Disusun oleh :
ASEP SOLAHUDIN
ASEP SARDI
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan inayah-Nya penulis dapat
menyelesaikan Modul tentang pemeriksaan diagnostik fisik sistem muskuloskeletas ini
dengan baik. Shalawat beserta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad
SAW yang telah berjuang membawa kita semua selaku umatnya dari alam kebodohan kealam
yang penuh dengan ilmu pengetahuan yang kita rasakan sekarang ini.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Ns. Rogayah, Mkep selaku dosen
mata kuliah Keperawatan Medical Bedah I, kedua orangtua, dan semua pihak yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan modul ini baik secara materil maupun moril.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan maupun pengkajiannya masih banyak
kekurangan dan kelemahan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun dari
berbagai pihak sangat penulis harapkan, demi untuk perbaikan di masa yang akan datang.
Akhirnya, mudah-mudahan modul yang sederhana ini dapat menjadi bahan bacaan
yang bermanfaat dan dapat menambah ilmu pengetahuan bagi penulis khususnya dan bagi
para pembaca pada umumnya. Semoga Allah Swt. senantiasa melimpahkan rahmat dan
inayah-Nya kepada kita semua. Amiin ya robbal ‘alamin.
Pembuat
Asep Solahudin
Asep Sardi
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................ii
BAB I PEMERIKSAAN FISIK SISTEM MUSKULOSKELETAL
A. Pendahuluan....................................................................................................1
B. Definisi...........................................................................................................1
C. Tujuan.............................................................................................................1
D. Indikasi............................................................................................................1
E. Kontra Indikasi................................................................................................1
F. Hal Hal Yang Harus Diperhatikan..................................................................1
G. Prosedur Kerja.................................................................................................1
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................16
BAB I
PEMERIKSAAN FISIK SISTEM MUSKULOSKELETAL
STANDAR KOMPENTENSI
Setelah mengikuti proses pembelajaran praktikum, mahasiswa diharapkan akan
dapat mendemontrasikan tindakan pemeriksaan fisik pada sistem
muskolskeletal.
KOMPETENSI DASAR
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini tentang pengkajian sistem
muskoloskeletal, peserta didik diharapkan mampu:
1. Menjelaskan anatomi fisiologi sistem muskuloskeletal
2. Mengidentifikasi persiapan pengkajian sistem muskoloskeletal
3. Mengidentifikasi aspek-aspek riwayat kesehatan yang dikaji pada sistem
muskoloskeletal
4. Mendemonstrasikan teknik-teknik inspeksi dan palpasi dalam pengkajian
sistem muskoloskeletal
5. Mendemonstrasikan pemeriksaan fisik sistem muskoloskeletal dengan
look, feel, moving, listening and auscultation, dan measuring.
6. Menganalisa hasil pengkajian.
A. PENDAHULUAN
Sistem muskuloskeletal merupakan sistem yang kompleks. Pengkajian sistem
muskoloskeletal meliputi pemeriksaan pada tulang, persendian dan otot.
Pengkajian ini rumit karena bagian-bagian ini bertanggung jawab untuk
pergerakan, penunjang, dan stabilitas tubuh. Selaian itu fungsinya juga
terintegrasi dengan sistem saraf dan integumen. Oleh karena itu sebelum
melakukan pemeriksaan fisik, seorang perawat terlebih dahulu harus
mengetahui tentang anatomi fisiologi sistem muskuloskeletal dan integrasinya
dengan sistem persarafan dan integumen.
B. DEFINISI
Pemeriksaan fisik sistem muskuloskeletal adalah pemeriksaan fisik yang
dilakukan pada tulang, persendian dan otot. Biasanya, pengkajian sistem
muskoloskeletal merupakan bagian kecil dari keseluruhan pengkajian fisik,
terutama untuk klien yang mempunyai keluhan lain. Tetapi, jika pengkajian
umum menunjukkan abnormalitas atau riwayat gejala, maka pengkajian yang
lengkap terhadap sistem tersebut akan diperlukan.
Perawat dapat belajar mengintegrasikan bagian-bagian pengkajian
muskoloskeletal pada saat klien berjalan, bergerak di tempat tidur atau
melakukan segala jenis aktivitas fisik. Pengkajian fungsi muskoloskeletal
berfokus pada penentuan rentang gerak sendi dan otot. Pengkajian integritas
muskoloskeletal sangat penting terutama jika klien mengeluh nyeri atau
kehilangan fungsi sendi atau otot. Seringkali gangguan muskuler adalah
manifestasi dari penyakit neurologik. Untuk alasan inilah pengkajian neurologik
sering kali dilakukan secara bersamaan.
C. TUJUAN
Tujuan pemerikaan fisik sistem muskuloskeletal adalah :
1. Memperoleh data dasar tentang fungsi otot, tulang dan persendian
2. Mengetahui mobilitas otot (range of motion) pasif dan aktif
3. Mengetahui tonus otot
4. Mengetahui kekuatan otot
5. Mengetahui adanya gangguan pada sistem muskuloskeletal
D. INDIKASI
Pemeriksaan fisik sistem muskuloskeletal diindikasikan kepada semua klien yang
diindikasikan mengalami gangguan pada sistem muskuloskeletalal atau pada
klien yang menginginkan general check up
E. KONTRA INDIKASI
Kontraindikasi pemeriksaan ini hampir dipastikan tidak ada. Bahkan cenderung
merupakan pemeriksaan yang dianjurkan untuk mengetahui status sistem
muskuloskeletal dan neuromyskuler klien
G. PROSEDUR KERJA
1) Pengkajian Riwayat Kesehatan dan Keluhan Utama
Pengumpulan data riwayat kesehatan meliputi data pola sehat sakit. Pola sehat
sakit meliputi : riwayat kesehatan sekarang, riwayat penyakit dahulu, riwayat
kesehatan keluarga dan pertimbangan perkembangan, pola kemampuan
pemeliharaan kesehatan, serta pola kekerabatan.
BAB II
SOP PENGKAJIAN
JUDUL SOP:
2) Pemeriksaan Fisik
Pada saat pemeriksaan fisik, perawat harus menyiapkan dan menguasai
beberapa hal, yaitu peralatan, tempat, keterampilan, dan komunikasi. Keempat
aspek ini harus dipersiapkan dengan baik, agar diperoleh data yang benar-benar
valid.
JUDUL SOP:
PEMERIKSAAN DENGAN INSPEKSI
Observasi ekstrimitas
Lakukan observasi ekstrimitas dengan cara
mengkaji ukuran keseluruhan, adanya deformitas
secara kasar, pembesaran tulang, kesejajaran, dan
kesimetrisan. (Keselarasan, panjang terhadap
posisi tubuh. Harus terdapat kesimetrisan bilateral
dalam panjang, lingkar, kesejajaran dan posisi
serta jumlah lipatan kulit)
JUDUL SOP:
PEMERIKSAAN DENGAN AUSKULTASI
JUDUL SOP:
KEKUATAN OTOT
Suatu prosedur pengumpulan data objektif
1 PENGERTIAN kesehatan pasien yang meliputi data perabaan
dan rentang gerak otot yang dapat diamati
secara umum.
2 TUJUAN Mengenali adanya masalah dari data kesehatan
pasien dan melakukan penanganan lanjutan.
3 INDIKASI Untuk mengetahui adanya masalah kesehatan
dan keluhan utama pasien.
4 KONTRAINDIKASI -
1. Meteran (pita ukur)
5 PERSIAPAN ALAT 2. Goniometer
3. Masker (k/p)
1. Kaji identitas klien
6 PERSIAPAN KLIEN 2. Kaji kondisi klien
3. Posisikan klien posisi yang sesuai (duduk,
supinasi, berdiri)
1. Berikan salam, panggil klien dengan namanya
(kesukaanya)
2. Perkenalkan nama dan tanggung jawab
perawat
3. Jelaskan tujuan, prosedur dan lamanya
tindakan pada klien/keluarga
4. Berikan kesempatan klien bertanya atau
melakukan sesuatu sebelum tindakan
5. Menanyakan keluhan utama klien
6. Jaga privacy klien
7. Memulai dengan cara yang baik
8. Atur posisi yang nyaman bagi klien
9. Cuci tangan bersih dan pakai sarung tangan
bersih.
10. Pakai masker wajah (k/p)
Palpasi Umum
Lakukan palpasi secara perlahan di seluruh
tulang, sendi, dan otot sekitar dalam
pemeriksaan yang lengkap dengan teknik feel,
moving, dan measuring.
Catat adanya panas, nyeri tekan, edema, atau
resistensi terhadap tekanan.
Cara pemeriksaan :
a. Leher (sternokleidomastoideus
Letakkan tangan dengan menatap pada
rahang atas klien. Minta klien memiringkan
kepala melawan tahanan tersebut.
b. Bahu (tapezius)
Letakkan tangan di atas garis tengah bahu
klien, beri tekanan. Minta klien mengangkat
bahunya melawan tekanan tesebut
c. Siku:
Bisep
Tarik ke bawah lengan atas pada saat klien
berusaha memfleksikan lengannya tsb
Trisep
Pada saat klien memfleksikan lengan, beri
tekanan pada lengan atas. Minta klien untuk
mengencangkan lengan.
d. Pinggul
Kuadriseps
Pada saat klien duduk, beri tekanan ke bawah
pada paha. Minta klien untuk mengangkat
tungkai dari meja
Gastroknemius
Klien duduk, menahan garas tungkai yang
fleksi. Minta klien untuk mengencangkan
tungkai melawan tekanan tersebut.
Nilai :
0 : Tidak ada bukti kontraktilitas (0 %)
1 : Sedikit kontraktilitas, tidak ada gerakan (10 %
dari normal)
2 : Rentang gerak penuh, gravitasi tidak ada (25
% dari normal)
3 : Rentang gerak penuh dengan gravitasi (50 %
dari normal)
4 : Rentang gerak penuh melawan gravitasi,
beberapa resistensi (75 % dari normal)
5 : Rentang gerak penuh melawan gravitasi,
resistensi penuh (100 % normal)
Lepas sarung tangan dan buang ke tempat
sampah
Posisikan klien dalam posisi yang nyaman
Cuci tangan
Sims, L.K., D’amino., Stiesmeyer, J.K & Webster, J.K Webster, J.A (1995).
Health assessment in nursing.California : Addison Wesley Publishing C.O.
Bates, B. (1991). A guide to Physical Examination and history taking. 5th ed.
J.B. Lippincott. Philadelphia.
Morton, Patricia Gonce, (2003), Panduan Pemeriksaan Kesehatan
dengan Doumentasi SOAPIE ed 2, Jakarta: EGC.
Priharjo, Robert, (1996), Pengkajian Fisik Keperawatan, Jakarta: EGC
Goodner, Brenda, (1994), Panduan Tindakan Keperawatan Klinik Praktis,
Jakarta: EGC.
Kozier, B., Erb., & Oliver, R. (2004), Fundamental of nursing; consept,
process and practice, (fourth edition) California: Addison-Wesley Publishing
COEllis, J.R., Nowlis, E.A. & Bens, P.M. (1996). Modules for basic nursing
skills. (six edition). Philadelphia: Lipicont-Reven Publisher
Potter, P.A. & Perry, A.G. (1996). Fundamentals of Nursing: Concept, Process &
Practice. (third edition). St. Louis: Mosby-Year Book
Perry, A.G. & Potter, P.A. (1994). Clinical Nursing Skills & techniques (third
edition). St. Louis: Mosby-Year Book.