Rektor
No : 016A/SK/IV/2022/, Tanggal 4 April 2022
SOAL :
kepemimpinan adalah bakat dan atau sifat yang harus dimiliki seorang pemimpin.
Setiap orang mempunyai pengaruh atas pihak lain, dengan latihan dan peningkatan
pengetahuan oleh pihak maka pengaruh tersebut akan bertambah dan berkembang.
Kepemimpinan membutuhkan penggunaan kemampuan secara aktif untuk mempengaruhi
pihak lain dan dalam wujudkan tujuan organisasi yang telah ditetapkan lebih dahulu. Dewasa
ini kebanyakan para ahli beranggapan bahwa setiap orang dapat mengembangkan bakat
kepemimpinannya dalam tingkat tertentu.
1. Pemimpin
Unsur pertama dalam kepemimpinan adalah seorang pemimpin. Disadari atau tidak,
kebutuhan akan adanya seorang pemimpin adalah sesuatu yang mutlak. Pemimpin dalam
kehidupan sehari-hari sering kita anggap sebagai orang yang dianggap mampu memegang
tanggung jawab tertentu untuk kepentingan orang banyak. Oleh karena itu, kita memberikan
kepercayaan kepadanya. Kita menjadikannya sebagai orang yang memiliki kewenangan
tertentu. Kewenangan ini tentu saja bukan tanpa sebab, melainkan adanya kepercayaan
orang banyak kepada pemimpin untuk melakukan sesuatu.
2. Anggota
Siapa yang dipimpin? Tentunya tidak mungkin ada pemimpin tanpa pengikut atau orang-
orang yang mengikutinya. Secara logis, konsep pemimpin baru
muncul manakala ada yang dipimpin. Dalam hal ini, eksistensi seorang pemimpin dibuktikan
dengan adanya para pengikut atau orang-orang yang mengikutinya.
Dari uraian di atas dapat diperoleh pemahaman bahwa antara pemimpin dan anggota
memiliki hubungan yang saling menguntungkan (symbiosis mutualisme).
Unsur selanjutnya adalah organisasi atau wadah. Organisasi berasal dari kata dasar organ
yang artinya tubuh. Sebagaimana tubuh, tentu memiliki bagian-bagian yang meskipun
masing-masing memiliki fungsi tersendiri, namun baru dianggap sebuah tubuh jika semua
komponen ini dapat berfungsi secara sinergis dan harmonis. Oleh karena itu, organisasi
adalah sebuah sistem yang terdiri dari unsur-unsur yang saling berkaitan.
4. Tujuan
Pagi tadi ketika Anda melakukan perjalanan ke suatu tempat, tiba-tiba di depan Anda terlihat
sekelompok orang sehingga jalanan menjadi macet. Begitu banyak orang berkumpul di sana
secara tiba-tiba dan tanpa dikomando.
5. Lingkungan
Unsur yang terakhir adalah lingkungan. Lingkungan adalah space atau ruang dimana seorang
pemimpin menjalankan tugas dan fungsinya. Banyak teori yang menekankan pentingnya
lingkungan dalam aktivitas kepemimpinan dan manajemen. Seorang pemimpin memiliki
hubungan yang erat dengan lingkungan organisasi yang dipimpinnya.
Seorang manajer yang mencapai status pemimpin sejati akan dapat memimpin orang secara
efektif dan memanfaatkan kekuatan yang benar. Pemahaman dan pengetahuan setiap
individu kunci di perusahaan. Banyak manajer akan berjuang untuk seluruh karir mereka dan
tidak pernah mencapai ini, tapi beberapa yang terampil akan berkembang menjadi pemimpin
sejati.
Kepemimpinan otoriter terpusat pada bos sebagai pemegang kekuasaan tertinggi. Pada tipe
kepemimpinan ini, para pemimpin membuat keputusan, peraturan, dan prosedur
berdasarkan pemikiran sendiri. Mereka jugalah yang bertanggung jawab.
(Telling-Directing)
Model kepemimpinan ini ditandai dengan perilaku arahan tinggi dan perilaku dukungan
rendah. Pemimpin memiliki peran sentral dalam proses pengambilan keputusan tanpa
melibatkan pengikut.
(Selling-Coaching)
Gaya kepemimpinan ini ditandai dengan perilaku arahan tinggi dan perilaku dukungan tinggi.
Pemimpin masih memegang peran sentral dalam pengambilan keputusan, namun ia juga
memberikan dukungan penuh terhadap anggota tim, membantu membangun kepercayaan
diri mereka, dan menyediakan bimbingan dalam menjalankan pekerjaan.
(Participating-Supporting)
Gaya kepemimpinan ini ditandai dengan perilaku arahan rendah dan perilaku dukungan
tinggi. Pemimpin sedikit memberikan instruksi dan lebih banyak memberikan dukungan dan
bantuan kepada anggota tim.
(Delegating-Monitoring)
Gaya kepemimpinan ini ditandai dengan perilaku arahan rendah dan perilaku dukungan
rendah. Pemimpin tidak lagi melibatkan diri dalam tugas dan tanggung jawab.
Kepemimpinan delegatif ini memberikan otonomi kepada bawahan dan membiarkan mereka
menyelesaikan pekerjaan dengan caranya sendiri. Pengambilan keputusan terpusat pada
anggota tim, dan tidak ada campur tangan atasan.
7. Sebutkan dan Jelaskan tingkat kematangan bawahan. Dalam proses pencapaian tujuan.
pemimpin harus memberi instruksi dan mengarahkan bawahan terhadap tugas yang
harus diselesaikan secara spesifik melalui komunikasi satu arah (tahap memberi
tahu/telling).
dalam porsi secukupnya. Komunikasi bersifat 2 arah yang diwarnai oleh adanya
dukungan dari pimpinan serta ada kesempatan bagi bawahan untuk bertanya atau
tinggi), pemimpin hanya bertindak sebagai fasillitator bagi kelancaran tugas bawahan.
berpartisipasi/participating).
pemimpin hanya memberikan arahan tentang tujuan umum yang akan dicapai,
(tahap pendelegasian/delegating).
1. Faktor Intern
Faktor intern yang dapat memengaruhi pemberian motivasi pada seseorang, antara lain :
Keinginan untuk hidup merupakan kebutuhan setiap manusia yang hidup di muka bumi ini.
Untuk mempertahankan hidup ini orang mau mengerjakan apa saja, apakah pekerjaan itu
baik atau jelek, apakah halal atau haram dan sebagainya.
Keinginan untuk dapat memiliki
Keinginan untuk dapat memiliki benda dapat mendorong seseorang untuk mau melakukan
pekerjaan. Hal ini banyak kita alami dalam kehidupan sehari-hari, bahwa keinginan yang
keras untuk dapat memiliki itu dapat mendorong seseorang untuk mau bekerja.
Seseorang mau bekerja disebabkan adanya keinginan untuk diakui, dihormati oleh orang
lain. Untuk memperoleh status sosial yang lebih tinggi, orang mau mengeluarkan uangnya.
Untuk memperoleh uang itu pun harus bekerja keras.
Bila kita perinci, maka keinginan untuk memperoleh pengakuan ini dapat meliputi Adanya
penghargaan terhadap prestasi, adanya hubungan kerja yang harmonis dan kompak,
pimpinan yang adil dan bijaksana, serta perusahaan tempat bekerja dihargai oleh
masyarakat.
2. Faktor Ekstern
Lingkungan pekerjaan adalah keseluruhan sarana dan prasarana kerja yang ada di sekitar
karyawan yang sedang melakukan pekerjaan yang dapat memengaruhi pelaksanaan
pekerjaan. Lingkungan kerja ini meliputi tempat kerja, fasilitas dan alat bantu pekerjaan,
kebersihan, pencahayaan, ketenangan , termasuk juga hubungan kerja antara orang-orang
yang ada di tempat tersebut.
10. Ada empat konflik peran dalam organisasi, Sebutkan dan Jelaskan.
1. Kesalahpahaman merupakan penyebab utama terjadinya konflik dalam organisasi,
ketika salah satu orang yang tidak memahami tugas, peran, dan tanggung jawab
mereka dengan baik, maka akan timbulah konflik.
Karena ini pentingnya bagi ketua atau pemimpin untuk memperkenalkan tugas, peran,
dan tanggung jawab masing-masing. Jika tidak mengerti biasanya sulit untuk
mengerjakan tugas mereka, serta akan menjadi komunikasi yang buruk dari tim ke
pemimpin.
2. Perbedaan Pribadi
Perbedaan pribadi merupakan penyebab yang paling mendasar dari adanya konflik
interpersonal di dalam organisasi. Perbedaan ini biasanya terjadi ketika individu yang
memiliki berbagai alasan seperti latar belakang keluarga, nilai-nilai sikap, trasidi,
budaya, pendidikan, dan proses sosialisasi. Selain itu perbedaan kepribadian juga akan
menciptakan konflik di antara orang-orang yang akan mempengaruhi emosi individu.
3. Kekurangan Informasi
Ganggaun komunikasi sangat berakibat buruk dalam sebuah organisasi. Kurangnya
komunikasi yang erat dan transformasi informasi yang kaku akan menciprakan
kesalahpahaman antara masyarakat.
Hal ini juga akan menciptakan masalah ketidakpercayaan dan konflik. Oleh karena itu,
penting untuk mengkomunikasikan infromasi yang tepat pada waktu yang tepat
terhadap orang-orang terkait.
4. Selisih
Organisasi yang terdiri dari beberapa peran yang diisi lebih dari 3-5 orang tentu akan
memiliki pencapaian sendiri. Tentu semua kegiatan individu dalam organisasi akan
berkonsentrasi terhadap pencapaian tujuan yang telah ditentukan.
Oleh karena itu, jika individu dalam kelompok yang lebih merasa hebat padahal
memimiliki tujuan yang berbeda dari individu lain, maka dapat menyebabkan konflik
antara anggota kelompok.
Masalah Hutang Piutang, masalah hutang piutang merupakan salah satu contoh konflik
pribadi yang paling sering terjadi. Konflik ini didasari oleh tidak adanya rasa tanggung
jawab dari salah satu pihak yang terkait dengan transaksi hutang piutang yang
dilakukannya. Biasanya, orang yang meminjam uang akan sulit mengembalikan uang
yang dipinjamnya karena berbagai alasan, baik itu karena malas membayar, belum
memiliki uang, atau karena lupa membayar. Karena masalah hutang piutang, tidak
jarang dua orang yang awalnya berteman menjadi saling bermusuhan dan tidak saling
bertegur sapa.
Konflik Batas Tanah, konflik batas tanah kerap terjadi antara 2 pribadi yang memiliki
bidang tanah yang saling bersinggungan. Biasanya, konflik ini diawali oleh rasa tidak
terima atas pemindahan batas tanah yang dilakukan secara sepihak oleh tetangganya.
Kendati demikian, konflik ini dapat dengan mudah diatasi, baik secara perdata maupun
secara kekeluargaan.
konflik organisasi.
Karena ini pentingnya bagi ketua atau pemimpin untuk memperkenalkan tugas, peran,
dan tanggung jawab masing-masing. Jika tidak mengerti biasanya sulit untuk
mengerjakan tugas mereka, serta akan menjadi komunikasi yang buruk dari tim ke
pemimpin.
2. Perbedaan Pribadi
Perbedaan pribadi merupakan penyebab yang paling mendasar dari adanya konflik
interpersonal di dalam organisasi. Perbedaan ini biasanya terjadi ketika individu yang
memiliki berbagai alasan seperti latar belakang keluarga, nilai-nilai sikap, trasidi,
budaya, pendidikan, dan proses sosialisasi. Selain itu perbedaan kepribadian juga akan
menciptakan konflik di antara orang-orang yang akan mempengaruhi emosi individu.
3. Kekurangan Informasi
Ganggaun komunikasi sangat berakibat buruk dalam sebuah organisasi. Kurangnya
komunikasi yang erat dan transformasi informasi yang kaku akan menciprakan
kesalahpahaman antara masyarakat.
Hal ini juga akan menciptakan masalah ketidakpercayaan dan konflik. Oleh karena itu,
penting untuk mengkomunikasikan infromasi yang tepat pada waktu yang tepat
terhadap orang-orang terkait.
4. Selisih
Organisasi yang terdiri dari beberapa peran yang diisi lebih dari 3-5 orang tentu akan
memiliki pencapaian sendiri. Tentu semua kegiatan individu dalam organisasi akan
berkonsentrasi terhadap pencapaian tujuan yang telah ditentukan.
Oleh karena itu, jika individu dalam kelompok yang lebih merasa hebat padahal
memimiliki tujuan yang berbeda dari individu lain, maka dapat menyebabkan konflik
antara anggota kelompok.
12. Johari mengemukakan tentang empat jendela dalam mengindentivikasi pribadi
seseorang. Sebutkan dan jelaskan.
Joseph Luft dan Harrington Ingham membagi teori Jendela Johari ini ke dalam empat
bagian. Yakni wilayah terbuka (Open Self), wilayah buta (Blind Self), wilayah
tersembunyi (Hidden Self) dan wilayah tak dikenal (Uknown Self).
Wilayah terbuka atau Open Self merupakan sifat atau kepribadian yang bisa mudah
dilihat oleh diri sendiri maupun orang lain.
Pada sisi Open Self ini, kepribadian bisa diidentifikasi dengan mudah oleh diri sendiri dan
orang di sekitar kita. Sifat yang sering dimunculkan dalam kehidupan sehari-hari tentu
bisa dengan mudah diketahui oleh orang lain. Inilah yang disebut dengan wilayah
terbuka pada Jendela Johari.
Selanjutnya ada wilayah buta atau Blind Self. Wilayah ini merupakan sifat atau
kepribadian yang tak bisa kita identifikasi sendiri. Namun orang lain bisa.
Kadang kita mampu mengidentifikasi sifat atau kepribadian yang ada dalam diri. Namun,
ada sejumlah sifat yang hanya bisa dilihat oleh orang lain, tanpa kita bisa identifikasi
sendiri.
Kemudian ada wilayah tersembunyi atau Hidden Self. Yakni sifat atau kepribadian yang
sengaja kita sembunyikan dari orang lain. Kita tahu, tapi orang lain tidak tahu.
Manusia memiliki kecenderungan untuk menyembunyikan sesuatu dari orang lain. Entah
itu rahasia atau sifat tertentu. Sifat yang sengaja disembunyikan itu disebabkan oleh
kekhawatiran terhadap orang lain. Khawatir dijauhi teman, dikucilkan, bahkan ditolak
oleh lingkungan sekitar.
Terakhir ada wilayah tak dikenal atau Uknown Self. Pada bagian tak dikenali ini, kita
maupun orang lain tak bisa memahami atau mengidentifikasi. Semua serba tertutup dan
tak bisa diketahui.
13. Bagaimana cara memecahkan konflik pribadi dam satu organisasi. Jelaskan.
1. Terjemahkan apa yang sebenarnya Anda inginkan Saat perdebatan dengan teman,
kakak, rekan kerja, atau siapapun, dan suasana makin panas, Anda akan mudah sekali
terbawa emosi. Bukan saat yang tepat untuk bernegosiasi untuk mencari solusi
bersama. Berhentilah untuk selalu berusaha memecahkan segala macam persoalan.
Hentikan perdebatan, lalu mulai tuliskan perasaan Anda, atau cari teman yang dipercaya
untuk mendengarkan masalah Anda. Intinya, cara ini membantu Anda memikirkan hasil
atau solusi yang paling tepat. Mengambil keputusan saat pikiran dikuasai amarah hanya
akan membuat Anda mencari-cari alasan pembenaran dan menyalahkan orang lain.
2. Kumpulkan sebanyak mungkin informasi Ketika Anda sudah mengontrol pikiran Anda
dengan lebih tenang, Anda akan lebih mudah menghadapi orang lain. Jangan sekali-kali
berasumsi bahwa Anda tahu betul sumber masalahnya berdasarkan apa yang dikatakan
atau dipikirkan orang lain. Cari tahu sumber masalah dengan mengumpulkan sebanyak
mungkin data dan fakta sebelum mulai membicarakan solusi. Misalkan, pasangan Anda
kesal karena tagihan membludak akibat belanja keperluan rumah tangga. Daripada
membalas dengan bentakan dan amarah, lebih baik tanyakan apa yang membuat ia
kesal dengan anggaran yang sudah Anda buat. Apakah menurutnya Anda belanja lebih
banyak darinya? Apakah Anda harus melakukan pengurangan, atau memang
penggunaan uang harus diperketat? Lakukan riset kecil-kecilan, bandingkan dengan
pengeluaran rumah tangga pada umumnya (dengan standar tertentu), lalu diskusikan
perbandingan tersebut dengan keluhan suami. Berusaha memahami posisi orang lain
(lawan bicara) akan memudahkan Anda untuk mencari solusi bersama.
3. Tetapkan bentuk proses negosiasi Jika pikiran sudah tenang dan terkontrol, tentukan
kepada siapa Anda ingin bicara dan menegosiasikan masalah, kapan dan dimana tempat
yang paling tepat. Persiapan ini penting untuk menciptakan kenyamanan bagi kedua
belah pihak yang berseteru. Siapkan juga alur pembicaraan dan agendanya, sepakati
bersama siapa yang memulai pembicaraan. Siapkan waktu khusus untuk menyelesaikan
masalah. Hal ini untuk menunjukkan itikad baik Anda.
4. Sampaikan pesan yang tepat Mulailah berdiskusi untuk mencari solusi dengan
memunculkan sejumlah saran dan ide. Tunjukkan bahwa Anda mempunyai niat serius
untuk memperbaiki keadaan. Katakan juga bahwa niat baik ini adalah untuk mencari
solusi yang bisa disepakati dan dijalankan untuk kebaikan bersama. Tak cukup hanya
dengan ucapan, Anda juga harus menyelesaikan masalah dengan menunjukkan perilaku
yang mendukung ke arah positif. Sikap tubuh yang keliru, yang menunjukkan emosi,
bisa memperkeruh suasana.
5. Negosiasi Saat Anda memulai bernegosiasi untuk mencari solusi, kontrol diri Anda.
Jangan memotong pembicaraan; bicaralah saat sudah giliran Anda. Respons pernyataan
lawan bicara dengan tenang. Tarik nafas, dan berikan jeda beberapa detik untuk
menjawabnya. Kontrol diri sangat penting agar solusi bisa ditemukan dengan pikiran
yang tenang dan bukan emosi. Jika semua cara ini sudah dicoba, namun masih juga
belum menemukan penyelesaian, mediasi menjadi langkah selanjutnya. Anda
membutuhkan bantuan dari pakar atau dari pihak ketiga yang mampu menetralkan
suasana. Bisa teman yang dipercaya kedua belah pihak, seperti keluarga, kolega, atau
jika ingin lebih efektif, cari pakarnya. Pakar profesional lebih memahami teknik
mendamaikan pihak berseteru. Ini lebih baik daripada mendiamkan masalah dan
menumbuhkannya menjadi energi negatif.