DISUSUN OLEH :
2004109010044
LABORATORIUM GEOMORFOLOGI
FAKULTAS TEKNIK
BANDA ACEH
2022
LEMBAR PENGESAHAN
Hari : Jumat
1.1 Maksud
a. Menghitung morfometri topografi
b. Membuat sayatan geomorfologi pada peta dan melewati minimal 5 garis
kontur.
c. Menyelidiki hubungan timbal balik antara bentuk lahan.
d. Menentukan bentuk lahan topografi berdasarkan garis kontur.
1.2 Tujuan
PERHITUNGAN MORFOMETRI
1
Indeks Kontur (IK) = × Skala Peta
2000
1
IK = × 25.000 cm
2000
= 12,5
∆h
% lereng = × 100%
d
Morfometri A1
∆h = Jumlah Kontur × Indeks Kontur (IK)
¿ 12×12,5
¿ 150
d = Panjang tarik garis × Skala Peta
¿ 1 × 25.000
¿ 250 m
∆h
% Lereng = × 100%
d
150
= × 100%
250
¿ 60%
Morfometri A2
∆h = Jumlah Kontur × Indeks Kontur (IK)
¿ 14×12,5
¿ 175
d = Panjang tarik garis × Skala Peta
¿ 1 × 25.000
¿ 500 m
∆h
% Lereng = × 100%
d
175
= × 100%
250
¿70%
Morfometri A3
∆h = Jumlah Kontur × Indeks Kontur (IK)
¿ 12×12,5
¿ 150
d = Panjang tarik garis × Skala Peta
¿ 1 × 25.000
¿ 250 m
∆h
% Lereng = × 100%
d
150
= × 100%
250
¿60%
Morfometri A4
∆h = Jumlah Kontur × Indeks Kontur (IK)
¿ 12×12,5
¿150
d = Panjang tarik garis × Skala Peta
¿ 1 × 25.000
¿250 m
∆h
% Lereng = × 100%
d
150
= × 100%
250
¿60%
Morfometri A5
∆h = Jumlah Kontur × Indeks Kontur (IK)
¿ 15×12,5
¿ 187,5
d = Panjang tarik garis × Skala Peta
¿ 1 × 25.000
¿ 250 m
∆h
% Lereng = × 100%
d
187,5
= × 100%
250
¿75%
A 1+ A 2+ A 3+ A 4+ A 5
Nilai rata-rata ¿
5
60 %+70 % +60 %+ 60 %+75 %
¿
5
325 %
¿
5
¿ 65 %
=15%
2.2.2 Perhitungan Morfometri Pada Daerah Terjal (Hijau)
Morfometri B1
∆h = Jumlah Kontur × Indeks Kontur (IK)
¿ 12×12,5
¿ 150
d = Panjang tarik garis × Skala Peta
¿ 1,5 × 25.000
¿375 m
∆h
% Lereng = × 100%
d
150
= × 100%
375
¿ 40%
Morfometri B2
∆h = Jumlah Kontur × Indeks Kontur (IK)
¿ 8×12,5
¿ 100
d = Panjang tarik garis × Skala Peta
¿ 1 × 25.000
¿ 250 m
∆h
% Lereng = × 100%
d
100
= × 100%
250
¿ 40%
Morfometri B3
∆h = Jumlah Kontur × Indeks Kontur (IK)
¿7×12,5
¿87,5
d = Panjang tarik garis × Skala Peta
¿ 1 × 25.000
¿ 250 m
∆h
% Lereng = × 100%
d
87,5
= × 100%
250
¿ 35%
Morfometri B4
∆h = Jumlah Kontur × Indeks Kontur (IK)
¿7×12,5
¿87,5
d = Panjang tarik garis × Skala Peta
¿ 1 × 25.000
¿ 250 m
∆h
% Lereng = × 100%
d
87,5
= × 100%
250
¿ 35%
Morfometri B5
∆h = Jumlah Kontur × Indeks Kontur (IK)
¿ 10 ×12,5
¿125
d = Panjang tarik garis × Skala Peta
¿ 1 × 25.000
¿ 250 m
∆h
% Lereng = × 100%
d
125
= × 100%
250
¿50%
B 1+ B2+ B 3+ B 4+ B 5
Nilai rata-rata ¿
5
40 %+ 40 %+ 35 %+35 % +50 %
¿
5
200 %
¿
5
¿ 40 %
=5%
Morfometri C1
∆h = Jumlah Kontur × Indeks Kontur (IK)
¿ 10×12,5
¿ 125
d = Panjang tarik garis × Skala Peta
¿2,5 × 25.000
¿625 m
∆h
% Lereng = × 100%
d
125
= × 100%
625
¿ 20%
MorfometriC2
∆h = Jumlah Kontur × Indeks Kontur (IK)
¿7×12,5
¿ 87,5
d = Panjang tarik garis × Skala Peta
¿2,5 × 25.000
¿ 625 m
∆h
% Lereng = × 100%
d
87,5
= × 100%
625
¿ 14%
Morfometri C3
∆h = Jumlah Kontur × Indeks Kontur (IK)
¿ 8×12,5
¿ 100
d = Panjang tarik garis × Skala Peta
¿2 × 25.000
¿ 500 m
∆h
% Lereng = × 100%
d
100
= × 100%
500
¿ 20%
Morfometri C4
∆h = Jumlah Kontur × Indeks Kontur (IK)
¿ 3 ×12,5
¿ 37,5
d = Panjang tarik garis × Skala Peta
¿1× 25.000
¿ 250 m
∆h
% Lereng = × 100%
d
37,5
= × 100%
250
¿ 15%
Morfometri C5
∆h = Jumlah Kontur × Indeks Kontur (IK)
¿ 84 ×12,5
¿ 50
d = Panjang tarik garis × Skala Peta
¿1 × 25.000
¿ 250 m
∆h
% Lereng = × 100%
d
50
= × 100%
250
¿ 20%
89 %
¿
5
¿ 17,8 %
=6%
BAB III
PEMBAHASAN
Lapisan tanah vulkanik gembur serta berwarna hitam. Pada lapisan subsoil
mempunyai warna kecoklatan dan terasa licin apabila di gosok di antara jari-jari.
Bulk densitnya sangatlah rendah (<0,85). Daya tahan air sangat tinggi dan
perkembangan struktur tanah baik.
Dari itulah dapat kita dlihat bahwa pada kawasan lereng-lereng gunung yang
pernah terjadi letusan gunung api, lahan pertaniannya sangatlah subur.
Indonesia kaya akan sumber daya alam . Lahan pertanian dan perkebunan luas di
seluruh pelosok negri. Tidak heran jika Negara Indonesia di sebut Negara agraris.
Hal ini tidak terlepas dari banyaknya tanah vulkanis di wilayah kepulauan
Indonesia yang terbentuk dari materi letusan gunung berapi.
Materi yang terbentuk dari abu vulkanik tersebut di muntahkan ke daratan,
kemudian mengalami pelapukan kemudian membentuk mineral dan unsure hara
yang berpengaruh pada tingkat kesuburan tanah.
Terdapat pola aliran Terdapat pola aliran radial sentrifugal yang menyebar secara
menjari.
Pada titik puncak terdapat depresi (crater) yang mana pada volkan stadia muda, pada
stadia dewasa atau tua posisi crater tidak selalu di titik puncak.
Materi piroklastik akan berasosiasi dengan badan volkan yang runcing (cone), dengan
ciri-ciri:
Apabila lava intermedier maka akan membentuk struktur bantal atau pillow
structure.
3–6 8 – 13 Landai 6 – 13 7 – 12
9 – 25 21 – 55 Curam 25 – 55 18 – 24
15 – 50 Lereng Pendek
Terlihat pada tabel diatas pembagian kemiringan dan bentuk lahan secara
kuantitatif, melalui perhitungan dikelompok berdasarkan jumlah persen dan
besar sudut lereng. Untuk mengetahui jumlah tersebut melalui perhitungan dari
perbandingan perbedaan ketinggian dengan jarak datar terbentuklah perhitungan
ini yang dapat dilakukan per-satuan dengan tahap sebagai bertikut:
KESIMPULAN
Bentang Lahan Vulkanik mempunyai bentuk lahan yang menjadi ciri khasnya
sendiri yakni kemiringan lereng bergelombang, terjal, sangat terjal. Perhitangan
dalam mengklasifikasi bentang alam dapat dilakukan dengan menggunakan
sayatan pada peta topografi dan memakai rumus van zuidam untuk mendapatkan
(%) yang kemudian akan digunakan untuk mengklasifikasikan bentuk lahan
vulkanik