Festival Keluarga adalah sebuah “partitur” yang keluarga di dalam Festival ini dan ia mengatakan
merangkai lagu, pengalaman hidup, re eksi dan bahwa kesaksian-kesaksian itu “menjadi speaker” ,
doa. Setelah peristiwa besar, pertama karena yang menyerukan pengalaman-pengalaman
pandemi dan sekarang ini karena perang di Eropa keluarga di seluruh dunia, dimana keluarga-
yang menyebar ke kon ik lain, kata-kata Paus keluarga mengalami pengalaman kegembiraan,
Fransiskus menjadi teman perjalanan permbukaan kegelisahan, penderitaan dan pengharapan
Pertemuan Keluarga se Dunia X. Bapa Suci sebagaimana yang nampak dalam kesaksian
mengapresiasi kesaksian-kesaksian keluarga- mereka.
fl
fl
“Selangkah lagi” dalam merangkul yang mereka alami dalam perkawinan: “kurangnya
kedamaian, ketidaksetiaan, penyalahgunaan uang,
salib
pengagungan terhadap kuasa dan karir,
Seluruh dunia dapat menjadi jalan kekudusan. kejengkelan yang berkelanjutan dan kekerasan
Mendengarkan kesaksian orang tua dari Chiarra hati”. Paus mengatakan "Melihat kehancuran
Corbella, yang memberikan kesaksian mendalam sebuah keluarga adalah sebuah drama yang tidak
yang dialami Chiarra pada tahun 2018 sampai dapat membuat kita berpangku tangan. Namun
pada pembukaan proses beati kasi, Paus sejarah mereka berdua, yang baru saja menikah itu
Fransiskus menyandingkannya dengan sebuah “menyampaikan pengharapan” : “Paul mengatakan
jalan, jalan salib, yang membuka pintuk menuju bahwa, dalam peristiwa paling gelap, Tuhan
keabadian. menjawab keinginan mendalam mereka dan
menyelamatkan perkawinan mereka. Memang
Mereka berbicara kepada kita mengenai salib, seperti itu. Kerinduan yang ada di kedalaman hati
yang menjadi bagian dari hidup setiap pribadi dan semua orang adalah cinta itu tidak akan pernah
keluarga. Dan mereka memberikan kesaksian berakhir, bahwa sejarah yang dibangun bersama
bahwa beratnya salib karena sakit dan kematian dengan orang yang dikasihi itu tidak berakhir,
Chiarra tidak bahwa buah buah yang dihasilkan itu tidaklah
menghancurkan
keluarga dan tidak
menghilangkan
keheningan dan
kedamaian di dalam
hati mereka. Paus
mengungkapkan
bahwa dari
penampilan mereka,
mereka bukanlah
orang yang hancur,
putus harapan dan
marah dengan hidup.
Bahkan sebaliknya.
Mereka menerima
ketenangan dan iman.
Mereka mengatakan:
“Ketenangan Chiarra
telah membukakan tidak bermanfaat. Seluruh dunia mempunyai
jendela keabadian bagi kami. Melihat bagaimana keinginan ini. Tak seoranngpun menginginkan
ia hidup dalam cobaan sakit membantu kami untuk cinta “jangka pendek” atau “tempat yang sama” .
melihat ke atas dan tidak membiarkan kami Maka dari itu, akan ada banyak penderitaan ketika
dikurung dalam rasa kita, tetapi membukakan kejatuhan, pengingkaran dan doa manusia
kepada kami sesuatu yang lain: misteri-misteri merusak sebuah perkawinan. Tetapi “di tengah-
rencana Allah, keabadian, Surga. tengah badai, Allah melihat apa yang ada di dalam
hati””.
fi
“senyuman suami isteri itu hilang, anak-anak kepada Iryna dan Sofía untuk boleh masuk ke
menjadi bingung, kedamaian menjadi sirna. Dan dalam keluarga mereka yang sudah besar. Mereka
kebanyakan keluarga tidak tahu apa yang harus menegaskan bahwa mereka telah menerima
dilakukan”. keluarga ukraina ini karena kemurahan Allah dan
dorongan iman, sebagai sebuah
panggilan dan Tuhan. Bagi Erika,
penerimaan ini merupakan sebuah
“berkat dari surga”. Pada kenyataanya,
penerima ini persisnya adalah sebuah
“karisma” keluarga, terutama keluarga
besar: "Dapat dipikirkan bahwa
dalam sebuah rumah dimana ada
banyak orang itu mungkin akan lebih
sulit untuk menerima orang lain;
namun sebaliknya, kenyataannya
tidak seperti itu, karena keluarga
dengan banyak anak itu terlatih untuk
memberikan ruang bagi yang lain”.
Dinamika keluarga seperti inilah yang
menurut Paus Fransiskus disebut
sebagai “sebuah masyarakat”, akan
menjadi dingin dan tidak layak huni tanpa ada
keluarga angkat” . Di dalam keluarga dihidup
“Selangkah lagi” menuju penerimaan sebuah dinamika penerimaan, karena terutama
pasangan suami isteri itu saling menerima,
Pada waktu menyebutkan kesaksian Iryna dan sebagaimana dikatakan para hari perkawinan :
So a, Paus mengatakan bahwa mereka “Aku menerimamu”. Dan setelah itu, tambah Paus,
menyerukan suara dari banyak orang yang dengan menghadirkan anak-anak ke dunia,
terdampak karena perang di Ukaria. Kami melihat mereka menerima hidup baru. Sebaliknya, Paus
dalam diri anda, kata Paus, wajah dan kisah dari menegaskan bahwa dalam situasi anomi di mana
banyak pria dan wanita yang harus melarikan diri yang lemah ditolak, justru di dalam keluarga itu
dari tanah mereka. Paus mengapresiasi mereka, secara wajar diterima: "seorang anak difable,
mereka tidak kehilangan kepercayaan pada orangtua yang membutuhkan perawatan, orangtua
Penyelenggaraan Ilahi, dan mereka mampu yang dalam kesulitan yang tidak mampunyai
melihat bagaimana Allah berkarya juga melalui siapapun. Penerimaan ini membawa harapan.
banyak orang yang menerima mereka: keluarga Keluarga adalah tempat penerimaan dan masalah
penerima, para medis yang emmbantu mereka itu berkurang. Sebuah masyarakat tanpa keluarga
dan banyak orang yang berbaik hati: yang menerima akan menjadi dingin dan tidak
layak untuk dihidupi.
"Perang mendorong mereka untuk menghadapi
sinisme dan kebrutalan manusia, tetapi juga “Selangkah lagi” menuju persaudaraan
membuat mereka menemukan pribadi-pribadi
yang sangat manusiawi. Manusia yang terburuk Dalam keluarga kita belajar untuk menjadi
dan manusia yang terbaik! Pentinglah bagi semua saudara. Kesaksian Zakia Seddiki, isteri Duta Luca
untuk tidak tinggal dalam yang paling buruk, Attanasio, yang dibunuh pada tahun 2021 di
tetapi menghargai yang baik, yang lebih baik yang Kongo, menunjukkan bahwa cinta otentik itu akan
dilakukan manusia, dan berangkat dari sini”. selalu hidup. Paus mengatakan "Dalam Zakia dan
Luca, kita menemukan keindahan cinta manusia,
Ucapan terima kasih juga diberikan kepada Pietro cinta pada hidup, altruisme dan juga kesetiaan
dan Erika atas kisah hidupnya dan penerimaannya
4
fi
pada iman dan tradisi gereja, sumber inspirasi dan Farrell : “keluarga adalah perjumpaan tantangan
daya hidup interior. dan masalah yang dalam hidup sehari-hari para
calon pasutri, pasutri dan anak-anak nampaknya
Gagasan mengenai persaudaraan terungkap tidak teratasi”. Karena kenyataannya seperti ini,
dalam keluarga ini. Selain menjadi isteri, mereka Gereja perlu merawat dengan kekuatan, belas
hidup sebagaimana saudara dalam kemanusiaan, kasih dan kasih sayang seorang ibu.”
saudara dalam pengalaman agama yang berbeda,
sebagai saudara dalam keterlibatan sosial.
Persaudaraan ini adalah sebuah sekolah yang
dipahami dalam keluarga. Melalui hidup bersama Sumber : Vatican News
dengan orang yang berbeda dengan saya, dalam Penulis : Amedeo Lomonaco-Ciudad del Vaticano