TUGAS PAPER 4 Strategi Bargein Distributif
TUGAS PAPER 4 Strategi Bargein Distributif
DISUSUN OLEH :
SARTIKA
50700119076
Pada dasarnya, tiap kegiatan perlu dengan adanya strategi serta taktik yang
berlaku sebagai rangkaian dari pedoman dalam mencapai tujuan tertentu dengan
mempersiapkan segalanya dalam menghadapi sebuah friksi dan untuk memperoleh
keuntungan sesuai denga napa yang telah diharapkan. Dalam strategi tersebut,
biasanya terdapat kegiatan negosiasi.2
Negosiasi merupakan suatu kegiatan yang melibatkan dua pihak yang ingin
melakukan penyelesaian terhadap tujuan mereka dan untuk menghasilkan sebuah
kesepakatan bersama. Negosiasi terdiri atas 2 jenis yaitu:
1
Oktavia, N. E. (2017). Strategi Negosiasi Opinion Leader Dengan Masyarakat Pada Program
Desa Wisata (Doctoral dissertation, Universitas Brawijaya).
2
Parmitasari, I. (2019). Peran penting negosiasi dalam suatu kontrak. J. Literasi Hukum, 3(2),
50-62.
1. Negosiasi Distributif merupakan jenis negosiasi yang hanya menguntungkan
satu belah pihak.
2. Negosiasi interaktif merupakan jenis negosiasi yang menguntungkan kedua
belah pihak.
Oleh karena itu, diperlukan informasi lebih melanjut mengenai strategi ini
agar dapat diaplikan di segala kondisi dan situasi sehingga masyarakat tidak lagi
beranggapan strategi ini kuno dan bersifat deskruktif.
3
Firza, H. B. (2020). Strategi Negosiasi Jepang dalam Comprehensive and Progressive
Agreement For Trans-Pacific Partnership (CPTPP). Insignia: Journal of International Relations, 7(2),
91-104.
4
Siswanto, A. (2017). Pendekatan Dan Strategi Negosiasi Dalam Normalisasi Hubungan
Diplomatik Amerika Serikat-Kuba. Refleksi Hukum: Jurnal Ilmu Hukum, 2(1), 51-64.
Strategi ini merupakan hal terpenting dalam suatu kegiatan negosiasi karena
terdapat tiga alasan penting mengapa strategi bargain distributif harus dikenali oleh
para negosiator, yaitu sebagai berikut:
2. Strategi ini banyak digunakan secara eksklusif dan perlu diketahui langkah-
langkah dalam mencegah efeknya.
5
Firza, H. B. (2020). Strategi Negosiasi Jepang dalam Comprehensive and Progressive
Agreement For Trans-Pacific Partnership (CPTPP). Insignia: Journal of International Relations, 7(2),
91-104.
Harga yang diminta merupakan harga awal yang ditentukan oleh pembeli
sebagai langkah awal proses tawar-menawar. Harga yang diinginkan tersebut dapat
dikatakan sebagai titik target sebab negosiator ingin menutup negosiasi dengan tujuan
yang optimal. Target ini disebut dengan aspirasi negosiator. Sementara harga yang
tidak diinginkan merupakan titik resistansi, titik maksimal yang akan dibayarnya
sebagai pembeli.6
Satu belah pihak berpeluang tidak mengetahui titik resistensi pihak lainnya
walaupun setelah negosiasi berakhir sebagaimana yang diharapkan. hal tersebut
biasanya akan memicu adanya pihak yang meremehkan beberapa besar harga yang
akan dibayarkan oleh pihak lainnya.
Pada setiap kegiatan negosiasi terdapat beberapa unsur penting seperti harga
dan tanggal penutupan penjualan. Unsur penting tesebut biasanya dikenal sebagai
braining mix. Setiap barang dalam braining mix tersebut memiliki titik awal, titik
target dan titik resistensinya masing-masing yang harus mempertimbangkan prioritas
selama proses perencanan.7
6
Latifa, C. A., & Haridhi, M. (2016). Pengaruh negosiasi debt contracts, political cost, fixed
asset intensity, dan market to book ratio terhadap perusahaan melakukan revaluasi aset tetap (Studi pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2014). Jurnal Ilmiah
Mahasiswa Ekonomi Akuntansi, 1(2), 166176.
7
Parmitasari, I. (2019). Peran penting negosiasi dalam suatu kontrak. J. Literasi Hukum, 3(2),
50-62.
Adapun tujuan utama dalam strategi bargain distibutif ini yakni memaksimalkan nilai
kesepakatan, sebagai berikut:
4. Untuk membuat pihak penjual meyakini bahwa kesepatan terbaik bukan hanya
yang berhasil yang diperoleh.
1. Tindakan Disrutif
3. Manipulasi Jadwal
Strategi bargain distributive merupakan salah satu jenis dari strategi tawar
menawar, strategi ini kerap diabaikan oleh sebagian orang sebab hanya
menguntungkan satu belak pihak negosiator saja. Meski kadang terabaikan tetapi
strategi ini memiliki tujuan utama yaitu memaksimalkan nilai kesepakatan. Strategi
ini akan membuahkan hasil apabila pelaku negosiator memahami kondisi saat
negosiasi berlangsung.
DAFTAR PUSTAKA