Anda di halaman 1dari 59

LAPORAN AKHIR AKTUALISASI

NILAI – NILAI DASAR PROFESI ASN


DI IGD RUMAH SAKIT BHAYANGKARA MATARAM
POLDA NTB

Oleh:

dr. PUTU PRIDA PURNAMASARI


2019080719026

Peserta Pendidikan dan Pelatihan Dasar CPNS POLRI


Gelombang II Tahun 2019

LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI


PUSAT PENDIDIKAN ADMINISTRASI
BANDUNG
2019
LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN AKHIR AKTUALISASI


NILAI – NILAI DASAR PROFESI ASN
DI IGD RUMAH SAKIT BHAYANGKARA MATARAM
POLDA NTB

Peserta Diklat
dr. PUTU PRIDA PURNAMASARI
2019080719026

Telah disetujui pada tanggal :…………………………..


Di Pusdikmin Lemdiklat Polri Bandung

Coach Mentor

Dr. HANJAYA FATAH, M.M.Pd dr. MIKE WIJAYANTI DJOHAR


AKBP. NRP. 70110336 NIP. 197512192005012005

ii
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PUSAT PENDIDIKAN ADMINISTRASI

PENJELASAN KEMAMPUAN PESERTA DALAM


MELAKSANAKAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CPNS

Nama Peserta : dr. Putu Prida Purnamasari


Instansi : POLDA NTB
Jabatan : Dokter Umum Ahli Pertama
Tempat Aktualisasi : Rumah Sakit Bhayangkara Mataram

Saya menilai peserta Pelatihan Dasar CPNS tersebut :

Sangat Mampu / Mampu / Kurang Mampu / Tidak Mampu*

Melaksanakan Aktualisasi substansi mata Pelatihan Dasar CPNS dalam


menyelesaikan Isu yang telah ditetapkan, dengan penjelasan sebagai
berikut :
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………

Bandung, September 2019


COACH

Dr. HANJAYA FATAH, M.M.Pd


AKBP NRP.70110336

iii
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PUSAT PENDIDIKAN ADMINISTRASI

PENJELASAN KEMAMPUAN PESERTA DALAM


MELAKSANAKAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CPNS

Nama Peserta : dr. Putu Prida Purnamasari


Instansi : POLDA NTB
Jabatan : Dokter Umum Ahli Pertama
Tempat Aktualisasi : Rumah Sakit Bhayangkara Mataram

Saya menilai peserta Pelatihan Dasar CPNS tersebut :

Sangat Mampu / Mampu / Kurang Mampu / Tidak Mampu*

Melaksanakan Aktualisasi substansi mata Pelatihan Dasar CPNS dalam


menyelesaikan Isu yang telah ditetapkan, dengan penjelasan sebagai
berikut :
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………

Mataram, September 2019


MENTOR

dr. MIKE WIJAYANTI DJOHAR


PEMBINA NIP. 197512192005012005

iv
ABSTRAK

Laporan Akhir Aktualisasi ini disusun oleh dr. Putu Prida Purnamasari
dengan Nosis 2019080719026 yang merupakan Peserta Diklatsar dari
Polda Nusa Tenggara Barat (NTB), dibawah bimbingan Coach AKBP Dr.
Hanjaya Fatah, M.M.Pd. dan Mentor PEMBINA dr. Mike Wijayanti Djohar,
dengan judul Nilai-Nilai Dasar Profesi ASN di IGD Rumah Sakit
Bhayangkara Mataram. Penulis sebagai Dokter ASN dalam laporan ini
mencoba memecahkan isu “Kurang Optimalnya Kualitas Pelayanan
Kesehatan IGD Rumah Sakit Bhayangkara Mataram” dimana fungsi ASN
yaitu pelaksana kebijakan publik, pelayanan publik dan perekat pemersatu
bangsa. Tujuan dari pembuatan laporan ini agar mengoptimalkan kualitas
pelayanan kesehatan di IGD Rumah Sakit Bhayangkara dengan
menerapkan nilai-nilai dasar ASN antara lain akuntabilitas, nasionalisme,
etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi. Untuk mencapai tujuan,
penulis melaksanakan tujuh kegiatan dalam aktualisasi sejak tanggal 20
Agustus sampai 18 September 2019. Kegiatan-kegiatan dilakukan di IGD
Rumah Sakit Bhayangkara Mataram antara lain melakukan anamnesa
kepada pasien di IGD secara komprehensif, sistematis, efektif dan efisien;
melakukan pemeriksaan fisik kepada pasien sesuai kode etik kedokteran;,
menulis resep medikamentosa secara rasional; menulis rekam medis
secara lengkap, jujur dan sistematis; menentukan pemeriksaan penunjang
sesuai indikasi pasien; mengkonsultasikan hasil assessment pasien
kepada dokter spesialis sesuai jenis kasus tertentu; dan melakukan survei
kepuasan pelayanan kesehatan IGD melalui pengisian kuesioner oleh
pasien / keluarga pasien. Hasil dari kegiatan aktualisasi yang penulis
lakukan didapatkan kualitas pelayanan kesehatan di IGD Rumah Sakit
Bhayangkara sudah optimal mengacu pada hasil survei pelayanan
kesehatan IGD yang menyatakan 96,1% pasien puas terhadap pelayanan
diberikan. Semua hasil kegiatan tersebut menjadi tolak ukur bahwa
penulis dalam melaksanakan semua kegiatan selalu menerapkan nilai-
nilai dasar ASN secara profesional. Oleh karena itu, sebagai ASN yang
menjadi garda depan dalam pelayanan publik harus selalu menerapkan
nilai-nilai dasar ASN dalam bekerja agar bersama-sama dengan
masyarakat dapat terciptanya cita-cita bangsa khususnya dibidang
kesehatan yaitu menjadi bangsa yang sehat dan kuat.

Kata kunci : ASN, Dokter, Pasien, Rumah Sakit Bhayangkara Mataram

v
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas karunia dan berkah-Nya Laporan Akhir Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar
Profesi ASN di IGD Rumah Sakit Bhayangkara Mataram Polda NTB ini
dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Laporan Akhir Aktualisasi ini
dibuat dengan maksud merancang kegiatan-kegiatan yang akan
diaktualisasikan berdasarkan Nilai – Nilai Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi. Dalam kesempatan ini
penulis menyampaikan rasa terimakasih dan penghargaan kepada:
1. Bapak KOMBESPOL Drs. Bobyanto I.O.R. Adoe selaku Kepala
Pusat Pendidikan Administrasi Lemdiklat Polri.
2. Bapak AKBP. Dr. Hanjaya Fatah., M.M.Pd. selaku Kepala Bagian
Pendidikan dan Latihan serta coach dari penulis Pusat Pendidikan
Administrasi Lemdiklat Polri yang selalu memberi bimbingan dan
motivasi bagi penulis.
3. Bapak AKBP. Drs. Kasman Hindriana., M.M.Pd. selaku Kepala
bagian Pembinaan Siswa Pusat Pendidikan Administrasi Lemdiklat
Polri.
4. Ibu AKBP Grace K. Rahakbau, S.I.K., M.Si selaku Kepala bagian
tenaga pendidik Pusat Pendidikan Administrasi Lemdiklat Polri.
5. Ibu AKP Heni Mardiyatmi, S.Sos, S.IP, M.Sc, selaku Perwira
Penuntun Pleton A yang selalu memberikan motivasi kepada
penulis dan siswa didik.
6. Ibu dr. Mike Wijayanti Djohar selaku Wakarumkit Rumah Sakit
Bhayangkara Mataram dan mentor dalam implementasi Laporan
penulis dan selalu memberi motivasi serta semangat kepada
penulis.

vi
7. Bapak dan Ibu Panitia serta Widyaiswara dan semua Perwira
Penuntun Pusat Pendidikan Administrasi Lemdiklat Polri.
8. Bapak Ir. Putu Sarjana, M.Erg, Ibu Ni Wayan Srinik Ekawati, S.H,
Ibu Desak Nyoman Sekar Supari, S.Pd selaku orang tua penulis,
Dewa Putu Yudha Saputra, S.H selaku suami dan I Dewa Gede
Gyan Mahardika Putra selaku anak tersayang yang selalu
mendukung, memberi semangat dan mendoakan penulis sehingga
tulisan ini mampu penulis selesaikan tepat waktu.
9. Seluruh rekan siswa diklatsar CPNS POLRI Gelombang II T.A 2019
di Pusat Pendidikan Administrasi Lemdiklat Polri.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan


laporan ini. Oleh karena itu penulis menerima saran dan kritik yang
membangun untuk perbaikan laporan ini. Semoga laporan yang telah
disusun ini dapat memberi manfaat untuk pembaca.

Bandung, September 2019


Penulis,

dr. PUTU PRIDA PURNAMASARI


NOSIS. 2019080719026

vii
DAFTAR ISI

COVER .................................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN ....................................................................... ii
LEMBAR DESKRIPTIF PEMBIMBING COACH ...................................... iii
LEMBAR DESKRIPTIF PEMBIMBING MENTOR .................................... iv
ABSTRAK ................................................................................................ v
KATA PENGANTAR ................................................................................ vi
DAFTAR ISI ............................................................................................. viii
DAFTAR TABEL ...................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Tujuan ............................................................................................. 3
C. Manfaat ........................................................................................... 3
BAB II PROFIL ORGANISASI ................................................................ 4
A. Gambaran Umum Organisasi Rumah Sakit Bhayangkara Mataram 4
B. Sejarah Rumah Sakit Bhayangkara Mataram ................................. 4
C. Visi dan Misi Organisasi Rumah Sakit Bhayangkara Mataram ....... 5
D. Tugas dan Fungsi Organisasi Rumah Sakit Bhayangkara Mataram 6
E.Tugas dan Fungsi Unit Kerja IGD Rumah Sakit Bhayangkara
Mataram .......................................................................................... 6
F. Struktur Organisasi Rumah Sakit Bhayangkara Mataram ............... 8
G. Struktur Organisasi Instalasi Gawat Darurat ................................... 9
BAB III CAPAIAN AKTUALISASI HABITUASI ...................................... 10
A. Capaian Kegiatan Aktualisasi .......................................................... 10
B. Uraian Capaian Kegiatan ................................................................ 10
1. Melakukan Anamnesa kepad Pasien / Keluarga Pasien di IGD
secara Komprehensif, Sistematis, Efektif dan Efisien ................. 10

viii
2. Melakukan Pemeriksaan Fisik pada Pasien sesuai Kode Etik
Kedokteran .................................................................................. 14
3. Menulis Resep Medikamentosa secara Rasional ...................... 18
4. Menulis Rekam Medis IGD secara Lengkap, Jujur dan
Sistematis ................................................................................... 20
5. Menentukan Pemeriksaan Penunjang sesuai Indikasi Pasien .... 23
6. Mengkonsultasikan Hasil Assessment Pasien kepada Dokter
Spesialis sesuai Jenis Kasus Tertentu ........................................ 27
7. Melakukan Survei Kepuasan Pelayanan Kesehatan IGD melalui
Pengisian Kuesioner oleh Pasien / Keluarga Pasien .................. 30
C. Jadwal Pelaksanaam Aktualisasi Habituasi .................................... 36
D. Analisa Dampak .............................................................................. 38
BAB IV PENUTUP................................................................................... 44
A. Simpulan ......................................................................................... 44
B. Saran ............................................................................................... 44
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 45
LAMPIRAN

ix
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi Habituasi ............................ 36

x
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Halaman Depan Rumah Sakit Bhayangkara Mataram ....... 7


Gambar 2.2. Ruangan IGD Rumah Sakit Bhayangkara Mataram........... 7
Gambar 2.3. Struktur Organisasi Rumah Sakit Bhayangkara Mataram .. 8
Gambar 2.4. Struktur Organisasi Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit
Bhayangkara Mataram........................................................ 9
Gambar 3.1. Kegiatan Anamnesa Dokter IGD kepada Keluarga Pasien 13
Gambar 3.2. Kegiatan Anamnesa Dokter IGD kepada Pasien dengan
Posisi Pasien Duduk ........................................................... 14
Gambar 3.3. Kegiatan Hand Hygine dengan menggunakan Hand Scrub
............................................................................................ 17
Gambar 3.4. Kegiatan Pemeriksaan Fisik Pasien pada Posisi Berbaring
............................................................................................ 17
Gambar 3.5. Kegiatan Pemeriksaan Fisik Pasien pada Posisi Duduk .... 17
Gambar 3.6. Penulisan Resep Pasien Tampak Obat dalam Resep Tertulis
Jelas ................................................................................... 20
Gambar 3.7. Kegiatan Menulis Rekam Medis oleh Dokter di IGD .......... 23
Gambar 3.8. Formulir Rekam Medis dan Isi Rekam Medis Khusus Pasien
IGD ..................................................................................... 23
Gambar 3.9 Dokter Menjelaskan kepada Pasien tentang Hasil dari
Pemeriksaan Penunjang Foto Rontgen .............................. 26
Gambar 3.10 Penulisan Permintaan Pemeriksaan Laboratorium Darah
dan Pemeriksaan Foto Rontgen ......................................... 26
Gambar 3.11. Konsultasi Langsung dengan Dokter Spesialis Kandungan
dan Dokter Spesialis Penyakit Dalam ................................. 30
Gambar 3.12. Kegiatan Konsultasi dengan Dokter Spesialis Bedah Umum
di Poli dan Konsultasi dengan Dokter Spesialis melalui
Telepon ............................................................................... 30

xi
Gambar 3.13. Pengisian Kuesioner Kualitas Pelayanan Kesehatan IGD
oleh Pasien ......................................................................... 34
Gambar 3.14. Kuesioner yang telah Diisi oleh Koresponden .................. 34
Gambar 3.15. Pengisian Kuesioner oleh Keluarga Pasien ..................... 35

xii
DAFTAR LAMPIRAN

1. Laporan Jadwal Kegiatan Minggu Pertama


2. Laporan Kegiatan Harian Minggu Pertama Beserta Dokumentasi
3. Laporan Jadwal Kegiatan Minggu Kedua
4. Laporan Kegiatan Harian Minggu Kedua Beserta Dokumentasi
5. Laporan Jadwal Kegiatan Minggu Ketiga
6. Laporan Kegiatan Harian Minggu Ketiga Beserta Dokumentasi
7. Laporan Jadwal Kegiatan Minggu Keempat
8. Laporan Kegiatan Harian Minggu Keempat Beserta Dokumentasi
9. Laporan Jadwal Kegiatan Minggu Kelima
10. Laporan Kegiatan Harian Minggu Kelima Beserta Dokumentasi
11. Rancangan Aktualisasi dan Habituasi
12. Evidence
13. Kartu Bimbingan Coach
14. Kartu Bimbingan Mentor

xiii
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang besar terdiri dari beribu-ribu
pulau, berjuta-juta masyarakat dan berbagai macam suku budaya dan
bahasa. Indikator kesehatan di Indonesia menjadi perhatian sangat
penting oleh pemerintah saat ini. Melalui Nawacita butir ke 5,
Kementrian Kesehatan berkomitmen mewujudkan kualitas hidup
manusia di Indonesia melalui peningkatan kualitas kesehatan.
Pelayanan kesehatan di Indonesia saat ini masih belum optimal baik
pelayanan di tingkat satu (Puskesmas) ataupun pelayanan tingkat
lanjut (Rumah Sakit).
Rumah Sakit (RS) diselenggarakan berasaskan Pancasila dan
didasarkan kepada nilai kemanusiaan, etika dan profesionalitas,
manfaat, keadilan, persamaan hak dan anti diskriminasi, pemerataan,
perlindungan dan keselamatan pasien, serta mempunyai fungsi sosial.
Penyelenggaraan Rumah Sakit bertujuan diantaranya memberikan
perlindungan terhadap keselamatan pasien, masyarakat, lingkungan
rumah sakit, dan sumber daya manusia di rumah sakit. Menurut UU
Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit, menjelaskan definisi
dari rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan
gawat darurat. Sementara pelayanan kesehatan paripurna adalah
pelayanan kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif, dan
rehabilitatif.
Rumah Sakit Bhayangkara Mataram termasuk rumah sakit
pemerintah dibawah naungan Kepolisian Republik Indonesia
khususnya Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat (Polda NTB)
2

berada di satuan kerja Bidang Kedokteran dan Kesehatan


(Biddokkes). Dalam pelaksanaannya, pegawai Rumah Sakit
Bhayangkara Mataram berasal dari Anggota Polisi Republik Indonesia
(Polri), Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Non ASN (Mitra) yang
bekerja profesional sesuai dengan kebutuhan. Fungsi dari ASN yang
terlibat untuk pelaksana kebijakan publik, pelayanan publik dan
perekat pemersatu bangsa. Pada era globalisasi saat ini tantangan
seorang ASN semakin berat dituntut untuk mampu mengikuti
perkembangan jaman. Dalam menjalankan profesi sebagai ASN
sesuai Undang-Undang (UU) Nomor 5 Tahun 2014 Tentang ASN,
pegawai ASN bekerja menggunakan asas, prinsip, nilai dasar, serta
kode etik dan kode perilaku yang telah ditetapkan. Hal tersebut
bertujuan agar terwujudnya ASN yang akuntabel, memiliki jiwa
nasionalisme, memiliki etika publik, berkomitmen dalam meningkatkan
mutu serta anti korupsi.
Pelayanan Rumah Sakit Bhayangkara Mataram sampai saat ini
masih belum optimal. Dari hasil observasi penulis selama tiga bulan
masa kerja, ada beberapa hal yang belum berjalan sesuai Standar
Operasional Prosedur (SOP) yang telah ada seperti kurangnya etika
petugas kesehatan dalam menangani pasien seperti kurang
tersenyum, salam dan sapa, pengisian rekam medis yang tidak
lengkap oleh dokter atau petugas medis lainnya dan tidak adanya
kuesioner penilaian kepuasan pasien terhadap pelayanan di Instalasi
Gawat Darurat (IGD). Instalasi Gawat Darurat merupakan ujung
tombak terpenting di dalam sebuah rumah sakit yang menyediakan
penanganan awal bagi pasien yang menderita sakit dan cedera, yang
dapat mengancam kelangsungan hidupnya. Instalasi Gawat Darurat
berfungsi memberikan pelayanan medis yang sifatnya gawat dan
darurat selama 24 jam sehari, tujuh hari seminggu. Oleh sebab itu,
penulis mengangkat isu “Kurang Optimalnya Kualitas Pelayanan
Kesehatan IGD Rumah Sakit Bhayangkara Mataram” Dengan
3

mengoptimalisasi nilai – nilai dasar ASN Dokter IGD di Rumah Sakit


Bhayangkara Mataram.
Setelah dilakukan kegiatan aktualisasi untuk optimalisasi kualitas
pelayanan kesehatan IGD Rumah Sakit Bhayangkara Mataram
dengan kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan terdapat
perubahayan kualitas pelayanan kesehatan menjadi lebih baik dan
optimal dengan persentase kepuasan pasien terhadap pelayanan
meningkat.

B. Tujuan
Adapun tujuan dari Laporan Akhir Aktualisasi ini antara lain :
1. Mengoptimalkan kualitas pelayanan kesehatan IGD Rumah Sakit
Bhayangkara Mataram.
2. Mampu menerapkan nilai-nilai dasar ASN terutama sebagai Dokter
IGD Rumah Sakit Bhayangkara Mataram secara profesional.
3. Berisi pertanggungjawaban pelaksanaan aktualisasi dan syarat
untuk mengikuti seminar laporan aktualisasi.

C. Manfaat
Manfaat yang didapat dari Laporan Akhir Aktualisasi ini antara lain :
1. Terlaksananya pelayanan prima untuk pasien dengan tetap
menerapkan nilai-nilai dasar ASN yang berlandaskan pada ANEKA
oleh anggota ASN yang bekerja di IGD Rumah Sakit Bhayangkara
Mataram.
2. Memberikan pengalaman pelaksanaan aktualisasi guna
menghabituasikan nilai-nilai dasar ASN.
4

BAB II
PROFIL ORGANISASI

A. Gambaran Umum Organisasi Rumah Sakit Bhayangkara Mataram


Rumah Sakit adalah salah satu dari sarana kesehatan tempat
menyelenggarakan upaya kesehatan. Upaya Kesehatan adalah setiap
kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, bertujuan
untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat.
Upaya kesehatan diselenggarakan dengan pendekatan pemeliharaan,
peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif),
penyembuhan penyakit (kuratif), dan pemulihan kesehatan
(rehabilitatif), yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu dan
berkesinambungan.
Rumah Sakit Bhayangkara Mataram adalah salah satu rumah sakit
yang ada di Kota Mataram. Memiliki luas tanah 3.458,00 m2 dan luas
bangunan 1.486,50 m2. Fasilitas tempat tidur yang dimiliki yakni, 4
tempat tidur VVIP, 8 tempat tidur VIP, 16 tempat tidur kelas I, 16
tempat tidur kelas II, 11 tempat tidur kelas III, 2 tempat tidur ICU, 10
tempat tidur bayi baru lahir, 5 tempat tidur IGD, 2 tempat tidur ruang
operasi, dan 2 tempat tidur ruang isolasi.

B. Sejarah Rumah Sakit Bhayangkara Mataram


Rumah Sakit Bhayangkara Mataram yang dulu dikenal dengan
nama Rumah Bersalin Kemala Hikmah yang didirikan pada tanggal 16
Januari 1969 oleh Komdak XVI NTB dibawah fungsi Koorkes Polri
Mayor Pol dr. Lokananta. Asal bangunannya dari Barak yang dialih
fungsikan menjadi Rumah Bersalin Kemala Hikmah.
Pada tahun 1979 terjadi validasi dari Komdak XVI NTB menjadi
Polwil NTB, sehingga Rumah Bersalin Kemala Hikmah berubah
menjadi Poliklinik Kemala Hikmah yang dipimpin oleh dr. Saipin
5

Prajura NIP 140 159 624. Tahun 1997 terjadi validasi Polwil NTB
mennjadi Polda NTB, sehingga Poliklinik Kemala Hikmah berubah
menjadi TPS (Tempat Perawatan Sementara) Kemala Hikmah yang
dipimpin oleh dr. Ode Sitti Muna Iriani Ladamay NIP 140 240 503.
Tempat Perawatan Sementara Kemala Hikmah berubah status
menjadi Rumkit Bhayangkara TK. IV Polda NTB pada th 2001 dengan
dasar : Surat Keputusan Kapolri No. Pol. : Skep/1549/X/2001 tanggal
30 Oktober 2001 tentang Pengesahan Peningkatan / Penetapan dan
Pembentukan Rumkit Bhayangkara Tk. II, III dan IV. Pada tanggal 13
April 2005, Rumkit Bhayangkara Mataram mendapatkan fasilitas
kesehatan tambahan Pemanfaatan Site Preparation Program KE
tahun 2001 dengan Surat Kapolri No. Pol. Skep/219/IV/2005 tanggal
13 April 2005.

C. Visi dan Misi Organisasi Rumah Sakit Bhayangkara Mataram


1. Visi Rumah Sakit Bhayangkara Mataram
Menjadi rumah sakit terbaik di Provinsi Nusa Tenggara Barat
sebagai Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) korban kecelakaan lalu
lintas.
2. Misi Rumah Sakit Bhayangkara Mataram
a. Peningkatan peran serta pro aktif pelayanan Kedokteran Polisi
(Dokpol) Rumah Sakit Bhayangkara Mataram dalam
memberikan dukungan kesehatan terhadap tugas operasional
kepolisian di Polda NTB.
b. Peningkatan pelayanan kesehatan bagi anggota Polri / Pegawai
Negeri Sipil Polri / keluarga serta masyarakat umum secara
prima.
c. Membuat Memorandum of Understanding (MoU) dengan lalu
lintas, jasa raharja, dan Rumah Sakit Bhayangkara Mataram
melalui sistem pelayanan terpadu korban laka lantas.
6

d. Peningkatan kualitas sumber daya manusia yang profesional dan


bermoral.
e. Pengembangan fasilitas sarana prasarana kesehatan
disesuaikan dengan kemajuan teknologi.
f. Peningkatan pengelolaan keuangan yang transparan dan
akuntabel sesuai standar akuntansi pemerintah.

D. Tugas dan Fungsi Organisasi Rumah Sakit Bhayangkara Mataram


1. Terselenggaranya kegiatan pelayanan Kedokteran Kepolisian untuk
mendukung tugas operasional Polri.
2. Terselenggaranya pelayanan Kesehatan Kepolisian secara prima
bagi Pegawai Negeri pada Polri dan keluarganya serta masyarakat
umum.
3. Menjalin kemitraan dengan instansi terkait dalam menangani
korban laka lantas dengan sistem pelayanan terpadu.
4. Terpenuhinya kebutuhan Sumber Daya Manusia secara
proporsional, profesional, dan bermoral guna meningkatkan kualitas
pelayanan Rumah Sakit Bhayangkara Mataram Tk. III.
5. Terwujudnya kualitas pelayanan melalui pengembangan unit
pelayanan dan sarana prasarana sesuai dengan standar pelayanan
Rumah Sakit Tingkat III.
6. Tercapainya sistem administrasi keuangan dan anggaran yang
efektif, efisien, transparan, dan akuntabel.

E. Tugas dan Fungsi Unit Kerja IGD Rumah Sakit Bhayangkara


Mataram
1. Memberikan pelayanan gawat darurat yang cepat, tepat dan cermat
dan terjangkau pada masyarakat umum, khususnya anggota Polri /
PNS Polri dan keluarga.
2. Menyelenggarakan pelayanan medis pasien gawat darurat yaitu
pasien dengan ancaman kematian dan perlu pertolongan segera /
7

critically ill patient, pasien yang tidak ada ancaman kematian tetapi
perlu pertolongan segera / emergency patient, dan pelayanan
pasien tidak gawat tidak darurat yang datang ke IGD selama 24 jam
terus menerus.
3. Menyiapkan fasilitas sumber daya manusia yang terampil dan
bermutu dalam melakukan pelayanan gawat darurat.
4. Meningkatkan mutu tenaga pelayanan khusus gawat darurat secara
berkesinambungan.
5. Mengelola pelayanan khusus siaga bencana dan pelayanan medis
saat bencana.
6. Memberikan pelayanan Visum et Repertum bagi yang
membutuhkan.

Gambar 2.1. Halaman Depan Rumah Sakit Bhayangkara Mataram

Gambar 2.2. Ruangan IGD Rumah Sakit Bhayangkara Mataram


8

F. Struktur Organisasi Rumah Sakit Bhayangkara Mataram

Gambar 2.3. Struktur Organisasi Rumah Sakit Bhayangkara Mataram


9

G. Struktur Organisasi Instalasi Gawat Darurat

KARUMKIT
AKBP dr. Dafianto Arief

WAKARUMKIT
PEMBINA dr. Mike Wijayanti Djohar

KASUBBIDYANMEDDOKPOL
KOMPOL I Wayan Redana

KOORDINATOR IGD KEPALA RUANGAN IGD


dr. Dewa Made Krishna AIPDA Saiful Husni Amd. Kep

DOKTER-DOKTER IGD

TIM TIM TIM TIM


PERAWAT I PERAWAT II PERAWAT III PERAWAT IV

Gambar 2.4. Struktur Organisasi Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit


Bhayangkara Mataram
10

BAB III
CAPAIAN AKTUALISASI HABITUASI

A. Capaian Kegiatan Aktualisasi


Kegiatan aktualisasi habituasi dilaksanakan dari tanggal 20 Agustus
2019 sampai dengan 18 September 2019. Capaian dari aktualisasi
habituasi diperoleh berdasarkan pelaksanaan rancangan yang telah
dibuat sebelumnya dengan menerapkan nilai-nilai dasar ASN yaitu
ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu,
Anti korupsi). Kegiatan – kegiatan yang dilaksanakan pada aktualisasi
habituasi ini bertujuan untuk mengoptimalkan kualitas pelayanan
kesehatan IGD Rumah Sakit Bhayangkara Mataram. Kegiatan-
kegiatan yang telah dilaksanakan adalah sebagai berikut :
1. Melakukan Anamnesa kepada Pasien / Keluarga Pasien di IGD
secara Komprehensif, Sistematis, Efektif dan Efisien.
2. Melakukan Pemeriksaan Fisik pada Pasien sesuai Kode Etik
Kedokteran.
3. Menulis Resep Medikamentosa secara Rasional.
4. Menulis Rekam Medis IGD secara Lengkap, Jujur dan Sistematis.
5. Menentukan Pemeriksaan Penunjang sesuai Indikasi Pasien.
6. Mengkonsultasikan Hasil Assessment Pasien kepada Dokter
Spesialis sesuai Jenis Kasus Tertentu.
7. Melakukan Survei Kepuasan Pelayanan Kesehatan IGD melalui
Pengisian Kuesioner oleh Pasien / Keluarga Pasien.

B. Uraian Capaian Kegiatan


1. Melakukan Anamnesa kepada Pasien / Keluarga Pasien di IGD
secara Komprehensif, Sistematis, Efektif dan Efisien
a. Tahapan Kegiatan
1) Mengawali pemeriksaan pasien dengan mengucapkan
11

senyum, salam, dan sapa serta memperkenalkan diri kepada


pasien dan keluarga pasien.
2) Menanyakan identitas pasien.
3) Menanyakan kepada pasien (autoanamnesa) atau keluarga
pasien (alloanamnesa) tentang keluhan utama dan keluhan
penyerta yang dirasakan pasien
4) Menanyakan tentang riwayat penyakit yang dirasakan
sekarang, riwayat penyakit terdahulu, riwayat pengobatan,
riwayat alergi dan riwayat sosial.

b. Hasil Kegiatan
Telah dilaksanakan kegiatan anamnesa dengan diawali
senyum, salam dan sapa, serta bersikap empati sehingga
membuat pasien merasa nyaman memberikan informasi
tentang keluhan penyakitnya. Kegiatan tersebut dapat
membantu menentukan diagnosis pasien dan merencanakan
untuk tindak lanjut penangan pasien.
Pada kegiatan aktualisasi dan habituasi di IGD Rumah Sakit
Bhayangkara Mataram dari tanggal 20 Agustus 2019 sampai 18
September 2019, peserta telah melakukan anamnesa pasien
sebanyak 50 kali anamnesa pada hari kerja senin sampai kamis
pukul 07.00-15.00 WITA dan hari jumat pukul 07.00-16.00
WITA.

c. Nilai – nilai Dasar (ANEKA)


1) Akuntabilitas
Dalam melakukan ananmnesa pasien, dokter
melakukan dengan penuh tanggung jawab, teliti, efektif dan
efisien sesuai ilmu dan Standar Operasional Prosedur (SOP)
klinis yang ada pada keluhan pasien agar pola penuakit
pasien tergali dengan akurat dan kepercayaan antara dokter
12

dan pasien terbangun.


2) Nasionalisme
Perlakuan dokter ASN adalah sama terhadap semua
pasien tidak memandang jenis pembayaran, suku, agama,
ras, dan golongan.
3) Etika Publik
Dalam melakukan anamnesa terjalin hubungan saling
menghormati, menghargai dan membangun kepercayaan
antara dokter dan pasien. DIawali dengan senyum, salam,
sapa dan dilakukan dengan sopan, santun, dan empati.
4) Komitmen Mutu
Anamnesa yang dilakukan sesuai dengan teliti, efektif,
dan efisien dapat meningkatkan mutu pelayanan rumah
sakit.
5) Anti Korupsi
ASN melayani pasien dengan penuh ikhlas tanpa
meminta imbalan diluar ketentuan yang berlaku.

d. Keterkaitan dengan Mata Diklat


1) Pelayanan Publik
Melakukan anamnesa kepada pasien secara
partisipatif dengan pasien dan keluarga, tidak diskriminatif,
dan akuntabel. Selain itu, sebagai pelayan publik melakukan
pemeriksaan terhadap pasien dengan senyum, salam, sapa
dan bersikap empati diharapkan pasien akan menjadi
nyaman.
2) Manajemen ASN
Dokter melakukan anamnesa terhadap pasien secara
profesional sesuai tugas dan fungsi sebagai dokter umum.
Dokter melakukan anamnesa dengan menunjukkan
integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan
13

dan tindakan kepada setiap pasien.


3) WoG
Dokter ASN dapat berkoordinasi dengan pasien serta
keluarga pasien dalam menggali penyakit yang dialami
sehingga dapat menentukan tatalaksana yang akan
diberikan.

e. Kontribusi terhadap Visi Misi Rumah Sakit Bhayangkara


Mataram
Melakukan anamnesa sesuai nilai – nilai ANEKA
berkontribusi dalam visi misi organisasi yaitu memberikan
pelayanan yang prima dan meningkatkan sumber daya
manusia yang professional dan bermoral.

f. Penguatan Nilai – Nilai Rumah Sakit Bhayangkara Mataram


Penerapan ANEKA dalam melakukan anamnesa dapat
menguatkan nilai – nilai Rumah Sakit Bhayangkara Mataram
yaitu integritas tinggi, professional, manusiawi, akuntabilitas,
efektif dan efisien.

g. Dokumentasi

Gambar 3.1. Kegiatan anamnesa dokter IGD kepada keluarga


pasien
14

Gambar 3.2. Kegiatan anamnesa dokter IGD kepada pasien


dengan posisi pasien duduk

2. Melakukan Pemeriksaan Fisik pada Pasien sesuai Kode Etik


Kedokteran
a. Tahapan Kegiatan
1) Mengawali pemeriksaan fisik pada pasien dengan
melakukan hand hygiene dengan hands rub atau cuci
tangan.
2) Meminta ijin atau persetujuan kepada pasien atau keluarga
untuk dilakukan pemeriksaan.
3) Memeriksa tanda – tanda vital pasien terdiri dari kesadaran,
tekanan darah, nadi, respirasi, dan suhu.
4) Memeriksa secara sistematis mulai dari kepala, wajah, mata,
leher, toraks, abdomen, dan ekstremitas.

b. Hasil Kegiatan
Telah dilaksanakannya kegiatan pemeriksaan fisik pada
pasien, diawali dengan hand hygiene untuk mencegah infeksi
silang yang dapat terjadi serta meminta ijin kepada pasien.
Pemeriksaan fisik dilakukan untuk memperoleh data yang
sistematis dan menyeluruh guna menentukan penyakit dan
diagnose sehingga mampu merencanakan tindakan
15

selanjutnya.
Pada kegiatan aktualisasi dan habituasi di IGD Rumah Sakit
Bhayangkara Mataram dari tanggal 20 Agustus 2019 sampai 18
September 2019, peserta telah melakukan pemeriksaan fisik
pasien sebanyak 50 kali pemeriksaan fisik pada hari kerja senin
sampaik kamis pukul 07.00-15.00 WITA dan hari jumat pukul
07.00-16.00 WITA.

c. Nilai – nilai Dasar (ANEKA)


1) Akuntabilitas
Pemeriksaan fisik yang dilakukan secara teliti dan
sesuai SOP menghasilkan diagnosa yang dapat
dipertanggung jawabkan.
2) Nasionalisme
Pemeriksaan fisik pada pasien dilakukan sama dan
tidak membeda-bedakan agama, suku, ras dan adil ke
semua pasien.
3) Etika Publik
Dokter ASN melakukan pemeriksaan fisik dengan
memperhatikan sopan santun, dan meminta ijin sebelum
dilakukan pemeriksaan.
4) Komitmen Mutu
Dokter ASN melakukan pemeriksaan fisik secara teliti
sehingga mutu pelayanan dapat semakin meningkat.
5) Anti Korupsi
Dokter ASN melakukan pemeriksaan fisik tanpa
meminta imbalan diluar ketentuan yang berlaku.

d. Keterkaitan dengan Mata Diklat


1) Pelayanan Publik
Dokter ASN melakukan pemeriksaan fisik kepada
16

pasien dengan rasa hormat dan santun sehingga pasien


merasa nyaman saat pemeriksaan dilakukan.
2) Manajemen ASN
Melakukan pemeriksaan fisik dengan profesional,
kejujuran, kesadaran, dan tanggung jawab sesuai dengan
SOP yang berlaku merupakan kewajiban dokter ASN.
3) WoG
Dokter ASN dapat berkoordinasi dengan pasien dan
perawat dalam melakukan pemeriksaan fisik. Perawat dapat
memberikan bantuan bila diminta dan bisa bertindak sebagai
pendamping yang menyaksikan proses pemeriksaan fisik.

e. Kontribusi Terhadap Visi Misi Rumah Sakit Bhayangkara


Mataram
Melakukan pemeriksaan fisik sesuai nilai – nilai ANEKA
berkontribusi dalam visi misi Rumah Sakit Bhayangkara
Mataram yaitu memberikan pelayanan yang prima dan
meningkatkan sumber daya manusia yang profesional.

f. Penguatan Nilai – Nilai Rumah Sakit Bhayangkara Mataram


Penerapan ANEKA dalam melakukan pemeriksaan fisik
dapat menguatkan nilai – nilai Rumah Sakit Bhayangkara
Mataram yaitu integritas yang tinggi, professional, manusiawi,
akuntabilitas, efektif dan efisien.
17

g. Dokumentasi

Gambar 3.3. Kegiatan hand hygine dengan menggunakan hand


scub

Gambar 3.4. Kegiatan pemeriksaan fisik pasien pada posisi


berbaring

Gambar 3.5. Kegiatan pemeriksaan fisik pasien pada posisi


duduk
18

3. Menulis Resep Medikamentosa secara Rasional


a. Tahapan Kegiatan
1) Menulis tanggal pembuatan resep.
2) Menulis nama dokter yang menuliskan resep.
3) Menuliskan obat yang diresepkan sesuai norma penulisan
resep.
4) Menuliskan jenis dan jumlah obat sesuai yang dibutuhkan.
5) Menulis identitias pasien.
6) Menulis dengan tulisan yang jelas dan dapat dibaca.

b. Hasil Kegiatan
Telah dilaksanakan kegiatan penulisan resep yang sesuai
indikasi dari penyakit pasien. Diawali dengan menulis identitas
pasien, nama dokter, tanggal resep dan jenis obat. Tulisan
dokter jelas dan mudah dibaca oleh apoteker sehingga dapat
mencegah terjadinya medication eror. Kegiatan ini bertujuan
agar pasien mendapatkan obat sesuai dengan indikasi.
Pada kegiatan aktualisasi dan habituasi di IGD Rumah Sakit
Bhayangkara Mataram dari tanggal 20 Agustus 2019 sampai 18
September 2019, peserta telah melakukan penulisan resep
secara rasional sebanyak 50 resep pada hari kerja senin
sampai kamis pukul 07.00-15.00 WITA dan hari jumat pukul
07.00-16.00 WITA.

c. Nilai – Nilai Dasar (ANEKA)


1) Akuntabilitas
Penulisan resep dapat dipertanggung jawabkan sesuai
dengan indikasi penyakit pasien.
2) Nasionalisme
Tidak ada peresepan yang dibedakan antara pasien
umum, BPJS, anggota Polri / PNS Polri.
19

3) Etika Publik
Dokter ASN menulis resep secara rasional dapat
berkoordinasi dengan apoteker secara sopan dan santun.
4) Komitmen Mutu
Penulisan resep efektif sesuai formularium, dapat
dibaca, merupakan penilaian dalam peningkatan mutu rumah
sakit
5) Anti Korupsi
Tidak melakukan perjanjian – perjanjian tertentu
dengan perusahaan farmasi adalah upaya anti korupsi dalam
hal ini gratifikasi.

d. Keterkaitan dengan Mata Diklat


1) Pelayanan Publik
Dokter ASN menuliskan resep dengan menggunakan
prinsip tidak diskriminatif, mudah dan murah, aksesibel, dan
akuntabel.
2) Manajemen ASN
Dokter ASN menuliskan resep dengan
memperhatikan kewajiban dan kode etik serta kode perilaku
ASN.
3) WoG
ASN sebagai dokter berkoordinasi dengan apoteker
dalam penulisan resep sehingga tidak terjadi medication
error agar keselamatan pasien terjamin.

e. Kontribusi terhadap Visi Misi Rumah Sakit Bhayangkara


Mataram
Menulis resep secara rasional sesuai nilai – nilai ANEKA
berkontribusi dalam visi misi Rumah Sakit Bhayangkara
20

Mataram yaitu memberikan pelayanan yang prima dan


meningkatkan sumber daya manusia yang profesional.

f. Penguatan Nilai – Nilai Rumah Sakit Bhayangkara Mataram


Penerapan ANEKA dalam melakukan penulisan resep dapat
menguatkan semua nilai – nilai Rumah Sakit Bhayangkara
Mataram yaitu kerjasama tim, integritas yang tinggi, manusiawi,
dan professional

g. Dokumentasi

Gambar 3.6. Penulisan resep pasien tampak obat dalam resep


tertulis jelas

4. Menulis Rekam Medis IGD secara Lengkap, Jujur dan


Sistematis
a. Tahapan Kegiatan
1) Menulis nama dokter dan menandatangani form triage IGD
oleh dokter pemeriksa.
2) Menulis identitas pasien dengan lengkap.
3) Menulis assessment awal medis IGD dimulai dari :
a) Menulis seluruh hasil anamnesa pasien
21

b) Menulis seluruh hasil pemeriksaan fisik pasien


c) Menulis diagnosa kerja medis
d) Menulis tatalaksana dan pengobatan medis disertai waktu
pemberian
e) Menulis hasil konsultasi dari dokter penanggung jawab
pasien (dokter spesialis) pada kasus yang tertentu yang
dikonsulkan.
4) Menandatangani setiap form yang harus ditandatangani.

b. Hasil Kegiatan
Telah dilaksanakan kegiatan menulis rekam medis pasien
dengan terstruktur, jujur dan lengkap. Rekam medis merupakan
dokumen rahasia dari pasien, dalam pengisian rekam medis
tidak boleh diintervensi oleh pihak manapun. Kegiatan ini
bertujuan sebagai arsip riwayat sakit dari pasien serta data
didalam dokumen dapat digunakan untuk penegakkan hukum
atau penelitian apabila diperlukan.
Pada kegiatan aktualisasi dan habituasi di IGD Rumah Sakit
Bhayangkara Mataram dari tanggal 20 Agustus 2019 sampai 18
September 2019, peserta telah melakukan penulisan rekam
medis sebanyak 50 dokumen pasien pada hari kerja senin
sampai kamis pukul 07.00-15.00 WITA dan hari jumat pukul
07.00-16.00 WITA.

c. Nilai – Nilai Dasar (ANEKA)


1) Akuntabilitas
Isi rekam medis dapat dipertanggung jawabkan oleh
dokter ASN.
2) Nasionalisme
Dokter ASN tidak diskriminasi terhadap pengisian
rekam medis.
22

3) Etika Publik
Dokter ASN merahasiakan isi dari rekam medis
adalah salah satu etika publik dalam menuliskan rekam
medis.
4) Komitmen Mutu
Penulisan rekam medis assessment awal yang
lengkap dan teliti tanpa meninggalkan satupun bagian dari
rekam medis adalah suatu komitmen mutu rumah sakit.
5) Anti Korupsi
Penulisan rekam medis yang dilakukan ASN harus
jujur dan tanpa intervensi dari pihak manapun.

d. Keterkaitan dengan Mata Diklat


1) Pelayanan Publik
Dokter ASN menuliskan rekam medis ASN secara
lengkap menggunakan prinsip efektif dan akuntabel.
2) Manajemen ASN
Penulisan rekam medis yang dilakukan ASN mengacu
kepada tugas fungsi serta kode etik dan kode perilaku ASN.
3) WoG
Dokter ASN berkolaborasi dengan perawat atau bidan
dalam mengisi rekam medis secara lengkap dan sistematis.

e. Kontribusi Visi Misi Rumah Sakit Bhayangkara Mataram


Menulis rekam medis IGD secara lengkap dan sistematis
sesuai nilai – nilai ANEKA berkontribusi dalam visi misi Rumah
Sakit Bhayangkara Mataram yaitu memberikan pelayanan yang
prima dan meningkatkan sumber daya manusia yang
profesional.
23

f. Penguatan Nilai – Nilai Rumah Sakit Bhayangkara Mataram


Penerapan ANEKA dalam melakukan penulisan resep dapat
menguatkan nilai – nilai Rumah Sakit Bhayangkara Mataram
yaitu integritas yang tinggi, manusiawi, dan profesional.

g. Dokumentasi

Gambar 3.7. Kegiatan menulis rekam medis oleh dokter di IGD

Gambar 3.8. Formulir rekam medis dan isi rekam medis khusus
pasien IGD

5. Menentukan Pemeriksaan Penunjang sesuai Indikasi Pasien


a. Tahapan Kegiatan
1) Menginformasikan kepada pasien bahwa akan dilakukan
pemeriksaan penunjang yang sesuai dengan indikasi pasien.
2) Melengkapi formulir pengantar pemeriksaan penunjang yang
24

dibutuhkan.
3) Menandai formulir dengan menggunakan kata “CITO” jika
dibutuhkan segera.
4) Menandatangani formulir pengantar pemeriksaan penunjang.
5) Mengintepretasikan hasil dari pemeriksaan penunjang yang
diperiksa.

b. Hasil Kegiatan
Telah dilaksanakan kegiatan menentukan pemeriksaan
penunjang pasien antara lain pemeriksaan laboratorium (darah
atau urin) dan pemeriksaan foto rontgen. Kegiatan ini bertujuan
untuk meneggakan diagnosis pasti pasien.
Pada kegiatan aktualisasi dan habituasi di IGD Rumah Sakit
Bhayangkara Mataram dari tanggal 20 Agustus 2019 sampai 18
September 2019, peserta telah melakukan pemeriksaan
penunjang sebanyak 23 kali pemeriksaan yaitu 16 kali
pemeriksaan laboratorium dan 7 kali pemeriksana foto rontgen.
Kegiatan dilakukan pada hari kerja senin sampai kamis pukul
07.00-15.00 WITA dan hari jumat pukul 07.00-16.00 WITA.

c. Nilai – Nilai Dasar (ANEKA)


1) Akuntabilitas
Pemeriksaan penunjang yang dilakukan sudah sesuai
dengan indikasi dan dapat dipertanggung jawabkan.
2) Nasionalisme
Dokter ASN tidak memandang status kepesertaan
pasien yang akan dilakukan pemeriksaan penunjang.
3) Etika Publik
Dokter ASN memberikan informasi tentang intepretasi
hasil pemeriksaan penunjang dengan sopan dan santun.
4) Komitmen Mutu
25

Hasil pemeriksaan sesuai indikasi dan hasil


pemeriksaan yang lebih cepat keluar dengan pelabelan
“CITO” berkomitmen pada keefektifan dan keefisienan, serta
meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit.
5) Anti Korupsi
Dokter ASN tidak meminta imbalan diluar ketentuan
yang berlaku di rumah sakit.

d. Keterkaitan dengan Mata Diklat


1) Pelayanan Publik
Dalam menentukan pemeriksaan penunjang sesuai
indikasi ASN berprinsip partisipatif, responsif, tidak
diskriminatif, efektif dan efisien serta akuntabel.
2) Manajemen ASN
Menentukan pemeriksaan penunjang yang sesuai
indikasi adalah tugas dan fungsi sebagai pelayan publik
dengan berpedoman pada kode etik dan kode perilaku ASN.
3) WoG
Dalam menentukan pemeriksaan penunjang yang
sesuai indikasi, dokter ASN berkolaborasi dengan analis
kesehatan untuk pengambilan sampel darah / urin / dahak,
juga kepada radiografer untuk proses pengambilan foto
rontgen dan perawat untuk membantu pemeriksaan
elektrokardiografi.

e. Kontribusi Visi Misi Rumah Sakit Bhayangkara Mataram


Menentukan pemeriksaan penunjang sesuai indikasi nilai –
nilai ANEKA berkontribusi dalam visi misi Rumah Sakit
Bhayangkara Mataram yaitu memberikan pelayanan yang
prima, meningkatkan sumber daya manusia yang professional.
26

f. Penguatan Nilai – Nilai Rumah Sakit Bhayangkara Mataram


Penerapan ANEKA dalam melakukan penulisan resep dapat
menguatkan nilai – nilai Rumah Sakit Bhayangkara Mataram
yaitu integritas yang tinggi, manusiawi, dan profesional.

g. Dokumentasi

Gambar 3.9. Dokter menjelaskan kepada pasien tentang hasil


dari pemeriksaan penunjang foto rontgen

Gambar 3.10. Penulisan permintaan pemeriksaan laboratorium


darah dan pemeriksaan foto rontgen
27

6. Mengkonsultasikan Hasil Assessment Pasien kepada Dokter


Spesialis sesuai Jenis Kasus Tertentu
a. Tahapan kegiatan
1) Menemui dokter spesialis di poli spesialis atau dengan cara
menghubungi dokter spesialis menggunakan telepon
genggam atau whatsup.
2) Melaporkan dan mengkonsultasikan hasil assessment yang
telah dilakukan secara rinci dan sistematis.
3) Menuliskan, membaca, dan mengkonfirmasi instruksi yang
diberikan dokter spesialis.
4) Menindak lanjuti instruksi yang diberikan.
5) Menginformasikan hasil konsultasi kepada pasien dan
keluarga.

b. Hasil Kegiatan
Telah dilaksanakan kegiatan konsultasi hasil assessment
pada dokter spesialis sesuai dengan diagnosis pasien.
Konsultasi dilakukan dengan cara langsung maupun tidak
langsung (telepon). Tujuan dari kegiatan ini agar pasien dapat
penanganan yang tepat diluar kompetensi dari dokter umum.
Pada kegiatan aktualisasi dan habituasi di IGD Rumah Sakit
Bhayangkara Mataram dari tanggal 20 Agustus 2019 sampai 18
September 2019, peserta telah melakukan konsultasi pada
dokter spesialis sebanyak 13 kali yaitu 6 kali konsultasi dokter
spesialis penyakit dalam, 3 kali konsultasi dokter spesialis
bedah tulang, 1 kali konsultasi dokter spesialis bedah umum, 3
kali dokter spesialis kandungan. Kegiatan konsultasi dilakukan
secara langsung di dalam poli spesialis atau secara tidak
langsung melalui telepon dan whatsup pada hari kerja senin
sampai kamis pukul 07.00-15.00 WITA dan hari jumat pukul
07.00-16.00 WITA.
28

c. Nilai – Nilai Dasar (ANEKA)


1) Akuntabilitas
Hasil assessment yang dikonsultasikan dan instruksii
yang diberikan oleh dokter spesialis dapat dipertanggung
jawabkan dengan pemberian tanda tangan.
2) Nasionalisme
Tidak membeda-bedakan ras, suku atau warga
Negara dalam mengkonsultasikan pasien. Dalam melakukan
konsultasi dengan dokter spesialis harus menghormatii
keputusan demi untuk kepentingan bersama.
3) Etika Publik
Informasi hasil konsultasi disampaikan kepada pasien
dan keluarga dengan sopan santun dan bahasa yang baik.
4) Komitmen Mutu.
Konsultasi dengan metode SBAR (Situation,
Backround, Assessment, Recomendation) merupakan
komitmen mutu terhadap pelayanan rumah sakit, terutama
dalam hal komunikasi efektif.
5) Anti Korupsi
Mengkonsultasikan hasil assessment pasien kepada
dokter spesialis harus jujur, adil tanpa membedakan pasien,
dan tanggung jawab.

d. Keterkaitan dengan Mata Diklat


1) Pelayanan Publik
Dokter ASN mengkonsultasikan hasil assessment
pasien kepada Dokter Spesialis dengan menggunakan
prinsip transparan, tidak diskriminatif, efektif, dan akuntabel.
2) Manajemen ASN
Dokter ASN mengkonsultasikan hasil assessment
pasien kepada Dokter Spesialis merupakan tugas fungsi
29

ASN dalam pelayan publik serta mengacu kepada kode etik


dan perilaku ASN.
3) WoG
Dokter ASN berkoordinasi dengan dokter spesialis
untuk tindak lanjut asuhan medis yang akan dilakukan.
Dokter ASN juga berkoordinasi dengan perawat atau bidan
untuk melaksanakan rencana asuhan yang sudah
direncanakan.

e. Kontribusi terhadap Visi Misi Rumah Sakit Bhayangkara


Mataram
Mengkonsultasikan hasil assessment pasien kepada Dokter
Spesialis sesuai nilai – nilai ANEKA berkontribusi dalam visi
misi Rumah Sakit Bhayangkara Mataram yaitu memberikan
pelayanan prima dan meningkatkan sumber daya manusia
yang profesional.

f. Penguatan Nilai – Nilai Rumah Sakit Bhayangkara Mataram


Penerapan ANEKA dalam melakukan konsultasi kepada
dokter spesialis dapat menguatkan nilai – nilai Rumah Sakit
Bhayangkara Mataram yaitu kerjasama tim, integritas yang
tinggi, manusiawi, dan profesional.
30

g. Dokumentasi

Gambar 3.11. Konsultasi langsung dengan dokter spesialis


kandungan dan dokter spesialis penyakit dalam

Gambar 3.12. Kegiatan konsultasi dengan dokter spesialis


bedah umum di poli dan konsultasi dengan
dokter spesialis melalui telepon

7. Melakukan Survei Kepuasan Pelayanan Kesehatan IGD melalui


Pengisian Kuesioner oleh Pasien / Keluarga Pasien
a. Tahapan Kegiatan
1) Pelaksanaan survei dilakukan secara mandiri oleh penulis.
2) Melakukan penyusunan formulir kuesioner
3) Penetapan responden (jumlah responden di sesuaikan untuk
perharinya), lokasi dan waktu pengumpulan data.
4) Menyusun jadwal dilakukan nya survei.
31

5) Melakukan senyum, sapa dan salam. Dengan


memperkenalkan diri dan menanyakan identitas pasien /
keluarga pasien

b. Hasil Kegiatan
Telah dilaksanakan kegiatan survei kepuasan pelayanan
kesehatan IGD melalui pengisian kuesioner oleh pasien atau
keluarga pasien. Didalam kuesioner terdapat lima pertanyaan
yang berhubungan dengan pelayanan terhadap pasien di IGD.
Tujuan dari kegiatan ini untuk mengetahui tingkat kepuasan
pasien atau keluarga pasien terhadap pelayanan dan dapat
menjadi feedback terhadap tenaga medis ataupun instansi
(Rumah Sakit) untuk menjadi lebih baik lagi sehingga dapat
meningkatkan mutu pelayanan di IGD.
Pada kegiatan aktualisasi dan habituasi di IGD Rumah Sakit
Bhayangkara Mataram dari tanggal 20 Agustus 2019 sampai 18
September 2019, peserta telah melakukan survei dengan
koresponden berjumlah 51 orang. Dari hasil yang didapat dari
survei yaitu 49 koresponden (96,1%) merasa pelayanan di IGD
sudah puas dan sesuai dengan yang diinginkan, tetapi ada 2
koresponden (3,9%) merasa kurang puas dengan menjawab
kuesioner yaitu petugas kesehatan menangani pasien lebih dari
10 menit dimana respond time penanganan awal pasien
seharusnya kurang dari 10 menit. Adapun beberapa kritik dan
saran yang diberikan oleh koresponden antara lain adanya
selimut pasien, tisu untuk pasien dan memperluas ruang IGD.
Kegiatan dilakukan pada hari kerja senin sampai kamis pukul
07.00-15.00 WITA dan hari jumat pukul 07.00-16.00 WITA.

c. Nilai – Nilai Dasar (ANEKA)


1) Akuntabilitas
32

Setiap kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui


kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehaan di IGD
dapat dipertanggung jawabkan karena dilakukan secara teliti,
efektif, efisien dan transparan. Pasien juga ikut serta
berpartisipasi sebagai responden dalam memberikan hasil
survei.
2) Nasionalisme
Perlakuan tidak berbeda terhadap semua pasien,
tidak memandang jenis pembayaran, suku, agama, ras, dan
golongan.
3) Etika Publik
Dalam melakukan survei tentang kepuasan pasien
terhadap pelayanan kesehatan di IGD harus diawali dengan
senyum, salam, sapa dan dilakukan dengan sopan, santun,
dan empati.
4) Komitmen Mutu
Survei yang dilakukan dengan teliti dalam pembuatan
kuesioner, efektif dan efisien dapat meningkatkan mutu
pelayanan rumah sakit.
5) Anti Korupsi
Dokter ASN melayani pasien dengan penuh ikhlas
tanpa meminta imbalan diluar ketentuan yang berlaku.

d. Keterkaitan dengan Mata Diklat


1) Pelayanan Publik
Melakukan survei secara partisipatif dengan pasien
dan keluarga, tidak diskriminatif, dan akuntabel, dapat
menjadi tolak ukur dan acuan yang harus digunakan oleh
pihak-pihak yang berkaitan dengan pengelolaan sehingga
terwujudnya pelayanan kesehatan IGD yang berkualitas.
2) Manajemen ASN
33

Dokter ASN melakukan survei dengan menunjukkan


integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan
dan tindakan kepada setiap pasien, serta ASN dapat
mengevaluasi pekerjaan yang terkait dengan pelayanan
kesehatan pasien.
3) WoG
Adanya koordinasi dan kolaborasi antara ASN dengan
pimpinan dalam hal ini adalah Karumkit, terkait pengumpulan
data dan hasil. ASN juga dapat berkoordinasi dengan pasien
dalam menggali apa yang dirasakan tentang pelayanan yang
diberikan.
e. Kontribusi terhadap Visi Misi Rumah Sakit Bhayangkara
Mataram
Melakukan survei untuk mengukur tingkat kepuasan pasien
terhadap pelayanan kesehatan di IGD dengan visi misi Rumah
Sakit Bhayangkara Mataram yaitu untuk menjadi rumah sakit
terbaik di Provinsi Nusa Tenggara Barat, memberikan
pelayanan yang prima dan meningkatkan sumber daya
manusia yang profesional.

f. Penguatan Nilai – Nilai Rumah Sakit Bhayangkara Mataram


Nilai – nilai penguatan organisasi dalam melakukan survei
untuk mengukur tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan
kesehatan di IGD yaitu menjadi rumah sakit yang professional
dan saling bekerja sama satu dengan yang lainnya untuk
menjadi sejahtera.
34

g. Dokumentasi

Gambar 3.13. Pengisian kuesioner kualitas pelayanan


kesehatan IGD oleh pasien

Gambar 3.14. Kuesioner yang telah diisi oleh koresponden


35

Gambar 3.15. Pengisian kuesioner oleh keluarga pasien


36

C. Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi Habituasi

Tabel. 3.1. Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi Habituasi


Tanggal Kegiatan
No Nama Kegiatan Agustus September
20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1. Melakukan
Anamnesa Pasien /
Keluarga Pasien di
IGD
2. Melakukan
Pemeriksaan Fisik
pada Pasien
3. Menulis Resep
Medikamentosa
secara Rasional
4. Menulis Rekam
Medis IGD secara
Lengkap dan
Sistematis.
5. Menentukan
Pemeriksaan
37

Penunjang sesuai
Indikasi
6. Mengkonsultasikan
Hasil Assessment
Pasien kepada
Dokter Spesialis
sesuai Kasus
Tertentu
7. Melakukan Survei
Kepuasan
Pelayanan
Kesehatan IGD
melalui Pengisian
Kuesioner
Keterangan :
Melaksanakan Kegiatan Membuat kuesioner pelayanan kesehatan

Membuat Laporan Kegiatan Tidak melaksanakan kegiatan

Hari Libur Monitoring dan evaluasi oleh Tim Pusdikmin


38

D. Analisa Dampak
Analisa dampak yang akan terjadi jika kegiatan tidak dilaksanakan dan
dilaksanakan didalam tujuh kegiatan aktualisasi habituasi, yaitu :

1. Melakukan Anamnesa kepada Pasien / Keluarga Pasien di IGD


secara Komprehensif, Sistematis, Efektif dan Efisien
a. Jika Tidak Dilaksanakan
1) Dalam melakukan anamnesa harus penuh tanggung jawab,
jika tidak data yang digali untuk memperoleh diagnosis tidak
cukup.
2) Informasi hasil anamnesa pasien yang tidak dijaga
kerahasiaannya dapat menyebabkan hilangnya kepercayaan
pasien terhadap pelayanan.
3) Jika melakukan anamnesa tidak adil dan membeda-bedakan
beberapa pasien, maka pasien akan merasa tidak puas dan
tidak ingin berobat kembali.
4) Anamnesa menentukan arah diagnosis, jika anamnesa tidak
benar, maka dapat terjadi kesalahan diagnosis sehingga
kualitas mutu pelayanan menjadi buruk.
b. Jika Dilaksanakan
1) Dalam melakukan anamnesa harus penuh tanggung jawab,
maka data yang digali untuk memperoleh diagnosis akan
cukup.
2) Informasi hasil anamnesa pasien harus dijaga
kerahasiaannya sehingga muncul kepercayaan pasien
terhadap pelayanan.
3) Dalam melakukan anamnesa harus adil dan tanpa
membeda-bedakan pasien, sehingga pasien akan merasa
puas dan ingin berobat kembali.
39

4) Anamnesa menentukan penentuan diagnosis, jika anamnesa


benar, maka didapatkan diagnosis yang benar sehingga
kualitas mutu pelayanan baik.

2. Melakukan Pemeriksaan Fisik pada Pasien sesuai Kode Etik


Kedokteran
a. Jika Tidak Dilaksanakan
1) Pemeriksaan fisik yang tidak didahului dengan hand hygiene
dapat menyebabkan infeksi silang kepada pasien.
2) Pemeriksaan fisik tidak didahului dengan persetujuan dari
pasien sebagai bentuk rasa kemanusiaan dapat berdampak
terhadap pasien merasa tidak dihargai.
3) Pemeriksaan fisik yang tidak dilakukan dengan benar dan
tidak terstruktur dapat menyebabkan salah arah diagnosis
pasien, sehingga membuat pasien hilang kepercayaan
terhadap dokter dan dapat mengurangi mutu pelayanan
rumah sakit.
b. Jika Dilaksanakan
1) Mengawali pemeriksaan dengan membiasakan tenaga
medis atau dokter melakukan hand hygiene dapat mencegah
infeksi silang dan dapat mengurangi angka kejadian
kesakitan dari pasien.
2) Persetujuan atau meminta ijin kepada pasien untuk
melakukan pemeriksaan fisik dapat membangun rasa
percaya antara dokter dan pasien sehingga pasien dapat
koperatif dan nyaman saat diperiksa.
3) Melakukan pemeriksaan fisik yang benar sesuai SOP dapat
menentukan arah diagnosis pasien sehingga pasien
mendapatkan penanganan yang tepat.
40

3. Menulis Resep Medikamentosa secara Rasional


a. Jika Tidak Dilaksanakan
1) Menulis resep yang tidak sesuai baik itu identitas dokter atau
pasien, tanggal resep, jenis obat, jumlah obat serta tulisan
yang sulit dibaca dapat menyebabkan medication eror
sehingga pasien tidak mendapatkan pengobatan yang tepat,
dapat membahayakan kondisi pasien dan menimbulkan
konflik antara dokter atau rumah sakit dengan pasien.
2) Pasien dapat merasa tidak nyaman dan kecewa atas
pelayanan yang menyebabkan turunnya kualitas mutu rumah
sakit.
3) Apabila dalam menulis resep dokter bekerjasama dengan
perusahaan farmasi tertentu akan menimbulkan gratifikasi
dan menyebabkan kerugian terutama pada pasien karena
pasien akan mendapatkan obat dengan harga lebih mahal.
b. Jika Dilaksanakan
1) Penulisan resep yang terstruktur, lengkap dan tulisan jelas
akan mencegah medication eror. Pasien mendapatkan
pengobatan tepat sehingga pasien merasa puas terhadap
pelayanan rumah sakit.

4. Menulis Rekam Medis IGD secara Lengkap, Jujur dan


Sistematis
a. Jika Tidak Dilaksanakan
1) Penulisan rekam medis yang tidak lengkap, tidak jujur dan
tidak sistematis dapat menyebabkan kesulitan mencari data
atau riwayat penyakit pasien yang sebelumnya dimana
riwayat penyakit pasien sebelumnya dapat berkaitan dengan
penyakit yang sekarang.
2) Pasien merasa dokter kurang empati terhadap dirinya karena
dokter tidak tahu riwayat penyakit pasien sebelumnya,
41

dimana jika rekam medis diisi secara lengkap dapat


membantu hubungan dokter dengan pasien.
3) Jika rekam medis tidak ditulis dengan jujur dan lengkap
maka apabila ada kasus hukum akan mendapat kesulitan
dalam penegakkan suatu perkara hukum.
b. Jika Dilakukan
1) Penulisan rekam medis yang lengkap, jujur dan sistematis
akan membuat pasien merasa nyaman karena dokter sudah
mengetahui riwayat penyakit pasien sebelumnya dan dapat
menentukan pengobatan lanjutan dari pasien jika penyakit
sebelumnya berkaitan dengan penyakit pasien saat ini.
2) Dapat membantu dalam penegakkan suatu perkara hukum.

5. Menentukan Pemeriksaan Penunjang sesuai Indikasi Pasien


a. Jika Tidak Dilakukan
1) Pemilihan pemeriksaan penunjang terhadap pasien yang
tidak sesuai indikasi arah perkiraan diagnosis akan membuat
pasien tidak nyaman, contohnya pasien diambil darahnya
berkali-kali akan membuat pasien kesakitan, selain itu pasien
akan mengeluarkan biaya banyak untuk pemeriksaan
penunjang yang tidak sesuai indikasi.
2) Pengisian identitas pasien yang tidak lengkap dapat
menyebabkan salah hasil pemeriksaan, hal tersebut akan
membuat dokter dan pasien salah mengetahui arah
diagnosis.
b. Jika Dilakukan
1) Pemilihan pemeriksaan penunjang sesuai indikasi dapat
membuat pasien percaya dan nyaman atas pemeriksaan
yang dilakukan, sehingga membuat dokter mengetahui arah
dari diagnosis pasien dan merencanakan pengobatan yang
tepat kepada pasien.
42

2) Penulisan identitas pasien yang lengkap dapat


mempermudah petugas laboratorium atau petugas rontgen
memberikan hasil pemeriksaan kepada pasien ataupun
dokter, sehingga dapat mempererat komunikasi antara
dokter dan pasien tentang arah diagnosis pasien.

6. Mengkonsultasikan Hasil Assessment Pasien kepada Dokter


Spesialis sesuai Jenis Kasus Tertentu
a. Jika Tidak Dilakukan
1) Tidak mengkonsultasikan hasil assessment kepada dokter
yang lebih ahli (dokter spesialis) akan membuat pasien tidak
mendapatkan pengobatan yang tepat, sehingga pasien
merasa kecewa dan mempengaruhi turunnya kualitas mutu
rumah sakit.
2) Dokter umum yang tidak mengkonsultasikan hasil
assessment kepada dokter spesialis dimana pasien yang
dikonsulkan merupakan diluar kompetensinya akan
membuat dokter umum tersebut menjadi malpraktek dan
akan terlibat oleh masalah hukum serta akan mebahayakan
kondisi pasien.
b. Jika Dilakukan
1) Konsultasi hasil assessment kepada dokter spesialis akan
membuat pasien mendapatkan penanganan yang tepat
sehingga pasien merasa puas terhadap pelayanan
kesehatan yang diberikan.

7. Melakukan Survei Kepuasan Pelayanan Kesehatan IGD melalui


Pengisian Kuesioner oleh Pasien / Keluarga Pasien
a. Jika Tidak Dilakukan
1) Dokter / tenaga medis / pihak manajemen rumah sakit tidak
mengetahui respon pasien atau keluarga pasien terhadap
43

pelayanan yang diberikan.


2) Tidak adanya masukan atau saran untuk menjadikan
pelayanan rumah sakit jadi lebih baik.
b. Jika Dilakukan
1) Dokter / tenaga medis / menejemen rumah sakit mengetahui
indeks kepuasan pelayanan.
2) Saran dan kritikan yang diberikan akan menjadi acuan untuk
pelayanan rumah sakit menjadi lebih baik sehingga
kepercayaan pasien meningkat dan kualitas mutu rumah
sakit juga meningkat.
44

BAB IV
PENUTUP

A. Simpulan
Dalam menjalankan fungsi ASN sebagai pelayan publik seperti
dokter di rumah sakit, ASN harus berorientasi pada kepuasan
pelayanan terhadap pasien. Nilai-nilai dasar ASN yaitu Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi harus
melandasi setiap bentuk pelayanan terhadap publik.
Kegiatan aktualisasi habituasi Pelatihan Dasar CPNS telah
dilaksanakan sejak tanggal 20 Agustus sampai 18 September 2019.
Peserta menjalankan tugas pokok dan fungsi pada satuan kerja yaitu
Rumah Sakit Bhayangkara Mataram khusunya di IGD. Berdasarkan
dari ketujuh kegiatan diatas peserta menyatakan kegiatan diatas
berjalan secara lancar dan baik. Hasil survei kepuasan pasien
terhadap pelayanan menyatakan dari 51 koresponden terdapat 49
koresponden (96,1%) menyatakan puas terhadap pelayanan yang
diberikan, sedangkan 2 koresponden (3,9%) menyatakan kurang
puas. Sehingga kualitas pelayanan IGD Rumah Sakit Bhayangkara
Mataram dapat dikatakan sudah optimal baik.
Berdasarkan rekapitulasi aktualisasi nilai-nilai dasar ASN yaitu
akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti
korupsi memiliki hubungan keterkaitan satu sama lain. Dengan
menerapkan semua nilai-nilai ASN dalam bekerja dapat membuat
pelayanan publik terhadap masyarakat dapat dipercaya, serta
memenuhi visi misi dalam organisasi sehingga pelayanan Rumah
Sakit Bhayangkara akan tetap optimal bahkan akan menjadi lebih baik
lagi dibanding saat ini.
45

B. Saran
Berdasarkan hasil pelaksanaan aktualisasi nilai dasar ANEKA
dapat disampaiakan beberapa saran, antara lain:
1. Untuk pimpinan rumah sakit atau menejemen rumah sakit agar
penerapan ANEKA disosialisasikan dan diterapkan oleh seluruh
pegawai rumah sakit baik pegawai medis ataupun non medis.
2. Untuk penyelenggara diklat, waktu aktualisasi habituasi nilai-nilai
dasar ANEKA harus ditambah terutama saat off campus karena
dengan waktu yang ditambah akan banyak data yang didapat
sehingga hasil yang dicapai dari segi proses dan produk dapat
lebih maksimal.
46

DAFTAR PUSTAKA

Kementrian Kesehatan. 2009. Undang-Undang No 44 Tahun 2009


tentang Rumah Sakit. www.depkes.go.id.

Lembaga Administrasi Negara. 2014. Akuntabilitas. Modul


Penyelenggaraan Perdana Pendidikan dan Pelatihan Calon
Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan II. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2014. Nasionalisme. Modul


Penyelenggaraan Perdana Pendidikan dan Pelatihan Calon
Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan II. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2014. Etika Publik. Modul


Penyelenggaraan Perdana Pendidikan dan Pelatihan Calon
Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan II. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2014. Komitmen Mutu. Modul


Penyelenggaraan Perdana Pendidikan dan Pelatihan Calon
Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan II. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2014. AntiKorupsi. Modul Penyelenggara


Perdana Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil
Prajabatan Golongan II. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Republik Indonesia. 2014. Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 Tentang


Aparatur Sipil Negara. Jakarta : Sekretariat Negara.

Anda mungkin juga menyukai