0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
38 tayangan7 halaman
Tradisi Wiwit Padi adalah ritual yang dilakukan petani sebelum panen untuk berterima kasih atas hasil panen melimpah. Ritual ini dipimpin tokoh adat dan meliputi doa, pemotongan tangkai padi pertama sebagai simbol, serta pembagian makanan kepada warga. Namun saat ini, tradisi ini jarang dilakukan dan beberapa prosesinya dihilangkan.
Tradisi Wiwit Padi adalah ritual yang dilakukan petani sebelum panen untuk berterima kasih atas hasil panen melimpah. Ritual ini dipimpin tokoh adat dan meliputi doa, pemotongan tangkai padi pertama sebagai simbol, serta pembagian makanan kepada warga. Namun saat ini, tradisi ini jarang dilakukan dan beberapa prosesinya dihilangkan.
Tradisi Wiwit Padi adalah ritual yang dilakukan petani sebelum panen untuk berterima kasih atas hasil panen melimpah. Ritual ini dipimpin tokoh adat dan meliputi doa, pemotongan tangkai padi pertama sebagai simbol, serta pembagian makanan kepada warga. Namun saat ini, tradisi ini jarang dilakukan dan beberapa prosesinya dihilangkan.
Karangpandan, Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah Tradisi Wiwitan Tradisi wiwitan merupakan ritual yang dilaksanakan petani sebelum memulai masa panen padi. Tradisi yang penuh dengan nilai kearifan lokal ini, masih dilaksanakan para petani di daerah saya. Tradisi wiwitan ini sebenarnya sebagai ungkapan rasa syukur atas hasil panen yang melimpah. Wiwitan berasal dari kata Wiwit yang berarti memulai untuk memotong padi. Prosesi Wiwitan Prosesi wiwitan dilakukan di sawah dan dipimpin oleh mbah kaum atau orang yang dituakan. Sebelum mulai memanen mbah kaum akan memimpin doa dan dilanjutkan memotong padi sebagai simbol siap dipanen.
para petani membawa uborampe seperti tumpeng, ingkung ayam jantan,
kuluban (urap-urap), tempe, pepes, telur, jajan pasar, daun kelapa tua, cabai merah, rokok 2 batang, bunga dan pisang raja yang diarak dari rumah menuju sawah tempat padi akan dipanen. Prosesi Wiwitan Peralatan yang digunakan untuk prosesi wiwitan yang terdiri dari kendil berisi air, ani-ani atau arit untuk memotong padi, bunga mawar, kemenyan, dan jarit. Setelah itu, Mbah Kaum (sesepuh yang memimpin wiwitan) memulai prosesi dengan doa dan diikuti memotong padi sebagai tanda padi siap dipanen. Uborampe yang tadi diarak kemudian dibagikan kepada seluruh warga sekitar. Sebagian makanan juga ditinggalkan di sawah untuk persembahan kepada Dewi Sri atau Dewi Padi. 1 Tradisi tersebut sudah jarang terlihat, Hanya sebagian petani yang masih menggunakan tradisi tersebut.
2 Dan karena sudah jarang yang
Fyi melakukannya, beberapa prosesi
tidak dilakukan, seperti arak- arakan dan pembagian makanan. Terima kasih