Anda di halaman 1dari 41

PRAKTEK LISTRIK KAPAL

DISTRIBUSI DAYA PADA KAPAL “ KM TAMRIFI ”

Ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Praktek Listrik Kapal

Disusun Oleh :

Mikhael Fernandus Tampubolon (40040419650007)


Devallillah Ridho (40040419650035)
Mirza Sahila nafi (40040419650024)

Dosen Pembimbing :

Dr. Mohd Ridwan, ST, MT

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI REKAYASA KONTRUKSI PERKAPALAN

DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI SEKOLAH VOKASI

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
Puji dan syukur kehadirat yang diberikan-Nya tugas Laporan“Distribusi Daya Pada Kapal
KM GHOFFAR ” ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu dan sistematis. Laporan ini
dibuat sebagai kewajiban untuk memenuhi tugas mata kuliah Praktek Listrik Kapal.

Dalam kesempatan ini, penyusun menghaturkan terimakasih yang dalam kepada


semua pihak yang telah membantu menyumbangkan ide dan pikiran mereka demi
terwujudnya makalah ini. Kami berharap dengan pembuatan laporan ini dapat memberikan
tambahan pengetahuan bagi banyak orang terutama mahasiswa PSD III Teknologi
Perancangan Dan Konstruksi Kapal. Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan
makalah ini masih jauh dari kata sempurna untuk itu penulis sangat mengaharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun guna sempurnanya makalah ini. Penulis berharap
semoga makalah ini bisa bermanfaat.

Semarang, 7 november 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i


DAFTAR ISI.............................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................... 2
1.3 Tujuan Laporan ................................................................................................................ 2
BAB II LandasanTeori ............................................................................................................... 3
BAB III Pembahasan ................................................................................................................. 4
1.1 Sistem Kelistrikan Kapal ................................................................................................... 4
1.2 Menghitung Distribusi Tegangan Kapal ......................................................................... 6
1.3 Diagram Kawat........................................................................................................ 27
BAB IV Penutup ...................................................................................................................... 32
4.1 Kesimpulan ....................................................................................................................... 32
4.2 Saran ................................................................................................................................. 32
Daftar Pustaka ......................................................................................................................... 33
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang

Perkembangan teknologi dewasa ini terasa pula dampaknya sampai dengan


pola kehidupan perikanan khususnya pada sistem kelistrikan dikapal serta . Dari
pembangkit tenaga listrik sederhana sampai dengan sistem tenaga yang compleks
(Rumit). Sistem instalasi kelistrikan merupakan sistem yang paling penting di kapal,
karena itu perencanaan yang meliputi dalam pemilihan komponen-komponen listrik
yang akan dipasang, gambar instalasi dan perhitungan harus dilakukan dengan cermat
serta mengacu pada peraturan sebagai standar dalam pembangunan sebuah kapal.
Instalasi listrik kapal atau sistem distribusi daya listrik di atas kapal
merupakan salah satu instalasi yang sangat penting untuk mengoptimalkan kinerja
operasional kapal itu sendiri. Instalasi tersebut dimulai dari unit pembangkit listrik
yang berupa generator yang kemudian akan melalui berbagai macam
komponen sistem distribusi. Perancangan instalasi listrik kapal ini tentu harus
berdasarkan pada persyaratan atau ketentuan yang berlaku untuk sistem di kapal.
Instalasi listrik di kapal mencakup semua aspek instalasi yang independen(mandiri),
dari pembangkitan tenaga (power generation), panel penghubung dan distribusi
(switch gear and distribution) ke setiap peralatan listrik di kapal.
Selain itu pemilihan generator yang sesuai dengan kebutuhan harus melewati
beberapa tahap sampai akhirnya ditemukan type mesin yang cocok dipasang di kapal.
Tahap tersebut antara lain perhitungan daya yang dibutuhkan di atas kapal, penentuan
type dan ukuran yang sesuai dengan kondisi ruang yang akan ditempati. Generator
kapal sebagai permesinan bantu di kapal berfungsi untuk menyuplai kebutuhan energi
listrik semua peralatan diatas kapal. Penentuan kapasitas generator dipengaruhi oleh
load factor (faktor beban) peralatan. Load factor untuk tiap peralatan diatas kapal
tidak sama. Hal ini tergantung pada jenis kapal dan daerah pelayarannya seperti :
faktor medan yang fluktuatif (rute pelayaran), dan kondisi beban yang berubah-ubah
serta periode waktu pemakaian yang tidak tentu atau tidak sama. Penentuan kapasitas
generator harus mendukung pengoperasian diatas kapal. Walaupun pada beberapa
kondisi kapal terdapat selisih yang cukup besar dan ini mengakibatkan efisiensi
generator (load factor generator) berkurang yang pada akhirnya
mempengaruhi biaya produksi listrik per kwh.
Fungsi utama generator diatas kapal adalah untuk menyuplai kebutuhan daya
listrik di kapal. Daya listrik digunakan untuk menggerakkan motor-motor dari
peralatan bantu pada kamar mesin dan mesin-mesin geladak, lampu penerangan,
sistem komunikasi dan navigasi, pengkondisian udara (AC) dan
ventilasi, perlengkapan dapur (galley), sistem sanitari, cold storage, alarm dan
sistem kebakaran,dan sebagainya.
1.2 RumusanMasalah

1. Ap aPengertian Sistem Kelistrikan Kapal?


2. Bagaimana Menghitung Distibusi Tegangan di Kapal?
3. Bagaimana Langkah – Langkah Merancang Diagram Kawat (Wiring Diagram)?

1.3 TujuanLaporan

1. Untuk mengetahui apa pengertian system kelistrikan kapal.


2. Untuk mengetahui bagaimana menghitung distribusi tegangan di kapal.
3. Untuk mengetahui bagaimana langkah – langkah merancang diagram kawat
(wiring diagram).
BAB II
LANDASAN TEORI
Sistem Distribusi merupakan bagian dari sistem tenaga listrik. Sistem
distribusi ini berguna untuk menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya listrik besar
(Bulk Power Source) sampai ke konsumen.

Jadi fungsi distribusi tenaga listrik adalah:

1. Pembagian atau penyaluran tenaga listrik ke beberapa tempat (pelanggan).


2. Merupakan sub sistem tenaga listrik yang langsung berhubungan dengan
pelanggan, karena catu daya pada pusat-pusat beban (pelanggan) dilayani
langsung melalui jaringan distribusi. Tenaga listrik yang dihasilkan oleh
pembangkit listrik besar dengan tegangan dari 11 kV sampai 24 kV
dinaikan tegangannya oleh gardu induk dengan transformator penaik
tegangan menjadi 70 kV ,154kV, 220kV atau 500kV kemudian disalurkan
melalui saluran transmisi. Tujuan menaikkan tegangan ialah untuk
memperkecilkerugian daya listrik pada saluran transmisi, dimana dalam
hal ini kerugian dayaadalah sebanding dengan kuadrat arus yang mengalir
(I kwadrat R). Dengan daya yang sama bila nilai tegangannya diperbesar,
maka arus yang mengalir semakin kecil sehingga kerugian daya juga akan
kecil pula.
Instalasi listrik kapal atau sistem distribusi daya listrik di atas kapal
merupakan salah satu instalasi yang sangat penting untuk mengoptimalkan kinerja
operasional kapal itu sendiri. Instalasi tersebut dimulai dari unit pembangkit listrik
yang berupa generator yang kemudian akan melalui berbagai macam
komponen sistem distribusi. Perancangan instalasi listrik kapal ini tentu harus
berdasarkan pada persyaratan atau ketentuan yang berlaku untuk sistem di kapal.
Instalasi listrik di kapal mencakup semua aspek instalasi yang independen(mandiri),
dari pembangkitan tenaga (power generation), panel penghubung dan distribusi
(switch gear and distribution) ke setiap peralatan listrik di kapal.
(http://blog.unnes.ac.id/antosupri/sistem-distribusi-tenaga-listrik/) Diakses tanggal 10
Oktober 2020, pukul 20.00 WIB.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Sistem Kelistrikan Kapal

A. Pengertian

Sistemkelistrikan kapal atau sistem distribusi daya listrik di atas kapal


merupakan salahsatu instalasi yang sangat penting untuk mengoptimalkan kinerja
operasional kapal itusendiri.Instalasi tersebut dimulai dari unit pembangkit listrik
yang berupa generator yangkemudian akan melalui berbagai macam komponen
sistem distribusi. Perancanganinstalasi listrik kapal ini harus berdasarkan pada
persyaratan atau ketentuanyang berlaku untuk sistem di kapal.

B. Jenis – Jenis Sistem Kelistrikan Kapal

3. Sistem penerangan (lighting load system)


 Beban lampu utama tiap ruang, gangway, beban lampu tambahan, beban
lampu darurat, dan lain-lain.
 Beban stop kontak (televisi, peralatan kantor, exhaust fan, lemaries, dan
lain-lain)

4. Sistem power (power load system)


 Engine room machinery (mechanical, pneumatic, hydraulic, pump, fan,
heater, etc)
 Hull/deck machinery (crane, windlass, acc.ladder, winch, etc)
 Galley, pantry, laundry, etc.

5. Sistem navigasi, komunikasi dan keselamatan (navigation, communication and


safety load system)
 Lampu-lampu navigasi (morse light, anchor light, mast head light, side
light, etc)
 Peralatan navigasi (RADAR, gyro compass, echo sounder, GPS, NavTex,
etc)
 Peralatan komunikasi (INMARSAT-B, INMARSAT-C, public addressor,
intercom, etc)
 AIS
 General alarm
4. Sistem kelistrikan darurat (emergency source system)
 Menggunakan baterai(aki) sebagai sumber daya dengan tegangan kerja
sesuai dengan rules yang terletak di ruang ESEP
 Peralatan yang disuplai adalah peralatan darurat, antara lain:
 Semua peralatan navigasi, komunikasi dan keselamatan yang bekerja pada
arus searah (DC)
 Semua lampu-lampu darurat termasuk lampu ruangan dan gangway
 Kapasitas baterai harus mampu mensuplai kebutuhan listrik selama
minimal separuh dari waktu perjalanan kapal pada rute kapal yang terjauh
3.2 Menghitung Distribusi Tegangan Kapal

Berikut dibawah ini merupakan perhitungan distribusi tegangan kapal ,yaitu :


1. MCB dan Kabel Main Deck

A. Panel Penerangan Main Deck


B. Panel Stop Contact Main Deck

Stop- Jalur Arus Panjang Penampang


No. Nama Ruang contact R S T Kabel Nominal Kabel Minimal
MCB Jenis & Penampang

(unit) (watts) (watts) (watts) (Amp) (m) (mm2) (Amp) (mm2)


1 Engine Crew 1&2 2 200 R7 1,14 12,00 1,5 4 DPYC 2 x 1,5 mm2
2 Oilman & Filler 2 200 S7 1,14 12,00 1,5 4 DPYC 2 x 1,5 mm2
3 Boatsman & Steward 2 200 T7 1,14 12,00 1,5 4 DPYC 2 x 1,5 mm2
4 Safety Equipment Store 2 200 R8 1,14 5,00 1,5 4 DPYC 2 x 1,5 mm2
5 Stering gear Room 2 200 S8 1,14 5,00 1,5 4 DPYC 2 x 1,5 mm2
6 Filler 2 200 T8 1,14 5,00 1,5 4 DPYC 2 x 1,5 mm2
7 CO2 Room 2 200 R9 1,14 10,00 1,5 4 DPYC 2 x 1,5 mm2
8 Engineer 1&2 2 200 S9 1,14 10,00 1,5 4 DPYC 2 x 1,5 mm2
9 Seaman 1&2 2 200 T9 1,14 10,00 1,5 4 DPYC 2 x 1,5 mm2
10 Seaman 3&4 2 200 R10 1,14 12,00 1,5 4 DPYC 2 x 1,5 mm2
11 Lavatory 1 2 200 S10 1,14 12,00 1,5 4 DPYC 2 x 1,5 mm2
12 Laundry Room 4 400 T10 2,27 12,00 1,5 4 DPYC 2 x 1,5 mm2
13 Lavatory 2 2 200 R11 1,14 15,00 1,5 4 DPYC 2 x 1,5 mm2

Total Daya (watt) : 1.000 800 1.000

C. Panel Stop Contact AC Main Deck

Stop-
Jalur Arus Panjang Penam pang
No. Nama Ruang
contact
AC
RST Kabel Nominal Kabel Minimal
MCB Jenis & Penampang

(unit) (watts) (Amp) (m) (mm2) (Amp) (mm2)


1 Engine Crew 1&2 1 1.100 12 2,09 15 1,5 6 DPYC 3 x 1,5 mm2
2 Engineer 1&2 1 1.100 13 2,09 15 1,5 6 DPYC 3 x 1,5 mm2
3 Oilman & Filler 1 1.000 14 1,90 15 1,5 6 DPYC 3 x 1,5 mm2
4 Laundry Room 1 800 15 1,52 12 1,5 6 DPYC 3 x 1,5 mm2
5 Boatsman & Steward 1 1.000 16 1,90 12 1,5 6 DPYC 3 x 1,5 mm2
6 Seaman 1&2 1 1.100 17 2,09 10 1,5 6 DPYC 3 x 1,5 mm2
7 Seaman 3&4 1 1.100 18 2,09 10 1,5 6 DPYC 3 x 1,5 mm2
8 Seaman & Electrical 2 1.100 19 2,09 11 1,5 7 DPYC 3 x 1,5 mm3
Total Daya (watt) : 7.200

Berikut dibawah ini adalah MCB dan Kabel yang digunakan :


2. SC Dan AC Main Deck

A. Power Stop Kontak Dan AC Main Deck


B. Power Stop Kontak Main Deck

No. Nama Ruang Jumlah Daya Jumlah


N (watt) (watt)
1 Mess Room 4 100 400
2 Pantry 2 100 200
3 Galley 2 100 200
4 Esep Room 2 100 200
5 Cold Storage 2 100 200
6 Dry Provision Room 2 100 200
7 Chief Cook & Ass Cook 2 100 200
8 Pray Room 2 100 200
9 Lavatory I 2 100 200
Total Daya (watt) : 900 2000
3. Intensitas Penerangan Lux
4. Penerangan Main Deck

Berikut dibawah ini merupakan perhitungan penerangan main deck ,yaitu :


Rumus :
N =□(64(1,25 𝐸𝐴𝐵)/(𝑘𝟇𝜂_𝑎𝑟𝜂_𝑢 ))
Dimana :
N = Jumlah armature
1,25 = Faktor Perencanaan
E = Intensitas Penerangan( Lux )
A = Panjang Ruang (meter)
B = Lebar Ruang( meter )
𝟇 = Flux Cahaya ( Lumen )
𝜂_𝑎𝑟 = Efisiensi armature ( % )
𝜂_𝑢 = Factor Utilisasi Ruangan( % )
k = Factor ruang
Rumus :
k = (𝐴𝐵)/(ℎ (𝐴+𝐵) )
Dimana :
A = lebar ruangan( meter )
B = panjang ruangan( meter )
H = tinggi ruangan( meter )
h = H – 0.85 ( meter ), tinggi penerangan

Berikut dibawah ini merupakan contoh penerangan yang dipakai ,yaitu :


5. MCB dan Kabel Poop Deck

A. Panel Penerangan Poop Deck

B. Panel Stop Contact Poop Deck

C. Panel Stop Contact AC Poop Deck


Penam
Stop-contact Jalur Arus Panjang
No. Nama Ruang
AC RST Kabel Nominal Kabel
pang
Minimal
MCB Jenis & Penampang

1 Chasing Engine 1 1.300 14 2,47 15 1,5 6 DPYC 3 x 1,5 mm2


2 Mess Room 1 1.800 15 3,42 12 1,5 6 DPYC 3 x 1,5 mm2
3 Chief Cook & Ass Cook 1 1.800 16 3,42 12 1,5 6 DPYC 3 x 1,5 mm2
4 Pantry 1 1.100 17 2,09 10 1,5 6 DPYC 3 x 1,5 mm2
5 Galley 1 1.200 18 2,28 10 1,5 6 DPYC 3 x 1,5 mm2
6 Cold Storage 1 800 15 1,52 12 1,5 6 DPYC 3 x 1,5 mm2
7 Dry Provision Room 1 900 17 1,71 10 1,5 6 DPYC 3 x 1,5 mm2
8 Pray Room 1 1.200 18 2,28 10 1,5 6 DPYC 3 x 1,5 mm2
9 Esep Room 1 1.100 19 2,09 11 1,5 7 DPYC 3 x 1,5 mm3
6. SC Dan AC Poop Deck

A. Power Stop Kontakdan AC pada Poop Deck


Jumlah
A B Luas BTU Daya AC N Jumlah AC Jumlah Daya
No. Nama Ruang Daya
(m) (m) (m2) (-) (watt) (unit) (unit) (watt) (pk)
1 Chasing Engine 3,5 2,4 8,4 4.200 1.300 1,0 1,0 1.300 1,7
2 Mess Room 3 4 12 6.000 1.800 1,0 1,0 1.800 2,4
3 Chief Cook & Ass Cook 3 4 12 6.000 1.800 1,0 1,0 1.800 2,4
4 Pantry 3,2 2,2 7,04 3.520 1.100 1,0 1,0 1.100 1,5
5 Galley 3,5 2,2 7,7 3.850 1.200 1,0 1,0 1.200 1,6
6 Cold Storage 2,5 2 5 2.500 800 1,0 1,0 800 1,1
7 Dry Provision Room 2,5 2,4 6 3.000 900 1,0 1,0 900 1,2
8 Pray Room 3,5 2,2 7,7 3.850 1.200 1,0 1,0 1.200 1,6
9 Esep Room 2,5 3 7,5 3.750 1.100 1,0 1,0 1.100 1,5

Total Daya (watt) : 11.200

B. Power Stop Kontak Poop Deck

No. Nama Ruang Jumlah Daya Jumlah


N (watt) (watt)
1 Mess Room 4 100 400
2 Pantry 2 100 200
3 Galley 2 100 200
4 Esep Room 2 100 200
5 Cold Storage 2 100 200
6 Dry Provision Room 2 100 200
7 Chief Cook & Ass Cook 2 100 200
8 Pray Room 2 100 200
9 Lavatory I 2 100 200
Total Daya (watt) : 900 2000
7. Penerangan Poop Deck
Jumlah Jumlah
A B h k h ar hu E Jenis Lampu f N
No. Nama Ruang Armatur Daya
(m) (m) (m) (-) (-) (-) (Lux) (lumens) (unit) (unit) (watt)
1 Dry Provision Room 5 9 2 1,6 0,9 0,9 200 TL50 LED 2200 3,9 4,0 136
2 Engine chasing 5 9 2 1,6 0,9 0,9 200 TL50 LED 2200 3,9 4,0 136
3 Mess Room 5,7 7,8 1,2 1,63 0,9 0,9 250 TL50 LED 2200 4,8 5,0 170
4 Chief cook & Ass cook 5,7 8,4 1,2 1,56 0,9 0,9 250 TL50 LED 2200 5,4 6,0 204
5 Pantry 3 5,7 2 1,6 0,9 0,9 500 TL50 LED 2200 3,7 4,0 136
6 Galley 3 3 2 1,6 0,9 0,9 500 TL50 LED 2200 2,0 2,0 68
8 Esep Room 1,8 3 2 1,56 0,9 0,9 100 TL50 LED 2200 0,2 1,0 34
9 Cold Storage 4,2 5 2 1,38 0,9 0,9 150 TL60 LED 2200 1,6 2,0 68
12 Pray Room 5,4 5,7 2 1,39 0,9 0,9 200 TL60 LED 3600 1,9 2,0 68
13 Lavatory I 1,8 3 2 0,56 0,9 0,9 80 TL44-S G2 LED 3600 0,3 1,0 34
15 Coridor I 1 19,2 2 1,38 0,9 0,9 100 TX 61 LED 2200 1,0 1,0 34
16 Coridor II 1 16,2 2 1,38 0,9 0,9 100 TX 61 LED 2200 0,8 1,0 34
17 Coridor III 1,2 5 2 1,94 0,9 0,9 100 TX 61 LED 2200 0,2 1,0 34
Total Daya (watt) : 884

N=□(64(1,25 k= ( )/(ℎ (
+ ))
N
)/( _
Dimana : _ ))
= Jumlah armature


Dimana :
A = lebar ruangan ( meter )
1,25 = Faktor Perencanaan  B = panjang ruangan ( meter )
E = Intensitas Penerangan ( Lux )  H = tinggi ruangan ( meter )
A = Panjang Ruang (meter)  h = H – 0.85 ( meter ), tinggi penerangan
B = Lebar Ruang ( meter )
= Flux Cahaya ( Lumen )
_ = Efisiensi armature ( % )
_ = Factor Utilisasi Ruangan ( % )
k = Factor ruang
8. MCB dan Kabel Boat Deck

A. Panel Penerangan Boat Deck

B. Panel Stop Contact Boat Deck

C. Panel Stop Contact AC Boat Deck


9. SC Dan AC Boat Deck

A. Power Stop Kontak Dan AC Boat Deck


Jumlah Jumlah
A B Luas BTU Daya AC N Jumlah AC
No. Nama Ruang Daya Daya
(m) (m) (m2) (-) (watt) (unit) (unit) (watt) (pk)
1 Office Room 3 1,9 5,7 2.850 900 1,0 1,0 900 1,2
2 Chef Officer dan Second Officer 2,9 3,9 11,31 5.655 1.700 1,0 1,0 1.700 2,3
3 Quarter Master I & II 2,9 3,9 11,31 5.655 1.700 1,0 1,0 1.700 2,3
4 Hospital 3 1,9 5,7 2.850 900 1,0 1,0 900 1,2
Total Daya (watt) : 5.200

B. Power Stop Kontak Boat Deck


Jumlah Daya Jumlah
No. Nama Ruang
N (watt) (watt)
1 Officer Room 2 100 200
2 Lavatory I 2 100 200
Chef Officer dan Second
3 2 100 200
Officer
4 Quarter Master I & II 2 100 200
5 Hospital 2 100 200
6 Lavatory II 2 100 200
7 Coridor I 2 100 200
8 Coridor II 2 100 200
9 Coridor III 2 100 200
Total Daya (watt) : 1400

10. Penerangan Boat Deck


Jumlah Jumlah
A B h k h ar hu E Jenis Lampu f N
No. Nama Ruang Armatur Daya
(m) (m) (m) (-) (-) (-) (Lux) (lumens) (unit) (unit) (watt)
1 Office Room 3 1,9 1,2 1,6 0,9 0,9 200 TL60 LED 2200 0,5 1,0 34
2 Lavatory I 1,1 1,9 2 1,6 0,9 0,9 80 TL50 LED 2200 0,1 1,0 34
3 Chef Officer dan Second Officer 2,9 3,9 1,2 1,63 0,9 0,9 200 TL50 LED 2200 1,0 1,0 34
4 Quarter Master I & II 2,9 3,9 1,2 1,56 0,9 0,9 200 TL50 LED 2200 1,0 2,0 68
5 Hospital 3 1,9 1,2 1,6 0,9 0,9 200 TL50 LED 2200 0,5 1,0 34
6 Lavatory II 1,1 1,9 2 1,6 0,9 0,9 80 TL60 LED 2200 0,1 1,0 34
7 Coridor I 0,8 4,1 2 1,63 0,9 0,9 100 TL60 LED 2200 0,1 1,0 34
8 Coridor II 0,8 4,1 2 1,56 0,9 0,9 100 TL50 LED 2200 0,1 1,0 34
9 Coridor III 1,1 4 2 1,38 0,9 0,9 100 TL60 LED 2200 0,2 1,0 34
Total Daya (watt) : 272

N=□(64(1,25 k= ( )/(ℎ (
+ ))
)/(
Dimana :
N _ _ ))
= Jumlah armature
1,25 = Faktor Perencanaan


Dimana :
A = lebar ruangan ( meter )
E = Intensitas Penerangan ( Lux )
11. MCB dan Kabel Compass Deck

A. Panel Penerangan Compass Deck

B. Panel Stop Contact Compass Deck

C. Panel Stop Contact AC Compass Deck


12. SC Dan AC Compass Deck

A. Power Stop Kontak Dan AC Compass Deck

Jumlah Jumlah
A B Luas BTU Daya AC N Jumlah AC
No. Nama Ruang Daya Daya
(m) (m) (m2) (-) (watt) (unit) (unit) (watt) (pk)
1 Compas Deck 7,2 8 57,6 28.800 8.500 1,0 1,0 8.500 11,3
Total Daya (watt) : 8.500

B. Power Stop Kontak Compass Deck

Jumlah Daya Jumlah


No. Nama Ruang
N (watt) (watt)
1 Pelayan 2 100 200
Total Daya (watt) : 200

13. Penerangan Compass Deck

Jumlah Jumlah
A B h k h ar hu E Jenis Lampu f N
No. Nama Ruang Armatur Daya
(m) (m) (m) (-) (-) (-) (Lux) (lumens) (unit) (unit) (watt)
1 Compass Deck 7,2 8 2 1,6 0,9 0,9 100 TL50 LED 2200 2,5 3,0 102
Total Daya (watt) : 102

Dimana :
N = Jumlah armature
=□(64(1,25 k=
1,25 = Faktor Perencanaan
E
N = Intensitas Penerangan ( Lux )
( )/(ℎ (
A +
= Panjang Ruang (meter) ))
B
)/( _ _ ))
= Lebar Ruang ( meter )
= Flux Cahaya ( Lumen )


Dimana :
A = lebar ruangan ( meter )
_ = Efisiensi armature ( % )
 B = panjang ruangan ( meter )
_ = Factor Utilisasi Ruangan ( % )
 H = tinggi ruangan ( meter )
k = Factor ruang
 h = H – 0.85 ( meter ), tinggi penerangan
14. MCB danKabel Bridge Deck

A. Panel Penerangan Bridge Deck

B. Panel Stop Contact Bridge Deck

Stop- Jalur Arus Panjang Penampang


No. Nama Ruang contact R S T Kabel Nominal Kabel Minimal
MCB Jenis & Penampang

(unit) (watts) (watts) (watts) (Amp) (m) (mm2) (Amp) (mm2)


1 Captain Room 2 200 R7 1,14 12,00 1,5 4 DPYC 2 x 1,5 mm2
2 Chief Engine Room 2 200 S7 1,14 12,00 1,5 4 DPYC 2 x 1,5 mm2
3 Lavatory I 2 200 T7 1,14 12,00 1,5 4 DPYC 2 x 1,5 mm2
4 Lavatory II 2 200 R8 1,14 5,00 1,5 4 DPYC 2 x 1,5 mm2
5 Lamp Store I 2 200 S8 1,14 5,00 1,5 4 DPYC 2 x 1,5 mm2
6 Lamp Store II 2 200 T8 1,14 5,00 1,5 4 DPYC 2 x 1,5 mm2
7 Coridor I 2 200 R9 1,14 10,00 1,5 4 DPYC 2 x 1,5 mm2
8 Coridor II 2 200 S9 1,14 10,00 1,5 4 DPYC 2 x 1,5 mm2
9 Coridor III 4 200 T9 1,14 10,00 1,5 4 DPYC 2 x 1,5 mm2
Total Daya (watt) : 400 400 400

C. Panel Stop Contact AC Bridge Deck

Stop- Penam
Jalur Arus Panjang
No. Nama Ruang
contact
AC
RST Kabel Nominal Kabel
pang
Minimal
MCB Jenis & Penampang

(unit) (watts) (Amp) (m) (mm2) (Amp) (mm2)


1 Chief Engine Room 1 2.700 12 5,13 15 1,5 6 DPYC 3 x 1,5 mm2
2 Captain Room 1 2.700 13 5,13 15 1,5 6 DPYC 3 x 1,5 mm2
Total Daya (watt) : 11.800
15. SC Dan AC Bridge Deck

A. Power Stop Kontak Dan AC Bridege Deck

Jumlah Jumlah
A B Luas BTU Daya AC N Jumlah AC
No. Nama Ruang Daya Daya
(m) (m) (m2) (-) (watt) (unit) (unit) (watt) (pk)
1 Captain Room 4,5 4 18 9.000 2.700 1,0 1,0 2.700 3,6
2 Chief Engine Room 4,5 4 18 9.000 2.700 1,0 1,0 2.700 3,6
Total Daya (watt) : 5.400

B. Power Stop KontakBridege Deck


Jumlah Daya Jumlah
No. Nama Ruang
N (watt) (watt)
1 Captain Room 2 100 200
2 Chief Engine Room 2 100 200
3 Lavatory I 2 100 200
4 Lavatory II 2 100 200
5 Lamp Store 2 100 200
6 Lamp Store II 2 100 200
7 Coridor I 2 100 200
8 Coridor II 2 100 200
9 Coridor III 2 100 200
Total Daya (watt) : 1400

16. Penerangan Bridge Deck

Jumlah Jumlah
A B h k h ar hu E Jenis Lampu f N
No. Nama Ruang Armatur Daya
(m) (m) (m) (-) (-) (-) (Lux) (lumens) (unit) (unit) (watt)
1 Captain Room 4,5 4 2 1,6 0,9 0,9 200 TL60 LED 2200 1,6 2,0 68
2 Chief Engine Room 4,5 4 1,2 1,6 0,9 0,9 200 TL50 LED 2200 1,6 2,0 68
3 Lavatory I 1,2 1,8 1,2 1,63 0,9 0,9 80 TL50 LED 2200 0,1 1,0 34
4 Lavatory II 1,2 1,8 2 1,56 0,9 0,9 80 TL44-S G2 LED 3600 0,0 1,0 34
5 Lamp Store I 1,1 1,8 2 1,6 0,9 0,9 100 TL44-S G2 LED 3600 0,1 1,0 34
6 Lamp Store II 1,1 1,8 2 1,6 0,9 0,9 100 TL44-S G2 LED 3600 0,1 1,0 34
7 Coridor I 4,2 0,8 2 1,63 0,9 0,9 100 TL60 LED 2200 0,1 1,0 34
8 Coridor II 1,2 4 1,2 1,56 0,9 0,9 100 TL50 LED 2200 0,2 1,0 34
9 Coridor III 4,2 0,8 1,2 1,38 0,9 0,9 100 TL50 LED 2200 0,2 1,0 34
Total Daya (watt) : 374

N=□(64(1,25
Dimana :
k= ( )/(ℎ (
+ ))
N

E
)/( _ _ ))
= Jumlah armature
1,25 = Faktor Perencanaan
= Intensitas Penerangan ( Lux )


Dimana :
A = lebar ruangan ( meter )
A = Panjang Ruang (meter)  B = panjang ruangan ( meter )
B = Lebar Ruang ( meter )  H = tinggi ruangan ( meter )
= Flux Cahaya ( Lumen )
17. MCB dan Kabel Navigation Deck

A. Panel Penerangan Navigation Deck


B. Panel Stop Contact Navigation Deck

C. Panel Stop Contact AC Navigation Deck

18. SC Dan AC Navigation Deck

A. Power Stop Kontak Dan AC Navigation Deck


Jumlah Jumlah
A B Luas BTU Daya AC N Jumlah AC
No. Nama Ruang Daya Daya
(m) (m) (m2) (-) (watt) (unit) (unit) (watt) (pk)
1 Document Room 1 3 3 1.500 500 1,0 1,0 500 0,7
2 Wheel House 5 8 40 20.000 5.900 1,0 1,0 5.900 7,9
3 Radio Room 5 3 15 7.500 2.200 1,0 1,0 2.200 2,9
4 Radio Officer 5 3,2 16 8.000 2.400 1,0 1,0 2.400 3,2
5 Maps Room 2 3 6 3.000 900 1,0 1,0 900 1,2
Total Daya (watt) : 5.000

D. Power Stop Kontak Navigation Deck


Jumlah Daya Jumlah
No. Nama Ruang
N (watt) (watt)
1 Document Room 2 100 200
2 Wheel Room 2 100 200
3 Radio Room 2 100 200
4 Radio Officer 2 100 200
5 Coridor I 2 100 200
6 Maps Room 2 100 200
Total Daya
800
(watt) :
19. Penerangan Navigation Deck

Jumlah Jumlah
A B h k h ar hu E Jenis Lampu f N
No. Nama Ruang Armatur Daya
(m) (m) (m) (-) (-) (-) (Lux) (lumens) (unit) (unit) (watt)
1 Radio Room 5 3 1,2 1,6 0,9 0,9 250 TL50 LED 2200 1,6 2,0 68
2 Radio Officer 5 3,2 1,2 1,6 0,9 0,9 250 TL50 LED 2200 1,8 2,0 68
3 Wheel House 5 8 2 1,63 0,9 0,9 250 TL50 LED 2200 4,3 5,0 170
4 Maps Room 2 3 1,2 1,56 0,9 0,9 250 TL50 LED 2200 0,7 1,0 34
5 Document Room 1 3 2 1,6 0,9 0,9 250 TL50 LED 2200 0,3 1,0 34
6 Coridor I 5 1 2 1,6 0,9 0,9 100 TL50 LED 2200 0,2 1,0 34
Total Daya (watt) : 272

N
N=□(64(1,25
Dimana : k=
= Jumlah armature
(
+ ))
)/( _ _ ))
1,25 = Faktor Perencanaan
E = Intensitas Penerangan ( Lux )  Dimana :
A = Panjang Ruang (meter)  A = lebar ruangan ( mete
B = Lebar Ruang ( meter )
 B = panjang ruangan ( me
= Flux Cahaya ( Lumen )
 H = tinggi ruangan ( mete
_ = Efisiensi armature ( % )
 h = H – 0.85 ( meter ), tin
_ = Factor Utilisasi Ruangan ( % )
k = Factor ruang
3.3 Diagram Kawat (Wiring Diagram)

A. Pengertian Diagram Kawat

Ada banyak diagram skema yang digunakan untuk menggambarkan rangkaian


peralatan listrik, salah satunya dan yang paling sering digunakan adalah diagram
kawat.Diagram kawat atau wiring diagram adalah gambar kerja/gambar diagram
sederhana yang menggambarkan rangkaian pengkabelan atau pengkawatan
peralatan elektronik dengan bantuan simbol-simbol dalam bentuk yang
disederhanakan.Diagram kawat ibarat peta yang menunjukkan fungsi dari suatu
peralatan elektronik dan komponen-komponen penyusunnya yang saling
tersambung sebagai satu rangkaian elektronik. Serta menunjukkan aliran arus pada
rangkaian elektronik.

B. Fungsi Diagram Kawat

 Mengilangkan kesalahan wiring atau pengkabelan Instalasi Panel


 Menunjang Perencanaan Pemakaian Spare Part
 Menunjang Pembuatan Layout Panel Cabinet
 Mempermudah Analisa Perbaikan Control Panel

C. Langkah-langkah Diagram Kawat

a) Pedoman dalam merancang digram kawat


1. Jalur arus harus digambarkan dengan garis lurus tanpa perpotongan.
2. Posisi ruang dan interkoneksi mekanik dari masing-masing bagian tidak
digambarkan dalam diagram kawat.
3. Diagram kawat harus menunjukkan metode operasi dan urutan
pensaklaran suatu rangkaian elektronik atau system kendali dengan jelas
dan tepat
4. Kumparan magnet atau kumparan kontaktor harus disusun sedemikian
rupa sehingga satu terminal tersambung langsung kejalur netral rangkaian
control.
5. Semua kontak yang dioperasikan dengan satu kontaktor mempunyai
penandaan yang sama seperti kontaktornya
6. Terminal digambarkan dan diberi nomor yang sama seperti pada table
terminal dan diagram rangkaian.
7. Untuk rangkaian yang besar disarankan agar diagram kawat dibagi
kedalam jalur-jalur arus.
8. Diagram alat dari alat pembagi dapat digambarkan di bawah jalur arus.
9. Jenis kontak saklar naik normal tertutup atau terbuka (NO/NC), bagian
dimana kontak berada harus bebas.
10. Setiap bagian alat diberi kode huruf untuk menandakan jenisnya. Jika
terdapat beberapa bagian dari jenis yang sama, maka diberi nomor yang
berurutan.

b) Petunjuk Untuk Merancang Diagram Kawat


1. Jalur arus digambar secara vertical diantara jalur supply tegangan.

2. Peralatan saklar, alat pembagi dan elemen awal harus digambar pada
sudut yang tepat terhadap jalur arus.
3. Arah aliran arus listrik selalu dari atas kebawah.

4. Perpotongan garis harus dihindari.

5. Peralatan harus digambarkan dalam kondisi tegangan nol (dimatikan).


Pengecualian harus ditunjukkan dengan jelas, misalnya :tanda panah.
6. Peralatan control, seperti: kumparan, lampu sinyal harus disambungkan
langsung kekonduktor netral atau jika system suplai dibumikan, maka
disambungkan langsung kekonduktor netral bumi (PEN).

7. Jalur arus harus diberi nomor secara berurutan, elemen rangkaian harus
ditempatkan dari kiri kekanan berdasarkan urutan operasinya. Elemen
rangkaian harus dilengkapi dengan kode huruf dan nomor yang
berurutan.
Contoh Wiring diagram pada kapal KM GHOFFAR
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dapat dismpulkan bahwa system kelistrikan kapal atau sistem distribusi daya
listrik di atas kapal merupakan salah satu instalasi yang sangat penting untuk
mengoptimalkan kinerja operasional kapal itu sendiri. Instalasi tersebut dimulai dari
unit pembangkit listrik yang berupa generator yangkemudian akan melalui berbagai
macam komponen sistem distribusi. Diagram kawat atau wiring diagram adalah
gambar kerja/gambar diagram sederhana yang menggambarkan rangkaian
pengkabelan atau pengkawatan peralatan elektronik dengan bantuan simbol-simbol
dalam bentuk yang disederhanakan.

Diagram kawat ibarat peta yang menunjukkan fungsi dari suatu peralatan
elektronik dan komponen-komponen penyusunnya yang saling tersambung sebagai
satu rangkaian elektronik. Serta menunjukkan aliran arus pada rangkaian elektronik.

4.2 Saran
Penyusun menyadari bahwa laporan diatas banyak sekali kesalahan dan jauh
dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman
pada banyak sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari itu penulis
mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan laporan dalam kesimpulan di
atas.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/22787117/MAKALAH_JARINGAN_DISTRIBUSI_TENAG
A_LISTRIK

https://electronicisfun.wordpress.com/2015/03/04/diagram-kawat-wiring-diagram/

https://www.teknik-listrik.com/2019/04/wiring-diagram.html

https://www.academia.edu/37536407/INSTALASI_LISTRIK_KAPAL_By_Chris_J_V_S
itorus_pdf

Anda mungkin juga menyukai