Raja Amon
Raja Amon
Nim : 1702074
RAJA AMON
Raja Amon
Amon = dapat dipercaya, ikhlas dan setia, memiliki keahlian - Raja ke-15 dari
Kerajaan Yehuda Selatan (2Raj 21:19-26; 2Taw 33:21-25) - Tokoh ke -13 dalam
periode kedua silsilah Yesus Kristus Matius 1:10 "Hizkia memperanakkan Manasye,
Manasye memperanakkan Amon, Amon memperanakkan Yosia."
Ayah: Manasye (2Raj 21:18; 2Taw 33:20) Ibu: Mesulemet (anak Harus dari Yotba;
2Raj 21:19) Masa pemerintahan menjadi raja pada usia 22 tahun dan memerintah
selama 2 tahun (642-640 SM; 2Raj 21:19; 2Taw 33:21). Penilaian: Raja yang jahat
(2Raj 21:20-22; 2Taw 33:22) ia tidak merendahkan hatinya di hadapan Tuhan,
malah kesalahannya semakin banyak (2Taw 33:23).
Sumber sejarah
Kitab sejarah raja-raja Yehuda (2Raj 21:25) Sebagai putra Manasye, Amon menjadi
raja ke-15 dari Kerajaan Yehuda Selatan. Nama Amon (amown) berarti 'ikhlas dan
setia' atau 'memiliki keahlian' dan diambil dari kata Ibrani (aman) yang berarti
'memastikan', untuk setia atau percaya.
Alkitab mencatat bahwa Amon mengikuti jejak ayahnya, dan mungkin sekali
hal itu berarti dia melanjutkan politik Manasye yang pro-Asyur. Karena itu kita
dapat menduga bahwa dia dibunuh oleh pemberontak anti-Asyur, yang
terpengaruh untuk memberontak karena kelemahan dalam negeri Asyur pada
masa itu. Asyurbanipal bergerak ke arah barat untuk menangani para
pemberontak di kawasan tersebut, namun tidak ada catatan adanya tindakan
terhadap Yehuda. Ini mungkin disebabkan karena mereka, yang
berkonspirasi untuk membunuh Amon, telah dibunuh sebelum rencana
mereka (2Raj. 21:24). Namun, mungkin dia bertindak terhadap Samaria pada
masa ini, seperti yang kita baca dalam Ezra 4:9-10 "Asnapar yang agung dan
mulia itu" (yakni Asyur-banipal) menempatkan kelompok bangsa-bangsa
asing yang baru "di kota-kota Samaria". Selain itu, kita tidak mengetahui apa
pun berkenaan dengan peristiwa tersebut. Mungkin Samaria telah berusaha
memberontak.
Refleksi Teologis
Dari kisah raja Amon ini kita bisa belajar bahwa mengikuti jejak seorang Ayah
dan melanjutkan apa yang dia bangunnya itu memang baik, tapi jika itu hal
yang jahat di mata Tuhan janganlah kita mengikutinya karna jika kita
berpaling dari Allah dan melakukan apa yang jahat dimata-Nya, maka Allah
sudah tidak akan menolong kita dari kesialan, bahkan kematian. Melihat dari
kisah Amon yang mati di bunuh di tangan bawahannya sendiri di dalam
istana, itu merupakan hal yang sial dan konyol bagi dia, karna seorang raja
bukanya mati dalam peperangan melawan musuh bangsanya, mala dia mati
oleh bawahannya/pegawainya sendiri dalam istana, yang seharusnya menjadi
tempat paling aman oleh seorang raja.
Referensi
W. S. Lasor, W.S., dkk., Pengantar Perjanjian Lama 1: Taurat dan Sejarah, Jakarta:
BPK Gunung Mulia, 2019.
Abraham Park . D. Min. D. D., Pemeliharaan yang Misterius dan Ajaib: Silsilah
Yesus Kristus II, Sejarah Raja-raja, Jakarta Selatan: Yayasan Damai Sejahtera
Utama 2015.
David L. Baker dan John J. Bimson., Mari Mengenal Arkeologi Alkitab, Jakarta:
Gunung Mulia 2004.