Disusun oleh:
Nama: - Dini jamilah
- Irma septiani
- Nita latifah
- Tasha hasanah
- Yeni nurjanah
- Bayu kristiasa
1825
3 Diponegoro Jawa -rasa tidak puas Pada 28 Maret 1830,
–
masyarakat terhadap dilangsungkan
1830
kebijakan–kebijakan perundingan antara
yang dijalankan Jendral De Kock
pemerintah Belanda dengan Diponegoro
di kesultanan di kantor
Yogyakarta. karesidenan Kedu,
Magelang. Namun
-Wilayah Mataram
Belanda berhianat,
yang dipersempit dan
Diponegoro dan
terpecah
pengikutnya
ditangkap, dia
dibuang ke Manado
dan Makasar.
Dengan demikian,
berakhirlah perang
Diponegoro.
Pangeran
6 Antasari Banjarmasi 1859 -VOC menerapkan Pada 1862,
n - Pangeran
1862 sistem monopoli Hidayatullah
-Kolonial Belanda ditangkap dan
mencampuri urusan dibuang ke Cianjur.
dalam Keraton Dalam pertempuran
terutama dalam dengan Belanda
pergantian sultan- pada tahun tersebut,
sultan Kerajaan Pangeran Antasari
Banjarmasin. tewas.
Setelah Sultan Agung wafat pada tahun 1645, kedudukan sultan digantikan oleh putranya
yang bergelar Sunan Amangkurat I.Sunan Amangkurat dalam menjalankan politik
pemerintahannya melakukan kerja sama dengan VOC. Pada tahun 1646 diadakan
perjanjian bilateral antara Sunan Amangkurat I dan VOC. Isi perjanjian tersebut sangat
merugikan Mataram. Adapun isi perjanjian itu di antaranya sebagai berikut.
Mataram mengakui kedudukan/kekuasaan VOC di Batavia dan VOC mengakui
kekuasaan Sunan Amangkurat I di Mataram.
Apabila ada utusan Mataram yang akan bepergian ke luar negeri akan diangkut oleh
kapal-kapal VOC.
Kapal-kapal Kesultanan Mataram diperbolehkan melintasi Selat Malaka dengan izin
VOC.
Mataram tidak diperkenakan mengadakan hubungan dagang dengan Maluku.
Apabila terjadi peperangan, masing-masing tidak akan saling membantu musuh.
Dengan ditandatanganinya perjanjian ini, Mataram mengakui kedaulatan VOC.
d. Perlawanan Trunojoyo
Trunojoyo adalah Adipati Madura yang tidak menyukai kepemimpinan Sunan Amangkurat
I yang memihak Belanda. Oleh karena ketidakpuasannya itu, Trunojoyo
mengadakan pemberontakan yang dimulai dari Madura, terus ke Jawa Timur hingga ke
daerah sekitar Jawa Tengah. Keraton Mataram berhasil diduduki dan Sunan Amangkurat I
bersama putra mahkota melarikan diri. Oleh Trunojoyo semua harta dan barang pusaka
keraton diangkut ke Kediri sebagai pusat perlawanan Trunojoyo.
VOC mengutus Kapten Tack beserta 150 anak buahnya. VOC meminta Sunan Amangkurat
II agar menyerahkan Surapati, tetapi pasukan VOC ditumpas habis. Kapten Tack
sendiri terbunuh dalam peristiwa itu. Untung Surapati menyadari bahwa VOC akan
membalas kematian laskarnya. Untuk itu, ia menyingkir ke Pasuruan. Di sana ia diangkat
sebagai Adipati Pasuruan dengan gelar Adipati Wiranegara. Tahun 1708, Sunan
Amangkurat II meninggal, ia digantikan oleh putranya bernama Sunan Mas yang bergelar
Sunan Amangkurat III yang bertahta dari tahun 1703-1708. Pergantian Sunan Amangkurat
II oleh Sunan Mas ternyata tidak direstui pamannya sendiri, Pangeran Puger. Ia
menginginkan dapat menggantikan kakaknya Sunan Amangkurat II menjadi sultan
di Mataram.