NPM : 1713024047
Kelas : A
Pemakaian melati dalam acara pernikahan juga tak bisa terlepas dari makna dibalik bunga ini
sendiri. Melati dianggap bunga yang melambangkan kesucian, keanggunan, dan
ketulusan. Selain untuk pelengkap busana pengantin, di dalam budaya Jawa juga melati
digunakan sebagai pelengkap ritual. Bersama mawar, kenanga, dan cempaka atau kantil,
bunga melati biasanya dikumpulkan dan disebut kembang setaman yang merupakan
simbolisasi dari berbagai filosofi yang penting dalam kehidupan. Tradisi lainnya yang
melibatkan melati adalah dalam ritual mandi kembang. Mandi kembang biasa dilakukan
dalam upacara ruwatan, dimana anak yang diruwat dimandikan dengan air yang dicampur
dengan kembang setaman. Dalam dunia mistik pun perilaku mandi kembang sudah tidak
asing lagi. Tujuannya beragam, mulai dari pengobatan, pesugihan atau mencari kekayaan,
atau bahkan syarat untuk mendalami suatu ilmu. Mandi kembang yang identik dengan hal
sakral dan berbau mistis ternyata juga sangat bermanfaat bagi kesehatan. Eleman air dan
bunga sebagai media utamanya, mampu memberikan kesegaran dan kasih sayang pada jiwa
serta raga. Pada hari-hari penting pada penanggalan Jawa seperti upacara menyambut 1
Muharram pun bunga melati tidak ketinggalan. Biasanya bunga ini ditempatkan dalam sesaji
yang disebut kembar mayang, yaitu tujuh kuntum bunga. Di samping itu disajikan juga bubur
Suro, sirih, dan keranjang berisi aneka buah yang bertujuan untuk menghormati para leluhur.
Cabai puyang (Piper retrofractum)