlah pembayaran kepada debitur tidak berubah
○ Timbal balik ekstra dapat menjadi tambahan keuntungan
bagi kreditur
○ Bahkan kreditur dapat menggunakan uang untuk
investasi yang tidak disepakati di kontrak, sejauh tidak
diketahui oleh debitur.
Hazar Moral Penggunaan Hutang
● Jika diasumsikan ada kontrak antara lembaga
keuangan dan peminjam untuk pembiayaan
suatu proyek.
○ Sesuai kontrak, peminjam harus membayar
biaya bunga dengan jumlah tertentu
● Namun demikian, peminjam memiliki insentif
untuk menginvestasikan uang pinjamannya ke
bisnis yang lebih berisiko.
○ Mengapa? Selama angsuran hutang dibayar
tepat waktu sesuai besarnya angsuran maka
lembaga keuangan yang meminjamkan uang
tidak akan masalah.
○ Terdapat insentif bagi peminjam untuk
menginvestasikan ke bidang yang lebih berisiko
dengan harapan akan memberikan hasil
investasi yang lebih besar sehingga peminjam
diuntungkan.
Investasi Berisiko untuk Menimalisasi Usaha
Permasalahan hubungan antara manager dan pemilik (pemegang
saham):
● Hal ini terjadi akibat pemisahan antara pemegang saham dengan manajer.
○ Meski manajer memperoleh amanah dari pemegah saham, namun
○ Akibat informasi asimetri, manajer mungkin memiliki insentif untuk
mengambil kebijakan berbasis preferensi manajer itu sendiri, relatif
dibandingkan kepentingan pemegang saham.
Contoh:
● Tujuan kontrak: maksimalisasi profit, sehingga diharapkan
manajer bekerja keras
● Pada system insentif tertentu, manajer dapat memiliki persepsi
bahwa tambahan usaha untuk mengejar keuntungan tidak
sesuai dengan gaji dan bonus yang diterima.
● Akibatnya manajer memiliki beberapa pilihan strategi untuk
memaksimalisasi keuntungan. Manajer dapat menyimpan uang
cadangan operasional perusahaan ke investasi-investasi jangka
pendek, berisiko namun menjanjikan return tinggi. Diharapkan
dari strategi ini, manajer tidak perlu bekerja keras, karena profit
perusahaan akan berasal dari hasil operasi perusahaan dan
hasil investasi.
● Dalam kondisi ideal, strategi di atas mungkin menguntungkan
manajer, namun jika tidak hati-hati justru manajer terjebak
merugikan perusahaan.
Potensi Kejahatan
Peredaran Human
Narkoba Trafficking
Iklusi
Finansial Apex bank
Lembaga keuangan lain
Individu-individu
Sumber: Pradiptyo, dkk (2013)
House of
Representative President
Bank Indonesia)
? OJK
The Ministry of
Micro Prudential + Cooperative The Ministry
Customer Protection
and SME of Trade
Macro
Prudential
Non Financial-Based
Non-Banking Financial Industry Cooperatives
(1670 firms), Banks [2003 firms] Commodity
Futures
Supervision ?
Micro Finance (BKD, TPSP, Cooperatives (78,035++
Market
dll)
32
House of
Representative President
Bank Indonesia)
? OJK
The Ministry of
?Micro Prudential + Cooperative The Ministry
Customer Protection
and SME of Trade
Macro
Prudential
Non-Banking Financial Industry Non Financial-Based
(1670 firms), Banks [2003 firms], Cooperatives
Financial-based Cooperatives (??) Commodity
Futures
Supervision ?
Non-Cooperative Micro Non-Financial Cooperatives Market
Finance (BKD, TPSP, etc) (??)
Kompleksitas Pengawasan Lembaga
Keuangan
Perubahan struktur penyeliaan lembaga keuangan
tetap menyisakan masalah:
● Beberapa lembaga keuangan tidak diselia
○ Lembaga keuangan mikro
● Mismatch penyeliaan
○ BMT yang seharusnya adalah bank, namun
diselia oleh Kementerian Koperasi dan UKM
karena sejak awal tidak pernah diakui
sebagai bank, meski BMT pada dasarnya
adalah bank
● Kualitas penyeliaan antar jenis lembaga
keuangan tidak setara
○ Pengawasan OJK terhadap lembaga
keuangan cenderung bervariasi bergantung
kompartemen di OJK. Kompartemen
perbankan memiliki standar penyeliaan lebih
ketat dibandingkan dengan kompartemen
IKNB.