Anda di halaman 1dari 9

KELAS

X-5

PELESTARIAN BUDAYA
RUWATAN SRI SEDANA
NAWANG WULANSIH
KELOMPOK IPS
KELOMPOK 1
DIBUAT
1.. Affan Sandy K. 7. Nezza Aprilia P
OLEH
2. Anisa Nur M. 8. Nova Sasmyta
3.Clara Cassy F. 9. Nuhzul Hudya
4. Dwi Fahrizal 10. Rio Hermanda S.
5. Imel Puspita 11. Tiara Erna R.
6. Lutfi Arum W. 12. Wiji Lestari
APA ITU RUWATAN ?
RUWATAN
Ruwatan adalah sebuah tradisi upacara adat Jawa yang sejak
dulu hingga sekarang masih dan dimanfaatkan oleh
masyarakat sebagai wujud rasa syukur atas limpahan rezeki
yang diberikan oleh Allah Swt. dan doa agar dijauhkan dari
segala hal buruk.
RUWATAN TERMASUK
KEARIFAN LOKAL?
identifikasi
Ruwatan termasuk kedalam kearifan lokal yang ada di Indonesia karena
memiliki unsur kebudayaan yang turun-temurun sejak zaman nenek
moyang. Salah satu ruwatan yang ada di Indonesia khususnya di Pulau
Jawa adalah Ruwatan Sri Sedana Nawang Wulansih.
Ruwatan Sri Sedana Nawang Wulansih adalah salah
satu tradisi untuk membebaskan padi dari hama dan
segala macam penyakit padi. Sri Sedana Nawang
Wulansih merupakan tradisi ruwatan yang masih
dilestarikan di Desa Tanjungpuro.

kata ''sri'' artinya padi, ''sedana''


artinya pangan dan ''nawang wulansih''
artinya yang melindungi (dewa nya
padi)
PROSES RUWATAN SRI SEDANA
NAWANG WULANSIH
1. Cepak-cepak
Cepak-cepak bibit atau benih padi sebelum ditumbukkan bawang jahe ditabur ke
benih lalu direndam.
2. Entas-entas
Entas-entas yaitu persiapan lahan sawah / kebun dari awal pencangkulan sampai lahan
siap tanam.
3. Maremi / Nyuwuk
Pelaksanaan maremi dilakukan ketika padi mulai mapak kurang lebih usia 36 hari.
Meremi dilakukan dengan menancapkan andong, puring, dan daun ilar di sudut-sudut
sawah, diteruskan dengan menaburkan air yang sudah berisi bawang dringo dan wedak
parem. Yang melakukan prosesi ini diwajibkan perempuan.
4. Ruwatan / Murwokolo
Malamnya diadakan pembacaan surat yasin bersama-sama serta
diadakan sodaqohan berupa ingkung dan sekul suci ulam sari dan juga
ambeng-ambeng / takir. Pada malam itu juga sudah disediakan banyu
sumbe yang sudah diisi kunyit yang sudah diparut dan njet, kembang
mayang, andong, puring, pandan wangi, daun ilar, dan bermacam-macam
bunga (semua diiris). Paginya, semua petani mengambil banyu sumbe yang
ditempatkan secara khusus di Masjid Tiban dan langsung ditabur di sawah
masing-masing. Ruwatan dilaksanakan pada saat padi mulai berisi ( kurang
lebih usia 50-60 hari ).

5. Methik
Methik dilaksanakan pada saat padi sudah menguning dan menua. Adapun yang dibawa saat melaksanakan methik
yaitu tumpeng besar dibawa ke sawah, didoakan, dan dimakan bersama di sawah. Dan tidak lupa membawa polo
pendem. Setelah dilaksanakan methik, petani biasanya memetik beberapa uli padi dan dibawa pulang lalu
ditempatkan diatas pintu rumah.
6. Rasulan
Ucapan rasa syukur kepada Allah Swt. bahwa apa yang dikehendaki oleh masyarakat dari awal hingga
panen dan juga tetap membuat shodaqoh berupa ingkung ayam atau ingkung telur. Namun, tidak lupa petani
selalu membuat punten untuk dibagikan kepada tetangga dekat.

TUJUAN

Tujuan Ruwatan Sri Sedana Nawang Wulansih adalah sebagai bentuk


permohonan kepada Allah Swt. supaya para petani mendapatkan hasil yang
melimpah dan tidak terkena hama ataupun penyakit padi.

Anda mungkin juga menyukai